Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

23
1 Pertemuan 16 Penelusuran Banjir Matakuliah : S0634/Hidrologi dan Sumber Daya Air Tahun : 2006 Versi :

description

Pertemuan 16 Penelusuran Banjir. Matakuliah: S0634/Hidrologi dan Sumber Daya Air Tahun: 2006 Versi:. Learning Outcomes. Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat menunjukkan hubungan antara antara elevasi muka air, luas genangan dan volume reservoir. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

Page 1: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

1

Pertemuan 16Penelusuran Banjir

Matakuliah : S0634/Hidrologi dan Sumber Daya Air

Tahun : 2006

Versi :

Page 2: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

2

Learning Outcomes

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa

akan mampu :

• Mahasiswa dapat menunjukkan hubungan antara antara elevasi muka air, luas genangan dan volume reservoir

Page 3: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

3

Outline Materi

• Materi 1: Konsep Penelusuran Banjir

• Materi 2:Metode Muskingum & PULS

Page 4: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

4

PENELUSURAN BANJIR ( FLOOD ROUTING )

Page 5: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

5

BATASAN

Penelusuran banjir (flood routing) adalah suatu prosedure untuk menentukan perkiraan waktu dan besaran banjir di suatu titikdi sungai berdasar data yang diketahui di sebelah hulu.(Lawler, 1964)

MANFAAT

1. Mengetahui hidrograf sungai di suatu tempat apabila hidrograf di sebelah hulu diketahui.2. Untuk sarana peringatan dini pada pengamanan banjir (early warning)

Page 6: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

6

KONSEP PENELUSURAN HIDROLOGI (hydrologic routing)

CARA MUSKINGUM (Mc Carthy)

1. Penelusuran untuk satu pangsa sungai ( river reach ) tertentu, atau sebuah reservoir.

2. Diperlukan informasi tentang hubungan antara tinggi muka air dan tampungan ( stage storage ), atau hubungan antara debit dan tampungan ( discharge storage ). Kedua hubungan tersebut dapat diperoleh dari data inflow dan outflow ke dalam pangsa sungai tersebut.

3. Tidak terdapat aliran masuk (tributaries) ke dalam pangsa sungai.

Page 7: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

7

PERSAMAAN DASAR

I – O = dS / dt

Page 8: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

8

PERSAMAAN DASAR

Sb = KX(I-O)Sp = KOS = Sb+Sp

= KX(I-O)+KO = K[XI+(1-X)O]

dengan : S : tampungan K : koefisien tampungan X : faktor pemberat. antara 0 – 0,5 I : masukan (inflow) O : keluaran (outflow)

Page 9: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

9

PERSAMAAN DASAR

Persamaan untuk waktu ke i adalah :

Si = K [ Xii + (1-X) Oi ]

2S-S

=2

O+O-

2I+I 122121

Persamaan dasar dapat diubah menjadi :

Page 10: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

10

PERSAMAAN DASAR

Penyelesian umum : O2 = C0I2 + C1I1 + C2O1

dengan :( )

( ) ( )K/tΔ+X-12

2X -K/tΔ=C0

( )( ) ( )K/tΔ+X-12

X2+K/tΔ=C1

( ) ( )( ) ( )

0=C+C+C

K/tΔ+X-12

t/KΔ-X-12=C

210

2

Page 11: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

11

PERSAMAAN DASAR

1. hubungan antara S dan [ KX(I-O) + KO] adalah linear untuk nilai X tertentu. X diperoleh dengan cara coba-coba sampai hubungan keduanya sangat mendekati garis lurus.

2. nilai X berkisar antara 0 – 0,5. X = 0 berarti routing untuk reservoir, dan X = 0,5 berarti translasi murni.

3. Cara coba-ulang sangat krusial karena keduanya berubah dengan besaran debit. Cara Muskingum-Cunge menghilangkan cara coba-coba dengan mengaitkan nilai X dengan sifat aliran dan sifat saluran.

Page 12: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

12

CONTOH HITUNGAN CARA MUSKINGUM

Page 13: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

13

CONTOH CARA MUSKINGUM

Page 14: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

14

CARA MUSKINGUM

Page 15: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

15

CONTOH HITUNGAN DENGAN CARA MUSKINGUM

Page 16: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

16

PENELUSURAN RESERVOIR

1. Pada penelusuran saluran (stream routing) tampungan merupakan fungsi masukan dan keluaran, sedangkan pada penelusuran reservoir ( reservoir routing) tampungan hanya tergantung dari keluaran.

S = KO

Persamaan keseimbangan :

I = O + SI – O = S

Page 17: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

17

PENELUSURAN RESERVOIR

2S-S

=2

O+O-

2I+I 122121

Penggabungan persamaan-persamaan sebelumnya, dihasilkan :

O2 = C0I1 + C1I1 + C2O1

1=C+C+C

t/K)Δ(+2

t/K)Δ(-2=CC=C

)K/tΔ(+2

K/tΔ=C

210

2010

Page 18: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

18

PENELUSURAN RESERVOIR( cara lain )

1. Karakter tampungan (reservoir) diketahui, yaitu hubungan antara elevasi muka air, luas genangan dan volume reservoir. (dapat dipermudah dengan penyajian berupa grafik fungsi)

2. Diketahui aliran masuk (inflow) dan aliran keluar (outflow), maka dapat dihitung perubahan tampungan, yang berarti total tampungan dapat dihitung.

3. Dengan diketahui tampungan total, maka elevasi muka air dapat diketahui yang selanjutnya debit yang keluar dari ambang spillway dapat dihitung.

Page 19: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

19

CONTOH HITUNGAN PENELUSURAN RESERVOIR

Page 20: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

20

PENELUSURAN RESERVOIR( cara lain )

Page 21: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

21

PENELUSURAN KOLAM DATAR( level pool routing )

Persamaan 2

S-S=

2O+O

-2

I+I 122121 diubah menjadi

t [ ( I1 + I2) – ( O1 + O2 ) ] = 2 ( S2 – S1 ) atau

( 2S2/t + O2 ) = ( I1 + I2 ) + ( 2S1/t – O1 )

1. Menetapkan hubungan antara elevasi dan tampungan.2. Menetapkan hubungan antara elevasi dan outflow,3. Menetapkan hubungan antara outflow dan tampungan + outflow

Page 22: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

22

CONTOH PENELUSURAN LEVEL POOL

Page 23: Pertemuan 16 Penelusuran Banjir

23

PENELUSURAN KOLAM DATAR