ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi...

27
RISALAH RAPAT PANITIA KHUSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEINSINYURAN JENIS RAPAT : RDPU TANGGAL: 19 JUNI 2013 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ARSIP DPR-RI

Transcript of ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi...

Page 1: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

RISALAH RAPAT

PANITIA KHUSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG KEINSINYURAN

JENIS RAPAT : RDPU

TANGGAL: 19 JUNI 2013

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ARSIP

DPR-R

I

Page 2: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

Masa Persidangan Tahun Sidang Sifat Jenis Rapat

Hari I Tanggal Waktu Tempat

Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Hadir

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM

PANITIA KHUSUS DPR Rl RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG KEINSINYURAN

IV 2012-2013 Terbuka Rapat Dengar Pendapat Umum dengan dengan IAI, IAFBI, IATPI, HAKI, HPJI, HAEI, dan HATHI Rabu, 19 Juni 2013 14.35 s/d 16.45 WIB Ruang Rapat BAKN Gedung Nusantara II DPR-RI lr. H. Roestanto Wahidi D, MM Rusmanto, SH, MH Saran dan masukan terhadap RUU Keinsinyuran A. Pimpinan Pansus RUU tentang Keinsinyuran :

1. IR. RULLY CHAIRUL AZWAR, M.Si.l Fraksi P.G. 2. IR. H. ROESTANTO WAHIDI D, MM I FRAKSI P.O. 3. DADOES SOEMARWANTO I Fraksi POl P;

B. Anggota Pansus RUU tentang Keinsinyuran :

Fraksi Partai Demokrat: 4. IR. NANANG SAMODRA KA, M.Sc.

Fraksi Partai Golongan Karya: 5. DR. JR. HETIFAH, MPP

Fraksi PDf Perjuangan 6. RENDY M. AFFANDY LAMADJIDO

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 7. IR. H. SIGIT SOSIANTOMO

1

ARSIP D

PR-RI

Page 3: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

Fraksi Partai Amanat Nasional: 8. PROF. DR.ISMET AHMAD

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan: 9. DR. Hj. RENI MARLINAWATI 10. DRS. H. AHMAD KURDI MOEKRI

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa : 11. IR. NUR YASIN, MBA, MT

Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya:

Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat: 12. DJAMAL AZIZ, B.Sc., HM.

C. Undangan • HERMANTO DARDAK I WAMEN PU • MUNICHY /IAI • BAM BANG SARA T A /IAI • AHMAD DJUHARA /IAI • INDRA K /IASMI • B. ERYDHAWAN IIAI • AKI ADISHAKTI/IAI • SANDI SIREGAR /IAI • KUSNAENI/ HATHI • ADI SARWOKO I HATHI • SURYA CHANDRA SALIM I HAEI • SITI MARTINI/ PU

SETYO TRIYONO I HAEI • GURA TNO HARTONO I PU • ADHI MOERSID /IAI • SRI HADIARTI/IAI • SA TRIO S HERLAMBANG /IAI • DRADJAT H I HAKI • HEDIY ANTO I Pll • ADIB I HPJI • YUSUF ADINEGORO I DPP HPJ I • OMAR SAMUEL I IALI.MALI

2

2

ARSIP D

PR-RI

Page 4: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

Jalannya rapat :

KETUA RAPAT (IR. H. ROESTANTO WAHIDI/ F-PD):

Terima kasih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera bagi kita semua, Yang terhormat Saudara Pimpinan dan Saudara Anggota Pansus, Yang terhormat IAI, HAKI, HPJI, HAEI,HATHI dan terutama Pak Wamen I Wakil Kementerian PU. yang saya hadirin yang berbahagia.

3

Yang pertama-tama marilah kita mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan Karunianya kepada kita semua sehingga kita dapat menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum pada hari ini pad a keadaan sehat walafiat. sesuai dengan Acara hari ini Pansus mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum untuk mendapatkan masukan-masukan dari para Narasumber atas RUU tentang keinsinyuran. untuk itu sebelum kami mengajukan rapat perkenankan kami menawarkan, tidak usah ya. pengantar dari kami penjelasan dari narasumber kemudian tanya jawab dari para temen­temen lalu penutup.

Dan sesuai dengan Tatib Rapat ini saya kita selesaikan pukul 17.00 WIB namun bila mana masih ada suatu yang di diskusikan akan kita perpanjang dengan kesempatan kita. untuk itu Rapat kami buka secara resmi

(RAP AT Dl BUKA PUKUL 14.35 WIB)

. RUU tentang Keinsinyuran adalah Rancangan Undang-Undang lnisiatif DPR Rl yang terdiri dari 11 Bab dan 33 Pasal, di entuk dengan tujuan untuk memberikan landasan kepastian hukum dalam penyelenggaraan Keinsinyuran memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan profesi lnsinyur yang ada berdaya saing yang tinggi dan hasil pekerjaan yang berkualitas, memberikan perlindungan dan jasa dan masyarakat dalam rangka keinsinyuran dan mendarong kekuasaan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnaligi.

Sehubungan dengan hal tersebut untuk mempersiapkan Fraksi-Fraksi dalam membahas daftar inventaris masalah atau DIM RUU Tentang keinsinyuran dengan Pemerintah yang akan datang perlu sebanyak mungkin mendapatkan masukan-masukan yang lebih lengkap dan kampehensif sehingga di harapkan di hasilkan Undang-Undang yang bisa di terima aleh semua kalangan masyarakat.

Perlu kami sampaikan tanggal 22 Mei 2013 Pansus telah mengadakan RDPU dengan Pll dan 30 Mei RDPU dengan BPPT LIPI dan lain-lain kemudian 11 Juni 2013 RDPU dengan BNSP dan BAN­PT. tanggal 12 Juni dengan Pertamina, Telkam dan masih banyak lagi, dan tanggal 13 Juni dengan UGM ITS IPS dan UNHAS. Paliteknik Surabaya, Paliteknik Ujung Pandang, Paliteknik Negeri Bandung.

Untuk mempersingkat waktu pada kesempatan yang pertama kali ini kami mahan kiranya Bahwa Pak Wamen memberikan masukan kepada kami sudah sejak lama kita undang dan baru sekarang ini bisa hadir, mudah-mudahan apa yang di sampaikan oleh beliau akan diberikan masukan yang sangat berarti buat temen-temen kami yang ada di Pansus.

Silakan.

3

ARSIP D

PR-RI

Page 5: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

PEMERINTAH I WAKIL MENTERI PEKERJAAN UMUM (HERMANTO DARDAK):

Terima kasih, Yang Kami hormati Bapak Pansus dan segenap Anggota Dewan yang terhormat, Bapak lbu sekalian segenap undangan.

4

Pertama kali kami mengucapkan Terima kasih dalam undangan ini, untuk itu telah di sampaikan beberapa pertemuan sebelumnya pada kesempatan yang baik ini, dalam kapasitas kami sebagai wakil Menteri dan berbagai aktifitas kami di Organisasi termasuk di Pll dan lain-lain kami akan menyampaikan beberapa hal yang Esensial saja pada hari ini.

Bapak lbu sekalian,

Untuk lnsinyur menurut hemat kami RUU ini sangat-sangat penting dipertimbangkan bahwa, berbagai aktifitas kita tadi mulai melakukan kami berangkat dari Kantor naik Mobil, makai jalan pakai Hape sekarang ini mungkin energi listrik yang ada semuanya ini tentunya merupakan kontribusi produk insinyur, nah untuk itu sebagai produk tadi tentunya perlu sedemikian rupa, sehingga memberikan keamanan keselamatan bagi masyarakat kesehatan bagi masyarakat, produktif dan tentunya kita harapkan berkelanjutan.

Dengan pertimbangan tersebut kami ingin menggarisbawahi bahwa kita di tanah air kita, memiliki sumber daya alam yang bukan main kita saat ini paling tidak penghasil terbesar nomor 1 untuk kelapa sawit kemudian penghasil terbesar untuk nomor 2 timah yang kita, kita juga nomor 3 dunia dari Nikel dan banyak lagi dan tentunya semua sumber daya alam tadi memerlukan nilai tambah dari Keinsinyuran untuk memberikan produk yang betul-betul bisa memberikan kontribusi pembangunan nasional kita. Untuk itu kami memandang bahwa tantangan yang kita hadapi sekarang ini lnsinyur kita yang pada saat ini masih habis jumlahnya dalam arti kuantitas cukup rendah masih dalam 0,2% kalau kita bandingkan dengan lnsinyur di beberapa negara misalnya di Cina 0,5% dari jumlah penduduk, bahkan di Korea diatas 2% nah dengan besaran 0,26% tambahan yang kurang lebih sekitar jumlahnya totalnya kurang lebih 600 ribu insinyur tambahannya kurang lebih 30.000 insinyur pertahun, ini kita bandingkan jumlah penduduk masih rendah di bandingkan dengan beberapa negara padahal kita di hadapkan pad a suatu isi bahwa kita tantangan tugas yang efektif 2015 betul-betul efektif.

Bapak Pimpinan dan lbu sekalian,

Dengan demikian maka kami mempertimbangkan bahwa RUU keirisinyuran ini akan mencakup hal-hal sebagai berikut, yang pertama tentunya dengan penyelenggaraan keinsinyuran ini kita mengaharapkan masyarakat terlindungi, pengguna jasa lnsinyur ini dalam hal ini kita mengharapkan lnsinyur itu punya etikat yang kalau merasa tidak bisa membangun bangunan seperti bangunan yang ada di Parlemen yang terhormat ini, bahwa ini umurnya bisa inisalnya 30 tahun darimana keamanan dan keselamatan lain-lain tentunya yang bersangkutan tdiak akan melakukan Rancangan atau pembangunan tadi. Jadi etika jadi sang at penting disini dan lain belity yang melekat sekiranya di dalam membangun tadi ada hal-hal tidak memenuhi performen yang di harapkan. Dalam konteks ini tentunya RUU ini kita harapkan memberikan standart layanan minimum yang akan diberikan kepada seseorang lnsinyur nah ini semua yang sebetulnya di harapkan oleh masyarakat mengingat bahwa pentingnya

4

ARSIP D

PR-RI

Page 6: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

5

berbagai produk dari insinyur tadi yang sebetulnya nama lnsinyur itu selalu menciptakan yang baru, dengan berbagai inovasinya dan berbagai kreatifitasnya selalu saja ada nilai tambah produk yang di hasilkan. Nah ini yang pertama yang belum mencakup RUU Keinsinyuran.

Yang kedua kita mengharapkan pada lnsinyur betul-betul dapat berperan dalam membangun bangsa dan masyarakat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat pada pembangunan nasional. dalam hal ini tadi kita lihat bahwa sumber daya alam yang kita miliki bukan main, sejauh mana kita nantinya tentunya lnsinyur itu bisa memberikan satu lndeks paling tidak misalnya pertumbuhan nasional itu indeks nilai tambahnya berapa untuk masing-masing sektor disini teman-teman dari berbagai Himpunan Asosiasi ...... kalau Listrik mungkin tambahannya dari Kelistrikan berapa nilai tambahannya dari sisi jalan dari butuh keteknikan dan lain-lain. Nah dengan gambaran tadi maka kita bisa menyakini bahwa reset kreatifitas inovasi itu akan tumbuh kita menghadapkan dengan peran insinyur dalam membangun tadi maka kita juga menyakinin bahwa Output tadi yang memang output yang kita harapkan.

Menurut hemat kami di dalam catatan ini insinyur perlu di gerakan dengan bagaimana kita menghadapi serangan global bagaimana kemandirian tadi, kemandirian tadi bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan tatanan global. Untuk itu seperti dengan negara lain perlu ada sehingga lnsinyur kita berada di negara lain karena tidak ada saling pengakuan karena mereka bisa memberikan jasa di tempat-tempat mereka berada di luar. Nah inilah yang tentunya di perlukan insentif yang di atur dalam RUU Keinsinyuran.

Kemudian yang penting juga kita perlu Konterfas untuk membangun keprofesionalan lnsinyur kita sendiri, supaya kita mempunya kapasitas profesionalitas semakin meningkat tentunya mulai dari pendidikan yang baik kemudian proses untuk profesionalnya didalam kemampuan profesionalisme praktek yang terdata dengan baik dan continue education untuk yang berkelanjutan ini akan terecord untuk selalu meningkatkan profesionalismenya.

Nah inilah lnsinyur profesionalismenya ini yang kita harapkan bisa secara legal memiliki payung karena ini adalah Opportunity cost tidak melakukan sesuatu tentunya kita Mengalami kemunduran dibandingkan dengan Negara yang lain.

Bapak Pimpinan dan segenap Anggota,

Pansus yang terhormat untuk itu RUU ini menurut hemat kami perlu mencakup bukan hanya lnsinyur profesional yang bekerja di konsultan dan kontraktor yang memberikan jasa, tapi insinyur yang 6000 tadi yang kita bicarakan, insinyur yang bekerja di cifitas akademika yang tertinggi yang memang memberikan bekal untuk untuk bah an awal insinyur tadi. lnsinyur yang bekerja di Riset di penelitian dan pengembangan yang sebetulnya lebih membawa kedepan bagaimana prospek sebagai lpec tadi terus kita kembangkan untuk melihat berbagai untuk di kaitkan oleh kebutuhan masyarakat yang memang memerlukan lpec tadi sehingga dalam konteks ini bagaimana pengembangan pengkajian penelitian dan komersialisasi yang memang memerlukan seorang insinyur.

Kemudian .lnsinyur yang bekerja di Konsultan, Kontraktor yang melakukan Survey Audit rancang bangun IDC yang dalam konteks ini tentunya Profesional, memang perlu di tingkatkan karena langsung kompentitif insinyur dari berbagai negara. lnsinyur yang mengoperasikan industri dan tentunya juga yang melakukan budi daya yang berbagai komunitas storasi mineral, termasuk lnsinyur memang lebih mengembangkan investasi ke teknikan dan juga beberapa dari kami insinyur yang di biro krasi termasuk dalam Parlement ini yang seebtulnya sebagai pembina dari bagaimana Visioner kita untuk membangun

5

ARSIP D

PR-RI

Page 7: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

6

dan menggerakan Indonesia ini. Nah untuk itu bagaimana kita membingkai lnsinyur tadi yang kita sebut lnsiyyur setelah lui us dari sarjana teknik tadi.

Bapak lbu sekalian,

Untuk itu kami melihat bahwa jurusan keilmuan dan lingkup karir keinsinyuran perlu kita bangun I

untuk pertimbangan yang telah kami sampaikan tadi dalam disini tentunya ada program studi pendidikan tinggi teknik yang memang di penuhi seperti sarjana teknik 4 tahun itu yang baku yang ada di kita, ini adalah lnsinyur yang tentunya baru selesai mengawali akan bekerja seperti di Kedokteran tentunya mereka memerlukan satu pendidikan dari atau yang di katakan spesialisasi untuk Dokter. dalam konteks ini tentunya ada proses dia menjadi lnsinyur orangnya siap ke~a baik bekerja di penelitian dan pengembangan di Biograsi konsultan kontraktor sebagai anggota dewan yang terhormat ini, nah dalam konteks ini baik berbagai lnsinyur tadi dulunya memang dari sipil, mesin, kimia, fisika, biometic dan berbagai disiplin keinsinyuran. mereka semua tentunya setelah menjadi insinyur b.isa bekerja di pendidikan dan pelatihan teknik di penelitian dalam pekerjaan konsultasi dan rancang bangun konstruksL

lbu Bapak sekalian,

Dengan demikian kita menggambarkan bahwa setelah lnsinyur yang memberikan Jasa tadi bisa menjadi lnsinyur profesional yang kalau kita melihat berbagai contoh seperti di negara Australia dimana waktu itu Pll melakukan kerjasama karena Australia sudah diakui dengan 30 Negara lebih, mempunyai Unit Kompentensi yang pertama adalah tentunya adalah etika setelah itu kemampuan praktek, kemampuan komunikasi untuk menuliskan juga apa yang dilakukan, nah unit-unit inilah yang memrupakan kriteria saling di akui dengan 30 negara sehingga compatibel dengan berbagai negara tadi profesionalismenya, nah sejauh ini misalnya profesionalisme yang nantinya tentunya bisa di kembangkan, bisa profesionalisme yang sifatnya pratama. Untuk satu akumulasi pengalaman Praktek tertentu kemudian menjadi Marget kemudian menjadi utama.

Bapak lbu sekalian,

Pada saat ini yang namanya lnsinyur itu dihadapkan pada kondisi bukan hanya profesional aksi insinyumya saja tapi lnsinyur yang merupakan lnsinyur yang juga mempunyai tanggung Jawab sosial, mempunyai tanggung jawab ke ekonomi yang nyata tadi, sekedar itu sesuatu yang baru kalau ke ekonomiannya kurang belum tentu kita harapkan. Mempunyai tanggung jawab lingkungan sehingga dalam konteks ini adalah mungkin sering disebut Citecend ini tuntutan kita sehingga tentunya kita perlu mengarahkan tadi bagaimana tatanann yang lebih tinggi tentunya betul-betul lnsinyur yang mempunyai kapasitas yang memang bisa melakukan praktek keinsyuran dalam berbagai tambahan disiplin tadi karena memang kondisi kita adalah sekarang ini.

Bapak lbu sekalian,

Dengan gambaran tadi kami melihat bahwa yang perlu diatur dalam lingkup RUU Keinsinyuran tadi sekali lagi lnsinyur yang merupakan potensi menggerakkan 6000 bagi yang tanda kutip kita sebut lnsinyur saat ini yang sudah melakukan praktek tadi kerja di berbagai kelembagaan, cakupannya

6

ARSIP D

PR-RI

Page 8: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

7

menurut hemat kami adalah di dalam Undang-Undang tentunya perlu kita definisikan keinsinyuran cakupan keinsinyuran yang kedua didalam RUU perlu tegas bagaimana penyelenggaraan keinsinyuran dalam arti bagaimana pengaturan pembinaan keinsinyuran itu sendiri, bagaimana pelaksanaan mulai dari penyiapan ke kegiatan keinsinyuran, lmplementasinya misalnya dalam membangun satu produk keinsinyuran tertentu kemudian bagaimana pengendalian kegiatan keinsinyuran, misalnya kalau malpraktek dan lain-lain, dan terakhir tentunya adalah bagaimana kita mengawasi Keinsinyuran tadi sehingga dalam konteks ini penyelenggaraan bisa lebih bulet dan kita bisa menyaring dalam proses tadi menghasilkan satu lnsinyur untuk bertanggung jawab, dan. sekali lagi bertanggung jawab dalam arti tehnis tapi juga bertanggung jawab dalam arti ekonomi sosial dan juga lingkungan. nah inilah Bapak ibu sekalian yang kita perlukan dan perlu pendukung penyelenggaraan tadi dan yang dalam konteks ini adalah apa kewajiban dan hak dari pada lnsinyur bagaimana kelembagaannya nanti didalam kita mengatur kelnsinyuran kita nanti, bagaimana ketentuan sanksi dalam hal ini kalau memang ada Malpraktek bisanya di beberapa negara ada asuransi untuk praktek keinsinyuran ini, dan tentunya seperti lazimnya Undang-Undang ketentuan peralihan.

Bapak Pimpinan dan Anggota Pansus yang saya hormati,

lnilah pokok-pokok yang· ingin esensinya ingin kami tekankan dalam kita menyusun RUU keinsinyuran ini, kami berpandangan bahwa RUU ini sangat strategis sehinga kami sangat berTerima kasih dan berapresiasi yang tinggi atas inisiatif RUU Keinsinyuran ini dan dalam aspek yang lain kalau sistem ini terbentuk sebetulnya apresiasi lnsinyur meningkat dengan sendirinya, dan ini kadang-kadang di keluhkan pada saat ini juga. saya rasa demikian bapak Pimpinan. Terima kasih,

KETUA RAPAT:

Terimakasih Bapak Hermanto Selaku Wakil Menteri PU dan tadi acara lni kebablasan mustinya kita saling kenai dulu ya Pak, kita akan memperkenalkan Pimpinan dan anggota Pansus Keinsinyuran ini, kita dari yang pertama lbu Hetifa beliau dari Golkar, kemudian rekan saya Pak Rendi ini tokoh kita di Komisi V Fraksi PDI-P dari dapil Sulawesi Tengah, kemudian dari Fraksi PKS Jawa Timur. kemudian PPP Ahmad Kurdi Moekri Dapil Jabar II, kemudian dari PKB Bapak Nur Yasin kemudian lbu Reni Marlinawati dari PPP mewakili Jabar sebelah saya selaku wakil ketua dari Jatim IV dari PDI-P dan saya yang hari ini di percaya untuk mimpin rapat ini dapilnya Jabar II Kabupaten Bandung dan Bandung Barat dan sampai hari ini di Demokrat, T erima kasih nanti kami persilakan para anggota tamu kita untuk memberikan nara sumber yang pada waktu untuk menyampaikan narasinya.

Yang kedua kami persilakan IAI.

IAI/KETUA UMUM (MUNICHY ):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bapak dan lbu sekalian kami dari IAI yang hadir di acara ini.

7

ARSIP D

PR-RI

Page 9: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

8

Saya perkenalkan saya Munichy Ketua Umum IAI kemudian Sekjennya adalah Pak Satrio Helambang, yang di dekat saya ini Pak Bambang, Pak Adhi Mursid, Pak Bambang Barata, Pak Ahmad Djuhara, lbu Sri Hadiarti, Pak Heru Amal, Pak Sandi Siregar, Pak Adi Shakti, ini yang kami dari IAI.

Bapak dan lbu dan saudara sekalian,

Kita sudah mendengarkan paparan, Bapak Pimpinan Sidang yang kebetulan di Arsitek UGM, jadi saya sudah mendengar bersama yang kaitannya pentingnya Undang-Undang Keinsinyuran tapi kami dari IAI itu juga mendukung Undang-Undang Keinsinyuran tapi kami IAI itu memohon agar arsitektur itu keluar dari tidak dimasukkan didalam Undang-Undang keinsinyuran, karena Undang­Undang Arsitek itu sudah masuk di Baleg di Prolegnas bahkan sekarang ini saya dapat informasi masih di prolegnas masih di baleg, hanya tidak menggolkan saja. dan kami mengharapkan ya nanti siapa tahu Undang-Undang keinsinyuran dan Undang-Undang Arsitek bisa keluarnya bareng, jadi itu memang pentingnya Undang-Undang tadi itu nah kami itu sedang menyiapkan paparan yang kaitanya dengan sumbang pemikiran dari dari IAI, yang lnsya Allah bagi kepentingan bangsa kita. saya persilakan Pak Bambang untuk memaparkanya.

silakan

IAI (BAMBANG ): Selamat siang Bapak Pimpinan, Bapak lbu dari Fraksi ada di dalam Pansus RUU Keinsinyuran, Selamat siang Bapak Wakil Menteri PU yang saya Hormati,

Saya mencoba menyampaikan semacam perspektif tidak akan bicara terlalu detail mengenai Naskah Akademis maupun RUUnya memberikan gambaran bagaimana perjalanan Keteknikan ke indonesia kalau kita lihat ke masa lalu supaya hari ini kita bisa punya kebijakan yang lebih mantap. maka judul paparan kami lnsinyur dan Arsitek.

Yang di kenai di Indonesia adalah Arsitek lebih dulu jadi lebih utama 1878 sudah ada Arsitek Bumi Putra namanya Abu Hasan Harmudiyono, dia bekerja di PU pak dan kemudian terakhir karir ini sebagai anggota parlemen dewan rakyat tahun 1918 salah satu anggota Parlemen termasuk ada Cokro Aminoto ada Cipto Mangun Kusumo dan yang lain-lain beliau karirnya mulai dari PU jadi ketika usia 18 tahun mendapat jabatan Arsitek kelas 3 jadi dulu kalau masih ingat sindem, kemudian ada arsitek kemudian ada insinyur. memang semua insinyur orang belanda. kita boleh bangga juga 30 tahun yang lalu sudah ada orang Bumi Putra jadi orang teknik yang dapat jabatan penting di Hindia Belanda sama seperti Dokter Jawa pad a saat itu.

Tapi ada lnsinyur Indonesia yang pertama lulus dari Delf lulus dari tahun 1918 orang Paku Alam nama nya Nato Diningrat ketika setelah tahun kemerdekaan beliau termasuk orang pertama jadi ini insinyur pertama Indonesia anak dari Notodirojo ketua Budi utomo yang kedua, jadi kemudian beliau termasuk salah satu pendiri falkutas teknik UGM nama beliau di ubah menjadi Prof. Sodiningrat sekarang namanya menjadi jembatan di Jetis, beliau bersama Prof. roseno mendirikan Fakultas Teknik UGM, katanya pernah di tawari menjadi Menteri oleh Bung Karno tidak mau.jadi beliau lnsinyur pertama datang di Indonesia 1918 dan kemudian bekerja di PU. -

Tapi kemudian ITB berdiri tahun 1920 dan bungkarno salah satu dari 4 orang Bumi Putra yang lulus dari ITB ada 4 Orang kita masih ingat namanya Anwari Tokoh PMI kemudian ada Kondang dari

8

ARSIP D

PR-RI

Page 10: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

9

Minahasa, Kemudian Suttejo jadi guru besar di Ul dan yang terakhir adalah Bungkarno. bahkan setelah bungkarno lulus Biro Pertama Bumi Putra Sukarno dan Anwari, kemudian Bangkrut karena lebih banyak ngurusin Politik, jadi kemudian Patnernya di ganti Resono yang ngurusin Perusahaan dan Bungkarno menjadi anggota Partai kemudian di tangkap.

Tapi kita tahu tahun 1952 PU berdiri, didirikan oleh Pak Roseno dan lnsinyur Juanda, namun tahun 58 untuk kali pertama ITB menghasilkan 17 orang jurusan yang baru di bentuk yaitu lnsinyur bangunan dan Arsitek jadi jurusan Arsitektur yang resmi didirikan tahun 19590 dan tahun 1958 menghasilkan 17 lulusan pertama dan setahun kemudia memutuskan untuk mendirikan ikatan arsitek indonesia.

Kalau boleh cerita yang paling pendek arsitek lebih banyak berurusan dengan aspek seni keindahan dari bangunan, sementara para insinyur banyak berurusan dengan perhitungan masing­masing agar bangunan bisa berdiri kokoh dan berfungsi dengan baik. saya hanya ingin menyederhanakan persoalan di lapangan genilah jadinya perbedaan pekerjaan arsiteks dengan insinyur.

Dan arsitek jelas merancang ruang megatur tata letak tentang wajah dan bentuk bangunan pada iniyur jelas bertanggung jawab memastikan bangunan memiliki kekuatan yang di perlukan, dan berfungsi baik dari segi kenyamanan kesehatan dan keselamatan penggunanya, saya ingin katakan para arsitek dari insinyur adalah suami istri hidupnya harus harmonis, dalam satu atap rumah yang baik mungkin Undang-Undang jasa kontruksi dan Undang-Undang Pembangunan gedung. Dalam Lingkaran ini sudah bersedia Undang-Undang jasa kontruksi ada Undang-Undang bangunan gedung dalam lingkaran ini belum lengkap keprofesionalannya belum di garap Undang-Undang keinsinyuran dan Undang-Undang arsitek. mudah-mudahan lingkaran ini bisa bulat dan utuh sebelum pasar bebes di mulai 2015. karena bagaimana pun juga ini persoalan ketahanan nasional, ketika pasar bebas di buka 2015 setidak-tidaknya lingkaran ini utuh sehiingga dalam dunia jasa kontruksi kita sudah cukup kuat dan mampu bersaing di pasar Global.

Jadi lnsinyur dan Arsitek jelas merupakan 2 profesi yang berurat pada kehidupan Indonesia keduanya sebagaimana kewajiban di antara lain dan di atur dalam Undang-Undang yang berbeda keduanya seharusnya seperti baju dan celana, saya tidak akan membicarakan siapa yang akan menjadi celana dan baju, pokoknya supaya menjadi Kostum yang baik. setidaknya inilah yang kami harapkan dan kami bayangkan sehingga tata kerja dan tata laksana dunia kontruksi di Indonesia tahun 2015 akan melaksanakan yang iklim yang jauh lebih sehat dan mampu bertahan dan mampu bersaing yang jauh lebih sehat dan mampu bertahan dengan pasar Global.

Terima kasih,

KETUA RAPAT: ·

Baik kalau cukup pada waktu tanya jawab adalah bearti nanti kita masuk, Terima kasih pemaparan dari IAI kami perkenalkan anggota Pansus kita Angoota Pak lsmed dari PAN kalimantan selatan. kami lanjutkan dari HATHI. silakan.

9

ARSIP D

PR-RI

Page 11: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

10

HATHI/PENASEHAT (KUSNAENI ):

Terima kasih kami dari HATHI saya sendiri Kusnaeni sebagai Penasehat kami membawa ternan satu Bapak

Adi Satmoko hanya dua orang pak, namun dalam kesempatan ini kami belum menyajikan suatu paparan tapi akan memberikan suatu pendapat secara singkat saja bahwa kami sangat mendukung terhadap persiapan dan ketakutan segera dalam Undang-Undang Keinsinyuran ini memang kami juga mendukung apa yang di utarakan pada Bapak Wamen harus mencakup 3 kondisi itu terhadap keinsinyuran yang memproduksi akan . . . . kemudian dari sisi cakupan keinsinyuran terhadap peneliti sesama pengembangan kemudian satu lagi keinsinyuran terhadap yang bekerja sebagai pembina.

Terhadap masalah materi dan pada masalah keinsinyuran tersebut terutama kami memberikan .... syarat insinyuran untuk lulus uji C uji kopentensi itu bukan menurut pendapat kami bukan syarat keiniyuran pak lulus iji kopentensi itu merupakan syarat dari pada pada sertifikasi, yang di lakukan oleh lembaga sertifikasi profesi. kemudian yang berikutnya yaitu tentang ijin praktek keinsinyuran pasal 7 bagian 3 bahwa seklama ini di Indonesia sudah berlaku sertifikat keinsinyuran masing-masing keahlian sudah menertipkan. sehingga sudah di catatat dan di registrasi masing-masing anggota profesi masing-masing. untuk pemerintah itu hanya pengguna sehingga ijin pemerintah ini mohon untuk di ulas apakah di perlukan atau tidak atau kopentensinya untuk di perlukan ijin dari pada pemerintah ini.

Kemudian berikutnya adalah tentang insinyur asing pak padal 12 yaitu pencabutan tentang sanksi administratif ayat 2(d) pencabutan ijin kerja. apakah hanya cukup pencabutan ijin ke~a? apakah tidak perlu juga Visa dari pada ijin kerja tersebut di cabut otomatis mereka akan pulang ke Negaranya nah ini perlu di kaji lagi sehingga nanti 2015 akan lebih terang bagaimana Undang-Undang tersebut kita laksanakan.

Yang keempat adalah tentang pengembangan profesi yaitu bagi yaitu BAS V ayat (14) tentang pengembangan profesi ini menyangkut Aspek materi pak yaitu menurut pandangan kami pengembangan profesi itu seperti Dokter gigi itu pengembangan profesinya adalah Ahli Bedah Mulut ahli tender Gigi bahkan ahli pasang kawat itu pengembangan profesinya tapi keinsinyuran juga ahli geologi ahli hid~ologi ahli tanah ahli kelistrikan segala pengembangan Profesi. jadi begini mestinya kemampuan pengembangan profesi yang lebih tepat usulan kami pak. sehingga mudah-mudahan dalam Undang­Undang tersebut bisa lebih jelas dan lebih di mengerti apa itu semua insinyur yang erpredikat.

Saya kira ada empat masukan mudah-mudahan bisa berrnanfaat.

Terima kasih

KETUA RAP AT:

Terima kasih wakil dari HATHI, kami lanjutkan dari HAKI, silakan.

10

ARSIP D

PR-RI

Page 12: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

11

HAKI/KETUA ( DRAJAD H ):

Terima kasih pimpinan Bapak dan lbu yang saya hormati, Nama saya Sudrajad ketua dari HAKI,

Sebelumnya saya minta mahaf karena kami baru menerima undangannya beberapa hari yang lalu maka ternan-ternan tdiak sempat ikut sehingga saya hanya datang sendirian, juga mohon mahaf sebelumnya karen a juga materi dan adanya kegiatan ini kami juga baru tahu 4 hari yang lalu, jadi kami belum sempat mempelajari dengan baik semuany, sehingga pada hari ini yang akan kami sampaikan baru merupakan ulasan awal dari apa yang bisa kami sampaikan dalam permohonan. sekiranya masih ada hal-hal yang di pertimbangkan cukup jauh agar jangan terlalu terburu-buru kita masuk lagi pada finalisasinya mengambil pengalaman dari pada yang dulu terjadi pada waktu kami dulu terlibat membuat Undang­Undang nomor 18 tentang Undang-Undang Jasa Kontruksi, dimana sebetulnya masih harus di koreksi karena masih banyak kekurangan, tapi karena desakan segala macamnya dipaksankan akhirnya jadi

. tampa koreksi dan akibatnya ada beberapa pasal Undang-Undang yang janggal. Pertama yang kami sampaikan adalah barangkali ada satu komentar mohon mahaf kalau ini

tidak lengkap karena kami baru sempat membaca yaitu dari pertimbangan bahwa antara lain yang melakukan rekayasa teknik belum mempunyai standarisasi keahlian kemampuan dan kopetensi profesional sehingga makanya salah satu alasan perlunya Undang-Undang tadi. boleh kami sampaikan barangkali tidak sepenuhnya benar karena sesungguhnya seperti kami sampaikan tadi khususnya dalam kegiatan konstruksi para pihak yang terlibat dalam kegiatan jasa konstruksi ada atau sudah di atur Undang-Undang jasa kontruksi. juga itu mengatur soal keahlian mengenai sertifikasi dan segala macemnya sehingga apa yang kami sampaikan adalah jangan sampai Undang-Undang ini jadi bentrok dengan Undang-Undang yang sudah ada. bahwa ini diperlukan memang saling menguatkan serasa baik jangan sampai bentrok. karena kita sudah masuk dalam pembinaan, terus juga dalam kegiatan­kegiatan dan sebagainya tadi. karena kami lihat bahwa salah satu hal yang terkait dengan istilahnya Bab I Pasal 14 tertulis bahwa Menteri yang menyelenggarakan urusan Pemerintah di bidang Riset ilmu dan tehnologi dan Undang-Undang Jasa konstruksi tadi dibawah Menteri PU jadi ini kembali agar mohon pengaturannya memang masih satu negara istilahnya ya.

Kalau boleh kami sampaikan juga perlunya dalam suatu supaya lebih dalam dan lebih final itu sendiri, karena seingat saya yang saya cerikan ternan-ternan IAI kata lnsinyur di awali pemerintahannya belanda dulu dimana yang dapat yang puya insinyur yang lulus dari perguruan tinggi, dan memang pada waktu itu dalam ijasah mereka tertulis insinyur misalnya lr. Soekarno dan sesudah kita merdeka dengan berdirinya ITS karena saya ahli ITS maka saya tahu, tahun-tahun awal sampai tahun 60 an kita masih dalam ijasahnya kita tulis lnsinyur karena memang pada saat itu masih setara dalam pendidikan kita itu dengan THS, sehingga prakteknya lulusan ITS pada saat itu kalau mau meneruskan sekolah THS dia langsung dia langsung ke Pascanya jadi itu asal muasal dari kesetaraan tadi,

Terus kemudian kondisi berubah pada waktu pemerintahan presiden kita pertama tadi mengadakan keutuhan sehingga kemudian ahli-ahli asing keluar itu masa ijasah ITS tidak lagi mencantumkan lnsinyur atas mungkin saya rasa dari pengaturan Dikti maka yang tertulis adalah sa~ana teknik. dengan demikian lnsinyur seharusnya tidak lagi boleh di pakai untuk lulusan, karena misalnya pada waktu kami mendaftarkan sekolah di luar negeri sekolah gelar anda apa lnsinyur adalah bukan gelar anda di lihat ijasahnya tertulis sarjana teknik oh gelar anda adalah sarjana teknik. jadi mohon ini di koreksi dulu kalau memang Dikti menetapkan peraturan bahwa yang namanya lulusan perguruan itu bukan insinyur tidak akan kita pakai sampai kesana. dalam pengertian kami di Himpunan ahli konstruksi

11

ARSIP D

PR-RI

Page 13: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

12

agar kita kaitkan dengan pengalaman di lihat di luar yang namanya insinyur praktek itu hanya di berikan sesudah lulusan maka di kami ketentuan dasar kami insinyur tadi di berikan oleh para praktisi yang minimal sudah praktek 3 tahun, dan kemudian minta pengajuan reviu jadi istilahnya insinyur di berikan pada mereka yang praktek sudah mampu melakukan praktek secara teoritis walaupun seseorang sudah mempunyai gelar doktor profesor kalau dia tidak tidak pernah tidak pernah praktek dia tidak berhak menggunakan kata-kata insinyur.

Terkait dengan bagaimana lnsinyur ini dinilai karena sekarang ini kami hanya bisa bicara masalah yang di bidang Teknik sipil, Dikti mempunyai Pengaturan bahwa 81 itu gelarnya bukan bagi mereka-mereka yang sudah lulus dengan batasan 144 SKS tidak boleh kurang tidak boleh lebih, baru ITB tahun ini mengusulkan agar menetapkan SKS nya lebih karena memang dirasakan lebih, keinsinyuran teknik sipil tadi kalau hanya di batasi 144 SKS itu berat, jadi disini di coba oleh ITB proses magang yang tadinya diharapkan tadi dapat oleh seorang lulusan yang kemudian kerja dan dapat dari seniornya itu mulai ditarik lagi ke hapus sedikit mengapa demikian karena kemajuan tehnologi yang ada dengan besar sehingga sebagaian besar praktisi khususnya yang sudah agak lanjut itu tidak mampu mengabsot kemajuan tehnologi yang ada dan itu yang akan di tarik. kalau memang diupayakan demikian saya kira baik sekali karena lebih teratur dan lebih merata persyaratan gelar lnsinyur kalau memang mau dikaitkan dengan Gelar Akademik karena kenyataanya sebagai suatu laporan saja. HAKI tiap minggu dalam sebulan 10 bulan dalam 1 tahun melakukan sertifikasi profesi dan sekaligus sokorsis di Indonesia. disitu kami memberikan suatu penyegaran llmu dan sebagainya itu kami jumpai di daerah banyak konsidi jangankan yang praktek, para dosennya saja juga kurang mengerti khususnya yang

. terkait dengan yang belakangan kita sadari bersama bahwa Indonesia masuk daerah kegempaan resikonya cukup tinggi itu masalah sekali kalau memang itu dianggap suatu hal yang penting perlu juga direnungkan kembali dan sebagainya. Barang itu yang bsia kami sampaikan sebagian ini, kalau boleh kami lanjutkan lagi.

Kemudian pembinaan sertifikasi dan sebagainya dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi jelas itu pembinanya Mentri PU kemudian kelembagaannya LPJKL sehingga para asosiasi tadi bergabung ada istilahnya di reviu berhak untuk hidup dan sebagainya mampu memberikan sertifikasi dan sebagainya dan kemudian di tata dan sebagainya.' tapi kalau boleh menyampaikan apa adanya kondisi lapangan memang apa yang ada di lampangan tadi tidak seluruhnya sempurna sehingga ,sekarang ini resminya yang memberikan sertifikasi yaitu LPJKN yang di bawah Menteri PU saya rasa bapak Wamen juga mengerti hal itu juga Exis di luar itu LPJKN yang sebelumnya yang sudah di putuskan di bubarkan tapi beliau belum mau bubar, dan yang jadi masalah adalah kalau di jakarta disini masih oke, kita bisa kontrol tapi yang di daerah memang sangat kuat, mereka masih sangat kuat dan mereka menguasai katakanlah pasar yang di sana. nah itu yang menyebabkan sukarnya kita bergerak kami-kami ini mengikuti ketentuan yang ada kadang-kadang bingung pada masa sekarang ini. jujurnya saja kalau boleh bicara apa adanya sebagai suatu gambaran pada waktu Undang-Undang Jasa kontruksi lahir antara lain karena ada beberapa yang masih sempurna tadi, ada anggota masyarakat kita yang masih sangat jeli yaitu melihat bahwa ini adalah kesempatan untuk mendapatkan bisnis pak, dimana kalau kemudian sebuah asosiasi profesi di benarkan untuk hadir dan mempunyai hak melakukan sertifikasi maka program sertifikasi ini sumber uang dan ini sebagai masukan saja kalau pun tidak bisa di konfrem di lingkungan LPJK ada 3 level sertifikasi kalau kita mau gampang modal 5 juta selesai cuman mengirim fax saja gelar selesai. bahkan dalam pengalaman anggota-anggota kami ada anggota kami yang kaget karena pada waktu beliau ingin meminta sertifikasi namanya sudah dipinjam dan dipakai oleh orang dia tidak tau. nah tentu ini kita bicara hal yang buruk ya pak, tapi kembali jangan sampai mungkin ada

12

ARSIP D

PR-RI

Page 14: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

13

pengaturan lagi karena nanti makin kacau itu yang kami khawatirkan pak, bahwa kebutuhan akan Keinsinyuran itu penting dan memang sangat betul tapi seyogyanya kita kita mengatur dengan baik tidak terlalu ambisi bahwa ini harus ada tapi memang kebutuhan bangsa kita ini memang tepat seperti yang di sampaikan Pak Wamen banyak yang harus kita tata agar tertata dengan baik.

Kalau boleh kami menyambung dengan teman-teman tadi dimana tenaga Asing yang masuk ada masalah yang biasanya kita itu males ngotot pak, kalau kita mau keluar disana cari ijin supaya anggota-anggota kita bisa kerja asosiasi kita sangat kuat sekali menentang, makanya tadi rasanya pak Wamen menyampaikan kita mampu diakui saling koinsisten jangan Australia dampaknya dia lebih bagus, memang betul untuk mencapai kesana tidak mudah. yang akan kami pertanya juga adalah kalau memang Undang-Undang Keinsinyuran ini seperti apa yang kami baca kalau sudah ada pembinaan segala macem, lalu kalau misalnya HAKI kalau bisa lolos apakah HAKI bsia minta dana operasional. dulu waktu kita menyusun daya profesi dan jasa konstruksi termasuk PJKN kita mengusulkan adanya dana tadi sehingga asosiasi tadi bisa berkembang dengan baik, itu kandas rasanya terbentur rasa prakteknya sudah dari mana setiap persen dari kontrak langsung masuk dari LPJK dan di wakili dan sebagainya. itu yang bisa kami sampaikan tapi untuk bisa menjalankan itu dengan baik akan di perlukan dana modalnya tidak murah.

Tadi kualitas perguruan tinggi yang sudah bervariasi ada baiknya untuk kemudian. di riview bagaimana caranya agar dulu pada waktu kami masih jadi maha siswa ada kerja sama dan misalnya universitas di UNHAS segala macam sehingga mahasiswa tingkat Ill dan tingkat IV dikirim ke ITB dengan demikian Tenaga Ahli pengajarnya mereka bisa menggunakan ITB tapi tetap lulusnya ijasah UNHAS nah itu kemudian kebijakan itu dihilangkan nah ini sangat sayang karena kenyataanya dalam perkembangan yang ada belum cukup memberikan pengajaran belum cukup pengajaran yang sangat kuat di seluruh Indonesia.

Satu lagi mohon maaf barangkali akan menyuluhkan hal yang terkait dengan Kementerian PU ini masalah prakteknya saja pak, tadi sudah disampaikan teman-teman yang di pemerintah tadi apa sertifikasinya segala macem tidak perlu dilaksanakan, nah justru kalau kami berpendapat seyogyanya staf ahli yang memang yang basih berurusan secara langsung secara teknis bertanggungjawab seyogyanya saya mempunyai sertifikat yang sesuai karen a dibutuhkan kebijakan berdasarkan masalah teknis jadi bukan hanya administrator saja itu saya rasa sangat penting pak, apalagi menghadapi ke depan dengan tantangan kegiatan kontruksi makin besar dan makin banyak dan itu saya rasa bisa terjadi pejabat ke PU an yang ada di daerah itu yang berurusan dengan ijin bangunan mereka ijin bangunan sekian meter persegi di kalikan sekian upah selesai. kalau sudah ikut membayar maka IMP3 keluar tampa memperhatikan apakah bangunanya wilayah tidak padahal sesungguhnya, PU sudah menerbitkan buku-buku untuk tuntunan konstruksi pak, Tapi konsudi di lapangan tidak sepenuhnya di kuasai oleh -pejabat-pejabat karena masalah tadi. Barangkali itu yang bisa kemi sampaikan pak sekiranya nanti ada hal-hal lain bila nanti kami kembali.

Terima kasih

KETUA RAP AT :

Terima kasih, Pak Dradjad yang mewakili HAKI nanti selanjutnya dari HAEI silakan pak.

13

ARSIP D

PR-RI

Page 15: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

14

HAEI/ DEWAN KEHORMATAN (SURYA CHANDRA):

Terima kasih Kami dari ahli elektro Indonesia hanya 2 orang.

Dari HAEI tidak banyak yang bisa kami sampaikan memang juga seperti tadi ada waktu yang diberikan memang baru beberapa hari kami terima jadi tidak sempat kami diskusikan, internal kami sendiri tapi demikian pada hari ini kami sudah mendengar paparan dari Pal< Wamen tadi, yang menurut kami landasan filosofis cukup memenuhi sebagai landasan Undang-Undang ini, namun ada beberapa hal yang menurut catatan kami yang bisa kami tambahkan adalah langsung ke materi RUU ini, misalnya Pasal 1 itu hanya menyebutkan sampai 4 saja padahal di dalam RUU ini banyak disebutkan organisasi lnsinyur, Organisasi Profesi, tapi tidak didefinisikan, apa sih organisasi lnsinyur itu, apa sih organisasi Profesi itu, karena itu akan berkaitan dalam pasal-pasal lain yang kemudian kami juga lihat pasal-pasal mengenai sanksi Pasal 8, 9, 29 itu kok di campur dengan ljin ke~a. mestinya sanksi ada sendiri pasalnya. tidak campur aduk begitu. kemudian ada lagi sanksi pasal12 sanksi asing, kalau tidak bekerja sesuai dengan aturan Undang-Undang ringan benar ininya TKI kita kalau tidak bener memenuhi syarat di derportasi, ini tidak ada bunyi catatan deportasi begitu, paling-paling di cabut ijin kerjanya . kita lihat ada PLN yang banyak di kerjakan oleh kontraktor Cina, itu siapa yang mengawasi karena kebutuhan listrik kita itu tidak ada yang satupun yang pernah ke Suralaya itu 100 orang itu sampai tukangnya dari Cina. Oleh karena itu harus keras kita ini jadi jangan seenaknya saja kita sampaikan insinyur kita keluar negeri susahnya bukan main, lnsinyur kita keluar negeri gampangnya luar biasa. siapa yang mengawasi jadi yang perlu di tegaskan lagi apa yang harus kita lakukan terhadap tumpukan administratif. kalau perlu pidana karena di blakang ada pidana tapi tidak terlalu tajam disitu mungkin perlu ada penajaman disitu.

Mengenai kelembagaan ini kelihatannya belum sempat bikin, kalau saya tangkap ini kelihatnya kita perlu suatu organisasi lnsinyur kalau di konsep ini, yang dimana anggotanya organisasi profesi­profesi, Pll pun masuk dalam Organisasi Profesi, bagian dari yang membentuk nanti organisasi lnsinyur itu, karena ini ada masalah juga apa benar nanti satu-satu saja? karena partai politik saja banyak Pak. ini perlu penajaman kita pengalaman dengan LPJKN begitu sedikit saja salah ada kurang lengkap di Undang-Undang peraturan ini celah ini di pakai, sampai sekarang kasusnya tidak selesai, jadi tolong di ini kita harus hati-hati ini jangan sampai karena waktu keluar Undang-Undang yang akhirnya balik ke kita sendiri. saya kira itu yang bisa kami sampaikan.

Terima kasih

KETUA RAPAT:

Terima kasih, kebetulan tamu kita Pll tidak hadir Silakan pak HPJ I.

HPJI/KEPALA BIDANG (HEDIYANTO ) :

Terima kasih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang salam sejahtera untuk kita semua.

14

ARSIP D

PR-RI

Page 16: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

15

Kebetulan disini Ketua Umumnya Dewan Kehormatanya Pak Wamen pak, saya mohon ijin untuk beberapa tanggapan dari HPJI (Himpunan Pengembang Jalan Indonesia). saya perlu informasikan bahwa ini didirikan tahun 1975 bulan September jadi sudah 38 tahun. jadi sejak berdiri konferensi regional kita sudah kita jalankan 11 kali untuk regional sudah 9 kali, jadi sudah hampir 20 kali melakukan konferensi tingkat nasional dan kita pernah di tunjuk CIA ini berat sekali diberi kepercayaan, artinya memang himpunan ini tidak hanya dikenal di dalam Negeri tapi juga di kancah internasional, Presiden RAA sekarang Hermanto 2013-2017 sebelumnya beliau sebagai wakil presiden 2009-2013 lni laporan saya dulu pak. dilihat orang-orang lnsinyur jalan seluruh Asia dan Australia mengenai Undang­Undang · konstruksi Undang-Undang Keinsinyuran ini sendiri pada dasarnya ini mengharapkan bahwa kita sebagai pelaku insinyur khususnya di bidang jalan ini, mengharapkan ada perlakukan yang adil bagi profesi ini diberi hak dan kewenangan punya tanggung jawab tetapi juga di lindungi, sehingga profesi kita sedang berkembang secara adil bertanggung jawab untuk laporan bangsa dan negara Indonesia ini memang dalam suasana yang sekarang begitu banyak pengaruh sosial politik budaya dan sebagainya. mungkin semakin pentinglah bagaimana profesi insinyur ini ditegakan suasana yang seperti ini supaya terombang-arribing ke masalah politik terbawa ke masalah hal-hal lain yang akhirnya merugikan profesi ini. sehingga kami merasa bahwa Undang-Undang Keinsinyuran terutama dalam waktu dekat ini kita akan terbuka pasar bebas dan sebagainya yang ekonomik dan komoditi tahun 2015 kita semakin merasa penting bahwa ini bisa di Undang-Undang kan untuk kepentingan ini karena kebetulan insinyur bidang jalan tidak hanya bekerja di Indonesia ada yang sekarang bekerja di Timor Leste ada yang banyak bekerja di Arab Saudi membangun sub kontrak atau di negara-negara lain, selama ini bekerja disana belum ada perlindungan apa yang di berikan kepada kita bekerja disana perlindungannya apa? jangan sampai lnsinyur kita bekerja disana seperti Arab Saudi di ombang-ambingkan kejelasan jadi di samping kita membangun Indonesia kita juga membawa nama Indonesia di Luar Negeri, itu harapan kami untuk mendapatkan perlindungan dari Negara kami.

KETUA RAP AT:

Terima kasih, Bapak yang mewakili HPJI, baik dari 7 di tambah satu dan Pak Wamen sebagai narasumber

tidak hadir pada hari ini namun apa yang disampaikan bapak sekalian Asosiasi Progresi itu sangat banyak manfaatnya tentunya akan lebih jelas lagi kalau kita menjalankan pendalaman banyak ahli kita disini ada ahli jasa kontruksi dan ahli semuanya dari temen-temen Fraksi kami silakan.

F·PPP (AHMAD KURDI MOEKRI):

lya saya homon ljin pertama Pak, karena ada tugas lain.

KETUA RAP AT:

Baik karena satu dapil saya ijinkan.

15

ARSIP D

PR-RI

Page 17: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

16

F-PPP (AHMAD KURDI MOEKRI):

Terima kasih Saya informasikan memang saya ada Tugas Komisi Ill KUHP dan KUHAP yang sudah ditunggu

pesawat soalnya, kaitnya adalah kunker keluar Pak, jadi Pak Roestanto yang saya hormati apa yang telah kami sampaikan oleh para organisator pimpinan organisasi profesi saya ingin memberi apresiasi itu semuanya sangat positif dan saya kira ini adalah masukkan yang sangat berharga kita sebagai calon pembuat Undang-Undang ini Pansus ini mendapat amanat dari Baleg, Pak Roestanto memang sedapil dengan saya tapi beliau sudah mencuri start.

Saya kira Pak Menteri sudah memberikan ruang lingkup dan ini penting sekali sebab terus terang saja seperti apa yang di sampaikan oleh HAKI kalau tidak salah kita ini kurang relevan selama ini saya tidak tau nanti siapa kewenangannya di Dikti itu ITB umpamanya tidak ada lagi lnsinyur yang ada sarjana Teknik, sementara yang mau kita Undangkan ini adalah lnsinyur, jadi apakah sarjana teknik ini sudah bisa mengklaim sebagai lnsinyur di bidangnya tentu atau dia memang harus ada tahapan berikutnya, disini sepertinya konsep kita ada lembaga yang nanti punya hak menguji kompetensi punya hak untuk memberi kompentensi baru dia dapat titel lnsinyur apa seperti itu yang kita harapkan atau kita mau merubah aturan Dikti itu sehingga kalau nanti SKS nya sudah sekian ya begitu lulus dia sudah lnsinyur dan dulu memang sudah seperti itu. Nah jadi saya rasanya kemudian tadi dari IAI ini, kebetulan anak saya juga alumi ITW dan sekarang kerjanya di singapura jadi ini mungkin karena kurang Negara kita jadi dia mencari kemana saja.

Kalau memang Arsitek ini perlu organisaasi tersendiri dan sekarang memang sudah masuk ya tidak perlulah masuk dalam Undang-Undang Keinsinyuran Arsitek ini kalau semula kalau kelihatannya di gabungin Keinsinyuran dan Arsitek memang dua-duanya ya insinyur juga di bidang saya kira memang perlu definisi seperti itu yang di sampaikan oleh Pak Wamen tadi, yang jelas yang di masuk dengan lnsinyur itu siapa saja kalau didalam bahasa Agama itu Monakhir dan Mantis, jadi mana yang termasuk dan mana yang harus keluar pengertian lnsinyur itu. dan kepentingan itu sangat perlu sehingga nanti Undang-Undang kita ini jelas termasuk barangkali ruang lingkupnya tadi masih sanksi apakah umpaya lnsinyur yang dari Luar kalau dia bekerja seni malah Praktek cukup hanya dideportasi, kalau saya tidak di cukup juga jadi itu ada pengaturannya juga.

Pak Ketua saya hanya mau memberikan apresiasi nanti kita bisa bahas lebih lanjut cuman karena tadi ada permintaan selain kita juga tidak ada tergesa-gesa karena nabipun sudah syaratkan kepada kita, jadi kita kalem saja membahas Undang-Undang lni tidak. usah terburu-buru, sebelum pemilu harus selesai, kalau perlu kita perpanjang ya kita perpanjang.

Terima kasih

KETUA RAPAT:

Terima kasih

Silakan Pak Rendi.

16

ARSIP D

PR-RI

Page 18: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

F-PDI-P (RENDI LAMADJIDO):

Terima kasih Yang saya hormati Pak Wamen, Ketua IAI, Ketua HAKI, Ketua HPJI, Ketua HAEI. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

17

Yang Pertama saya merasa bangga ya, sernangat kita kehadiran Bapak-bapak disini apa lagi Pak Warnen ada semangat kita untuk rnernbuat suatu payung hukurn terhadap perjuangan keinsinyuran ini profesi kita sarna-sarna. tentunya sernangat ini Perkari bertujuan supaya kita bisa lebih rnernanfaatkan kesejahteraan kita profesi kita, dalarn persoalan Engineer itu lebih rnarnpu berbicara di negara atau di rurnah kita sendiri, yang rnenjadi rnasalah barangkali bahwa rnernaharni ternen-ternan Arsitek dan Hirnpunan Asosiasi Indonesia Dari Hirnpunan Elektro Indonesia, Pengalarnan pahit kita dengan rnelahirkan suatu Undang-Undang benturannya kernbali ke kita juga.

Sernangat ini pernah sarna dengan waktu rnelakukan suatu lrnagenair sernacarn rnau rnulai sesutu bagairnana rnasyarakat konstruksi Indonesia itu bisa terlindungi satu payung hukurn, sarna seperti sekarang curnan bedanya dulu karni asosiasi dan konterpar keinsinyuran atau pakar-pakar ini konstruksi rnereka antar ahli konstruksi rnereka, itu bergabung untuk rnernikirkan dibawa pirnpinan untuk rnernbicarakan kita ini ahli konstruksi Indonesia rnernpunyai sutu payung, akhirnya dalarn waktu 12 tahun, lahirlah suatu Undang-Undang yang rnernayungi kontruksi kita yang disebut Undang-Undang Jasa Konstruksi Undang-Undang 18, curnan barangkali yang jadi rnasalah ini rnernang rnenjadi rnasalah sekarang ini. apa persoalan itu pentingnya. kepentingan rnulai rnerasuk kita tidak bisa lari dalarn persoalan politik soal kepentingan itu rnasalah yang sekarat di Indonesia ini. Salah satu contoh kita ingin kita ingin rnelakukan lndependensi kita ingin rnerniliki suatu keinginan bagairnana rnandiri dalarn persoalan-persoalan kontruksi kita, nah ini juga barangkali harus dipikirkan bagairnana kita profesi lnsinyur ini yang tidak terintirnidasi dan terintervensi itu juga kita fikirkan. tentu pernikiran-pernikiran inilah yang akan kita kernbangkan dan kita arahkan kernana, nah untuk itu barangkali dengan sangat horrnat dan rendah hati karni Fraksi PDI-Perjuangan rnerninta saran yang pertarna adalah saran, apakah perlu dalarn peraturan profesi ini kita rnelakukan kornpentensi apakah rnelakukan asosiasi dalan lain-lain. ini pertanyaan ternan-ternan salah satu diberikan kepada karni apakah Pansus ini supaya karni rnernaharni benar jangan karni rnelahirkan Undang-Undang justru yang terjerat seperti karni tadi dikatakan HAEI Undang-Undang nanti rnernukul balik kebudayaan kita ini yang kita takutkan.

Dan sekarang dengan rasa horrnat saya rnernohon kepada ternen-ternen untuk bisa . rnernberikan secarik kertas rnasukan kepada karni yang pertarna tadi apakah kita perlu rnelakukan kornpentensi terhadap rnengacu kepada Keprofesian kita, kalau itu perlu siapa yang rnernberlakukan kopentensi itu, apakah Asosiasi? atau Lernbaga. Kalau dia Asosiasi berarti siapa asosiasi itu atau Lernbaga? ini barangkali penting karena kita terus terang saja rnengacu kepada profesian, sebenarnya ada dua rnasalah pandangan yang pertarna saya hadir disini yang barangkali. yang pertarna acuan Akadernik yang kedua adalah Keprofesian, dirnana kita rneletakkan insinyur ini? kalau kita lepaskan di Akadernik bisa ada penguatan di perguruan tinggi, setidaknya kita rnengikuti begitu Belanda. tapi barangkali tugas dan tanggungjawab kita lahirkan Undang-Undang baru ini yang barangkali yang saya inginkan sore hari ini supaya karni rnendapat rnasukan yang beguitu akurat dan bisa rnenjadi Undang­Undang ini rnernayungi benar-benar ternan-ternan Keinsinyuran ini nanti begitu lahir bahkan ada kepentingan ada dan lain-lain. ini yang kita inginkan kalau penguatan itu kepada Akadernik kita rnendorong Undang-Undang ini untuk bisa pada perguruan tinggi rnelakukan tingkat dari, rneningkatkan

17

ARSIP D

PR-RI

Page 19: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

18

kopetensi yang sama jadi tidak ada bedanya tamatan ITB dan Tamatan UNHAS, UGM sama jadi begitu perlakukan pengalaman kerja yang berbeda. tapi kita mengajukan profesi konsekuensinya adalah pengajuan kompentensi atau pengajuan kepada pendidikan yang mulai kopetensi itu umpamanya dia seorang teknik sipil masih umum teknik sipilnya kita mengacu kepada ahli beton siapa yang melakukan kompetensi ahli beton. tentu ada suatu lembaga, nah ini lembaga ini siapa? ini masalah jangan kita masuk dalam dominasi itu, saya mahan perhatikan semua mulai memikirkan supaya Undang-Undang ini betul-betul mahir semua dengan semangat keinsinyuran kita, kita mampu menciptakan sesuatu yang luar biasa Indonesia termasuk bukan menolak kedudukan kita itu sama dengan lnsinyur dari luar. semangat ini jangan meredam mari kita sama-sama kita kembangkan kembali agar kita bisa terpayungi teman-teman yang ada di asosiasi dan di parlemen, agar kita bisa menciptakan payung hukum pada lnsinyur jangan lahir Undang-Undang yang ada kepentingan, jangan jelas-jelas tidak ada kepentingan itu yang saya inginkan masukan itu secarik kertas saja, ini yang akan membuat nanti pemikiran menjadikan Undang-Undang Keinsinyuran ini menjadi Undang-Undang untuk mengangkat lnsinyur Indonesia.

Terima kasih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Rendi, lbu Reni dari PPP. silakan.

F·PPP (DR. Hj. RENI MARLINAWATI):

Terima kasih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya belum familiar, saya bersyukur saya bisa mendengarkan Paparan dari Bapak-bapak semua, jujur ini adalah pembahasan yang intelektual upaya untuk memperkaya konten Undang-Undang ini. yang kedua itu yang dipaparkan oleh Bapak-bapak tadi itu sebagai upaya untuk membangun persepsi yang sama, karena dalam pembahasan Undang-Undang walaupun itu sangat sulit menyamakan presepsi di internal kami sebagai anggota pansus saja tidak mudah itulah mengapa kami mengi.mdang bapak-bapak untuk memperkaya, wawasan kami dan diantara bapak-bapak pun yang nanti akan menjadi sasaran dari Undang-Undang ini harus dipersamakan dahulu persepsi ini.

Tadi ada dua hal yang menarik yang pertama tentang kelnginan dipisahkannya dari Undang­Undang ini sementara kami punya presepsi justru keinsinyuran ini mencakup didalamnya Arsitek itu yang point penting pertama menurut saya ini harus di kaji betul kedepannya lalu yang kedua pimpinan mohon ijin tadi yang disampaikan dari HAKI itu sangat tepat saya kira ketika hari ini beberapa tahun terakhir bahwa gelar insinyur itu sudah berganti sarjana teknik, itu kemudian Nomen klatur insihyur itu menjadi sudah tidak ada, dan sudah tidak ada dan Undang-Undang Pendidikan Tinggi kami tidak mengatakan Undang-Undang ini induk karena tidak ada istilah Undang-Undang induk tetapi kalau boleh kami katanya adalah Hulu nya sebagai Undang-Undang Keinsinyuran ini dalam sudah ada mekanisme atau organisasi profesi, dan apa yang dijadwalkan didalam Undang-Undang ini sesungguhnya itu adalah bagian dari Undang-Undang pendidikan tinggi itu. memang di Undang-Undang Dikti ini sudah tidak ada

18

ARSIP D

PR-RI

Page 20: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

19

lagi Pimpinan. Oleh karena itu ini akan menjadi bahan kajian apakah akan menjadi sesuatu yang relevan, yang signifikan bahwa kata-kata kelnsinyuran ini harus tetap dipertahankan di dalam perumusan Undang-Undang ini walaupun secara subtansi kompeten sudah tepat adanya? tetapi karena kaitanya dengan aspek legal dalam perundang-undangan lain kata-kata lnsinyur sudah tidak ada sehingga itu menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan kembali. Kemudian pemahaman kami dalam Fraksi PPP yang dimaksud dalam Undang-Undang ini itu fokusnya lebih kepada penguatan regulasi yang terkait dengan profesi, karena kalau yang terkait dengan konten itu sudah ada pengaturan dalam Undang­Undang pendidikan tinggi.

Dari sisi akademik konten tentang keinsinyuran ini sudah ada tertuang dalam Undang-Undang Dikti tetapi dari sisi profesi inilah salah satu penguatan dari pasal tentang Organisasi Profesi yang tertuang dalam Undang-Undang Dikti, oleh karena itu tepat kiranya jika rapat yang akan datang terlebih dahulu ketua untuk menampilkan pasal-pasal di Undang-Undang Dikti terkait dengan Profesi ini, karena jika kita mengacu kepada konsideran yang sebelumnya bahwa ini lebih pada yang perlindungan kepastian Hukum kemudian penguatan dalam berbagai aspek peran dan fungsi keinsinyuran ini bagi rl}asyarakat maupun para pelakunya itu sendiri, begitu. Nah oleh karena itu nantipun akan mengundang kembali organisasi profesi ketua dari berbagai apa kelompok masyarakat maka persepsi yang sama harus kita bangun terlebih dahulu, olen karena itu mungkin mudah-mudahan saya berharap dengan bapak-bapak yang hari ini hadir kalau pertemuan yang pertama saya ingin mengusulkan kedepan buat RUU terlepas nanti judulnya masih di berdebatan atau masih tetap ini, tapi kami masih mau memperdalam kembali saya faham di antara bapak-bapak dengan memperoleh informasi yang mungkin agak mendadak sehingga di internal organisasi bapakpun tidak sampai merumuskan satu konsep resmi.

Jadi pimpinan dengan segala hormat kami mahan untuk mungkin besok memanggil kembali tentu di luar Pak Wamen karena Pak wamen akan besama-sama membahas kalau sudah Panja dengan Pemerintah ini, untuk organisasi profesi kita memerlukan rumusan dokumen yang resmi dari mereka secara institusional yang akan di jadikan Risalah Resmi dalam PUU ini.

Terima kasih. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih, saran Bu Reni akan kita bicarakan dengan ternan pimpinan, mengenai di mungkinkannya kita mengundang kembali untuk mendapat rumusan-rumusan yang lebih pasti. tadi Pak Sigit sudah tunjuk jari.

F-PKS {IR. H.SIGIT SOSIANTOMO):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Ketua dan Anggota Pansus yang saya Hormati, Bapak-bapak Hadirin para pengurus Asosiasi yang kami banggakan.

Menarik apa yang menjadi penjelasan ini bapak-bapak semua, yang menjadi pemikiran kami itu ada tiga. Data-data yang disampaikan oleh Pak Wamen dimana jumlah insinyur Indonesia baru 0,26% dari jumlah penduduk sementara dengan negara-negara lain seperti Cina itu ada -0,5 Korsel ada 2% dari

19

ARSIP D

PR-RI

Page 21: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

• 20

jumlah penduduk. saya kira ini menarik untuk kita cermati, dan terkait dengan Undang-Undang yang sedang kita bahas ini saya membayangkan Undang-Undang ini bisa mendorong semangat atau bisa mendorong ketersediaan Engineer yang cukup, karena kebetulan saya ada di Pansus Pembangunan Percepatan Pembangunan Kepulauan. dan kami sudah mengunjungi beberapa daerah seperti di Sarong, kemudian NTT, jangankan lnsinyur yang punya kompetensi tinggi lulusan, baru lulus saja mereka sangat haus, kedatangan lnsinyur yang baru lulus. jadi ada ketidakcukupan tenaga yang berkopenten di daerah-daerah itu yang saya khawatirkan ini Indonesia ini akan menjadi pasar potensial 2015, pasar potensial itu dijadikan sebagai sarana mereka tenaga kerja asing untuk mendapatkan manfaat sebesar­besarnya, oleh karena itu kami tentu berharap Undang-Undang yang kita bahas ini mendorong lebih cepat kecukupan tenaga-tenaga kopenten yang di daerah-daerah ada disana itu tidak justru nanti disaat berlakunya pasar global justru karena kita sibuk mensertifikasi kompetensi lnsinyur cuman 6000 ini yang belum lagi menjadi politisi. Akhirnya yang betul-betul kerja profesional di bidangnya pasti sangat sedikit.

Oleh karena itu pada bagian yang ke empat karena Undang-Undang ini melihat saya masih melihat yang kurang imbang pada Undang-Undang kita ini pada Pasal 9 itu, ayat (2) kalau tenaga kerja lokal itu kalau dia membuat kesalahan dan kerugian materil, itu dendanya atau sanksi administrasinya lima tetapi justru kalau kita melihat Pasal 15 tenaga Kerja Asing yang melakukan kesalahan yang terkait dengan material justru sanksinya hanya empat : A,B,C,D tidak ada denda. saya kira ini penting, oleh karena itu masukan-masukan dari bapak-bapak yang sudah senior yang berhubungan dengan profesi yang sama di negara lain di butuhkan bagaimana Undang-Undang ini memenuhi tujuan tersebut. tujuan untuk mempercepat kecukupan tenaga kompenten di daerah, agar daerah itu tidak terus tertinggal.

Yang kedua ada Filter singga tenaga asing itu bisa kita kelola misalnya pada pasal tentang kewajiban ahli tehnologi Pasal 11, lnsinyur asing yang bekerja di Indonesia wajib melakukan ahli ilmu pengetahuan tehnologi kami sangat butuh masukan bapak. bagaimana cara mengontrol ahli teknologi ini, dan siapakah harus mengontrol hal-hal seperti ini. ini harus bunyi juga didalam pasal-pasal yang sedang kita susul ini. agar tujuan dan keinginan kita berkompetensi secara setaraf dengan tenaga ahli luar itu tercapai.

Jadi yang pertama adalah masalah kecukupan tenaga kerja didalam negeri sendiri yang kedua adalah masalah filterisasi agar kita semua bisa ya mempraktek dengan secara halus karena kenyataanya negara-negara lain juga berusaha memprotek dirinya sendiri, sebagai contoh Pak saya membaca Undang-Undang tentang lnvestasi, di Undang-Undang kita di bolehkan lnvestasi asing membeli saham 99% perbankan nasional, sementara kita tidak bisa memberi saham lebih dari 50% di malaysia atau di negara-negara lain, mereka sendiri berusaha untuk membentengi negaranya agar tidak jadi pasar, sementara penduduk kita sangat besar peluang untuk memanfaatkan pasar negara lain. saya kira tujuan seperti itu perlu terungkap sehingga mohon kepada bapak-bapak yang sudah sangat jauh

. dan sangat kuat ke profesiannya untuk bisa memberikan masukan-masukan secara lebih terinci. Kemudian yang terakhir, apakah mungkin dalam Undang-Undang lnsinyur ini kita kaitkan

dengan sumber daya alam dan sumber daya lingkungan karena, salah satu sumber daya yang sedang berkembang itu adalah sumberdaya Batu Sara, kami barusan menyetujui pemecahan Provinsi Kaltara pecahan dari Kalimantan Timur menjadi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, tentu pemerintah disana membutuhkan sumber daya untuk membangun daerahnya, yang paling mudah akhirnya tambang, yang tambang lebih mudah batu bara Roak kalau di Kalimantan itu ada yang open cram tidak usah di keruk pak sudah kelihatan di depan begini, sehingga apakah itu perlu di bunyikan dalam Undang-Undang yang kita adanya wawasan lingkungan bernilai tambah bagi sumber daya alam sehingga praktek lnsinyur yang di ijinkan atau ijin ke~a itu, ada kualifikasi seperti itu tidak asal kerjakan

20

ARSIP D

PR-RI

Page 22: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

21

kemudian semuanya jadi rusak. saya kira mungkin keinginan kami mendapatkan masukan dari bapak­bapak yang kami banggakan, mudah-mudahan tugas kami menyusun Undang-Undang secara persamaan saling mengisi harapan bapak-bapak yang harus bekerja bertarung di negara lain untuk mengharumkan nama Indonesia dari sisi keahlian dan profesinya. mudah-mudahan kami bisa mengimbanginya dengan Undang-Undang yang baik dan tajam dan kemudian bisa bermanfaat bagi bangsa dan Negara. mungkin 3 itu yang saya sampaikan Pak Ketua.

T erima kasih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Sigit, silakan Nur Yasin.

F-PKB (IR. NUR Y ASIN):

T erima kasih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tentu kita tidak ingin mengomentari detail tentang masukan dari Bapak-bapak karena justru kami mengundang bapak-bapak untuk memberikan masukan apapun masukannya, hanya saya sedikit memberikan beberapa masukan lebih lanjut. yang pertama secara umum tadi dari kita bilang RUU ini tidak usah buru-buru tenag-tenag saja dengan Ayat-ayat yang mendukung. saya kurang sependapat jika kita tenang-tenang bahwa harus teliti lya? tapi kalau menurut saya kalau 2015 ini sudah sudah di depan mata yang kita harus membuka pasar kita suka atau tidak suka dan di, jika sudah di buka sementara kelembagaan mengatur keingeneran kita tidak siap, maka dengan bebeaslah mereka masuk kekita. oleh karena itu menurut saya ini harus di kebut pak Pansus ini misalnya ngomong tentang Arsitek, ini banyak rapat karena kami tugasnya numpuk-r1Umpuk jadi kadang-kadang keluar masuk mahan di pahami terutama partai-partai kecil kaya kami. tapi sekali lagi menurut saya Undang-Undang ini sekali lagi harus segera selesai tapi harus teliti mendapat masukan dan juga benar bahwa kami mohon masukan tertulis jadi kami juga mahan maaf dari Tim Sekretariat kami dari Tim Ahli kami tidak bisa menyiapkan data atau lnformasi yang cepat sehingga bapak meresponnya tidak cukup waktu, tidak ada masalah jadi kami tetap perlu kami memerlukan masukan tertulis. karena ini untuk menyusun DIM kami yang berhak yang menyusun DIM jadi itu menjadi bahan masukan kami untuk menyempurnakan draft kita.

Tadi saya sependapat dengan Pak Sigit umum bahwa harus equal antara asing sama nasional tadi sanksinya pun sudah tidak ikut saya tidak sependapat harus equal. tapi yang paling tidak equal pak Sigit itu adalah tadi beliau tidak ada yang membahas beleaguered itu 1 banding 10 itu tidak boleh terjadi lagi. ini juga kita mendapat masukan dari Undang-Undang sebelumnya untuk hal ini tidak boleh terjadi bahwa bed a itu iya, mereka kesini ada Overseas ada macem-macem kesini gaji pokoknya sama.

Pak Wamen tadi ada dua hal saya turut kaget juga menerima angka 0,26% itu pak, ini saya sama kagetnya di Komisi VII itu anggaran Ristek juga anggaran 0,26% itu terendah di Asia V kita terendah. Lebih rendah lagi yang sangat menyedihkan salah satu di luar Asian V, sangat menyedihkan makanya waktu kemaren mau di potong oleh temen-temen untuk dimasukkan BL T, untuk ristek dan lingkungan hidup, di Fraksi kami tidak mau di potong, pokoknya potong yang lain menjaga lingkung.

21

ARSIP D

PR-RI

Page 23: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

22

kalau detail lagi Pak kita kalah dengan Malaysia walaupun tidak rela masih di mengerti, kalau kita kalah dari Thailand Singapura, tapi kita kalah di Vietnam jauh lebih besar dari kita.

Yang kedua dari Pak Wamen beliau memberi masukan banyak hal tentang yang salah satunya menurut saya yang penting adalah kelembagaan, nah ini di lembaga nanti dikaitkan pembinaan badan yang mengakreditasi asosiasi yang bsia mengeluarkan sertifikat perusahaannya, ini berkaitan juga pengantar pertanyaanya Pak dari HAKI hidup matinya lembaga yang profesi ini tergantung pendanaan, kalau mau menggunakan dana pemerintah, kita minta subsidi dan pemerintah suka tidak suka harus di gantikan dengan Lembaga negara, entah itu kementrian maupun lembaga bukan kementrian seperti BPPT. jadi ini juga akan menjadi kajian kami Pak Wamen paham sekali ini mahan di sarankan kaya dulu di Bapenas atau di mana Pak tapi setidaknya kalau kita ingin menggunakan dana APBN harus di kaitkan dengan Lembaga.

Tadi ada masukan pertanyaan dari salah satu penyaji Bapak siapa apakah perlu campur tangan Pemerintah kan itu tadi pertanyaanya, supaya mungkin Independent kalau menurut pengalaman saya kalau di serahkan 100% kepada Asosiasi dan lembaga profesi itu yang berkaitan dengan pembinaan profesi untuk saat ini rasanya belum mampu, kalau di paksa-paksa kaya justcon tadi saya sudah lama pak Pak Wamen gak ngurusin Kondo sekarang ada dua lembaga katanya itukan ironis sekali padahal tujuan sangat mulia. Nah itu kenapa begitu saya kira tak jauh dari uang, sehingga kalau kehidupan berorganisasi itu di kaitkan tak hanya luran yaitu tadi seperti itu nanti tetap bertahan dengan segala cara untuk tetap jadi Ketua sih rezim itu atau kalau tidak kaya tadi dari salah satu Bapak-bapak juga hanya dengan bayar sekian keluar sertifikat sekarang; jadi tidak ada maknanya. Nah ini Pak Wamen yang lebih banyak tau dari kami memberikan masukan lebih lanjut.

IAI mau Undang-Undang sendiri saya paham menurut saya memang demikian, memang terus saya mikir profesi saya sendiri saya pernah jadi Sekjen YAP selama 4 tahun, YAP nanti bagaimana? ini memang kalau jurusan katakan slide planer kita atur mungkin dekat KYI. jadi saya mikir nanti YAP apakah nanti ikut Arsitek saja? atau perlu ikut Engener saja atau dua-duanya tergantung spesialisasinya. Saya pikir sekali lagi saya dukung memang lain pak kan seninya beda dan tadi Bapak tadi sudah jelaskan, saya sangat Interesting dengan sejarah ini pak, atau bahwa insinyur kita itu sudah dari tahun sekalian sudah ada untuk menjadi referensi kami juga.

T entang yang lain Pak saya pak, sekali lagi masukkan sekali lagi yang perlu saya garis bawahi, · syarat-syarat keinsinyuran terus bapak yang menyebutkan ijin pemerintah nah itu tentu akan kita bahas lagi lebih jauh sampai ini, mung kin perlu tetap dalam kaitanya dengan pendanaan. HAKI mengingatkan jangan sampai bentrok dengan Undang-Undang yang lama ini ada tahapnya pak ada di tahap-tahap selanjutnya di baleh segala macem, itu akan di super impus supaya tidak terjadi seperti itu. saya pikir sementara itu Pak mahan masukan tertulis pak nanti bisa dikirimkan ke mana Sekretariat Pansus Keinsinyuran.

Terima kasih

KETUA RAPAT:

Terima kasih, Pak lsmet silakan.

22

ARSIP D

PR-RI

Page 24: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

23

F-PAN (PROF. DR. ISMET AHMAD):

Terima kasih Rekan-rekan anggota Pansus Bapak-bapak Pimpinan Himpunan Profesi,

Pertama saya mahan mahaf karena saya terlambat tadi harus lakukan propertest bagi calon anggota BPK , ada beberapa yang saya dengar dari BApak-bapak masukannya saya kira itu sangat bagus dan kami tentu saja mengapresiasi sebagian saya tidak dengar. Yang pertama saya kira kita perlu memang menyamakan persepsi dalam Undang-Undang ini, kita membahas dalam .Undang­Undang Keinsinyuran nah tentu kalau kita bicara keinsinyuran kalau untuk saya itu kita tidak mengutakan Keinsinyuran bukan Gelar saya kira masalah Gelar itu ya mungkin tidak terlalu pentinglah, yang penting adalah Profesionalisme. tentu ini luas tidak di batasi oleh salah satu bidang karir saja karen a namanya bisa macem-macem. kemaren kita sudah melihat ........ suara tidak dengar .... ..... .

Saya mendengar tadi tanggapan HAKI itu saran supaya lnsinyur itu dikasih Gelar lnsinyur itu kalau sudah ijin Praktek saya ingin memperdalam saya tidak membatah hanya ini melapor pendalaman atas saran dari Bapak-bapak dan praktek itu bentuknya apa pak, Apakah kalau seseorang yang sarjana atau Mater atau Doktor melakukan penelitian apakah kita sebut ini Praktek apa batasan dari kita sebut melakukan Praktek? ini perlu tetapkan agar supaya jelas dalam Undang-Undang.

Yang kedua dari Elektro ya, bahwa harus ada pengawasan yang jelas terhadap tenaga kerja ini saya kira sangat penting, kita memang barangkali orang-orang yang berwenang masih ............ jadi kalau orang Bule orang asing selalu ...... saya kira ini harus di kikis abis tetapi di pihak lain kita juga harus intropeksi bahwa kita sarja kita khususnya yang 4 tahun di sebut saja kalau 4 tahun itu bukan sarjana, ini sarjana mud a yang sarjana itu Master, ini kita tanggung-tanggung memakai sistem ..... ini menu rut saya harus di perdebatkan oleh pihak ..... jadi oleh karen a itulah maka ..... hanya nanti tentu perlu masukan adalah bentuk-bentuk dari sanksi bagaimana biar bisa kita aplikasikan ................. . mengenai pembatu Rumah tangga ini saya kita tidak akrikabel ini, itu akan gaga!.

Kemudian ya tentu organisasi insinyur kalau menurut saya oranisasi keinsinyuran hanya satu, tetapi yang lain adalah bagian-bagian dari organisasi ke insinyuran yaitu adalah organisasi bisang profesi saya ini kalau tidak bentrokan terus, karena itu Undang-Undang Keinsinyuran hanya payung dalam Undang-Undang yang lain, dari HPJI ini saya kira terkait dengan praktek di lapangan, saya memang bukan ahli jalan kalau saya lihat kebanyakan daerah makin jauh dari jakarta kalau jakarta memang bagus jalannya, itu banyak sekali jalan kalau kita lihat, bahu jalan lebih tinggi, itu air tidak akan keluar tepat got, nah ini secara sepintas saja itu sudah menyalahi prinsip grafitasi sehingga air di jalan saja jadi jalan yang baru di bangun itu begitu, inilah yang menjadi suatu kelemahan kita lnsinyur kita seringkali tidak bergerak di lapangan, jadi yang Mengerjakan itu adalah Mandor ini yang terjadi di jalan, ini mandor saja yang menentukan apa namanya bentuk dari pada. nah ini mungkin perlu hal yang perlu intropeksi buat kita. Jadi satu sisi kita mau melakukan pengawasan dan tindakan keras kepada tenaga asing kalau masuk, dulukan jalan di buat oleh kalau di Kalimantan oleh Korea, jadi bandingkan jalan yang di bangun oleh Indonesia lalukan beda kalau kita beranggapan, orang asing pasti lebih pintar dari kita, ini intropeksi kesana tapi bahwa nanti ada tindakan tegas, saya tertarik dari dari Elekto ya menggunakan ini jadi memang LM itukan kerugiannya biasa pak, saya kebetulan di Komisi XI ini banyak kerugian Negara kalau kita lihat itu ada 37 triliun, yang di akibatkan karena tidak efektifnya tidak berjalannya, proyek Listri yang di lakukan dalam Periode tertentu, nanh ini saya kira betul sekali kita

23

ARSIP D

PR-RI

Page 25: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

24

harus mengawasi tenaga asing. ini beberapa hal yang perlu masukan lebih lanjut dari baak-bapak organisasi ini.

Terima kasih, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Terima kasih Bapak ibu sekalian masukan dan pendalaman dari teman-teman anggota Pansus dan mudah­

mudahan apa yang kita acarakan pada hari ini, bisa menambah wawasan kita semuanya anggota Pansus dalam rangka Panja RUU Keinsinyuran ini insyaallah kita akan lakukan setelah Masa Sidang.

Bapak dari

IALI (OMAR SAMUEL):

T erima kasih Saya Dari Asosiasi Profesi kebetulan disini meninjau pak, kita tidak di undang dan kebetulan

kita juga kawan-kawan dari kelompok dari asosiasi profesi jasa kontruksi, dari banyak kawan-kawan mereka menugaskan mereka tolong ikut hadir kita juga punya kepentingan terhadap Undang-Undang ini apakah boleh ikut memberi masukan atau tidak boleh terserah, dari Bapak Pimpinan.

KETUA RAP AT:

disini tidak ada larangan Pak hanya kita kita batasi oleh waktu dan sebagainya dan bukan tidak mengundang, karena tadi ada beberapa kelewatan karena banyak mungkin nanti suatu saat akan kita undang lagi bahkan yang ada sekarang pun kita undang lagi, bila mana perlu watuknya memungkinkan. kami tidak melarang tapi masukan-masukannya di alamat email kami kita perlukan.

IALI (OMAR SAMUEL):

memang rencana kita akan kita nanti antisipasi dengan memasukan saran dan masukan saya akan anggarkan dengan kawan-kawan lain, cuman pada kesempatan ini yang kita sebetulnya ingin bahwa,kita juga berkepentingan kenapa kita tidak di libatkan apalagi.

KETUA RAPAT:

Jadi bapak bukan tdiak di libatkan, tapi belum pak ini belum semuanya bahkan sudah pun nanti suatu saat kita ketemu lagi karena kita juga perlu masukan yang lebih luas di dalam bapak sekalian yang ada disini hampir sebagian besar baru baca sepintas bahkan malah mungkin tidak membaca Draft RUU lnsinyuran karena mungkin administrasi surat menyurat juga begitu. tapi ini bukan yang pertama buat bapak disini sama buat bapak yang baru datang kami usahakan nanti di lain waktu kita undang semuanya supaya yang namanya profesi itu terakomodir semua masukan kepada kita semuanya sehingga pada waktu kita membahas Rapat Panja semua barang sudah ada, bahkan kalau kita perlu

24

ARSIP D

PR-RI

Page 26: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

25

dalam Rapat Panja itu masukan meskipun tidak formal kita perlukan. kami juga bukan ahlinya meskipun titelnya insinyur tapi bukan ahlinya seperti itu, kita harus menampung semua aspirasi dari profesi yang ada.

IALI (OMAR SAMUEL):

Baik Pak, Terima kasih, kita dari lkatan Arsitek lakskar Indonesia . jadi sebetulnya terkait apakah kita masuk. komunitas lnsinyur? apakah kita masuk Arsitek itupun kita masih bertanya ini? kemudian kita juga bersama kawan beberapa terlibat di forum Asosiasi pendiri LPJK.

KETUA RAPAT:

Nanti kita semua pasukan nanti kita akan perlukan dalam pembahasan. saya kira.

F·PKS (JR. H. SIGIT SOSIANTOMO):

saya usul saja ketua bagaimana kalau mereka beliau yang hadir karena rneluangkan waktu mungkin demikian banyak hal yang akan di bawa untuk di beri kesempatan sekali lagi setelah beliau­beliau mendengar dari kami inikan nah selanjutnya beliau-beliau bisa rnemberikan rnasukan tertulis kepada kami, ada sharing.

Terima kasih

KETUA RAPAT:

Oke iya maksud kami juga begitu, karena para nara sumber tadi menyarnpaikan bawasannya Naskah belum sempat dibaca, rnungkin ada yang sudah di baca atau baru baca sepintas, malah belum sama sekali maksud kami nanti dengan adanya pemaparan tadi kemudian komentar atau penyelarnan dari ternan-ternan Anggota Pansus tentunya setelah membaca nanti kita berikan waktu pak lalu kemudian gantian nara sumber mendalami apa yang di inginkan para ternan-ternan kita ini dan anggota Parisus, kemudian nanti di berikan secara tertulis kepada kita yang alamatnya dari situ, nanti kita akan mempelajari lagi apakah kita perlu lagi ketemu lagi, sehingga betul-betul. yang namanya Undang­Undang ini kalaupun jadi seperti yang kita harapkan, semuanya. setujukan pak?

Saya kira hanya itu sesuai dengan jadwal tadi jam 5 harus selesai sekarang jam 5 kurang 3 sudah selesai, sekali lagi Terirna kasih kepada Para Nara surnber khusus pada Bapak Wakil Menteri kita Hermanto Dadat dan Ternan-ternan sekalian Dernikianlah cara pada sore hari ini sernoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan lahir dan batin oleh kita semu, agar kita dapat rnenjalankan tugas

. dengan sebaik-baiknya.

25

ARSIP D

PR-RI

Page 27: ARSIP - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170407-053202-2550.pdf · • adhi moersid /iai • sri hadiarti/iai • sa trio s herlambang /iai • dradjat h i

Wassalam'mualaikum Wr.Wb.

(RAPAT Dl TUTUP PUKUL 17.00 WIB)

Jakarta, 19 Juni 2013 a.n. KETUA PANSUS

RUU TENT ANG KEINSINYURAN SEK PAT

26

26

ARSIP D

PR-RI