Arrest of Dilatation

6
ARREST OF DILATATION 1. Pengertian Handa dan Laros (1993) : Arrest Of Dilatation adalah bila dalam waktu ≥ 2 jam tidak terdapat kemajuan pada dilatasi servik Angka kejadian : 5% pada nulipara dengan kehamilan aterm (menurut Friedman pada tahun 1978, angka kejadian ini tidak berubah sejak tahun 1950 ) His tidak adekuat adalah bila kekuatannya < 180 Montevideo Unit dan keadaan ini terdapat pada 80% kasus terhentinya fase aktif (active-phase arrest). 2. Etiologi Secara umum, persalinan abnormal merupakan akibat dari beberapa faktor berikut : - Power (kontraksi uterus) ; pada kala II, selain gangguan kontraksi uterus juga dapat disebabkan oleh gangguan kemampuan meneran. - Passage (jalan lahir) ,jalan lahir keras (tulang panggul) atau jalan lahir lunak (organ sekitar jalan lahir) - Passanger (janin) , besar janin, letak, posisi dan presentasi janin Penyebab lain yang terkait dengan kelainan Protraction & Arrest antara lain: - sedasi yang berlebihan, - analgesia konduksi, - malposisi janin seperti POPP. - Oksitosin diberikan apabila terjadi arrest tanpa CPD.

description

descripsi

Transcript of Arrest of Dilatation

Page 1: Arrest of Dilatation

ARREST OF DILATATION

1. Pengertian

Handa dan Laros (1993) : Arrest Of Dilatation adalah bila dalam waktu ≥ 2 jam tidak

terdapat kemajuan pada dilatasi servik

Angka kejadian : 5% pada nulipara dengan kehamilan aterm (menurut Friedman pada

tahun 1978, angka kejadian ini tidak berubah sejak tahun 1950 )

His tidak adekuat adalah bila kekuatannya < 180 Montevideo Unit dan keadaan ini

terdapat pada 80% kasus terhentinya fase aktif (active-phase arrest).

2. Etiologi

Secara umum, persalinan abnormal merupakan akibat dari beberapa faktor berikut :

- Power (kontraksi uterus) ; pada kala II, selain gangguan kontraksi uterus juga dapat

disebabkan oleh gangguan kemampuan meneran.

- Passage (jalan lahir) ,jalan lahir keras (tulang panggul) atau jalan lahir lunak (organ

sekitar jalan lahir)

- Passanger (janin) , besar janin, letak, posisi dan presentasi janin

Penyebab lain yang terkait dengan kelainan Protraction & Arrest antara lain:

- sedasi yang berlebihan,

- analgesia konduksi,

- malposisi janin seperti POPP.

- Oksitosin diberikan apabila terjadi arrest tanpa CPD.

3. Klasifikasi

Berdasarkan hasil penelitian oleh FRIEDMAN , persalinan dibagi menjadi 3 stadium:

1) Persalinan kala I , berawal sejak adanya kontraksi uterus yang teratur sampai dilatasi

servik lengkap. Terbagi menjadi 2 fase :

fase laten ( dilatasi 3 – 4 cm)

fase aktif ( dilatasi servik 4 cm sampai lengkap ). Fase aktif dibagi lagi menjadi

3 subfase yaitu fase akselerasi, fase dilatasi maksimal dan fase deselerasi.

2) Persalinan kala II, sejak dilatasi servik lengkap sampai anak lahir

3) Persalinan kala III, kala persalinan plasenta.

Page 2: Arrest of Dilatation

Kriteria “active phase arrest” dan “protraction disorder” menurut American College

of Obstetricians and Gynecologist dapat dilihat pada tabel berikut :

Sebelum menegakkan diagnosa “arrest” selama persalinan kala  maka kedua kriteria

berikut harus dipenuhi:

a. Dilatasi servik sudah lebih dari 4 cm.

b. His dengan kekuatan 200 Montevideo Unit selama 10 menit sudah berlangsung

selama 2 jam tanpa diikuti dengan perubahan pada servik.

Page 3: Arrest of Dilatation

4. PATOFISIOLOGI

Fase laten memanjang dapat disebabkan akibat oversedasi atau menegakkan diagnose

inpartu terlampau dini dimana masih belum terdapat dilatasi dan pendataran servik.

Diagnosa adanya hambatan atau berhentinya kemajuan persalinan pada fase aktif lebih

mudah diotegakkan dan umumnya disebabkan oleh faktor 3 P :

P pertama ,

Komponen power , frekuensi kontraksi uterus mungkin memadai namun intensitas nya

tidak memadai. Adanya gangguan hantaran saraf untuk terjadinya kontraksi uterus

misalnya adanya jaringan parut pada bekas sectio caesar, miomektomi atau gangguan

hantaran saraf lain dapat menyebabkan kontraksi uterus berlangsung secara tidak

efektif. Apapun penyebabnya, gangguan ini akan menyebabkan kelainan kemajuan

dilatasi dan pendataran sehingga keadaan ini seringkali disebut sebagai distosia

fungsionalis. Kekuatan kontraksi uterus dapat diukur secara langsung dengan

menggunakan kateter pengukur tekanan intrauterine dan kekuatan kontraksi uterus

dinayatakan dalam nilai MONTEVIDEO UNIT. Nilai kekuatan kontraksi uterus yang

adekwat adalah 200 MVU selama periode kontraksi 10 menit. Diagnosa arrest of

dilatation hanya bisa ditegakkan bila persalinan sudah dalam fase aktif dan tidak

terdapat kemajuan selama 2 jam serta berlangsung dengan kontraksi uterus yang

adekwat ( > 200 MVU ).

P kedua,

Passage ( atau kapasitas panggul ) , kelainan pada kapasitas panggul (kelainan bentuk,

luas pelvik ) dapat menyebabkan persalinan abnormal. Baik janin maupun kapasitas

panggul dapat menyebabkan persalinan abnormal akibat adanya obstruksi mekanis

sehingga seringkali dinamakan dengan distosia mekanis. Harus pula diingat bahwa

selain tulang panggul , organ sekitar jalan lahir dapat pula menyebabkan hambatan

persalinan ( soft tissue dystocia akibat vesica urinaria atau rectum yang penuh )

P ketiga,

Passanger (janin ), kelainan besar dan bentuk janin serta kelainan letak, presentasi dan

posisi janin dapat menyebabkan hambatan kemajuan persalinan.

Angka kejadian

Dari semua persalinan presentasi kepala, 8 – 11% akan mengalami gangguan

pada persalinan kala I. Persalinan sectio caesar atas indikasi distosia adalah

sekitar 60%

Page 4: Arrest of Dilatation

Abnormalitas Persalinan Kala I Fase Laten

Pemanjangan persalinan fase laten jarang sekali terjadi dan umumnya

disebabkan oleh kesalahan dalam menegakkan diagnosa inpartu.Diagnosa

pemanjangan fase laten ditegakkan bila pada nulipara batas 20 jam atau pada

multipara batas 14 jam dilampaui.

Penyebab :

- Kontraksi uterus hipertonik

- Pemberian sedatif yang terlampau dini dan berlebihan

- Kontraksi uterus hipotonik

Identifikasi keadaan etiologi pemanjangan fase laten umumnya tidak sulit dan

dapat dilakukan dengan melakukan palpasi untuk menentukan kualitas kontraksi

uterus. Outcome persalinan untuk ibu dan anak umumnya baik

5. PENATALAKSANAAN

Tergantung pada etiologi

Pemanjangan fase laten akibat pemberian sedasi atau analgesik yang

berlebihan dan terlampau dini akan berakhir setelah efek obat mereda

Kontraksi uterus hipertonik diatasi dengan istirahat dan diberikan terapi sedatif

dan analgesic

Kontraksi uterus hipotonik diatasi dengan akselerasi persalinan dengan infus

oksitosin.