Arista sandi

3
PERMAINAN TRADISIONAL Mata Kuliah :Multikultural Dosen Pengampu :Kristi Wardani, M.Pd Di Susun Oleh: Nama : Arista Sandi Erdiantoro Nim : 10 015 043 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 2010

Transcript of Arista sandi

Page 1: Arista sandi

PERMAINAN TRADISIONAL

Mata Kuliah :MultikulturalDosen Pengampu :Kristi Wardani, M.Pd

Di Susun Oleh:

Nama : Arista Sandi ErdiantoroNim : 10 015 043

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA2010

Page 2: Arista sandi

TIGA JADI(DOLANAN ANAK TRADISIONAL)

Menilik dari namanya, jelas bahwa permainan tradisional ini memang menyerap dari

bahasa Indonesia. Dalam bahasa Jawa, berarti telu dadi . Artinya, ketika ada tiga gacuk alat bermain yang berjajar tiga (baik horisontal, vertikal, dan diagonal) artinya menang. Permainan ini hampir mirip dengan permainan tradisional Jawa lainnya seperti mul-mulan dan bas-basan. Melihat nama permainan ini, menurut sebuah sumber, telah dikenal oleh anak-anak di masyarakat Jawa, termasuk pula di daerah Yogyakarta sejak sekitar 1960—1970-an.

Permainan Tiga Satu adalah sebuah permainan ringan, mudah, dan sederhana bagi usia anak-anak SD. Permainan ini tidak perlu membutuhkan lapangan permainan yang luas, cukup 1 meter persegi sudah cukup. Bisa dimainkan di halaman rumah maupun di luar rumah, asalkan tempatnya teduh. Lantai biasanya tempat yang paling cocok. Namun jika terpaksa dimainkan di atas tanah juga tidak masalah. Walaupun permainan ini cukup mudah dan tidak menguras tenaga bagi yang bermain, namun membutuhkan konsentrasi dan taktik yang jitu. Dalam permainan ini ada pemain yang kalah dan menang. Satu permainan Tiga Jadi cukup dilakukan oleh dua anak yang saling berhadap-hadapan.

Biasanya anak yang bermain Tiga Jadi mengambil waktu senggang, misalkan istirahat sekolah atau sehabis pulang sekolah. Bisa pula dilakukan sore hari sehabis mandi sore sebelum belajar malam. Di saat terang bulan yang menjadi favorit bermain di masa lalu juga sering dipakai sebagai ajang bermain. Memang yang sering bermain Tiga Satu adalah anak laki-laki. Namun demikian, kadang pula juga Tiga Satu dimainkan oleh anak-anak perempuan atau campuran.

Alat yang dibutuhkan untuk bermain ini pun juga cukup sederhana, karena hanya mengambil dari benda-benda alam sekitar, seperti biji buah (kecik), kerikil, kreweng, dan semacamnya. Kadang pula memakain sobekan kertas, kardus, dan semacamnya. Setiap anak yang bermain, sebaiknya mencari tiga buah gacuk (alat bermain yang sama), misalnya kalau krikil, krikil semua. Pemain lain bisa menggunakan kecik semua. Tujuannya agar dalam permainan mudah membedakan gacuk sendiri dengan gacuk lawan. Sebelum permainan dimulai, biasanya ada aturan tidak tertulis yang harus disepakati bersama untuk menjaga permainan agar berjalan jujur, tidak curang, dan menjunjung sportivitas, misalnya:

Page 3: Arista sandi

1. jika gacuk sudah dipegang maka harus dijalankan/dipindah ke kotak lain,2. tidak berlaku istilah nas (artinya maaf keliru).3. Setiap gacuk hanya boleh melangkah 1 kotak yang paling dekat.4. pemain dikatakan menang jika tiga gacuk telah membentuk garis lurus (horisontal,

vertikal, atau diagonal), 5. ada tidaknya hukuman telah disepakati di awal.

Sebelum dimulai, dua anak yang akan bermain biasanya membuat kotak persegi panjang dengan digaris-garis membentuk 9 kotak kecil terlebih dahulu. Setelah itu keduanya melakukan sut untuk mencari pemain yang menang. Setelah ada pemain yang menang, maka ia mulai meletakkan sebuah gacuk di sebuah kotak kecil secara bebas.