Arista Riyadina - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/20270/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkhususnya kelas X....
-
Upload
phunghuong -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Arista Riyadina - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/20270/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkhususnya kelas X....
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENGENALAN BAHASA
MANDARIN DASAR MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8
( STUDI KASUS : SMA N 1 WONOGIRI )
MAKALAH
Oleh:
Arista Riyadina
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
HALAMAN PERSETUJUAN
Makalah Skripsi
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENGENALAN BAHASA
MANDARIN DASAR MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8
ini telah diperiksa dan disetujui pada :
Hari : ..................................
Tanggal : ..................................
Pembimbing I
Husni Thamrin, S.T.,M.T.,Ph.D.
Pembimbing II
Fatah Yasin Irsyadi,S.T.,M.T.
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENGENALAN BAHASA
MANDARIN DASAR MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8
Arista Riyadina, Husni Thamrin, Fatah Yasin Irsyadi
Jurusan Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarata
Email : [email protected]
ABSTRAKSI
Bahasa Mandarin merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit
dimengerti dan dipahami bagi sebagian siswa SMA Negeri 1 Wonogiri
khususnya kelas X. Hal ini disebabkan karena bahasa Mandarin merupakan
mata pelajaran bahasa asing yang rumit baik dalam pelafalan maupun
goresan atau penulisan karakternya. Penyampian materi dilakukan secara
konvensional , dimana guru menjadi pusat penyampai materi di depan
kelas selama jam pelajaran berlangsung. Maka untuk mengatasi
permasalahan tersebut serta menunjang proses pembelajaran seiring
perkembangan teknologi informasi, dibutuhkan media pembelajaran
interaktif sebagai alat bantu pembelajaran siswa. Dalam perancangan
desain media pembelajaran interaktif ini menggunakan metodologi
pengembangan multimedia menurut Luther meliputi konsep, desain, pengumpulan
data, pembuatan, pengujian dan pengemasan. Pengemasan atau pendistribusian
hasil akhir dari pembuatan media pembelajaran yaitu dalam bentuk CD interaktif
autorun. Hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuisioner pada 20
responden sebanyak 70% responden atau 14 dari 20 responden menyatakan
setuju bahwa media pembelajaran interaktif ini menarik dan jelas dalam
penyampaian materi.
Kata Kunci : multimedia, media, interaktif, bahasa Mandarin, pembelajaran.
ABSTRACT
Mandarin language is one of the subjects that are considered difficult to
understand by most students of SMA 1 Wonogiri, particularly students of class 10
(first year in high school). Mandarin is a foreign language that is complex in
pronunciation, character strokes and writing. Learning activity in the school is
conventional where the teacher becomes the central delivery of learning materials
in front of the classroom and the students listen. The method is considered
ineffective. To overcome the problem, we create an interactive learning media to
help the teaching learning process. We use Luther methodology during the design
process, which includes conception, design, data collection, media creation,
testing and packaging. The output of the research is a learning media that is
packaged in an interactive autorun CD. We survey 20 people to evaluate the
learning media, and the result is that 70% of respondents agree that the learning
media is interesting and the students are easier to understand the learning material.
Keywords: multimedia, media, interactive, Mandarin, learning.
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan komputer sangat
luar biasa dan jauh berbeda
dibandingankan dengan awal
kemunculannya. Menurut Widada
(2010) dalam buku yang berjudul
Mudah Membuat Media
Pembelajaran Multimedia Interaktif ,
perkembangan komputer yang sangat
pesat merupakan dampak dari
semakin majunya teknologi
informasi dalam segala bidang. Salah
satu bidang yang memanfaatkan
dampak positif dari perkembangan
teknologi informasi adalah bidang
pendidikan. Dampak perkembangan
teknologi informasi pada bidang
pendidikan salah satunya
ditunjukkan dengan semakin
bervariasinya metode pembelajaran.
Salah satu metode pembelajaran
yang sekarang mulai banyak
dikembangkan yaitu metode
pembelajaran interaktif berbasis
multimedia.
Bahasa Mandarin merupakan
salah satu bahasa asing yang sulit
untuk dipelajari dan difahami.
Sehingga mempelajari bahasa
Mandarin tidak cukup membaca dan
menghafalkan seperti mata pelajaran
eksakta tetapi perlu pemahaman yang
kuat terhadap materi dasar bahasa
Mandarin. Maylana (2010) dalam
skripsi yang berjudul Pengunaan
Hanyu Pinyin sebagai Dasar
Pembelajaran Bahasa Mandarin
menyatakan bahwa pendidikan
bahasa Mandarin diharapkan dapat
memberi peluang lebih besar dalam
bidang komunikasi internasional
selain bahasa Inggris. Untuk
membantu siswa dalam proses
pemahaman materi pengenalan
bahasa Mandarin dasar , guru
memberikan fasilitas berupa buku
diktat atau buku pegangan bagi
siswa. Namun dalam kenyataannya,
fasilitas tersebut tidak cukup
membantu pemahaman siswa
terhadap materi dasar Mandarin yang
meliputi phonetic , nada dan goresan.
Hal tersebut disebabkan karena
penyampaian materi bahasa
Mandarin dasar diperlukan audio
sebagai peraga contoh dari pelafalan
dalam bahasa Mandarin khususnya
dalam materi phonetic dan nada.
Sedangkan dalam materi goresan
diperlukan suatu tampilan animasi
sebagai peraga arah goresan dalam
karakter Mandarin. Dengan kata lain
, pembelajaran bahasa Mandarin
dengan menggunakan metode
pembelajaran tanpa media bantu
kurang efektif jika diterapkan pada
mata pelajaran bahasa Mandarin
pada materi pengenalan bahasa
Mandarin dasar khususnya.
Tulisan ini mendeskripsikan hasil
penelitian tentang pengembangan
media pembelajaran interaktif
pengenalan bahasa Mandarin dasar.
Hasil pengembangan media ini
diharapkan dapat memberikan
gambaran tentang alat bantu atau
software aplikasi pembelajaran
interaktif sebagai media atau alat
bantu bagi siswa dalam menunjang
kegiatan belajar serta dapat melatih
tingkat kemandirian siswa dalam
belajar sehingga siswa tidak
tergantung pada pembelajaran yang
disampaikan oleh guru di sekolahan.
2. METODOLOGI
PENELITIAN
Metodologi penelitian yang
digunakan meliputi tiga metode,
yaitu Metode Pengumpulan Data,
Metode Pengembangan Multimedia,
dan Metode Pengujian Sistem.
Metode pengembangan mutimedia
menggunakan metode yang
dikemukakan oleh Luther (2003)
dalam buku Multimedia Interaktif
Dengan Flash. Menyebutkan bahwa
metodologi pengembangan
multimedia terdiri dari enam tahapan
yaitu : konsep (concept) ,
perancangan (design) , pengumpulan
materi (material collecting) ,
pembuatan (assembly) , pengujian
(testing) dan distribusi (distribution)
seperti yang terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Diagram Metode
Pengembangan Multimedia
1. Konsep (Concept)
Media pembelajaran interaktif
pengenalan bahasa Mandarin dasar
untuk siswa kelas X berupa CD
interaktif . Adapun deskripsi konsep
dari media pembelajaran ini adalah
sebagai berikut:
a. Judul : “Pengenalan Bahasa
Mandarin Dasar” .
b. Pengguna : Siswa Kelas X .
c. Hasil Akhir : CD interaktif
autorun .
d. Materi : Phonetic, Nada dan
Goresan .
e. Gambar : Gambar dengan format
.jpeg .
f. Video : Format video .flv .
2. Perancangan (Design)
Maksud dari tahap
perancangan (design) ini adalah
membuat spesifikasi secara rinci
mengenai arsitektur proyek, serta
gaya dan kebutuhan material untuk
proyek spesifikasi yang akan dibuat.
Perancangan yang dibuat meliputi
Storyboard, Unified Modelling
Language (UML) diagram , Use case
diagram, Activity Diagram,
Sequence Diagram, Diagram alur
sistem dan perancangan desain
tampilan layar (Screen layouts).
3. Pengumpulan materi (Material
Collecting)
Tahap pengumpulan bahan
(material collecting) dilakukan
pengumpulan bahan seperti teks,
image, animasi, audio, dan lain - lain
yang diperlukan untuk tahap
berikutnya.
4. Pengujian (Testing)
Tahap pengujian (testing)
dilakukan setelah selesai tahap
pembuatan dan seluruh data telah
dimasukkan. Pengujian sistem
dilakukan dengan menggunakan
metode black box testing. Fungsi
dari pengujian sistem adalah
memastikan bahwa hasil media
pembelajaran interaktif yang telah
selesai dibuat tidak terjadi kesalahan
dan dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
5. Distribusi (Distribution)
Tahap distribusi (distribution)
menentukan spesifikasi perangkat
keras dan perangkat lunak yang
dibutuhkan untuk menjalankan
aplikasi, Spesifikasi perangkat keras
media pembelajaran interaktif ini
berupa CD interaktif autorun.
3. HASIL
Aplikasi media pembelajaran
interaktif pengenalan bahasa
Mandarin dasar ini terdiri dari satu
program utama. Cara kerja media
pembelajaran interaktif ini adalah
ketika aplikasi dijalankan, maka
muncul halaman awal berupa judul
dari pengenalan bahasa Mandarin
dasar seperti yang terlihat pada
gambar 2, kemudian jika diklik
tombol lanjut maka muncul halaman
menu utama terdiri dari 3 tombol
pilihan yaitu: Belajar yaitu menu
untuk menampilkan halaman Materi
tampak pada gambar 3. Test yaitu
menu untuk menampilkan halaman
Latihan. Home yaitu menu untuk
menampilkan halaman awal program.
Halaman materi memiliki tiga pilihan
materi dalam media pembelajaran
interaktif ini yaitu phonetic , nada dan
goresan seperti pada gambar 4. Ketika
masing – masing menu materi diklik
maka menampilkan halaman materi
yang diinginkan. Sedangkan tampilan
awal dari halaman test seperti yang
terlihat pada gambar 5.
Gambar 2 Hasil Tampilan
Halaman Awal
Gambar 3 Hasil Tampilan
Halaman Menu Utama
Gambar 4 Hasil Tampilan Halaman
Menu Materi
Gambar 5 Hasil Halaman Test
4. PEMBAHASAN
Pengujian terhadap hasil akhir
media pembelajaran interaktif
pengenalan bahasa Mandarin dasar
menggunakan media kuisioner
dengan disebarkan kepada 20
responden. Berdasarkan data yang
diperoleh dari sebaran kuisioner
tersebut memperlihatkan bahwa
sebagian besar dari responden setuju
terhadap pertanyaan yang telah
diajukan. Prosentase penilaian
tertinggi terhadap media
pembelajaran interaktif ini yaitu pada
kepraktisan dan kemudahan
penggunaan media pembelajaran
interaktif ini yakni sebesar 85% dari
keseluruhan responden , 5% persen
diantaranya menyatakan sangat
setuju dan sisanya yakni 10%
menyatakan kurang setuju. 65%
responden menyatakan setuju
terhadap pengemasan media
pembelajaran interaktif ini menarik
sebanyak 30% menyatakan sangat
setuju dan 5% diantaran menyatakan
kurang setuju. Sedangkan untuk
indikator jawaban pada pertanyaan
yang lain prosentase setuju
mendominasi jawaban responden.
Penggunaan media interaktif pada
mata pelajaran bahasa Mandarin
menunjukkan hal yang berbeda
dibandingkan dengan menggunakan
metoda konvensional sebab media
pembelajaran interaktif ini
menyuguhkan sesuatu yang berbeda
dari biasanya. Penggunaan media
elektronik seperti komputer dan LCD
menarik siswa untuk memperhatikan
materi yang disampaikan. Meskipun
awalnya siswa hanya tertarik pada
animasi-animasi yang ada pada
materi tersebut, namun pada
akhirnya sebagian besar dari mereka
merasakan bahwa pengunaan media
pembelajaran interaktif ini
membantu dalam penyampaian
materi pengenalan bahasa Mandarin
dasar yang meliputi phonetic , nada
dan goresan. Hal ini dibuktikan
berdasarkan hasil data kuisioner
seperti yang tampak pada gambar 6.
Gambar 4.1 Grafik
Prosentase Data Kuisioner
Dari analisa jawaban responden
terhadap pertanyaan yang diajukan
dalam kuisioner dapat dikatakan
bahwa mayoritas responden setuju
terhadap tingkat kepraktisan serta
tampilan media pembelajaran
interaktif ini menarik. Maka dari itu ,
media pembelajaran interaktif
pengenalan bahasa Mandarin dasar
dapat digunakan sebagaimana
mestinya serta dapat memberikan
suatu alat atau media pembelajaran
yang membantu siswa dalam
memahami dan mempelajari materi
yang menjadi dasar atau pondasi
dalam bahasa Mandarin.
Apabila dibandingkan dengan
media pembelajaran interaktif
sebelumnya yang dirancang bangun
oleh Kacolo (2010) , media
pembelajaran interaktif ini
mempunyai beberapa persamaan dan
perbedaan . Persamaan tersebut dapat
dilihat dari beberapa sisi , salah
satunya dari sisi judul yang
mempunyai kemiripan yaitu sama –
sama membuat media pembelajaran
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1 2 3 4 5 6 7 8
Pertanyaan Ke-
Prosentase (%) SS
Prosentase (%) S
Prosentase (%) KS
Prosentase (%) TS
Prosentase (%) STS
interaktif untuk mata pelajaran
bahasa. Perbedaannya terletak pada
bahasa yang dijadikan sebagai materi
ajar dalam media pembelajaran
interaktif , pada penelitian
sebelumnya menggunakan bahasa
Jawa sedangkan pada penelitian ini
penulis menggunakan bahasa
Mandarin sebagai bahan ajar dalam
media pembelajaran interaktif.
Dilihat dari beberapa persamaan dan
perbedaannya media pembelajaran
interaktif memiliki keunggulan lebih
dibanding dengan media
pembelajaran interaktif yang telah
dirancang bangun sebelumnya. Pada
penelitian sebelumnya media
pembelajaran interaktif yang dibuat
hanya mengacu pada tampilan
animasi dan audio saja tanpa
menyisipkan video – video tutorial
mengenai materi pembelajaran yang
bersangkutan.
Animasi yang terdapat dalam
media pembelajaran interaktif yang
telah dibuat sebelumnya hanya
berupa gambar dan animasi untuk
menunjang tampilan halaman sistem
saja bukan berupa gambar dan
animasi sebagai alternatif
penyampaian materi pada
pengenalan berbagai macam aksara
dalam huruf jawa , misalnya pada
pengenalan aksara jawa , sandhangan
, carakan dan wilangan. Sedangkan
dalam media pembelajaran interaktif
ini penyampaian materi khususnya
materi pengenalan aksara atau huruf
mandarin disampaikan dengan
animasi berupa gerakan arah goresan
dari huruf mandarin tersebut dan
dilengkapi dengan video yang dapat
dijadikan sebagai referensi belajar
siswa. Latihan soal yang diberikan
dalam media pembelajaran interaktif
yang dibuat sebelumnya hanya satu
macam latihan soal yang terdapat
pada akhir pembelajaran. Namun
pada media pembelajaran interaktif
ini model latihan dibuat variatif ,
yaitu model latihan pada setiap akhir
materi sebagai ulasan dari materi
yang telah disampaikan dan model
soal sebagai test atau ujian pada
akhir pembelajaran. Hal tersebut
dirancang guna memaksimalkan
hasil pemahaman materi
pembelajaran pengenalan bahasa
Mandarin dasar oleh siswa.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan rancangan dan
implementasi program dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Metode pengembangan
multimedia sebagai media
pembelajaran interaktif dilakukan
melalui enam metode , meliputi :
konsep (concept) , perancangan
(design) , pengumpulan materi
(material collecting) , pembuatan
(assembly) , pengujian (testing) dan
distribusi (distribution).
2. Materi dalam media
pembelajaran interaktif pengenalan
bahasa Mandarin dasar meliputi :
Phonetic , nada dan Goresan. Serta
hasil akhir pembuatan media
pembelajaran interaktif dikemas
dalam bentuk CD Interaktif autorun.
Saran yang diberikan guna
meningkatkan hasil yang telah
dicapai adalah perlu dilakukan
penelitian lanjutan. Penelitian
selanjutnya mengenai variasi model
multimedia yang lainnya , misal
pengaplikasian materi kedalam
bentuk permainan-permainan
sederhana, karena permainan juga
merupakan salah satu metode yang
efektif untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Amalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta . Bumi Aksara.
Astari , Sri Wahyuni Dini. 2010 . Pengelolaan Pembelajaran IPS Berbasis
Multimedia. M.Pd. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hurlock , Elizabeth. 2000 . Psikologi Perkembangan . Jakarta . Erlangga
Kacolo , Garinda. 2010 . Metode Pembelajaran Internet Aksara Jawa
Menggunakan Macromedia Flash8. ST . Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Madcoms. 2009. 55 Kreasi Populer Animasi Cantik dengan Adobe Flash.
Yogyakarta . Andi.
Mayliana. 2010. Pengunaan Hanyu Pinyin sebagai Dasar Pembelajaran Bahasa
Mandarin di SMK Negeri 1 Surakarta. Amd . Universitas Negeri
Surakarta.
NOCFL (National Office for Teaching Chinese Foreign Language). 2003 . Learn
Chinese with Me. China . People’s Educations Press.
Pramono, Andi. 2004 . Seri Aplikasi Macromedia Flash Mx . Yogyakarta. Andi
Sadiman , Arif. 2006. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya . Jakarta . Raja Grafindo Perkasa.
Sutopo , Ariesto Hadi. 2003 . Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta .
Graha Ilmu.
Widada , H.R. 2010 . Mudah Membuat Media Pembelajaran Multimedia
Interaktif . Yogyakarta . Pustaka Widyatama.
Tentang Penulis
Arista Riyadina, lahir di Wonogiri pada tanggal
27 April 1990. Menempuh pendidikan Strata
satu (S1) jurusan Teknik Informatika Fakultas
Komunikasi dan Informatika Universitas
Muhammadiyah Surakarta mengambil
konsentrasi sistem informasi masuk pada tahun
2008 dan menyelesaikan studi S1 pada tahun
2012. Mulai tertarik di dunia Information Technology sejak SMA kelas X dan
menjadikan perancangan dan pembuatan multimedia sebagai alat bantu
pembelajaran interaktif dalam pengambilan tema tugas akhir. Apabila ada yang
berkenan untuk berbagi ilmu atau sekedar memberi masukan silakan kunjungi
alamat email [email protected]. Terima Kasih