Aris Helico

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit yang diakibatkan karena mengonsumsi makanan yang kebersihannya rendah semakin banyak. Penyebab dan dampaknya pun semakin beragam. Tingkat keparahan penyakit tergantung dari jenis kontaminasinya. Semakin tinggi tingkat kontaminasinya semakin meningkat keparahan penyakit yang diakibatkannya. Penyakit tersebut dikenal sebagai foodborne disease. Foodborne disease adalah penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar. 1 Penyakit akibat pangan (foodborne disease) didefinisikan juga oleh WHO (World Health Organization) sebagai penyakit yang umumnya bersifat infeksi atau racun, disebabkan oleh agent yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dicerna. Sedangkan Sharp dan Reilly (2000) mendefinisikan secara lebih luas bahwa penyakit akibat pangan atau keracunan makanan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi atau intoksikasi sebagai akibat mengkonsumsi makanan, minuman atau air yang telah terkontaminasi. Makanan yang berasal baik dari hewan maupun tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. 1 Penyebabnya dapat berasal dari biologis maupun kimiawi. Sebagian besar penyakit akibat pangan disebabkan oleh mikroba patogen seperti virus, bakteri, dan parasit. 2 Penyakit bawaan makanan merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang paling banyak dan paling membebani yang pernah dijumpai di zaman modern ini. Penyakit tersebut menyebabkan banyak korban dan menyebabkan sejumlah besar penderitaan, khususnya di kalangan bayi, anak, lansia, dan mereka yang kekebalan tubuhnya terganggu. 6 Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia selalu membutuhkan makanan untuk hidup. Jika tidak memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan, makanan dapat merugikan bagi manusia. Makanan yang berasal baik dari hewan atau tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Pada kasus foodborne diseasemikroorganisme masuk bersama makanan yang kemudian dicerna dan diserap oleh tubuh manusia.

description

helicobacterium

Transcript of Aris Helico

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangPenyakit yang diakibatkan karena mengonsumsi makanan yang kebersihannya rendah semakin banyak. Penyebab dan dampaknya pun semakin beragam. Tingkat keparahan penyakit tergantung dari jenis kontaminasinya. Semakin tinggi tingkat kontaminasinya semakin meningkat keparahan penyakit yang diakibatkannya.Penyakit tersebut dikenal sebagaifoodborne disease. Foodborne diseaseadalah penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar.1Penyakit akibat pangan (foodborne disease) didefinisikan juga oleh WHO (World Health Organization) sebagai penyakit yang umumnya bersifat infeksi atau racun, disebabkan oleh agent yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dicerna. Sedangkan Sharp dan Reilly (2000) mendefinisikan secara lebih luas bahwa penyakit akibat pangan atau keracunan makanan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi atau intoksikasi sebagai akibat mengkonsumsi makanan, minuman atau air yang telah terkontaminasi.Makanan yang berasal baik dari hewan maupun tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia.1Penyebabnya dapat berasal dari biologis maupun kimiawi. Sebagian besar penyakit akibat pangan disebabkan oleh mikroba patogen seperti virus, bakteri,dan parasit.2Penyakit bawaan makanan merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang paling banyak dan paling membebani yang pernah dijumpai di zaman modern ini. Penyakit tersebut menyebabkan banyak korban dan menyebabkan sejumlah besar penderitaan, khususnya di kalangan bayi, anak, lansia, dan mereka yang kekebalan tubuhnya terganggu.6Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia selalu membutuhkan makanan untuk hidup. Jika tidak memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan, makanan dapat merugikan bagi manusia. Makanan yang berasal baik dari hewan atau tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Pada kasusfoodborne diseasemikroorganisme masuk bersama makanan yang kemudian dicerna dan diserap oleh tubuh manusia. Kasusfoodborne deseasedapat terjadi dari tingkat ringan sampai tingkat kematian.Salah satu penyebabfoodborne diseaseadalah bakteri. Bakteri merupakan golongan organisme prokariotik ( tidak mempunyai inti)3. Salah satu bakteri penyebabfoodborne diseaseyaituHelicobacter pylori.Helicobacter pylorimerupakan bakteri yang ditemukan sekitar 20 tahun yang lalu.5Helicobacter pyloriadalah kuman Gram negatif, basil yang berbentuk kurva dan batang(berbentuk seperti sosis dengan posisi agak melengkung).Helicobacter pyloriditemukan tersebar di seluruh dunia. Di Santiago, Cili, konsumsi sayuran mentah yang dipupuk dengan tinja manusia ternyata merupakan faktor risiko terjadinya infeksi oleh bakteri ini.6Di negara-negara berkembang, lebih dari 75% orang dewasa terinfeksi, infeksi sering terjadi terutama pada anak-anak dan sekitar 20-50% orang dewasa di negara-negara maju terinfeksiHelicobacter pylori.4Helicobacter pylorisering menyebabkan infeksi gastritis4yang bila tak segera diobati bisa mengakibatkan kanker lambung dan kanker limfe.4,5Telah terbukti Helicobactermenyebabkan lebih dari 90%tukak usus dua belas jari dansekitar 80%tukak lambung.7Oleh karena itu makalah ini membahas mengenai foodborne disease khususnya yang diakibatkan olehHelicobacter pylori, bagaimana transmisinya, bahan pangan yang bagaimana yang dapat menjadi foodborne bakteriHelicobacter pylori, dampaknya terhadap kesehatan sampai dengan bagaimana cara mencegah foodborne disease yang disebabkan olehHelicobacter pyloritersebut.

1.2Rumusan Masalaha.Bagaimana morfologiHelicobacter pylori?b.Bagaiamana daur hidupHelicobacter pylori?c.Bagaimana transmisiHelicobacter pyloripada makanan/bahan pangan?d.Bagaimana dampak foodborne disease yang disebabkan olehHelicobacter pylori?e.Bagaimana pencegahannya?

1.3TujuanUntuk mengetahui dan memahami foodborne yang disebabkan oleh bakteriHelicobacter pylori, bagaimana mekanisme kontaminasinya, dampaknya, dan pencegahannya.BAB 2PEMBAHASAN

Penyakit bawaan makanan (foodborne disease), biasanya bersifat toksik maupun infeksius, disebabkan oleh agens penyakit yang masuk ke dalam tubuhmelalui konsumsi makanan yang terkontaminasi. Kadang-kadang penyakitini disebut keracunan makanan (food poisoning) walaupun istilah ini tidak tepat. Penyakit bawaan makanan mencakup lingkup penyakit yang etiologinyabersifat kimiawi maupun biologis, termasuk penyakit kolera dan diare, sekaligus beberapa penyakit parasit.6Penyakit bawaan makanan dapat disebabkan oleh berbagai hal:1.Foodborne InfectionDisebabkan oleh mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi patogen hidup. Misalnya virus, atau bakteri.2.Foodborne intoxicationDisebabkan karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi toxin atau racun yang berasal dari mikroorganisme3.Foodborne toxicoinfectionKombinasi makanan yang terinfeksi dan terkena racun.Konsekuensi kesehatan akibat penyakit bawaan makanan bervariasi menurut patogen penyebabnya, tahapan dan lamanya pengobatan, juga dengan usia dan faktor lain yang berkaitan dengan daya tahan dan kerentanan seseorang. Orang yang terinfeksi dengan fungsi kekebalan yang baik akan sembuh dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Namun, pada kasus lain, khususnya di kalangan kelompok masyarakat yang rentan (mis., lansia, bayi, anak kecil, ibu hamil dan orang yang mengalami malnutrisi serta gangguan kekebalan), beberapa penyakit karena foodborne diseases dapat berakibat fatal terutama jika tidak tersedia pengobatan yang memadai.Salah satu yang dapat menyebabkan Foodborne diseases adalah karena infeksi bakteri, salah satu bakterinya adalahhelicobacter pylori.Helycobacter pyloriditemukan oleh Marshall dan Warren pada tahun 1983.11Helikobakter pyloriadalah bakteri yang dpat berkoloni pada saluran cernamanusia dan merupakan salah satu penyebab ulkus duodenum dan gaster, atau salah satu penyebab keganasan pada lambung, seperti adenokarsinoma tipe intestinal atau mucosal associated lymphoid tissue atau ( MALT ) Limfoma. Infeksi didapatkan secara per oral dan sebagian besar ditularkan antar anggota keluarga pada saat masa kanak-kanak.9

TaksonomiHelicobacter pylori8

Kingdom:Bacteria

Phylum:Proteobacteria

Class:Epsilon Proteobacteria

Order:Campylobacterales

Family:Helicobacteraceae

Genus:Helicobacter

Species:H. pylori

MorfologiSecara morfologi bakteriheicobakter pylorimempunyai sifat :Helicobacter pylorimerupakan bakteri gram negatif, non spora, berbentuk curved atau spiral, lebar 0,5-1,0 mikrogram dan panjang 3 mikrometer, mempunyai 4-6 flagella.Bersifat mikroaerophilic tumbuh dengan baik pada lingkungan yang mengandung O2 5% dan CO2 5-10%. Serta dapat tahan terhadap suasana sitotoksin yaitu pH 1,5.Menghasilkan beberapa enzim yang menghasilkan sitotoksik seperti, urease dalam jumlah yang berlebih, 100x lebih aktif dibandingkan yang dikeluarkan oleh bakteri proteus vulgaris dan bakteri penghasil urease lainnya. Enzim ini mengkatalisis proses hidrolisis urea yang terdapat pada mukosa lambung mengjadi Amonia dan CO2. Amonia diduga berperan sebagai mekanisme pertahana hidup helicobacter pylori dalam lingkungan asam.MenghasilkantoksinVAC (Vacuolating cytotoxin cell).Racun ini dapat menyerang sel dalam vakuola, yang merupakan rongga terikat membran dalam sel, menyebabkan gastritis dan bisul parahBakteri ini khususnya resisten terhadap Trimetropim dan sensitif terhadap penisilin dan metrodinazole.10

Dinding sel bakteri gram negatif hanya terdiri atas satu lapis rangka dasar murein, dan hanya meliputi 10% dari berat kering dinding sel. Murein hanya mengandung diaminopemelat, dan tidak mengandung lisin. Di luar rangka murein tersebut terdapat sejumlah besar lipoprotein, lipopolisakarida, dan lipidajenis lain. Senyawa-senyawa ini merupakan 80 % penyusun dinding sel. Asam teikoat tidak terdapat dalam dinding sel ini.Dari sisi kumanH.pyloriterdapat beberapa strain yang lebih virulen yang selalu ditemukan pada pasien dengan tukak peptik, gastritis kronik, maupun kanker lambung. Gen Vac A selalu dapat ditemukan pada kumanH.pylori, tapi tidak semuanya menghasilkan sikotoksin.Media yang dapat dipakai untuk kultu terdiri dari darah dengan atau tanpa selektif antibiotika.H. Pyloridapat tumbuh dengan baik pada suhu 35-37derajad celcius, dan memproduksi enzim katalase, cytochrome oxidase, urease, alkalinephosphatase dan glutamyl transpeptidase. StrainH. Pyloridapat dikultur dari duodenum, cairan lambung, dental plague walaupun jarang ditemukan, dan di feses.9

Sifat BakteriH. PyloriHelicobacteradalah nama genus kuman yang berbentuk spiral atau batang bengkok dan berflagela yang mengalami adaptasi untuk dapat hidup dalam mukus (lendir) lambung yang menutupi selaput lendir (mukosa) lambung yang bersuasana asam kuat. Kuman ini dapat bertahan hidup dalam suasana asam kuat dengan cara memproduksi enzim urease. Enzim urease akan mengubah urea yang ada dalam cairan lambung menjadi amoniak. Tubuh kumanHelicobacterselalu diliputi oleh awan amoniak ini, dan karenanya dapat bertahan terhadap asam lambung.8Kuman ini bersifat pleomorfik artinya dapat dijumpai dalam beberapa bentuk. Dalam keadaan normal kuman ini berbentuk spiral atau batang bengkok, tetapi dalam keadaan tertentu yang kurang baik akan merubah dirinya menjadi bentuk kokoid yang merupakan bentuk pertahanan yang resisten.8

Kuman ini termasuk kuman mikroaerofilik artinya hanya tumbuh dalam suasana dimana didapatkan oksigen dalam kadar rendah. Kuman ini mati pada suasana dengan kadar oksigen normal, dan mati dalam keadaan anaerobik sempurna.8

Fisiologi dan Kondisi PertumbuhanDalam kondisi pertumbuhan yang sulitH. Pylorimenjadi coccoid, tetapi ada kontroversi tentang sifat dari bentuk coccoid. Beberapa peneliti menyatakan bahwa bentuk ini adalah salah satu kontaminan atau bakteri mati, tetapi yang lain menganggap hal itu menjadi bentuk aktif secara metabolik yang tidak dapat dibudidayakan in vitro.13Beberapa cocci dapat kembali ke bentuk spiral asli mereka.13

Sumber KarbonGlukosa tidak diperlukan untuk pertumbuhan.13Hasil sel tidak dipengaruhi oleh adanya glukosa, piruvat, suksinat, atau sitrat, tapi kelangsungan hidup meningkat dengan adanya senyawa-senyawa tersebut.13Lama inkubasi dengan sumber karbon meningkatkan kelangsungan hidup organisme.H. pyloritergantung pada kehadiranberbagai asam amino untuk pertumbuhan, termasuk arginin,histidin, isoleusin, leusin, metionin, fenilalanin, dan valin. Beberapa strain juga perlu alanin, serin, prolin, dan triptofan.13

pH dan aktivitas airH. pyloridapat dibudidayakan di lingkungan dalam pH kisaran 4,5-9.13Pada nilai pH rendah (misalnya 3,5), penambahan urea meningkatkan kelangsungan hidup.13NaNO2 berpengaruh jika konsentrasi berkisar dari 0 mg / ml untuk 400 mg / ml, pertumbuhan tidak terjadi pada konsentrasi NaCl 2.5 g / l.13Patogen ini sensitif terhadap lingkungan dengan aktivitas air rendah (Aw): pertumbuhan dihambat dengan nilai