Arah serat

6
Muhammad Furqon 02 /155632 / KT / 4994 TUGAS ILMU KAYU BAB II CIRI MAKROSKOPIK KAYU Corak kayu dapat dikenali melalui pengamatan dengan mata biasa dan dinamakan makroskopik karena tidak memerlukan mikroskop. Ciri – ciri makroskopik kayu dapat memberikan petunjuk tentang kondisi tumbuh pohonnya, sifat – sifat fisiknya dan membantu dalam pengenalan kayu. Pada semua jenis kayu terdapat tiga penampang yaitu penampang transversal, penampang radial dan penampang tangensil. Pada kayu juga terdapat lingkaran tahun yang terdiri atas kayu yang dibentuk pada awal pertumbuhan dan kayu yang dibentuk pada akhir pertumbuhan. Kayu akhir mempunyai kerapatan yang lebih tinggi karena tersusun atas sel – sel yang memiliki diameter radikal yang relatif kecil, dinding yang tebal dan rongga sel yang kecil. Jaringan inilah yang membentuk bagian yang gelap pada lingkaran tahun. Pembentukan kayu awal dan kayu akhir berkaitan dengan tersedianya fotosintat dan auksin. Lingkaran tumbuh kadang – kadang terputus sehingga gagal untuk membentuk suatu lingkaran yang sempurna untuk melingkari batang. Hal ini disebabkan karena terlambatnya penyediaan auksin ke suatu atau beberapa bagian kambium. Kadang - kadang juga pada kayu terdapat lingkaran tumbuh semu. Hal ini disebabkan karena dalam pertumbuhan, kayu mengalami peristiwa seperti kekeringan, suhu beku yang terlambat atau kehilangan daun karena serangga atau hujan es. Apabila hal ini mengakibatkan lambatnya atau terhentinya pertumbuhan ujung, produksi auksin akan berkurang dan dapat menyebabkan diproduksinya sel – sel dengan tipe kayu akhir. Apabila pada musim tumbuh

Transcript of Arah serat

Page 1: Arah serat

Muhammad Furqon02 /155632 / KT / 4994

TUGAS ILMU KAYU

BAB II CIRI MAKROSKOPIK KAYU

Corak kayu dapat dikenali melalui pengamatan dengan mata biasa dan dinamakan makroskopik karena tidak memerlukan mikroskop. Ciri – ciri makroskopik kayu dapat memberikan petunjuk tentang kondisi tumbuh pohonnya, sifat – sifat fisiknya dan membantu dalam pengenalan kayu. Pada semua jenis kayu terdapat tiga penampang yaitu penampang transversal, penampang radial dan penampang tangensil.

Pada kayu juga terdapat lingkaran tahun yang terdiri atas kayu yang dibentuk pada awal pertumbuhan dan kayu yang dibentuk pada akhir pertumbuhan. Kayu akhir mempunyai kerapatan yang lebih tinggi karena tersusun atas sel – sel yang memiliki diameter radikal yang relatif kecil, dinding yang tebal dan rongga sel yang kecil. Jaringan inilah yang membentuk bagian yang gelap pada lingkaran tahun. Pembentukan kayu awal dan kayu akhir berkaitan dengan tersedianya fotosintat dan auksin. Lingkaran tumbuh kadang – kadang terputus sehingga gagal untuk membentuk suatu lingkaran yang sempurna untuk melingkari batang. Hal ini disebabkan karena terlambatnya penyediaan auksin ke suatu atau beberapa bagian kambium. Kadang - kadang juga pada kayu terdapat lingkaran tumbuh semu. Hal ini disebabkan karena dalam pertumbuhan, kayu mengalami peristiwa seperti kekeringan, suhu beku yang terlambat atau kehilangan daun karena serangga atau hujan es. Apabila hal ini mengakibatkan lambatnya atau terhentinya pertumbuhan ujung, produksi auksin akan berkurang dan dapat menyebabkan diproduksinya sel – sel dengan tipe kayu akhir. Apabila pada musim tumbuh yang sama kondisi yang baik bagi pertumbuhan dimulai lagi maka pertumbuhan normal kembali terjadi sehingga menyebabkan dua lingkaran dibentuk dalam satu tahun. Adalah mungkin beberapa lingkaran tumbuh semu ini dibentuk dalam satu tahun. Lingkaran tumbuh normal mempunyai ciri perubahan yang mendadak pada ukuran dan tebal dinding sel kayu akhir yang dibentuk pada musim tumbuh sebelumnya dengan kayu awal pada musim tumbuh berikutnya. Lingkaran tumbuh semu menampakkan perubahan yang

Page 2: Arah serat

berangsur – angsur dalam ciri sel antara kayu akhir semu dengan sel – sel tipe kayu awal yang dibentuk pada musim berikutnya.

Kayu teras merupakan kayu yang lebih tua kayu dari gubal, telah menua dan mengering secara perlahan – lahan maka kayu teras lebih baik. Kayu teras dikenal lebih berat, lebih kuat, lebih indah gambarannya dan lebih tahan pembusukkan daripada kayu gubal. Pembentukan kayu teras dimulai dari dekat kambium pada pohon yang masih muda. Lambat laun ia akan mengeras dan membentuk kayu teras dan pertumbuhannya lebih cepat daripada pertumbuhan diameter. Batas antara kayu teras dan kayu gubal tidak tentu mengikuti lingkaran tumbuh. Beberapa peneliti telah menunjukan bahwa kayu teras timbul karena pengaruh racun produk sampingan kegiatan kambium yang mengumpul dan terurai. Beberapa sifat kayu teras yang unik antara lain :

1. Kayu teras mungkin berwarna lebih gelap daripada kayu gubal.

2. Kayu teras mungkin sangat tahan terhadap cendawan dan serangga.

3. Kayu teras mungkin sukar ditembus oleh cairan.4. Kayu teras mungkin sukar dikeringkan.5. Kayu teras mungkin memiliki bau yang khas.6. Kayu teras mungkin lebih sedikit lebih berat persatuan

volume daripada kayu gubal.

Arah sejajar sumbu panjang sebagian besar serat – serat kayu yang panjang dan meruncing disebut arah serat. Ada 2 jenis arah serat yaitu serat terpuntir yang disebabkan oleh pembelahan antiklinal dengan pembentukan sel – sel kambium baru yang terjadi hanya pada satu arah saja dan arah serat berpadu dimana serat mungkin terpuntir pada satu arah dalam beberapa tahun kemudian terpuntir pada arah yang sebaliknya.

Pada kayu terdapat apa yang disebut dengan mata kayu. Mata kayu disebabkan oleh penambahan kayu – kayu yang secara musiman mengakibatkan pelapisan yang progesif terhadap kayu – kayu yang dibentu terdahulu. Karena riap baru memperbesar diameter batang pokok, pangkal cabang menjadi semakin dalam tertanam di dalam batang.

Page 3: Arah serat

BAB III KOMPOSISI DAN STRUKTUR SEL – SEL KAYU

Komponen kimiaKayu adalah suatu karbohidrat yang tersusun terutama atas

karbon, hidrogen dan oksigen. Unsur – unsur penyusun kayu itu tergabung dalam sejumlah senyawa organik seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin.

Berbicara mengenai lignin, meskipun ia tersusun atas karbon, hidrogen dan oksigen, namun lignin bukanlah suatu karbohidrat dan bahkan tidak ada hubungannya dengan golongan senyawa tersebut. Lignin sangat stabil dan sukar dipisahkan dan mempunyai bentuk yang bermacam – macam karenanya susunan lignin yang pasti di dalam kayu tetap tidak menentu. Lignin terdapat diantara sel – sel dan di dalam dinding sel. Diantara sel – sel, lignin berfungsi sebagai perekat untuk mengikat sel – sel bersama – sama. Dalam sel, lignin sangat erat hubungannya dengan selulosa dan berfungsi untuk memberikan ketegaran pada sel. Lignin juga berpengaruh dalam memperkecil perubahan dimensi sehubungan dengan perubahan kandungan air kayu dan juga mempertinggi racun kayu yang membuat kayu tahan terhadap serangan cendawan dan serangga. Di dalam kayu, lignin merupakan bahan yang tidak berwarna. Apabila bersentuhan dengan udara ia akan berwarna kuning. Lignin juga bersifat termoplastik yang artinya lignin akan menjadi lunak dan dapat dibentuk pada suhu yang lebih tinggi dan keras kembali apabila menjadi dingin. Sifat termoplastik lignin menjadi dasar pembuatan papan keras (hardboard) dan lain – lain kayu yang dimampatkan.

Dinding selSel kayu yang baru dibentuk mempunyai selubung yang tipis

seperti selaput, kaya akan pektin dan disebut dinding primer. Sel tersebut akan membesar dan dinding sel akan semakin menebal dengan ditambahkannya bahan – bahan pada sisi dalam dinding sel. Akhirnya cairan yang terdapat didalam sel menjadi hilang dan sel mempunyai dinding yang menebal dan terdapat rongga ditengahnya. Penebalan dinding sel terjadi karena pengendapan selulosa, hemiselulsa dan lignin secara terus – menerus. Dengan demikian pelapisan dinding sel akan terbentuk karena adanya diferensiasi bentuk dan fungsi dari penyusun dinding sel.

Sel – sel parenkim pada kayu membentuk dinding sekunder yang tipis dan merupakan sel – sel terakhir yang masih tetap hidup menjelang pembentukan kau teras. Sebaliknya sel – sel lain hanya

Page 4: Arah serat

berfungsi sebagai jalan angkutan dalam pohon yang hidup dan sel – sel ini sering membentuk dinding sekunder yang tebal dan karenanya berguna dalam tegaknya pohon. Pembentukan – pembentukan ini akan mengakibatkan pengukiran dinding sel.

Semua tipe sel dicirikan dengan lapisan – lapisan dinding sekunder yang tidak kontinu. Lapisan – lapisan ini diselingi oleh tempat – tempat tanpa dinding sekunder. Tempat – tempat ini disebut noktah dan umunya dalam parenkim nampak sangat berbeda apabila dibandingkan dengan dalam sel yang lain. Ada beberapa bentuk noktah antara lain bentuk noktah sederhana antara dua sel parenkim jari – jari yang berdampingan dan bentuk noktah berbatas pada trakeid longitudinal.

Pada sejumlah kayu terdapat penebalan spiral. Pada sejumlah kayu, pembentukan S-3 diikuti oleh terbentuknya gigir – gigir berkas mikrofibril yang tersusun secara spiral pada sisi rongga sel dinding sekunder. Gigir – gigir semacam ini benar – benar terpisah dari lapisan S-3, terbukti dari kenyataan bahwa gigir – gigir tersebut relatif mudah dilepaskan dari dinding sel dan arahnya jarang sejajar arah mikrofibril pada lapisan S-3. Gigir – gigir ini disebut penebalan spiral. Penebalan spiral terdapat pada sel – sel kayu-lunak yang relatif sedikit sehingga apabila ada merupakan tanda pengenal kayu yang sangat berharga. Pada kayu-keras, penebalan spiral relatif lazim. Meskipun penebalan spiral ini mungkin terjadi di seluruh panjang sel, pada sel – sel yang lain penebalan ini mungkin hanya terbatas pada ujung – ujung atau ditengah – tengah sel. Karena lokasi penebalan sering bersifat konsisten pada suatu spesies kayu maka faktor ini dapat pula merupakan faktor yang sangat berguna dalam diagnosa kayu.