Arah Kebijakan Keuangan Daerah
description
Transcript of Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2006-2010
Bab VI Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Bab ini membahas Arah Kebijakan Keuangan Daerah yang merupakan kebijakan
penyusunan program dan indikasi kegiatanya pada pengelolaan pendapatan dan belanja
daerah secara efektif dan efesien.
6.1. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah
6.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dalam melaksanakan pemerintahan, Pemerintah Daerah dilengkapi dengan
seperangkat kemampuan pembiayan sebagaimana yang diatur dalam UU N0. 33 Tahun
2004. Sumber-sumber dana dalam pelaksanaan Pemerintahan Daerah terdiri dari :
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah.
Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang bersumber dari hasil pajak
daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
lain-lain pendapatan yang sah dengan tujuan untuk memberikan keleluasaan kepada
Daerah dalam menggali sumber-sumber penerimaan daerah guna menunjang
pelaksanaan Otonomi Daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.
Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu tolok ukur kemampuan daerah
dalam menyelenggarakan dan mewujudkan Otonomi Daerah, disamping itu juga cerminan
dari kemandirian daerah. Pendapatan Asli Daerah meskipun dapat menjadi modal utama
bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, dari tahun ke tahun
penerimaannya selalu mengalami peningkatan namun kondisinya belum memadai.
Berdasarkan dari data penerimaan Pendapatan Asli Daerah selama dua tahun
terakhir bahwa penerimaan mengalami peningkatan, namun berdasarkan persentase
mengalami penurunan yaitu dari tahun 2004 ke 2005 naik Rp. 801.050.000.
Namun dilihat dari persentase penerimaan mengalami fluktuasi, yaitu dari tahun
2004 ke 2005 naik 41,78 %.
VI. Arah Kebijakan Keuangan Daerah VI-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2006-2010
Tabel 16. Daftar Pertambahan Pendapatan
Penambahan
URAIAN 2004 2005 2004 - 2005
PENDAPATAN
PENDATAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
DANA PERIMBANGAN
Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Pemerintah Propinsi
Bantuan Keuangan Dari Kabupaten Induk
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
Lain-lain Dana Pendapatan Yang Sah
Jumlah Pendapatan
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN DAERAH
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
PENGELUARAN DAERAH
Penyertaan Modal
Jumlah Pendapatan
574.950.000
128.400.000
218.300.000
228.250.000
43.983.745.657
10.087.172.207
25.942.000.000
4.638.000.000
3.066.573.450
250.000.000
268.538.000
268.538.000
44.827.233.657
34.000.000
34.000.000
-
-
44.861.233.657
616.000.000
84.600.000
397.700.000
134.000.000
70.233.139.738
13.512.187.292
43.399.000.000
8.520.000.000
4.601.952.446
200.000.000
6.782.467.750
6.782.467.750
77.631.907.488
4.551.880.774
4.551.880.774
287.000.000
287.000.000
81.896.788.262
41.350.000
(43.800.000)
179.400.000
(94.250.000)
26.249.394.081
3.425.015.085
17.457.000.000
3.882.000.000
1.535.378.996
(50.000.000)
6.513.929.750
6.513.929.750
32.804.673.831
4.517.880.774
4.517.880.774
287.000.000
287.000.000
37.035.554.605
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 17.
Perbandingan PAD dan APBD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2004 – 2005
TAHUN PAD PENDAPATAN %
2004 574.950.000 44.827.233.657 1,28
2005 1.000.000.000 74.530.326.149 1,34
VI. Arah Kebijakan Keuangan Daerah VI-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2006-2010
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
terhadap total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih relatif kecil yaitu
rata-rata 1,54 % setiap tahunnya.
Arah Kebijakan Umum yang akan dilakukan untuk meningkatan kinerja
pengelolaan pendapatan daerah adalah:
1. Peningkatan Ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD);
2. Peningkatan Intensifikasi Penerimaan Pendapatan Daerah;
3. Peningkatan Kualitas Pelayanan; dan
4. Peningkatan tertib Administrasi Pengelolaan Pendapatan Daerah;
Untuk masa waktu 5 (lima) tahun kedepan (2006-2010), strategi yang dilakukan
untuk peningkatan Pendapatan Daerah berorientasi pada beberapa aspek;
1. Pengembangan objek retribusi;
2. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah terdiri dari;
3. Mengelola asset daerah berupa bangunan menjadi objek retribusi yang
menghasilkan pendapatan;
4. Mengkaji alat ukur air menjadi objek retribusi.
5. Penyesuaian tarif retribusi.
Menyesuaikan tarif semua jenis retribusi secara wajar dengan memperhitungkan
daya bayar masyarakat wajib retribusi
1. Ekstensifikasi Sumber Pendapatan lain-lain PAD yang sah.
2. Pengembangan Subjek Pajak
3. Peningkatan Kontribusi Dana Bagi Hasil Pajak/bukan Pajak
4. Menunjang kegiatan pendataan objek dan subjek PBB di Kabupaten;
5. Menunjang kegiatan penjaringan subjek Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Dalam Negeri (PPh) pasal 21.
6.1.2. Dana Perimbangan
Dana Alokasi Umum adalah dana berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Penggunaan Dana Alokasi Umum
ini ditetapkan sepenuhnya oleh daerah. Termasuk di dalam pengertian pemerataan
kemampuan keuangan daerah adalah jaminan kesinambungan penyelenggaraan
Pemerintah Daerah di seluruh daerah dalam penyediaan pelayanan dasar kepada
masyarakat dan merupakan satu kesatuan dengan penerimaan umum Anggaran
VI. Arah Kebijakan Keuangan Daerah VI-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2006-2010
Pendapatan dan Belanja Daerah. Penggunaan Dana Alokasi Umum dan Penerimaan
umum lainnya dalam APBD, harus tetap dalam kerangka pencapaian tujuan pemberian
otonomi kepada daerah yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang
semakin baik, seperti pelayanan di Bidang Kesehatan dan Pendidikan. Namun demikian,
penggunaan Dana Alokasi Umum juga diarahkan kepada belanja rutin pemerintah dalam
rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan pemerintahan.
Seperti yang disebutkan di atas, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pakpak
Bharat masih relatif rendah dan bila dibandingkan dengan penerimaan yang berasal dari
Dana Perimbangan . Oleh karena itu, secara nyata terlihat bahwa kontribusi Dana
Perimbangan sangat besar dalam pembiayaan pelaksanaan pembangunan maupun
pelayanan masyarakat seperti yang tergambar pada perbandingan PAD dan Dana
Perimbangan dalam tabel berikut:
Tabel 18.
Dana Perimbangan Dan Pendapatan Kab. Pakpak Bharat Tahun 2004-2005
TAHUN DANA PERIMBANGAN PENDAPATAN %
2004 43.983.745.657 574.950.000 1,30 2005 65.559.898.399 1.000.000.000 1,25
Dana perimbangan mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam
penerimaan daerah, hal ini terlihat pada tahun 2004 kontribusinya 98,11 % dan tahun
2005 kontribusinya sebesar 87,96 %. Sementara perkembangan kenaikan dan
perimbangan setiap tahunnya adalah tahun 2004 sampai 2005 sebesar 67,08 %.
Kondisi ini menunjukan bahwa indikasi ketergantungan Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat terhadap Pemerintah Pusat dalam segi pembiayaan pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintahan sangat besar. Untuk itu Pemerintah Kabupaten dituntut
harus mampu menggali sumber-sumber keuangan yang ada di daerah, disamping
didukung oleh perimbangan keuangan pemerintah pusat.
Secara teoritis kemampuan keuangan daerah dapat ditingkatkan dengan
intesifikasi dan ekstensifikasi. Upaya intensifikasi adalah meningkatkan kemandirian
penerimaan daerah dengan meningkatkan kinerja pajak dan retribusi daerah yang ada.
Upaya ini menuntut kemampuan daerah untuk dapat mengidentifikasi secara pasti potensi
penerimaan daerah dan kemudian mampu memungutnya dengan berdasarkan pada azas
manfaat dan azas keadilan. Sedangkan upaya ekstensifikasi adalah perluasan jenis
pemungutan, upaya ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek
kepentingan ekonomi nasional. Namun demikian upaya ekstensifikasi dan intensifikasi
VI. Arah Kebijakan Keuangan Daerah VI-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2006-2010
pendapatan daerah dari sektor pajak dan retribusi yang dilaksanakan tetap dalam
kerangka mendukung masuknya investor di Kabupaten Pakpak Bharat dan membangun
perekonomian masyarakat.
6.2. Arah Pengelolaan Belanja Daerah
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan terlihat bahwa sistem pengelolaan
keuangan pada dasarnya merupakan subsistem dari pemerintahan itu sendiri. Selanjutnya
dari sisi pengeluaran, dapat dianalisis menurut instansi, fungsi dan jenis pengeluaran.
Tabel kontribusi pengeluaran dan pertumbuhan pengeluaran menurut bidang
pemerintahan sebagai berikut :
Tabel 19. Daftar Rekapitulasi APBD
Berdasarkan Bidang Pemerintahan dan Perangkat Daerah
Anggaran (Rp) Kenaikan (%)
Penggunaan (%) No. Bidang Pemerintahan
2004 2005 2004 2005
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Bupati
Wakil Bupati
Sekretariat Daerah
Bagian Tata Pemerintahan
Bagian Hukum dan Organisasi
Bagian Ekonomi dan Pembangunan
Bagian Kepegawaian
Bagian Keuangan
Bagian Umum dan Hubungan Masyarakat
Kecamatan Salak
Kecamatan Kerajaan
Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Unit Kelompok Tim Ahli Bupati
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Pengawasan Daerah
Dinas Pengembangan Sumber Daya Alam
Dinas Perekonomian
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Puskesmas Kecamatan Kerajaan
Puskesmas Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Pariwisata
SMA Negeri 1 Salak
331.497.050
500.000.000
-
200.000.000
1.162.737.650
42.291.600
48.507.100
481.040.500
18.744.023.394
5.331.559.700
-
-
-
196.346.000
-
1.745.773.300
218.600.000
562.612.300
455.472.300
1.188.604.068
-
-
2.831.480.850
-
1.385.563.760
720.000.000
150.200.000
240.000.000
3.926.240.100
203.800.550
124.041.600
1.287.265.000
21.742.659.450
4.367.641.300
501.770.400
493.647.550
275.745.200
1.793.616.200
200.000.000
1.774.158.950
277.500.000
1.654.403.300
2.397.033.601
3.422.406.744
35.000.000
35.000.000
8.098.111.000
148.663.900
317,972%
44,000%
0,000%
20,000%
237,672%
381,894%
155,718%
167,600%
15,998%
-18,079%
0,000%
0,000%
0,000%
813,498%
0,000%
1,626%
26,944%
194,057%
426,274%
187,935%
0,000%
0,000%
186,003%
0,000%
0,000%
0,000%
1,765%
0,917%
0,191%
0,306%
5,000%
0,260%
0,158%
1,639%
27,691%
5,563%
0,639%
0,629%
0,351%
2,284%
0,255%
2,260%
0,353%
2,107%
3,053%
4,359%
0,045%
0,045%
10,314%
0,189%
VI. Arah Kebijakan Keuangan Daerah VI-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2006-2010
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
SMA Negeri Sukarame
SMP Negeri 3 Salak Sibagindar
SMP Negeri 2 Salak
SMP Negeri 1 Salak
SMP Negeri 1 Kerajaan
SMP Negeri 2 STUJ Najombal
SMP Negeri 3 Kerajaan
SMP Negeri 1 Sibande
SMP Negeri 1 Sigunung STUJ
SMP Negeri 2 Kerajaan
SMK Salak
Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10.708.687.845
34.198.200
10.528.000
53.960.000
55.057.030
43.201.000
9.154.900
30.778.400
37.691.000
14.880.000
30.720.000
60.726.351
22.250.998.665
0,000%
0,000%
0,000%
0,000%
0,000%
0,000%
0,000%
0,000%
0,000%
107,785%
0,044%
0,013%
0,069%
0,070%
0,055%
0,012%
0,039%
0,048%
0,019%
0,039%
0,077%
28,339%
JUMLAH 44.749.233.657 78.518.332.139
Pada tabel di atas, belanja anggaran Tahun Anggaran 2005 lebih didominasi pada
Belanja Pelayanan Umum Pemerintahan, Pendidikan dan Pekerjaan Umum serta
Kesehatan. Anggaran ini tentu digunakan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada
masyarakat serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai kabupaten yang baru, tentu perlu diupayakan penyediaan sarana dan
prasarana infrastruktur pelayanan masyarakat yang baik dan mampu meningkatkan peran
serta dan menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Maka sebagai wujud
implementasi pemenuhan sarana prasarana tersebut diarahkan pada penyediaan sarana
dan prasarana infrastruktur jalan sebagai akses masuk maupun keluar daerah terutama
akses dari dan ke wilayah kantong produksi pertanian.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang bersesuaian dengan Program
Pemerintah Pusat melalui Peraturan Presiden No 07. Tahun 2005 maupun Provinsi
Sumatera Utara melalui RPJM Provinsi Sumatera Utara yang salah satunya berkaitan
dengan Pembangunan Daerah Tertinggal, maka Kabupaten Pakpak Bharat yang termasuk
dalam bagian Daerah Tertinggal perlu menyelaraskan program-program pembangunan
yang terkait dalam Peraturan Presiden tersebut.
Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pakpak Bharat
2006-2010 berupaya mencakup keseluruhan dari upaya-upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat sesuai dengan RPJM Nasional, RPJM Provinsi dan RPJM Kabupaten. Dalam
kerangka pembangunan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
memfokuskan diri pada pembangunan-pembangunan di sektor Pendidikan, Kesehatan dan
Pertanian sebagai sektor – sektor utama dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan sektor – sektor yang mendukung pembangunan dari sektor – sektor
tersebut.
VI. Arah Kebijakan Keuangan Daerah VI-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2006-2010
Beberapa pemikiran strategis yang dihadapi dalam pengelolaan belanja daerah
antara lain;
• Jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan dan yang rentan untuk
jatuh ke bawah garis kemiskinan masih sangat besar;
• Tingkat pengganguran masih tinggi;
• Sebagian masyarakat masih kesulitan untuk mengakses layanan pendidikan dan
kesehatan serta masih rendahnya kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan;
• Kondisi dan struktur perekonomian yang ada belum cukup mendukung untuk
mancapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi;
• Masih rendahnya kualitas pelayan publik;
• Terbatasnya sumber dana daerah serta menurunnya ketersediaan sumber daya
alam.
Berdasarkan pemikiran strategis sebagaimana tersebut diatas, maka prioritas
belanja daerah diarahkan pada;
• Penanggulangan Kemiskinan dan kesenjangan sosial;
• Peningkatan SDM dengan berbasis kompetensi;
• Perubahan pola berpikir masyarakat, melalui sosialisasi berbagai pelatihan yang
ditunjukkan dengan contoh;
• Peningkatan kesempatan kerja;
• Revitaliasi pertanian dan pedesaan;
• Peningkatan infrastruktur; dan
• Peningkatan aksessibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan.
6.3. Kebijakan Umum Anggaran
Dalam rangka pengembangan sumber Pendapatan Daerah maka diperlukan kebijakan yang bersifat umum dan khusus;
1. Umum;
Meningkatkan dan mengelola Pedapatan Daerah secara tertib dan bertanggung
jawab dalam rangka mengisi penerimaan APBD;
2. Khusus;
VI. Arah Kebijakan Keuangan Daerah VI-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2006-2010
Meningkatkan Peningkatan Asli Daerah sebagai andalan penerimaan APBD
VI. Arah Kebijakan Keuangan Daerah VI-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2006-2010
Kebijakan tersebut diatas diarahkan pada:
1. Meningkatkan penerimaan melalui intensifikasi sumber-sumber pendapatan asli
daerah yang telah dilaksanakan selama ini, terutama bagi sumber-sumber
penerimaan yang wajar yakni: meliputi sumber-sumber penerimaan yang telah
ditetapkan dalam Undang-Undang dan yang telah dikembangkan berdasarkan ruang
lingkup dan kewenangan Kabupaten;
2. Memperluas diversifikasi (ekstensifikasi) sumber Pendapatan Asli Daerah
berdasarkan kewenangan Kabupaten. Perluasan sumber penerimaan daerah
mengarah pada upaya mendayagunakan seluruh potensi daerah yang dibarengi
dengan kualitas pelayanan kepada masyarakat;
3. Mewujudkan kerjasama Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dengan pihak
ketiga/swasta dalam rangka peningkatan PAD;
4. Meningkatkan pelayanan publik sesuai bidang kewenangan dari setiap unit kerja;
5. Meningkatkan sistem insentif bagi pejabat dan seluruh personil yang terkait dalam
pelayanan publik yang dilakukan; dan
6. Mengembangkan mekanisme pelayanan yang efisien dan efektif.
VI. Arah Kebijakan Keuangan Daerah VI-9