APRESIASI PUISI DAN PEMBELAJARANNYA
description
Transcript of APRESIASI PUISI DAN PEMBELAJARANNYA
APRESIASI PUISI DAN PEMBELAJARANNYA
DOA kepada pemeluk teguhTuhankuDalam termanguAku masih menyebut namaMuBiar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruhCayaMu panas sucitinggal kerdip lilin di kelam sunyiTuhankuaku hilang bentukremukTuhankuaku mengembara di negeri asingTuhankudi pintuMu aku mengetukaku tidak bisa berpaling
Mengapa pada umumnya puisi sulit dipahami?
PUISI
dimensi
pikiran
dimensi perasaan
KARANGAN BUNGA Taufiq Ismail
Tiga anak kecildalam langkah malu-maludatang ke SalembaSore itu.
“Ini dari kami bertigapita hitam pada karangan bungasebab kami ikut berdukabagi kakak yang ditembak matisiang tadi”
PERASAAN
Perasaan
(feeling)
Suasana dan
nada
PIKIRAN
tema amanat
UNSUR-UNSUR
PUISI
Struktur Batin
(Hakikat Puisi)
Struktur Lahir
(Metode Puisi)
HAKIKAT PUISI
Amanat/hikmah
Tema
Gagasan pokok
Perasaan (Feeling)
Perasaan penyair
Nada Sikap penyair terhadap
pembaca
Suasana suasana pembaca
DOA
Dengan apa kubandingkan pertemuan kita,kekasihku? Dengan senja samar sepoi, pada masa purnamameningkat naik, setelah menghalaukan panaspayah terik. Angin malam mengembus lemah, menyejuk badan,melambung rasa, menayang pikir, membawa angan kebawah kursimu Hatiku terang menerima katamu, bagai bintangmemasang lilinnya. Kalbuku terbuka menunggu kasihmu, bagai sedapmalam menyirak kelopak Aduh, kekasihku, isi hatiku dengan katamu,penuhi dadaku dengan cayamu, biar bersinarmataku sendu, biar berbinar gelakku rayu! Amir Hamzah, Nyanyi Sunyi
diksi
Kata kongkret
pencitraan
Nuansa bunyi
Nuansa makna
majasrima & irama
Smell imagery
Taste imagery Auditory
imageryKinetic imagery
Tactile imagery
Visual imagery
Mengapa disebut metode puisi?
Puisi:
hakikat puisi
Penyairmengerahkan metode puisi
tipografi
diksiKata
kongkret
pencitraan
majas
rimairama
tema
feelingNada & suasana
amanat
KETIKA JARI-JARI BUNGA TERBUKA Sapardi Djoko Damono
ketika jari-jari bunga terbukamendadak terasa: betapa sengitcinta Kitacahaya bagai kabut, kabut cahaya; di langitmenyisih awan hari ini, di bumimeriap sepi yang purba;ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata, suatu pagidi sayap kupu-kupu, di sayap warnaswara burung di ranting-ranting cuaca,bulu-bulu cahaya: betapa parahcinta Kitamabuk berjalan, di antara jerit bunga-bunga rekah 1968
TANAH AIR MATA Sutardji Calzoum Bachri
tanah air mata tanah tumpah dukakumata air airmata kamiairmata tanah air kamidi sinilah kami berdirimenyanyikan air mata kamidi balik gembur subur tanahmukami simpan perih kamidi balik etalase megah gedung gedungmukami coba sembunyikan derita kamikami coba simpan nestapakami coba kuburkan dukalaratapi perih tak bisa sembunyiia merebak ke manamanabumi memang tak sebatas pandangdan udara luas menunggunamun kalian takkan bisa menyingkirke mana pun melangkahkalian pijak airmata kamike mana pun terbangkalian kan hinggap di air mata kamike mana pun berlayarkalian arungi airmata kamikalian sudah terkepungtakkan bisa mengelaktakkan bisa ke mana pergimenyerahlah pada kedalaman airmata kami 1991
KUBAKAR CINTAKU Emha Ainunnajib
kubakar cintakuDalam hening nafasMuPerlahan lagu menyayatNasibku yang penatKubakar cintakuDalam sampai sunyiMuAgar lindap, agar tatapdari hujung merapatRinduku terbangMenembus penyap bayangRinduku burung malamMenangkup cahaya: rahasia bintang-bintangKucabik mega; kucabik suaraBetapa berat Kau di sukmaAgar Hati, agar sauh di pantaiSampai juga di getar ini.
TERATAI Kepada Ki Hajar Dewantara
Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permaiTiada terlihat orang yang laluAkarnya tumbuh di hati dunia Daun berseri, Laksmi mengarang Biarpun dia diabaikan orangSeroja kembang gemilang muliaTeruslah, o, teratai bahagiaBerseri di kebun Indonesia Biarkan sedikit penjaga taman,Biapun engkau tidak dilihatBiarpun engkau tidak diminat Engkau turut menjaga jaman Sanusi Pane, 1957