APPENDISITIS AKUT
Click here to load reader
-
Upload
denybudiman04 -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of APPENDISITIS AKUT
APENDISITIS AKUT ICD K.35
Obstruksi lumen appendiks factor kausa dominan terjadinya appendisitis akut, di mana bisa disebabkan karena fecolith (40%), hipertrofi limphoid, kontras barium, tumor, sayuran, biji-bijian, parasit.
7% dari populasi
Laki-laki:wanita = 1:1,4
Umur 10-30 tn, di mana 70% terjadi pada umur65 th, angka perforasi >50%
Appendektomi negative 10-20%
Proses inflamasi akut pada appendiks vermiformis
Gastrointestinal
Perforasi ulkus peptikum
Perforasi intestinal
Ischemia Intestinal
Divertikulitis Meckels
Divertikulitis Colon
Ileitis Terminalis
Gastroenteritis
Billiary tract / pancreas.
Cholesistitis acut.
Pancreatitis acut.
Tractus Urinarius.
Batu Ureter.
Pielonefritis acut.
Gynecologik
Ruptur cysta/ folicel ovarium.
Torsio ovarium.
Kehamilan ectopik / tuba.
Salpingitis Acut.
Dinding Abdomen
Hematoma M rectus.
Supradiafragma.
Pneumonia lobus inferior kanan.
Endocrin / metebolik
Diabetik Ketoacidosis.
Porphyria acut.
Systim Nervus
Tabes Dorsalis.
Herpes Zoster.
Anamnesis
Nyeri perut
periumbilical, beberapa Jam kemudian ( 4 8 jam ) nyeri berpindah ke perut kanan bawah (gejala klasik).
Bergerak dan batuk tambah nyeri
Anoreksia
Mual dan muntah
Obstipasi
Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan dan nyeri lepas perut kanan bawah, terutama pada titik McBurney
Subfebris
Tergantung pada letak /variasi anatomi appendiks
Rovsing s sign (+), Blumbergs sign (+), Psoass sign (+), Obturators Sign (+)
Pemeriksaan colok dubur, nyeri tekan (+) terutama appendiks letak
Retrosaekal/ pelvis
Kasus dengan suspek appendicitis harus dirawat, dengan tujuan untuk mencegah keterlambatan pembedahan, mengurangi resiko perforasi, dan sebaliknya mencegah negative appendectomies
Jika diagnostic meragukan, harus dilakukan active observation, di mana akan menurunkan appendektomi negative ,tanpa meningkatkan angka perforasi
Pasien dipuasakan
Diberikan resusitasi cairan dengan kristaloid
Antibiotika profilaksis perlu diberikan 1 jam preoperative
Appendektomi terbuka atau perlaparoskopi.
Laparoskopi mempercepat rawat di rumah sakit dan kembalinya aktivitas normal
Pada waktu operasi ditemukan appendiks normal, harus dilihat kemungkinan :
Divertikulum Meckels
Salpingitis akut
Crohns disease
Ileitis terminalis
Perforasi 16-30%
Massa periapendiks
Proses walling off organ sekitar appendiks; omentun, usus halus
Biasanya keluhan lebih dari 2 hari
Penanganan awal diberikan resusitasi cairan dan antibiotika
Terapi konservatif dilanjutkan, bila secara klinis ada perbaikan
Dilakukan operasi jika dalam waktu 48-72 jam massa membesar atau tambah nyeri, panas badan, takhikardi, leukositosis.
Interval appendektomi 6 minggu.
Jika tidak dilakukan interval appendektomi, terjadi rekurensi 10%.
Abses periapendiks
Massa periapendiks dengan panas badan
Dilakukan drainase abses perkutan dengan tuntunan USG/CT scan
Jika dari awal , langsung dilakukan apendektomi ,akan mengalami kesulitan
Dilakukan apendektomi setelah drainase abses dengan interval 6 minggu.
Komplikasi akut lainnya adalah abses pelviks, abses subphrenik, ileus paralitik, septikemia
Komplikasi lanjut terjadi adhesi sehingga menyebabkan ileus obstruksi walaupun jarang
Infeksi luka operasi pada apendektomi simple 6mm
Thickening of the appendiceal wall (Targetlike appearance)
Loss of wall compressibility
Increased echogenity of the surrounding fat signifying inflammation
Loculated pericecal fluid
Sensitifitas 55-96% dan spesifisitas 85-98%
CT Scanning
Primary signs : direct CT evidence of appendiceal inflammation, such as a distended appendix (>6 mm) and periappendiceal fat infiltration. an appendicolith
Secondary signs : inflammation adjacent to the appendix included abscess, lymphadenopathy (enlarged [>5 mm in short dimension] and clustered [three or more] right lower quadrant lymph nodes) , and cecal changes (thickening, mass effect, arrowhead sign , and pericecal fat stranding)
Sensitifitas 92-97% dan spesifisitas 85-94%
Pemeriksaan patologi anatomi harus dilakukan.
Diagnosa appendicitis akut ditegakan secara klinis, pencitraan dilakukan atas indikasi.
Standar pelayanan
Bedah Digestif Indonesia