APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP...

71
APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP PELEPASAN TALI PUSAT PADA ASUHAN KEPERAWATAN By. Ny. L DI RUANG DAHLIA RSUD KARANGANYAR Disusun Oleh : ARIS LAKSITO NIM : P 12 071 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP...

Page 1: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP

PELEPASAN TALI PUSAT PADA ASUHAN KEPERAWATAN

By. Ny. L DI RUANG DAHLIA RSUD

KARANGANYAR

Disusun Oleh :

ARIS LAKSITO

NIM : P 12 071

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

i

APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP

PELEPASAN TALI PUSAT PADA ASUHAN KEPERAWATAN

By. Ny. L DI RUANG DAHLIA RSUD

KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program DIII Keperawatan

Disusun Oleh :

ARIS LAKSITO

NIM : P 12 071

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 3: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ARIS LAKSITO

NIM : P.12 071

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul KTI : APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING

TERHADAP PELEPASAN TALI PUSAT PADA ASUHAN

KEPERAWATAN By. Ny. L DI RUANG DAHLIA RSUD

KARANGANYAR

Menyatakan dengan sebenar–benarnya bahwa laporan karya tulis ilmiah

yang saya tulis ini benar–benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan

pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan

atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa laporan penelitian ini

adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, 23 Mei 2015

Yang Membuat Pernyataan

Aris Laksito

NIM. P.12 071

Page 4: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : ARIS LAKSITO

NIM : P.12 071

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul KTI : APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING

TERHADAP PELEPASAN TALI PUSAT PADA

ASUHAN KEPERAWATAN By. Ny. L DI RUANG

DAHLIA RSUD KARANGANYAR

Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah.

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Di tetapkan di : Surakarta

Hari/ Tanggal :

Pembimbing : Meri Oktariani S.Kep., Ns., M.Kep ( ....................................... )

NIK. 200981037

Page 5: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Aris Laksito

NIM : P.12 071

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING

TERHADAP PELEPASAN TALI PUSAT PADA

ASUHAN KEPERAWATAN By. Ny. L DI RUANG

DAHLIA RSUD KARANGANYAR

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan : Surakarta

Hari / Tanggal : …………………..

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Meri Oktariani, S.Kep., Ns., M.Kep. ( ..................... )

NIK. 200981037

Penguji I : Happy Indri Hapsari, S.Kep., Ns., M.Kep. ( ..................... )

NIK. 201284113

Penguji II : Noor Fitriyani, S.Kep., Ns. ( ..................... )

NIK. 201187805

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

Atiek Murharyati, S.Kep., Ns., M.Kep

NIK. 200680021

Page 6: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “APLIKASI TINDAKAN METODE KASA

KERING TERHADAP PELEPASAN TALI PUSAT PADA ASUHAN

KEPERAWATAN By. Ny. L DI RUANG DAHLIA RSUD KARANGANYAR”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini Penulis menyadari bahwa tanpa

bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti,M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Atiek Murharyati, S.,Ns.,M.Kep., selaku Ketua Program studi D III

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Meri Oktariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep., selaku Sekretaris Program Studi D III

Keperawatan dan selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

bimbingan dan arahan serta memberikan masukan dengan cermat dan

perasaan yang nyaman dalam bimbingan, sehingga membantu penulis dalam

penyusun dan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini..

4. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. Terima kasih atas segala

kasih sayang selama ini, selalu memberikan semangat, do’a, pengorbanan,

bimbingan serta bantuan material dan spiritual, sehingga putramu ini mampu

menyelesaikan tugas akhir ini.

5. RSUD Karanganyar yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan

pengelolaan kasus.

6. Kedua orang tuaku yang terhormat, saya haturkan beribu-ribu Terima kasih

atas segala kasih sayang selama ini, selalu memberikan semangat, do’a,

pengorbanan, bimbingan serta bantuan material dan spiritual, sehingga

putramu ini mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 7: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

vi

7. Teman-teman mahasiswa prodi D III Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta dan semua pihak yang terkait didalamnya yang tidak bisa penulis

sebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam menyusun studi kasus ini.

Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehata. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 23 Mei 2015

Penulis,

Page 8: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................ 3

C. Manfaat Penulisan .............................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .................................................................... 6

B. Konsep Asuhan Keperawatan ............................................ 16

C. Kerangka Teori .................................................................. 28

D. Kerangka Konsep ............................................................... 29

BAB III METODOLOGI

A. Subjek Aplikasi Riset ......................................................... 30

B. Tempat dan Waktu ............................................................. 30

C. Alat dan Bahan ................................................................... 30

D. Prosedur Tindakan.............................................................. 32

E. Alat Ukur Evaluasi dari Aplikasi Tindakan

Berdasarkan Riset ............................................................... 33

Page 9: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

viii

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Pengkajian .......................................................................... 34

B. Pengkajian Fisik Neonatus ................................................. 35

C. Riwayat Sosial .................................................................... 36

D. Riwayat Anak Lain............................................................. 38

E. Terapi ................................................................................. 38

F. Perumusan Masalah............................................................ 38

G. Prioritas Diagnosa Keperawatan ........................................ 39

H. Intervensi Keperawatan ...................................................... 39

I. Implementasi Keperawatan ................................................ 40

J. Evaluasi Keperawatan ........................................................ 42

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian .......................................................................... 43

B. Diagnosa Keperawatan ....................................................... 47

C. Intervensi Keperawatan ...................................................... 48

D. Implementasi ...................................................................... 50

E. Evaluasi .............................................................................. 53

BABVI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................... 55

B. Saran .................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 10: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 3.1 Prosedur Tindakan .................................................................... 32

2. Tabel 3.2 Alat Ukur ................................................................................. 33

Page 11: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 2.1 Pathway ............................................................................ 10

2. Gambar 2.2 Kerangka Teori ................................................................. 28

3. Gambar 2.3 Kerangka Konsep ............................................................. 29

4. Gambar 4.1 Genogram .......................................................................... 36

Page 12: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Log Book

2. Lampiran 2 : Format Pendelegasian

3. Lampiran 3 : Asuhan Keperawatan

4. Lampiran 4 : Lembar Konsultasi KTI

5. Lampiran 5 : Lembar Observasi

6. Lampiran 6 : Usulan Judul Aplikasi Jurnal

7. Lampiran 7 : Daftar Riwayat Hidup

8. Lampiran 8 : Jurnal KTI

9. Lampiran 9 : Surat Pernyataan

Page 13: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama

kelahiran (Saifuddin, 2002). Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia

28 hari, lahirnya biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu (Donna, 2013).

Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 sampai 4000 gram,

cukup bulan lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital

(cacat bawaan) yang berat (Kosim, 2007).

Menurut WHO (2008), angka kelahiran di dunia terhitung ada

130.000.000 kelahiran setiap tahunnya, sedangkan angka kelahiran di

indonesia terdapat 4.372.600 jiwa (Kemenkes, 2011). Angka kelahiran di

jawa tengah terdapat 1.311.399 jiwa (BPS jawa tengah, 2012). Hasil studi

pendahuluan angka kelahiran di rumah sakit umum daerah karanganyar

tercatat ada 680 jiwa setiap tahunnya (Rekam medis RSUD Karanganyar,

2015).

Bayi baru lahir sangat rentan terkena infeksi, maka dari itu bayi baru

lahir harus diberikan perawatan khusus dan salah satunya adalah perawatan

tali pusat sampai tali pusat lepas. Tali pusat adalah saluran vascular yang

menghubungkan embrio atau fetus dengan plasenta. Insersi pada tali pusat

biasanya terjadi dibagian tengah, sedikit kebagian samping, tepi plasenta atau

pada selaput janin (Eastman & Hellman, 2006). Perawatan tali

Page 14: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

2

pusat merupakan tindakan keperawatan yang bertujuan merawat tali pusat

pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi

(Aziz,2009:59).

Menurut Saifuddin (2002). Tujuan merawat tali pusat adalah untuk

mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir,sehingga tali pusat

tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi infeksi pada

tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh Clostridium tetani yaitu

kuman yang mengeluarkan toksin (racun), yang masuk melalui luka tali pusat

karena perawatan atau tindakan yang kurang bersih.

Rerata waktu pelepasan tali pusat menggunakan kasa kering yaitu

131 jam 27 menit, rerata waktu pelepasan tali pusat menggunakan kasa

alkohol 70% yaitu 174 jam 43 menit, rerata waktu pelepasan tali pusat

menggunakan kasa povidon-iodine 10% yaitu 138 jam 25 menit, dengan

demikian rerata waktu pelepasan tali pusat tercepat adalah menggunakan

metode kasa kering. Metode kasa kering rata-rata di gunakan di rumah

sakit sebagai metode yang utama dalam perawatan tali pusat utuk

mempercepat puputnya tali pusat dan mecegah terjadinya resiko infeksi

(Zuniati dkk, 2009).

Salah satu jenis infeksi yang sering terjadi pada neonatus dan

menyebabkan mortalitas yang tinggi adalah tetanus neonatorum. Penyakit ini

disebabkan oleh spora clostridiumtetani yang masuk melalui luka tali pusat.

Hal tersebut terjadi karena prawatan yang tidak sesuai, misalnya pemotongan

tali pusat yang tidak seteril (Hassan & Alatas). untuk menghindari infeksi

Page 15: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

3

pada tali pusat penulis menggunakan metode kasa kering untuk perawatan tali

pusat.

Perawatan tali pusat dengan menggunakan metode kasa kering

adalah tali pusat dibersihkan dan dirawat serta dibalut kasa kering, tali pusat

dijaga agar bersih dan kering tidak terjadi infeksi sampai tali pusat kering dan

lepas (Depkes RI, 2005).

hasil pengkajian pada By Ny.L yaitu nilai APGAR skor 6,7,8,

dengan usia gestasi 36 minggu, berat badan 2600 gram, panjang badan 52 cm,

tanda-tanda vital suhu 35,2ºC, respirasi 46x/menit, heart rate 124x/menit,

aspirasi mekonium hitam lembek, lilitan tali pusat baik, tali pusat basah dan

berwarna putih kebiruan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik

mengaplikasikan tindakan Metode perawatan tali pusat menggunakan kasa

kering sebagai hasil riset dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Berdasarkan penelitian dalam jurnal yang telah dilakukan dapat diambil

kesimpulan bahwa lama waktu pelepasan tali pusat menggunakan metode

kasa kering yaitu 131 jam 19 menit.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengaplikasikan tindakan metode kassa kering terhadap pelepasan tali

pusat pada asuhan keperawatan By Ny.L di ruang Dahlia RSUD

Karanganyar.

Page 16: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

4

2. Tujuan Khsus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan pada By Ny.L

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada By Ny.L

c. Penulis mampu menyusun intervensi keperawatan pada By Ny.L

d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan pada By Ny.L

e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien By

Ny.L

f. Penulis mampu menganalisa hasil aplikasi metode kasa kering

terhadap waktu pelepasan tali pusat pada By. Ny L

C. Manfaat Penulis

1. Bagi Penulis

Memperoleh pengetahuan dan ketrampilan mengenai tindakan pemberian

metode kassa kering terhadap pelepasan tali pusat.

2. Bagi Profesi

Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi keperawatan

mengenai tindakan metode kassa kering terhadap pelepasan tali pusat

dengan pasien bayi baru lahir.

3. Bagi Institusi dan Instansi

a. Rumah Sakit

Hasil studi kasus ini dapat di manfaatkan sebagai tambahan masukan

mengenai tindakan pemberian metode kasa kering terhadap

pelepasan tali pusat dengan bayi baru lahir pada kasus yang diteliti.

Page 17: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

5

b. Pendidikan

Sebagai sumbangan pengetahuan dan referensi tentang asuhan

keperawatan mengenai tindakan metode kasa kering terhadap

pelepasan tali pusat pada pasien bayi baru lahir dan mungkin bisa

menjadi salah satu rujukan bagi penelitian selanjutnya.

Page 18: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Bayi Baru Lahir

a. Definisi

Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi

belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia

kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu dengan berat

badan 2500-4000 gram, nilai apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan

(Padila, 2014).

b. Klasifikasi bayi baru lahir

Menurut Wahyuni (2012), klasifikasi bayi baru lahir yaitu :

1). Bayi berat lahir rendah, bila berat lahir kurang dari 2500 gram

2). Berat lahir cukup, bila berat lahir 2500 sampai 4000 gram.

3). Berat lahir lebih, bila berat lahir 4000 gram atau lebih.

Ciri-ciri bayi normal

(a) Berat badan 2500-4000 gram

(b) Panjang badan lahir 48-52 cm

(c) Lingkar dada 30-38 cm

(d) Lingakar kepala 33-35 cm

(e) Bunyi jantung pada menit pertama kura-kira 180 denyut/menit,

kemudian menurun sampai 120-140 denyut/menit

Page 19: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

7

(f) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan

cukup terbentuk dan diliputi verniks kaseosa

(g) Rambut lanugo tidak terlihat lagi, rambut kepala biasanya telah

sempurna

(h) Kuku telah agak panjang dan lunak

(i) Genetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada

perempuan) testis sudah turun (pada laki-laki)

(j) Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik

(k) Refleks moro sudah baik, bayi ketika terkejut akan

memperlihatkan gerakan tangan seperti memeluk

(l) Eliminasi baik, urine dan mikonium akan keluar dalam 48 jam

pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan.

c. Etiologi

Adaptasi bayi baru lahir kekehidupan ekstrauteri adalah

peristiwa fisiologis normal dan bukan penyakit, sehingga faktor

risiko sangat tepat untuk bayi yang beresiko tinggi. Faktor yang

meningkatkan risiko terjadi masalah pada bayi baru lahir normal

meliputi pemajanan lingkungan dingin, persalinan yang lama,

kelahiran sesar, dan pemajanan terhadap pengobatan tertentu selama

persalinan. Risiko tinggi juga berlaku pada kondisi bayi seperti

asfiksia lahir, trauma lahir, dan bayi besar atau kecil masa kehamilan

(Green J & Wilkinson J, 2012).

Page 20: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

8

d. Tanda dan gejala bayi baru lahir

Bayi baru lahir normal seharusnya tidak memiliki gejala

masalah. Berikut ini adalah beberapa temuan pengkajian normal

yang penting (Green J & Wilkinson J, 2012) :

1) Berat Badan

a) 2500 hingga 4000 gram.

b) Penurunan berat badan awal sebesar 5% hingga10% dari

berat badan lahir pada 3 hingga 5 hari pertama kehidupan.

2) Jantung

a) Titik impuls maksimum harus berada digaris midklavikula

kiri pada ruang interkosta kelima.

b) Frekuensi jantung apikal, 120 hingga 160 kali/menit (dapat

berkisar dari yang terendah 100 kali/menit selama tidur

hingga yang tertinggi 180 kali/menit ketika menangis).

c) Murmur lazim ditemukan selama beberapa jam pertama saat

foramen ovale menutup.

3) Pernafasan

a) Frekuensi, 30 hingga 60 kali/menit, dangkal dan tidak

teratur dengan periode apnea 5 hingga 10 detik.

b) Akrosianosis cenderung timbul, tidak berkaitan dengan

fungsi pernapasan, dan merupakan temuan normal selama

transisi kesirkulasi ekstrauteri.

Page 21: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

9

c) Selama satujam pertama setelah kelahiran, krekels dapat

diauskultasi ketika cairan sedang dikeluarkan atau

diabsorbsi.

4) Suhu

Suhu aksila 36,5°C hingga 37,2°C.

e. Patofisiologi

Bayi baru lahir harus segera beradaptasi dengan

lingkungannya, adaptasi bayi baru lahir kekehidupan ekstra uterin

adalah peristiwa fisiologis normal dan bukan penyakit, sehingga

faktor resiko sangat tepat untuk bayi yang beresiko tinggi, meskipun

demikian faktor yang meningkatkan resiko terjadinya masalah pada

bayi baru lahir normal meliputi pemejanan terhadap lingkungan

dingin, persalinan yang lama, kelahiran sesar dan pemejanan

terhadap pengobatan tertentu selama persalinan. Penyakit maternal

yang utama seperti infeksi, diabetes, atau hipertensi akan

menempatkan bayi dalam kategori ‘‘resiko tinggi“, bukan ‘‘normal“.

Resiko tinggi juga berlaku pada bayi, seperti asfiksia lahir, trauma

lahir dan bayi besar atau kecil masa kehamilan Green & Wilkinson

(2012).

Page 22: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

10

Pathway

Gambar 2.1

(Wong, 2009)

Bayi Baru Lahir

Perubahan Fisiologis

Sistem Respirasi S. Gastrointestinal Termoregulasi Pemotongan

Hipoksia, Tekanan

Rongga Dada

Asam Lambung Adaptasi Hangat

Ke Dingain Tali Pusat

Merangsang Saraf

Pernafasan

Kolik

Aktivitas Otot

Port de

Entry Bacteri

Pengeluaran

Cairan Paru

Distres Antara

Waktu Makan Menangis Resiko Infeksi

Ketidakefektifan

Bersihan Jalan

Nafas

ResikoNutrisi

Kurang Dari

Kebutuhan Tubuh

Hipotermi

Page 23: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

11

f. Komplikasi

Kompli kasi yang timbul pada bayi baru lahir menurut (Green J &

Wilkinson J, 2012) :

1) Hipoglikemia

2) Hiperbilirubinemia

3) Infeksi

4) Ketidak efektifan termogulasi

5) Gawat nafas

6) Risiko cidera

g. Penatalaksanaan medis

Penata laksanaan menurut Green J & Wilkinson J 2012) :

1) Pemantauan glukosa darah.

2) Salep mata eritomisin atau tetrasiklin yang diberikan dalam 2

jam pertama.

3) Vaksin hepatitis B via dalam 12 jam kelahiran.

4) Sirkumsisi atau asuhan tindak lanjut dengan izin orang tua.

5) Skrining metabolisme

6) Skrining pendengaran.

h. Data penunjang

Pemeriksaan ini dilakukan pada bayi normal, bukan risiko tinggi

(Green J & Wilkinson J, 2012)

Page 24: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

12

1) Darah tali pusat untuk golongan darah (A,B,AB,O), faktor Rh

(negatif atau positif), dan rapid plasma reagin untuk memeriksa

sifilis kongenital.

2) Uji coombs langsung (pada darah tali pusat).

3) Hemoglobin (Hb : 14 hingga 24 g/dl) dan hematokrit (Ht : 44%

hingga 64%).

4) Bilirubin langsung bila diindikasikan (0 hingga 1 mg/dl)

5) Skrining untuk fenilketonuria.

i. Pengkajian fisik bayi baru lahir

Pengkajian fisik bayi baru lahir menurut wong, (2009) :

1) Ukuran umum

Lingkar kepala 33-35 cm, sekitar 2-3 cm lebih panjang dari

lingkar dada akan tetapi molding setelah lahir dapat mengubah

lingkar kepala, lingakar kepala dan dada bisa sama selama 1-2

hari pertama setelah lahir.

2) Tanda vital

a) Suhu tubuh batas normal 36,5°-37°C. Menangis bisa sedikit

meningkatkan suhu tubuh dan pemanas radiasi akan

meningkatkan semua suhu aksilar.

b) Denyut jantung apikal 120-140x/menit, selama periode

pertama reaktivitas dalam 6-8 jam, kecepatan dapat

mencapai 180x/menit.

Page 25: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

13

c) Respirasi normal 30-60x/menit. Menangis akan

meningkatkan respirasi dan tidur akan menurunkan

respirasi.

d) Tekanan darah Osilometrik 65/41 mmhg pada bagian

lengan dan betis. Pemasangan manset di bagian paha akan

membuat bayi gaduh dan tekanan darah akan meningkat

lebih tinggi dari pada pemasangan manset pada bagian

lengan.

3) Penampilan umum

Postur tubuh untuk kepala fleksi, ekstremitas fleksi.

4) Kulit bayi

Bayi saat lahir kulit merah menyala, empuk dan lembut,

lanugo, terdapat edema sekitar mata, wajah, tungkai, punggung

tangan, kaki, dan skrotum atau labia.

5) Kepala

Fontanela anterior berbentuk berlian ukurannya 2,5-4 cm,

sedangkan fontanela posterior berbentuk segitiga dan ukurannya

0-5,1 cm. Fotanela harusnya datar, lunak dan liat. Bagian

terlebar fontanela diukur dari tulang tidak dari sutura ke sutura.

6) Mata

Kelopak mata biasanya edema, warna abu-abu sabak, biru gelap,

coklat. Tidak terdapat air mata, terdapat refleks merah. Refleks

kornea sebagai rangsang sentuhan dan sedangkan refleks

mengedip sebagai respon terhadap cahaya atau sentuhan.

Page 26: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

14

7) Telinga

Puncak pina pada garis horizontal dengan kantus lateral mata,

refleks terkejut pada mata akan terlihat jika dibangkitkan oleh

suara keras atau mendadak. Pina fleksibel dan terdapat kartilago.

8) Hidung

Tidak cuping hidung dan cairan mukus putih cair saat bersin.

9) Mulut dan tenggorokan

Langit-langit mulut melengkung tajam dan utuh, uvula terdapat

pada garis tengah, reflek menghisap kuat dan terkoordinasi, ada

reflek rooting.

10) Leher

Leher pendek, gemuk, biasanya dislimuti lipatan kulit dan reflek

leher tonik.

11) Dada

Diameter anteroposterior sama dengan lateral, sedikit retraksi

sternal jelas terlihat saat inspirasi, prosesus xifoidesus jelas, dan

terjadi pembesaran payudara.

12) Paru

Respirasi paru terutama abdominal, reflek batuk tidak ada pada

saat lair dan muncul pada hari 1-2, suara nafas bronkhial sama

dengan bilateral.

13) Jantung

Terdengar sinus kedua lebih tajam dan tinggi nadanya dari sinus

pertama.

Page 27: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

15

14) Abdomen

Abdomen berbentuk silindris, hati teraba dengan kedalaman 2-3

cm dibawah kosta kanan, limpa ujung teraba pada akhir minggu

pertama, ginjal teraba dengan kedalaman 1-2 cm diatas

umbilikus, tali pusat berwarna putih kebiruan saat lahir dengan

dua arteri dan satu vena, denyut femoral dan bilateral sama.

15) Genetalia femila

Labia dan klirotis biasanya edema, meatus uretra berada

dibelakang klirotis, verniks kaseosa berada diantara labia dan

berkemih selama 24 jam.

16) Genetalia maskulina

Lubang uretra terdapat pada ujung glans penis, testis teraba

dalam setiap skrotum biasanya besar dan edema.

17) Punggung dan rektum

Tulang belakang utuh, tidak ada lubang, massa atau lengkungan

yang menonjol. Lubang anus paten dan keluar mekonium dalam

48 jam.

18) Ekstremitas

Sepuluh jari tangan dan kaki kisaran dapat gerak penuh, dasar

kuku merah jambu, dengan sianosis transien segera setelah lahir.

Terdapat garis-garis pertiga anterior ditelapak kaki, telapak kaki

biasanya datar, ekstremitas simetris.

Page 28: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

16

19) Sisterm neuromuskular

Ekstremitas biasanya tetap mempertahankan beberapa derajat

fleksi, ekstensi ekstremitas diikuti posisi fleksi sebelumnya,

bayi mampu menolehkan kepala dari samping ke samping ketika

tengkurap dan mampu mempertahankan kepala satu garis

horizontal dengan punggung saat digendong tengkurap.

B. Konsep Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah merupakan bentuk layanan

keperawatan profesional kepada klien dengan metodologi proses

keperawatan. Asuhan keperawatan diberikan untuk memenuhi kebutuhan

hidup dasar klien pada semua tingkat usia dan tingkatan fokus

(Asmadi, 2008).

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses

keperawatan. Pengkajian merupakan tahap yang paling menentukan bagi

tahap berikutnya. Kemampuan mengidentifikasi masalah keperawatan

yang terjadi pada tahap ini akan menentukan diagnosis keperawatan

(Rohmah & Walid, 2012)

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenai

respon individu, keluarga dan komunitas terhadap masalah

kesehatan/proses kehidupan yang aktual atau potensial yang merupakan

Page 29: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

17

dasar untuk memilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil

yang merupakan yanggung jawab perawat (Dermawan, 2012).

Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada asuhan keperawatan

bayi baru lahir menurut Wong, (2009) :

a. Ketidakefektifan pembersihan jalan nafas berhubungan dengan

mukus yang berlebih.

b. Hipotermi berhubungan dengan perubahan suhu tubuh.

c. Risiko infeksi berhubungan dengan defisiensi pertahanan

imunologis.

d. Risiko gangguan nutrisi berhubungan dengan imaturitas.

3. Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah

yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan

dilakukan, bagaimana melakukan, kapan dilakukan dansiapa yang

melakukan dari semua tindakan keperawatan (Dermawan, 2012).

a. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan mukus yang

berlebih.

Tujuan : Pasien mepertahankan potensi jalan nafas

Kriteria evaluasi

1). jalan nafas tetap paten,

2). nafas teratur dan mudah,

3). Respirasi dalam batas normal.

Intervensi

Page 30: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

18

1). Lakukan pengisapan mulut dan nasofaring menggunakan

saction.

Rasional : untuk memungkinkan reoksigenasi

2). Posisikan bayi ke samping kanan setelah disusui

Rasional : untuk mencegah aspirasi

3). Posisikan bayi terlentang selama tidur,

Rasional : untuk mengurangi resiko sindrom kematian bayi

mendadak

4). Persihkan lubang hidung dari sekresi yang berkerak,

Rasional : untuk memungkinkan ekspansi paru secara rasional

b. Hipotermi berhubungan dengan perubahan suhu tubuh.

Tujuan : pasien akan mempertahankan suhu tubuh yang setabil.

Kriteria evaluasi

1). Suhu tubuh bayi tetap pada tingkat optimal (36,5 sampai 37,5ºC)

Intervensi

1) Bungkus bayi dengan selimut hangat

Rasional : untuk menjaga kesetabilan suhu tubuh bayi

2) Tutup kepala bayi dengan penutup kepala apabila kehilangan

panas

Rasional : karena permukaan kepala yang luas memudahkan

kehilangan panas

3) Letakkan bayi dalam kotak yang dindingnya cukup tinggi

Rasional : agar terlindungi dari ventilasi silang

Page 31: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

19

4) Letakkan bayi dalam lingkungan yang telah dipanaskan

sebelumnya

Rasional : untuk mempertahankan suhu tubuh bayi

c. Risiko infeksi berhubungan dengan defisiensi pertahanan

imunologis.

Tujuan : Pasien tidak akan memperlihatkan tanda-tanda infeksi

Kriteria evaluasi

1). Pasien tidak akan memperlihatkan tanda-tanda infeksi

2). Mata tetap jernih tanpa ada iritasi

3). Tali pusat tampak kering, daerah sekitarnya bebas dari infeksi

Intervensi

1) Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan asuhan kepada bayi

Rasional : agar terhindar dari infeksi kuman/bakteri

2) Jagalah keadaan asepsis selama siskumsisi

Rasional : untuk mengurangi resiko infeksi

3) Jagalah puntung umbilikus tetap bersih dan kering

Rasional : untuk mengurangi resiko infeksi

4) Oleskan anti bakterial atau alkohol pada tali pusat

Rasional : untuk menjaga kebersihan tali pusat

d. Risiko gangguan nutrisi berhubungan dengan imaturitas.

Tujuan : pasien akan memperoleh nutrisi optimal

Kriteria evaluasi

1). bayi memperlihatkan isapan yang kuat

Page 32: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

20

2). bayi tidak memuntahkan makanan

3). bayi tidak kehilangan lebih dari 10% berat badan lahir

Intervensi

1) kaji kekuatan menghisap dan menelan

rasional : untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah yang

mempengaruhi pemberian makanan

2) persiapkan permintaan ASI untuk bayi

rasional : untuk mempertahankan terjaganya nutrisi pada bayi

3) hindari pemberian air/ makanan suplemen rutin bagi bayi yang

mendapat ASI karena dapat mengurangi keinginan

rasional : agar tidak menyebabkan bayi tidak menyengani

puting.

2. Tali pusat

a. Definisi

Tali Pusat adalah saluran vaskuler yang menghubungkan

embrio atau fetus dengan plasenta. Insersi tali pusat pada plasenta

biasanya terjadi dibagian tengah, asedikit kebagian samping, tepi

plasenta atau pada selaput janin (Eastman & Hellman, 2006).

1) Pengertian perawatan tali pusat

Perawatan tali pusat adalah suatu usaha untuk mencegah

terjadinya infeksi neonatorum yang terjadi pada bayi pada

kehidupan pertama setelah kelahiran. Perawatan tali pusat pada

saat kelahiran dan setelah kelahiran dianggap suatu usaha yang

Page 33: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

21

efektif untuk mencegah terjadinya infeksi tali pusat dan tetanus

neonatorium. Perawatan tali pusat dilakukan dengan teknik

aseptik, dengan demikian tali pusat tidak terkontaminasi. Saat

persalinan, tangan harus dicuci dengan sabun dan air bersih

sebelum persalinan dan sekali lagi pada saat sebelum memotong

dan mengikat tali pusat, bayi baru lahir diletakkan ditempat

yang bersih perut ibu dan tali pusat harus dipotong dengan alat

yang steril (Zuniati dkk, 2009).

2) Manfaat perawatan tali pusat

Perawatan tali pusat dengan kasa kering steril adalah

Tali pusat dibersihkan dan dirawat serta dibalut kassa steril , tali

pusat dijaga agar bersih dan kering tidak terjadi infeksi sampai

tali pusat kering dan lepas (Depkes RI, 1996).

3) Fungsi tali pusat

Tali pusat memiliki peran penting dalam pertumbuhan

dan perkembangan janin. Melalui tali pusat inilah makanan,

oksigen, serta nutriusi lain yang dibutuhkan oleh bayi disalurkan

dari peredaran darah sang ibu. Tali pusat hanya berperan selama

proses kehamilan. Ketika bayi sudah dilahirkan maka tali pusat

sudah tidak dibutuhkan lagi. Itu sebabnya tindakan yang paling

penting sering dilakukan adalah memotong dan mengikat tali

pusat hingga akhirnya beberapa hari setelah itu tali pusat akan

Page 34: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

22

mongering dan lepas dengan sendirinya (Riksani, 2012).

Kelainan Pada Tali Pusat

4) Kelainan insersi tali pusat

Pada umumnya tali pusat berinsersi dibagian

tengah/sentral atau pra sentral atau agak ketengah pada

permukaan plasenta. Dimana tali pusat berinsersi/tertanam

dibagian marginal disebut plasenta battledore. Kelainan ini

dapat menyebabkan perdarahan selama kehamilan yang

menyerupai perdarahan yang terjadi pada plasenta previae.

Disamping itu, sering menyebabkan persalinan kurang bulan.

Ada kalanya tali pusat tidak tertanam pada jaringan plasenta

melainkan pada selaput ketuban. Sehingga pembuluh darah pada

tali pusat berjalan diantara cairan ketuban dan koron menuju

plasenta. Kelainan ini disebut dengan insersi velamentosa. Jika

pembuluh darah berjalan melalui pembukaan serviks disebut

vasa previa. Sangat berbahaya bagi janin karena bila ketuban

pecah pada permulaan persalinan, pembuluh darah dapat ikut

robek, sehingga terjadi perdarahan intrapartum/dalam proses

persalinan. Keadaan bayi bisa menjadi buruk karena kehilangan

darah/kesulitan bernafas (asfiksia) sebagai akibat dari

penekanan pembuluh darah velamentosa. Perdarahan vasa

previa sering dianggap sebagai plasenta previa atau solution

plasenta (plasenta yang terlepas dari dinding rahim). Angka

Page 35: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

23

kematian janin akibat vasa previa mencapai 60%. Tindakan

yang harus dilakukan adalah segera menyelesaikan proses

persalinan dengan jalan oprasi Caesar (Riksani, 2012).

b. Metode kasa kering

1) Perawatan tali pusat menggunakan kasa kering adalah perawatan

tali pusat yang dilakukan dengan cara sederhana tali pusat

dibiarkan dalam keadaan terkena udara dan hanya ditutupi kasa

kering sehingga memungkinkan untuk mempercepat proses

pelepasan tali pusat (Saifudin, 1999).

2) Rerata Waktu Pelepasan Tali Pusat Menggunakan Kasa Kering

yaitu dapat dilihat dari 20 bayi yang menggunakan kasa kering

dalam perawatan tali pusat ternyata waktu pelepasan tali pusat

tercepat memerlukan waktu 70 jam 40 menit, terlama

memerlukan waktu 242 jam dan waktu rata-rata pelepasan tali

pusat 131 jam 19 menit (Zuniati, 2009).

3) Faktor yang mempengaruhi dalam pencegahan infeksi pada tali

pusat adalah teknik aseptik pada saat persalinan, rawat gabung,

dan menyusui. WHO merekomendasikan persalinan yang

aseptik, pemotongan tali pusat dengan instrumen yang steril,

menjaga kebersihan dan kekeringan tali pusat dan daerah sekitar

tali pusat sampai tali pusat lepas. Tanda dan gejala terjadinya

infeksi lokal pada tali pusat adalah eritema, kemerahan, oedema,

dan tenderness serta munculnya cairan purulen yang berbau

Page 36: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

24

menyengat dan adanya perdarahan pada tali pusat

(Mullany et al, 2003).

Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun ,

karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat

puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko infeksi. Kalaupun

terpaksa ditutup, tutup atau ikat dengan longgar pada bagian atas tali

pusat dengan kain kasa steril. Pastikan bagian pangkal tali pusat

dapat terkena udara dengan leluasa. Bila bayi Anda menggunakan

popok sekali pakai, pilihlah yang memang khusus untuk bayi baru

lahir (yang ada lekukan di bagian depan). Dan jangan kenakan

celana atau jump-suit pada bayi Anda. Sampai tali pusatnya puput,

kenakan saja popok dan baju atasan. Bila bayi menggunakan popok

kain, jangan masukkan baju atasannya ke dalam popok. Intinya

adalah membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat mengering

dan lepas (Depkes RI, 2001).

Infeksi akut didapat dalam periode perinatal dan sering kali

berkembang dengan cepat, dan potensial mematikan jika tidak

terdeteksi dan ditangani secara dini. Sepsis dan pneumonia biasanya

ada secara bersamaan dan perluasan infeksi menjadi meningitis tidak

jarang terjadi. Banyak tanda peringatan dari peristiwa intrapartum

serta temuan neonatal bersifat nonspesifik. Pecah ketuban lama

(lebih dari 18 jam) membawa sedikit peningkatan risiko. Risiko

meningkat dengan kelahiran preterm, demam ibu atau

Page 37: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

25

korioamnionitis klinis, atau takikardi janin berkepanjangan. Janin

yang sudah sepsis in utero sering memiliki skor apgar yang rendah

pada saat lahir dan membutuhkan resusitasi (Rudolph, 2006:263)

Tanda dan gejala terjadinya infeksi pada tali pusat (Wong, 2009) :

1) Bayi terlihat gelisah dan rewel, memastikan bahwa kegelisahan

bayi tidak disebabkan oleh hal lain seperti pipis, pup, lapar,

kepanasan atau penyebab lainnya.

2) Terlihat adanya tanda kemerahan disekitar pangkal tali pusat

dan perut bayi.

3) Daerah sekitar tali pusat tercium aroma bau dan mengeluarkan

nanah (nanah merupakan salah satu indikasi terjadinya infeksi).

c. Suhu tubuh bayi meningkat.

Pencegahan infeksi adalah bagian penting setiap komponen

perawatan pada bayi baru lahir (WHO, 2008). Bayi baru lahir lebih

rentan terhadap infeksi karena sistem imun imatur, oleh karena itu

ada beberapa prinsip umum pencegahan infeksi antara lain :

1) Berikan perawatan rutin pada bayi baru lahir

2) Cuci tangan atau gunakan pembersih tangan berakohol

3) Pakai pakaian pelindung dan sarung tangan

4) Gunakan teknik aseptik

5) Sterilkan instrumen/alat yang digunakan dalam perawatan

6) Bersihkan unit perawatan khusus bayi baru lahir secara rutin dan

buang sampah

Page 38: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

26

7) Pisahkan bayi yang menderita infeksi untuk mencegah infeksi

nosokomial.

a) Cara Perawatan Tali Pusat

(1) Perawatan tali pusat dengan kasa kering menurut

Marjono (2007) :

(a)) Siapkan alat-alat

(b)) Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali

pusat.

(c)) Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa.

(d)) Setelah bersih, tali pusat dibungkus dengan kain

kasa steril kering.

(e)) Setelah tali pusat terlepas/puput, pusat tetap diberi

kasa steril.

(f)) Cara perawatan tali pusat kering adalah

membungkus tali pusat dengan kasa dan

mengkondisikan tali pusat tetap kering. Jika tali

pusat berbau diberi gentian violet.

b) Kesimpulan menurut Zuniyati (2009).

(1) Rerata waktu pelepasan tali pusat menggunakan kassa

kering yaitu 131 jam 27 menit.

(2) Retata waktu pelepasan tali pusat menggunakan kassa

alkohol 70% yaitu 174 jam 43 menit.

Page 39: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

27

(3) Rerata waktu pelepasan tali pusat menggunakan kasa

povidon-iodine 10% yaitu 138 jam 25 menit.

(4) Dengan demikian rerata waktu pelepasan tali pusat

tercepat adalah menggunakan kassa kering.

Page 40: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

28

C. KERANGKA TEORI

Perawatan bayi baru lahir

Gambar 2.2

(Zuniati dkk, 2009)

1) Kasa kering

(steril)

2) Kasa

alkohol

70%

3) Kasa

povidon

iodine 10%

Resiko Infeksi

a. Perawatan personal

hygine

b. Perawatan tali pusat

c. Membedong bayi

d. Memandikan bayi

Page 41: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

29

D. KERANGKA KONSEP

Gambar 2.3

(Wong, 2009)

Resiko Infeksi Pemberian Metode Kasa Kering

Page 42: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

30

BAB III

METODOLOGI

A. Subjek Aplikasi Riset

Subjek aplikasi riset ini dilakukan pada pasien bayi baru lahir di ruang

perinatologi RSUD Karanganyar.

B. Tempat dan Waktu

1. Tempat

Pemberian Metode Kasa Kering ini dilakukan di Rumah Sakit Umum

Daerah Karanganyar diruang Dahlia (Perinatologi).

2. Waktu

Perawatan tali pusat menggunakan metode kasa kering dilakukan pada

tanggal 12-13 maret 2015.

C. Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan yaitu instrumen tindakan sesuai SOP, tujuan

menggunakan istrumen tindakan adalah agar perawatan yang dilakukan

benar-benar memberikan dampak yang baik untuk pasien terutama dalam

perawatan yang maksimal. Alat yang digunakan dalam tindakan perawatan

tali pusat ini yaitu :

1. kasa kering (steril) : untuk mengeringkan daerah sekitar tali pusat dan

mencegah terjadinya infeksi.

Page 43: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

31

2. meteran : untuk mengukur panjang tali pusat.

3. gunting : untuk memotong kasa agar telihat rapi.

4. handscoon : menjaga kesterilan kasa yang digunakan.

Page 44: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

32

D. Prosedur Tindakan

Berikut ini adalah pemberian tindakan metode kasa kering dalam

perawatan tali pusat :

Tabel 3.1

INSTRUMEN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR

NO ASPEK ORIENTASI

A FASE ORIENTASI

1 Memberi salam

2 Memperkenalkan diri

3 Menjelaskan tujuan

4 Menjelaskan langkah prosedur

5 Menanyakan kesiapan pasien

B FASE KERJA

1 Cuci tangan

2 Memakai hanscon

3 Memastikan kebersihan saat dilakukan perawatan tali pusat

4 Menjaga daerah tali pusat tetap kering

5 Menutup tali pusat dengan kasa kering (Steril)

6 Melepas hanscon

7 Membedong bayi dengan kain segi empat

8 Cuci tangan

C FASE TERMINASI

1 Melakukan evaluasi tindakan

2 Menyampaikan rencana tindak lanjut

3 Berpamitan

D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN

1 Ketenangan selama tindakan

2 Menjaga keamanan pasien

3 Menjaga keamanan perawat

(Marjono, 2007).

Page 45: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

33

E. Alat ukur evaluasi dari aplikasi tindakan berdasarkan riset

Berikut ini adalah distribusi rerata waktu pelepasan tali pusat

menggunakan kasa kering :

Tabel 3.2

Rerata waktu pelapasan tali pusat dengan metode kasa kering

Jenis prawatan

tali pusat Min Max Mean

Kasa kering 2 hari lebih 22

jam 40 menit

10 hari lebih 2

jam

5 hari lebih 9

jam 27 menit

(Zuniyati dkk, 2009)

Page 46: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

34

BAB IV

LAPORAN KASUS

Pada BAB ini penulis akan menuliskan laporan kasus asuhan keperawatan

yang dilakukan pada By. Ny L selama dua hari mulai tanggal 12 Maret 2015

sampai 8 Maret 2015 di bangsal Dahlia (perinatologi) Rumah Sakit Daerah

Karanganyar. Laporan kasus yang akan dikemukakan paada bab ini adalah pada

proses keperwatan yang meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi

keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan. Pengkajian

yang dilakukan dengan metode Autoanamnesa dan Alloanamnesa melalui

pengamatan, observasi langsung, pemeriksaan fisik, menelaah catatan medis, dan

catatan perawat.

A. Pengkajian

1. Identitas dan Penanggung Jawab Pasien

Pasien masuk di perinatologi tanggal 12 April 2015 jam 02.20

WIB dan pengkajian dilakukan pada tanggal 12 April 2015 jam 09.00

WIB, didapatkan identitas pasien bernama By. Ny L, umur 7 jam. Orang

tua dan penanggung jawab Ny. L, usia 36 tahun, alamat Kuntungan,

Kragilan Mojolaban. Diagnosa medis Bayi Baru Lahir.

2. Riwayat Bayi

Hasil pengkajian ditemukan riwayat bayi yaitu nilai APGAR skor

6, 7, 8, usia gestasi 36 minggu, berat badan 2600 gram, panjang badan 52

cm, tanda-tanda vital suhu 35,2°C, respirasi 46x/menit, heart rate

Page 47: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

35

124x/menit, bayi menangis lemah komplikasi persalinan didapatkan

perdarahan. Aspirasi mekonium pada bayi hitam lembek, lilitan tali pusat

baik, ketuban pecah dini 7 jam 20 menit.

3. Riwayat Ibu

Didapatkan usia ibu 36 tahun, Gravida 3, Partus 2, Abortus 0.

Jenis persalinan spontan dan tidak terdapat komplikasi pada kehamilan.

B. Pengkajian Fisik Neonatus

Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh penulis pada pasien,

didapatkan data yaitu : akral bayi dingin, tidak terdapat reflek moro dan bayi

saat menghisap dan menggenggam masih lemah, aktivitas bayi aktif dan

menangis keras, pada pemeriksaan kepala/leher terdapat fontanel anterior

yang lemah dan sutura sagitalis tepat, gambar wajah simetris dan tidak

terdapat molding. Mata pada bayi bersih tidak terdapat sekresi dan jarak

interkantus sama didapat juga seklera yg tidak anemis. Pada pemeriksaan

telinga tidak terdapat kelainan maupun gangguan pendengaran dan telinga

normal begitu juga dengan hidung saat pemeriksaan tidak ada gangguan,

hidung simetris kanan kiri tidak terdapat sekresi maupun nafas cuping hidung.

Pada pemeriksaan wajah semuanya normal dan tidak terdapat bibir sumbing.

Pada pemeriksaan tali pusat didapatkan tali pusat masih basah, warna tali

pusat putih kebiruan dan terdapat bekas luka pemotongan pada tali pusat.

Pemeriksaan fisik dengan teknikinspeksi (melihat), palpasi (meraba),

perkusi (mengetuk), auskultasi (mendengarkan) pada dada yaitu paru-paru

Page 48: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

36

simetris antara kanan dan kiri sama, suara nafas bersih, respirasi spontan,

terdapat alat bantu nafas O2 2 liter/menit didalam incubator, vocal premitus

kanan dan kiri sama, bunyi nafas vesikuler (inspirasi lebih besar dari pada

ekspirasi). Pemeriksaan jantung ictus cordis tidak tampak, suara jantung

murmur, denyut nadi ada, terdengar nadi perifer brakikardi kanan dan kiri

keras, femoral kanan dan femoral kiri juga terdengar keras. Pemeriksaan

abdomen lingkar perut 33 cm, lunak, liver tidak teraba.

Pemeriksaan ekstremitas terdapat gerakan bebas pada bayi,

ekstremitas atas dan bawah normal tidak ada gangguan maupun kelainan,

umbilicus nornal. Genetalia bersih tidak ada kelainan pada genetalia,

pemeriksaan anus bersih tidak ada hemoroid dan spina normal. Kulit teraba

hangat berwarna pink, terdapat sianosis pada kuku dan kulit elastis. Suhu

lingkungan menggunakan incubator untuk menyetabilkan suhu pada bayi.

C. Riwayat Sosial

Generasi keturunan sebagai berikut :

Gambar 4.1

Page 49: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

37

Keterangan :

: laki-laki

: prempuan

: pasien

: meninggal

: tinggal serumah

Generasi keturunan pada keluarga pasien terdiri dari tiga generasi

yaitu pada suami Ny. L mempuyai empat saudara terdiri dari tiga laki-laki

dan satu perempuan, suami Ny.L adalah anak yang kedua di keluarganya

sedangkan pada keluarga Ny.L mempunyai tiga saudara yaitu dua perempuan

dan satu laki-laki, di keluarganya Ny.L adalah anak yang pertama. Ny.L

memiliki satu suami dan tiga orang anak terdiri dari dua laki-laki dan satu

perempuan setelah melahirkan, di keluarga Ny.L anak yang tinggal serumah

yaitu satu laki-laki dan satu perempuan, sedangkan anak laki-laki yang

satunya sudah bekerja merantau dikota lain dan tidak tinggal serumah dengan

Ny.L. pasien adalah anak yang ketiga.

Antisipasi dengan pengalaman nyata kelahiran yaitu Ny.L

mengatakan setiap melahirkan selalu mengantisipasi ketakutan dan rasa

sakitnya dengan cara berdo’a agar diberi keselamatan dan kelancaran saat

melahirkan. Ny.L berbudaya jawa, berasal dari suku jawa, beragama islam,

bahasa utama yang digunakan adalah bahasa jawa, perencanaan makanan

bayi saat ini adalah ASI. Keluarga tidak merasa mempunyai masalah sosial

yang penting dan hubungan bayi ke orang tua terlihat baik dan harmonis.

Page 50: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

38

Tingkah laku bayi yang didapatkan yaitu bisa menyentuh dan kontak mata

bagus kepada kedua orang tua, orang terdekat yang dapat dihubungi yaitu

ayah dan orang tua berespon terhadap penyakit. Orang tua tidak berespon

terhada hospitalisasi karena keluarga sudah merasa nyaman dengan

lingkungan dan perawatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

D. Riwayat Anak Lain

Riwayat anak lain yang ditemukan pada anak pertama yaitu berjenis

kelamin laki-laki dengan riwayat persalinan normal (spontan) dan riwayat

imunisasi lengkap. Riwayat anak lain yang kedua juga berjenis kelamin laki-

laki dengan persalinan normal (spontan) dan imunisasi lengkap.

E. Terapi

Pasien pada tanggal 12 April 2015 mendapatkan terapi injeksivitamin

K1 1mg (iv), dan imunisasi Hb.

F. Perumusan Masalah

Diagnosa yang ditemukan pada bayi baru lahir dari hasil pengkajian

tanggal 12 April 2015 jam 09.00 WIB, penulis menegakan diagnosa

keperawatan hipotermi berhubungan dengan pemajanan lingkungan

yangdingin. Diagnosa tersebut ditunjang dengan adanya data obyektif yang

didapatkan saat pengkajian yaitu bayi menangis lemah, akral teraba dingin

dan suhu tubuh 35,2ºC.

Page 51: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

39

Jam 09.23 WIB didapatkan data obyektif yaitu keadaan tali pusat yang

masih basah, bekas pemotongan tali pusat yang terbuka, warna putih kebiruan

pada tali pusat. Penulis dapat menegakan diagnosa resiko infeksi berhubungan

dengan pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat.

G. Prioritas Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan analisa data diatas penulis dapat memprioritas diagnosa

keperawatan, adapun prioritas yang utama adalah hipotermi berhubungan

dengan perubahan suhu tubuh. Prioritas diagnosa keperawatan yang kedua

yaitu resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang tidak

adekuat.

H. Intervensi Keperawatan

Tujuan dan kriteria prioritas pada diagnosa keperawatan utama adalah

setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien akan menunjukan

kenaikan suhu tubuh dengan kriteria hasil suhu tubuh dalam rentang normal

(36,5ºC-37,5ºC), dapat mempertahankan suhu tubuh, bayi aktif. Berdasarkan

tujuan dan kriteria hasil tersebut penulis membuat perencanaan tindakan

keperawatan yaitu monitor suhu tubuh setiap 1 jam, observasi tanda-tanda

vital, slimuti bayi dengan slimut hangat, pertahankan pakaian bayi tetap

kering (ganti pakaian yang basah sesegera mungkin).

Tujuan dan kriteria hasil pada prioritas diagnosa keperawatan yang

kedua adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan resiko

Page 52: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

40

infeksi teratasi deengan kriteria hasil terbebas dari tanda dan gejala infeksi,

rubor : tidak kemerahan pada bagian sekitar tali pusat, kalor : tidak panas,

tumor : tidak ada pembengkakan pada bangian yang diyakini akan terjadi

tanda dan gejala infeksi terutama pada bagian tali pusat, dolor : tidak nyeri

pada bagian bekas pemotongan tali pusat, bayi aktif. Berdasarkan tujuan dan

kriteria hasil tersebut penulis membuat perencanaan tindakan keperawatan

antara lain yaitu observasi tanda dan gejala infeksi, kaji faktor yang dapat

meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, amati menampilan praktik

personal hygine untuk perlindungan terhada terjadinya resiko infeksi, lakukan

perawatan tali pusat menggunakan kasa kering(steril).

I. Implementasi Keperawatan

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada diagnosa keperawatan

yang pertama pada tanggal 12 April 2015 jam 09.20 WIB adalah mengkaji

gejala hipotermi didapatkan respon obyektif pada By.Ny L terdapat warna

kulit yang kemerahan, tidak menggigil, tidak terlihat lelah dan lemah, suhu

tubuh 35,2ºC. jam 09.30 WIB mengobservasi tanda-tanda vital didapatkan

data obyektif suhu tubuh 35,2ºC, respirasi 46x/menit dan hart rate

124x/menit. Jam 09.40 WIB memberikan slimut untuk kehangatan bayi dan

didapatkan data objektif bayi terlihat nyaman dan tenang. Tindakan

keperawatanpada tanggal 13 April 2015 jam 09.00 WIB mengkaji gejala

hipotermi didapatkan hasil obyektifnya keadaan umum bayi baik, turgor kulit

teraba hangat dan suhu tubuh 36,7°C. Jam 09.15 WIB mengobservasi tanda-

Page 53: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

41

tanda vital didapatkan data obyektif pada bayi yaitu respirasi 58x/menit, hart

rate 124x/menit dan suhu tubuh 36,7°C. Pada jam 10.10 melakukan tindakan

memberi pakaian kering dan mengganti popok yang basah didapatkan hasil

data subyektifnya yaitu bayi terlihat tenang dengan keadaan pakaian yang

bersih.

Tindakan keperawatan pada diagnosa yang pertama tanggal 12 April

2015, Jam 11.00 WIB memantau tanda dan gejala infeksi didapatkan saat

melalukan tindakan yaitu tidak ada tanda dan gejala akan terjadi infeksi. Jam

11.25 WIB mengkaji kerentanan terhadap infesi didapatkan data obyetifnya

yaitu keadaan umum baik. Jam 11. 40 mengamati penampilan praktik oral

hygine dan terlihat dari data obyektif bahwasannya keadaan bayi terlihat

bersih. Jam. 15.00 WIB merawat tali pusat menggunakan masa kering

didapatkan data obtyetif yaitu tali pusat bersih akan tetapi keadaan tali pusat

masih basah. Tindakan keperawatan tanggal 13 April 2015, jam 10.25 WIB

memantau tanda dan gejala terjadinya infeksi didapatkan data subyektif pada

bayi yaitu keadaan bayi baik, tidak terdapat tanda-tanda dan gejala akan

terjadinya infeksi. Jam 11.25 WIB mengamati penampilan personal hygine

pada diagnosa kedua didapatkan hasil subyektif yaitu keadaan bayi bersih dan

sangat terawat. yang terakhir pada jam 11.40 WIB mengobservasi keadaan

tali pusat didapatkan hasil obyektifnya yaitu tali pusat layu, tali pusat tidak

berbau dan bersih.

Page 54: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

42

J. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi diagnosa yang pertama pada tanggal 12 April 2015 jam

15.30 WIB. hasil data obyektif yaitu warna kulit bayi kemerahan, bayi terlihat

lemah, tidak menggil, akral teraba dingin dan berdasarkan tanda-tanda vital

yang dilakukan pada tindakan keperawatan, menunjukan suhu bayi dibawah

nilai normal yaitu 35,9°C, respirasi 46x/menit dan hart rate 124x/menit.

Assesment dengan analisa data obyektif menunjukan bahwa masalah

hipotermi yang berhubungan dengan pemajanan lingkungan yang dingin

belum teratasi dan melanjutkan intervensi dengan perencanaan keperawatan,

mengkaji gejala hipotermi, observasi tanda-tanda vital dan beri selimut untuk

kehangatan bayi. Evaluasi pada tanggal 13 April 2015 jam 12.40 WIB

didapatkan hasil data obyektif yang lebih baik yaitu keadaan umum bayi

baik, akral teraba hangat, suhu tubuh dalam batas normal 36,7°C. Assesment

menunjukan bahwa masalah teratasi dan perencanaan/intervensi dihentikan.

Evaluasi untuk diagnosa yang kedua pada tanggal 12 April 2015 jam

15.30 WIB didapatkan data obyektif yaitu bayi terlihat bersih, tidak ada tanda

dan gejala akan terjadinya infeksi, tali pusat basah. Assesment data obyektif

menunjukan bahwa pada diagosa resiko infeksi yang berhubungan dengan

pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat telah teratasi sebagian. Evaluasi

pada tanggal 13 April 2015 jam12.40 WIB didapatkan data obyektif yaitu

bayi terlihat bersih, tidak terdapat tanda dan gejala infeksi, tali pusat layu,

tidak bau dan bersih. Assesment menunjukan didata obyektif bahwa masalah

keperawatan teratasi sebagian, selanjutnya perencanaan/intervesi dilanjutkan.

Page 55: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

43

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas asuhan keperawatan pada By. Ny

L dengan bayi baru lahir di ruang dahlia RSUD Karanganyar. Pembahasan bab ini

terutama membahas adanya kesesuaian maupun kesenjangan antara teori dan

kasus. Terkait dengan hal tersebut pada bab ini penulis akan melakukan

pembahasan tentang pemberian metode kasa kering terhadap waktu pelepasan tali

pusat dengan asuhan keperawatan bayi baru lahir pada By. Ny L di ruang Dahlia

RSUD Karanganyar. Mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi keperawatan.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan.

Pengkajian merupakan tahap yang paling menentukan bagi tahap berikutnya.

Kemampuan mengidentifikasi masalah keperawatan yang terjadi pada tahap

ini akan menentukan diagnosa keperawatan (Rohmah & Walid, 2012). Dalam

pengkajian terhadap By. Ny L penulis menggunakan metode wawancara

kepada ibu, observasi serta catatan rekam medis. Pengkajian didapatkan data

yang bernama By. Ny L dengan diagnosa medis bayi baru lahir.

Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang

kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37

minggu sampai dengan 42 minggu dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai

apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Padila, 2014).

Page 56: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

44

Penulis melakukan pengkajian ini berdasarkan keadaan dan kondisi

bayi baru lahir. Pengkajian padaBy. Ny L tanggal 12 Maret 2015 didapatkan

hasil dengan By Hopotermi, tidak menggigil, suhu 35,2°C, akral dingin. Data

yang didapat oleh penulis di dukung oleh teori bahwa pada pasien bayi baru

lahir yang mengalami hipotermia memiliki ciri-ciriya itu suhu tubuh di bawah

batas normal, kulit dingin, akral dingin, sianosis (Pantiawati, 2010).

Berdasarkan kasus By. Ny L dengan teori tidak terdapat kesenjangan,

hipotermia disebabkan karena belum matangnya system saraf pengaturan

suhu tubuh, kemampuan untuk mempertahankan panas terbatas karena

pertumbuhan otot-otot yang belum memadai.Lemak subkutan yang sedikit

(Proverawati & Cahyo, 2010).

Hasil pengkajian dengan resiko infeksi tidak ditemukan. Berikut tanda

dan gejala infeksi menurut WHO (2008), bayi terlihat gelisah dan rewel,

memastikan bahwa kegelisahan bayi tidak disebabkan oleh hal lain seperti

pipis, pup, lapar, kepanasan atau penyebab lainnya, kemudian Terlihat adanya

tanda kemerahan disekitar pangkal tali pusat dan perut bayi dengan daerah

sekitar tali pusat tercium aroma bau dan mengeluarkan nanah karena nanah

merupakan salah satu indikasi terjadinya infeksi.

Berdasarkan kasus bayi Ny L dengan bayi baru lahir tidak ada

kesenjangan tentang resiko infeksi dikarenakan tidak terdapat tanda dan

gejala infeksi yang terjadi. Infeksi akut didapat dalam periode perinatal dan

sering kali berkembang dengan cepat, dan potensial mematikan jika tidak

terdeteksi dan ditangani secara dini. Sepsis dan pneumonia biasanya ada

Page 57: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

45

secara bersamaan dan perluasan infeksi menjadi meningitis tidak jarang

terjadi. Banyak tanda peringatan dari peristiwa intrapartum serta temuan

neonatal bersifat nonspesifik. Pecah ketuban lama (lebih dari 18 jam)

membawa sedikit peningkatan risiko. Risiko meningkat dengan kelahiran

preterm, demam ibu atau korioamnionitis klinis, atau takikardi janin

berkepanjangan. Janin yang sudah sepsis inutero sering memiliki skor apgar

yang rendah pada saat lahir dan membutuhkan resusitasi (Rudolph, 2006:263)

Terapi medis yang diberikan pada tanggal 12 Maret 2015 yaitu

Vitamin K parenteral 0,5 mg dengan i.m. vitamin K penting untuk

mempertahankan mekanisme pembekuan darah yang normal. Pada bayi yang

baru lahir, usus yang masih steril belum mampu membentuk vitamin K nya

sendiri untuk beberapa hari pertama.Vitamin K diberikan untuk mencegah

terjadinya pendarahan yang terutama terjadi pada otak dan saluran cerna

(Padila, 2014).

Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh penulis pada pasien,

didapatkan data yaitu tidak terdapat reflek moro dan bayi saat menghisap dan

menggenggam masih lemah, aktivitas bayi aktif dan menangis keras.

Pengujian refleks adalah bagian penting dari pmeriksaan neurologis

(Wong, 2009). Pemeriksaan kepala/leher terdapat fontanel anterior yang

lemah dan sutura sagitalis tepat, gambar wajah simetris dan tidak terdapat

molding. Untuk mengetahui adanya pendaratan pada satu sisi kepala seperti

ubun-ubun keci, dapat mengindikasikan bahwa anak terus menerus berbaring

pada posisi yang sama maka dilakukan observasi bentuk dan kesimetrisan

Page 58: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

46

kepala secara umum (Wong, 2009). Mata pada bayi bersih tidak terdapat

sekresi dan jarak interkantus sama didapat juga seklera yg tidak anemis. Pada

pemeriksaan telinga tidak terdapat kelainan maupun gangguan pendengaran

dan telinga normal begitu juga dengan hidung saat pemeriksaan tidak ada

gangguan, hidung simetris kanan kiri tidak terdapat sekresi maupun nafas

cuping hidung. pemeriksaan wajah semuanya normal dan tidak terdapat bibir

sumbing.

Pemeriksaan fisik dengan teknik inspeksi (melihat), palpasi (meraba),

perkusi (mengetuk), auskultasi (mendengarkan) pada dada yaitu paru-paru

simetris antara kanan dan kiri sama, suara nafas bersih, respirasi spontan,

terdapat alat bantu nafas O2 2 liter/menit didalam incubator, vocal premitus

kanan dan kiri sama, bunyi nafas vesikuler (inspirasi lebih besar dari pada

ekspirasi). Pemeriksaan jantung ictus cordis tidak tampak, suara jantung

murmur, denyut nadi ada, terdengar nadi perifer brakikardi kanan dan kiri

keras, femoral kanan dan femoral kiri juga terdengar keras. Pemeriksaan

abdomen lingkar perut 33 cm, lunak, liver tidak teraba. Pemeriksaan dada

dengan melakukn inspeksi untuk mengetahui ukuran, bentuk, kesimetrisan,

pergerakan, perkembangan payudara, dan adanya gambaran tulang pada dada

yang dibentuk oleh sternum dan tulang iga (Wong 2009).

Pemeriksaan ekstremitas terdapat gerakan bebas pada bayi,

ekstremitas atas dan bawah normal tidak ada gangguan maupun kelainan,

umbilicus normal. Genetalia bersih tidak ada kelainan pada genetalia,

pemeriksaan anus bersih tidak ada hemoroid dan spina normal. Kulit teraba

Page 59: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

47

hangat berwarna pink, terdapat sianosis pada kuku dan kulit elastis. Secara

normal tekstur kulit anak yang masih kecil sangat halus, agak kering dan

tidak berminyak atau lembab (Wong, 2009). Suhu lingkungan menggunakan

incubator untuk menyetabilkan suhu pada bayi.

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenai respon

individu, keluarga dan komunitas terhadap masalah kesehatan/proses

kehidupan yang aktual/potensial yang merupakan dasar untuk memilihan

intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang merupakan tanggungjawab

perawat (Dermawan, 2012).

1. Diagnosa yang pertama hipotermi berhubungan dengan perubahan suhu

tubuh.

Penulis memprioritaskan masalah hipotermi dengan alasan

mengacu pada data pengkajian yaitu data obyektif bayi Ny.L menangis

lemah, akral teraba dingin dan suhu tubuh 35,2ºC.

Hipotermi adalah suhu tubuh dibawah kisaran normal, batasan

karateristik suhu normal yaitu 36,5°C- 37,5°C (Herdman, 2011).

2. Diagnosa yang kedua Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya

sistem pertahanan tubuh. didapatkan saat pengkajian data obyektif yaitu

keadaan tali pusat yang masih basah, bekas pemotongan tali pusat yang

terbuka, warna putih kebiruan pada tali pusat.

Resiko infeksi adalah keadaan dimana seseorang mengalami

resiko terserang organisme patogenik (Herdman, 2011).

Page 60: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

48

3. Diagnosa yang ketiga ditemukan adalah ketidakefektifan bersihan jalan

nafas berhubungan dengan sekresi mukus yang berlebih.

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan

untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran nafas untuk

mempertahankan bersihan jalan nafas. Batasan karakteristiknya adalah

tidak ada batuk, suara napas tambahan, perubahan frekuensi nafas,

perubahan irama nafas, sputum dalam jumlah berlebih, sianosis, kesulitan

berbicara/ mengeluarkan suara, dipsnea, batuk yang tidak efektif, gelisah

(diagnosa ini tidak terangkat karena hasil dipengkajian tidak ditemukan)

(Herdman, 2011).

4. Risiko gangguan nutrisi berhubungan dengan imaturitas.

Risiko gangguan nutrisi adalah asupan nutrien yang melebihi

kebutuhan tubuh. gelisah (diagnosa ini tidak terangkat karena hasil

dipengkajian tidak ditemukan) (Herdeman, 2011).

C. Intervensi Keperawatan

Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan

yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan

intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter &

Perry, 2005). Rencana keperawatan ini disesuaikan dengan kondisi klien dan

fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan keperawatan dapat dilaksanakan

dengan prinsip ONEC, observasi (rencana tindakan untuk mengkaji atau

melakukan observasi terhadap kemajuan klien untuk memantau secara

langsung yang dilakukan secara terus-menerus), nursing treatment (rencana

Page 61: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

49

tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dan mencegah perluasan

masalah), education (rencana tindakan yang berbentuk pendidikan

kesehatan), colaboratif(tindakan medis yang dilimpahkan pada perawat)

(Sholeh, 2012).

Dalam referensi intervensi dituliskan sesuai dengan kriteria intervensi

NIC (Nursing Intervension clasification) dan NOC (Nursing Outcome

Clasification) dan diselesaikan secara SMART yaitu Spesifik (jelas atau

khusus), Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat diterima), Rasional

dan Time (ada kriteria waktu) (Sholeh, 2012).

Berdasarkan diagnosa yang pertama hipotermi berhubungan dengan

perubahan suhu tubuh, penulis mencantumkan tujuan setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan hipotermi dapat teratasi

dengan kriteria hasil : Suhu tubuh bayi tetap pada tingkat optimal

(36,5 sampai 37,5ºC) (Wong, 2009).

Alasan penulis melakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam

karena jika suhu tubuh berada dibawah kisaran normal dapat mengakibatkan

penurunan kesadaran dan akan menghambat proses penyembuhan

(Potter & Perry, 2005).

Rencana tindakan dalam diagnosa hipotermi berhubungan dengan

perubahan suhu tubuh adalah monitor suhu tubuh setiap satu jam, rasonal

untuk mengetahui setatus perkembangan suhu tubuh, observasi tanda-tanda

vital, rasional untuk mengetahui status tekanan darah, nadi, respirasi, suhu,

slimuti bayi dengan slimut hangat, rasional mempertahankan kenyamanan

Page 62: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

50

bayi, pertahankan pakaian bayi tetap kering, rasional agar tidak terjadi

penurunan suhu tubuh (Wilkinson, 2012).

Diagnosa yang kedua yaitu resiko infeksi berhubungan dengan

pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat. Penulis mencantumkan yujuan

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan resiko

infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil terbebas dari tanda dan gejala infeksi

(Wilkinson, 2012).

Alasan penulis melakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam,

bayi baru lahir sangat rentan terkena infeksi dan untuk mencegah terjadinya

infeksi maka dilakukan observasi tanda dan gejala infeksi (Wilkinson, 2012).

Rencana tindakan dalam diagnosa resiko infeksi berhubungan dengan

pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat yaitu observasi tanda dan gejala

infeksi, rasional untuk mengetahui terjadinya tingkat resiko infeksi, kaji

faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, rasional

mengetahui sejauh mana terjadinya resiko infeksi, amati penampilan personal

hygine, rasional untuk mengetahui kondisi personal hygine untuk mencegah

terjadinya infeksi, lakukan perawatan tali pusat menggunakan kasa

kering(steril), rasional untuk mencegah terjadinya resiko infeksi

(Wilkinson, 2012).

D. Implementasi

Implementasi adalah pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat

dank lien. Implementasi merupakan tahap ke empat dari proses keperawatan

Page 63: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

51

yang dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan

(Dermawan, 2012).

Berdasarkan prioritas diagnosa yang pertama yaitu hipotermi

berhubungan dengan perubahan suhu tubuh pada hari pertama yaitu tanggal

12 Maret 2015 jam 09.20 WIB implementasi keperawatan yang dilakukan

oleh penulis adalah mengkaji gelaja hipotermi, tindakan keperawatan ini

dilakukan untuk mengetahui adanya penurunan suhu tubuh (Wilkinson,

2012). Jam 09.30 WIB dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, tindakan ini

dilakukan agar mengetahui status kesehatan (Wilkinson, 2012). Kemudian

pada jam 09.40 WIB Memberikan selimut untuk kehangatan bayi, tindakan

ini dilakukan untuk mempertahankan kehangatan suhu tubuh

(Wilkinson, 2012). Jam 10.10 WIB mengganti pakaian yang basah sesegera

mungkin, tindakan ini dilakukan untuk mempertahankan suhu tubuh dan

kenyamanan pada bayi (Wilkinson, 2012). Kemudian dihari yang kedua pada

diagnosa yang pertama yaitu hipotermi berhubungan dengan perubahan suhu

tubuh dihari kedua pada tanggal 13 Maret 2015, jam 09.00 WIB dilakukan

tindakan keperawatan yaitu mengkaji gejala hipotermi untuk mengetahui

adanya penurunan suhu tubuh (Wilkinson, 2012). Jam 09.15 WIB dilakukan

pemeriksaan tanda-tanda vital, tindakan ini dilakukan agar mengetahui status

kesehatan (Wilkinson, 2012). Kemudian pada jam 10.10 WIB Memberikan

selimut untuk kehangatan bayi, tindakan ini dilakukan untuk

mempertahankan kehangatan suhu tubuh (Wilkinson, 2012).

Page 64: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

52

Implementasi pada diagnosa yang kedua dihari pertama yaitu resiko

infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang tidak adekuat pada

tanggal 12 Maret 2015 jam 11.00 WIB memantau tanda dan gejala infeksi,

tindakan ini dilakukan agar mengetahui terjadinya tingkat resiko infeksi

(Wilkinson, 21012). Kemudian pada jam 11.25 WIB dilakukan tindakan

mengkaji kerentanan terhadap infeksi, tujuan dilakukannya tindakan agar

dapat mengetahui tingkat terjadinya resiko infeksi (Wilkinson, 2012). Jam

11.40 WIB dilakukan tindakan mengamati penampilan personal hygine,

selalu menjaga kondisi agar tetap bersih (Wilkinson, 2012). Pada jam 15.00

WIB dilakukan tindakan perawatan tali pusat menggunakan kasa kering,

tujuannya dilakukan tindakan untuk meminimalkan terjadinya infeksi

(Wilkinson, 2012). Implementasi keperawatan dihari kedua diagnosa yang

kedua tanggal 13 Maret 2015 jam 10.25 WIB yaitu memantau tanda dan

gejala infeksi, tindakan ini dilakukan agar mengetahui terjadinya tingkat

resiko infeksi (Wilkinson, 21012). Jam 11.15 WIB dilakukan tindakan

keperawatan mengamati penampilan personal hygine, selalu menjaga kondisi

agar tetap bersih (Wilkinson, 2012). Kemudian pada jam 11.40 WIB yaitu

mengobservasi keadaan tali pusat, meliahat perkembangan tali pusat dalam

pencegahan terjadinya infeksi (Wilkinson, 2012). Hasil dari pemberian

perawatan tali pusat menggunakan metode kasa kering dengan hasil observasi

yang ada ternyata sangat efektif dalam pencegahan terjadinya infeksi dan

pelepasan tali pusat lebih cepat dengan ditunjukan adanya kondisi tali pusat

yang mulai mongering.

Page 65: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

53

E. Evaluasi

Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan asuhan keperawatan antara

dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon perilaku

klien yang tampil. Evaluasi yang akan dilakukan oleh penulis disesuaikan

dengan kondisi pasien dan fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan dapat

dilaksanakan dengan SOAP (subyective, obyective, analisa, planning)

(Dermawan, 2012).

Evaluasi pada diagnosa pertama yang dilakukan pada hari kamis

tanggal 12 Maret 2015 jam 15.30 WIB diperoleh hasil sebagai berikut objektif

warna kulit bayi kemerahan, lemah, tidak menggigil, akral teraba dingin, suhu

tubuh 35,9 C, respirasi 46 kali/menit, nadi 116 kali/menit. Analisa masalah

belum teratasi dengan alas an suhu tubuh masih dibawah nilai normal

(36,5-37,5). Planning lanjutkan intervensi, kaji gejala hipotermi,observasi

tanda-tanda vital, beri slimut untuk kehangatan bayi. Evaluasi pada hari jumat

13 Maret 2012 jam 12.30 WIB pada diagnose pertama, objektif keadaan

umum bayi baik, akral teraba hangat, suhu tubuh dalam batas normal 36,7C.

Analisa masalah teratasi. Planning hentikan intervensi. Masalah keperawatan

pada klien sudah teratasi karena setelah dilakukan selama 2 kali/24 jam tujuan

sudah tercapai dan memenuhi kriteria hasil diantaranya suhu tubuh

meningkat, suhu tubuh dalam rentang normal (36.5-37,5), akral hangat

(Wilkinson, 2012).

Evaluasi pada diagnosa kedua dilakukan pada hari kamis, tanggal 12

Maret 2015 jam 15.30 WIB diperoleh hasil sebagai berikut objektif klien

Page 66: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

54

terlihat bersih, tidak ada tanda dan gejala akan terjadinya infeksi, tali pusat

basah. Analisa masalah teratasi sebagian. Planning intervensi dilanjutkan.

Pantau tanda dan gejala infeksi, berikan keperawatan personal hygine, rawat

tali pusat dengan menggunakan kasa kering. Evaluasi pada diagnosa yang

kedua hari jumat tanggal 13.00 WIB diperoleh hasil objektif bayi terlihat

bersih, tidak terdapat tanda dan gejala infeksi, tali pusat sedikit kering, tidak

bau dan bersih. Analisa masalah teratasi. Planning intervensi dihentikan.

Masalah keperawatan pada klien sudah teratasi, karena setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 2x24 jam menunjukan bahwa resiko infeksi

tidak terjadi (Wilkinson, 2015).

Page 67: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

55

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Saat pengkajian pada By Ny.L didapati Tanda-tanda vital suhu tubuh

35,2°C, respirasi 46x/menit, heart rate 124x/menit dan keadaan tali pusat

basah, warna tali pusat kebiruan dan terdapat luka bekas pemotongan

pada tali pusat.

2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada By.Ny L pertama, hipotermia

berhubungan dengan pemajanan lingkungan yang dingin. Kedua, resiko

infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat.

3. Intervensi keperawatan yang pertama yaitu monitor suhu tubuh setiap 1

jam, observasi tanda-tanda vital, slimuti bayi dengan slimut hangat,

pertahankan pakaian bayi tetap kering (ganti pakaian yang basah sesegera

mungkin). Intervensi keperawatan yang kedua yaitu observasi tanda dan

gejala infeksi, kaji faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap

infeksi, amati penampilan praktik personal hygine untuk perlindungan

terhadap terjadinya resiko infeksi, lakukan perawatan tali pusat

menggunakan kasa kering (steril).

4. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada By.Ny L didasarkan

pada rencana/ intervensi yang telah dibuat oleh penulis.

Page 68: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

56

5. Evaluasi keperawatan pada diagnosa yang pertama, masalah keperawatan

hipotermi teratasi dan intervensi dihentikan, kemudian evaluasi

keperawatan pada diagnosa kedua, masalah keperawatan resiko infeksi

teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan.

6. Analisa

Untuk pemberian perawatan tali pusat pada By. Ny.L dengan

menggunakan metode kasa kering telah dilakukan selama dua hari

dengan hasil tali pusat bersih dan tidak bau, namun belum terjadi

pelepasan pada tali pusat.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan

prasarana yang mana merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan melalui praktik

klinik dan pembuatan laporan.

2. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien

dengan semaksimal mungkin demi meningkatkan mutu pelayanan rumah

sakit.

Page 69: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

57

3. Bagi Penulis

Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan

pengetahuan, ketrampilan dan waktu seefektif mungkin, sehingga dapat

memberikan asuhan keperawatan pada pasien Seoptimal mungkin.

Page 70: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

DAFTAR PUSTAKA

DepKes R.I (2001). Catatan tentang perkembangan dalam praktek kebidanan.

DepKes R.I. (2005). Manajemen laktasi. Jakarta : EGC

DepKes. 2005. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta : DepKes RI.

Dermawan. (2012). Proses keperawatan penerapan konsep & kerangka kerja.

Yogyakarta

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2009). Profil kesehatan provinsi jawa tengah

tahun 2009.

Donna L. Wong. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Jakarta :

EGC

Estman, N.J. & Hellman, R.I. (1998). William obstetri 13 ed. New York Century-

Grafis. 489-501.

Hassan, R. & Alatas A. (2007). Ilmu kesehatan anak (Jilid 1). Jakarta : Bagian

Ilmu Kesehatan Anak FKUI

Herdman. (2011). Diagnosa Keperawatan : definisi & klasifikasi. Jakarta : EGC

Marjono. (2007). Teknik perawatan tali pusat ABC Medika.

MNH, JNPK-KR dan DepKes. 2002. Buku Acuan Persalinan Normal. Jakarta :

DepKes.RI.

Neonatal”. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Padila. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta.

Potter & Perry. (2005). Buku Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Rohmah & Walid. (2012). Proses keperawatan teori dan aplikasi. Yogyakarta

Rriksani, R. (2012). Keajaiban tali pusat dan plasenta bayi. Jakarta

Rudolph, M.A. (2006). Buku Ajar Pediatri Rudolph. Volume 1. Jakarta : EGC

Page 71: APLIKASI TINDAKAN METODE KASA KERING TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-arislaksit... · Karya Tulis Ilmiah Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Saiffudin, abdul bari. 2002. “Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan

Maternal. Terdapat pada : http//www.dinkesjateng.com. Diakses pada

: 4 Desember 2010.

Sofiana & Eko. (2011). Efektifitas Metode Kolostrum dan Metode Kasa Kering

Terhadap Waktu Pelepasan Tali Pusat. Jurnal Kebidanan. Diakses

pada : 05 Februari 2015

Solihin. (2007). Buku saku perawatan tali pusat. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Wahyuni, S. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita : Penuntun Belajar

Praktik Klinik. Jakarta : EGC

WHO. (2008). Buku saku manajemen masalah bayi baru lahir. Penerbit Buku

Kedokteran EGC

WHO.( 2008). Manajemen Masalah Keperawatan Bayi Baru Lahir. Jakarta :

EGC

Wilkinson. (2012). Buku saku diagnosa keperawatan edisi 9. Jakarta : EGC