Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

193
APLIKASI SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 3 DALAM PERANCANGAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN SABANG-BALOHAN Sta 6 + 750 – 7 + 500 KOTA SABANG TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh Ijazah Sarjana Sains Terapan (DIV) Oleh : TEUKU MUAMMAR BAIHAQQI NIM : 03041012 JURUSAN : TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI : REKAYASA BANGUNAN TRANSPORTASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE BUKETRATA - LHOKSEUMAWE 2007

Transcript of Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

Page 1: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

APLIKASI SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 3 DALAM PERANCANGAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN

SABANG-BALOHAN Sta 6 + 750 – 7 + 500 KOTA SABANG

TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat

yang diperlukan untuk memperoleh Ijazah Sarjana Sains Terapan (DIV)

Oleh :

TEUKU MUAMMAR BAIHAQQI

NIM : 03041012 JURUSAN : TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI : REKAYASA BANGUNAN

TRANSPORTASI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE BUKETRATA - LHOKSEUMAWE

2007

Page 2: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

iii

ABSTRAK

Perancangan kembali Geometrik pada ruas jalan Sabang-Balohan sepanjang 3+430 km ditinjau kembali dari sta 6 + 750 – sta 7 + 500 panjang jalan 750 m, dengan mengaplikasikan Software Autodesk Land Desktop.3, didukung dengan data-data yang didapat dari dinas PRASWIL Nanggroe Aceh Darussalam dan direncanakan kembali dengan menggunakan metode Bina Marga. berdasarkan tinjauan panjang ruas jalan, jalan yang direncanakan kembali oleh penulis sepanjang 738.807 m, dari hasil perencanaan alinyemen horizontal direncanakan tiga buah tikungan dengan lengkung Full Circle (FC). untuk alinyemen vertikal terdapat 5 buah lengkung vertikal yang terdiri dari 3 buah lengkung vertikal cembung dan 2 buah lengkung vertikal cekung. Perencanaan saluran drainase berbentuk trapesium dan direncanakan pada tanah asli (lempung padat), kemiringan talud 1 : 1 dengan ukuran penampang selokan lebar bawah (b) 0.43 meter, lebar atas 0.46 meter dan tinggi drainase 0.52 m ditambah dengan jarak jagaan sebesar 100 m. untuk total volume galian sebesar 35,820.422 m3 dan total volume timbunan sebesar 2.297,153 m3. dari hasil perencanaan konsultan didapat 6 buah tikungan pada alinyemen horizontal. sedangkan pada perencanaan alinyemen vertikal didapat 3 tikungan vertikal yaitu 1 buah lengkung cembung dan 2 buah lengkung cekung

Kata kunci : Perancangan Geometrik, Autodesk Land Desktop.3

Page 3: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

iii

ABSTRACT

The geometric road design of Sabang-Balohan as long as 3+430 km, resived back from sta 6+750 to 7+ 500 meter that isi (750 m long), designed with Autodesk Land Desktop.3, supported with the data that is got from Praswil NAD Department and calculated again using with Bina Marga method. Pursuant to by using long evaluation road design planned back by writer as long as 738.807 m. from result of planning horizontal alignment, planned by 3 curve which Full Circle curve. for the vertical alignment there are 5 vertical curve fruit consisted by 3 convex vertical curve and 2 concave vertical curve. Planning of drainase which with trapezium and is plenned at original land (solid clay), inclination talud 1:1 of the size wide penampang moat under (b) 0.43 metre, wide for 0.46 metre and high of drainage 0.52 m andded with distance 100 m. to be total of dig volume equal to 35820.422 m3 and total of hoard volumen egual to 2297.153 m3. from result of consultant planning got by 6 curve with by horizontal alignment. while at got by vertical aligmnent planning 3 vertical curve that is 1 convex curve and 2 concave curve Keywords : Geometric Road Design, Autodesk Land Desktop.3

Page 4: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

iv

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Taufik Hidayah-Nya kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul ”Aplikasi Software

Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan

Sabang-Balohan Sta 6 + 750 – 7 + 500 Kota Sabang”, shalawat beserta salam tidak

lupa pula penulis sanjung sajikan ke pangkuan Rasulullah S.A.W yang telah

membawa kita semua selaku umatnya dari alam kebodohan menuju ke alam

yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih banyak

terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan serta menyadari bahwa

masih banyak terdapat kesalahan dan keikhalafan baik dari segi bahasa

pengetikan ataupun isi penulisan Tugas Akhir. Untuk itu penulis sangat

mengharapkan kritikan serta saran yang bersifat membangun dan mendidik guna

penyempurnaan tugas akhir penulis pada masa yang akan datang

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebear – besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Nahar, selaku Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe.

2. Bapak Ir. H. Sulaiman YH, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik

Negeri Lhokseumawe.

3. Bapak Syaifuddin ST. MT, selaku Ketua Prodi Teknik Sipil D IV Politeknik

Negeri Lhokseumawe sekaligus sebagai Pembahas I

Page 5: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

v

4. Bapak Andrian Kaifan ST. MT, selaku Sekretaris Prodi Teknik Sipil D IV

Politeknik Negeri Lhokseumawe sekaligus sebagai Pembimbing I

5. Bapak Syarwan ST, selaku Pembimbing II

6. Ibu Gustina Fitri ST, selaku Pembahas II

7. Bapak Rizal Syahyadi ST, selaku Pembahas III

8. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah banyak memberikan perhatian

dorongan serta kasih sayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan Tugas Akhir penulis

9. Para sahabat dan seluruh teman – teman seperjuangan yang telah ikut

berpartisipasi, motivasi dan membantu dalam menyelesaikan laporan

Tugas Akhir

Akhirnya penulis mengharapkan agar laporan ini bermamfaat bagi penulis

khususnya, dan bagi pembaca umumnya dan mudah- mudahan dapat diridhai

oleh Allah SWT. Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan rahmat-Nya.

Amiin Ya Rabbal’alamiin

Lhokseumawe, Juli 2007

Penulis

Page 6: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBARAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

ABSTRAK....................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR....................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN PERHITUNGAN DENGAN TABEL ............................ x

DAFTAR LAMPIRAN TABEL......................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN GRAFIK....................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR..................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang..................................................................................... 1

1.3 Identifikasi Masalah ............................................................................. 1

1.4 Batasan Masalah................................................................................. 2

1.5 Rumusan Masalah............................................................................... 3

1.6 Tujuan Perencanaan ........................................................................... 3

1.7 Manfaat Perencanaan ......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Definisi Perancangan Geometrik Jalan .............................................. 5

2.1.1 Komponen-komponen Perancangan Geometrik ....................... 5

2.1.2 Parameter Perancangan Geometri............................................. 5

Page 7: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

vii

2.2 Klasifikasi Jalan Raya.......................................................................... 6

2.3 Penentuan Titik-titik Koordinat............................................................. 10

2.4 Penentuan Sudut Putar ....................................................................... 10

2.5 Perencanaan Alinyemen Horizontal .................................................... 11

2.5.1 Bentuk Lengkung Full Circle (FC)............................................ 11

2.5.2 Bentuk Lengkung Spiral Circle Spiral (SCS)............................ 13

2.5.3 Bentuk Lengkung Spiral Spiral (SS) ........................................ 15

2.6 Penentuan Jarak Pandang .................................................................. 16

2.6.1 Jarak Pandang Henti ............................................................... 16

2.6.2 Jarak Pandang Menyiap .......................................................... 18

2.7 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan................................................ 19

2.8 Kebebasan Samping pada Tikungan................................................... 21

2.9 Penomoran (stasioning)....................................................................... 22

2.10 Diagram Superelevasi ......................................................................... 24

2.11 Perencanaan Alinyemen Vertikal......................................................... 28

2.11.1 Landai minimum....................................................................... 28

2.11.2 Landai Maksimum.................................................................... 29

2.11.3 Lengkung Cekung dan Lengkung Cembung ........................... 29

2.12 Drainase .............................................................................................. 32

2.13 Median ................................................................................................ 37

2.14 Kubikasi ............................................................................................... 39

2.15 Mass Curve Diagram........................................................................... 39

2.16 Autodesk Land Desktop 3.................................................................... 41

Page 8: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

viii

BAB III TAHAP PERENCANAAN

3.1 Metode Pengambilan Data .................................................................. 45

3.2 Metode Analisis Data........................................................................... 45

3.2.1 Proses pembuatan peta kontur digital secara analitis ............. 46

3.2.2 Memasukkan data digitasi ke Ms. Excel .................................. 47

3.2.3 Memasukkan data digitasi dari Ms.Excel ke Noteped ............. 47

3.2.4 Proses Perhitungan Alinyemen Horizontal & vertikal secara

analitis...................................................................................... 48

3.2.5 Proses Penggambaran kembali denga mengunakan Software

Autodesk Land Desktop.3 ....................................................... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Klasifikasi Jalan ................................................................................... 51

4.2 Penentuan Titik Koordinat ................................................................... 52

4.3 Perhitungan Jarak PI ........................................................................... 53

4.4 Perhitungan Sudut Putar ..................................................................... 54

4.5 Perhitungan Alinyemen Horizontal ...................................................... 55

4.6 Perhitungan Jarak Pandang ................................................................ 57

4.6.1 Perhitungan Jarak Pandang Henti ........................................... 57

4.6.2 Perhitungan Jarak Pandang Menyiap...................................... 58

4.7 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan................................................ 60

4.8 Perhitungan Kebebasan Samping pada Tikungan .............................. 62

4.9 Perhitungan Diagram Superelevasi .................................................... 63

4.10 Penentuan titik – titik stasioning .......................................................... 65

4.11 Perhitungan Alinyemen Vertikal........................................................... 67

Page 9: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

ix

4.12 Perhitungan Drainase.......................................................................... 71

4.13 Perhitungan Kubikasi........................................................................... 72

4.14 Mass Curve Diagram........................................................................... 72

4.15 Penggambaran Menggunakan Autodesk Land Desktop 3 .................. 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan.......................................................................................... 101

6.2 Saran ........ .......................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 103

LAMPIRAN PERHITUNGAN DENGAN TABEL ............................................ 104

LAMPIRAN TABEL......................................................................................... 133

LAMPIRAN GRAFIK....................................................................................... 146

LAMPIRAN GAMBAR .................................................................................... 150

SURAT TUGAS KURIKULER ........................................................................ 177

SURAT DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................. 179

Page 10: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

x

DAFTAR LAMPIRAN PERHITUNGAN

Lampiran P Tabel 4.1 Jarak PI ke PI............................................................... 104

Lampiran P Tabel 4.1 Sudut Putar ................................................................. 104

Lampiran P Tabel 4.1 Alinyemen Horizontal ................................................... 105

Lampiran P Tabel 4.2 Perhitungan Jarak Pandang......................................... 106

Lampiran P Tabel 4.3 Perhitungan Pelebaran Perkerasan pada Tikungan .... 107

Lampiran P Tabel 4.4 Kebebasan Samping pada Tikungan.......................... 108

Lampiran P Tabel 4.5 Perhitungan Diagram Superelevasi ............................. 109

Lampiran P Tabel 4.6 Alinyemen Vertikal ....................................................... 110

Lampiran P 4.7 Perhitngan Saluran Drainase................................................ 112

Lampiran P Tabel 4.8 Perhitungan Kubikasi ................................................... 120

Lampiran P Tabel 4.9 Perhitungan Volume Galian dan Timbunan ................ 129

Lampiran P Tabel 4.10 Perbandingan Penulis Dengan Konsultan ................ 131

Page 11: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

xi

DAFTAR LAMPIRAN TABEL

Lampiran T 1.1 Tabel Standard Perencanaan Geometrik............................... 133

Lampiran T 1.2 Tabel Standard Perencanaan Geometrik .............................. 134

Lampiran T 1.3 Tabel Minimum Spiral Dan Kemiringan ................................. 135

Lampiran T 1.4 Tabel Minimum Spiral Dan Kemiringan.................................. 136

Lampiran T 1.5 Tabel Standard Perencanaan Geometrik (FC)....................... 137

Lampiran T 1.6 Tabel Jarak Pandang Menyiap ............................................. 138

Lampiran T 1.7 Tabel Data Curah Hujan ........................................................ 139

Lampiran T 1.8 Kecepatan Aliran Sungai........................................................ 140

Lampiran T 1.9 Tabel Reduced ...................................................................... 141

Lampiran T 1.10 Tabel Koefisien Hambatan .................................................. 142

Lampiran T 1.11 Tabel Pengaliran .................................................................. 143

Lampiran T 1.12 Tabel Kemiringan Talud ...................................................... 144

Lampiran T 1.13 Tabel Harga N untuk Rumus Manning ............................... 145

Page 12: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

xii

DAFTAR LAMPIRAN GRAFIK

Lampiran Grafik 2.1 Panjang Lengkung Vertikal Cekung ............................. 146

Lampiran Grafik 2.1 Panjang Lengkung Vertikal Cembung ......................... 146

Lampiran T 1.3 Tabel Minimum Spiral Dan Kemiringan ................................. 135

Lampiran T 1.4 Tabel Minimum Spiral Dan Kemiringan.................................. 136

Lampiran T 1.5 Tabel Standard Perencanaan Geometrik (FC)....................... 137

Page 13: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

xiii

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR

Lampiran G 3.1 Peta NAD.............................................................................. 150

Lampiran G 3.2 Peta Sabang......................................................................... 151

Lampiran G 3.3 Daerah Galian ...................................................................... 152

Lampiran G.1 Peta Topography As Jalan Rencana..................................... 153

Lampiran G. 2 Peta Topography Jalan Rencana da Superelevasi ............... 154

Lampiran G. 3 Peta Topography Perbandingan Trase Jalan........................ 155

Lampiran G. 4 Potongan Melintang............................................................... 156

Lampiran G. 5 Potongan (LV) pada vertikal .................................................. 157

Lampiran G. 6 Potongan Crossection ........................................................... 158

Page 14: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perhubungan jalur darat antar kota di Pulau Sabang pada saat ini

semakin padat, dan mengingat Kota Sabang sekarang ini merupakan kawasan

pengembangan ekonomi terpadu di Provinsi NAD, atas dasar pertimbangan

tersebut maka jalur transportasi darat di Kota Sabang ditingkatkan.

Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan peningkatkan kualitas

jalan yang telah ada atau perancangan jalan baru. Salah satu proyek

peningkatan jalan yang sedang berlangsung di Kota Sabang adalah peningkatan

jalan Sabang-Balohan sepanjang 3+430 km tepatnya berada di Kecamatan Suka

Jaya, sesuai dengan hasil perencanaan konsultan perencana perancangan

kembali jalan sekunder dengan hasil rencana yang didapat, untuk perkerasan

baru direncanakan sepanjang 2 x 7m dengan lebar bahu jalan 1.5 m, lebar

trotoar 1 m dan lebar median 2 m dengan kemiringan jalan e normal 2%.

Jalan ini direncanakan disamping untuk memenuhi kebutuhan akan

prasarana transportasi masyarakat di Kota Sabang dan juga sebagai Penunjang

laju pembangunan yang sedang dilakukan di Propinsi NAD.

Page 15: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

2

1.2 Identifikasi Masalah

Indentifikasi yang ditinjau dalam perhitungan Tugas Akhir ini adalah:

1. Berdasarkan hasil perencanaan konsultan perencana, perancangan baru

jalan Sabang-Balohan sepanjang 3+430 km disesuaikan dengan kondisi

fisik daerah rencana dan juga trase jalan yang sudah ada. perancangan

jalan ini didesain dengan kecepatan rencana antara 40 s/d 60 km/jam

dengan lebar perkerasan baru 2 x 7 m, lebar bahu 1.5 m, lebar trotoar

1m, lebar median 2m dan kemiringan (e normal) 2%

2. Dari hasil perencanaan konsultan perencana diperoleh perencanaan

Alinyemen Horizontal 6 buah bentuk tikungan dengan 5 bentuk lengkung

Full Circle (FC) dan satu bentuk lengkung Spiral – Circle – Spiral (SCS),

kecepatan rencana berkisar antara 40 km/jam hingga 60 km/jam, jari-jari

rencana berkisar 70 – 500 m.

3. Dari hasil perencanaan konsultan juga diperoleh perencanaan Alinyemen

Vertikal terdapat 3 buah lengkung vertikal yang terdiri dari satu buah

lengkung Cembung dan 2 buah lengkung Cekung

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai

berikut :

1. Perancangan kembali Geometrik pada ruas Jalan Sabang-Balohan

direncanakan berdasarkan Standar Perencanaan Geometrik Jalan Raya

No.13/1970 dan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.

038/TBM/1997

Page 16: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

3

2. Penggambaran kembali Kontur dilakukan dengan menggunakan bantuan

Software Autodesk Land Desktop 3.

3. Perancangan kembali geometrik jalan Sabang-Balohan harus disesuaikan

dengan kondisi trase jalan yang ada dan disesuaikan berdasarkan kondisi

medan.

4. Perancangan kembali meliputi Alinyemen Horizontal, Alinyemen Vertikal,

Cross Section, Saluran Drainase atau Talud, Kubikasi dan Mass Curve

Diagram

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka didapatkan rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perancangan kembali geometrik pada ruas jalan Sabang-

Balohan Sta 6 + 750– Sta 7 + 500 jika dirancang dengan Software

Autodeks Land Desktop.3

2. Bagaimana membandingkan hasil desain-desain perancangan geometrik

berdasarkan Standar Perencanaan Geometrik Jalan Raya No.13/1970

dan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.

038/TBM/1997 dengan hasil perencanaan konsultan perencana

1.5 Tujuan Perancangan

1. Untuk merancang kembali geometrik pada ruas jalan Sabang-Balohan

Sta 6 + 750– Sta 7 + 500 jika dirancang dengan Software Autodeks Land

Desktop.3

Page 17: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

4

2. Untuk membandingkan desain-desain perancangan geometrik jalan

Sabang-Balohan Sta 6 + 750 – Sta 7 + 500 yang sesuai dengan standar

Perencanaan Geometrik Jalan Raya No.13/1970 jika dirancang dengan

Software Autodeks Land Desktop.3 dengan hasil perancangan konsultan

perencana.

1.6 Manfaat Perancangan

Hasi perencangan ini diharapkan dapat menjadi bahan diskusi dan

pertimbangan bagi institusi terkait dalam merancang desain-desain geometrik

jalan dengan menggunakan Software Autodeks Land Desktop.3 di masa-masa

yang akan datang.

Page 18: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Perancangan Geometrik Jalan

Menurut Saodang (1999) Perencanaan geometrik jalan raya merupakan

suatu perencanaan rute dari suatu ruas jalan secara lengkap, menyangkut

beberapa komponen geometrik jalan yang dirancang berdasarkan kelengkapan

data dasar dan kemudian dianalisa berdasarkan standard peraturan

perencanaan geometrik yang ada di Indonesia.

2.1.1 Komponen-komponen perancangan geometrik :

1. Jari-jari lengkungan adalah jari-jari tikungan yang ditarik dari pusat

lengkungan

2. Superelevasi jalan adalah kemiringan melintang permukaan jalan

pada bagian tikungan alinyemen horizontal

3. Kelandaian adalah kemiringan memanjang dari suatu ruas jalan

4. Lengkung Peralihan adalah peralihan dari bagian jalan yang lurus ke

bagian jalan yang mempunyai jari-jari lengkung dengan kemiringan

tikungan tertentu

5. Pelebaran tikungan adalah penambahan lebar suatu perkerasan.

Page 19: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

6

2.1.2 Parameter Perencanaan Geometrik Jalan

Yang menjadi parameter dalam merancang geometrik jalan raya adalah

Kecapatan Rencana adalah kecepatan maksimum kendaraan yang tetap

bertahan pada suatu ruas jalan, Kendaraan rencana adalah kendaraan dengan

berat, dimensi dan karakteristik operasi tertentu, Volume lalu lintas harian rata-

rata (LHR), volume jam rencana (VJR) adalah prakiraan lalu lintas perjam, VLHR,

SMP, kapasitas dan lain-lain

2.2 Klasifikasi Jalan

Faktor pokok pada klasifikasi jalan jalan raya untuk penerapan

pengendalian dan kreteria perencanaan geometrik adalah Volume Lalu lintas

Rencana (VLR), Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR), fungsi jalan, kelas jalan dan

kondisi medan.

Menurut PPGJR No.13/1970, jalan dibagi beberapa kelas yang ditetapkan

berdasarkan fungsi dan volumenya, serta sifat-sifat lalu lintas berdasarkan

ketentuan Dirjen Bina Marga.

Tabel 2.1 Klasifikasi berdasarkan fungsi jalan dan besarnya (LHR) KLASIFIKASI LALU LINTAS HARIAN RATA- Fungsi Kelas RATA (LHR) dalam smp UTAMA I > 20,000

SEKUNDER II A 6,000 sampai 20,000 II B 1,500 sampai 8,000 II C < 20,000

PENGHUBUNG III - Sumber. Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970

Khusus untuk perencanaan jalan-jalan kelas I, sebagai dasar harus

digunakan volume lalu lintas pada saat-saat sibuk. Sebagai volume waktu sibuk

yang digunakan untuk dasar perencanaan ditetapakan sebesar 15% dari volume

Page 20: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

7

harian rata-rata. Volume waktu sibuk ini selanjutnya disebut volume tiap jam

untuk perencanaan atau disingkat VDP, jadi VDP = 15% LHR

Jalan kelas I :

Kelas jalan ini mencakup semua jalan utama dan dimaksudkan untuk

dapat melayani lalu lintas cepat dan berat. Dalam komposisi lalu lintasnya tidak

terdapat kendaraan lambat dan kendaraan tak bermotor. Jalan raya dalam kelas

ini merupakan jalan-jalan raya yang berjalur banyak dengan kontruksi

perkerasan dari jenis yang terbaik dalam arti tingginya tingkatan pelayanan

terhadap lalu lintas.

Jalan kelas II :

Kelas jalan ini mencakup semua jalan-jalan sekunder. Dalam komposisi

lalu lintasnya terdapat lalu lintas lambat. Kelas jalan ini, selanjutnya berdasarkan

komposisi dan sifat lalu lintasnya, dibagi dalam tiga kelas, yaitu : IIa, IIb dan IIc

Jalan kelas IIA :

Adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur atau lebih dengan kontruksi

permukaan jalan dari jenis aspal beton (hot mix) atau yang setaraf, dimana

dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat tapi tanpa kendaraan

tak bermotor. Sedangkan Untuk lalu lintas lambat, harus disediakan jalur

tersendiri.

Jalan kelas IIB :

Adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur atau lebih dengan kontruksi

permukaan jalan dari penetrasi berganda atau yang setaraf, dimana dalam

komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat, tapi tanpa kendaraan tak

bermotor.

Page 21: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

8

Jalan kelas IIC :

Adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur atau lebih dengan kontruksi

permukaan jalan dari penetrasi tunggal atau yang setaraf, dimana dalam

komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat dan kendaraan tak bermotor.

Jalan kelas III :

Kelas jalan ini mencakup semua jalan-jalan penghubung dan merupakan

kontruksi jalan berjalur tunggal atau dua. Kontruksi permukaan jalan yang paling

tinggi adalah peleburan dengan aspal.

Tabel 2.2 Penggolongan kelas jalan

Sumber. Spesifikasi Standar Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota,(1990)

Tabel 2.3 Klasifikasi menurut kelas jalan MUATAN SUMBU TERBERAT FUNGSI KELAS

(ton) I > 10 II 10 Arteri

III A 8 III A 8 Kolektor III B 7

Sumber. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (DPU), (1997)

Untuk memperkecil biaya pembangunan, sesuatu standard perlu

disesuaikan dengan keadaan topografi. dalam hal ini jenis medan dibagi tiga

golongan umum yang dibedakan menurut besarnya lereng melintang dalam arah

kurang lebih tegak lurus sumbu jalan raya. klasifikasi medan dan besarnya lereng

melintang yang bersangkuatn adalah sebagai berikut:

> 30.000 30.000 >10.000 10.000> Datar Bukit Gunung Kelas III Kelas III Kelas IV

VLHR (smp/jam)

Jalan Kolektor

FUNGSI MEDAN

Kelas III Kelas III Kelas IV

Page 22: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

9

Tabel 2.4. Klasifikasi medan dan besarnya lereng melintang

Golongan Medan Lereng Melintang

Datar (D) 0 sampai 9,9 %

Perbukitan (B) 10 sampai 24,9 %

Pergunungan (G) dari 25,0 % ke atas

Sumber. Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970

Tabel 2.5 Standard Perencanaan Geometrik untuk Jalan Arteri sekunder kelas II

Klasifikasi Medan Ketentuan Perencanaan Datar Bukit Gunung

- Lalu lintas harian rata-rata ( LHR/smp) - Kecepatan Rencana (Km/jam) - Lebar daerah penguasaan minimum(m) - Lebar perkerasan (m) - Lebar median (minimum standar

batas) (m) Lebar bahu (m)

- Minimum mutlak - Lebar bahu jalan yang

diinginkan - Lereng Melintang perkerasan - Lereng melintang bahu -Pencapain kemiringan tepi jalur lalu

lintas untuk V = 40 Km / jam V = 60 km / jam - Miring tikungan maksimum

- Jari-jari lengkung minimum (m) jika v = 40 km/jam

- Landai maksimum

-

< 2.000

40 30

2 × 7 2 m

0,75 1.5

2% 6 %

1/120 1/140 10 %

50 %

12%

-

Sumber. Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No.13/1970

Page 23: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

10

2.3 Penentuan Titik Koordinat

Berdasarkan titik koordinat dan elevasi maka dapat dihitung jarak,

Menurut Saodang (2004) perhitungan jarak dari titik PI ke titik PI lainnya dapat

menggunakan persamaan berikut ini:

D A - PI = 22 )()( APIAPI YYXX −+− …………………………………….……...(2.1)

Keterangan :

d A - PI = Jarak antara titik A ke PI (m)

XPI,YPI = Koordinat dari titik PI (m)

XA, YA = Koordinat dari titik A (m)

2.4 Penentuan Sudut Putar

Menurut Saodang (2004) bahwa sudut putar pada tikungan lengkung FC,

S-C-S dan S-S dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini :

PIC

PIC

API

API

XXYY

tan arc XXY Y

tan arc PI−−

±−−

=Δ ………………………………......(2.2)

Keterangan :

ΔPI = Sudut Putar ( o )

XA, YA = Koordinat dari titik A (m)

XPI,YPI = Koordinat dari titik PI (m)

XB, YB = Koordinat dari titik B (m)

Dari persamaan di atas dapat diketahui dA-PI antara titik A dan titik PI, dari

sudut jurusan 1 garis menghubungkan titik A dan titik PI juga titik B.

Page 24: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

11

2.5 Perencanaan Alinyemen Horizontal

Alinyemen horizontal adalah garis proyeksi sumbu tegak lurus pada

bidang peta (trace) atau situasi jalan, secara umum menunjukkan arah jalan yang

bersangkutan.

Menurut Sukirman (1994) bentuk lengkung horizontal yang digunakan

dalam perencanaan geometrik jalan raya, ada 3 bentuk antara lain :

1. Lengkung Full Circle

2. Lengkung Spiral Circle Spiral, dan

3. Lengkung Spiral Spiral

2.5.1 Bentuk lengkung Full Circle (FC)

Bentuk tikungan full circle digunakan pada tikungan yang mempunyai jari-

jari besar dan sudut tangen relatif kecil. Bina Marga menetapakan 3/4 Ls’

dibagian lurus (kiri TC atau kanan CT) dan 1/3 Ls’ ditempatkan dibagian

lengkung (kanan TC atau kiri CT). Pada lengkung full circle dihitung Ls’ berarti Ls

fiktif karena tidak terdapat khusus lengkung peralihan, hanya merupakan panjang

yang dibutuhkan untuk pencapaian kemiringan sebesar superelevasi, dan

dilaksanakan sepanjang daerah lurus lengkung lingkarannya sendiri. Untuk

menghitung lengkung full circle dipergunakan persamaan sebagai berikut:

Syarat perencanaan lengkung FC, dimana superelevasi yang dibutuhkan

kurang atau sama 3% dengan

Tc = R . Tg. Δ / 2………………………………………………………… (2.3)

Ec = Tc . Tg Δ / 4…….……………………………. ………….………....(2.4)

Lc = Δ ( 2π.R ) / 360………………………………………….……….….(2.5)

Page 25: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

12

Keterangan :

Tc = jarak antara Tc ke PI dan PI ke Ct (m)

Rc = Jari- jari rencana (m)

Ec = Jarak PI lengkung peralihan (m)

Δ = Sudut tangen ( 0 )

Lc = Panjang bagian tikungan (m)

Table 2.6 Batas Kecepatan rencana pada Perencanaan FC

Sumber. Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya, No 13/1970

Gambar 2.1 Lengkung Full Circle (FC)

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

J a r i -J a r i L e n g k u n g ( R c )( m )

1 2 0 > 2 0 0 01 0 0 > 1 5 0 08 0 > 1 1 0 06 0 > 7 0 05 0 > 4 4 04 0 > 3 0 03 0 > 1 8 02 0 > 6 0

K e c e p a t a n R e n c a n a

Page 26: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

13

2.5.2 Bentuk lengkung Spiral Circle Spiral (SCS)

Menurut Sukirman (1994) lengkung TS-SC adalah Lengkung peralihan

berbentuk spiral (clothoid) . Lengkung peralihan diletakkan antara bagian

lingkaran (circle), yaitu sebelum dan sesudah tikungan berbentuk busur

lingkaran. Dengan adanya lengkung peralihan, maka tikungan menggunakan

jenis Spiral Circle Spiral .

• Titik Ts adalah titik peralihan bagian lurus ke bagian berbentuk spiral

• Titik SC adalah titik peralihan bagian spiral ke bagian lingkaran

Pada lengkung S-C-S sebaiknya Lc >20m dan dalam perencanaan

lengkung berbentuk Spiral – Circle – Spiral (S-C-S) harusn sehubungan dengan

besarnya Sudut ß, kecepatan rencana dan batasan superelevasi maksimum

yang dipilih.

Gambar 2.2 Lengkung Spiral – Circle – Spiral (SCS)

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

Page 27: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

14

Untuk menghitung lengkung Spiral Circle Spiral dipergunakan

persamaan sebagai berikut :

XS = LS (1- 2

2

40C

S

RL

)…………………………………………….…………………..(2.6)

YS = C

S

RL

6

2

………………………………………………….………………............(2.7)

θs = Rc

Ls.90.

π. …………………………………...……………………………….(2.8)

Δc = Δ - 2.θs. ………………………………………………………...…………(2.9)

Lc = 360

)..2( Rc πΔ. ……………………………………………………………..(2.10)

Kontrol lengkung S-C-S

• Lc > 20

• Lt < 2Ts

Lt = Lc + 2.Ls. ………………………………………….……………….......(2.11)

P = s) cos-(1R R . 6

2Ls θ− . ……………………………………..……….....(2.12)

k = Ls – )2R . 40

3Ls( - R . sin θ s. ………………………….…….……....(2.13)

Es = ( R + P ) sec Δ/2 - R. …………………………………………...….....(2.14)

Ts = (R + P) tg Δ/2 + k. …………………………………………..……......(2.15)

Keterangan :

Xs = Setelah titik SC pada garis tangen, jarak dari titik TS Ke SC

Ys = Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak

lurus ketitik SC pada lengkung.

Page 28: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

15

Ts = Jarak antara titik TS ke PI (m)

R = Jari jari titik TS dan PI (m)

p = Jarak antara tangen dan busur lingkaran (m)

k = Jarak antara TS dan CS pada garis lurus (m)

Es = Jarak PI ke lengkung peralihan (m)

Lc = Panjang lengkung circle (m)

Δ = Sudut perpotongan kedua bagian tangen (°)

Lt = Panjang lengkung circle (m)

Ls = Panjang lengkung spiral (m)

θs = Sudut Spiral (o)

Δc = Sudut busur lingkaran (o)

2.5.3 Bentuk Lengkung Spiral-Spiral (SS)

Lengkung Spiral-spiral merupakan lengkung yang tajam, untuk tikungan

ini dianjurkan dalam perencanaan agar tidak digunakan, terkecuali pada daerah

yang keadaan medan memaksa pada medan yang sulit. Lengkung ini hanya

terdiri dari bagian Spiral saja hal ini terjadi bila R minimum < R Rencana < R lengkung

peralihan dan Ls < dari Tabel.

Menurut Sukirman (1994) lengkung Spiral-Spiral adalah lengkung tanpa

busur lingkaran, sehingga titik SC berimpit dengan titik CS. Untuk menghitung

lengkung Spiral-Spiral ini, digunakan persamaan berikut ini :

θs = ½ Δ ............................................................................................(2.16)

Ls = θs .π . R / 90 ..............................................................................(2.17)

p = (Ls2 / 6 . Rc) . (1- Cos θs) ..........................................................(2.18)

k = Ls – (Ls/40.Rc2)-Rc.Sin θs .........................................................(2.19)

Page 29: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

16

Ts = (Rc +P) tan θs + k ....................................................................... (2.20)

Es = (Rc +P) Sec θs – Rc ................................................................... (2.21)

Lt = 2 . Ls ........................................................................................... (2.22)

Keterangan :

Ts = Jarak antara titik Ts ke PI (m)

R = Jari jari lengkung (m)

Es = Jarak PI ke lengkung peralihan (m)

Δ = Sudut perpotongan kedua bagian (o)

L = Panjang lengkung spiral (m)

θ = Sudut Spiral (o)

Gambar 2.3 Lengkung Spiral-Spiral (SS)

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

2.6 Penentuan Jarak Pandang

Menurut Sukirman (1994) Jarak pandang adalah panjang jalan di depan

kendaraan yang masih dapat dilihat dengan jelas diukur dari titik kedudukan

pengemudi. Jarak pandangan pada jalan raya dibedakan atas dua yaitu:

Page 30: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

17

2.6.1 Jarak pandang henti

Jarak pandang henti adalah jarak minimal yang ditempuh atau panjang

bagian jalan yang diperlukan oleh pengemudi menghentikan kenderaannya.

Jarak pandang henti menurut Sukirman (1994) merupakan penjumlahan dua

buah jarak Yaitu :

1. Jarak PIEV, yaitu Jarak yang ditempuh oleh kendaraan pada saat

pengemudi melihat halangan pada lintasan (object), hingga saat

pengemudi menginjak rem.

2. Jarak Mengerem (braking distance), yaitu jarak yang diperlukan untuk

menghentikan kendaraan dengan menginjak rem

Untuk memperhitungkan jarak pandangan henti menurut Sukirman (1994)

digunakan rumus :

a. Untuk jalan datar

d1 = 0,278.V.t . ................................................................................. ..(2.23)

d2 = fm

V.2542

................................................................................... ..(2.24)

Maka jarak pandangan henti digunakan persamaan

d = d1 + d2 ..........................................................................................(2.25)

b. Untuk jalan landai (tanjakan/turunan).

d2 = fm

V.254

2……………………………………………………...............(2.26)

Keterangan :

d (JPH)= Jarak pandangan henti (m)

d1 = jarak dari saat melihat rintangan sampai menginjak rem(m)

d2 = Jarak yang diperlukan untuk berhenti setelah menginjak rem (m)

V = Kecepatan (Km/Jam)

Page 31: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

18

t = Waktu reaksi, diambil 2,5 detik

fm = Koefisien gesekan antara ban dan muka jalan dalam arah memanjang

L = Kelandaian jalan

2.6.2 Jarak pandangan menyiap

Jarak pandangan menyiap adalah jarak yang dibutuhkan pengemudi

untuk melakukan gerakan menyiap dengan aman.

Gambar 2.4 Jarak pandang menyiap

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

Menurut Sukirman (1994) jarak pandangan menyiap dapat dihitung

dengan persamaan berikut :

d = d1 + d2 + d3 + d4 …………………………………….…........(2.27)

dimana :

d1 = 0,278 . V . t2 ( V – m + 2

1t.a) …………………………......(2.28)

d2 = 0,278 . d2 …………………………………………….…........(2.29)

d3 = diambil antara 30 m sampai dengan 100 m

d4 = 2/3 . d2 .....................................................................…….(2.30)

Page 32: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

19

Keterangan :

d = Jarak pandangan menyiap (m)

d1 = Jarak yang ditempuh selama waktu reaksi oleh kenderaan yang

hendak menyiap dan membawa kenderaannya yang hendak

membelok ke lajur kanan (m)

d2 = Jarak yang ditempuh kenderaan yang menyiap selama berada

pada lajur sebelah kanan (m)

d3 = Jarak bebas yang harus ada antara kenderaan yang mnyiap

dengan kenderaan yang berlawanan arah setelah gerakan

menyiap dilakukan (m)

d4 = Jarak yang ditempuh oleh kenderaan yang berlawanan arah

selama 2/3 dari waktu yang diperlukan oleh kenderaan yang

menyiap berada pada lajur sebelah kanan (m)

t1 = Waktu reaksi, tergantung pada kecepatan dapat ditentukan

dengan korelasi t1 = 2,12 + 0,026 V

t2 = Waktu dimana kendaraan menyiap berada pada lajur kanan, t2

= 6,56 + 0,048 V

m = perbedaan kecepatan antara kendaraan yang menyiap dan

yang disiap = 1,5 Km/jam

V = Kecepatan rata-rata kendaraan yang menyiap, dianggap sama

dengan kecepatan rencana (km/jam)

2.7 Pelebaran Perkerasan pada Tikungan

Pada saat kendaraan pada tikungan, roda depan dan roda belakang tidak

pada lintasan yang sama (off tracking). Agar roda belakang tidak keluar dari tepi

Page 33: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

20

permukaan jalan karena dapat menyebabkan kerusakan pada tepi dalam

perkerasan di tikungan, maka lapis permukaan dilakukan pelebraran kearah

sebelah dalam. Besarnya pelebaran perkerasan ini tergantung pada dimensi

standar rencana yang akan melaluinya, jari-jari tikungan dan kecepatan rencana.

Menurut Sukirman (1994) besarnya pelebaran perkerasan pada tikungan

dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

B = ( ) ( ) 25,1646425,164 22

2 +−−++− RcRc .....……………….....(2.31)

Rc = R- ¼ lebar perkerasan + ½ b………………..……………………......(2.32)

Z = R

V.105,0………………………………..………………………….........(2.33)

Bt = n (B + C ) + Z…………………..…………………………………........(2.34)

Δ b = Bt – Bn……………………………..………………………………........(2.35)

Keterangan :

B = pelebaran perkerasan yang ditempati satu kendaraan di

tikungan lajur sebelah dalam

n = jumlah jalur lalu-lintas

C = lebar kebebasan samping di kiri dan kanan

Rc = radius sebelah dalam(m)

Rw = radius lengkungan terluar dari lintasan dalam(m)

b = lebar perkerasan jalan(m)

ΔBn = pelebaran perkerasan pada tikungan (m)

Page 34: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

21

Gambar 2.5 Pelebaran perkerasan pada tikungan

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

2.8 Kebebasan Samping pada Tikungan

Kebebasan samping pada tikungan merupakan salah satu syarat yang

paling penting sehubungan dengan keamanan bagi pengguna jalan. Menurut

Djamal Abdat (1981), kebebasan samping pada tikungan terdapat dua kasus

yaitu:

a. Untuk kasus ( S > L ), dapat menggunakan persamaan berikut :

m = R’( 1- cos RL

..90

π°

) + ½ ( S – L ) sin '.

.90R

Lπ°

. .............................. ..(2.36)

b. Untuk kasus (S < L), dapat menggunakan persamaan berikut :

m = R’ ( 1-cos RS

..90

π°

) ....................................................................... (2.37)

R’= R-1/4 lebar jalan (m)…………………...………………...................(2.38)

Page 35: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

22

S = 0,27 . V . t ………………………………………………...................(2.39)

Keterangan :

m = kebebasan samping pada tikungan (m)

R’= jari-jari sumbu jalur dalam (m)

L = panjang lengkungan (m)

S = jarak pandangan (m)

2.9 Stasioning

Berdasarkan jarak trase jalan dan hasil elemen lengkung, maka dapat

ditentukan stationing. Menurut Sukirman (1994) stationing dalam tahap

perencanaan adalah penomoran pada interval-interval tertentu dari awal

pekerjaan hingga akhir. Penomoran jalan juga memberikan informasi tentang

panjang jalan.

Tujuan dari stationing itu sendiri adalah untuk memudahkan pada saat

penentuan trase jalan yang telah direncanakan tersebut di lapangan. Pada

tikungan. Menurut Sukirman (1994), Metode penomorannya dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

a. Setiap jarak 100 m untuk daerah datar

b. Setiap jarak 50 m untuk daerah bukit

c. Setiap jarak 25 m untuk daerah gunung

Pada tikungan penomoran dilakukan pada setiap titik penting, jadi

terdapat Sta titik TC, dan Sta titik CT pada tikungan jenis lingkaran sederhana.

Sta titik TS, Sta titik SC, dan STA titik Sta titik ST pada tikungan jenis spiral-

busurnlingkaran, dan spiral :

Page 36: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

23

Gambar 2.6 Sistim Penomoran Jalan

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

Menurut Sukirman (1994) perhitungan titik-titik stasioning dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Sta TC = Sta titik A + d1- T ............................................................................ (2.40)

Sta CT = Sta TC + L ......................................................................................(2.41)

Sta TS = Sta CT + (d2 – T – Ts) .....................................................................(2.42)

Sta SC = Sta TS + Ls .....................................................................................(2.43)

Sta CS = Sta SC + Ls .....................................................................................(2.44)

Sta ST = Sta CS + Ls .....................................................................................(2.45)

2.10 Diagram Superelevasi

Kemiringan tikungan dibuat dengan maksud untuk memberikan

perlawanan terhadap gaya sentrifugal yang terjadi pada saat kendaraan berada

di tikungan, semakin besar kemiringannya maka semakin kecil jari-jari tikungan.

Tetapi untuk kenyamanan dan keamanan kendaraan saat berada di tikungan,

maka ditetapkan besarnya kemiringan maksimum (superelevasi maksimum).

Page 37: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

24

Diagram superelevasi menggambarkan pencapaian superelevasi dari

lereng normal ke superelevasi penuh, dengan diagram superelevasi dapat

ditentukan bentuk penampang pada setiap titik di suatu lengkung horizontal.

Berikut gambar pencapaian superelevasi penuh pada tikungan FC,SCS dan SS

Gambar 2.7 Diagram superelevasi pada lengkung (FC)

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

Gambar 2.8 Diagram superelevasi pada lengkung (SCS)

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

Page 38: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

25

Gambar 2.9 Diagram Superelevasi pada Lengkung (SS)

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

Gambar 2.10 Perubahan kemiringan melintang

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

Page 39: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

26

Terdapat tiga cara untuk mengubah superelevasi yaitu:

a. Diagram Superelavasi dengan sumbu jalan sebagai sumbu putar, metoda ini

paling umum digunakan untuk jalan 2 jalur 2 arah tanpa median ( jalan raya

tidak terpisah). Metoda ini tidak mengganggu perencanaan penampang

memanjang jalan yang bersangkutan

Gambar 2.11 Diagram superelevasi dengan sumbu jalan sebagai sumbu putar

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

b. Diagram Superelevasi dengan tepi dalam perkerasan sebagai sumbu putar

pada jalan tanpa median

Gambar 2.12 Diagram superelevasi tepi dalam perkerasan sebagai sumbu putar

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

Page 40: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

27

c. Diagram superelevasi dengan tepi luar perkerasan sebagai sumbu putar

pada jalan tanpa median

Gambar 2.13 Diagram superelevasi tepi luar perkerasan sebagai sumbu putar

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

Dari tiga cara yang lebih efesien yaitu sumbu jalan sebagai sumbu putar,

jadi untuk perencanaan perubahan kemiringan digunakan (a). sumbu jalan

sebagai sumbu putar.

Page 41: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

28

2.11 Perencanaan Alinyemen Vertikal

Alinyemen Vertikal adalah perpotongan bidang vertikal dengan bidang

permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan, yang umumnya biasanya

disebut profil/penampang memanjang jalan

Perencanaan alinyemen vertikal sangat dipengaruhi oleh beberapa hal,

antara lain

1. Kondisi tanah dasar

2. Keadaan medan

3. Fungsi Jalan

4. Muka air banjir

5. Muka air tanah

Alinyemen vertikal terdiri atas bagian landai vertikal dan bagian lengkung

vertikal. Ditinjau dari awal perencanaan, bagian landai vertikal berupa landai

positif (tanjakan), landai negatif (turunan), atau landai nol (datar). Untuk lengkung

vertical dapat berupa lengkung cekung vertikal dan lengkung cembung vertikal

2.11.1 Landai minimum

Menurut Sukirman (1994), landai minimum, yaitu landai datar atau landai

ideal (0%) dan dalam perencanaan disarankan menggunakan :

1. Landai datar untuk jalan-jalan diatas tanah timbunan yang tidak

mempunyai kereb.

2. Landai 0,15 % yang dianjurkan untuk jalan-jalan diatas tanah timbunan

dengan medan datar dan mempergunakan kereb.

Page 42: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

29

3. Landai minimum sebesar 0,3 - 0,5 % yang dinjurkan untuk jalan-jalan

didaerah galian atau jalan yang memakai kereb.

2.11.2 Landai maksimum

Landai maksimum adalah kelandaian diatas landai datar atau landai ideal

dan mulai memberikan pengaruh kepada gerak kenderaan mobil penumpang

walaupun tidak seberapa dibandingkan dengan gerakan truck yang terbebani

penuh. Kelandaian maksimum pada lengkung vertikal 12 %. Panjang maksimum

landai yang masih dapat diterima tanpa mengakibatkan gangguan jalannya arus

lalu lintas yang berarti atau biasa disebut dengan panjang kritis landai.

Kelandaian maksimum dan panjang kritis landai dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 2.7 Kelandaian Maksimum Landai 3 4 5 6 7 8 10 12

Panjang kritis (m) 480 330 250 200 170 150 135 120

Sumber Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya. No. 13/1970

2.11.3 Lengkung cekung dan lengkung cembung

Menurut Sukirman (1994), bahwa alinyemen vertikal adalah perpotongan

bidang vertikal dan permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan melalui tepi

dalam masing-masing perkerasan untuk jalan dengan median.

Dengan demikian, alinyemen vertikal menyatakan bentuk geometrik jalan

dalam arah vertikal. Bentuk dari penampang memanjang sangat berpengaruh

terhadap kecepatan,percepatan, perlambatan, perhentian, jarak pandangan dan

kenyamanan pengemudi kenderaan tersebut. Bentuk lengkung vertikal yang

Page 43: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

30

umum dipergunakan adalah lengkung parabola sederhana (lengkung vertikal

cembung & lengkung vertikal cekung).

Gambar 2.14 Jenis-jenis lengkung vertikal

Sumber. Silvia Sukirman, (1994) c. lengkung parabola

Gambar 2.15 Lengkung vertikal parabola

Sumber. Silvia Sukirman, (1994)

Titik A merupakan titik peralihan dari bagian tangen ke bagian lengkung

vertikal yang diberikan simbol PLV. Titik B merupakan titik peralihan dari bagian

lengkung vertikal ke bagian tangen dan di beri simbol PTV. Titik PPV dalah titik

perpotongan kedua bagian tangen. Letak titik-titik pada lengkung vertikal

dinyatakan denagn X dan Y terhadap sumbu koordinat yang melalui titik A.

Page 44: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

31

Menurut Saodang (2004), menentukan perbedaan aljabar landai adalah:

A = g1 – g2 ..........................................................................……(2.46)

Keterangan :

A = perbedaan aljabar landai (%)

g1 = kelandaian tangen belakang

g2 = kelandaian tangen depan

Menentukan kelandaian

g = %100.ontaljarakhoriz

terendahelevasitertinggielevasi − …………………….(2.47)

Berdasarkan harga A dan kecepatan yang direncanakan, maka dari grafik

lenkung lengkung diperoleh panjang lengkung (Lv). Selanjutnya pergeseran

vertikal dapat ditentukan dengan persamaan:

Ev = 800

Lv .A .......................................................................................(2.48)

Keterangan :

Ev = Pergeseran vertikal pada titik tengah PPV (m)

A = Perbedaan aljabar landai (g1-g2) (%)

Lv = Panjang lengkung horizontal (m)

Untuk menentukan panjang station, digunakan persamaan di bawah ini :

Y = Lv . 2002X .A ………………………………………….....................(2.49)

Keterangan :

Y = Pergeseran vertikal dari setiap station (m)

Lv = Panjang lengkuk vertikal (m)

X = Jarak Horizontal (m)

Page 45: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

32

2.12 Drainase

Data untuk perencanaan dimensi drainase yaitu data curah hujan dan

luas daerah yang mempengaruhi pengaliran terhadap saluran. Perencanaan

dimensi drainase mampu menampung dan mengalirkan air secara baik serta

ekonomis.

Xt = n

x∑ ……………………………………………………...........(2.50)

Sd = ( )

nXtx 2∑ −

…………………………………………….......(2.51)

Besar curah hujan untuk periode ulang tiap tahun dapat menggunakan

persamaan berikut ini :

XT = Xa + )( YnYtSnSd

− .....................................................…….(2.52)

Keterangan :

XT = Besar curah hujan untuk periode tiap tahun (mm/24 jam)

Xt = nilai rata-rata aritmatik hujan kumulatif

Sd = Standar deviasi

Sn = standar deviasi merupakan fungsi dari n

Yt = variasi yang merupakan fungsi periode ulang

Yn = nilai yang tergantung pada n

a. Intensitas hujan

Perhitungan besarnya intensitas hujan sangat dipengaruhi oleh

konsentrasi (Tc), yaitu lamanya air yang mengalir dari tempat yang terjauh

kesaluran pembuang dan juga tergantung pada lokasi daerah pengaliran.

Page 46: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

33

I = 90 % × 4

XT …………………………………………………(2.53)

Keterangan :

XT = besar curah hujan untuk periode tiap tahun (mm/24 jam)

I = intensitas curah hujan (mm/jam). Lampiran Grafik 2.3 Kurva

Basis Hal 148

b. Waktu konsentrasi (Tc)

Lamanya air yang mengalir dari tempat yang terjauh kesaluran

pembuang juga harus diperhitungkan, untuk menghitung waktu konsentrasi (Tc)

digunakan persamaan berikut :

Tc = t1 + t2 …………………………………………………….........(2.54)

t1 = ( 167,0)28,332

sndLo××× …………………………………......(2.55)

t2 = V

L×60

…………………………………………………….........(2.56)

Keterangan :

t1 = waktu inlet (menit)

t2 = waktu aliran (menit)

nd = koefesien hambatan ( tabel 1.8 hal..).

s = kemiringan daerah pengaliran

L = panjang saluran (m)

Lo = jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (m)

V = kecepatan air rata-rata di selokan (m/detik)

Page 47: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

34

Setelah perhitungan waktu konsentrasi juga akan dihitung jarak titik

terjauh ke fasilitas drainase (Lo) yaitu Lo(aspal), Lo(hahu), Lo(tanah), kemiringan

daerah pengaliran (s) yaitu s(aspal), s(hahu), s(tanah).

c. Besar koefesien (C)

Koefesien pengaliaran adalah suatu koefesien yang menunjukkan

perbandingan antara besarnya jumlah air yang dialirkan oleh suatu jenis

permukaan terhadap jumlah air yang ada. Untuk harga hubungan kondisi

permukaan dengan koefesien pengaliran (C)

1. Permukaan jalan beraspal L1 = koefesien C

2. Bahu jalan tanah berbutir halus L2 = koefesien C

3. Bagian luar jalan daerah L3 = koefesien C

Luas daerah pengaliran diambil permeter panjang

1. Jalan aspal (A1)

2. Bahu jalan (A2)

3. Bagian luar jalan (A3)

C = 321

332211

AAAAxCAxCAxC

++++

……………………………..…….....(2.57)

Keterangan :

C1, C2, C3 = koefesien pengaliran sesuai tipe kondisi permukaan

A1, A2, A3 = luas daerah pengaliaran sesuai dengan kondisi

permukaan

Page 48: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

35

d. Debit air ( Q )

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI-03-342-1994), untuk

merencanakan debit aliran dapat digunakan persamaan berikut ini :

Q = 1/3,6 . C . I . A ………………........………………………………. (2.58)

Keterangan

Q = debit maksimum (m3/detik)

C = koofesien pengaliran

I = intensitas curah hujan (mm/jam)

A = luas daerah yang dipengaruhi pengaliran (km2)

Fd = VQ

………………........………………………................................(2.59)

Keterangan :

Fd = luas penampang berdasarkan debit air yang ada (m2)

V = kecepatan aliarn (m/detik)

e. Dimensi saluran

Penampang yang direncanakan berbentuk trapesium:

Gambar 2.16 Penampang saluran

Sumber. Tata cara Perencanaan Drainase Permukaan jalan (1990)

Koefesien hambatan (nd), Untuk nd (aspal), nd (bahu), nd (tanah), Berdasarkan

data di atas maka waktu konsentrasi (Tc) dapat dihitung:

t

a

Page 49: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

36

t = ( 167,0)28,332

sndLo××× …………………………………………….(2.60)

untuk t1 = t (aspal) + t (bahu) + t (tanah)

untuk t2 = V

L×60

……………………………………………........(2.61)

Syarat

122 2 +=

+ mdmdb……………………………………………………...(2.62)

Fe = d (b + md) ……………………………………………………..........(2.63)

Fd = Fd ……………………………………………………………...........(2.64)

W = d5,0 ………………………………………………………...........(2.65)

Keterangan :

b = Lebar saluran (m)

d = Dalamnya saluaran yang tergenang air (m)

m = Perbandingan kemiringan talud

Fe = Luas penampang ekonomis (m2)

t = Tinggi saluran

f. Kemiringan saluran yang diizikan ( i )

Berdasarkan rumus manning:

V = 1 / n ( R2/3 ) ( i )1/2……………….........……………………............(2.66)

i = 2

3/2

.⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

RnV

……………….....................………………………...........(2.67)

R = P

Fd………………........……………….....................………..........(2.68)

P = 12 2 ++ mdb ………………........………………………...............(2.69)

Page 50: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

37

Keterangan :

V = kecepatan aliarn (m/detik)

R = jari-jari hidrolikL

P = keliling basah (m)

i = kemiringan saluran yang diizinkan

n = koefesien kekasaran manning diizinkan (lampiran T 1.11.

hal.145 ).

2.13 Median

Pada arus lalu lintas yang tinggi seringkali dibutuhkan median guna

memisahkan area lalu lintas yang berlawanan arah. Jadi median adalah jalur

yang terletak ditengah jalan membagi jalan dalam masing-masing arah yang

sebaiknya diterapkan untuk Jalan 2 arah dengan 4 lajur atau lebih perlu

dilengkapi median

Secara garis besar Median berfungsi sebagai:

• Memisahkan dua aliran lalu lintas yang berlawanan arah;

• Ruang lapak tunggu penyeberang jalan;

• Penempatan fasilitas jalan;

• Tempat prasarana kerja sementara;

• Lokasi penghijauan;

• Tempat berhenti darurat (jika cukup luas);

• Cadangan lajur (jika cukup luas); dan

• Mengurangi silau dari sinar lampu kendaraan dari arah yang berlawanan.

Median dapat dibedakan atas

Page 51: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

38

• Median direndahkan, terdiri atas jalur tepian dan bangunan pemisah jalur

yang direndahkan.

• 2 Median ditinggikan, terdiri atas jalur tepian dan bangunan pemisah jalur

yang ditinggikan.

• Lebar minimum median terdiri atas jalur tepian selebar 0,25-0,50 meter

dan bangunan pemisah jalur

• Perencanaan median yang lebih rinci mengacu pada Standar

Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan.

Tabel 2.8 Lebar Minimum Median

Sumber :Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota.No.038/TBM/1997

Gambar 2.17 Median direndahkan & ditinggikan

Sumber. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota.No.038/TBM/1997

Page 52: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

39

2.14 Kubikasi

Dalam perencanaan jalan raya terdapat penimbunan dan penggalian

yang harus diperhitungkan sehingga efesien dan ekonomis. Untuk menghitung

luas sebuah potongan melintang dengan metoda geometrik, maka masing-

masing bagian dibagi-bagi luasnya sehingga menjadi bentuk-bentuk sederhana.

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui luas timbunan dan luas galian.

Persamaan luas yang dipergunakan di bawah ini :

Luas Trapesium : A = t.2

ba + .................................................(2.70)

a. Luas Segitiga : A= ½ . a . t ...............................................(2.71)

b. Luas segi empat : A= b . t......................................................(2.72)

Keterangan :

A = luas (m2)

a = panjang alas atas (m)

b = panjang alas bawah (m)

t = tinggi (m)

Potongan melintang jalan dipotong jarak 25 m, dan pada tikungan (FC)

pada titik TC dan CT, pada tikungan (SCS) pada titik TS, SC, CS, dan ST.

Page 53: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

40

2.15 Mass Curve Diagram

Menurut Saodang (2004), Diagram massa (Mass Diagram ) adalah kurva

yang penggambaranya pemindahan tanah (baul), pada penampang melintang,

diatas atau dibawah profil jalan, mulai dari suatu stasion tertentu sampai stasion

Berikutnya :

Pada absis ditempatkan posisi stasion, dan pada ordinat adalah volume

tanah. Skala absis diagram massa, dibuat sama dengan skala horizontal profil

memanjang jalan

Sebelum menggambaran diagram massa, lebih mudah jika dibuat dulu

kuantitas galian (+), dan timbunan (-), skala dari koordinat disesuaikan dengan

volume tanah dalam m3 ,untuk diketahui :

1. ordinat tiap titik pada diagram massa, adalah menyatakan jumlah volume

galian/timbunan dititik tersebut

2. Lengkungan o-a-b adalah galian, diindikasikan sebagai lengkungan naik

O-A-B (lihat gambar 2.17), sebaiknya lengkung b-c-d-e (profil) adalah

Sumber. Hamirham Saodang (2004) Gambar 2.18 Mass Curve Diagram

Page 54: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

41

timbunan, dikorelasikan ke B-C-D-E (massa) sebagai lengkung

turun.Demikian pula galian e-f-g-h lengkung naik E-F-G-H

3. Titik b (profil), adalah peralihan dari galian ke timbunan pada diagram

massa, akan merupakan puncak lengkungan, sebaliknya titik e (profil)

yang merupakan peralihan timbunan ke galian pada diagram massa

berkorelasi dengan titik terendah E.

4. Perbedaan tinggi antara dua posisi vertikal pada diagram massa (FF-GG’)

adalah jumlah volume tanah yang dipindahkan

5. Antara dua stasion sembarang, seperti ”X-C” pada diagram massa akan

merupakan garis keseimbangan (balance-line), yaitu galian dan timbunan

pada gambar profil akan memberikan harga sama

6. Pada lengkungan cembung pada diagram, menunjukan ”haul” maju pada

profil dan lengkungan cekung merupakan ”haul” mundur

Page 55: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

42

2.15 Autodeks Land Desktop 3

Autodeks Land Desktop 3 berbasis pada program AutoCad, namun lebih

diarahkan secara khusus dapat diaplikasikan dalam mengelola pemetaan dan

dasar-dasar perancangan geometrik jalan raya khususnya penggambaran peta

kontur tanah. Program ini mempunyai banyak kelebihan dalam perencanaan

geometrik jalan antara lain bisa mengambar 3 dimensi, bisa secara cepat dalam

pemilihan trase jalan yang efesien dan menghasil potongan-potongannya dan

sebagainya.

Disekitar kedua layar terdapat beberapa menu dalam bentuk tulisan

maupun simbol untuk mengoperasikan Autodesk Land Desktop 3, antara lain :

o file kerja merupakan sebuah nama file yang sedang digunakan untuk

berkerja

o menu bar merupakan deretan menu yang telah disediakan dalam bentuk

tulisan, sehingga dapat dibaca

o toolbar merupakan deretan menu tetapi dalam bentuk simbol atau ikon

o layer merupakan susunan lembar-lembar gambar

o kursor merupakan simbol berwujud palang yang digerakkan mengikuti

gerakan mouse, sebagai ganti jari telunjuk tangan pengguna untk

menekan (klik) tombol ikon menu maupun pada layar kerja.

2.15.1 Memasukkan data titik ukur

Untuk memasukkan data titik ukur pilih points > import/export points >

import points. Maka akan muncul kotak dialog Format Manager – Import Points

seperti gambar 14. Untuk mengimport data titik ukur dari file Notepad, pilih

Page 56: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

43

Format ”PENZD (space delimited)”, Source File Click icon file, kemudian browse

folder yang data titik ukur, pilih file “All Points” kemudian click open.

2.15.2 Terrain

Terain merupakan menu yang membahas tentang pengolahan data

survey menjadi survaces, menampilkan surfaces, membentuk kontur, section dan

menghitung volume galian dan timbunan.

2.15.3 Membuat kontur

• Contour Style Manager adalah mengatur kontur tipe kontur langkah

melakukan

• Create Contour : merupakan cara untuk menampilkan kontur

• Contour Label : memberi atau menampilkan nomor kontur

• Sections : merupakan fasilitas untuk menampilkan bentuk potongan

penampang memanjang atau melintang dari suatu peta lokasi (kontur)

2.15.4 Line/curve and alignment

o line/curve

Menu Line/Curve berisi beberapa instruksi yang berhubungan dengan

garis lurus dan garis lengkung (line,curve,spiral). Menu ini secara khusus

diruntukkan mendukung desain alinyemen horizontal.

o alignment

Menu Alignment berisi intruksi yang berhubungan dengan Stasioning

Pembuatan badan jalan. Menu ini khusus untuk mendukung penentuan dan

penomoran stasioning.

Page 57: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

44

2.15.5 Profile

Profil adalah fasilitas untuk menampilkan penampang memanjang

Exsisting Ground yang dilewati Centerline Horizontal Alignment.

o profile setting

Fasilitas untuk mengatur parameter profil memanjang yang meliputi

sampling, EG Layer, FG Layer, Label and Previx, Values.

o surfaces-set current surfaces

Fasilitas untuk memilih surfeces exsisting ground yang akan dihubungkan

dengan data alignment horizontal.

o existing ground – sample from surfaces

Fasilitas untuk penghubung data aligment dengan data existing Ground.

o create profile – full profile

Fasilitas untuk tampilan gambar penampang dari horizontal alignment.

o vertical alignment

Setelah Profil memanjang tergambar langkah selanjutnya adalah

menentukan letak Alignment.

o vertical curve

Setelah Vertikal alignment selanjutnya adalah menentukan LV (jarak

lengkung)

Page 58: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

45

BAB III

METODOLOGI PERANCANGAN

3.1 Metode Pengambilan Data

Data yang diperlukan sebagai data masukan berupa data

kontur/topografi, data curah hujan dan data LHR yang di dapat dari Dinas

PRASWIL NAD. Data tersebut akan menunjang untuk Perancangan Geometrik

Jalan Sabang-Balohan. Data curah hujan diperlukan untuk merencanakan

dimensi saluran drainase. Data kontur/topografi untuk mengetahui elevasi

permukaan tanah dan data LHR untuk menentukan klasifikasi dan luas rencana

penampang jalan.

3.2 Metode Analisis Data

Metode analisis data pada perencanaan kembali geometrik Jalan

Sabang-Balohan direncanakan berdasarkan standar Peraturan Perencanaan

Geometrik Jalan Raya No. 13/1970 dan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan

Antar Kota No. 038/TBM/1997. Untuk Perancangan Kembali Geometrik Jalan

Sabang-Balohan langkah pertama adalalah mendigitasi Peta Topography secara

analitis, langkah selanjutnya perhitungan titik-titik koordinat, Perhitungan jarak (d)

PI, Perhitungan alinyemen horizontal, alinyemen vertikal, Perancangan dimensi

drainase dan kubikasi serta mass curve diagram. Selanjutnya langkah terakhir

direncanakan dan digambar kembali dengan menggunakan software Autodeks

Land Desktop .3

Page 59: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

46

3.2.1 Proses pembuatan peta kontur digital dari peta kontur hard copy

1. Data masukan (input) : Peta Kontur, Data Curah Hujan dan Data LHR

2. Untuk mencari posisi setiap titik di peta kontur adalah dengan cara

menarik garis-garis grid X,Y setiap 2 cm bertujuan untuk

mendapatkan titik-titik easting, northing dan elevation untuk

dimasukkan dalam format PENZD. Contoh Gambar :

Contoh 3.1 Gambar digitasi kontur secara manual

Sumber. Hasil Studi Penyusun

XY

2 4 Y

2

X = 2 Y = 4 Z = 118

4

Page 60: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

47

3.2.2 Setelah mendapat data titik-titik koordinat kontur (easting, northing dan

elevtion). Selanjutnya data-data tersebut diketik dengan menggunakan

Microsoft Excel dengan menggunakan format PENZD (space delimited)

Gambar 3.2 Data Digitasi dalam Format Ms.Excel

3.2.3 Selanjutnya data PENZD yang telah di format di Excel dikonversikan ke

file notepad .

Gambar 3.3 Data easting, Northing, dan elevation dalm file noteped

Sumber . Hasil Studi Penyusun

Sumber. Hasil Studi Penyusun

Page 61: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

48

Input:Topografi (kontur), fungsi jalan, kelas jalan, lebar lajur, titik koordinat (X,Y),

LHR, data curah hujan

Perencanaan Alinyemen Horizontal

Hitung jarak horizontal (d)

Hitung sudut (D)

Hitung jari-jari tikungan (R)

Pemilihan jenis tikungan

Tikungan FC

Tikungan S-S

Lc>20 mTikungan S-C-S

Perhitungan komponen-komponen tikungan

Jari-jari rencana (Rdesign)

Hitung D dan e

Perencanaan Alinyemen Vertikal

Hitung kelandaian jalan:- Landai Min- Landai Mak

Hitung Lengkung vertikal:- Cekung- Cembung

Hitung Pelebaran tikungan

Hitung Jarak pandang

Hitung Kebebasan samping

Penomoran stationing

Hitung dimensi drainase

Hitung kubikasi

Mass curve diagram

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.4 : Diagram Alir Perancangan Geometrik Jalan Sabang-Balohan Sumber : Penulis 2007

Studi Pustaka

MULAI

Penentuan keadaan medan

Jari-jari besarSuperelevasi > atau = 3%

ya

ya

tidak

tidak

Masalah Perencanaan

3.2.4 Proses Perhitungan kembali Alinyemen Horizontal dan Alinyemen Vertikal

secara analitis. Dapat dilihat dalam Format Flowchart G 3.4

Page 62: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

49

3.2.5 Proses Penggambaran Kembali dengan menggunakan Software

Autodesk Land Desktop.3. Dapat dilihat dalam format Flowchart. G

Page 63: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

50

Page 64: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab sebelumnya telah diketemukan teori – teori berupa permasalahan

dan persamaan – persamaan guna mendukung Kajian Perancang Geometrik Jalan

Sabang-Balohan Sta 6 + 650 sampai dengan 7 + 500

Analisis data pembahasannya dikelompokkan menjadi beberapa

permasalahan, yaitu:

1. Penentuan titik koordinat

2. Perhitungan jarak PI

3. Perhitungan sudut putar lengkung

4. Perhitungan aliynemen horizontal

5. Perhitungan jarak pandang

6. Perhitungan pelebaran perkerasan pada tikungan

7. Perhitungan kebebasan samping pada tikungan

8. Perhitungan titik stationing

9. Perhitungan diagram superelevasi

10. Perhitungan aliynemen vertikal

11. Perhitungan dreinase

12. Perhitungan kubikasi

14. Penggambaran kembali menggunakan Software Autodeks Land Desktop 3.

Page 65: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

51

4.1 Klasifikasi Jalan

Perancangan Jalan sabang-Balohan sepanjang 750 meter, dimulai dari Sta

6+750 – 7+ 500 yang menetik beratkan kepada perancangan kembali geometrik,

sesuai dengan ketentuan – ketentuan perencanaan yang telah ditetapkan oleh Bina

Marga. Adapun keadaan medan adalah perbukitan. Jalan Sabang-Balohan menurut

spesifikasi Srtandar Untuk Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota

No.038/TBM/1997 dan Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya no. 13/1970

merupakan jalan arteri sekunder dengan kelas jalan IIA. Untuk lebih lengkap dapat

dilihat pada (Tabel 4.1) berikut ini

Tabel 4.1 Klasifikasi Data ruas Jalan Sabang-Balohan. Klasifikasi Data Ketentuan Perencanaan

Datar Bukit Gunung 1. Lalu lintas harian rata-rata ( LHR/smp) - 2000 - 6000 - 2. Kecepatan Rencana (Km/jam) 40 - 60

3. Lebar daerah penguasaan minimum(m) 30 4. Lebar perkerasan (m) 2 � 7m 5. Lebar median (minimum standar batas) (m)

2 m

Lebar bahu (m) 6. Lebar bahu jalan yang diinginkan 1.5 7. Lereng Melintang perkerasan e normal 2% 8. Lereng melintang bahu 4% 9. Pencapain kemiringan tepi jalur lalu lintas untuk

V = 40 Km / jam 1/120 V = 60 km/jam 10. Jenis Lengkung rencana Full Circle 11. Jari-jari lengkung rencana 70 - 500 12. Landai maksimum 8 %

Sumber. Hasil perencanaan konsultan perencana

Page 66: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

52

4.2 Penentuan titik koordinat

Penentuan titik koordinat merupakan awal dari perhitungan perancangan

jalan yang didasarkan pada peta topographi (kontur). Yang direncanakan sebagai

penentuan trase jalan rencana

Berdasarkan lampiran G.3.1 hal 155 Maka diperoleh koordinat masing –

masing titik sebagai berikut:

Titik A

XA = 25285.071 m

YA = 28000 m

Titik B

XB = 25300 m

YB = 27920 m

Titik C

XC = 25192.174 m

YC = 27567.826 m

Titik D

XD = 25280 m

YD = 27400 m

Titik E

XE = 25312.998 m

YE = 27300 m

Page 67: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

53

4.3 Perhitungan Jarak PI ke PI

Perhitungan jarak PI ke PI adalah perhitungan jarak PI yang satu dengan PI

yang lainya. Hasil yang diperoleh dari hasil perhitungan yaitu titik A ke PI1(B) adalah

81.381m. jarak PI1ke Titik PI2 adalah 368.3.11 m. jarak PI2 ke PI3 adalah 189.417m

dan jarak PI3 ke titik E adalah 105.304 m

Maka menurut persamaan (2.1) pada Bab II Tinjauan Pustaka hal 10

diperoleh

Berikut ini perhitungan pada lengkung titik A ke titik B (PI1)

Titik A

XA = 25285.071 m

YA = 28000 m

Titik B

XB = 25300 m

YB = 27920 m

dA - B = 2)()( ABAB YYXX −+−

= 22 )2800027920()071.2528525300( −+−

= 6400875041.222 +

= 81.381 m

Untuk perhitungan Jarak PI (d) yang lebih lengkap dapat dilihat pada

(Lampiran Perhitungan T 4.1) hal 104

Page 68: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

54

4.4 Perhitungan Sudut Putar Lengkung (PI)

Pada perpotongan antara dua bagian jalan didapat suatu sudut yang disebut

sudut putar. Sudut tersebut sangat mempengaruhi pada suatu perencanaan

tikungan. Untuk menentukan besar sudut yang terjadi dapat digunakan persamaan

(2.2) pada babII tinjauan pustaka hal 10

Dari Hasil perhitungan tinjauan perencanaan sudur putar lengkung diperoleh

untuk sudut putar lengkung Δ PI1 adalah 28˚. Sudut putar lengkung untuk Δ PI2

adalah 45˚, dan untuk sudut putar lengkung Δ PI3 9˚. Berikut ini perhitungan Sudut

putar Lengkung PI1 (ABC)

Titik A

XA = 25285.071 m

YA = 28000 m

Titik B

XB = 25300 m

YB = 27920 m

ΔPI1 = ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−−

±⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−−

BC

BC

AB

AB

XXYYare

XXYYare tantan

= ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−−

±⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−−

25300174.2519227920826.27567tan

071.25285253002800027920tan areare

= 28°

Untuk perhitungan sudut putar lengkung (Δ) yang lebih lengkap dapat dilihat

pada (Lampiran P Tabel 4.1 ) hal 104

Page 69: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

55

4.5 Perhitungan Alinyemen Horizontal

Hasil yang diperoleh dari perancangan alinyemen horizontal, untuk tikungan I

keadaan medan adalah perbukitan dengan kecepatan rencana (V) sebesar 40

Km/Jam, dengan jari-jari (R) rencana sebesar 330 m dan bentuk tikungan yang

direncanakan adalah Full Circle (FC). Untuk tikungan II keadaan medan adalah

perbukitan dengan kecepatan rencana sebesar 40 km/jam. Jari – jari rencana (R)

sebesar 310 m dan bentuk tikungan yang direncanakan Full Circle (FC). Untuk

tikungan III keadaan medan adalah perbukitan dengan kecepatan rencana (V) 40

km/jam, jari – jari rencana sebesar 310 m dan bentuk tikungan yang direncanakan

adalah Full Circle (FC). maka menurut persamaan (2.3). (2.4) dan (2.5) pada Bab II

TinjauanPustaka hal 11 diperoleh :

1. Perhitungan lengkung pada PI1 (ABC)

Tikungan Rencana = Full Circle (FC)

Kecepatan Rencana (Vr) = 40 Km/jam (Tabel2.6 hal 12 bab II)

Jari-Jari Tikungan (R) = 330 m (Tabel 2.6 hal 12 bab II)

Δ PI1 = 28°

Ls = 30 m (Tabel)

e maks = 2.6 % (Tabel)

Tc = Rc tan ½ Δ

= 330 tan ½ 28°

= 81.036 m

Ec = Tc tan ¼ Δ

= 81.036 tan ¼ 28°

Page 70: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

56

Sumber : Hasil Perhitungan

A

B

C

Tc Ct

PI1

Ec = 9.804 m Tc = 81.036 m 280?

Rc = 330 Rc

= 33

0

Lc = 158.928 m

= 9.804 m

Lc = Δ (2 π Rc) / 360

= 28 (2 π 330) / 360

= 158.928 m

Kontrol

: Lc < 2 x Tc

: 158.928 < 162.072 (ok)

Untuk perhitungan sudut putar lengkung (Δ) yang lebih lengkap dapat dilihat

pada (Lampiran Perhitungan T 4.1) hal 104 – 105

Page 71: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

57

4.6 Perhitungan Jarak Pandang

4.6.1 Perhitungan Jarak Pandang Henti (Jph)

Jarak pandang henti adalah jarak minimal yang ditempuh atau panjang

bagian jalan yang diperlukan oleh pengemudi menghentikan kenderaannya. Waktu

reaksi yang diambil dalam perencanaan Geometrik Jalan adalah 2.5 detik.

Berikut contoh perhitungan jarak pandang henti dengan menggunakan

persamaan (2.23) sampai (2.26) pada halaman 17, Bab II Tinjauan Pustaka

o Perhitungan Jph pada tikungan PI1 (ABC)

Kecepatan Rencana (Vr) = 40 Km/jam

Waktu Reaksi (t) = 2,5 detik

fm = - 0,000625 x V + 0,192

= - 0,000625 x 40 + 0,192

= 0.167

Dimana

d1 = 0,278V.t

= 0,278 x 40 x 2,5

= 27.800 m

d2 = fm

V254

2

= 161,0.254

40 2

= 37.720 m

Page 72: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

58

Maka perhitungan Jarak Pandang henti dengan menggunaan persamaan

(2.19) hal 17 bab II Tinjauan Pustaka

d = fm

VtV254

..278.02

+

= 27.800 + 37.720

= 65.520 m

Untuk perhitungan Jarak Pandang Henti (Jph) yang lebih lengkap dapat

dilihat pada (Lampiran Perhitungan T 4.2 ) 106

4.6.2 Perhitungan Jarak Pandang Menyiap (Jpm)

Jarak pandangan menyiap adalah jarak yang dibutuhkan pengemudi untuk

melakukan gerakan menyiap dengan aman. Untuk perencanaan, untuk perencanaan

diambil kecepatan sebesar 15 km/jam

Berikut contoh perhitungan jarak pandang henti dengan menggunakan

persamaan (2.27) sampai (2.30) pada, Bab II Tinjauan Pustaka hal 18

o Perhitungan Jpm pada tikungan PI1 (ABC)

Kecepatan Rencana (Vr) = 40 Km/jam

Kecepatan Mendahului (m) = 15 Km/jam (Konstanta)

Dimana

t1 = 2,12 + 0,026 V

= 2,12 + 0,026 . 40

= 3.160detik

a = 2,052 + 0,0036 V

Page 73: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

59

= 2,052 + 0,0036 . 40

= 2.196 Km/jam/detik

d1 = ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +−

2.

.278.0 11

tamVt

= ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ +−

2160.3196.21540160.3278.0 xx

= 25 m

t2 = 6,56 + 0,048 V

= 6,56 + 0,048 . 40

= 8.480 detik

d2 = 0,278 . V . t2

= 0,278 . 40 . 8.480

= 94.298 m

d3 = 25 m (lampiran T. 1.6) hal

d4 = 2/3 d2

= 2/3 . 94.298 m

= 62.865 m

d = d1 + d2 + d3 + d4

= 37 + 94.298 + 25 + 62.865

= 207.173 m

Untuk perhitungan Jarak Pandang Menyiap (Jpm) yang lebih lengkap dapat

dilihat (Lampiran Perhitungan T 4.2) hal 106

Page 74: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

60

4.7 Perhitungan Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan (PI)

Besarnya pelebaran perkerasan pada tikungan tergantung pada dimensi

standar rencana yang direncanakan, jari-jari tikungan (R) dan kecepatan rencana

yang direncanakan harus sesuai dengan standar perencanaan Bina Marga. contoh

perhitungan dengan menggunakan persamaan (2.31) sampai (2.35) pada halaman

20. Bab II Tinjauan Pustaka.

o Perhitungan Pelebaran Perkerasan pada Tikungan PI1 (ABC)

Kecepatan Rencana (Vr) = 40 Km/jam

Jari-Jari Tikungan (R) = 330 m

Lebar Perkerasan (B) = 7 m

Kebebasan Samping (c) = 1.0 m

Lebar Kendaraan (b) = 2.5 m

Rc = R- ¼ lebar perkerasan + ½ b

Rc = 330 – ¼ 7 + ½ 2,5

= 329.500 m

B = ( ) ( ) 25,1646425,164 22

2 +−−++− RcRc

B = ( ) ( ) 25,164500.3296425,164500.329 22

2 +−−++−

= 2.597

Z = cRV.105,0

Page 75: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

61

= 330

50.105,0

= 0.289 m

Bt = n (B + C ) + Z

= 2 (2.597 + 1,0 ) + 0.289

= 7.483 m

Maka pelebaran perkerasan pada tikungan PI1 adalah :

Δb = Bt – Bn

= 7.483 – 7

= 0.483 m

Karena Bt > BN, maka pada tikungan PI1 (ABC) memerlukan pelebaran

perkerasan tikungan sebesar 0.483 m

Untuk perhitungan Jarak Pandang Menyiap (Jpm) yang lebih lengkap dapat

dilihat pada (Lampiran P. Tabel 4.3) hal 107

4.8 Perhitungan Kebebasan Samping pada Tikungan (PI)

Perhitungan kebebasan samping pada tikungan merupakan syarat penting

sehubungan dengan keamanan bagi pengguna jalan raya. Berikut contoh

perhitungan dengan menggunakan persamaan (2.36) sampai (2.39) pada halaman

21 – 22 bab II

Page 76: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

62

o Perhitungan kebebasan samping Tikungan PI1 (ABC)

Kecepatan Rencana (Vr) = 40 Km/jam

Jari-Jari Tikungan (R) = 330 m

Lebar Perkerasan (B) = 7 m

Lc = 158.928 m

Jarak Pandangan Henti (S) = 65.520 m

Jarak Pandangan Menyiap (S’) = 207.173 m

Kebebasan Samping Berdasarkan Jarak Pandangan Henti

Sh < Lc (65.520 m < 158.928 m)

R’ = R – ¼ Lebar Jalan

= 330 – ¼ . 7

= 328.250 m

m = ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

'..90cos1'RLR

π

= ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

250.328.928.158.90cos1250.328

π

= 1.633 m

Kebebasan Samping Berdasarkan Jarak Pandangan Menyiap

Sd’> Lc (207.173m > 158.928m)

R’ = R – ¼ Lebar Jalan

= 330 – ¼ . 7

= 328.250 m

m = ( )'.

.90sin'21

'..90cos1'

RLLS

RLR

ππ−+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ −

Page 77: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

63

= ( )250.328928.158.90sin928.158173.207

21

250.328.928.158.90cos1250.328

ππ−+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ −

= 15.354m

Untuk perhitungan kebebasan samping yang lebih lengkap dapat dilihat

pada (Lampiran P. Tabel 4.4) hal 108

4.9 Perhitungan Diagram Superelevasi pada tikungan (PI)

Perhitungan superelevaasi pada tikungan PI adalah untuk menggambarkan

panjang ruang yang diperlukan untuk merubah kemiringan melintang (superlevasi)

dari keadaan normal sehingga superelevasi penuh

berikut Contoh Perhitungan Superelevasi Pada tikungan PI1

• Perhitungan superelevasi pada tikungan PI1 (ABC)

Kecepatan Rencana (Vr) = 40 Km/jam

Jari-Jari Tikungan (R) = 330 m

e normal = 2% m

e maks = 2.6 % (lampiran T 1.3) hal 127

m maks = 1/120 (lampiran T 1.5) hal 129

Lebar Perkerasan (B) = 7 m

Elevasi As Jalan = 161.943 m

Dimana

Ls’ ( fiktif ) = ( emaks + enormal ) x B . mmax

= ( 2.6 % + 2 % ) x 7 x 125

= 32. 200 m

Page 78: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

64

Ekb dalam = Elevasi as jalan – ½ . B . emaks

= 161.943 – ½ . 7 . 2.6 %

= 161.825 m

Ekb Tengah = Elevasi as jalan - enormal

= 161.943 – 2 %

= 161.923 m

Ekb luar = Elevasi as jalan + ½ . B . emaks

= 161.943 + ½ . 7 x 2.5 %

= 162.034 m

(x) = 2e

2.4/3

maks ++

=x

LsLs

= 22.6

225

25.75,0++

=x

= 600.4

225

75.18 +=

x

= 86.25 = 25 x + 50

= -50 + 86.25 = 25 x

(x) = 25

25.36

= 1.450 %

Page 79: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

65

Untuk potongan gambar diagram superelevasi dapat dilihat pada lampiran

G.2 hal 156

4.10 Penentuan titik-titik Stasioning pada ruas jalan Sabang-Balohan

Sta 6 + 750 s/d 7 + 500

Data- data yang diperoleh dari hasil perhitungan jarak (d), Tikungan(PI)

dengan lengkung FC (Full Circle) maka penomoran interval-interval pada Jalan

Sabang-Balohan dengan menggunakan persamaan (2.40) sampai (2.45) pada hal

23, Bab II Tinjauan Pustaka

Berikut Contoh Perhitungan pada Sta 0 + 000 sampai Sta TC2

Jarak Tikungan (PI), Lengkung (d) Full Circle

d1 81.381 m Tc 81.036 m Lc 158.928 m d2 368.311 m Tc 127.289 m Lc 241.563 m d3 189.471 m Tc 25.383 m Lc 50.563 m d4 105.304 m

Sta A = 0 + 000

Sta TC1 = Sta A + (d1 - Tc1)

= 0 + 000 + (81.381–81.036 )

= 0 + 000 + 0.345

= 0 + 0.345 m

Sta CT1 = Sta TC1 + Lc1

= 0 + 0.345 + 158.928

= 0 + 159.273 m

Sta TC2 = Sta CT1 + (d2 - Tc1 – Tc2)

= 0 + 159.273 + (368.311 – 81.036 – 127.289)

Page 80: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

66

= 0 + 159.273 + 159.986

= 0 + 319.259 m

Sta CT2 = Sta TC2 + Lc2

= 0 + 319.259 + 241.563

= 0 + 560.822 m

Sta TC3 = Sta CT2 + (d3 – Tc2 – Tc3)

= 0 + 560.822 + (189.471–127.289 - 25.383)

= 0 + 560.822 + 36.799

= 0 + 597.621m

Sta CT3 = Sta TC3 + Lc3

= 0 + 597.621 + 50.563

= 0 + 648.184 m

Sta D = Sta CT3 + (d4 – Tc3)

= 0 + 648.184 + (105.304 – 25.383)

= 0 + 648.184 + 79.921 m

= 0 + 728.105

Page 81: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

67

4.11 Perhitungan Alinyemen Vertikal

Data Elevasi Tanah Asli Berdasarkan Potongan Memanjang.

Sta Elevasi As Jalan Asli (m) (m)

0 + 0 163.98 0 + 20 162.92 0 + 40 162.70 0 + 60 162.61 0 + 80 162.50 0 + 100 162.33 0 + 120 162.89 0 + 140 163.36 0 + 280 156.04 0 + 300 156.18 0 + 320 159.80 0 + 340 159.05 0 + 360 160.87 0 + 380 162.51 0 + 400 164.06 0 + 420 165.56 0 + 440 166.90 0 + 460 168.04 0 + 480 169.58 0 + 500 171.33 0 + 520 172.10 0 + 540 171.82 0 + 560 169.69 0 + 580 165.25 0 + 600 160.54 0 + 620 155.05 0 + 640 156.61 0 + 660 154.78 0 + 680 154.70 0 + 700 154.02 0 + 720 152.96 0 + 731.801 152.39

Page 82: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

68

Data Elevasi Jalan Rencana

Sta Elevasi As Jalan Rencana

(m) (m) 0 + 0 161.268 0 + 178.223 162.783 0 + 300 156.180 0 + 420 163.120 0 + 540 166.445 0 + 630.58 158.227 0 + 731.807 152.395

Berikut contoh perhitungan pada lengkung PPV1 dengan menggunakan

persamaan (2.46) sampai (2.49) pada hal 31, bab II tinjauan pustaka

o Lengkung Vertikal PPV1

Sta A = 0 +000 m Elevasi = 163.808 m

Sta B = 0 + 178.223 m Elevasi = 165.323 m

Sta C = 0 + 300 m Elevasi = 158.722 m

Bentuk Lengkung (Cembung)

d1 = 0 + 178.223 – 0 + 000

= 0 + 178.223 m

d2 = 0 + 300 – 0 + 178.223

= 0 + 121.777 m

g1 = %100223.178

808.163323.165 x−

= (+) 0.850 %

Page 83: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

69

g2 = %100777.121

323.165722.158 x−

= (-) 5.421 %

A = | g1| - | g2|

= | 0.850 | - | - 5.421 |

= 6.271 %

V = 40 Km/jam dan A = 6.721 %, maka dari grafik lengkung cembung pada

PPGJR no.13/1970 diperoleh Lv = 25 m

X1 = 1/6.Lv = 1/6.25 = 4.167 m

X2 = 1/3.Lv = 1/3.25 = 8.333 m

X3 = 1/2.Lv = 1/2.25 = 12.500 m

Y1 = Lv

XA.200

. 21 =

25.200)167.4.(721.6 2

= 0,022 m

Y2 = Lv

XA.200

. 22 =

25.200)333.8.(721.6 2

= 0.087 m

Y3 = Lv

XA.200

. 23 =

25.200)500.12.(721.6 2

= 0.196 m

Penentuan Elevasi

Elevasi PLV = Elevasi PPV - g1 (X3) -Y0

=162.783 - 0.850 % x (12.500) - 0

= 162.667 m

Elevasi D = Elevasi PPV - g1 (X2) - Y1

= 162.783 - 0.850 % (8.333) - 0,022

= 162.690 m

Page 84: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

70

Elevasi E = Elevasi PPV - g1 (X1) - Y2

= 162.783 - 0.850 % .(4.167) - 0.087

= 162.660 m

Elevasi PPV = Elevasi PPV - Y3

= 162.783 - 0.196

= 162.587 m

Elevasi F = Elevasi PPV - g2 (X1) - Y2

= 162.783 - 5.421% . (4.167) - 0.087

= 162.470 m

Elevasi G = Elevasi PPV - g2 (X2) - Y1

= 162.783 - 5.421 % .(8.333) - 0,022

= 162.244 m

Elevasi PTV = Elevasi PPV - g2 (X3) - Y0

= 162.783 - 5.421 % . (12.5) - 0

= 162.150 m

Penentuan Stasioning

Sta PLV = Sta PPV – X3

= 0 + 178.223 – 12.500

= 0 + 165.723 m

Sta D = Sta PPV – X2

= 0 + 178.223 – 8.333

Page 85: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

71

= 0 + 169.890 m

Sta E = Sta PPV – X1

= 0 +178.223 – 4.167

= 0 + 174.056 m

Sta PPV = Sta PPV

= 0 + 178.223 m

Sta F = Sta PPV + X1

= 0 + 178.223 + 4.167

= 0 + 182.390 m

Sta G = Sta PPV + X2

= 0 + 178.223 + 8.333

= 0 + 186.556 m

Sta PTV = Sta PPV + X3

= 0 + 178.223 + 12.500

= 0 + 190.723 m

Untuk perhitungan Alinyemen vertikal yang lebih lengkap beserta potongan

LV dapat dilihat pada lampiran P Tabel 110 – 111 dan lampiran G. 5 hal 156

Page 86: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

72

4.12 Perhitungan Drainase

Penampang saluran yang direncanakan berbentuk trapesium dengan

kemiringan talud 1 : 1 dan direncanakan diatas tanah asli (Lempung Padat)

Berdasarkan persamaan (2.36) sampai (2.56) hal 32 - 37 dan data kondisi

jalan yang direncanakan konsultan perencana dan data curah hujan kota sabang

dari perhitungan dimensi drainase diperoleh ukuran penampang saluran yaitu

dengan kedalaman sebesar:

Luas penampang selokan (Fd) = 0.50 m2

Tinggi saluran (d) = 0.52 m

Lebar saluran bawah (b) = 0.43 m

Tinggi jagaan (w) = 0.46 m

Untuk perhitungan selengkapnya dapat diperhatikan pada (Lampiran

Perhitungan T 4.7) hal 112 – 119

4.12.1 Perhitungan Kubikasi

Besarnya volume galian dan timbunan pada perencanaan ini dihitung

berdasarkan luas penampang rata-rata dikalikan dengan jarak patok . besarnya

volume galian sebesar 35,820.422 m2 dan volume timbunan sebesar 2.297,153

Untuk perhitungan selengkapnya dapat diperlihatkan pada (Lampiran P.Tabel

4.8) hal 120 – 128 dan (lampiran P Tabel 4.9 ) hal 129 – 130

Page 87: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

73

4.12.2 Mass Curve Diagram

Diagram massa (Mass Diagram ) adalah kurva yang penggambaranya

pemindahan tanah (baul), pada penampang melintang, diatas atau dibawah profil

jalan, mulai dari suatu stasion tertentu sampai stasion berikutnya. Memperlihatkan

volume galian dan timbunan yang berdasarkan volume komulatif. Gambar mass

curve diagram dapat diperlihatkan pada lampiran Grafik 2.4 hal 149

Page 88: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

74

4.14 Penggambaran kembali dengan menggunakan Software Autodeks

Land Deskteop 3.

4.14.1 Project Setup

Tampilan Utama Autodesk Land Desktop .3 seperti pada gambar

Gambar 4.1 Tampilan Utama LD.3

4.12.2 Membuat Poject Baru

Langkah awal memulai desain adalah mengatur beberapa parameter yang

dibutuhkan dalam desai seperti : satuan (jarak, luasan, volume), skala (vertikal 1:

100, horizontal 1 : 1000), zone (datum, sistem koordinat), orientasi posisi (arah

utara), dan text style.

Pilih File pilih New (Create New File), maka akan muncul form New Drawing

Project Based seperti gambar 4.2

1. Ketik Drawing Name ”Kontur Jalan Sabang-Balohan ”,

2. Pilih direktori file yang akan disimpan dengan Browse contoh C:\ sebagai project

path

3. Pilih Create Project maka akan muncul form Project Details, seperti pada

gambar 4.3

Page 89: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

75

4. Untuk Prototype: “Default (Meters)”,

5. Ketik Project Name “Proyek Jalan”,

6. Description: “Merencanakan Trase Jalan”,

7. Pilih aec_m.dwt pada kotak Select Drawing Template, Click OK

*catatan: untuk Description berupa keterangan boleh dikosongkan.

Gambar 4.2 New Drawing Project

Gambar 4.3. Kotak Dialog Project Details

Komputer akan memproses dan membuat database, setelah itu akan muncul

form Create Point Database seperti pada gambar 4.4 dan Click OK.

Page 90: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

76

Gambar 4.4. Pembuatan Database Titik

Pilih skala 1:1000, maka secara otomatis computer sudah berskala 1:1000,

sehingga 1 unit linier = 1 m sepeti pada gambar 4.5 kemudian Click Next.

Gambar 4.5 Penyimpanan Parameter

Pilih Linear Units “Meters”, Angle Units “Degrees”, dan Angle Display Style

“Nort Azimuth” seperti gambar 4.6. Click Next.

Gambar 4.6. Pengaturan Satuan (Unit)

*Note Display Precision untuk pembulatan digit Samples

Page 91: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

77

Pilih skala horizontal 1:1000, vertikal 1:100 dan ukuran kertas A3 dengan

ukuran 420 x 594 mm seperti gambar 4.7. Click Next.

Gambar 4.7. Skala Gambar dan Ukuran Kertas

Bila gambar yang akan dibuat berkaitan dengan dengan sistem proyeksi

tertentu (misalnya datum sesuai zona pemetaan setempat atau negara), jika

menggunakan sistem lokal saja seperti gambar 4.8, Click Next.

Gambar 4.8. Pengaturan Datum dan Proyeksi Peta

Pengaturan arah orientasi peta dengan cara menentukan titik pusat koordinat

sebagai titik dasar dengan sistem x, y, atau northing, easting. Tentukan arah

perputaran sudut searah atau melawan arah jarum jam seperti gambar 4.9. Click

Next.

Page 92: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

78

Gambar 4.9. Arah Orientasi Peta

Sesuaikan pilihan text style, misalnya Style Set Name ”mili.stp”, Style In This

Sheet “2MM” dan Select Current Style “2mm” seperti gambar 4.10. Click Next.

Gambar 4.10. Pengaturan Text Style

Untuk memilih border gambar pilih Border Selection, seperti gambar 4.11 atau Click

langsung Next.

Gambar 4.11. Pengaturan Border

Page 93: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

79

Untuk menambah profil lain dengan cara membuat nama profil baru,

misalkan ”My Profile” click Save, pilih nama profil pada listbox Click Finish. Jika

menggunakan nama profil yang ada, pilih Profile Name ”m1000.set (Metric, 1:1000)

seperti gambar 4.12 dan Click Finish

Gambar 4.12. Pengaturan Penyimpanan

Setelah melakukan langkah seperti diatas , komputer akan memproses dan

menginformasikan hasil pengaturan seperti pada gambar 4.13 dan Click OK.

Gambar 4.13 Konfirmasi Hasil Pengaturan

Page 94: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

80

4.12.3 Membuat File Data Titik Ukur Lapangan

Sebelum memasukkan data titik ukur, Land Desktop 3 hanya dapat mendeteksi file

ekstensi *.txt. untuk memudahkan membuat file tersebut dapat menggunakan

Microsoft Excel dan kemudian dikonversikan ke Notepad seperti gambar 4.14 dan

gambar 4.15. Kemudian simpan file dengan nama file ” titik elevasi.txt” ke direktori

file Land Desktop yang telah dibuat sebelumnya misalnya D:\Land Desktop\Proyek

Jalan.

Gambar 4.14 . Memasukkan Data Titik Ukur Melalui Ms. Excel

Gambar 4.15. Mengkonversikan Data Titik Ukur dari Ms. Excel ke Notepad

*Note : Data titik ukur yang ditampilkan pada gambar 12 dan gambar 13 hanya

sebagian dari file titik elevasi.txt.

Paste disini

Page 95: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

81

4.12.4 Memasukkan Data Titik Ukur

Untuk mesukkan data titik ukur pilih Points > Import/Export Points >

Import Points. Seperti gambar 4.16 Maka akan muncul kotak dialog Format

Manager – Import Points seperti gambar 4.17. Untuk mengimport data titik ukur dari

file Notepad, pilih Format ”PENZD (space delimited)”, Source File Click icon file

,kemudian browse folder yang data titik ukur, pilih file “titik PENZD notpat” kemudian

click Open.

Gambar 4.16. Format Manager

Gambar 4.17. Format Manager

Gambar 4.18. Memilih File

Page 96: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

82

Maka akan muncul kembali seperti gambar 15, click untuk mengisi

data ukur (point group), click maka akan muncul kotak dialog seperti gambar 17.

Ketikkan ”Kontur” click OK.

Gambar 4.19. Pengisian Nama Kelompok

Kemudian muncul kotak dialog seperti gambar 4.20 Click OK. Tunggu sebentar

karena Komputer akan memproses data titik ukur seperti gambar 4.20 dan 4.21

Gambar 4.20. Pilihan Database Masukan

Gambar 4.21. Proses Pemasukan

Setelah proses selesai jika gamabar titik ukur tidak keluar ketik ”Z” Enter, kemudian

”E” Enter (command) maka akan muncul seperti gambar 4. 22.

Page 97: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

83

Gambar 4.23. Titik Ukur Hasil Proses Data

4.12.5 Mengedit Tampilan Titik Ukur

Pilih Points > Edit Points > Display Properties, ketik “All” Enter (commad). Maka

akan muncul kotak dialog seperti gambar 21. Lakukan penyesuaian seperti gambar

4.25 dan 4.26.

Gambar 4.26. Mengatur Text Titik Ukur Gambar 4.26. Mengatur Marker Titik Ukur

Note: untuk properti Compenent Number ”Visible” agar tampilan titik ukur

Number tidak tidak ditampilkan, Style ”2mm”, Texy Size ”2 Units”. *Note: untuk

Page 98: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

84

properti Costum Marker Symbol ”None” dan Size ”3, maka tampilan titik ukur akan

berubah seperti gambar 4. 27.

Gambar 4.27 Titik Ukur hasil Edit

4.12.6 Membuat Surface

Pilih Terrain > Terrain Model Explorer, maka akan muncul sepert gambar

4.28. Click kanan pada Terrain > Create New Surface , Click kanan List Surface

Name > Rename (Teuku Muammar Baihaqqi). Ketikkan nama surface baru

“Kontur” Click OK.

Gambar 4.28. Terraian Model Expoler

Page 99: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

85

Untuk memasukkan data tutik ukur Click kanan Point Files > Add Points from

AutoCAD Object >Point. Ketik “E” Enter, “All” Enter 2x.

Gambar 4. 29. Memasukkan Titik Ukur Dari Gambar

4.12.7 Memasukkan Data Kontur

Click kanan Kontur seperti gambar 4.30 maka akan muncul kotal dialog

seperti Pada Surface Data Options nonaktifkan check box, kecuali Use point file

data. Click OK.

Gambar 4.30. Konfirmasi Masukan Titik Ukur

Gambar 4.31 . Nama Baru Surface

Page 100: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

86

Memasukkan Data Kontur

Click kanan Kontur seperti gambar 4.31 maka akan muncul kotal dialog

seperti gambar 30. Pada Surface Data Options nonaktifkan check box, kecuali Use

point file data. Click OK.

Gambar 4. 31. Konfirmasi Masukan Titik Ukur

Gambar 4.32. Masukkan Data Kontur

Komputer akan memproses seperti gambar 4.33, setelah itu akan muncul kotak

pesan ”Done building surface”. Click OK.

Gambar4.33 Proses Membangun Kontur

Page 101: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

87

4.12.8 Membuat Kontur

Pilih Terrain > Create Contour, maka akan muncul seperti gambar 4.34.

Click OK kemudian Enter tunggu sebentar karena komputer akan memproses

pembuatan kontur. Jika proses pembuatan kontur selesai maka akan muncul seperti

gambar 33

Gambar 4.34. Pilihan File Data Kontur

Gambar 4.35 Gambar Garis Kontur

Page 102: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

88

4.12.9 Mengubah Bentuk Kontur

Pilih Terrain > Contour Style Manger maka akan muncul gambar 4.36.

Lakuakan penyesuaian seperti gambar 4.37 s/d 4.38. Kemudian Click OK.

Gambar4.36. Pengahalusan Bentuk Kontur

Gambar 4.37 Posisi Label Kontur

*Note : Penyesuaian dapat dilakukan sesuai keinginan (tidak sesuai contoh diatas)

Untuk memudahkan anda dalam membedakan kontur mayor dan kontur

minor maka anda ketik ”LA” pada command kemudian rubah warna pada daftar

nama yang ada seperti gambar 4.38

Gambar 4.38. Pengaturan layer

Page 103: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

89

4.12.10 Membuat Label Kontur

Pilih Terrain > Contour Labels > Group End, nilai pada Elevation Increment

dapat diubah sesuai dengan interval kontur. Kemudian click OK. Kemudian untuk

memunculkan interval kontur dapat dilihat pada gambar 4.39 s/d 4.40

Gambar4.39. Interval Label Kontur

Gambar 4.40. Menampilkan Interval Label Kontur

Gambar 4.41. Tampilan Interval Label Kontur

Page 104: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

90

4.13 Alinyemen Horizontal (merencanakan trase jalan)

Membuat graris trase jalan pilih Lines and Curves > Line kemudian

gambarkan as trase jalan konsultan sesuai dengan data primer kemudian

direncanakan sesuai dengan perencanaan penulis seperti pada gambar 4.42

Gambar 4.42. pemilihan trase jalan baru

4.12.3 Perencanaan tikungan

Pilih Lines/Curves > Line Between Two Lines. Ikut perintah pada

command Select first tangen (pilih garis pertama), Select second tangent (pilih

garis kedua). Ketik ”R” Enter mesukan nilai radius yang direncakan, seperti pada

gambar 4.43

Gambar 4.43. Rencana tikungan

Page 105: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

91

4.12.4 Stasioning

Untuk mengetahui panjang jalan yang direncanakan agar dapat dibaca

dalam program Autodesk Land Desktop 3. pilih Alignment > Define from Object,

perhatikan pada command

Select entity : click ujung garis pertama

Select object : All

Select reference point (enter for Start) : Enter, maka akan muncul seperti gambar 4.

45. Ketikka Alignment Name, Misal ”As jalan rencana” Starting Station ”0.000”, Click

OK.

Gambar 4.44. Define Alignment

4.12.5 Stationing label setting

Stationing label setting merupakan fasilitas untuk mengatur label station yang

meliputi increment station, arah penulisan station, dan lain-lain. Untuk lcara

melakukannya dapat diikuti langkah sebagai berikut:

Pilih menu Alignment click Station Label Seting maka akan keluar gambar

sebagai berikut

Page 106: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

92

Gambar 4.45 Alignment station label setting

4.13.4 Create Station Label

Create Station Label merupakan fasilitas untuk membuat Station alignment

horizontal, dapat dilakukan melalui Alignment click Create Station Label maka

akan muncul nilai stationing pada trase jalan yang direncanakan seperti pada

gambar berikut.

Gambar 4.46. Gambar Stationing Pada ruas Jalan

Page 107: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

93

4.14 Alinyemen Vertikal

4.14.1 Profile

Profile merupakan fasilitas untuk menampilkan penampang menmanjang

Existing Ground yang dilewati Centerline Horizontal Alignment. Untuk masuk

kemenu Profile maka dipilih Projects > Menu Palettes pilih Civil Design 3 maka

akan muncul tampilan seperti dibawah ini:

Gambar 4.47 Pemilihan menu

4.14.2 Profiles Setting

Fasilitas ini untuk mengatur parameter profil memanjang yang meliputi

Sampling, EG Layer, FG Layer, Label and Prefix, Values maka akan muncul dan

tampilan – tampilan sebagai berikut:

Gambar 4.48 Sampling setting Gambar 4.49 EG Layer setting

Page 108: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

94

Gambar 4.50 FG Layer setting

Gambar 4.51 Labels and Prefix

Gambar 4.52 Value Settings

Page 109: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

95

4.14.3 Surfaces – Set Current Surfaces

Fasilitas untuk memilih surfaces Existing Ground yang akan dihubungkan

dengan data alingnment horizontal. Pilih Profile > Surfaces > set current surfaces

Pada pemilihan select surface harus dipilih sesui dengan as jalan yang direncakan,

seperti pada gambar berikut:

Gambar 4.53: Value Settings

4.14.4 Existing Ground – Sample From Surfaces

Fasilitas untuk menghubungkan data alignment dengan data Existing

Ground. Profile > Surfaces > set current surfaces perhatikan command

Command. Alignment Name: kiri jalan rencana Number: 20m Descr: Starting

Station: 0.000 Ending Station: 738.801m

Gambar 4.54: Value Settings

Page 110: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

96

4.14.5 Create Profil – Full Profile

Fasilitas untuk menampilakn gambar penampang memanjang dari horizontal

alignment. Pilih Profiles Create > Profile > Full Profile maka akan keluar

Gambar 4.55: Value Settings

Page 111: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

97

4.14.7 Vertical Alignment

Setelah potongan memanjang tergambar lankah selanjutnya adalah

menentukan letak vertikal Aligment. Pilih Profile > FG Centerline Tangent >

Create tangent

Pilih point awal trase jalan yang akan direncakan kemudian perhatikan pada

command sesuai dengan sta rencana kemudian rencanakan trase rencana vertikal.

Gambar 4.56: Perencanaan Trase Jalan vertikal

Page 112: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

98

4.14.8 Vertical Curve

Fasilitas tersebut digunakan untuk menggambarkan lengkung vertikal pilih

Profile > FG Vertical Curves maka akan keluar seperti gambar berikut selanjutnya

pilih curve yang sesuai dengan jenis lenkung, dan selanjutnya clik pada titik PPV

masukan besar lengkung LV.

Gambar 4.57: Vertikal Curve

Gambar 4.58: Vertikal Curve

Page 113: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

99

4.14.9 Hasil perencanaan penulis dengan menggunakan Autodesk Land Desktop.3

Gambar 4.59 Hasil perencanaan trase jalan rencana horizontal

Gambar 4.60 Hasil perencanaan trase jalan vertikal

Page 114: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

100

4.14.9 Hasil perencanaan konsultan

Gambar 4.62 Hasil perencanaan trase jalan rencana horizontal

Gambar 4.63 Hasil perencanaan trase jalan vertikal

Page 115: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari analisa dan pembahasan yang telah dilakukan pada BAB VI untuk

Perancangan Geometrik pada ruas jalan Sabang-Balohan Sta 6+750 – 7+500

dengan menggunakan Software Autodesk Land Desktop .3 dapat diambil

beberapa kesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perancangan

geometrik pada ruas jalan Sabang-Balohan Sta 6+750 – 7+500 adalah :

1. Dari hasil perencanaan konsultan perencana diperoleh 6 buah lengkung

horizontal diantaranya 5 buah lengkung Full Circle (FC) dan 1 buah lengkung

Spiral – Circle – Spiral (S-C-S) dengan panjang jalan keseluruhan 750 m.

2. Hasil perencanaan penulis diperoleh 3 buah tikungan dengan desain

lengkung Full Circle, dengan kecepatan rencana 40 km/jam, jari-jari rencana

berkisar antara 310 – 330 m dan panjang jalan hasil rencana penulis adalah

731.801 m

3. Pada perancangan alinyemen vertikal direncanakan 3 buah lengkung vertikal

terdiri dari 1 buah lengkung vertikal cembung dan 2 buah lengkung vertikal

cekung

4. Sedangkan hasi perencanaan penulis direncanakan 5 buah lengkung vertikal

terdiri dari 3 buah lengkung vertikal cembung dan 2 buah lengkung vertikal

cekung

Page 116: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

102

5. Ruas Jalan Sabang-Balohan direncanakan kelas jalan IIa, digolongkan dalam

kelas Arteri sekunder dan direncanakan dengan menggunakan metode Bina

Marga, dimana untuk perencanaan ini diambil lebar jalan perkerasan rencana

7 meter, lebar bahu 1.5 meter sedangkan kemiringan diambil e normal 2%

dengan e maks 2.4 – 2.6 %

6. Dari hasil perbandingan perencanan konsultan dan hasil perencanaan

penulis diperoleh hasil perencanaan penulis lebih efisien.

Untuk Hasil perbandingan antara yang lebih lengkap antara hasil

perencanaan penulis dengan hasil perencanan konsultan perencana dapat dilihat

pada lampiran T. 4.9 hal 131-132

5.1 Saran-saran

Dari hasil perancangan yang dilakukan, perlu adanya perhatian pada

beberapa hal, diantaranya dalam menentukan trase jalan. dalam menentukan

trase jalan rencana, sedapat mungkin mengikuti garis kontur atau mengikuti trase

jalan yang ada. hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil perencanaan yang

benar- benar memenuhi syarat dan dapat memberikan pelayanan yang optimal

bagi kelancaran arus lalul lintas jalan raya sesuai dengan fungsinya.

Page 117: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

103

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1970, Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya, No.13/1970, Direktorat Jendral Bina Marga

, 1970, Standar Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No.13 DPU umum 1990.

, 1990, Spesifikasi Standar Untuk Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota (Rancangan Akhir)

, 1994, Direktorat Jendarl Bina Marga, 1990, Tata cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan (SNI 03-3424-1994) Dir. Jend. Bina Marga

, 1997, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997, Dep. Pek. Umum

Hanafiah, 2003, Modul Ajar Alinyemen Horizontal (Geometrik Jalan Raya)

Meyer, F., Carl, dan David., Gibson, 1984, Survey dan Perencanaan Lintas jalur, terjemahan Drs. Koesdiono, Erlangga, Jakarta

Sukirman, Silvia, 1994, Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan Raya, Nova,

Bandung Saodang, Hamirhan, 2004, Kontruksi Jalan Raya, Nova, Bandung. Setiawan, Wawan, 2006, Road Desaign Autodesk Land Desktop 3, Nova,

Bandung Sudarsor, Bambang, 2006, Autodesk Land Desktop 3, Nova, Bandung Wongsotjitro, Soetomo, 1980, Ilmu Ukur Tanah, Kanisius, Yogyakarta

Page 118: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

Perancangan Alinyemen Horizontal Jalan Rencana Pilihan Tikungan

Titik Koordinat (m) Jarak Sudut PI PI B (Lebar) n Tikungan X Y (m) (derajat) (m) (lajur) 1(FC)/2(SCS)/3(SS) A 25285 28000

81.381 B 25300 27920 28 PI1 7 4 1 FC

368.311 C 25192 27568 45 PI2 7 4 1 FC

189.417 D 25280 27400 9 PI3 7 4 1 FC

105.304 E 25313 27300

Lampiran P. Tabel 4.1 Perhitungan Alinyemen Horizontal

Page 119: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

Sumber : Hasil Perhitungan

C

D

E

Tc Ct

PI3

Ec = 1.037 m Tc = 25.383 m

90?

Rc = 310 Rc

= 31

0

Lc = 50.653 m

Sumber : Hasil Perhitungan

B

C

D

Tc Ct

PI2

Ec = 25.115 m

Tc = 127.289 m

450?

Rc = 310 Rc

= 31

0

Lc = 241.563 m

Sumber : Hasil Perhitungan

A

B

C

Tc Ct

PI1

Ec = 9.804 m Tc = 81.03

6 m

280?

Rc = 330 Rc

= 33

0

Lc = 158.928 m

Perancangan Tikungan Pada Lengkung (PI)

Tikungan V R Ls Tabel e normal e max Lc Tc/Ts Ec/Es Jenis (PI) (km/jam) (m) (m) (%) (%) (m) (m) (m) Tikungan

PI1 40 330 25 2 2.6 158.928 81.036 9.804 FC

PI2 40 310 25 2 2.4 241.563 127.289 25.115 FC

PI3 40 310 25 2 2.4 50.653 25.383 1.037 FC

Gambar :

Lampiran P. Tabel 4.1 Perhitungan Alinyemen Horizontal

Page 120: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

Jarak Pandangan Henti Jarak Pandangan Menyiap

d1 d2 d a m t d1 t2 d2 d3 d4 d (m) (m) (m) (km/jam) (km/jam) (detik) (m) (detik) (m) (m) (m) (m) PI t fm

PI1 2.5 0.167 27.800 37.720 65.520 2.196 15 3.160 25 8.480 94.298 25 62.865 207.173

PI2 2.5 0.167 27.800 37.720 65.520 2.196 15 3.160 25.010 8.480 94.298 25 62.865 207.173

PI3 2.5 0.167 27.800 37.720 65.520 2.196 15 3.160 25.010 8.480 94.298 25 62.865 207.173

Lampiran P. Tabel 4.2 Perhitungan Jarak Pandang

Page 121: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

Perhitungan Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan

PI R b C Lebar Rc B U Z Bt ∆b (m) (m) (m) (m) perkerasan (m) (m) (m) (m) (m) (m)

V (km/jam)

(m) PI1 330 2.5 40 1.0 7 329.500 2.597 0.097 0.231 14.618 7.618

PI2 310 2.5 40 1.0 7 309.500 2.603 0.103 0.239 14.651 7.651

PI3 310 2.5 40 1.0 7 309.500 2.603 0.103 0.239 14.651 7.651

Lampiran P. Tabel 4.3 Perhitungan Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan (PI)

Page 122: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

Perhitungan Kebebasan Samping Pada Tikungan

V R' Lc Sh Sd Syarat Syarat m Jh m Jd (km/Jam) (m) (m) (m) (m) mjh mjd (m) (m)

Tikungan(PI)

PI1 40 328.250 158.928 65.520 207.173 Sh < L Sd > L 1.633 15.354

PI2 40 308.250 241.563 65.520 207.173 Sh < L Sd < L 1.739 17.242

PI3 40 308.250 50.653 65.520 207.173 Sh > L Sd > L 1.650 7.463

Lampiran P. Tabel 4.4 Perhitungan Kebebasan Samping Pada Tikungan (PI)

Page 123: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

Perhitungan Diagram Superelevasi Pada Tikungan (PI)

Elivasi As Jalan m max Lebar Ls' (Fiktif) Ekb dalam Ekb tengah Ekb luar Potongan

(m) (B) (m) (m) (m) (m) (x) Titik (PI)

e normal

(%)

e maks (%)

49 50 51 52 53 54 55 56

PI1 2 2.6 161.943 1/120 7 32.200 161.852 161.923 162.034 1.450

PI2 2 2.4 157.282 1/120 7 30.800 157.198 157.262 157.366 1.300

PI3 2. 2.4 158.446 1/120 7 30.800 158.362 158.426 158.530 1.300

Lampiran P. Tabel 4.5 Perhitungan Diagram Superelevasi (PI)

Page 124: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

No V Elivasi A

Elivasi B

Elivasi C Sta A Sta B Sta B g1 g2

PPV (Km/jam) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (%) (%) 1 40 161.268 162.783 156.180 0 + 0 0 + 178.223 0 + 300 0.850 -5.422 2 40 162.783 156.180 163.120 0 + 178.223 0 + 300 0 + 420 -5.422 5.783 3 40 156.180 163.120 166.445 0 + 300 0 + 420 0 + 540 5.783 2.771 4 40 163.120 166.445 158.227 0 + 420 0 + 540 0 + 630.580 2.771 -9.073 5 40 166.445 158.227 152.395 0 + 540 0 + 630.580 0 + 731.807 -9.073 -5.761

A Lv Lv/2 X1 X2 X3 Y1 Y2 Y3 Sta PLV Elivasi PLV Sta D

(%) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)

6.272 25 12.500 4.167 8.333 12.500 0.022 0.087 0.196 0 + 165.723 162.677 0 + 169.890 11.206 62 31.000 10.333 20.667 31.000 0.096 0.386 0.868 0 + 269.000 157.861 0 + 279.333 3.013 25 12.500 4.167 8.333 12.500 0.010 0.042 0.094 0 + 407.500 162.397 0 + 411.667

11.843 50 25.000 8.333 16.667 25.000 0.082 0.329 0.740 0 + 515.000 165.752 0 + 523.333 3.311 24 12.000 4.000 8.000 12.000 0.011 0.044 0.099 0 + 618.580 159.316 0 + 622.580

Lampiran P. Tabel 4.6 Perhitungan Alinyemen Vertikal

Page 125: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

Elivasi D Sta E Elivasi E Sta PPV Elivasi PPV Sta F Elivasi F Sta G

(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)

162.690 + 174.056 162.660 0 + 178.223 162.587 0 + 182.390 162.470 0 + 186.556 157.397 + 289.667 157.126 0 + 300.000 157.048 0 + 310.333 157.164 0 + 320.667 162.628 + 415.833 162.837 0 + 420.000 163.026 0 + 424.167 162.963 0 + 428.333 165.901 + 531.667 165.885 0 + 540.000 165.705 0 + 548.333 165.360 0 + 556.667 158.964 + 626.580 158.634 0 + 630.580 158.326 0 + 634.580 158.502 0 + 638.580

Elivasi G Sta PTV Elivasi PTV (m) (m) (m)

162.244 0 + 190.723 162.105 157.761 0 + 331.000 157.973 162.847 0 + 432.500 162.774 164.604 0 + 565.000 164.177 158.732 0 + 642.580 158.918

Lampiran P. Tabel 4.6 Perhitungan Alinyemen Vertikal

Page 126: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

112

4.12 Perhitungan Drainase

1. Data Kondisi Jalan Rencana

o Lebar Perkerasan : 7 m

o Lebar bahu Jalan : 1.5 m

o Lebar Damija : 30 m

o Lebar Median : 2 m

o Kemiringan Jalan (e normal) : 2%

o Kemiringan Bahu Jalan : 4 %

o Bagian luar jalan adalah daerah hutan dan perkebunan

o Selokan direncanakan dari lempung padat

2. Data curah hujan periode 1995 – 2006 Kota Sabang

Curah Hujan Pengamat Rata-Rata (xi-xa)^2(xi) (xi-xa)

1 1995 148.3 27 7362 1996 117.0 -4 173 1997 117.2 -4 174 1998 79.4 -42 17455 1999 89.3 -32 10166 2000 69.9 -51 26297 2001 42.5 -79 61908 2002 91.7 -29 8699 2003 92.5 -29 822

10 2004 196.0 75 559911 2005 247.3 126 1590812 2006 163.0 42 1749n = 12 1454.1 37297

No Tahun

Untuk pengamatan rata-rata menggunakan persamaan :

Xa = nxiΣ

= 12

1.1454 = 121.175 mm

Lampiran P 4.7 Perancangan Saluran Drainase

Page 127: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

113

Menghitung Standar deviasi (Sd)

Sd=n

xxi∑ − 2)(

Sd = 12

37297 = 55.8 mm

Periode ulang (T) = 5 Tahun ( lampiran T.1.9 hal 14 )

N = 12 ( lampiran T.1.9 halaman 141 ).

Yt = 1,4999 ( lampiran T.1.9 halaman 141).

Yn = 0.9833 ( lampiran T.1.9 halaman 141 ).

Sn = 0.5035 ( lampiran T.1.9 halaman 141).

Dari persamaan (2.52) bab II hal 32 dapat dihitung:

XT = Xa + Snsd

(yt – yn)

= 121.175 + 5035.0

8.55(1,4999-0.9833)

= 178.4 mm/24 jam

Menghitung intensitas curah hujan, Dari persamaan (2.53) bab II hal 33 yaitu

I = 4

%.90 Xt (mm/jam)

= 4

4.178%.90

= 40.1 mm/jam

Lampiran P 4.7 Perancangan Saluran Drainase

Page 128: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

114

3. Menghitung waktu konsentrasi ( Tc )

Koefesien hambatan (nd aspal) = 0.013 (lampiran T 1.10 hal 142)

Koefesien hambatan (nd bahu) = 0.10 ( lampiran T 1.10 hal 142)

Koefesien hambatan (nd tanah) = 0.80 (lampiran T 1.10 hal 142)

Kecepatan air rata-rata (V) = 1.10 m/dt (lampiran T 1.8 hal 142)

Panjang saluran (L) = 100 m

Kemiringan enormal (s aspal) = 2 %

Kemiringan bahu (s bahu) = 4 %

Dari persamaan (2.54) sampai dengan (2.56) bab II hal 33 dapat dihitung (t) :

t aspal = ( 2/3 . 3,28 .7 m.02,0013,0

)0,167 = 1.468 menit

t bahu = ( 2/3 . 3,28 . 1.5 m.06,0

10,0)0,167 = 1.050 menit

t tanah = ( 2/3 . 3,28 .100.078.080,0

)0,167 = 2.931 menit

ti = t aspal + t bahu + t tanah

= 1.468 + 1,050 + 2.931

= 5.449 menit

t2 = V

L.60

= 10,1.60

100

= 1.8 menit

Lampiran P 4.7 Perancangan Saluran Drainase

Page 129: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

115

Maka waktu konsentrasi (Tc)

Tc = t1 + t2

= 5.449 + 1.8

= 7.3 menit

4. Mengitung Koefisien (C)

Dari penarikan kurva basis (lampiran Grafik 2.3 hal 140) dengan cara

memplotkan dari harga Tc kegaris lengkung rencana, dengan harga Tc = 7.3

menit didapat IMax = 185 mm/jam.

Menentukan besarnya koefisien pengaliran rata-tara (C), dari persamaan

(lampiran T 1.11 hal135)

1. Permukaan jalan beraspal ( L1 ) : koefisien C = 0.70 m

2. Bahu jalan tanah berbutir ( L2 ) : koefisien C = 0.60 m

3. Bagian luar jalan ( L3 ) : koefisien C = 0.75 m

Menentukan luas daerah pengaliran diambil permeter panjang ( A ) adalah :

1. Jalan aspal A1 = 7,00 m x 731.807 m = 5171.649 m2

2. Bahu jalan A2 = 1,5 m x 731.807 m = 1108.2105 m2

3. Bagian luar A3 = 100 m x 731.807 m = 73880.7 m2

Lampiran P 4.7 Perancangan Saluran Drainase

L1 = 7 m L2 = 1,5 m

L3 = 100 m

4 % 2 %

22%

Page 130: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

116

Dari persamaan (2.57) Bab II hal 23 dapat dihitung

C = 321

332211 ...AAA

ACACAC++++

C = ( ) ( ) ( )

7.738802105.1108649.51717.7388075,02105.110865,0649.517170,0

++⋅+⋅+⋅

C = 0.700

Menghitung besarnya debit aliran ( Q )

A = (A1 + A2 + A3)

= (5171.649 m2 + 1108.2105 m2 + 73880.7 m2)

= 80160.6 m2

= 0.080161 km2

5. Menghitung Debit Aliran (Q)

A = 0.080161 km2

C = 0.700

I = 185 mm/jam diambil yang maksimal (Lampiran Grafik.2.3) hal 148

Dari persamaan (2.58) bab II hal 35 dapat dihitung

Q = 1/3. 6 . C. I. A

= 080.0185700.06.3

1 xxx

= 1.9 m3/detik.

Lampiran P 4.7 Perancangan Saluran Drainase

Page 131: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

117

Menghitung penampang selokan samping, dengan kecepatan yang

diizinkan 1,10 m/detik, dari persamaan (2.59) bab II hal 35 dapat dihitung

Fd = VQ

(m2 ) Fd = 10,19.1

Fd = 0.952 m2

Karena penampang 0.952 m2, maka diambil penampang Fd = 0,50 m2

Dimana :

Fd = luas penampang berdasarkan debit air yang ada (m2)

V = kecepatan aliarn (m/detik)

6. Menghitung dimensi saluran

Penampang yang direncanakan berbentuk trapesium:

1;111

=== mm

Syarat, dari persamaan (2.62) sampai dengan (2.65)

122 2 +=

+ mdmdb

1122 2 +=

+ dmdb

db 222

=+

Lampiran P 4.7 Perancangan Saluran Drainase

a

t

Page 132: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

118

ddB

ddB

222

)2(2

−=

−=

B = 23/2 – 2d

B = 0.828 – 2d

B = 0,828 d

F = d (b + md)

= d (0,828 d + d)

= 1,828 d2

Fc = 1,828 d2

Fd = 0,50 m2

FC = Fd

1,828 d2 = 0,50 m2

d2 = 828,150,0

= 0,274 m2

d = 274,0

= 0,52

b = 0,52 . 0,828

= 0,43 m

W = d5,0

= 43,0.5,0

= 0,46 m

Lampiran P 4.7 Perancangan Saluran Drainase

Page 133: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

119

7. Menghitung kemiringan saluran yang diizikan ( i )

Saluran dari tanah lurus teratur dalam kondisi teratur dalam kondisi baik, n =

0,020 ( lampiran T.1.13 halaman ). Dari Persamaan (2.66) sampai dengan (2.69)

bab II hal 36 - 37 dapat dihitung, Berdasarkan rumus manning :

V = 1 / n ( R2/3 ) ( i )1/2

Fd = 0,50 m2

P = 12 2 ++ mdb

= 1152,0.243,0 2 ++

= 2,079 m

R = 079,250,0

= 0,241

i = 2

3/2

.⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

RnV

= 2

3/2)241,0(020,0.110

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

= 0,0032

Kemiringan yang diizikan = 0.32 %

0.46

0.52

0.43

Lampiran P 4.7 Perancangan Saluran Drainase

Page 134: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

120

Page 135: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

120

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 0.554 2 0.758 3 0.874 4 0.756 5 1.544 6 6.999 7 7.470 8 1.793 9 0.847 10 0.960 11 0.857

0 + 000 Tanah Galian

12 0.818 Total Galian 24.230

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 1.183 2 1.164 3 1.285 4 1.183 5 2.765 6 12.311 7 11.904 8 2.618 9 1.103 10 1.178 11 1.103

0 + 040 Tanah Galian

12 1.549 Total Galian 39.346

Lampiran P. Tabel 4.8 Perhitungan Kubikasi

Page 136: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

121

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 0.371 2 0.602 3 0.576 4 0.600 5 1.018 6 4.308 7 3.708 8 0.776 9 0.502 10 0.658 11 0.471

0 + 80 Galian

12 0.136 Total Galian 13.726

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 0.664 2 0.778 3 0.880 4 0.776 5 1.487 6 5.381 7 3.309 8 0.503 9 0.401 10 0.550 11 0.377

0 + 120 Galian

12 0.135 Total Galian 15.241

Lampiran P. Tabel 4.8 Perhitungan Kubikasi

Page 137: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

122

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 5.445 2 1.643 3 1.609 4 1.545 5 3.667 6 10.327 7 2.414

Galian

Total Galian 26.650 8 0.083 9 0.084

0 + 160

Timbunan

Total Timbunan 0.167

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 1.170 2 0.920 3 0.991 4 0.858 5 1.657

Galian

6 3.435 Total Galian 9.031

7 4.830 8 2.265 9 2.882

0 + 225.3

Timbunan

Total Timbunan 9.977

Lampiran P. Tabel 4.8 Perhitungan Kubikasi

Page 138: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

123

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 0.261 2 0.467 3 0.573 4 0.352

Galian

5 0.064 Total Galian 1.717

6 0.087 7 7.441 8 15.713 9 3.953

0 + 240

Timbunan

10 6.502 Total Galian 33.696

No Luas Sta Ket

Pias (m2) 1 7.117 2 5.767 3 35.066 4 42.623 5 9.342

0 + 280 Timbunan

6 28.066 Total Galian 127.981

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 3.611 2 1.626 3 1.645 4 1.578 5 3.933 6 17.627 7 11.598 8 1.015 9 0.478

10 0.584 11 0.373 12 0.019

0 + 320 Galian

Total Galian 44.087

Lampiran P. Tabel 4.8 Perhitungan Kubikasi

Page 139: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

124

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 2.791 2 1.328 3 1.357 4 1.284 5 3.021 6 10.995 7 6.431 8 0.865 9 0.499

10 0.631 11 0.468 12 0.078

0 + 360 Galian

Total Galian 29.748

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 4.126 2 1.595 3 1.592 4 1.567 5 3.938 6 16.295 7 12.783 8 2.336 9 0.965 10 1.034 11 0.929

0 + 400 Galian

12 0.892 Total Galian 48.052

Lampiran P. Tabel 4.8 Perhitungan Kubikasi

Page 140: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

125

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 7.789 2 10.242 3 2.055 4 2.089 5 5.548 6 24.378 7 18.250 8 2.897 9 1.092 10 1.134 11 1.012

0 + 440 Galian

12 0.998 Total Galian 77.484

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 13.377 2 2.806 3 2.674 4 2.802 5 7.766 6 34.522 7 32.599 8 6.788 9 2.449 10 2.352 11 2.427

0 + 480 Galian

12 9.596 Total Galian 120.158

Lampiran P. Tabel 4.8 Perhitungan Kubikasi

Page 141: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

126

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 23.683 2 3.653 3 3.400 4 3.606 5 10.197 6 44.812 7 42.818 8 9.226 9 3.264

10 3.067 11 3.255

0 + 520 Galian

12 18.485 Total Galian 169.466

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 16.615 2 3.011 3 2.842 4 2.986 5 8.293 6 36.846 7 35.484 8 7.721 9 2.760

10 2.633 11 2.762

0 + 560 Galian

12 13.132 Total Galian 135.085

Lampiran P. Tabel 4.8 Perhitungan Kubikasi

Page 142: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

127

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 0.483 2 0.689 3 0.798 4 0.649 5 1.082

Galian

6 2.242 Total Galian 5.943

7 3.381 8 1.544 9 1.172

0 + 598

Timbunan

Total Timbunan 6.097

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 3.003 2 1.348 3 1.369 4 1.292 5 3.002 6 10.071 7 4.532 8 0.376 9 0.326 10 0.474 11 0.278

0 + 640 Galian

12 0.001 Total Galian 26.072

Lampiran P. Tabel 4.8 Perhitungan Kubikasi

Page 143: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

128

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 8.560 2 1.848 3 1.767 4 1.698 5 3.935

Galian

6 8.237 Total Galian 26.045

7 3.403 8 1.583 9 1.240

0 + 680

Timbunan

Total Timbunan 6.226

No Luas Sta Ket Pias (m2)

1 0.923 2 0.849 3 0.931 4 0.793 5 1.463

Galian

6 3.022 Total Galian 7.981

7 2.723 8 1.260 9 0.723

0 + 731.807

Timbunan

Total Timbunan 4.706

Lampiran P. Tabel 4.8 Perhitungan Kubikasi

Page 144: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

Perhitungan Galian dan Timbunan

Sta Luas (m2) Luas Rata-Rata (m2) Jarak Volume (m3) Volume

Komulatif (m) Galian Timbunan Galian Timbunan (m) Galian Timbunan (m3)

0 + 0 24.230 - 31.788 - 40 1,271.520 - 1,271.520

0 + 40 39.346 - 26.536 - 40 1,061.440 - 2,332.960

0 + 80 13.726 - 14.484 - 40 579.340 - 2,912.300

0 + 120 15.241 - 20.946 0.084 40 837.820 3.340 3,746.780

0 + 160 26.650 0.167 17.841 5.072 65.3 1,164.985 331.202 4,580.563

0 + 225.3 9.031 9.977 5.374 21.837 14.7 78.998 320.997 4,338.564

0 + 240 1.717 33.696 64.849 16.848 40 2,593.960 673.920 6,258.604

0 + 280 127.981 - 86.034 - 40 3,441.360 - 9,699.964

0 + 320 44.087 - 36.918 - 40 1,476.700 - 11,176.664

0 + 360 29.748 -

Lampiran P.Tabel 4.9 Perhitungan Volume Galian Dan Timbunan

Page 145: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

38.900 - 40 1,556.000 - 12,732.664 0 + 400 48.052 - 62.768 - 40 2,510.720 - 15,243.384

0 + 440 77.484 - 98.821 - 40 3,952.840 - 19,196.224

0 + 480 120.158 - 144.812 - 40 5,792.480 - 24,988.704

0 + 520 169.466 - 152.276 5.590 40 6,091.020 223.600 30,856.124

0 + 560 135.085 11.180 70.514 8.639 38 2,679.532 328.263 33,207.393

0 + 598 5.943 6.097 16.008 3.049 42 672.315 128.037 33,751.671

0 + 640 26.072 - 26.059 3.113 91.807 2,392.353 285.795 35,858.229

0 + 731.8 26.045 6.226 Total 35.820.422 2.295.153

Page 146: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

131

Perhitungan Elinyemen Horizontal Penulis

Titik Koordinat (m) Jarak Sudut

PI PI B (Lebar) n Tikungan V R

Ls Tabel

e normal e max Lc Tc/Ts Ec/Es Jenis

X Y (m) (derajat) (m) (lajur) 1(FC)/2(SCS)/3(SS) (km/jam) (m) (m) (%) (%) (m) (m) (m) Tikungan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 A 25285 28000

81.381 B 25300 27920 28 1 7 4 1 FC 40 330 25 2 2.6 158.928 81.036 9.804 F-C

368.311 C 25192 27568 45 2 7 4 1 FC 40 310 25 2 2.4 241.563 127.289 25.115 F-C

189.417 D 25280 27400 9 3 7 4 1 FC 40 310 25 2 2.4 50.653 25.383 1.037 F-C

105.304 E 25313 27300

Perhitungan Elinyemen Horizontal Consultan

Koordinat (m) d Δ R T E W PI Stationing X Y (m) (˚)

D V (m) (m) (m) (m)

38 7+092.885 25.300 27.932 217.366 36.50 20.463 40 70 23.083 3.708 1.00 39 7+147.511 25.278 27.882 54.626 20.00 14.324 40 100 17.633 1.543 1.00 40 7+300.906 25.267 27.729 153.395 15.50 5.730 60 250 34.024 2.305 0.75 41 7+549.629 25.211 27.448 126.020 53.00 20.463 40 70 34.901 8.22 1.00 43 7+647.939 25.282 27.42 98.311 31.00 14.324 40 100 27.732 3.774 1.00

PI Sta X Y d Δ D V R Ls øs (˚) Δ 42 7+ 25.227 27.613 122.703 12.5 2.865 60 500 40 2.292 7.916 p k P (m) K(m) Lc L Ts Ec 0.0032 0.49997 0.128 19.998 69.083 149.083 74.772 3.118

Lampiran P Tabel 4.10 Perbandingan Penulis dengan Konsultan

Page 147: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

132

Perhitungan Elinyemen Vertikal Penulis

No V Elivasi A Elivasi B Elivasi C Sta A Sta B Sta C g1 g2 Bentuk PPV (Km/jam) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (%) (%) Lengkung

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 40 163.808 165.323 158.722 0 + 0 0 + 178.223 0 + 300 0.850 -5.421 Cembung 2 40 165.323 158.722 165.660 0 + 178.223 0 + 300 0 + 420 -5.421 5.782 Cekung 3 40 158.722 165.660 168.985 0 + 300 0 + 420 0 + 540 5.782 2.771 Cembung 4 40 165.660 168.985 160.767 0 + 420 0 + 540 0 + 630.580 2.771 -9.073 Cembung 5 40 168.985 160.767 154.935 0 + 540 0 + 630.580 0 + 731.801 -9.073 -5.762 Cekung

A Lv Lv/2 X1 X2 X3 Y1 Y2 Y3 Sta PLV Elivasi PLV Sta D (%) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

6.271 25 12.500 4.167 8.333 12.500 0.022 0.087 0.196 0 + 165.723 165.217 0 + 169.890 11.202 62 31.000 10.333 20.667 31.000 0.096 0.386 0.868 0 + 269.000 160.402 0 + 279.333 3.011 25 12.500 4.167 8.333 12.500 0.010 0.042 0.094 0 + 407.500 164.937 0 + 411.667

11.843 50 25.000 8.333 16.667 25.000 0.082 0.329 0.740 0 + 515.000 168.292 0 + 523.333 3.311 24 12.000 4.000 8.000 12.000 0.011 0.044 0.099 0 + 618.580 161.856 0 + 622.580

Elivasi D Sta E Elivasi E Sta PPV Elivasi PPV Sta F Elivasi F Sta G Elivasi G Sta PTV Elivasi PTV (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

165.230 + 174.056 165.200 0 + 178.223 165.127 0 + 182.390 165.010 0 + 186.556 164.784 0 + 190.723 164.645 159.939 + 289.667 159.668 0 + 300.000 159.590 0 + 310.333 159.705 0 + 320.667 160.303 0 + 331.000 160.514 165.168 + 415.833 165.377 0 + 420.000 165.566 0 + 424.167 165.503 0 + 428.333 165.387 0 + 432.500 165.314 168.441 + 531.667 168.425 0 + 540.000 168.245 0 + 548.333 167.900 0 + 556.667 167.144 0 + 565.000 166.717 161.504 + 626.580 161.174 0 + 630.580 160.866 0 + 634.580 161.042 0 + 638.580 161.272 0 + 642.580 161.458

Perhitungan Elinyemen Horizontal Consultan No 51 52 53

PPV (km) 7 + 080 7 + 200 7 + 300

E lev (m) 162 166 162

Lv (m) 40 80 40

Ev (m) -0.166 0.733 0.400

Lampiran P Tabel. 4.10 Perbandingan Penulis dengan Konsultan

Page 148: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

133

Page 149: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

JALAN RAYA JALAN PENG- KLASIFIKASI JALAN UTAMA

JALAN RAYA SEKUNDER HUBUNG

I II A II B II C III KLASIFIKASI MEDAN D B G D B G D B G D B G D B G

Lalu lintas harian rata2 (LHR)

dalam smp > 20.000 6000 - 20.00 1500 - 8000 < 2000 -

Kecepatan rencana (Km/jam) 120 100 80 100 80 60 80 60 40 60 40 30 60 40 30

Lebar daerah penguasaan

minimum (meter) 60 60 60 40 40 40 30 30 30 30 30 30 20 20 20

Lebar perkerasan (meter) Minimum 2(2x3.75) 2x3.50 atau 2x3.50 2x3.0 3.50 - 6.00

2x(2x3.50)

Lebar Median Minimum (meter) 10 1.50 * * - - -

Lebar bahu (meter) 3.5 3,00 3,00 3,00 2,50 2,50 3,00 2,50 2,50 2,50 1,50 1,00 1,50 - 2,50 *

Lereng melintang perkerasan 2% 2% 2% 3% 4%

Lereng melintang bahu 4% 4% 6% 6% 6%

Jenis lapisan permukaan jalan Aspal beton Aspal beton Penetrasi berganda paling tinggi penetrasi paling tinggi peleburan

(hot-mix) atau setaraf tunggal dengan aspal

Miring tikungan maksimum 10% 10% 10% 10% 10%

Jari2 lengkung minimum (meter) 560 350 210 350 210 115 210 115 50 115 50 30 115 50 30

Landai maksimum 3% 5% 6% 4% 6% 7% 5% 7% 8% 6% 8% 10% 6% 8% 12%

CATATAN : * = Menurut keadaan setempat * * = Untuk 4 jalur

Lampiran T.1.1 Tabel Standard Perencanaan Geometrik

Sumber : Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970

Page 150: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

Kecepatan Jarak Jarak Jari-jari lengkung Batas jari-jari lengkung Landai relatif rencana pandangan pandangan minimum dimana tikungan dimana maksimum km/jam henti (m) henti (m) miring tikungan harus menggunakan antara tepi

tak perlu (m) busur peralihan (m) perkerasa

120 225 790 3000 2000 1/280

100 165 670 2300 1500 1/240

80 115 520 1600 1100 1/200

60 75 380 1000 700 1/160

50 55 220 660 440 1/140

40 40 140 420 300 1/120

30 30 80 240 180 1/100

Lampiran T.1.2 Tabel Standard Perencanaan Geometrik

Sumber : Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970

Page 151: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

135

Tabel Panjang Lenkung Peralihan Minimum dan Superelevasi

Yang dibutuhkan (e maksimum – 10%)

Lampiran T.1.3 Tabel Minimum Spiral dan Kemiringan

Sumber :Konstruksi Jalan Raya

Page 152: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

136

Tabel Panjang Lenkung Peralihan Minimum dan Superelevasi

Yang dibutuhkan (e maksimum – 10%)

Lampiran T.1.4 Tabel Minimum Spiral dan Kemiringan

Sumber :Konstruksi Jalan Raya

Page 153: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

137

Lampiran T.1.5 Tabel Standar Perhitungan Alinyemen

Sumber : Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya no. 13/1970

Page 154: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

138

Lampiran T.1.6 Perhitungan Jarak Pandang Menyiap

Sumber : Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya no. 13/1970

Page 155: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

139

Lampiran T.1.7 Tabel Curah hujan

Sumber : BMG Blang Bintang NAD

Page 156: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

140

Kecepatan aliran air yang diizikan berdasarkan jenis material

Hubungan kemiringan selokan samping jalan ( i ) dan jenis material

Lampiran T.1.8 Tabel Kecepatan Aliran Sungai

Sumber :SNI-0-3424-1994

Page 157: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

141

VARIASI YT

NILAI Sn

NILAI Yn

Lampiran T.1.9 Tabel Reduced

Sumber :SNI-0-3424-1994

Page 158: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

142

Hubungan kondisi permukaan dengan koefesien hambatan

Lampiran T.1.10 Tabel Koefisien Hambatan

Sumber :SNI-0-3424-1994

Page 159: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

143

Hubungan kondisi permukaan tanah dan koefesien pengaliran (c)

Lampiran T.1.11 Tabel Pengaliran

Sumber :SNI-0-3424-1994

Page 160: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

144

Table kemiringan talud tergantung dari besarnya debit

Lampiran T.1.12 Tabel Kemiringan Talud

Sumber :SNI-0-3424-1994

Page 161: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

145

Lampiran T.1.13 Tabel Harga n Untuk Rumus Manning

Sumber :SNI-0-3424-1994

Page 162: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

146

Lampiran Grafik 2.1 Panjang Lengkung Vertikal Cekung

Sumber : Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970

Page 163: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

147

Lampiran Grafik 2.2 Panjang Lengkung Vertikal Cembung

Sumber : Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970

Page 164: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

148

Lampiran Grafik 2.3 Curva Basis

Sumbe. SNI-0-3424-1994

Page 165: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

149

Page 166: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

01,271.520

2,332.960 2,912.300 3,746.780 4,580.563 4,338.564 6,258.604

9,699.964 11,176.664

12,732.664 15,243.384

19,196.224

24,988.704

30,856.124 33,207.393 33,751.671

35,858.229

0 40 80 120 160 225.3 240 280 320 360 400 440 480 520 560 598 640 731.807

Mass Curve DiagramVolume Komulatif

Lampiran Grafik.2.4 Mass Curve Diagram

Sumber : Hasil Studi Penulis

Page 167: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

150

LAMPIRAN G. 3.1 PETA PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

SUMBER : PRASARANA WILAYAH (PRASWIL) NAD

LOKASI PROYEK

Page 168: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo

151

Jalan Proyek

LAMPIRAN G 3.2 PETA LOKASI PROYEK JALAN SABANG-BALOHAN

SUMBER : PRASARANA WILAYAH (PRASWIL) NAD

Page 169: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 170: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 171: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 172: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 173: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 174: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 175: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 176: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 177: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 178: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 179: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 180: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 181: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 182: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 183: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 184: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 185: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 186: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 187: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 188: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 189: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 190: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 191: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 192: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo
Page 193: Aplikasi Software Autodesk Land Desktop.3 Dalam Perancangan Geometrik Pada Ruas Jalan Sabang-Balo