Aplikasi Sejarah IPA

11
IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES Tugas Pengembangan Dari Presentasi Sejarah IPA ( Periode Purba - Periode Pertengahan ) Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Pendidikan IPA Dosen Pengampu : Dr. Murbangun Nuswowati, M.Si Disusun oleh : NAMA : Abdul Jamil NIM : 040 25 13 121 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA (FISIKA) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

description

Tugas Bu Murbangun

Transcript of Aplikasi Sejarah IPA

Page 1: Aplikasi Sejarah IPA

IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES

Tugas Pengembangan Dari Presentasi Sejarah IPA

( Periode Purba - Periode Pertengahan )

Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Dasar-dasar Pendidikan IPA

Dosen Pengampu : Dr. Murbangun Nuswowati, M.Si

Disusun oleh :

NAMA : Abdul Jamil

NIM : 040 25 13 121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA (FISIKA)

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: Aplikasi Sejarah IPA

IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES 1

Pendahuluan

Archimedes adalah seorang matematikawan, fisikawan, astronom sekaligus

filusuf yang hidup di Yunani pada masa tahun 287 - 212 SM. Archimedes dilahirkan di

kota pelabuhan bernama Syracuse, kota ini sekarang dikenal sebagai Sisilia. Archimedes

merupakan keponakan raja Hiero II yang memerintah di Syracuse pada masa itu.

Archimedes dikenal dengan teorinya tentang hubungan antara permukaan dan

volume dari sebuah bola terhadap selinder. Dia juga dikenal dengan teori dan rumus dari

prinsip hydrostatic dan peralatan untuk menaikkan air “Archimedes Screw” atau Sekrup

Archimedes, yang sampai sekarang masih banyak digunakan di negara-negara

berkembang. Walaupun pengungkit atau ungkitan telah ditemukan jauh sebelum

Archimedes lahir, Archimedes yang mengembangkan teori untuk menghitung beban

yang dibutuhkan untuk pengungkit tersebut. Archimedes juga digolongkan sebagai salah

satu ahli matematika kuno dan merupakan yang terbaik dan terbesar di jamannya.

Perhitungan dari Archimedes yang akurat tentang lengkungan bola di jadikan konstanta

matematika untuk Pi atau π .

Nama Archimedes menjadi terkenal setelah ia melompat dari bak mandinya dan

berlari-lari telanjang setelah membuktikan bahwa mahkota raja tidak terbuat dari emas

murni. Ucapannya “Eureka (aku menemukannya)” menjadi terkenal sampai saat ini.

Sejarah Penemuan

Tahun 260 SM, Archimedes yang waktu itu masih berusia 26 tahun sedang

mempelajari ilmu astronomi dan geometry di Syracuse, Sicilia. Suatu hari Archimedes

tertarik dengan permainan 4 bocah di pantai dengan sebuah papan kayu yang

mengapung. Mereka mencoba menyeimbangkan papan tersebut di atas batu karang

setinggi pinggang. Salah seorang anak berdiri pada ujung papan, kemudian 3 teman

lainnya meloncat ke ujung yang lainnya. Bocah yang sendirian itu kemudian terlempar

ke atas. Kemudian anak-anak ini menggeser papannya supaya hanya seperempat bagian

pendek. Ketiga bocah itu menaiki bagian yang pendek di ujungnya. Anak yang keempat

segera meloncat ke bagian yang panjang yang posisinya naik ke atas, yang efeknya

langsung melempar teman-temannya ke udara.Archimedes sangat terpesona. Dia

kemudian bertekad untuk memahami prinsip ini supaya benda yang ringan (seorang laki-

laki) mampu mengangkat benda berat (tiga laki-laki).

Archimedes menggunakan selembar papan dan sebuah balok kayu kecil untuk

memodelkan anak laki-laki dan papan pengapung mereka. Dia membuat balok segitiga

untuk memodelkan batu karang mereka. Dengan menghitung sambil menyeimbangkan

berbagai kombinasi berat pada ujung pengdongkrak, Archimedes menyadari bahwa

pengungkit ini merupakan salah satu contoh dari hasil kerja Euclid. Gaya yang

Page 3: Aplikasi Sejarah IPA

IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES 2

mendorong ke bawah setiap ujung pada pengungkit harus proposional dengan panjang

papan pada setiap sisi terhadap titik penyeimbang. Dia menemukan konsep matematika

dari pengungkit, suatu sistem pengangkutan yang paling umum dan dasar yang pernah

dirumuskan.

Lima belas tahun kemudian pada tahun 245 sebelum

masehi, Archimedes diperintahkan Raja Hieron untuk mencari

tahu apakah ahli emas telah menipu raja. Hieron memberi

sebongkah emas kepada ahli emas untuk dijadikan mahkota

berbahan emas. Walaupun mahkota ini beratnya sama dengan

emas asli, raja curiga jika ahli emas ini melapisi logam yang lebih

murah didalamnya dengan emas. Archimedes diperintahkan

untuk mencari tahu apakah mahkota ini murni emas tanpa harus

merusak mahkota itu sendiri.

Sepertinya ini merupakan pekerjaan yang mustahil. Ketika sedang mandi di

tempat permandian umum, Archimedes menyadari lengannya terapung diatas air.

Sebuah ide kemudian terbesit di benaknya. Dia menarik tangannya kedalam air dan dia

merenggangkan lengannya. Lengannya dengan sendiri mengapung kembali ke atas.

Kemudian dia mencoba berdiri dari bak, level air menjadi menyusut, kemudian dia

duduk kembali, level air meningkat kembali. Dia berbaring, air naik lebih tinggi lagi,

dan dia merasa lebih ringan. Dia berdiri, level air menurun dan dia merasa dirinya lebih

berat. Air harusnya telah mendorong dia keatas sehingga dia merasa ringan.

Dia kemudian mengambil sebuah batu dan sebalok kayu yang memiliki ukuran

sama ke dalam bak dan merendamkan mereka kedua-duanya. Batu tenggelam tetapi

terasa ringan. Dia harus menekan kayu supaya tenggelam. Itu artinya air harus menekan

ke atas dengan gaya yang relatif terhadap jumlah air yang tergantikan oleh ukuran objek

daripada berat dari objek. Seberat apa objek itu dirasakan di air mempengaruhi

kepadatan objek.Ini membuat Archimedes mengerti bagaimana memecahkan masalah

raja. Dia kembali ke raja. Kuncinya adalah kepadatan. Jika mahkota ini terbuat dari

logam bukan emas, dia dapat memiliki berat yang sama tetapi akan memiliki kepadatan

yang berbeda sehingga akan menumpahkan jumlah air yang berbeda.

Mahkota dan sebuah emas yang beratnya sama di masukkan ke sebuah mangkok

berisi air. Mahkotanya ternyata menumpahkan air lebih banyak sehingga terbukti

mahkota itu adalah palsu. Lebih penting, Archimedes kemudian menemukan prinsip

pengapungan: Air menekan ke atas sebuah objek dengan gaya yang setara dengan

jumlah air yang ditumpahkannya.

Archimedes juga merupakan orang pertama yang mendefinisikan sistem angka

yang mengandung “myriad (10000)”, myramid menunjukkan seuatu bilangan yang

Page 4: Aplikasi Sejarah IPA

IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES 3

nilainya tak berhingga. Ia juga mendefinisikan perbandingan antara keliling lingkaran

dan jari-jari lingkaran yang dikenal sebagai pi (π) sebesar 3.1429.

Archimedes dan Perang Punisia pertama.

Raja Hiero II kala itu terikat perjanjian dengan bangsa Romawi. Syracuse harus

mengirimkan gandum dalam jumlah yang besar pada bangsa Romawi, agar mereka tidak

diserang. Hingga pada suatu ketika Hiero II tidak mampu lagi mengirim gandum dalam

jumlah yang ditentukan. Karena itu Archimedes ditugaskan merancang dan membuat

kapal jenis baru untuk memperkuat angkatan laut raja Hiero II.

Pada masa itu, kapal yang dibuat oleh Archimedes adalah kapal yang terbesar.

Untuk dapat mengambang, kapal ini harus dikeringkan dahulu dari air yang

menggenangi dek kapal. Karena besarnya kapal ini, jumlah air yang harus

dipindahkanpun amat banyak. Karena ituArchimedes menciptakan sebuah alat yang

disebut “Sekrup Archimedes”. Dengan ini air dapat dengan mudah disedot dari dek

kapal. Ukuran kapal yang besar ini juga menimbulkan masalah lain. Massa kapal yang

berat, menyebabkan ia sulit untuk dipindahkan. Untuk mengatasi hal ini, Archimedes

kembali menciptkan sistem katrol yang disebut “Compound Pulley”. Dengan sistem ini,

kapal tersebut beserta awak kapal dan muatannya dapat dipindahkan hanya dengan

menarik seutas tali. Kapal ini kemudian diberi nama Syracusia, dan menjadi kapal paling

fenomenal pada zaman itu. Selama perang dengan bangsa Romawi, yang dikenal dengan

perang punik kedua, Archimedes kembali berjasa besar. Archimedes mendesain

sejumlah alat pertahanan untuk mencegah pasukan Romawi di bawah pimpinan Marcus

Claudius Marcellus, merebut Syracuse.

Saat armada Romawi yang terdiri dari 120 kapal mulai tampak di cakrawala

Syracuse. Archimedes berfikir keras untuk mencegah musuh merapat dipantai.

Archimedes kemudian mencoba membakar kapal-kapal Romawi ini dengan

menggunakan sejumlah cermin yang disusun dari perisai-perisai prajurit Syracuse.

Archimedes berencana untuk membakar kapal-kapal musuh dengan memusatkan sinar

matahari. Namun rencana ini tampaknya kurang berhasil. Hal ini disebabkan untuk

memperoleh jumlah panas yang cukup untuk membakar sebuah kapal, kapal tersebut

haruslah diam.

Walaupun hasilnya kurang memuaskan, dengan alat ini Archimedes berhasil

menyilaukan pasukan Romawi hingga mereka kesulitan untuk memanah. Panas yang

ditimbulkan dengan alat ini juga berhasil membuat musuh kegerahan, hingga mereka

lelah sebelum berhadapan dengan pasukan Syracuse. Saat musuh mulai mengepung

pantai Syracuse, Archimedes kembali memutar otak. Tujuannya kali ini adalah mencari

cara untuk menenggelamkan kapal-kapal Romawi ini. Archimedes kemudian

Page 5: Aplikasi Sejarah IPA

IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES 4

menciptakan alat yang disebut cakar Archimedes. Alat ini bentuknya mirip derek pada

masa kini. Setelah alat ini secara diam-diam dikaitkan ke badan kapal musuh, derek ini

kemudian ditarik. Akibatnya kapal musuh akan oleng, atau bahkan robek dan tenggelam.

Selain kedua alat ini Archimedes juga mengembangkan ketapel dan balista untuk

melawan pasukan Romawi. Namun sayangnya walaupun didukung berbagai penemuan

Archimedes, Syracuse masih kalah kuat dibandingkan pasukan Romawi. Archimedes

pun akhirnya terbunuh oleh pasukan Romawi. Saat tewas Archimedes sedang

mengerjakan persoalan geometri dengan menggambarkan lingkaran-lingkaran di atas

tanah. Sebelum dibunuh ia meneriaki pasukan Romawi yang lewat “Jangan ganggu

lingkaranku!!!”

Prinsip Archimedes

Ketika dirimu menimbang batu di dalam

air, berat batu yang terukur pada timbangan pegas

menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika

dirimu menimbang batu di udara (tidak di dalam

air). Massa batu yang terukur pada timbangan

lebih kecil karena ada gaya apung yang menekan

batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan

ketika kita mengangkat benda apapun dalam air.

Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan

jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang

diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya

apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada

batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih

ringan.

Fapung merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu (Fapung = F2 - F1).

Arah gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah

batu (F2) lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1). Hal

ini dikarenakan tekanan fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan fluida

pada bagian atas batu.

Page 6: Aplikasi Sejarah IPA

IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES 5

Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan

menemukan bahwa benda yang dimasukan ke dalam

fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih

kecil daripada ketika benda tidak berada di dalam fluida

tersebut. Dirimu mungkin sulit mengangkat sebuah batu

dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan

mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini disebabkan

karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan

sebelumnya. Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada

kedalaman yang berbeda. Seperti yang telah gurumuda jelaskan pada pokok bahasan

Tekanan pada Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman. Semakin dalam

fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkan

ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada bagian atas

benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah

benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas

benda.

Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air. Fluida yang

berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang

terletak pada bagian atas benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang berada di

bawah benda memiliki kedalaman yang lebih besar daripada fluida yang berada di atas

benda (h2 > h1).

Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h2 adalah :

Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h1 adalah :

F2 = gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian bawah benda, F1 = gaya yang diberikan

oleh fluida pada bagian atas benda, A = luas permukaan benda. Selisih antara F2 dan F1

merupakan gaya total yang diberikan oleh fluida pada benda, yang kita kenal dengan

istilah gaya apung. Besarnya gaya apung adalah :

Page 7: Aplikasi Sejarah IPA

IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES 6

Keterangan :

Karena

Maka persamaan yang menyatakan besarnya gaya apung (Fapung) di atas bisa kita tulis

menjadi :

Tulisan -tulisan Archimedes.

1. On the Equilibrium of Planes (2 jilid). Buku ini menguraikan hukum tuas dan

menggunakannya untuk menghitung daerah dan pusat gravitasi dari berbagai

geometri.

2. On Spirals. Dalam buku ini, Archimedes mendefinisikan apa yang sekarang disebut

‘spiral Archimedes. Ini adalah kurva mekanis pertama (yaitu, ditelusuri oleh sebuah

titik bergerak) pernah dipertimbangkan oleh seorang matematikawan Yunani.

Dengan menggunakan kurva ini, dia mampu membuat persegi lingkaran.

3. On the Sphere and The Cylinder. Dalam buku ini Archimedes mendapatkan hasil:

bahwa luas dan volume bola berada dalam hubungan yang sama ke daerah dan

volume silinder lurus terbatas.

4. On Conoids and Spheroids. Dalam buku ini Archimedes menghitung luas dan

volume sectios dari kerucut, bola dan paraboloids.

5. On Floating Bodies (2 jilid ). Pada bagian pertama buku ini, Archimedes merinci

hukum keseimbangan cairan, dan air membuktikan bahwa sekitar pusat gravitasi

akan mengadopsi bentuk bola.. Ini mungkin sebuah upaya untuk menjelaskan

pengamatan yang dilakukan oleh para astronom Yunani bahwa bumi itu

bulat..Perhatikan bahwa cairan itu tidak gravitasi diri: ia mengasumsikan adanya

Page 8: Aplikasi Sejarah IPA

IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES 7

titik terhadap segala sesuatu jatuh dan berasal bentuk bola.. Salah satunya adalah

dipimpin bertanya-tanya apa yang akan dia lakukan telah dia memukul pada gagasan

gravitasi universal. Pada bagian kedua, benar-tur de-force, dia menghitung posisi

keseimbangan dari bagian paraboloids. Ini mungkin suatu idealisasi dari bentuk

‘lambung kapal. Beberapa bagian itu mengambang dengan dasar bawah air dan

puncak di atas air, yang mengingatkan pada cara gunung es terapung, meskipun

mungkin tidak Archimedes memikirkan aplikasi ini.

6. The Quadrature of the Parabola. Dalam buku ini, Archimedes menghitung luas

daerah segmen parabola (angka dibatasi oleh parabola dan garis garis potong tidak

selalu tegak lurus dengan sumbu). Jawaban akhir diperoleh dengan triangulating

daerah dan penjumlahan seri geometris dengan rasio 1 / 4.

7. Stomachion Stomachion. Ini adalah teka-teki Yunani mirip dengan Tangram. Dalam

buku ini, Archimedes menghitung luas dari berbagai potongan. Ini mungkin

merupakan referensi pertama yang harus kita permainan ini. penemuan terbaru

menunjukkan bahwa Archimedes berusaha untuk menentukan berapa banyak cara

strip kertas bisa dirakit menjadi bentuk persegi.. Hal ini mungkin penggunaan

pertama kombinatorik untuk memecahkan masalah.

8. Archimedes’ Cattle Problem. Archimedes menulis surat kepada para ulama di

Perpustakaan Alexandria, yang tampaknya telah meremehkan pentingnya ‘karya

Archimedes. Dalam surat-surat ini, dia berani mereka untuk menghitung jumlah

ternak di Herd Matahari dengan menyelesaikan sejumlah persamaan Diophantine

simultan, beberapa dari mereka kuadrat. Masalah ini adalah salah satu masalah

terkenal diselesaikan dengan bantuan komputer.

9. The Sand Reckoner. Dalam buku ini, Archimedes menghitung jumlah butir pas pasir

dalam alam semesta. Buku ini menyebutkan ‘teori Aristarkhus dari tata surya, ide-

ide kontemporer tentang ukuran Bumi dan jarak antara berbagai benda langit.. Dari

surat inroductory kita juga belajar bahwa ‘ayah Archimedes adalah seorang

astronom.

10. The Method. Dalam pekerjaan, yang tidak dikenal pada Abad Pertengahan, tetapi

pentingnya yang sadar setelah penemuannya, Archimedes mempelopori penggunaan

infinitesimals, menunjukkan bagaimana putus angka dalam jumlah tak terbatas tak

terbatas komponen kecil dapat digunakan untuk menentukan nya area atau volume..

Archimedes tidak mungkin mempertimbangkan metode ini tidak matematis yang

tepat, dan ia menggunakan metode ini untuk menemukan setidaknya beberapa

daerah atau volume ia mencari, dan kemudian menggunakan metode yang lebih

tradisional karena kelelahan? Untuk membuktikan mereka.. Ini pekerjaan tertentu

Page 9: Aplikasi Sejarah IPA

IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES 8

ditemukan dalam apa yang disebut Palimpsest Archimedes.Beberapa detil dapat

ditemukan pada bagaimana Archimedes digunakan infinitesimals.

Beberapa hal yang dinamakan Archimedes untuk menghormatinya antara lain

kawah Archimedes di Bulan, Asteroid 3600 Archimedes, dinamai untuk

menghormatinya. Selain itu juga Archimedes komputer, Ubin Archimedes, Spiral

Archimedes, Trammal dari Archimedes.

Implementasi dan Penerapan Hukum Archimedes

Sudah banyak aplikasi teknologi yang memanfaatkan rumusan dari hukum ini

diantaranya akan diuraikan sebagai berikut:

1. Kapal Laut

Di awal pembahasan Hukum

Archimedes telah sedikit disinggung

mengapa kapal laut dapat mengapung

di air. Badan kapal laut mempunyai

rongga udara. Karena rongga udara

ini, volume air laut yang dipindahkan

oleh kapal tersebut cukup besar

sehingga sesuai prinsip Archimedes,

kapal laut mendapatkan gaya apung

yang cukup besar untuk menahan bobot kapal sehingga kapal dapat mengapung di

permukaan air. Kapal sangat penting untuk transportasi. Indonesia merupakan salah

satu negara kepulauan yang besar. Oleh karena itu, kapal laut memegang peranan

penting akan kelancaran transportasi di negara kita.

2. Kapal Selam

Jika kapal laut hanya dapat mengapung di permukaan air, maka kapal selam,

selain dapat mengapung, dapat juga melayang dan tenggelam di dalam air laut.

Karena kemampuannya tersebut, kapal

selam sangat cocok digunakan dalam

bidang militer dan penelitian.

Bentuk badan kapal selam dirancang agar

dapat mengapung, melayang, dan

tenggelam dalam air. Selain itu,

dirancang untuk dapat menahan tekanan

air di kedalaman laut.

Perhatikan gambar ketika kapal selam sedang mengapung, melayang, dan

tenggelam! Badan kapal selam mempunyai rongga udara yang berfungsi sebagai

Page 10: Aplikasi Sejarah IPA

IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES 9

tempat masuk dan keluarnya air atau udara. Rongga ini terletak di lambung kapal.

Rongga tersebut dilengkapi dengan katup pada bagian atas dan bawahnya.

Ketika mengapung, rongga terisi dengan udara sehingga volume air yang

dipindahkan sama dengan berat kapal. Sesuai dengan prinsip Archimedes, kapal

selam akan mengapung. Ketika rongga katup atas dan katup bawah pada rongga

kapal selam dibuka, maka udara dalam rongga keluar atau air masuk mengisi rongga

tersebut. Akibatnya, kapal mulai tenggelam. Katup akan ditutup jika kapal selam

telah mencapai kedalaman yang diinginkan. Dalam keadaan ini, kapal selam dalam

keadaan melayang. Jika katup udara pada rongga dibuka kembali maka volume air

dalam rongga akan bertambah sehingga kapal selam akan tenggelam Jika kapal

selam akan muncul ke permukaan dari keadaan tenggelam, air dalam rongga

dipompa keluar sehingga rongga hanya terisi udara. Dengan demikian, kapal selam

akan mengalami gaya apung yang dapat menyamai berat kapal selam. Akibatnya,

kapal selam akan naik ke permukaan dan mengapung.

3. Jembatan Ponton

Peristiwa mengapung suatu benda karena

memiliki rongga udara dimanfaatkan untuk

membuat jembatan yang terbuat dari drum-

drum berongga yang dijajarkan melintang aliran

sungai. Volume air yang

dipindahkan menghasilkan gaya apung yang

mampu menahan berat drum itu sendiri dan

benda-benda yang melintas di atasnya. Setiap

drum penyusun jembatan ini harus tertutup agar

air tidak dapat masuk ke dalamnya.

4. Hidrometer

Hidrometer adalah sebuah alat yang

digunakan untuk mengukur massa jenis

suatu zat cair. Cara penggunaan alat ini

adalah sebagai berikut. Hidrometer

dimasukkan ke dalam zat cair yang akan

ditentukan massa jenisnya. Karena alat

ini mempunyai rongga udara maka alat

ini akan mengapung. Telah disinggung

sebelumnya, peristiwa tenggelam

dipengaruhi oleh massa jenis zat cair. Jika massa jenis zat cair tempat hidrometer

diletakkan besar, ketinggian tabung hidrometer yang muncul semakin besar dan

Page 11: Aplikasi Sejarah IPA

IMPLEMENTASI HUKUM ARCHIMEDES 10

sebaliknya. Hidrometer sering digunakan untuk keperluan penelitian di bidang

kimia.

Daftar Pustaka

Maskoeri, Jasin.2003.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Salam, Burhanuddin.2004.Sejarah Filsafat Ilmu & Teknologi.Jakarta: Rineka Cipta.

Wedyawati, Nelly.2010. Ilmu Alamiah Dasar. Nanga Pinoh: Sekolah Tinggi Keguruan

dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Jadiwijaya, “Sejarah Perkembangan Ilmu” dalam http://jadiwijaya.blog.uns.ac.id/2010

/06/02/sejarah-perkembangan-ilmu/, diakses 2 Desember 2013.

Assalam Jamaludin, “Makalah Sejarah Perkebangan Ilmu”, dalam http://

jamaludinassalam.wordpress.com/2011/03/30/makalah-sejarah-perkembangan-

ilmu, diakses 2 Desember 2013.

http://lylie-ronas.blogspot.com/2012/04/penerapan-hukum-archimedes-dalam.html,

diakses 14 Desember 2013

http://karyadiberbagi.blogspot.com/2012/02/penerapan-hukum-hukum-

archimedes.html, diakses 14 Desember 2013

http://potretcerita.blogspot.com/2012/03/hukum-archimedes.html

http://jodivanz.blogdetik.com/2012/03/29/penerapan-hukum-archimedes-dalam-

kehidupan-sehari-hari/ diakses 14 Desember 2013

http://3hsoftcom.blogspot.com/2010/12/cara-kerja-kapal-selam.html, diakses 14

Desember 2013

http://creativesmilekids.com/penerapan-hukum-archimedes-dalam-kehidupan-sehari-

hari/ diakses 14 Desember 2013

http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/penerapan-hukum-archimedes/

diakses 14 Desember 2013