RPP Sejarah XII IPA Berkarakter Smt 2

download RPP Sejarah XII IPA Berkarakter Smt 2

of 21

Transcript of RPP Sejarah XII IPA Berkarakter Smt 2

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )Sekolah : Mata Pelajaran : Program : Kelas / Semester : Pertemuan / Minggu ke : SMA NEGERI 1 KEJOBONG SEJARAH Ilmu Pengetahuan Alam XII ( Duabelas ) / Genap 18

Standar Kompetensi 2. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ke-20. Kompetensi Dasar 1.1 Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan dunia internasional setelah Perang Dunia II dan Perang Dingin. Indikator Pencapaian 1. Menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin. 2. Menghubungkan perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa dengan kondisi keamanan dunia pada masa Perang Dingin. 3. Menjelaskan perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi menuju proses globalisasi. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran ini siswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin.

Karakter siswa yang diharapkan :demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab 2. Menghubungkan perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa dengan kondisi keamanan dunia pada masa Perang Dingin.

Karakter siswa yang diharapkan :toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab 3. Menjelaskan perkembangan teknologi, komunikasi, dan informasi menuju proses globalisasi. Karakter siswa yang diharapkan : toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, tanggung jawab Materi Pembelajaran 1. Faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin 1. Lahirnya negara adikuasa Perang dunia II (1939 1945) ternyata lebih dahsyat dan ruang lingkupnya lebih luas dibanding perang dunia I (1914 1918). Perang tersebut membawa dampak luas dalam bidang politik, ekonomi dan sosial masyarakat. Dampak politik memunculkan negara adikuasa dan berlangsung persaingan Amerika Serikat dengan Uni Sovyet untuk memperebutkan pengaruh di dunia. Perang dingin adalah suasana internasional yang sangat tegang dan bermusuhan akibat konflik ideologi antara blok Barat (liberal kapitalis) dipimpin USA dan blok Timur (sosialis komunis) dipimpin Uni Sovyet yang berkembang setelah perang dunia II. 2. Penyebab terjadinya perang dingin Setelah berakhirnya Perang Dunia II, dua negara utama pemenang perang (AS dan Uni Sovyet) berkembang menjadi dua kekuatan raksasa dunia (super power). Amerika Serikat memiliki ideologi demokrasi liberal kapitalis yang didukung Inggris dan Perancis. Sedangkan Uni Sovyet berideologi komunis. Masing-masing menganggap ideologinya paling mampu menjawab persoalan bangsa-bangsa di dunia. Kedua pihak bersaing dalam perebutan hegemoni dunia di bidang

1

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

ekonomi, politik, ideologi dan militer. Dengan demikian, perang dingin dapat disebabkan faktor sebagai berikut : a. perbedaan paham Perbedaan nampak dari Amerika Serikat yang mengembangkan liberalisme kapitalis, sedangkan Uni Sovyet berupaya mengembangkan paham sosialis komunis.

b. keinginan berkuasa Dalam perang dunia II, kedua negara besar bersatu melawan kelompok Poros (Jerman, Italia dan Jepang). Namun setelah perang usai, karena perbedaan paham, Amerika Serikat dan Uni Sovyet ingin menguasai dunia. Hal ini ditunjukkan melalui perebutan pengaruh, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer maupun teknologi ruang angkasa. Dalam persaingan, masing-masing pihak memandang pihak lain sebagai saingan atau musuh yang berbahaya. Terjadi bipolarisasi, dimana pihak-pihak yang terlibat berusaha mencari dukungan dari negara lain (negara dalam PD II) dan negara yang baru merdeka. Sehingga lahirlah blok barat (AS) dan blok timur (Uni Sovyet). Tujuan masing-masing adalah menjadi penguasa tunggal di dunia yang dapat dicapai dengan melakukan segala hal. Namun demikian, kedua blok belum pernah secara langsung berhadapan dalam perang terbuka. Pada tanggal 4 April 1949, Amerika Serikat didukung negara-negara Eropa Barat membentuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dengan markas Brussel. Adapun anggotanya Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Nederland, Luxemburg, Perancis, Portugal, Kanada dan Amerika Serikat. Untuk mengimbangi NATO, Uni Sovyet membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1951 dengan markas Warsawa. Adapun anggotanya meliputi: Uni Sovyet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia dan Rumania. Kedua pihak berlomba saling mengembangkan persenjataan, mata-mata dan mempertahankan pengaruhnya bersama sekutunya masing-masing. Istilah Perang Dingin digunakan media massa AS tahun 1948 untuk menggambarkan makin PHQLQJNDWQ\D SHUPXVXKDQ DQWDUD $6 GDQ 8QL 6RY\HW SDVFD 3HUDQJ 'XQLD ,,. 3H dilatarbelakangi munculnya ketegangan sebagai wujud konflik kepentingan, supremasi, perbedaan GLQJLQ ideologi, saling tidak mempercayai dan sebagainya antara blok barat dan blok timur. Perang dingin ditandai dengan peristiwa Krisis Berlin tahun 1948. Peristiwa ini terjadi ketika Uni Sovyet melanggar Perjanjian Yalta (Pebruari 1945) dengan memblokade seluruh jalan masuk kota Berlin. Berlin adalah kota pendudukan AS dan sekutunya, namun terletak di daerah Jerman Timur. Oleh karena itu suplai bahan makanan dan keperluan lain bagi penduduk kota Berlin harus dikirim lewat udara. Krisis yang berakhir bulan Mei 1949 berakibat Jerman terpecah menjadi dua: Jerman Barat beribukota Berlin barat dan Jerman Timur beribukota Berlin Timur. Selama perang dingin, di Uni Sovyet sendiri, rakyat hidup dibawah kontrol ketat daripada biasanya. Rakyat diberitahukan bahwa mereka telah memenangkan Perang Patriotik Terbesarnya sendiri, tanpa bantuan dari negara Barat. Kebudayaan Barat dikecam karena rendah tingkatannya. Sebaliknya kebudayaan Sovyet dipropagandakan sebagai lebih unggul dibanding dengan yang lain. Selama perang dingin berlangsung, kedua negara adikuasa tersebut tidak pernah terlibat dalam suatu konflik atau peperangan terbuka. Namun keduanya selalu memberikan dukungan kepada negara-negara yang sedang bersengketa. Ada beberapa hal yang mewarnai situasi perang dingin yaitu: a. Doktrin Truman Kebijakan Doktrin Truman muncul bulan Maret 1947, dimana pengaruh komunis Uni Sovyet pasca perang dunia II makin luas. Doktrin tersebut untuk membendung pengaruh komunis di dunia. Tujuannya membantu Turki dan Yunani menghadapi gerilyawan komunis yang berasal dari negara tetangganya: Yugoslavia dan Albania. Total bantuan ekonomi dan militer mencapai US$ 400 juta. Dicanangkannya kebijakan tersebut, berdasarkan keyakinan AS bahwa jika satu negara jatuh ke tangan penerintahan komunis maka akan jatuh pula negara-negara tetangganya. Keyakinan ini sesuai dengan Teori Domino. b. Perang terbuka di beberapa negara Kedua negara adikuasa selalu berada di belakang negara-negara yang bertikai dengan melibatkan dukungan ideologi, politik dan militer. Diantaranya Perang Korea yang disebabkan pada tanggal 25 Juni 1950 60.000 tentara Korea Utara menyerbu Korea Selatan. PBB turun tangan dengan mengirim tentara gabungan membantu Korea Selatan melawan Korea Utara yang didukung blok Timur. Perang selama tiga tahun ini berakhir dengan gencatan senjata di Pamunjom pada 27 Juli 1953. Selain itu, Uni Sovyet membantu Mesir dan Syiria (Suriah) dalam perang melawan Israel tahun 1967. Israel dibantu Inggris, Perancis dan AS. Dalam Perang Vietnam, Uni Sovyet mendukung berdirinya Vietnam Utara bahkan mendapat peran pangkalan AL di Cam Ranh. Sementara Vietnam Selatan didukung Perancis dan selanjutnya dukungan besar dari AS.

2

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

c. Perlombaan senjata Pada mulanya pembuatan senjata nuklir terjadi pada akhir PD II dengan hasil bom atom. Pada tahun 1949, Uni Sovyet berhasil mengadakan uji coba ledakan bom atom yang pertama. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan reaksi dari AS. Sejak itulah dilakukan perlombaan senjata. Pada Nopember 1952, AS berhasil membuat bom hidrogen, namun Uni Sovyet menyusul sembilan bulan berikutnya. Penelitian dan riset tentang senjata pemusnah massal terus dikembangkan dengan tujuan untuk memperlihatkan kemampuan dalam memperebutkan hegemoni dunia. Pusat-pusat peluncuran (silo) dibangun di berbagai negara yang ada dalam pengaruhnya. Berikut gambaran mengenai perlombaan senjata : Jenis Persenjataan Uni Sovyet USA 1052 584 376 6774 108 218 17.000 9.500 5.300 1.800 350

Rudal balistik berpangkalan di darat 1398 989 Rudal yang dilontarkan dari kapal selam Pesawat pembom berawak dengan rudal 150 Kendaraan MIRVS 4872 860 Kekuatan Nuklir Medan: Rudal Kekuatan Nuklir Medan: Pesawat Pembom 880 Tank artileri 45.000 Senjata artileri 19.400 Senjata Anti Pesawat Udara 6.500 Pelontar Rudal Darat ke Udara 6.300 Pelontar Rudal Darat ke Darat 1.200 (sumber data dari Jurnal Analisis tahun 1983).

d. Perlombaan teknologi ruang angkasa Dalam perkembangannya perlombaan mengarah ke ruang angkasa. Tahun 1957, Uni Sovyet berhasil meluncurkan Sputnik I tanpa awak dan diikuti Sputnik II yang membawa seekor anjing. AS mengimbangi dengan meluncurkan Explorer I tahun 1958 dan disusul Explorer II, Discoverer dan Vanguard. Uni Sovyet melampaui dengan meluncurkan Lunik dan mendarat di bulan. Selanjutnya diimbangi AS dengan pendaratan manusia di bulan. Pada bulan April 1961, Uni Sovyet berhasil mengirim kosmonotnya Yuri A. Gagarin ke ruang angkasa dengan pesawat Vostok I dan mengitari bumi 1 jam 29 menit. AS menyusul dengan astronoutnya Alan Bartlett Shepard Jr. pada tahun 1961. Uni Sovyet kembali meluncurkan Vostok II dengan astronotnya Gherman Stepanovich Titov. Disusul AS meluncurkan Friendship VII dengan John H. Glenn. Kegiatan lomba teknologi luar angkasa ini berlangsung terus hingga tahun 1980an. Pada bulan Maret 1983, presiden Ronald Reagan mengusulkan Strategic Defence Initiative (SDI atau dikenal Prakarsa Pertahanan Strategis atau Strategi Perang Bintang). Hal ini memunculkan protes Uni Sovyet yang menganggap bertentangan dengan persetujuan ABM Treaty. e. Kegiatan mata-mata Kegiatan mata-mata atau spionase mewarnai kondisi politik selama perang dingin. Tujuannya mencari informasi atau rahasia negara yang sengaja ditujukan terhadap lawan. Setiap negara membentuk dinas rahasia, misal AS dengan CIA, Uni Sovyet (KGB), Inggris (MI 6). Masing-masing dinas rahasia kadang berperan dalam membantu terciptanya peristiwa di dunia, contoh Insiden Teluk Babi tahun 1961. f. Sistem Aliansi Setiap negara yang bertentangan berusaha memperkuat diri dengan bergabung dalam aliansi Beberapa aliansi yang terbentuk yaitu: 1) Pembentukan Cominform (The Communist Information Bureau) tahun 1947 sebagai wadah kerjasama partai-partai komunis Eropa yang berpusat di Beograd (Yugo). 2) Perjanjian RRC dan Uni Sovyet tahun 1950 yaitu kerjasama untuk menghadapi kemungkinan agresi Jepang. 3) Pembentukan NATO tahun 1949. 4) Pembentukan Pakta Warsawa tahun 1955. 5) Pembentukan ANZUS tahun 1951 yang terdiri dari AS, Australia dan Selandia Baru. 6) Pembentukan SEATO yaitu kerjasama pertahanan negara-negara Asia tenggara dengan pihak barat. Anggotanya: AS, Inggris, Perancis, Philipina, Singapura dan Selandia Baru. Kehidupan dunia internasional pada masa perang dingin diliputi ketegangan. Timbul adu kekuatan dan keunggulan Uni Sovyet dengan Amerika Serikat atau bipolarisasi sejak akhir perang dunia II. Kedua negara berusaha mencari kawan baik kepada negara Eropa maupun negara yang

3

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

baru merdeka. Negara berkembang dan terbelakang dipersenjatai oleh kedua adikuasa. Dengan demikian semakin luas keretakan dan pemisahan negara di dunia. Memasuki tahun 1950an, terjadi pergeseran bipolarisasi menjadi multipolar, dimana berkembang persaingan blok Barat dengan blok Timur. Hal ini disebabkan kemampuan membuat dan memiliki senjata nuklir telah dikuasai oleh negara Eropa (Inggris dan Prancis). Perkembangan ini berakibat percaturan politik dunia menjadi semakin rumit. 2. Perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa dengan kondisi keamanan dunia pada masa Perang Dingin Perkembangan Teknologi Persenjataan Persaingan yang paling mencolok dalam masa Perang Dingin adalah dalam bidang militer, khususnya dalam hal persenjataan. Kedua negara adidaya itu saling berlomba menciptakan berbagai senjata yang mutakhir dan mematikan, misalnya bom. Bom adalah senjata ledak yang lazim digunakan dalam perang. Terorisme juga melibatkan penggunaan bom. Bom umumnya terdiri atas wadah logam yang diisi dengan bahan peledak atau bahan kimia. Bom melukai dan menewaskan orang serta merusakkan gedung dan bangunan lain, kapal, pesawat terbang, ataupun sasaran lain. Salah satu senjata yang paling menakutkan dan da pat membantu mengakhiri Perang Dunia II adalah bom atom. Senjata yang disebut bom atom itu dibuat pertama kali oleh Amerika Serikat pada tanggal 16 Juli 1945 di Alamo Gardo, New Mexico. Bom atom itu kemudian dipakai untuk menghancurkan kota Hiroshima pada tanggal 8 Agustus 1945 dan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibat pemboman itu Jepang menyerah dan berakhirlah Perang Dunia II. Bom dalam bentuk apa pun apabila meledak akan menimbulkan kerugian pada manusia dan alam sekitarnya. Tenaga atom yang ditimbulkan akan menimbulkan radiasi yang apabila diterima dalam jumlah besar akan sangat fatal akibatnya. Debu radioaktif dan endapan dari awan yang tertiup angin dan bertebaran di daratan dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman serta membinasakan hewan dan manusia. Pada jangka panjang ledakan bom atom akan mengakibatkan kematian serta kanker pada manusia, sedangkan kerusakan genetis akan terlihat pada generasi-generasi berikutnya. Keberhasilan Amerika Serikat dalam menciptakan bom atom, ternyata dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat diikuti oleh pesaingnya Uni Soviet. Pada tahun 1949 Uni Soviet berhasil melakukan uji coba peledakan bom atomnya. Tentu saja keberhasilan Uni Soviet itu menimbulkan kecemasan Amerika Serikat sehingga negara tersebut berusaha mencari dan menciptakan bom tandingannya. Oleh karena itu, Amerika Serikat segera melakukan penelitian tentang bom hidrogen. Bom hidrogen mendapatkan tenaga dari penggabungan inti-inti atom hidrogen berat dan deuteron. Ledakan yang ditimbulkan oleh bom hydrogen jauh lebih dahsyat dibandingkan bom atom. Ledakan dari bom hydrogen menghasilkan bola api dengan garis tengah beberapa kilometer disertai munculnya awan cendawan yang tinggi sekali. Pada ledakan bom hydrogen akan diperoleh energi yang sangat besar, tetapi radioaktifnya kecil dibandingkan ledakan bom atom. Oleh karena itu, bom hidrogen proses fusinya dapat dimanfaatkan untuk maksud pertahanan dan tujuan damai. Namun, pengembangan dan keberhasilan penciptaan bom hidrogen oleh Amerika Serikat seakanakan menjadi sia-sia. Hal itu disebabkan Uni Soviet pun menyusul mampu menciptakan bom hidrogen pula. Uni Soviet berhasil mengembangkan bom hidrogen pada sekitar tahun 1953. Kedua negara adidaya itupun akhirnya berlomba-lomba menciptakan bom dan persenjataan nuklir. Bom nuklir adalah sebuah bom yang mempunyai daya ledak luar biasa yang berasal dari peristiwa pembelahan (fisi) dan penggabungan (fusi) inti-inti atom. Efek yang ditimbulkan merupakan akibat dari pelepasan energi yang sangat besar dalam waktu singkat. Persenjataan nuklir adalah jenis persenjataan dalam kategori nonkonvensional yang daya rusaknya berasal dari energi yang dihasilkan oleh reaksi nuklir, yaitu jenis fisika yang melibatkan inti atom. Bom dan persenjataan nuklir yang dikembangkan oleh dua kekuatan adidaya dunia itu sangat membahayakan umat manusia. Negara adidaya itu mengembangkan persenjataan nuklir dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk peluru kendali (rudal). Jangkauan yang dapat ditempuh oleh rudal itu pun bermacam-macam, misalnya jarak lontarnya dapat mencapai antarnegara ataupun antarbenua. Dari persenjataan jenis rudal berkepala nuklir itu, Amerika Serikat dapat mengarahkan langsung rudal ke Uni Soviet. Demikian pula sebaliknya, Uni Soviet pun dapat menyerang langsung Amerika Serikat. Negara-negara sekutu Amerika Serikat dan satelit Uni Soviet tidak lepas dari pengerahan teknologi persenjataan itu. Negara-negara mereka dibangun basis militer dan pangkalan peluncuran rudal hanya untuk ambisi dua adidaya dunia. Namun, apabila perang terbuka itu benar-benar terjadi karena terkena akibatnya. Bahkan, a.

4

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

dapat menjadi sasaran langsung penghancuran padahal mereka tidak tahu-menahu permasalahan. Oleh karena itu, kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan merupakan kerja sama yang paling mencolok dalam suasana Perang Dingin. Banyak organisasi pertahanan yang dibentuk selama terjadi Perang Dingin, seperti SEATO, ANZUS, NATO, dan Pakta Warsawa. Setiap persekutuan pertahanan, terutama kelompok Amerika Serikat dan Uni Soviet, saling memperkuat pertahanan mereka. Namun, mereka sadar bahwa peperangan yang menggunakan senjata mutakhir akan menghancurkan dan akan melenyapkan peradaban manusia. Perang Dingin dan hubungan yang tegang secara terus-menerus menyadarkan kedua negara adidaya untuk melakukan detente atau penghentian ketegangan antarnegara. Untuk detente dilakukan pembicaraan-pembicaraan dalam rangka mengurangi ketegangan antardua negara adidaya tersebut. b. Pengeksploitasian Ruang Angkasa 1) Persaingan antara Amerika dengan Uni Soviet Teknologi penerbangan antariksa terjadi ketika era Perang Dingin dan persaingan antara Amerika Serikat dengan Rusia yang saat itu masih bernama Uni Soviet. Teknologi roket yang merupakan dasar dari sistem penerbangan antariksa pada mulanya dikembangkan untuk keperluan persenjataan. Bicara soal teknologi roket, kita tidak bisa lepas dari nama Wehrner Von Braun, ilmuwan Jerman yang direkrut Hitler untuk mengembangkan misil V2, sebuah peluru kendali dengan teknologi roket dalam masa Perang dunia II. Saat perang usai, Von Braun hijrah ke AS dan membantu pengembangan teknologi roket untuk kepentingan penerbangan antariksa di sana. Namun demikian, entah mengapa, cetak biru V2 kemudian jatuh ke tangan Rusia, dan digunakan oleh pihak rusia sebagai acuan untuk mengembangkan roketnya sendiri. Kedua negara adidaya itu kemudian terlibat dalam persaingan sengit untuk mengeksplorasi ruang angkasa. Rusia unggul lebih dahulu dengan keberhasilannya meluncurkan satelit buatan yang pertama di dunia dengan nama Sputnik I pada 4 Oktober 1957. AS kemudian menyusul dengan meluncurkan satelit pertamanya yang dinamai Explorer I pada 31 Januari 1958. Pada 12 April 1961, Rusia kembali memimpin dengan meluncurkan manusia pertama ke angkasa luar, Yuri Alekseyivich Gagarin, seorang mayor Agkatan Udara Rusia yang meluncur dengan kapsul Vostok I. Kurang dari sebulan kemudian, AS meluncurkan astronaut pertamanya, Alan B Shepard dengan kapsul Mercury 7. Peluncuran ini dilakukan secara terburu-buru dengan teknologi yang belum sempurna sehingga Alan B.Shepard hanya mampu mengangkasa selama 15 menit dengan ketinggian maksimal 184 km, tertinggal dengan Yuri Alekseyivich Gagarin dari Uni Soviet yang mencatat waktu 108 menit dan ketinggian maksimal 301,4 km dalam sekali orbit. Misi Amerika Serikat sendiri sebenarnya hanyalah penerbangan naik-turun dan tidak sampai mengorbit bumi. AS baru berhasil mengirimkan pesawat pengorbit pada 20 Februari 1962, ketika kapsul Friendship 7 yang diawaki oleh Letkol. John Herschel Glenn berhasil melakukan 3 kali orbit dalam penerbangan selama 4 jam 56 menit. Tetapi prestasi ini masih kalah jauh dengan kemajuan yang dicapai Rusia pada 6 bulan sebelumnya, ketika Mayor German Stephanovich Titov berhasil mengorbit sebanyak 17 kali dalam penerbangan selama 25 jam 18 menit dalam kapsul Vostok II. Bulan menjadi sasaran berikutnya dari kedua negara yang tengah bersaing itu. Rusia mendahului dengan mengirim wahana tak berawak Lunik II pada 14 September 1959. Wahana ini tercatat sebagai wahana buatan manusia pertama yang mendarat di permukaan bulan. Sayangnya, Lunik II mendarat secara keras (hard landing), dengan akibat seluruh peralatan yang dibawanya rusak sehingga tidak mampu mengirimkan data apapun ke bumi. Rusia baru berhasil mendaratkan wahana yang mampu melakukan pendaratan lunak (soft landing) pada Februari 1966 melalui wahana Lunik IX. Sedangkan AS baru berhasil mengirimkan wahana untuk melakukan pendaratan lunak pada 1966. Setahun kemudian, sebuah wahana AS lainnya berhasil mengirimkan gambar TV pertama dari permukaan bulan. Puncaknya terjadi pada 17 Juli 1969, ketika Neil Amstrong dan Edwin Aldrin berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai manusia pertama yang menginjak permukaan bulan melalui misi Apollo-11. Misi ini dilanjutkan dengan 5 pendaratan lainnya, masingmasing Apollo-12 (November 1969), Apollo-14 (Februari 1971), Apollo-15 (Agustus 1971), Apollo16 (April 1972), dan terakhir, Apollo-17 (Desember 1972). Misi Apollo juga pernah mencatat kegagalan, tepatnya menimpa misi Apollo-13 yang mengalami kecelakaan (ledakan pada salah satu modulnya). Melalui tindakan pertolongan yang legendaris, para awaknya dapat kembali dengan selamat ke bumi walaupun gagal menjejak ke permukaan bulan. Sementara itu, Rusia tercatat pernah mengirimkan modul Lunkhod I pada 17 November 1970. Modul ini berupa robot yang dikendalikan dari bumi. Namun demikian, sesudahnya program antariksa Rusia di bulan tidak lagi berlanjut. Begitu pula dengan AS. Setelah berakhirnya misi Apollo-17, AS tidak lagi mengirimkan manusia ke bulan. Persaingan antara Amerika dengan Uni Soviet terus berlanjut dalam bidang penguasaan ruang angkasa. Kalau sebelum era pesawat ulang-alik, seluruh komponen antariksa bersifat sekali

5

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

pakai. Maka akibatnya, pengiriman misi berawak membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain cara ini juga sangat berisiko karena apabila terjadi kecelakaan dalam misi berawak di ruang 13 angkasa, mustahil untuk melakukan pertolongan. Musibah yang menimpa misi Apollomemberikan pelajaran bahwa misi berawak ke antariksa tidak lain adalah sebuah petualangan yang penuh risiko. Atas pertimbangan itu, maka tahun 1970-an, NASA mulai mengembangkan pesawat ulang-alik. Misi ulang-alik dinilai lebih ringan biayanya karena hampir seluruh komponennya dapat digunakan kembali pada misi-misi sesudahnya. AS kembali mencatat sejarah dengan keberhasilannya meluncurkan pesawat ulang-alik pertamanya, Columbia, pada bulan Juni 1981. Dengan digunakannya teknologi ulang-alik, terbuka kesempatan untuk meluncurkan misi berawak dengan frekuensi yang lebih sering dengan pembiayaan yang lebih kecil. Pesawat ulang-alik Challenger yang meledak saat peluncuran 28 Februari 1986 dan menewaskan ketujuh awaknya memang sempat membuat NASA merestrukturisasi kembali program ulang-aliknya, khususnya dalam persoalan keamanan. Namun demikian, teknologi ulangalik sendiri tidak banyak berubah, bahkan selama lebih dari 20 tahun sejak pertama kali digunakan. Puncaknya terjadi pada peristiwa kecelakaan yang menimpa Columbia, 1 Februari 2003, ketika pesawat tersebut meledak di udara sesaat setelah memasuki atmosfir bumi dalam proses pendaratan. Peristiwa yang menewaskan tujuh awak tersebut kembali membuka perdebatan mengenai keamanan serta kepentingan misi ulang-alik. Akibat dari kecelakaan ini adalah dibekukannya program luar angkasa AS sambil mengkaji kembali berbagai faktor dalam penerbangan ulang-alik, termasuk kemungkinan digunakannya teknologi yang sama sekali baru, dengan efisiensi dan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Ada beberapa alternatif pengganti pesawat ulang-alik yang saat ini sedang dikembangkan, walaupun masih belum jelas teknologi mana yang kelak akan dipilih untuk menggantikan model peluncuran pesawat ulang-alik. Sepeninggal Challenger dan Columbia, AS masih memiliki tiga pesawat ulang-alik lain, yaitu Discovery, Atlantis, dan Endeavour, ditambah dengan satu prototipe yang tidak pernah mengudara, Enterprise, yang kini menghuni museum Smithsonian. Sementara itu Uni Soviet juga tidak mau ketinggalan dengan Amerika Serikat. untuk mengejar ketertinggalannya dari AS, Rusia tercatat juga sempat mengembangkan pesawat ulangaliknya sendiri yang diberi nama Buran, dari bahasa setempat yang berarti Badai Salju. Tahun 1988, Buran sempat diujicoba dalam sebuah penerbangan tanpa awak. Sayangnya, krisis politik maupun ekonomi yang melanda Uni Soviet sesaat sebelum bubar membuat proyek Buran tersendat, dan bahkan terhenti sama sekali sebelum sempat berkembang. Pecahnya Uni Soviet akhirnya juga membawa malapetaka bagi program antariksa Rusia. Pangkalan peluncuran Rusia yang berada di Tyuratam (dikenal sebagai kosmodrom Baikonur) kini telah masuk wilayah Kazakhstan, sebuah negara kecil yang secara ekonomi tidak begitu makmur. Tentu saja pemerintah Kazakhstan tidak ingin membiarkan begitu saja sebagian teritorinya dipakai secara gratis oleh negara Rusia untuk kepentingannya sendiri. Pendeknya, pemerintah Kazakhstan menuntut pihak Rusia untuk membayar ongkos sewa agar dapat terus menggunakan pangkalan tersebut. Rusia terus melanjutkan program antariksa mereka dengan memanfaatkan stasiun luar angkasa Mir. Tetapi karena kurangnya biaya ditambah lagi dengan kondisi Mir yang memang sudah terlalu tua akhirnya membuat pemerintah Rusia terpaksa memutuskan untuk mengakhiri riwayat stasiun kebanggaan mereka itu pada bulan april 2001. Ruang angkasa memang terlalu luas untuk dieksplorasi oleh satu atau dua negara tertentu saja. Dewasa ini, pemanfaatan luar angkasa dilakukan atas dasar kerja sama, bukan lagi persaingan seperti pada awalnya. Kini, AS dan Rusia, bersama-sama dengan negara-negara maju lainnya bahu-membahu mengembangkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station) yang diharapkan kelak menjadi pusat kegiatan eksplorasi antariksa secara lintas negara. Sementara itu, teknologi roket juga tidak lagi merupakan monopoli AS atau Rusia. Tercatat negaranegara seperti Jepang, India, Cina, dan Uni Eropa, juga telah berhasil mengembangkan teknologi roketnya sendiri. Rencana Cina untuk meluncurkan misi berawak ke antariksa kiranya akan menorehkan sejarah baru dalam dunia penerbangan antariksa. Perkembangan di Cina Dalam Perkembangan berikutnya Cina berhasil untuk mengirimkan manusia ke orbit. Roket Long March 2F yang membawa kapsul Shenzhou V akhirnya meluncur dari landasan pusat antariksa Cina di Jiauquan, Provinsi Gansu, mencatatkan Yang Liwei sebagai taikonaut (sebutan Cina untuk astronaut) pertama. Ia kembali ke bumi dengan selamat pada keesokan harinya setelah menjalani 16 kali orbit dalam misi yang memakan waktu 21 jam itu. Kapsul Shenzhou merupakan modifikasi dari kapsul Soyuz yang dikembangkan oleh Rusia. Sebagaimana halnya Soyuz, Shenzhou terdiri atas modul komando (command module) yang ditautkan dengan sebuah modul jasa (service module). Modul jasa yang memuat mesin roket dan peralatan penunjang pada Shenzhou hampir identik dengan modul serupa pada Soyuz. Perbedaan yang agak mencolok bisa dilihat pada modul komando, yang merupakan tempat para awak melakukan tugasnya. Modul 2)

6

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

komando pada Soyuz didesain berbentuk bola, sementara di Shenzhou berbentuk seperti lonceng. Di ujung modul komando Shenzhou ditautkan sebuah perangkat ilmiah yang akan dilepas di orbit. Perangkat ini masih akan mengorbit hingga enam bulan setelah peluncuran. Tidak jelas apa fungsi peralatan ini. Kemungkinan adalah satelit yang memang ditumpangkan pada misi tersebut. Roket Long March 2F sebagai kendaraan peluncur adalah hasil pengembangan para ilmuwan Cina sendiri. Ini adalah sebuah roket konvensional bertingkat tiga, dengan empat roket tambahan pada tingkat pertama yang berfungsi sebagai booster. Di pihak lain, Soyuz diluncurkan dengan bantuan roket energinya. Roket ini tidak memakai booster, namun tingkat pertamanya terdiri atas empat roket yang bekerja secara simultan dengan daya yang sama. Sistem ini menghasilkan gaya dorong yang cukup powefull sehingga hanya diperlukan dua tingkat pada roket untuk meluncurkan muatan ke orbit. Teknologi roket yang dimiliki Rusia ini memang masih belum bisa ditiru oleh negara lain. Oleh karena itulah Rusia juga sering mendapat kepercayaan untuk meluncurkan muatan berat ke orbit, termasuk modul-modul inti dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional (International Space Station, ISS). Indonesia sendiri pernah memanfaatkan jasa roket Rusia untuk meluncurkan satelit Garuda-1 yang memang tergolong satelit berukuran besar. Cina sudah merancang untuk mengirimkan misi-misi lanjutan, di antaranya rencana untuk menempatkan stasiun ruang angkasanya sendiri, bahkan mengirim misi berawak ke bulan. Tapi keberhasilan Cina meluncurkan misi berawak sepertinya berhasil menyadarkan bangsa-bangsa Asia bahwa mereka tidak lagi bisa dipandang remeh. Perkembangan di Indonesia Indonesia belum pernah terlibat secara langsung dalam eksplorasi ruang angkasa, tetapi Indonesia sebenarnya termasuk negara yang cukup disegani karena pengalamannya dalam mengeksploitasi teknologi keantariksaan. Saat penggunaan satelit bagi sebagian besar negara masih sangat jarang, Indonesia telah meluncurkan satelitnya yang pertama, Palapa A1 pada 9 Juli 1976. Ini mencatatkan Indonesia sebagai negara ketiga di dunia setelah AS dan Canada yang menggunakan satelit komunikasi domestiknya sendiri. Indonesia juga sudah memanfaatkan jasanya untuk meluncurkan satelit Palapa generasi kedua, Palapa B1, pada 19 Juni 1983. Operasi penyelamatan satelit Palapa B2, menyusul kegagalan pada peluncurannya yang juga dilakukan oleh misi ulang-alik merupakan operasi bersejarah yang kerumitannya boleh ditandingkan dengan operasi perbaikan teleskop antariksa Hubble pada dasawarsa 90-an. Pada pertengahan era 1980an, Indonesia bahkan sempat menyiapkan astronautnya untuk mengikuti misi ulang-alik tetapi karena terjadi bencana Challenger misi ini dibatalkan. Dalam teknologi peroketan, Indonesia tercatat sebagai negara kedua di Asia, setelah Jepang, yang berhasil meluncurkan roketnya sendiri. Prestasi ini dihasilkan melalui keberhasilan LAPAN meluncurkan roket Kartika 1 pada 14 Agustus 1964. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari bantuan teknis dari Rusia. Akan tetapi Indonesia gagal melakukan alih-teknologi. Akibatnya, selama lebih dari seperempat abad sejak meluncurkan satelit pertamanya, Indonesia hanya bisa bertindak sebagai konsumen. Sementara itu, negara-negara lain justru mulai menyiapkan diri untuk mulai belajar mengembangkan teknologi satelit melalui pembuatan satelit mikro (mikrosat). Malaysia misalnya, yang semula tertinggal puluhan tahun dari Indonesia dalam pemanfaatan teknologi satelit, sejak tahun 2000 telah berhasil meluncurkan satelit mikronya yang pertama, Tiungsat-1, yang merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Surrey, Inggris. Sementara itu, Indonesia baru mulai berancang-ancang membuat satelit mikronya pada tahun 2003 ini melalui kerja sama dengan Universitas Berlin, Jerman. Program yang dilaksanakan dalam dua tahap selama lima tahun hingga 2007 itu, sekarang masih memasuki tahap pertama yang direncanakan selama tahun 2003-2004. Dalam bidang teknologi roket pun juga kurang berhasil. Akibatnya, pengembangan teknologi roket di Indonesia terhenti, sementara negara-negara Asia lain, seperti India dan Cina, yang lebih belakangan menekuni teknologi ini akhirnya melampaui Indonesia dengan keberhasilannya meluncurkan roket pengangkut satelit ke antariksa. 3. Perkembangan teknologi, komunikasi, dan informasi menuju proses globalisasi Perang dingin antara blok barat dan blok timur telah menyengsarakan masyarakat dunia. Seluruh dunia khawatir terjadinya perang terbuka yang menggunakan senjata nuklir. Pertikaian kedua pihak mencapai puncak tahun 1960an dengan adanya Krisis Cuba, yaitu kondisi dimana AS dan Uni Sovyet berhadapan secara langsung dengan senjata nuklir. Politik luar negeri AS dicela oleh banyak negara dunia ketiga. Dalam Perang Vietnam, campur tangan AS mendapat reaksi keras baik dari dalam maupun luar negeri. Apalagi perang berakhir dengan kekalahan AS. Perang Teluk I (Iraq Iran) pada bulan September 1980 makin hangat dengan kehadiran militer AS. Pada tahun 1985, bantuan militer AS kepada gerilyawan di Nicaragua mendapat kritikan keras dari berbagai negara. Selama kurun waktu 1987 1989 kebijaksanaan luar negeri AS lebih ditekankan pada upaya peredaan ketegangan Timur - Barat, penyelesaian masalah Iran Contra dan Perang Teluk I. 3)

7

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

Setelah lebih dari dua dasawarsa dalam perang dingin, maka kedua belah pihak berupaya mengadakan pengurangan ketegangan, bahkan penghentian ketegangan. Pada tahun 1970an, kedua negara yang bersaing sudah memasuki situasi detente. Upaya mengurangi ketegangan didasarkan pada gagasan koeksistensi damai (peaceful coexistence). Gagasan yang mengembangkan hidup berdampingan secara damai dengan tujuan untuk menghindari terjadinya perang nuklir. Upaya peredaan perang dingin telah dilakukan baik kedua pihak maupun berbagai organisasi dunia. Periode peredaan perang dingin dapat ditentukan dengan perubahan strategi dan taktik nasional. 1. Perubahan strategi dan taktik nasional Memasuki tahun 1970an, Amerika Serikat terlibat dalam perang Vietnam yang banyak menguras biaya dan tenaga semua pihak. Korban di pihak AS tidak terhitung banyaknya, namun hasil yang diperoleh tidak sebanding. Bahkan perang berakhir dengan jatuhnya seluruh Vietnam ke tangan kaum komunis. Hal ini berarti kekalahan besar AS di Asia Tenggara. Upaya dari koeksistensi damai, timbul sejalan dengan memanasnya hubungan Uni Sovyet dengan RR Cina. AS melalui Henry Kissinger, berupaya mendekatkan kembali kedua negara tersebut dengan rangkaian kunjungannya tahun 1971. Presiden Richard Nixon mengadakan rangkaian kunjungan ke Beijing (Pebruari 1972) dan Moskow (Mei 1972). Perubahan pola politik luar negeri AS ini dipandang sebagai perubahan strategi politik pembendungan (ingat teori domino) ke arah koeksistensi damai. Kebijakan tersebut dilanjutkan pada masa penerintahan Jimmy Carter. Namun demikian, ketegangan muncul kembali ketika Uni Sovyet melakukan invasi ke Afghanistan tahun 1979. Timbul konflik dalam waktu lama di kawasan Afghanistan. Suasana perang dingin timbul kembali, AS mempersenjatai kaum gerilyawan Afghanistan. Uni Sovyet yang mendirikan pemerintahan boneka dibawah Babrak Kamal, ternyata tidak mampu menundukkan kaum gerilyawan (Mujahiddin). Dengan adanya kecaman dunia internasional dan untuk menghindari kekalahan yang besar, maka pasukan Uni Sovyet mulai ditarik mundur dari Afghanistan sejak tahun 1982. Rupanya Uni Sovyet telah belajar dari pengalaman keterlibatan AS dalam perang Vietnam. 2. Perjanjian formal Perjanjian formal yang diadakan antara Amerika Serikat dengan Uni Sovyet, dilakukan beberapa kali. Perjanjian tersebut meliputi : a. Perjanjian Non Proliferasi Nuklir Perjanjian ini dikenal dengan istilah Non Proliferation Treaty (NPT) yang merupakan bentuk kesepakatan tiga negara: Uni Sovyet, AS dan Inggris tahun 1968. Isi perjanjian yaitu kesepakatan untuk tidak menjual senjata nuklir atau memberikan informasi kepada negara-negara non nuklir. b. Perjanjian Pembatasan Senjata Strategis Perjanjian ini sering disebut Strategic Arms Limitation Talks (SALT) I tahun 1969 di Helsinki dan berhasil ditanda tangani presiden Nixon dengan Sekjen PKUS Leonid Breznev tanggal 26 Mei 1972. Perjanjian ini berisi : 1) pembatasan terhadap sistem pertahanan anti peluru kendali (ABM=Anti Ballistic Missile) 2) pembatasan senjata-senjata serang strategis, seperti ICBM (Inter Continental Ballistic Missile) dan SLBM (Sea Launched Ballistic Missile) SALT II dimulai pada bulan Nopember 1972 di Genewa dan baru berhasil ditandatangani oleh presiden Jimmy Carter dan Sekjen PKUS Leonid Breznev di Wina pada tanggal 18 Juni 1979. Tujuan diadakan perundingan SALT pada dasarnya adalah : 1) memperkecil kemungkinan terjadinya perang nuklir 2) mengurangi anggaran pertahanan 3) mencegah terjadinya perlombaan senjata strategis. Invasi Sovyet ke Afghanistan pada tahun 1979, menyebabkan Jimmy Carter menunda permintaan ratifikasi perundingan SALT II kepada Senat AS. Kebijakan ini dilanjutkan pada masa pemerintahan Ronald Reagan (1982). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perundingan SALT II mengalami kegagalan. c. Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Perjanjian ini sering disebut Strategic Arms Reduction Treaty (START) tahun 1982 antara AS dengan Uni Sovyet. Perjanjian ini berisi tentang kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir jarak menengah.

8

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

d. Perjanjian Pengurangan Senjata Nuklir Jarak Sedang Perjanjian ini dikenal dengan Intermediate Range Nuclear Forces (INF) pada tahun 1987. Dengan kegagalan SALT II, terjadi perubahan persaingan, dimana ruang angkasa menjadi kawasan baru untuk perlombaan persenjataan. AS mengembangkan Strategi Perang Bintang (Star Wars) pada masa pemerintahan Ronald Reagan. Perlombaan kedua adi kuasa berakhir dengan runtuhnya Uni Sovyet pada awal tahun 1990an. 3. Usaha organisasi dunia dan regional Upaya meredakan ketegangan dunia juga dilakukan organisasi PBB dan beberapa organisasi regional. Hal ini meliputi : a. Persetujuan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara Persetujuan ini sering disebut dengan South East Asia Nuclear Weapons Free Zone (SEANWFZ) yang ditandatangani di Bangkok Thailand bulan Desember 1995. Persetujuan ini merupakan penyempurnaan konsep ZOPFAN (Zone of Peace Freedom and Neutrality) yang dikembangkan ASEAN. b. Perserikatan Bangsa Bangsa Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi no 255 tahun 1968 yang memuat seruan kepada negara-negara nuklir (AS, Uni Sovyet dan Inggris) untuk membantu negara-negara non QXNOLU \DQJ PHQMDGL NRUEDQ VXDWX VHUDQJDQ QXNOLU. 'L VDPSLQJ LWX 3%% MXJD perdamaian dunia PHQFLSWDNDQ dengan mengadakan perjanjian perdamaian, memberi sanksi, mengirim misi perdamaian yang melibatkan negara anggota PBB, termasuk Indonesia. c. Konferensi Asia Afrika Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Bandung pada 18 April 1955. KAA berhasil memutuskan dengan tegas menolak kolonialisme dalam segala bentuk, mempertahankan hak-hak asasi manusia dan prinsip menentukan nasibsendiri untuk semua bangsa. d. KTT Gerakan Non Blok Tujuan utamanya untuk meredakan ketegangan internasional yaitu adanya krisis Cuba tahun 1961. Di samping itu juga masalah kolonialisme, dekolonisasi, membantu perjuangan melawan neo kolonialisme dan imperialisme, apartheid dan zionisme. Eksistensi ASEAN dan Gerakan Non Blok semakin diakui dunia internasional. e. Usaha lain Diantaranya Konferensi Keamanan Eropa di Helsinki tanggal 3 Juli 1975 yang dihadiri 35 negara Eropa, AS dan Kanada. Tujuannya adalah meningkatkan kemajuan yang konkrit ke arah peredaan ketegangan di Eropa dan peningkatan kerjasama antara timur dan barat. Selain itu juga Konferensi Stockholm yang dilakukan Januari 1984 September 1986 yang menyepakati usaha memperteguh langkah untuk membangun keamanan dan saling kepercayaan. Hal ini dapat memperkuat stabilitas dan keamanan di Eropa. Perang dingin antara blok barat dan blok timur mulai mereda memasuki tahun 1980an akhir. Hal ini terkait dengan presiden Uni Sovyet, Mikhail Gorbachev yang mencanangkan program Glasnots (keterbukaan) dan Perestroika (pembaruan). Dibawah kepemimpinan Gorbachev, negara-negara Eropa Timur berubah menjadi negara demokrasi dan meninggalkan komunis. Di Uni Sovyet juga berkembang perubahan radikal dengan diberlakukannya sistem multipartai dan menghapuskan pasal 6 yang berisi monopoli partai komunis dalam kenegaraan. Di beberapa wilayah timbul tuntutan otonomi dari republik yang selama ini berada di bawah negara Uni Sovyet. Program ini memberi peluang negara-negara bagian di Uni Sovyet untuk melepaskan diri. Runtuhnya Uni Sovyet membawa pengaruh persaingan dalam perang dingin dengan sendirinya berakhir. Hal ini disebabkan negara adikuasa tinggal Amerika Serikat. Berakhirnya perang dingin, memunculkan kecenderungan baru yaitu berlangsungnya globalisasi. Globalisasi merupakan proses penyebaran hal-hal yang baru, khususnya berkaitan dengan informasi yang mendunia baik melalui media cetak maupun elektronik. Perubahan ini disebabkan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang akan menimbulkan perubahan pada sikap dan perilaku manusia. Dalam globalisasi, tidak ada negara yang mampu berdiri sendiri. Globalisasi menimbulkan adanya ketergantungan (interdependency) diantara negara-negara di dunia yang memunculkan bentuk kerjasama di berbagai aspek kehidupan. Adapun faktor penunjang berlangsungnya globalisasi meliputi : kemajuan ICT, permintaan pasar dunia dan munculnya perusahaan multinasional.

9

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

Berbagai lembaga regional dan global ikut serta dalam proses globalisasi. Lembaga tersebut diantaranya PBB, Gerakan Non Blok, ASEAN, Kelompok 77, G 7, G 15 dan sebagainya. Alokasi Waktu 3 X pertemuan ( 3 x 45 menit ) Metode Pembelajaran Pembelajaran inquiri dan tes lisan Kegiatan Tatap Muka Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1 Kegiatan Pendahuluan Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara garis besar akhir dari Perang Dunia II dan Perjanjian Postdam. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan: demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru mengadakan tes lisan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin. (nilai yang ditanamkan: demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli tanggung jawab); Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli tanggung jawab)

(nilai yang ditanamkan: lingkungan, peduli sosial, (nilai yang ditanamkan: lingkungan, peduli sosial,

Kegiatan Penutup Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Pertemuan ke 2 Kegiatan Pendahuluan Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara garis besar perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa dengan kondisi keamanan dunia pada masa Perang Dingin. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa dengan kondisi keamanan dunia pada masa Perang Dingin. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru mengadakan tes lisan mengenai perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa dengan kondisi keamanan dunia pada masa Perang Dingin (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab)

Kegiatan Penutup Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab);

Pertemuan ke 3 Kegiatan Pendahuluan Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara garis besar perkembangan teknologi, komunikasi, dan informasi menuju proses globalisasi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai perkembangan teknologi, komunikasi, dan informasi menuju proses globalisasi. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, tanggung jawab); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru mengadakan tes lisan mengenai perkembangan teknologi, komunikasi, dan informasi menuju proses globalisasi. (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja

11

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, tanggung jawab); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, tanggung jawab); Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, tanggung jawab)

Kegiatan Penutup Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, tanggung jawab); Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, tanggung jawab);

Sumber Belajar 1. Badrika, I Wayan (2006). Sejarah Untuk SMA Kels XII (Program IPA). Jakarta : Erlangga. 2. Ricklefs, MC. 1999. Sejarah Indonesia Modern. Jogjakarta: Gajah Mada University Press 3. G. Moedjanto. 1990. Indonesia Dalam Abad 20 Jilid 1. Jogjakarta: Kanisius 4. Nico Thamiend R., 2006. Dinamika Sejarah 3 Kelas XII IPA. Jakarta : Yudhistira Alat / Bahan 1. Bahan: LKS/Gambar, web guru, materi dalam bentuk power point 2. Alat : LCD, Komputer dan internet Kegiatan Tugas Terstruktur No. 1. Aktivitas Guru / Siswa Kegiatan Awal 1. Guru memberikan penjelasan tentang tugas yang akan diberikan. 2. Guru membentuk dan membagi tugas kepada masing-masing kelompok. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tugas yang akan diberikan. 4. Siswa menempatkan diri pada kelompoknya masing-masing. Kegiatan Inti 1. Diskusikan tentang perbandingan dalam persaingan yang dilakukan Uni Soviet dan Amerika Serikat ! No Aspek Uni Soviet Amerika 1 Persenjataan 2 Satelit 3 Astronot 4 Roket 5 Pesawat Ulang-Alik 2. Guru mengawasi / mengontrol siswa pada masing-masing kelompok yang sedang mengerjakan tugas. 3. Guru memotivasi dan memberi arahan serta penjelasan bila ada siswa dalam kelompok tersebut belum jelas. 4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kegiatan Penutup

2.

3.

12

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

1. Guru memberi penjelasan atau melakukan refleksi terhadap diskusi dan presentasi siswa 2. Guru bersama siswa mengambil suatu simpulan dari hasil diskusi.

Kegiatan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur No. 1. Aktivitas Guru / Siswa Kegiatan Awal Guru memberi penjelasan kepada siswa tentang tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah atau di luar jam pelajaran. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Apa yang dimaksud dengan Politik Pecah-belah ? 2. Jelaskan empat tujuan dibentuknya NATO ! 3. Jelaskan tiga tujuan dibentuknya Pakta Warsawa ! 4. Jelaskan lima Negara pemrakasa Gerakan Non Blok ! 5. Jelaskan dampak perang dingin bagi dunia dalam bidang politik !

Penilaian 1. Prosedur a. Penilaian proses belajar mengajar b. Penilaian hasil belajar 2. Aspek yang dinilai a. Kognitif b. Afektif Butir Soal A. Tatap Muka Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan tepat ! 1. Apa yang dimaksud dengan Perang Dingin ? 2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan munculnya Perang Dingin ? 3. Mengapa kedua negara adikuasa melakukan persaingan senjata dan teknologi luar ruang angkasa ? 4. Apa pengaruh adanya Perang Dingin bagi kondisi politik Indonesia ? 5. Jelaskan dampak negatif dan positif dari munculnya Perang Dingin ! B. Tugas Terstruktur : Diskusikan tentang perbandingan dalam persaingan yang dilakukan Uni Soviet dan Amerika Serikat ! No Aspek Uni Soviet Amerika 1 Persenjataan 2 Satelit 3 Astronot 4 Roket 5 Pesawat Ulang-Alik C. Tugas Mandiri Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Apa yang dimaksud dengan Politik Pecah-belah ? 2. Jelaskan empat tujuan dibentuknya NATO ! 3. Jelaskan tiga tujuan dibentuknya Pakta Warsawa ! 4. Jelaskan lima Negara pemrakasa Gerakan Non Blok ! 5. Jelaskan dampak perang dingin bagi dunia dalam bidang politik ! D. Skor Penilaian : 1. Setiap soal yang dijawab dengan jelas, lengkap dan benar, mendapat nilai 4 (empat ). 2. Setiap soal yang dijawab dengan jelas dan benar, mendapat nilai 3 ( tiga ). 3. Setiap soal yang dijawab dengan benar, mendapat nilai 2 ( dua ) 4. Setiap soal yang dijawab tidak benar, mendapat nilai 1 ( satu ).

13

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

Kejobong, 02 Januari 2012 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Sejarah

ANJAR SUANTO, S.Pd. NIP 196802151995121004

ARIFIN, S.Pd NIP 197208122008101012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : Mata Pelajaran : Program : Kelas / Semester : Pertemuan / Minggu ke :

SMA NEGERI 1 KEJOBONG SEJARAH Ilmu Pengetahuan Alam XII ( Duabelas ) / Genap 9 17

Standar Kompetensi 2. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ke-20. Kompetensi Dasar 2.2 Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Indikator Pencapaian 1. Menghubungkan revolusi hijau dengan perubahan teknologi dan lingkungan di berbagai daerah pada masa Orde Baru. 2. Menjelaskan perkembangan transportasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. 3. Menjelaskan perkembangan komunikasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. 4. Menjelaskan perkembangan Industrialisasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran ini siswa diharapkan dapat :

14

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

1. Menghubungkan revolusi hijau dengan perubahan teknologi dan lingkungan di berbagai daerah pada masa Orde Baru.

Karakter siswa yang diharapkan :kerja keras, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab 2. Menjelaskan perkembangan transportasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi.

Karakter siswa yang diharapkan :disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab 3. Menjelaskan perkembangan komunikasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi.

Karakter siswa yang diharapkan :disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab 4. Menjelaskan perkembangan industrialisasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi.

Karakter siswa yang diharapkan :disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab Materi Pembelajaran 1. Perkembangan revolusi hijau di Indonesia pada masa Orde Baru. Revolusi hijau merupakan suatu revolusi dalam bidang pertanian dimana produksi biji-bijian dari hasil penelitian ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas, misal gandum, padi dan jagung, yang mengakibatkan tingginya hasil panen komoditas tersebut. Revolusi ini didasari adanya masalah pertumbuhan penduduk yang pesat, yang membawa dampak masalah peningkatan produksi pertanian. Pelaksanaan revolusi ini diawali dengan penelitian melalui bantuan Ford and Rockefeller Foundation. Penelitian diselenggarakan di Meksiko, Philipina, India dan Pakistan. Penelitian dilakukan guna mendapatkan bibit unggul dari varietas padi, gandum dan jagung dan upaya pengembangan teknologi alat pertanian. Upaya peningkatan produksi pertanian gandum di Eropa dilakukan dengan : a. pembukaan lahan pertanian baru b. mekanisasi pertanian c. penggunaan pupuk baru d. mencari metode yang tepat untuk pemberantasan hama. Tujuan revolusi hijau adalah mengubah petani gaya lama (peasant) menjadi petani gaya baru (farmers) dengan memodernisasikan pertanian gaya lama guna memenuhi industrialisasi ekonomi nasional. Revolusi hijau ditandai dengan makin berkurangnya ketergantungan petani terhadap cuaca dan alam karena adanya peningkatan peran iptek dalam peningkatan produksi bahan makanan. Revolusi hijau mulai dikembangkan di Indonesia karena kebutuhan penduduk yang selalu meningkat pesat. Disamping itu juga tingkat produksi pertanian yang masih rendah dan produksi pertanian yang belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan penduduk. Upaya pemerintah Orde Baru dalam mensukseskan revolusi hijau adalah : a. Intensifikasi pertanian b. Ekstensifikasi pertanian c. Diversifikasi pertanian d. Rehabilitasi pertanian Dampak revolusi hijau dapat dibedakan atas : a. Dampak positif 1) Memberikan lapangan kerja bagi petani dan buruh pertanian 2) Daerah yang semula hanya memproduksi secara terbatas dan memenuhi kebutuhan minimal, dapat menikmati hasil yang lebih baik. 3) Kekurangan bahan pangan dapat teratasi. 4) Sektor pertanian mampu menjadi pilar penyangga perekonomian Indonesia dalam berbagai situasi. b. Dampak negatif 1) Munculnya komersialisasi produksi pertanian 2) Muncul sikap individualis dalam penguasaan tanah

15

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

3) Terjadinya perubahan struktur sosial di pedesaan dan pola hubungan antar lapisan petani di desa dimana hubungan antar lapisan terpisah dan menjadi satuan sosial yang berlawanan kepentingan 4) Memudarnya sistem kekerabatan dalam masyarakat yang awalnya menjadi pengikat hubungan antar lapisan 5) Muncul kesenjangan ekonomi karena pengalihan hak milik atas tanah melalui jual beli 6) Harga tanah yang tinggi tidak terjangkau oleh kemampuan ekonomi petani lapisan bawah, sehingga petani kaya memiliki peluang besar untuk menambah luas tanah 7) Muncul kesenjangan sosial karena kepemilikan tanah yang berbeda berakibat tingkat pendapatan yang berbeda pula 8) Muncul kesenjangan dalam hal gaya bangunan dan gaya berpakaian penduduk sebagai simbol identitas sosial 9) Mulai ada upaya petani untuk beralih pekerjaan ke jenis yang lain terkait dengan kemajuan teknologi. 2. Perkembangan transportasi, komunikasi, dan Industrialisasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi.

Peningkatan hidup masyarakat akibat revolusi hijau, mendorong perkembangan industrialisasi yang ditandai dengan pemikiran ekonomi rasional. Dengan industrialisasi terjadi pula perkembangan budaya dimana dalam masyarakat dibangun pola hidup agraris tradisional menuju masyarakat berpola hidup dan budaya industri. Perkembangan demikian terkait dengan proses penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Industrialisasi di Indonesia meliputi bidang pertanian dan non pertanian. Bidang pertanian : industri pengolahan hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil perikanan, hasil hutan, industri pupuk, industri pestisida, dan industri mesin dan peralatan pertanian. Sedangkan industri non pertanian : semen, perkapalan, otomotif, industri besi baja. Dalam rangka meningkatkan industrialisasi di Indonesia, pemerintah menyusun program : a. Meningkatkan perkembangan jaringan informasi komunikasi, transportasi untuk memperlancar arus komunikasi antar wilayah b. Mengembangkan industri pertanian c. Mengembangkan industri non pertanian terutama minyak dan gas bumi yang mengalami kemajuan pesat d. Perkembangan industri perkapalan dengan pembangunan galangan kapal PT. PAL Surabaya. e. Pembangunan industri dirgantara dengan IPTN yang kemudian diubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia. Industrialisasi secara besar-besaran mendorong penguasaan teknologi baru. Kesempatan kerja makin luas dan terbuka. Namun demikian tidak semua lapisan masyarakat dapat menikmati. Hal ini terbentur pada masalah spesialisasi pekerjaan dan latar belakang pendidikan. Untuk memantapkan pertumbuhan industri, telah disusun strategi pengembangan industri nasional yaitu: a) Pemantapan dan pendalaman struktur industri nasional yang dikaitkan dengan sektor pertanian. b) Pengembangan industri mesin dan elektronika penghasil barang modal. c) Pengembangan industri kecil. d) Pengembangan ekspor komoditas industri e) Pengembangan kemampuan penelitian dan pengembangan terapan, rancang bangun dan rekayasa pembuatan mesin/ alat pabrik. f) Pengembangan SDM pelaksana industri. Industrialisasi yang berkembang pesat memunculkan perubahan lingkungan di berbagai daerah di Indonesia. Banyak pemukiman dan kawasan industri muncul menggantikan lahan pertanian dan kawasan hutan. Kawasan industri khusus bermunculan di berbagai wilayah. Berkembangnya industrialisasi membawa dampak pencemaran lingkungan, kerusakan tata lingkungan, menurunnya populasi fauna. Upaya untuk mengatasi dengan penggunaan air tanah secara wajar, pengolahan hutan menghindari penebangan secara semena-mena dan pengolahan limbah industri. Alokasi Waktu 9 X 45 menit ( 9 x pertemuan ) Metode Pembelajaran

16

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

1. 2. 3. 4. 5.

Ceramah bervariasi Diskusi Tanya jawab Kajian Pustaka Presentasi

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Tatap Muka Pertemuan ke 1 Kegiatan Pendahuluan Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara garis besar perkembangan revolusi hijau di Indonesia pada masa Orde Baru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai perkembangan revolusi hijau di Indonesia pada masa Orde Baru. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan: demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru mengadakan tes lisan mengenai perkembangan revolusi hijau di Indonesia pada masa Orde Baru. (nilai yang ditanamkan: demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli tanggung jawab); Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli tanggung jawab)

(nilai yang ditanamkan: lingkungan, peduli sosial, (nilai yang ditanamkan: lingkungan, peduli sosial,

Kegiatan Penutup Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: demokratis, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Pertemuan ke 2 Kegiatan Pendahuluan Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara garis besar perkembangan transportasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai perkembangan transportasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air,

17

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru mengadakan tes lisan mengenai perkembangan transportasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); disiplin, Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab)

Kegiatan Penutup Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab);

Pertemuan ke 3 Kegiatan Pendahuluan Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara garis besar perkembangan komunikasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai perkembangan komunikasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru mengadakan tes lisan mengenai perkembangan komunikasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab);

18

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

disiplin, Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab)

Kegiatan Penutup Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, tanggung jawab);

Pertemuan ke 4 Kegiatan Pendahuluan Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara garis besar perkembangan industrialisasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai perkembangan industrialisasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik. (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru mengadakan tes lisan mengenai perkembangan industrialisasi di Indonesia sejak Orde Baru sampai reformasi. (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); disiplin, Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab)

Kegiatan Penutup Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab); Menarik kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, tanggung jawab);

Sumber Belajar Badrika, I Wayan (2006). Sejarah Untuk SMA Kels XII (Program IPA). Jakarta : Erlangga. Nico Thamiend R., 2006. Dinamika Sejarah 3 Kelas XII IPA. Jakarta : Yudhistira.

19

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

Khairul, Supartono W, Siswo R, 2007. Sejarah SMA Kelas XII IPA. Jakarta : Piranti.

Alat / Bahan 1. Bahan: LKS, Gambar, web guru, materi dalam bentuk power point. 2. Alat:: LCD, Komputer, dan internet Kegiatan Tugas Terstruktur No. 1. Aktivitas Guru / Siswa Kegiatan Awal 1. Guru memberikan penjelasan tentang tugas yang akan diberikan. 2. Guru membentuk dan membagi tugas kepada masing-masing kelompok. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tugas yang akan diberikan. 4. Siswa menempatkan diri pada kelompoknya masing-masing. Kegiatan Inti 1. Kerjakan bersama kelompok anda dengan melengkapi tabel berikut ini ! Sarana No Transportasi dan Penemu Fungsi Komunikasi 1. Radio 2. Televisi Kereta Api 3. 4. Kapal Laut 5. Pesawat 6. Telepon 7. SKSD Palapa 8. Sepeda Motor 9. Truk 10. Mesin Cetak 2. Guru mengawasi / mengontrol siswa pada masing-masing kelompok yang sedang mengerjakan tugas. 3. Guru memotivasi dan memberi arahan serta penjelasan bila ada siswa dalam kelompok tersebut belum jelas. 4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. 3. Kegiatan Penutup 1. Guru memberi penjelasan atau melakukan refleksi terhadap diskusi dan presentasi siswa 2. Guru bersama siswa mengambil suatu simpulan dari hasil diskusi.

2.

Kegiatan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur No. 1. Aktivitas Guru / Siswa Kegiatan Awal Guru memberi penjelasan kepada siswa tentang tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah atau di luar jam pelajaran. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dngn benar ! 1. Jelaskan empat tujuan pembangunan di bidang transportasi ! 2. Apa tujuan pembangunan jalan raya ! 3. Jelaskan lima contoh kereta cepat yang berhasil dikembangkan oleh PT Kereta Api Indonesia ! 4. Apa peran atau fungsi SKSD Palapa dalam saluran Komunikasi Indonesia ? 5. Mengapa perkembangan iptek dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan ?

20

RPP Sejarah XII IPA Semester Dua

2011/ 2012

Penilaian 1. Prosedur a. Penilaian proses belajar mengajar b. Penilaian hasil belajar 2. Aspek yang dinilai a. Kognitif b. Afektif Butir Soal A. Tatap Muka Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang jelas dan tepat ! 1. Pemerintah kolonial Belanda pertama kali di Indonesia membangun radio yang diberi nama . . . . 2. TVRI dibangun pada tahun 1962 yang digunakan untuk meliput . . . . 3. Revolusi hijau adalah . . . . 4. Intenet adalah . . . . . 5. SKSD Palapa berfungsi sebagai . . . . 6. Web adalah . . . . 7. Jalur rel kereta api pertama di Indonesia dibangun di desa . . . . 8. Radio digunakan oleh para pemuda Indonesia sebagai . . . . 9. Penemu televisi adalah . . . . 10. Pembangunan jalur kereta api Indonesia diprakarsai oleh Gubernur Jenderal . . . . . B. Tugas Terstruktur : Kerjakan bersama kelompok anda dengan melengkapi tabel berikut ini ! Sarana No Transportasi dan Fungsi Penemu Komunikasi 1. Radio 2. Televisi 3. Kereta Api 4. Kapal Laut 5. Pesawat 6. Telepon SKSD Palapa 7. 8. Sepeda Motor Truk 9. 10. Mesin Cetak C. Tugas Mandiri : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dngn benar ! 1. Jelaskan empat tujuan pembangunan di bidang transportasi ! 2. Apa tujuan pembangunan jalan raya ! 3. Jelaskan lima contoh kereta cepat yang berhasil dikembangkan oleh PT Kereta Api Indonesia ! 4. Apa peran atau fungsi SKSD Palapa dalam saluran Komunikasi Indonesia ? 5. Mengapa perkembangan iptek dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan ? D. Skor Penilaian : 1. Soal dijawab dengan benar mendapat nilai 1. 2. Skor total 10 Kejobong, Mengetahui Kepala Sekolah Guru Sejarah Januari 2012

ANJAR SUANTO, S.Pd. NIP 196802151995121004

ARIFIN, S.Pd NIP 197208122008011012

21