APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

download APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

of 43

Transcript of APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    1/43

    APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS(Paradigma Integrasi-Interkoneksi Pendekatan Ekonomi Islam)

    Muhammad Yusuf1

    A. Pendahuluan

    Bagi kaum muslimin Hadis merupakan ejawantah norma kehidupan masa

    lampau, untuk dijadikan tuntunan kehidupan duniawi dalam pola-pola aplikasi pada

    ruang dan waktu hidup Rasulullah yang lokal, sehingga umat Islam dapat

    menemukan jalan padang dan !enar dalam melihat dunia se"ara uni#ersal$ %leh

    karenanya, hadis dapat dikatakan se!agai respon &a!i 'aw terhadap al-uran

    dengan mempertim!angkan waktu, situasi dan geograi (zaman, hal wa makan)

    dalam !entuk ekspresi (qaul),diaktualisasikan (fiil)dan ketetapan (taqrir) &a!i

    'aw$* Itulah se!a!nya, hadis se!agai titik tolak dalam mem!angun ke!udayaan dan

    perada!an umat Islam melalui kesadaran kerasulan (wahy)dengan latar !elakang

    sosio-kultural masyarakat +ra!$ 'ehingga hadis hadir di tengah-tengah masyarakat

    men"erminkan historisitasnya yang khas pada saat Rasulullah masih hidup se!agai

    representasi pun"ak jahiliyyah (dekadensi moral)$

    aka, se"ara rasional dan emosional dapat dikatakan !ahwa memahami

    hadis &a!i, hakikatnya adalah memahami seluruh proses kehidupan yang

    !erlandaskan urani$ adi hadis, se!agai follow up sistem ajaran untuk kaum

    muslimin yang diwariskan oleh generasi awal Islam, !ukan !erarti menerima se"ara

    taken for granted, melainkan menerimanya dengan jeli, hati-hati dan kritis sesuai

    dengan prinsip-prinsip (kaidah-kaidah) dalam ulum al-hadisyang telah di!angun

    oleh muhadditsin$ Itulah se!a!nya, kajian terhadap hadis sejak awal kemun"ulannyahingga sekarang tak pernah surut, !ahkan menunjukkan .greget/ yang signiikan

    dalam tataran pemikiran Islam$ Ber!agai metode dan pendekatan terhadap sum!er

    yang otoritati ini mem!awa konsekuensi upaya kajian yang !er#ariati$ 0arena

    siatnya yang ter!uka, maka tidak menutup kemungkinan pendekatan dengan

    11osen 2asir dan Hadis 3akultas 4shuluddin 4ni#ersitas Islam &egeri (4I&) 'unan 0alijaga

    5ogyakarta$2Bahkan se!agian muhadditsunmemasukkan juga aspek isis dan kepri!adian &a!i 'aw$

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    2/43

    !er!agai sudut pandang keilmuan nis"aya untuk dilakukan$ 0ajian yang dirasa

    kurang !ergaung adalah pendekatan tematik$

    %leh karena itu tulisan ini tidak !ermaksud men"iptakan ormulasi yang

    ketat dan !aku dalam merumuskan prosedur dan aplikasi pendekatan tematik dalam

    studi hadis, tetapi se!atas tawaran alternati yang mungkin !isa dipertim!angkan

    dalam kajian hadis !agi kerja penelitian masa depan$ 1engan harapan !ahwa

    pendekatan keilmuan 6 khususnya tematik 6 akan memperkayaworldviewterhadap

    hadis$ %leh karena itu, model pendekatan yang ditawarkan !ukan !arang mati

    (mabniy), artinya ter!uka untuk di"ermati, dikritisi dan diuji sehingga dapat

    rumuskan ormat pendekatan yang memadai dan layak untuk dijadikan a"uan !agi

    pengkaji dan para pemerhati studi wilayah sum!er keislaman, khususnya di !idang

    hadis$7

    B. Prinsip-prinsip Dasar Kajian Matan Hadis

    4rgensi sanad dalam hadis di kalangan muhadditsun dirasa "ukup dengan kriteria-

    kriteria yang telah mereka !angun se"ara serius$ 2ujuan yang mereka inginkan

    adalah akurasi, #aliditas dan otentisitas se!uah hadis !enar-!enar dari &a!i 'aw$

    1engan melihat kriteria rawi hadis dengan titik !erat pada siat adil, tepat dan

    kekuatan daya ingat dan ketajaman pendengarannya, termasuk mata rantai silsilah

    (transmisi) periwayatan$ etode ini mem!uahkan hasil yang "ermerlang dalam

    penelitian hadis, meskipun sempat repot ketika !erhadapan dengan e#aluasi

    kontradikti (antarajarhdan tadil) terhadap rawi.

    'e!enarnya, ulama telah !erupaya keras untuk memahamkan kita terhadap

    hadis dengan mun"ulnya kita!-kita! syarah hadis, terutama terhadap utub as-

    !ittah$ &amun sulit rasanya untuk menemukan kerangka metodologis se"ara umum

    dan prosedur yang mereka gunakan$ enurut "ermatan &i8ar +li, metode yang

    mereka gunakan dalam menulis kita!-kita! syarah !ila diklasiikasikan ada tiga

    metode, yakni tahlili, ijmalidan muqarin."

    35ang tidak mungkin ditinggalkan dalam kajian ke-Islaman, karena#adlarah an-$ash % yangpopular di 4I& - senantiasa menjadi &ore studies, apapun paradigma yang digunakan$ 9ihat .aring9a!a-la!a/ #ersi +min +!dullah dalam 0erangka 1asar 0eilmuan 4I& 'unan 0alijaga$

    4$eskipun diakui oleh penulisnya sendiri !ahwa istilah-istilah terse!ut tidak orisinal darihadis, tetapi diadopsi dari metode penasiran al:uran karena adanya kesamaan karakter$ 9ihat

    *

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    3/43

    C. Pendeatan Te!ati dala! Studi Hadis" On Going Process

    'ejauh ini metode tematik dalam !idang tasir telah mendapat respons yang "ukup

    ramai di kalangan ahli tasir untuk memahami isi kandungan al-uran, namun

    tidak terjadi di !idang hadis$ Pesatnya perkem!angan di !idang tasir mema"u

    mufassirununtuk melakukan eksplorasi metodelogi, di antaranya metode tematik,

    seperti yang dilakukan +!!as ahmoud al-+kkad, 3a8lur Rahman, 2oshihiko

    I8ut8u, uraish 'hiha!, Hariudin ;awidu ds!$ 1i kajian !idang ulum al-hadis,

    ulama hadis !erusaha merumuskan epistemologi 'ilm maan al-hadisyang !oleh

    diartikan dengan ilmu tentang pemahaman hadis, namun ilmu ini !elum !anyak

    dikem!angkan se"ara signiikan, sehingga !elum !isa ditemukan rumusan

    metodologi yang mapan dalam aplikasinya$ +ki!atnya, pemahaman hadis &a!i

    "enderung masih !ersiat general tanpa melihat struktur hadis$ +rtinya semua hadis

    dipahami sama, apakah itu riwayat bi al-lafdz atau riwayat bi al-mana, !egitu juga

    apakah hadis itumuthlaqatau muqayyad.

    Hal ini dise!a!kan !arangkali kompleksnya wilayah kajian ulum al-hadis6

    sanad dan matan 6 kalaupun ada yang !erusaha melakukan pemahaman se"ara

    tematik, !elum men"apai le#el yang memuaskan, karena yang mun"ul adalah !aru

    pemahaman tekstual, parsial dan sporadis, tanpa melihat konteks kesejarahan

    (historis), aka, sudah !arang tentu pemahaman

    uraian &i8ar +li,emahami #adis $abi (etode dan endekatan), 5ogyakarta? ;E'a1 5PI +R-Rahmah, *@@A), hlm$ *

    5Historis, apakah dijadikan se!agai alat analisis ataupun se!agai pisau analisis$ 1engansejarah dapat mem!antu kita untuk m,enolak, menerima atau melakukan tarjih suatu hadis yangdimaknai$

    6'e!agaimana yang pernah ditawarkan 'aid +gil Husein +l-unawwar .0emungkinanPendekatan Historis dan +ntropologis/ dalam 5unahar Ilyas (ed$), engembangan emikiranterhadap #adis(5ogyakarta? 9PPI 45, ACC=), hlm$ A

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    4/43

    sema"am ini tidak mem!uahkan hasil yang memuaskan yang !isa dia"u se"ara

    keilmuan$ Belum lagi pertim!angan-pertim!angan kategorik hadis !erdasar pada

    lokal, temporal (insidental) atau uni#ersal, termasuk kategori hadis tentang aDidah,

    i!adah, atau muamalah$

    eskipun demikian, para ahli hadis !erusaha keras melakukan klasiikasi dan

    se!agian kategorisasi, spesiikasi dan tematisasi, tetapi !elum terlihat rumusan

    metodologis dan kerangka kerjanya$ 'ehingga masih terkesan masih umum dan

    sedang menuju ke arah metode tematik$ 'e!agaimana yang telah dilakukan oleh

    Imam asy-'yaii, yang men"o!a mengkompilasi matan hadis semakna maupun

    yang kontradikti (taarudl) untuk dilakukan kompromi, para penyusun utub as-

    !ittah, dengan model klasiikasi dan spesiikasi tema, juga kita! *ulugh al-aram

    dengan tampilan hadis yang !ertema hukum$ Begitu juga yang dilakukan ajdi i!n

    ansur i!n 'ayyid asy-'yuri yang melakukan takhrij se"ara spesiik terhadap

    hadis-hadis dalam ajmu al-+atawa li al-mam aqiyuddin bn aimiyah$

    ungkin yang le!ih &on&ern!elakangan mun"ul uhammad al-ha8ali, 5usu al-

    aradlawi, dan 'yuhudi Ismail$C

    D. Met#de Te!ati" Lan$ah-lan$ah Met#d#l#$is% Keran$a Kerja dan

    Apliasin&a

    'e"ara sepintas pemaknaan hadis dengan pendekatan tematik sederhana, tetapi jika

    dilakukan se"ara serius diperlukan kerangka metodologis yang prosedural, menurut

    hemat saya langkah-langkahnya se!agai !erikut?

    1. enentukan tema tertentu sesuai keinginan peneliti, misalnya?

    kesempurnaan iman, silaturrahim, ilmu, etika pakaian, etika pergaulan, dosa!esar, amal prioriotas, etika !isnis, ds!$

    Belum lagi latar kesejarahan suatu peristiwa yang dinis!atkan kepada &a!i yang dikategorikansunnah (as-!unnah qabla at-adwin)$ 9ihat alaluddin Rakhmat .Pemahaman Hadis? PerspektiHistoris/ dalam 5unahar Ilyas (ed$),engembangan emikiranF, hlm$ AGG$

    8 Berjudul al-#awi fi akhrij hadits ajmu al-+atawa (Beirut? 1ar al-0utu!al-Ilmiyyah, AGA

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    5/43

    2. enghimpun hadis-hadis yang shahih dan atau setidak-tidaknya hasan(senadasejalan, tidak sejalan, tampak kontradikti (taarudl/tanaqud),

    melalui prosedurakhrij al-hadits,01

    dengan melakukan itibarat, muttabiatdan syawahid.00

    3. ika langkah kedua !elum dilakukan, maka peneliti harus melakukan tahqiqal-hadis (#eriikasi dan #alidasi) untuk menentukan kualitas sanadnya$A*

    4. ela"ak asbab al-wurud al-hadis,02 !e!erapa hadis (jika mungkin palingtidak * !uah) yang dinilai memenuhi kualiikasisanaddan rawi-nya$

    5. engidentiikasi teks (matan) hadis dari aspek ke!ahasaan (linguistik),terutama kata yang mutasyabih (di!awa ke yang muhkam), mutlaq(mengaitkan ke yang muqayyad) atau makna konotasi ke denotasi, dan 'am

    (menasirkan ke yang khash) artinya dari makro ke mikro, musykil(menujuke makna yang sharih), haqiqi dan majazi, juga makna yang gharib kemaknawadlih, ds!$AG

    6. elakukan identiikasi kandungan konsep dalam suatu hadis, diharapkandari identiikasi lafdziyyahini dapat ditemukan ide pokok (main idea)danide-ide sekunder$A

    10. elakukan pengem!angkan dan .pengem!araan/ makna denganpendekatan kontekstual$A

    11. engam!il kesimpulan se"ara dedukti atau indukti,ACdengan menentukanwilayah keilmuan? ontologis, epistemologis atau aksiologis-nya$

    E. Kenis'a&aan Analisis Hist#ris

    Hadis menurut pemahaman 3a8lur Rahman, se!agai produk e#oluti dari

    konsep sunnah (tradition) sejak awal dipahami se!agai konsep perilaku, hukum

    tingkah laku, hukum moral yang !ersiat normati, praktik aktual (Barat), tingkah

    laku yang merupakan teladan, konsep pengayoman, terma perilaku (behavioral)

    karena dalam praktiknya tidak ada dua !uah kasus yang !enar-!enar sama latar

    !elakang situasional (asbab al-wurud)-nya se"ara moral, psikologis dan material,

    maka sunnah harus dapat diinterpretasikan dan diadaptasikan$ 1ari sinilah,

    164ntuk mengetahui ayat mana yang ditindaklanjuti oleh hadis$ engingat hadis tidak!oleh ada kontradiksi dengan al-uran, jika ada kontradiksi maka !isa jadi periwayatnyalah yangkeliru atau bi al-wahn, dan harus didahulukan al-uran dan waji! mamul bih$ 9ihat 'aid +gil al-unawwar, .0emungkinan Pendekatan Historis dan +ntropologis/ dalam 5unahar, engembangan

    emikiranF, hlm$A=>$ +hli lain menam!ahkan tidak !ertentangan dengan hadis mutawatir, tidak!ertentangan dengan nalar yang logis serta tidak !ertentangan dengan dengan ilmu pengetahuan dansunnatullah. isalnya Husein 5usu, .0riteria Hadis 'ahih/ dalam 5unahar, engembangan

    emikiran F, hlm$ 7G-7

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    7/43

    kemudian ter!uka ruang kemungkinan untuk melakukan analisis historis dalam

    studi matan hadis, karena !e!erapa alasan?

    ertama,pada masa saha!at, hadis-hadis yang disampaikan sangat diwarnai

    oleh situasi politik$ 0arena dengan itu, kita dapat menjelaskan posisi yang tepat

    antara konsistensi dan inkonsistensi dalam periwayatan hadis$ 'ejarah dapat

    mem!antu untuk mengkrititisi, menerima atau menolak (ajrih dan adil).

    edua,untuk memahami hadis perlu mengetahui latar !elakang politis para

    rijal hadis, tak terke"uali para saha!at &a!i 'aw se!agaimana yang dikaji !uku-

    !uku rijal al-hadis, seperti al-shabah, al-stiab, izan al-tidal, ahdzib al-

    ahdzib, 3sud al-5habahdan se!againya yang dilengkapi dengan literatur klasik

    (historiograi) Islam agar didapatkan kajian kritis$

    etiga, ke!erpihakan para rawi hadis seringkali mengurangi atau paling

    tidak menga!urklan matan hadis$

    eempat,karena kita terlanjur menyimpulkan sunnah dari hadis, maka latar

    kesejaharahan dari suatu peristiwa dan momentum menjadi sangat penting$*@

    +nalisis historis ini dipandang urgen dalam studi hadis terutama metode maanil

    hadis, dalam rangka untuk mengetahui konteks di masa lalu (kesejarahan) pada saat

    hadis !erdialektika dengan ruang sosial untuk dijadikan "ermin pandang konteks

    kekinian !agi pen"arian ide dan gagasan dari mun"ulnya se!uah peristiwa pada saat

    uhammad 'aw !ertindak se!agai utusan +llah (Rasulullah) untuk misi

    kemanusiaan$

    (. C#nt#h Kajian Hadis Pendeatan Te!ati

    1alam dunia !isnis, &a!i 'aw menetapkan larangan menim!un harta

    dagangan dengan merumuskan kode etik dan hukum dagang yang adil dan

    humanis$*A'etidaknya ada tiga !uah hadis yang dapat dipaparkan, yaitu?

    A$ Hadis pertama, diriwayatkan oleh +hmad !ersiat inormati?

    20alaluddin Rakhmat .Pemahaman Hadis? Perspekti Historis/ dalam urnal l-#ikmah,Bandung, A>, ol$ II, 2ahun ACC=, hlm$ *G$

    214ntuk mempermudah, telaah kasus yang rele#an penulis mengela!orasi "ontoh yang

    ditawarkan uh$ Kuhri dalam elaah atan #adisF, hlm$ >C-*$

    >

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    8/43

    !"#$ #%& %'()*+, -$ .

    )34# )12( -0/ , #%5 #%5(#%5 -6

    :> ;*+, 9:8#78.*$ Hadis kedua, diriwayatkan oleh uslim,**isinya !ersiatjudment? menim!unmakanan itu suatu tindakan yang salah!uruk$?

    ) *+, ) ) /012 3456 7 *89/:;G #>>>$ #%&

    >>>H>>>IJ,K M>>>N#L

    Hadis-hadis di atas !ila dikaji menurut pendekatan tematik, maka aplikasinya

    se!agai !erikut?

    Lan$ah e-"2ema hadis adalah al-htikar(penim!unan harta)

    Lan$ah e- dan e-? Paling tidak ada 7 !uah hadis yang !ertema sama$

    Hadis nomer A dan * diriwayatkan !e!erapa orang rawi melalui jalur Imam uslim

    dan +!u 1aud dan sanadnya shahih, ada yang mengatakan sanadnya hasan melaluijalur lain, sehingga derajatnya menjadi shahih li ghairih karena adanya muttabi

    yang !erpredikat shahih$ Hadis pertama, meskipun sanadnya hasan, tetapi sejalan

    dengan hadis kedua$*7'edangkan hadis ketiga diriwayatkan oleh I!n ajah dan al-

    1arimi dengan kualitas sanad hasan$ 0etiga hadis terse!ut tidak ada kontradiksi dan

    22Imam uslim, !ahih uslim,*ab ahrim al-htikar fi al-qwat(0airo? at!uat $ +li 'a!ih,ol$ < hlm$ C$ Periksa dalam uslim hadis nomer 7@A*, +!u 1aud? *CC@, I!n ajah? *AG

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    9/43

    diungkapkan dengan !ahasa yang jelas, !ahkan saling melengkapi dan memperkuat,

    sehingga memenuhi syarat untuk dimaknai$

    Lan$ah e-V? mela"aksbab al-4urud al-#adis

    1i 8aman &a!i 'aw, ada seorang dua saha!at (rawi hadis) saling tuding melakukan

    per!uatan penim!unan (ihtikar), 'aid i!n al-usayya! men"eritakan !ahwa

    amar !erkata Rasulullah !ersa!da? O:>>P E>>., "! sambilmenuduh Said melakukan ihtikar atau se!agai pelaku penim!unan(muhtakir),tetapi 'aid mengelak, !ahkan menuduh !alik justru amar-lah yang

    meriwayatkan hadis ini yang melakukan ihtikar. 'ehingga mun"ul perde!atan

    "ukup sengit di antara !erdua$*G 'e!agaimana tergam!ar dalam riwayat !erikut ini?

    %3 C##Q*" R0%? -H "*Q#*RH*%C#=#? *0

    3E2% =0 J=#? *%C( S$

    3% ?#= '=ECT *: %=#? 5 UVW, *0! %H1+, O:P E., "!

    !

    3 C#X3*M2 S*3 C#YM$%

    Lan$ah e-W? analisa linguistik, yang paling mungkin dilihat adalah

    kalimat? /:;

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    10/43

    0ata ketiga, -$ '% Yempatpuluh malam), menurut literal hadiskalau kurang dari empat puluh tidak termasuk per!uatan ihtikar.

    Lan$ah e-Z? +da !e!erapa konsep ekonomis yang dapat ditangkap antara

    lain tentang distri!usi, pasar, supply and demand, sta!ilitas ekonomi, dan

    se!againya$

    1alam persoalan ekonomi, dikenal dengan istilah .hukum pasar/ yang menganut

    hukum supply and demand(persediaan dan permintaan)$ 1alam prinsip ini, !ila

    terjadi ketidaklan"aran dalam sistem distri!usi (suatu !arang), sudah !arang tentu

    yang dilihat adalah masalah distri!usi, apakah !erim!ang apa tidak dengan

    permintaan pasar$ ika tidak, maka di"ari aktor-aktor yang mempengaruhinya,

    sehingga menjadi jelas persoalannya$3aktor-aktor terdekat antara lain menyangkut?

    a) produksi dan distri!usi, !) keadilan ekonomi, ") konsep harga, d) konsep

    sta!ilitas dan ketahanan pangan, e) kesejahteraan sosial, ) politik ekonomi, dan

    masih ter!uka konsep lain yang rele#an$

    Lan$ah e-[? Pemaknaan terhadap kandungan hadis dengan "ara melihat

    #aria!el dan indikatornya$

    aria!el terlihat dari hadis pertama adalah !erupa kata kun"i (keyword)

    MNO, indikatornya adalah G@ hari$ 'e"ara tekstual dipahami, menim!un pangan

    selama kurang dari G@ hari diper!olehkan (hadis I) dan per!uatan ihtikar

    merupakan per!uatan yang salah (hadis II) dan orang yang melan"arkan distri!usi

    dagangan (!ahan makan) akan di!eri ri8ki sedang !agi penim!un adalah terkutuk

    (hadis III)$ enurut ar-Ramli dalam kamusnya,htikar!erarti?

    [4T#Z

    1%D\#%enim!un sama artinya per!uatan aniaya dan !uruk pergaulan dan per!uatan, atau

    dapat diartikan se!agai Q NSTU ?(menahanmenyandra)$

    Lan$ah e-\? Pemaknaan yang holistik-komprehensi (integrati-interkonekti)

    Persoalan pokok dari hadis-hadis terse!ut adalah isu ekonomi, le!ih khusus

    persoalan penim!unan makanan$ ika dilihat wilayah kajiannya termasuk masail

    A@

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    11/43

    al-fiqhiyyah!idang muamalah maliyah. aka untuk menentukan dan menjelaskan

    konsep yang ada, tidak "ukup hanya !erkutat hanya pada wilayah teks se"ara sempit

    atomistik tanpa didekati dengan teori-teori ekonomi yang terkait erat dengan tema$

    'e"ara itrah, manusia hidup selalu !erusaha untuk memenuhi hajat hidup

    agar dapat !ertahan hidup se"ara wajar$ akanan merupakan ke!utuhan manusia

    paling asasi (basi& need)!erupa !ahan pangan untuk keperluan sehari-hari, sesuai

    dengan konteks geograi dan ke!iasaan suatu daerahwilayah atau negera tertentu$

    ika !ahan pangan ditim!un oleh seseorang atau kelompok atas nama indi#idu atau

    perusahaan pasti !eraki!at pada kelangkaan$ 0e"uali yang melakukan penim!unan

    (ihtikar)adalah pemerintah untuk maksud-maksud yang positi, di 8aman &a!i saw

    adalah pihak*aitul al,itupun untuk maksud mengendalikan distri!usi dan harga$

    aria!el lain, menurut hukum pasar, jika terjadi kelangkaan apapun jenis

    !arangnya, maka se"ara otomatis sistem distri!usi akan terganggu yang akan

    mempengaruhi harga pasar$ 'edangkan indikatornya, masyarakat merasa

    kesempitan dan kesulitan karena ter!atasnya !arang apalagi !erupa !ahan pangan$

    ika di!iarkan lam!at laun pada gilirannya menim!ulkan gon"angan ekonomi yang

    !erimplikasi pada terganggunya sta!ilitas ekonomi, tindak kriminal meningkat,

    kamti!mas terusik, maraknya pelanggaran hukum$ ika hal ini terjadi, sangat

    mungkin terjadinya konlik, !aik se"ara #ertikal maupun horisontal$

    0etidaklan"aran sistem distri!usi !iasanya dilakukan oleh para spekulan dan

    pelaku monopoli, yang mengam!il kesempatan dalam kesempitan yang !erujung

    pada keuntungan pada segelintir orang dan kelompok ke"il tertentu$ 1alam konteks

    Indonesia, pada A@ tahun terakhir telah dihe!ohkan !er!agai krisis dari !er!agai

    dimensi, mulai dari moneter, keper"ayaan, ekonomi dan politik$ 5ang paling

    !erpengaruh ketika rakyat Indonesia menghadapi kelangkaan !eras dan BB$

    'ekarang basi& need orang telah !erkem!ang yang menyangkut !er!agai jenis

    !arang pokok ke!utuhan masyarakat, seperti gula, BB, gas, minyak goreng,

    tepung dan susu$ +ki!atnya harga dari waktu ke waktu mengalami luktuasi

    kenaikan yang signiikan, sehingga mem!eratkan masyarakat$ Bahkan terakhir

    krisis energi (listrik) yang telah mengan"am di !e!erapa daerah, terutama di awa$

    'ementara pemerintah merasakan !erat untuk mengatasinya, paling-paling

    AA

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    12/43

    menempuh langkah impor terutama sem!ako jenis !eras dan gula$ 0emudian

    ditindaklanjuti dengan operasi pasar, seperti kasus kelangkaan minyak tanah, !eras,

    gas elpiji, premium, dan yang terakhir minyak goreng yang hingga kini !elum

    pulih$ +sumsi kapitalistiknya, mekanisme harga tidak dapat !er!uat !anyak untuk

    mengerem keserakahan nasu dan konsumsi oya-oya sekuler, tanpa

    memperhatikan sistem harga dan kehendak so"ial, karena sistem kapitalisme kata

    $ 4mer ;hapra,*

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    13/43

    Lan$ah e- " Pemaknaan se"ara kontekstual$ 1alam Islam, mungkin

    juga dalam agama-agama yang lain memiliki prinsip ajaran !ahwa manusia hidup

    itu harus saling tolong-menolong, mem!eri kemudahan-kemudahan (proesional)

    dan tidak saling mem!uat kesempitan dan kesengsaraan orang lain$ Humanisme ini

    mengandung doktrin yang paling mendasar !ahwa kepemilikan itu !ersiat nis!i,

    meskipun tak di!atasi kuantitasnya selama kewaji!an terhadap kepemilikan itu

    dipenuhi dan di dalamnya mengandung hak orang lain$ aka setiap perilaku

    ekonomi harus memperhatikan etik-moral, artinya tindakan ekonomi tidak se!e!as-

    !e!asnya melakukan apa saja menurut keinginan dan interes su!yeknya, tanpa

    memperhatikan kepentingan masyarakat luas$

    engenai tempo G@ hari yang dise!utkan dalam hadis itu, merupakan

    jangka waktu yang rasional dan rele#an untuk mengukur gejolak pasar$ 9ogikanya,

    !arang apa saja yang ditim!un dan !eraki!at pada gejolak ekonomi (pasar)

    meskipun penim!unannya hanya pendek (kurang dari G@ hari) tetap dilarang$ ika

    !arang itu yang ditim!un !erupa ke!utuhan dasarpokok mayoritas orang, maka

    dapat dikategorikan sa!otase ekonomi yang mengarah pada tindakan su!#ersi$ 1i&egara kita Indonesia memegang prinsip !ahwa kepentingan hajat orang !anyak

    le!ih dahulukan daripada kepentingan minoritas orang$ eskipun realitasnya tidak

    demikian, sehingga sering diterpa !adai ekonomi yang !ertu!i-tu!i$

    1i kalangan ahli iDh dalam mensikapi hal ini !eragam pandangan, seperti

    +!u 5usu melihat keumuman teks hadis menyatakan !ahwa setiap tindakan ihtikar

    dilarang tidak ter!atas !ahan pangan, apalagi !ahan pangan terse!ut sangat

    di!utuhkan masyarakat umum$ 0arena penim!unan akan menim!ulkan !ahayayang merata (dlarar), maka hukumnya haram yang dapat dianalogikan (qiyas)

    se!agai per!uatan dhalim, karena yang untung hanya pihak yang kuat (kapitalis),

    sedangkan pihak konsumen menjadi !erat dan kesulitan$ htikar, termasuk usaha

    spekulati mengandung arti mem!eli suatu komoditi dengan maksud akan

    menjualnya dengan harga yang le!ih tinggi, hal ini mengaki!atkan kenaikan harga

    A7

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    14/43

    karena !erkurangnya !arang dengan "ara !uatan$ 0enaikan harga !uatan ini oleh

    Islam tidak di!enarkan, !ahkan dikutuk(malun)$*=

    Bahkan !ila dimaknai le!ih jauh, penim!unan hanya salah satu "ontoh tindakan

    ekonomi yang salah, karena dalam kenyataannya !anyak tindakan lain yang

    !er!eda tetapi juga menim!ulkan gejolak ekonomi, misalnya eksport yang irasional

    (tanpa kendali), deposito uang dalam jumlah yang !esar di !ank-!ank internasional

    (luar negeri) dalam praktik money loundry, spekulasi, pasar gelap (bla&k market),

    monopoli-oligopoli (dalam produkdi dan peranan), monosopni-oligosopni (!idang

    pem!elian), eksplorasi tanpa !atas, eksploitasi sum!erdaya alam (mis? illegal

    logging), yang menjurus men"ari keuntungan dengan segala "ara (profiteering) dan

    penyalahgunaan ke!e!asan pasar$*>

    1alam konteks ini, pemerintah atau penguasa harus mengam!il langkah tindakan

    nyata se"ara !ertahap? A$ enghim!au agar segera menjual !arang yang ditim!un

    oleh muhtakir, jika tidak digu!ris maka ditempuh jalan *) mem!eri peringatan dan

    sanksi, jika tidak juga diindahkan, maka tindakan 7) pelakunya ditahan dan

    dihukum kurungan$ 0emudian tindakan pemerintah selanjutnya adalah menjual

    paksa !arang yang ditim!un se!agai wujud legal enfor&ement(penegakan hokum),

    meskipun di kalangan uDaha ada yang tidak setuju dengan pandangan itu, karena

    prinsip jual-!eli harus didasari atas kerelaan antara penjual dan pem!eli,

    se!agaimana yang dinyatakan oleh irman +llah? ]0 5 $'#N5Q^CE5 C( _

    Bagi +!u Haniah, larangan ihtikar hanya diperuntukkan !agi !ahan pangan

    pokok (sem!ako) yang selalu diperlukan masyarakat umumluas$ Ber!eda denganmuridnya, +!u 5usu dengan melihat keumuman teks hadis (matan), larangan

    ihtikaritu !erlaku umum untuk !arang selain !ahan pangan, termasuk emas, perak,

    uang (kanz), pakaian dengan alasan !ahwa tindakan itu menim!ulkan ke!en"ian

    dan !etul-!etul !erdampak negati (haqiqah ad-dlarar), seperti ungkapannya?

    26$ +!dul anan, eori dan raktek 6konomi slam, terj$ $ &astangin (5ogyakarta?1ana Bhakti Prima 5asam ACC>), hlm$ A

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    15/43

    3 #144E., -#%"!E?b#c ':#E3 E(a`?#= d#$'

    V#Ve! ) 2'e ( #$#Q Vb f+-+'#( C 2-

    , E2Qg

    Barangkali asumsi ini didasarkan atas sa!da &a!i 'aw yang menyatakan?

    .jangan ada kesulitan (madlarat) dan jangan menim!ulkan kesulitan/$ Prinsip ini

    dipegang !aik oleh etika ekonomi Islam !ahwa madlarat yang diren"anakan se"ara

    sadar dan dilakukan oleh seseorang atau kelompok ke"il untuk tujuan dimaksud

    atau tidak, tetap harus dilenyapkan tanpa harus mempertim!angkan niat (moti)

    yang melatar!elakanginya$ eskipun tetap diakui !ahwa menghilangkan madlarat

    sama sekali dalam kehidupan manusia tidak mungkin$*

    1alam konteks ini, keterli!atan pemerintah dalam pasar tidak hanya pada saat

    tertentu atau temporal saja$ Bagi sistem ekonomi Islam, ia se!agai muhtasib yang

    menempati posisi se!agai ungsi negara, yakni se!agai peren"ana, pengawas,

    produsen dan sekaligus se!agai konsumen$ 1i negara Indonesia, ungsi ini ada di

    Bappenas dan !idang terkait lainnya seperti Ekuin, Perdagangan, Ekowas!ang dan

    Bulog, maka seharusnya mereka inheren ada di pasar !ersama-sama dengan unit-

    unit ekonomik lainnya !erdasarkan landasan yang tetap dan sta!il$ %leh karena itu,

    keterli!atan pemerintah dalam pasar !erungsi se!agai supervisor (super#isi) dan

    &ontroller(pengontrol)$

    1alam hal ini ada dua "orak kontrol terhadap mekanisme pasar, pertama

    dimaksudkan uintuk meningkatkan pemenuhan tujuan-tujuan negara se"ara eisien

    dan "orak kontrol kedua yaitu #isbah yang ungsinya adalah memelihara agar

    aturan-aturan main(role of game)!isa selalu didukung$*C

    enurut ke!ijakan ekonomi (khususnya &egara Islam), meminimisasi

    kesenjangan distri!uti Islam diserap dari spirit al-uran dan 'unnah yang

    28on8er 0ah,6konomi slam (elaah nalitik terhadap +ungsi !istem 6konomi slam) ,terj, a"hnun Husein (5ogyakarta? Pustaka Pelajar, ACC

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    16/43

    !erkaitan dengan perilaku konsumti seperti adanya larangan !ermewah-mewah,

    !erle!ih-le!ihan, larangan peredaran dan pemusatan (konsentrasi) harta hanya di

    kalangan sejumlah ke"il orang tertentu, karena Islam mengedepankan aspek

    kemasyarakatan (so&ial-minded). aka !asis utama distri!usi dalam Islam adalah

    prinsip kesamaan harga diri (sawasiyyah), pemerataan (equity) dan persaudaraan

    (ukhuwwah),7@sehingga kesejahteraan indi#idu dan masyarakat luas (individual and

    so&ial welfare) dapat terjamin, se!agai pemenuhan rasa keadilan, termasuk

    keadilan dalam !idang produksi, konsumsi dan distri!usi$

    Lan$ah e- Yahir_"pengam!ilan kesimpulan$ 1ari uraian di atas, !isa

    ditarik kesim!ulan rele#an, !ahwa semua tindakan ekonomi yang didasarkan atas

    kepentingan sektoral-eksklusi (indi#idu maupun kelompok tertentu), se!agai

    tindakan penyalahgunaan ke!e!asan pasar, karena hak-hak pu!lik (publi& rights)

    akan terganggu, terutama dalam pemenuhan ke!utuhan dan paa glilirannya akan

    menim!ulkan insta!ilitas di !e!erapa sektor kehidupan yang menjurus kepada

    perilaku dhalim$ 'esungguhynya ri8ki dari +llah dilarang untuk dimonopoli dengan

    "ara dan dalih apapun, termasuk di dalamnya adalah ihtikar, sejak a!ad pertengahan

    umat Islam menentangnya, yang dikategorikan tindakan dosa, karena menim!ulkan

    dampak pada harga yang tidak adil dan tidak jujur, yang hal itu tidak dikehendaki

    yurisprudensi Islam sejak awal, se!a! dalam sistem ekonomi - termasuk ekonomi

    Islam - menghendaki harga yang ekui#alen (setara) atau tsaman al-mitsl$

    4ntuk mensikapi hal itu, maka pemerintah (3lil mri) melalui institusi

    hisbah se!agai pengontrol dan pengawas !erkewaji!an dan !ertanggung jawa!

    mengendalikan sistem produksi dan distri!usi !arang, terutama !ahan pangan

    pokok (basi& need) dan ke!utuhan primer lainnya, dengan tidak mem!eri ruang dan

    kesempatan !agi pelakunya menerapkan sistem !e!as (laissez faire), tapi harus

    mengedepankan sistem terkendali yang !er!asis etika dan moral yang melekat dan

    demi kesejahteraan rakyat$

    Hadis di atas !ila dilihat dari perspekti ilsaat ilmu, se"ara ontologis,

    ke!enaran ajaran yang dikandung tidak "ukup untuk diyakini pada le#el iman saja,

    309ihat '$ GC?A7L dan '$ $ 'e"ara rin"i lihat +min +khtar dalam +inur R$ 'ophiaan (ed$),6tika 6konomi olitik('ura!aya? Risalah usti, ACC>), hlm$ > dan A@A$

    A=

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    17/43

    sedangkan pada dataran epistemologis institusi ekonomi (hisbah)!erperan dalam

    mengatur dan mengendalikan mekanisme pasar yang menyangkut produksi dan

    distri!usi, sehingga tindakan pengawasan, regulasi dan pen"egahan (aksiologis)

    terhadap perilaku pasar !isa dikendalikan, termasuk praktik ihtikar.Bila dilihat dari

    kandungan hadis, muatan su!stansinya !erskala makro-uni#ersal yang tidak di!atasi

    oleh dimensi ruang geograi dan waktu, karenanya mengandung tuntutan a"tual

    syariyyah yang harus ditaati oleh seluruh pelaku ekonomi, khususnya para

    praktisipelaku ekonomi Islam$

    `. Kesi!pulan

    0erangka metodologis dan prosedur kerja terse!ut mungkin terkesan sangat

    ideal dan rumit, karena selama ini hadis masih dipahami se"ara eksklusi dan seolah

    hanya menjadi materi untuk memperkuat !asis etis-teologis umat Islam dan tidak

    dapat diintegrasikan se"ara interdisipliner !agi keilmuan lainnya$ Padahal kita tahu

    !ahwa hadis sesungguhnya !erisi seperangkat ajaran yang aktual dan rele#an yang

    ditujukan kepada umat manusia sesuai tantangan dan tuntutan 8aman, yang

    sekaligus merupakan maniestasi kepri!adian agungnya se!agai uswah hasanah,

    khuluq adzim dan rasulun amin untuk misi glo!al karasulannya se!agai7ahmatan

    li al-'lamin.

    Hal ini sudah !arang tentu menyadarkan dan meyakinkan kita !ahwa tujuan

    dan orientasi pemaknaan terhadap hadis tidak saja menjadikan teks yang hanya

    melegitimasi ke!enaran normati al-uran, sehingga !ernilai do&trinal-

    transendental yang mengedepankan dimensi sakralitas semata, tapi !agi penulis

    hadis harus applied (tereleksi) ke dalam wilayah empiri&-historis dan !ersiat

    inklusi yang !ernilai sosiologis-imanen dengan memperhatikan kandungan ajaran

    yang harus dirujuk (point of referen&e),sekaligus merupakan representasi ke!enaran

    7isalahyang di!awa Rasulullah 'aw$

    Pada akhirnya kajianpenelitian di !idang hadis tetap menarik dan senantiasa

    akan men"ari !entuk dan menemukan karakternya, sejalan dengan perkem!angan

    ilmu pengetahuan dan tuntutan perkem!angan keilmuan keislaman kini dan akan

    datang$

    A>

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    18/43

    'ewon, A* +pril *@@

    5

    METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS

    (Konsepsi dan Aplikasi terhadap Hadis-hadis tentangIhtikar)

    A

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    19/43

    akalah dipresentasikan dalam a"ara

    4orkshopurusan 2asir dan Hadis 4I& 'unan 0alijaga

    1i !mart 7oom3akultas 4shuluddin

    5ogyakarta, * uni *@@>

    %leh?

    Muhammad Yusuf

    &IP$ A***G

    JURUSAN TAFSIR DAN HADIS

    FAKULTAS USHULUDDIN UIN SUNAN KALIJAGA

    YOGYAKARTA

    2007

    METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS

    (Dari Konsep menuju Aplikasi Paradigma Integrasi-Interkoneksi)

    AC

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    20/43

    Muhammad Yusuf31

    A. Pendahuluan

    Bagi kaum muslimin Hadis merupakan ejawantah norma kehidupan masa

    lampau, untuk dijadikan tuntunan kehidupan duniawi dalam pola-pola aplikasi pada

    ruang dan waktu hidup Rasulullah yang lokal, sehingga umat Islam dapat

    menemukan jalan padang dan !enar dalam melihat dunia se"ara uni#ersal$ %leh

    karenanya, hadis dapat dikatakan se!agai respon &a!i 'aw terhadap al-uran

    dengan mempertim!angkan waktu, situasi dan geograi (zaman, hal wa makan)dalam !entuk ekspresi (qaul),diaktualisasikan (fiil)dan ketetapan (taqrir) &a!i

    'aw$7* Itulah se!a!nya, hadis se!agai titik tolak dalam mem!angun ke!udayaan

    dan perada!an umat Islam melalui kesadaran kerasulan (wahy) dengan latar

    !elakang sosio-kultural masyarakat +ra!$ 'ehingga hadis hadir di tengah-tengah

    masyarakat yang men"erminkan historisitasnya yang khas pada saat Rasulullah

    masih hidup se!agai representasi pun"ak jahiliyyah (dekadensi moral)$

    aka, se"ara rasional dan emosional dapat dikatakan !ahwa memahamihadis &a!i, hakikatnya adalah memahami seluruh proses kehidupan yang

    !erlandaskan urani$ adi hadis, se!agai follow up sistem ajaran untuk kaum

    muslimin yang diwariskan oleh generasi awal Islam, !ukan !erarti menerima se"ara

    taken for granted, melainkan menerimanya dengan jeli, hati-hati dan kritis sesuai

    dengan prinsip-prinsip (kaidah-kaidah) dalam ulum al-hadisyang telah di!angun

    oleh muhadditsin$ Itulah se!a!nya, kajian terhadap hadis sejak awal kemun"ulannya

    hingga sekarang tak pernah surut, !ahkan menunjukkan .greget/ yang signiikan

    dalam tataran pemikiran Islam$ Ber!agai metode dan pendekatan terhadap sum!er

    yang otoritati ini mem!awa konsekuensi upaya kajian yang !er#ariati$ 0arena

    siatnya yang ter!uka, maka tidak menutup kemungkinan pendekatan dengan

    !er!agai sudut pandang keilmuan nis"aya untuk dilakukan$ 0ajian yang dirasa

    kurang !ergaung adalah pendekatan tematik$

    311isampaikan dalam 4orkshop.etodologi 0ajian 2eks dalam 'tudi al-uran dan Hadisurusan 2asir Hadis/ di !mart 7oom3akultas 4shuluddin 4I& 'unan 0alijaga 5ogyakarta, *C uni

    *@@>$32Bahkan se!agian muhadditsunmemasukkan juga aspek isis dan kepri!adian &a!i 'aw$

    *@

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    21/43

    %leh karena itu tulisan ini tidak !ermaksud men"iptakan ormulasi yang

    ketat dan !aku dalam merumuskan prosedur dan aplikasi pendekatan tematik dalam

    studi hadis, tetapi se!atas tawaran alternati yang mungkin !isa dipertim!angkan

    dalam kajian hadis !agi kerja penelitian masa depan$ 1engan harapan !ahwa

    pendekatan keilmuan 6 khususnya tematik 6 akan memperkayaworldviewterhadap

    hadis$ %leh karena itu, model pendekatan yang ditawarkan !ukan !arang mati

    (mabniy), artinya ter!uka untuk di"ermati, dikritisi dan diuji sehingga dapat

    rumuskan ormat pendekatan yang memadai dan layak untuk dijadikan a"uan !agi

    pengkaji dan para pemerhati studi wilayah sum!er keislaman, khususnya di !idang

    hadis$77

    B. Prinsip-prinsip Dasar Kajian Matan Hadis

    4rgensi sanad dalam hadis di kalangan muhadditsun dirasa "ukup dengan kriteria-

    kriteria yang telah mereka !angun se"ara serius$ 2ujuan yang mereka inginkan

    adalah akurasi, #aliditas dan otentisitas se!uah hadis !enar-!enar dari &a!i 'aw$

    1engan melihat kriteria rawi hadis dengan titik !erat pada siat adil, tepat dan

    kekuatan daya ingat dan ketajaman pendengarannya, termasuk mata rantai silsilah

    (transmisi) periwayatan$ etode ini mem!uahkan hasil yang "ermerlang dalam

    penelitian hadis, meskipun sempat repot ketika !erhadapan dengan e#aluasi

    kontradikti (antarajarhdan tadil) terhadap rawi.

    'e!enarnya, ulama telah !erupaya keras untuk memahamkan kita terhadap

    hadis dengan mun"ulnya kita!-kita! syarah hadis, terutama terhadap utub as-

    !ittah$ &amun sulit rasanya untuk menemukan kerangka metodologis se"ara umum

    dan prosedur yang mereka gunakan$ enurut "ermatan &i8ar +li, metode yang

    mereka gunakan dalam menulis kita!-kita! syarah !ila diklasiikasikan ada tiga

    metode, yakni tahlili, ijmalidan muqarin.2"

    335ang tidak mungkin ditinggalkan dalam kajian ke-Islaman, karena#adlarah an-$ash % yangpopular di 4I& - senantiasa menjadi &ore studies, apapun paradigma yang digunakan$ 9ihat .aring9a!a-la!a/ #ersi +min +!dullah dalam 0erangka 1asar 0eilmuan 4I& 'unan 0alijaga$

    34$eskipun diakui oleh penulisnya sendiri !ahwa istilah-istilah terse!ut tidak orisinal darihadis, tetapi diadopsi dari metode penasiran al:uran karena adanya kesamaan karakter$ 9ihaturaian &i8ar +li,emahami #adis $abi (etode dan endekatan), 5ogyakarta? ;E'a1 5PI +R-

    Rahmah, *@@A), hlm$ *

    *A

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    22/43

    C. Studi Te!ati dala! Studi Hadis

    'ejauh ini metode tematik dalam !idang tasir telah mendapat respons yang "ukup

    ramai di kalangan ahli tasir untuk memahami isi kandungan al-uran, namun

    tidak terjadi di !idang hadis$ Pesatnya perkem!angan di !idang tasir mema"u

    mufassirununtuk melakukan eksplorasi metodelogi, di antaranya metode tematik,

    seperti yang dilakukan +!!as ahmoud al-+kkad, 3a8lur Rahman, 2oshihiko

    I8ut8u, uraish 'hiha!, Hariudin ;awidu ds!$ 1i kajian !idang ulum al-hadis,

    ulama hadis !erusaha merumuskan epistemologi 'ilm maan al-hadisyang !oleh

    diartikan dengan ilmu tentang pemahaman hadis, namun ilmu ini !elum !anyak

    dikem!angkan se"ara signiikan, sehingga !elum !isa ditemukan rumusan

    metodologi yang mapan dalam aplikasinya$ +ki!atnya, pemahaman hadis &a!i

    "enderung masih !ersiat general tanpa melihat struktur hadis$ +rtinya semua hadis

    dipahami sama, apakah itu riwayat bi al-lafdz atau riwayat bi al-mana, !egitu juga

    apakah hadis itumuthlaqatau muqayyad.

    Hal ini dise!a!kan !arangkali kompleksnya wilayah kajian ulum al-hadis6

    sanad dan matan 6 kalaupun ada yang !erusaha melakukan pemahaman se"ara

    tematik, !elum men"apai le#el yang memuaskan, karena yang mun"ul adalah !aru

    pemahaman tekstual, parsial dan sporadis, tanpa melihat konteks kesejarahan

    (historis),7 aka, sudah !arang tentu pemahaman

    35Historis, apakah dijadikan se!agai alat analisis ataupun se!agai pisau analisis$ 1engansejarah dapat mem!antu kita untuk m,enolak, menerima atau melakukan tarjih suatu hadis yangdimaknai$

    36'e!agaimana yang pernah ditawarkan 'aid +gil Husein +l-unawwar .0emungkinanPendekatan Historis dan +ntropologis/ dalam 5unahar Ilyas (ed$), engembangan emikiranterhadap #adis(5ogyakarta? 9PPI 45, ACC=), hlm$ A

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    23/43

    sema"am ini tidak mem!uahkan hasil yang memuaskan yang !isa dia"u se"ara

    keilmuan$ Belum lagi pertim!angan-pertim!angan kategorik hadis !erdasar pada

    lokal, temporal (insidental) atau uni#ersal, termasuk kategori hadis tentang aDidah,

    i!adah, atau muamalah$

    eskipun demikian, para ahli hadis !erusaha keras melakukan klasiikasi dan

    se!agian kategorisasi, spesiikasi dan tematisasi, tetapi !elum terlihat rumusan

    metodologis dan kerangka kerjanya$ 'ehingga masih terkesan masih umum dan

    sedang menuju ke arah metode tematik$ 'e!agaimana yang telah dilakukan oleh

    Imam asy-'yaii, yang men"o!a mengkompilasi matan hadis semakna maupun

    yang kontradikti (taarudl) untuk dilakukan kompromi, para penyusun utub as-

    !ittah, dengan model klasiikasi dan spesiikasi tema, juga kita! *ulugh al-aram

    dengan tampilan hadis yang !ertema hukum$ Begitu juga yang dilakukan ajdi i!n

    ansur i!n 'ayyid asy-'yuri yang melakukan takhrij se"ara spesiik terhadap

    hadis-hadis dalam ajmu al-+atawa li al-mam aqiyuddin bn aimiyah$7

    ungkin yang le!ih &on&ern!elakangan mun"ul uhammad al-ha8ali, 5usu al-

    aradlawi, dan 'yuhudi Ismail$7C

    D. Lan$ah-lan$ah Met#d#l#$is

    'e"ara sepintas pemaknaan hadis dengan model tematik terkesan nampak

    sederhana, tetapi jika yang diinginkan hasil yang memadai sudah !arang tentu

    diperlukan keseriusan, sehingga tidak semudah yang dikesankan, karena meli!atkan

    sejumlah elemen pendukung yang memperkokoh kajian ini$ 'ehingga diharapkan

    dapat ditangkap makna yang holistik dari se!uah tema tertentu$ emang disadari,

    kajian ini menjadi sulit, jika seluruh langkah dan prosedur !erikut ini dipenuhi

    se"ara konsisten dan lengkap$ Paling tidak, tawaran model ini sedikit !anyak

    mampu mengantarkan kita ke arah pemahaman yang le!ih makro dan luas$

    38 Berjudul al-#awi fi akhrij hadits ajmu al-+atawa (Beirut? 1ar al-0utu!al-Ilmiyyah, AGA

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    24/43

    'ehingga kandungan dalam hadis &a!i 'aV didapatkan pemahaman yang le!ih

    !ermakna$ +dapun prosedur kerja yang dapat dilakukan se!agai !erikut?

    Pertama kali yang harus ditempuh adalah menentukan tema tertentu sesuai

    keinginan peneliti, misalnya tema tentang iman, marah (kepemimpinan), ilmu,

    etika pakaian, etika pergaulan, etika !isnis, dosa !esar, tanda-tanda kiamat dan

    se!againya$ 0emudian menghimpun seluruh hadis-hadis yang shahih dan atau

    setidak-tidaknya hasan (senadasejalan, tidak sejalan, tampak kontradikti

    (taarudl/tanaqud), melalui prosedur akhrij al-hadits,"1 dengan melakukan

    itibarat, mutabiat dan syawahid."0 'etelah peneliti !erhasil menghimpun hadis-

    hadis setema, maka harus dilakukan tahqiq al-hadis (prosedur #eriikasi dan

    #alidasi), sehingga dapat diketahui kualitas sanad da! matannya$G*0arena, hadis

    yang memenuhi kualiikasi saja yang layak untuk dimaknai$

    +gar dapat diketahui historisitas suatu hadis, maka pen"arian asbab al-wurud,"2

    menjadi signiikan dapat memperjelas se!a!-se!a! yang melatar!elakangi

    mun"ulnya se!uah hadis terse!ut, tentu saja yang dipilih telah memenuhi kualiikasi

    sanad dan rawi-nya !erdasarkan teori-teori dalam studi ilmu-ilmu hadis$ 9angkah

    !erikutnya adalah melakukan identiikasi teks(matan) hadis dari aspek ke!ahasaan

    (linguistik), terutama kata yang mutasyabih (di!awa ke yang muhkam), mutlaq

    (mengaitkan ke yang muqayyad) atau makna konotasi ke denotasi, dan 'am

    40'e!agai langkah penelusuran !er!agai kita! hadis yang mutabaratdan primer (!a"a-utub as-!ittah).

    41enurut I!n 'halah, langkah ini !erungsi untuk meneliti seluk-!eluk periwayat (hal al-rawi, seperti tafarrudatau tidakJ +pakah maruf atau tidakJ 9ihat +hmad uhammad 'yakir, al-

    *aits al-#atsits (!yarh khtishar '3lum al-#adis li bn atsir (Riyadl? 1ar as-'alam,

    AG*AH*@@@), "et$ III$ hlm$ =$ Bandingkan dengan ahmud at-2ahhan, aisir usthalah al-#adits(Beirut? 1ar ats-2saDaah al-Islamiyyah, AC

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    25/43

    (menasirkan ke yang khash) artinya dari makro ke mikro, musykil (menuju ke

    makna yangsharih), haqiqidan majazi, juga makna yanggharibke maknawadlih,

    ds!$GG 'ehingga dapat diharapkan dapat mem!antu proses penarikan ide

    utamapokok (main idea)yang akan dimaknai$ Ide pokok dalam se!uah hadis tidak

    "ukup hanya melihat !a!-!a!, tema-tema, judul-judul yang ada dalam kita!-kita!

    hadis$ 0arena dimungkinkan ide pokok itu tidak tunggal, meskipun kadang-kadang

    terlihat ide sekunder (se&ondary ide)."8 1ari sinilah se!enarnya kesatuan ide

    ter!entuk untuk menggiring pada suatu konsep tertentu$9angkah !erikutnya adalah

    meneliti dalalah (#aria!le-#aria!el) yang akan mem!erikan !atasan se!elum

    dilakukan pemaknaan se"ara utuh$

    'e"ara ijma kaum muslimin, !ahwa hadis na!i !erungsi menjadi bayan,

    tafsir dan tafshil !ahkan !erungsi se!agai taqyid dan takhsish terhadap suatu

    persoalan tertentu, sehingga teks (ayat-ayat) al-uran se"ara proporsional harus

    dili!atkan,G=jika peneliti tidak menemukan se"ara tekstual(literal) !isa di"ari ideal

    moralnya atau kandungan maknawi (spirit). Bukankah segala tindakan &a!i yang

    menyangkut, u"apan (statement), tindakan(a&tion), sikap (attitude), dan keputusan

    (judgment) &a!i adalah men"erminkan keseluruhan gagasan etika al-uran

    (khlaq al-9uran), yang memang mendapat otorisasi dari +llah 'w2$

    0emudian, peneliti dapat menempuh pemaknaan yang holistik-komprehensi se"ara

    interdisipliner dengan melihat, menyapa dan mengkorelasikan teori-teori ilmu

    440aidah ke!ahasaan ini dikaji dalam Ilmu Balaghah, mengingat kapasitas na!i se!agai orang yangfasihdan balighdalam !er!ahasa +ra!$ 4lama mutaakhkhirunmenganjurkan agar !ahasa produkA< a!ad yang lalu dapat dipahami se"ara pas oleh generasi sekarang diperlukan pengetahuan tentang

    so&ial settingketika itu$45Bisa jadi dalam se!uah hadis ditemukan le!ih dari satu ide, tinggal ide mana yang akan

    diusung dan diperlukan untuk dikaji le!ih jauh$

    464ntuk mengetahui ayat mana yang ditindaklanjuti oleh hadis$ engingat hadis tidak!oleh ada kontradiksi dengan al-uran, jika ada kontradiksi maka !isa jadi periwayatnyalah yangkeliru atau bi al-wahn, dan harus didahulukan al-uran dan waji! mamul bih$ 9ihat 'aid +gil al-unawwar, .0emungkinan Pendekatan Historis dan +ntropologis/ dalam 5unahar, engembangan

    emikiranF, hlm$A=>$ +hli lain menam!ahkan tidak !ertentangan dengan hadis mutawatir, tidak!ertentangan dengan nalar yang logis serta tidak !ertentangan dengan dengan ilmu pengetahuan dansunnatullah. isalnya Husein 5usu, .0riteria Hadis 'ahih/ dalam 5unahar, engembangan

    emikiran F, hlm$ 7G-7

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    26/43

    pengetahuan yang rele#an,G> sehingga terjadi dialog keilmuan yang harmonis

    dengan saling melengkapi dan memperkokoh satu sama lainnya$ 1engan melalui

    langkah ini dimungkinkan pengem!angan dan .pengem!araan/ makna le!ih luas

    dan le!ih jauh untuk tujuan kontekstualisasi$G'ehingga hadis &a!i, tidak kering

    dari elan vital-nya, sejak kemun"ulannya hingga kini$ eskipun tidak !isa

    dipungkiri, !ahwa hadis memiliki dimensi temporal, insidental, lokal maupun

    uni#ersal, yang harus menjadi pertim!angan !erikutnya$

    +nalisis terhadap muatan matan hadis, yang mungkin tepat adalah analisis historis

    dengan !er!agai pertim!angan dan alasan akademik, antara lain?

    ertama,pada masa saha!at, hadis-hadis yang disampaikan sangat diwarnai

    oleh situasi politik$ 0arena dengan itu, kita dapat menjelaskan posisi yang tepat

    antara konsistensi dan inkonsistensi dalam periwayatan hadis$ 'ejarah dapat

    mem!antu untuk mengkrititisi, menerima atau menolak (ajrih dan adil).

    edua,untuk memahami hadis perlu mengetahui latar !elakang politis para

    rijal hadis, tak terke"uali para saha!at &a!i 'aw se!agaimana yang dikaji !uku-

    !uku rijal al-hadis, seperti al-shabah, al-stiab, izan al-tidal, ahdzib al-

    ahdzib, 3sud al-5habahdan se!againya yang dilengkapi dengan literatur klasik

    (historiograi) Islam agar didapatkan kajian kritis$

    etiga, ke!erpihakan para rawi hadis seringkali mengurangi atau paling

    tidak menga!urklan matan hadis$

    eempat,karena kita terlanjur menyimpulkan sunnah dari hadis, maka latar

    kesejaharahan dari suatu peristiwa dan momentum menjadi sangat penting$GC

    474ntuk memperoleh pemahaman yang utuh untuk menguak inormasi tentang konigurasi

    yang menyelimuti mun"ulnya hadis$ 9ihat uh$ Kuhri, elaah atan F, hlm$ C$ 9angkah inidalam rangka melihat konteks historis maupun antropologis pada saat hadis itu mun"ul (sbab al-4urud al-hadis).etode ini dalam ditegaskan dengan istilah yang !er!eda oleh +min +!dullahdengan .Integrasi-Interkoneksi/ dengan mengusung 2rilogi keilmuan?#adlarah an-$ash, #adlarah

    al-+alsafah dan#adlarah al-lm,yang kini menjadi trend di kalangan si#itas akademika 4I& 'unan0alijaga$

    48 Paradigma ini menyangkut wilayah alsai, metode, strategi dan su!tansi, sehinggadipertim!angkan wilayah mana yang paling mendekati dan paling memungkinkanL atau paling tidakdapat mem!antu se!agai perspekti keilmuan$ 2eori-teori dimaksud tidak hanya !ersiat physi&allytetapi jugaso&ials&ien&es$

    49alaluddin Rakhmat .Pemahaman Hadis? Perspekti Historis/ dalam urnal l-#ikmah,Bandung, A>, ol$ II, 2ahun ACC=, hlm$ *G$

    *=

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    27/43

    +nalisis historis ini dipandang urgen dalam studi hadis terutama metode

    maanil hadis, dalam rangka untuk mengetahui konteks di masa lalu (kesejarahan)

    pada saat hadis !erdialektika dengan ruang sosial untuk dijadikan "ermin pandang

    konteks kekinian !agi pen"arian ide dan gagasan dari mun"ulnya se!uah peristiwa

    pada saat uhammad 'aw !ertindak se!agai utusan +llah (Rasulullah) untuk misi

    kemanusiaan$ Bagi 3a8lur Rahman, hadis dipahami se!agai produk e#oluti dari

    konsep sunnah (tradition) sejak awal dipahami se!agai konsep perilaku, hukum

    tingkah laku, hukum moral yang !ersiat normati, praktik aktual (Barat), tingkah

    laku yang merupakan teladan, konsep pengayoman, terma perilaku (behavioral)

    karena dalam praktiknya tidak ada dua !uah kasus yang !enar-!enar sama latar

    !elakang situasional (asbab al-wurud)-nya se"ara moral, psikologis dan material,

    makasunnah harus dapat diinterpretasikan dan diadaptasikan$

    +khirnya, sampailah pada pengam!ilan kesimpulan se"ara dedukti,C-*$

    *>

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    28/43

    1ari I!ni 4mar, dari &a!i 'aV, !ahwa !eliau !ersa!da? Barangsiapa menim!un !ahan pangan

    selama G@ malam, maka dia telah menga"uhkan +llah 2aala dan +llah !enar-!enar telah tidak

    menga"uhkannya$

    *$ Hadis kedua, diriwayatkan oleh uslim, isinya !ersiat pernyataan tegas?

    menim!un makanan itu suatu tindakan yang salah?

    ) *+, ) ) /012 34/:;

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    29/43

    dengan kualitas sanad hasan. 0etiga hadis terse!ut tidak ada kontradiksi dan

    diungkapkan dengan !ahasa yang jelas, !ahkan saling melengkapi dan memperkuat,

    sehingga memenuhi syarat untuk dimaknai$

    Hadis terse!ut ditemukan sbab al-4urud,!ahwadi 8aman &a!i 'aw, ada

    dua saha!at (rawihadis) saling tuding melakukan per!uatan penim!unan (ihtikar),

    'aid tertuduh se!agai pelaku penim!unan (muhtakir),tetapi 'aid mengelak, !ahkan

    menuduh !alik amar-lah yang melakukan praktik penim!unan$ 'ehingga mun"ul

    perde!atan "ukup sengit di antara !erdua$

    'elanjutnya analisa linguistik, yang paling mungkin dilihat adalah kalimat?

    /:;

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    30/43

    yang mempengaruhinya, sehingga tepat dalam mengam!il langkah-langkah konkret

    yang akan ditempuh, sehingga persoalan dapat teratasi dengan sedikit eek samping

    (side effe&t) yang ditim!ulkan$

    Ide pokok terse!ut, tidak menutup kemungkinan memun"ulkan sekian

    konsep sekunder se!agai aki!at dari se!uah tindakan, !isa jadi mun"ul konsep

    tentang a) keadilan ekonomi, !) konsep harga, ") konsep sta!ilitas dan ketahanan

    pangan, d) kesejahteraan sosial, g) politik ekonomi, dan mungkin juga lain yang

    dipandang rele#an$

    9angkah !erikutnya adalah proses pemaknaan terhadap kandungan hadis

    se"ara holistik-komprehensi (integrati-interkonekti) dengan !erusaha melihat

    #aria!el dan indikatornya$ Proses ini tidak "ukup hanya !erkutat hanya pada

    wilayah teks se"ara sempit tanpa didekati dengan teori-teori ekonomi yang terkait

    erat dengan tema penim!unan$ aria!el terlihat dari hadis pertama adalah !erupa

    kata kun"i (keywords) MNWWO, indikatornya adalah G@ malam$ 'e"ara tekstual

    dipahami, menim!un pangan selama kurang dari G@ malam diper!olehkan atau

    tidak dilarang (hadis I), dan per!uatan ihtikarmerupakan per!uatan yang salah

    (hadis II) dan orang yang melan"arkan distri!usi dagangan (!ahan makan) akan

    di!eri ri8ki sedang !agi penim!un adalah terkutuk (dilaknat)$ akanan dimaksud

    !isa jadi merupakan !ahan makan pokok (Ind? sem!ako) ke!utuhan masyarakat$

    'ehingga ke!eradaannya akan mengganggu sta!ilitas !er!agai aspek dalam tatanan

    kehidupan masyarakat maupun negara$

    enurut hemat penulis, ukuran kuantitati selama G@ malam merupakan

    !atas maksimal, !ukan !erarti penim!unan yang dilakukan seseorang atau pihak

    tertentu meskipun !elum men"apai !atas G@ malam tidak dapat dipastikan

    memun"ulkan menim!ulkan masalah$ 2ergantung dari jenis atau kualitas praktik

    penim!unannya, jika penim!unan kurang dari G@ malam, tetapi telah menim!ulkan

    gun"angan pasar yang luar !iasa, maka tindakan penim!unan itu tetap dilarang$

    'emisal penim!unan BB (minyak, gas dan premium), yang merupakan elemen

    terpenting dalam ekonomi, !e!erapa waktu yang lalu dialami oleh masyarakat

    Indonesia tidak hanya sekali$

    7@

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    31/43

    'e"ara itrah, manusia hidup selalu !erusaha untuk memenuhi hajat hidup agar

    dapat !ertahan hidup se"ara wajar$ akanan merupakan ke!utuhan manusia paling

    asasi (basi& need)!erupa !ahan pangan untuk keperluan sehari-hari, sesuai dengan

    konteks geograi dan ke!iasaan suatu daerahwilayah atau negera tertentu$ ika

    !ahan pangan ditim!un oleh seseorang atau kelompok atas nama indi#idu atau

    perusahaan, ke"uali yang melakukan penim!unan (ihtikar) adalah pemerintah

    (!a"a? Bulog) yang !eraki!at pada kelangkaan$

    aria!el lain, menurut hukum pasar, jika terjadi kelangkaan apapun jenis

    !arangnya, maka se"ara otomatis sistem distri!usi akan terganggu yang akan

    mempengaruhi harga pasar$ 'edangkan indikatornya, masyarakat merasa

    kesempitan dan kesulitan karena ter!atasnya !ahan pangan atau lainnya yang

    mereka perlukan$ Pada gilirannya menim!ulkan gon"angan ekonomi yang

    !erimplikasi pada sta!ilitas ekonomi terganggu, tindak kriminal meningkat,

    kamti!mas terusik, maraknya pelanggaran hukum$ ika hal ini terjadi, sangat

    rasional terjadinya konlik, !aik se"ara #ertikal maupun horisontal$

    0etidaklan"aran sistem distri!usi !iasanya dilakukan oleh para spekulan dan

    perilaku monopoli, yang mengam!il kesempatan dalam kesempitan yang !erujung

    pada keuntungan pada segelintir orang dan kelompok tertentu$ 1alam konteks

    Indonesia, pada C tahun terakhir telah dihe!ohkan !er!agai krisis dari !er!agai

    dimensi, mulai dari moneter, keper"ayaan, ekonomi dan politik$ 5ang paling

    !erpengaruh ketika rakyat Indonesia menghadapi kelangkaan !eras dan BB$

    'ekarang basi& need telah !erkem!ang yang menyangkut !er!agai jenis !arang

    pokok ke!utuhan masyarakat, seperti gula, minyak goreng, !ahkan !esi !eton dan

    semen$ +ki!atnya harga dari waktu ke waktu mengalami kenaikan yang signiikan,

    sehingga mem!eratkan masyarakat$ Bahkan terakhir krisis energi (listrik) yang telah

    mengan"am di !e!erapa daerah, terutama di awa dan Bali, lantaran pasokan

    !atu!ara yang mengalami gangguan dan keterlam!atan$ 'ementara pemerintah

    merasakan !erat untuk mengatasinya, paling-paling menempuh langkah impor

    terutama sem!ako jenis !eras dan gula$ 0emudian ditindaklanjuti dengan operasi

    pasar, seperti kasus kelangkaan minyak tanah, !eras, premium, dan yang terakhir

    minyak goreng dan terigu yang hingga kini !elum pulih$

    7A

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    32/43

    ika disederhanakan pemahaman kita, se!uah konsep dalam se!uah !ahasa

    (hadis) terse!ut ternyata memiliki implikasi makna yang luas (eek domino) dalam

    kehidupan, tidak hanya pada wilayah ekonomi, tetapi juga sosial, hukum, politik

    dan se!againya$

    Pela"akan ayat-ayat yang terkait dengan kegiatan ekonomi, perniagaan,

    apakah itu jelas (sharih) atau kurang jelas (ghairu sharih) yang mem!in"angkan

    masalah harta, prinsip-prinsip ekonomi, etika-moral, dan aspek teologis, antara lain?

    Alladzina yaknizunadz dzahaba wa al-fidldlata

    +rtinya? %rang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidakmendistri!usikannya di jalan +llah, maka !eritahukanlah mereka tentang ad8a!yang sangat pedih yang akan menimpanya$ (at-2au!ah, C?7G)$

    0emudian dipertegas lagi dengan ayat !erikutnya?

    Hada !a anatu! .

    +rtinya?(Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka ahannam, F$

    (seraya dikatakan) kepada mereka, Inilah harta !endamu yang dulu kamu simpanhanya untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah selarang (aki!at dari) apa yang kamusimpan itu (at-2au!ah, C?7

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    33/43

    paling mendasar !ahwa kepemilikan itu !ersiat nis!i, meskipun tak di!atasi

    kuantitasnya selama kewaji!an terhadap kepemilikan itu dipenuhi dan karena di

    dalam kepemilikan mengandung hak orang lain (inaD dan 8akat)$ aka setiap

    perilaku ekonomi harus memperhatikan etika-moral, artinya tindakan ekonomi tidak

    se!e!as-!e!asnya, tanpa aturan hukum dan !atasan dengan melakukan apa saja

    menurut keinginan su!yeknya dan egoismenya tanpa memperhatikan kepentingan

    pihak lain$

    engenai tempo G@ hari yang dise!utkan dalam hadis itu, merupakan

    jangka waktu yang rasional dan rele#an untuk mengukur terjadi gejolak dan

    tidaknya pasar$ 9ogikanya, !arang apa saja yang ditim!un dan !eraki!at pada

    gejolak ekonomi (pasar) meskipun penim!unannya hanya pendek (kurang dari G@

    hari) tetap dilarang$ +palagi jika !arang itu yang ditim!un !erupa ke!utuhan

    dasarpokok mayoritas orang, maka dapat dikategorikan sa!otase ekonomi yang

    mengarah pada tindakan su!#ersi$ 1i &egara kita Indonesia memegang prinsip

    !ahwa kepentingan hajat orang !anyak le!ih dahulukan daripada kepentingan

    segelintir atau !e!erapa gelintir orang$ eskipun realitasnya tidak demikian,

    sehingga mun"ul gap ekonomi yang tajam antara the have dan the have not,

    aki!atnya &egara kita sering diterpa !adai ekonomi yang !ertu!i-tu!i dan

    !erkepanjangan$

    Bahkan !ila dimaknai le!ih jauh, penim!unan hanya salah satu "ontoh

    tindakan ekonomi yang salah dan tidak di!enarkan, karena dalam kenyataannya

    !anyak tindakan lain yang !er!eda tetapi juga menim!ulkan gejolak ekonomi,

    misalnya eksport yang irasional (tanpa kendali), deposito uang dalam jumlah yang

    !esar di !ank-!ank internasional (luar negeri), money loundry,monopoli kekayaan

    alam, eksplorasi tanpa kendali, eksploitasi sum!erdaya alam dan se!againya$

    'e!agai langkah akhir adalahpengam!ilan kesimpulan$ 'e"ara dedukti,

    dari uraian di atas !isa ditarik !enang merah !ahwa semua tindakan ekonomi yang

    didasarkan atas kepentingan primordial (indi#idu maupun kelompok) dilarang oleh

    Islam$ 'elain itu dapat pula disimpulkan !ahwa ri8ki dari +llah dilarang untuk

    dimonopoli dengan "ara dan dalih apapun$ htikar, menim!ulkan terganggunya

    distri!usi yang dapat menim!ulkan dampak yang tragis dan atal$ Institusi

    77

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    34/43

    pemerintah (3lil mri)!erkewaji!an dan !ertanggung jawa! mengendalikan sistem

    distri!usi terhadap jenis-jenis mata dagangan yang pokok (sem!ako) dengan

    mengedepankan !asis etika dan moral yang melekat dan kesejahteraan rakyat$

    Hadis di atas !ila dilihat dari perspekti ilsaat ilmu, se"ara ontologis !ahwa

    tindakan penim!unan yang menjadi wilayah ekonomi tidak saja dipahami se"ara

    kogniti semata, karena pada domain praksis-aksiologis harus le!ih diutamakan$

    tidak saja dipahami se"ara ontologis$ 'ehingga kandungan ajarannya se"ara jelas

    dapat dipahami, !aik dari nalar akademik maupun normati proetis memiliki ajaran

    yang !ersiat uni#ersal, tanpa memandang dimensi ruang dan waktu$

    (. Kesi!pulan

    0erangka metodologis dan prosedur kerja terse!ut mungkin terkesan sangat

    ideal dan rumit, karena selama ini hadis masih dipahami se"ara parsial dan eksklusi

    dan seolah hanya menjadi materi untuk memperkuat !asis etis-teologis umat Islam$

    Padahal kita tahu persis, hadis sesungguhnya merupakan ejawantah dan bayan

    (tafsir dan tafshil) !agi ajaran al-uran melalui Rasulullah 'aV sekaligus

    merupakan maniestasi uswah hasanah !eliau untuk misi glo!al 7ahmatan li

    al-'lamin.

    Hal ini sudah !arang tentu menyadarkan dan meyakinkan kita !ahwa tujuan

    dan orientasi pemaknaan terhadap hadis tidak saja menjadikan teks yang hanya

    melegitimasi ke!enaran normati al-uran, sehingga !ernilai do&trinal-

    transendentyang mengedepankan dimensi sakralitas semata, tapi !agi penulis hadis

    harus masuk ke dalam wilayah empiri&-historiesdan !ersiat inklusi yang !ernilai

    sosiologis-imanen dengan memperhatikan kandungan ajaran (makna) yang

    merupakan representasi7isalahyang di!awa Rasulullah 'aw$

    udah-mudahan tawaran ini menjadi salah satu alternasi dalam kajian hadis

    pendekatan tematik di masa mendatang$ 4allahu lam bis as-!hawab, wa al-fwu

    minkum.

    'ay Vant, *< uni *@@>

    7G

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    35/43

    5

    PEkDEKATAk TEMATIK DALAM STUDI HADIS

    (Formulasi Konseptual, Proses dan Aplikasinya)

    akalah dipresentasikan dalam a"ara

    4orkshopurusan 2asir dan Hadis 4I& 'unan 0alijaga

    1i !mart 7oom3akultas 4shuluddin

    5ogyakarta, * uni *@@>

    7

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    36/43

    %leh?

    Muhammad Yusuf

    &IP$ A***G

    JURUSAN TAFSIR DAN HADIS

    FAKULTAS USHULUDDIN UIN SUNAN KALIJAGA

    YOGYAKARTA

    2007

    +P9I0+'I E2%1E 2E+2I0 1+9+ E+H+I H+1I' &+BI

    7=

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    37/43

    ('e!uah Impro#isasi dari 2awaran 2eori 5usu al-aradhawi)

    3enomena Ilmiah?Ia merupakan salah satu "arametode pemahamanasih !ersiat eksklusieski telah ada ulama yang telah mempraktikkan (0utu! as-'ittah)Baru se!atas kompilasi hadis se-tema dengan analisa historiesBanyak !erorientasi pada komparasi riwayah (studi sanad)Belum mengarah pada analisa normati-empirik, metaisis-ontologis, etis-ontologis,logis-ilosois, sosiologis, psikologis$auh tertinggal dengan !idang studi tasir al-uran

    Idealnya?

    A$ Bagaimana "ara menangkap ideal-moral kandungan hadis*$ 1apat diaplikasikan dalam dataran empirik-sosilogis7$ 2idak !erlawanan dengan rasio (logis) dan pesan moral al-uranG$ Hasilnya inklusi (tidak se!atas untuk umat Islam)

    2awaran?A$ enghimpun hadis-hadis yang shahih dan setidaknya hasan (senadasejalan,tidak

    sejalan,tampak kontradikti (taarudl/tanaqud)$*$ ;ara asbab wurud al-hadis (jika ada le!ih dari satu)7$ ;ari teks al-uran se"ara korelati-interkonekti (munasabah)jika ada7$ 1iam!il kesimpulan dengan argumentasi ilmiah

    Prosedurlangkah kerja?A$ 2entukan tema tertentu*$ em!awa arti laad8 yang mutasya!ih ke yang muhkam, mengaitkan yang

    mutlak ke yang muDayyad (kontotasi ke denotasi) dan menasirkan yang am keyang khash (makro ke mikro)

    7$ 1ipahami maksud kandungan maknanya dengan meneliti dalalah (#aria!el danindikasi)

    G$ 1iam!il kesimpulan se"ara indukti maupun dedukti

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    38/43

    'e"ara praksis, pendekatan antropologis adalah menentukan topik yang akan

    dikaji, rumusan masalah, kemudian metode pengumpulan data - primer maupun

    sekunder 6 lalu diklasiikasikan, selanjutnya menentukan kata-kata konsep,

    sim!olik, korelati, yang akan ditasirkanL lalu mendeskripsikan, langkah !erikutnya

    adalah dilakukan pemaknaan yang rele#an dengan menga"u prinsip-prinsip

    !angunan keilmuan yang sangat mungkin di!antu oleh ilmu sejarah, !ahasa dan

    sosiologi$ 1iharapkan dengan langkah-langkah ini dapat ditemukan se!uah

    gam!aran kehidupan manusia yang komprehensi dan utuh, !aik itu tentang sistem

    !udaya, sistem keyakinan, dan sistem perilaku$

    E$ Penutup

    Harapan kita, workshop metodologis terhadap kajian Hadis pada

    kesempatan ini dapat menum!uhkan minat di masa mendatang, sehingga

    pendekatan tematik dalam studi hadis akan le!ih menarik dan menemukan

    !entuknya$ asukan dan saran sangat diperlukan guna kesempurnaannya$ 4ntuk itu

    saya sampaikan terima kasih dan mohon maa atas segala kesalahan dan

    kekurangan yang ada dalam tulisan ini$

    3$ 'um!er Ba"aan

    eert8, ;liord$ afsir ebudayaan$ 2erj$ 3ransis"o Budi Hardiman, 5ogyakarta?0anisius, ACC*$

    -------$ebudayaan dan gama$ 2erj$ 3ransis"o Budi Hardiman, 5ogyakarta?0anisius, ACC

    5

    7

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    39/43

    ;ontoh sym!ol?

    +wan adalah sym!ol akan hujan (kon#ensional)Bendera merah adalah sym!ol !ahaya, ada kematian (0laten)

    Bendera putih adalah sym!ol tanda menyerah, ada kematian (5ogya)

    7C

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    40/43

    +P9I0+'I E2%1E 2E+2I0 1+9+ E+H+I H+1I' &+BI('e!uah Impro#isasi dari 2awaran 2eori 5usu al-aradhawi)

    3enomena Ilmiah?

    Ia merupakan salah satu "arametode pemahamanasih !ersiat eksklusieski telah ada ulama yang telah mempraktikkan (0utu! as-'ittah)Baru se!atas kompilasi hadis se-tema dengan analisa historiesBanyak !erorientasi pada komparasi riwayah (studi sanad)Belum mengarah pada analisa normati-empirik, metaisis-ontologis, etis-ontologis,logis-ilosois, sosiologis, psikologis$auh tertinggal dengan !idang studi tasir al-uran

    Idealnya?A$ Bagaimana "ara menangkap ideal-moral kandungan hadis

    *$ 1apat diaplikasikan dalam dataran empirik-sosilogis7$ 2idak !erlawanan dengan rasio (logis) dan pesan moral al-uranG$ Hasilnya inklusi (tidak se!atas untuk umat Islam)

    2awaran?A$ enghimpun hadis-hadis yang shahih dan setidaknya hasan (senadasejalan,tidak

    sejalan,tampak kontradikti (taarudl/tanaqud)$*$ ;ara asbab wurud al-hadis (jika ada le!ih dari satu)7$ ;ari teks al-uran se"ara korelati-interkonekti (munasabah)jika ada7$ 1iam!il kesimpulan dengan argumentasi ilmiah

    Prosedurlangkah kerja?A$ 2entukan tema tertentu*$ em!awa arti laad8 yang mutasya!ih ke yang muhkam, mengaitkan yang

    mutlak ke yang muDayyad (kontotasi ke denotasi) dan menasirkan yang am keyang khash (makro ke mikro)

    7$ 1ipahami maksud kandungan maknanya dengan meneliti dalalah (#aria!el danindikasi)

    G$ 1iam!il kesimpulan se"ara indukti maupun dedukti

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    41/43

    A$ Ilmu ukhtali al-Hadis*$ Ilmu usykil al Hadis

    7$ Ilmu hari! al-HadisG$ 2eori al-:amau wa al-awfiq (dalam 4shul al-3iDh)

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    42/43

    orris, Brian$ nthropologi&al !tudies of 7eligion, an ntrodu&tory e 5

    ;ontoh sym!ol?

    +wan adalah sym!ol akan hujan (kon#ensional)Bendera merah adalah sym!ol !ahaya, ada kematian (0laten)Bendera putih adalah sym!ol tanda menyerah, ada kematian (5ogya)

    G*

  • 5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf

    43/43

    G7