6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

29
Aplikasi Warna APLIKASI ARTISTIK MURNI Semester Ganjil 2014-2015 DKV UNINDRA PGRI Dra. Winny Gunarti, M.Ds.

description

kuliah

Transcript of 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Page 1: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Aplikasi Warna

APLIKASI ARTISTIK MURNISemester Ganjil 2014-2015

DKV UNINDRA PGRIDra. Winny Gunarti, M.Ds.

Page 2: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

I. Sebagai fungsi artistik murniII. Sebagai fungsi artistik praktisIII. Sebagai fungsi artistik simbolis

Tiga Fungsi Penggunaan Warna:

Page 3: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

I. Warna Sebagai Fungsi Artistik Murni

“Color express moods of nature”Warna mengungkapkan keadaan/suasana alam

(Walter Sargent)

Warna-warna alam diungkapkan langsung oleh para seniman dan pendesain dalam

karya-karyanya.

Page 4: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Fungsi warna:• Lebih bersifat subjektif• Dinikmati kalangan terbatas• Dalam sejarah seni lukis, konsep warna

terus mengalami perubahan dalam merepresentasikan penampilan alam.

• Mengalami perkembangan kualitas dan sensualitas warna, karena penggunaan bahan pewarna khusus (cat air, cat minyak) yang memberi karakteristik dari eksperimen para seniman masing-masing.

• Warna-warna mengarah pada nada warna objek, tapi tidak selalu alam mendikte warna.

Page 5: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Aplikasi Warna Menurut Perkembangan Seni dan

Desain

Page 6: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

I. Masa Revolusi IndustriDitandai dengan:

Art and Craft Movement (1888)

Sebuah gerakan untuk menghidupkan kembali

keterampilan tangan manusia dalam seni dan

kriya (craft) karena menolak kehadiran tenaga

mesin.

Page 7: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Art Nouveau (1819-1914)

Aliran seni yang bergaya dekoratif tumbuhan (flora), meliuk-liuk,

sebagai reaksi terhadap industrialisasi yang non-

manusiawi.

Page 8: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

II. Awal Seni Rupa Modern Ditandai aliran-aliran:

Romantisme (1791-1848)Para seniman berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Komposisi warna kontras dan meriah dengan kecenderungan merah, kuning, biru, hitam dan putih yang mempertegas bidang yang terbentuk dari garis horizontal dengan garis vertikal

Lukisan Raden Saleh

Page 9: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Naturalisme

Realisme

Naturalisme dan Realisme (1808-1937)

Para seniman masih berpegang pada peniruan warna alami dari objek pelukisannya. Menggunakan warna secara klasikal.

Aliran Naturalisme, aliran yang memuja alam.Realisme, melukiskan apa saja secara real atau apa adanya, tanpa idealisasi atau distorsi.

Page 10: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Impresionisme (1874 sampai awal 1900-an)Para seniman mewarnai lukisan berdasarkan prinsip ilmu pengetahuan. Teknik yang digunakan antara lain membuat titik-titik warna (pointilisme), membuat garis-garis warna secara paralel (divisionisme), menggunakan warna dengan berbagai cara sapuan kuas (brush strokes), hingga menciptakan efek-efek warna yang lebih berani (kontemporer).

Page 11: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Ekspresionisme (Mulai 1900-an) Antara lain ditampilkan oleh kelompok seniman Fauvisme. Penggunaan warna yang lebih bebas untuk mencerminkan gaya lukis yang ekspresif.

Lukisan Henry Mattise

Aliran ekspresionisme, menjadikan warna sebagai luapan emosi.

Page 12: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Kubisme (1907)Cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu.

Fauvisme (1905)Aliran dengan kebebasan berekspresi, terbebas dari batasan, dengan warna-warna kontras.

Lukisan Pablo Picasso

Page 13: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Surealisme (1924)Sebuah aliran penting, yang terinspirasi dari pemikiran Sigmund Freud. Merupakan terjemahan langsung dari gambaran dalam alam bawah sadar atau mimpi (dream-like-state). Mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu.

“Geopoliticus Child Watching the Birth of the New Man”, Salvador Dali

Page 14: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Seni lukis tradisional dan kompleksitas aliran seni menimbulkan keanekaan dalam mengungkapkan

warna. Warna tetap sebagai salah satu unsur penting dalam berkarya.

Aliran figuratif dekoratif memodifikasi warna alam menjadi

lebih sensual dan manis.

Aliran non-figuratif mengeksploitasi warna secara

kontemplatif dengan sapuan-sapuan kuas yang apik.

Pelukis kaligrafi menonjolkan warna untuk pesan-

pesan agamis.

Page 15: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

• De Stijl (1917-1931)Komposisi warna merah-kuning-biru serta

hitam-putih dalam bidang garis horizontal dan garis vertikal.

Desain Piet Mondrian

Page 16: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Warna-warna dengan intensitas redup dan “dingin”, dengan background bersih. Desain bentuk geometris dan terukur.Menghilangkan elemen dekoratif.Layout yang asimetris namun teratur. Poster karya

Herbert Matter

III. Masa Modernisme (awal abad ke-20):

Page 17: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Gaya Art Deco (1925-an)disebut juga Modernistik.

Dipengaruhi aliran Kubisme dan Fauvisme.Efek warnanya

menggunakan gradasi warna yang halus serta

mengesankan efek kilauan.Perpaduan antara bentuk

baru dengan kecenderungan dekoratif lama.

Menggunakan garis-garis lurus atau persegi. Secara visual tampil futuristik dan

heroik.Desain A.M. Cassandre

Page 18: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Pada awal tahun abad ke-20, para seniman aliran Kubisme dan

Futurisme berprinsip: Gambar tidak lagi sebuah presentasi

objek yang ditentukan, tetapi telah menjadi suatu kreasi yang bersifat otonomi

dengan kebebasan memilih ekspresi

maupun maknanya. Kubisme, Dengan penggunaan

warna yang lebih bebas

Page 19: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Dekade 1960-an, berkembang gaya New York School dalam

desain grafis.Memanfaatkan ruang, warna,

bentuk, garis, dan value.Memvisualisasikan esensi

pesan dalam sebuah simbol atau image.

Tokohnya Paul Rand

Poster IBM

Page 20: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Gaya Pop Art (pertengahan 1960-1970) :Menggunakan teknik pewarnaan merah, kuning, biru yang datar/blok, outline pada gambar komik,

photo montage, mengangkat kembali gaya Art Deco dan Art Nouveau.

Page 21: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Andy Warhol (1960-an)Tokoh gerakan seni rupa terkemuka dalam aliran

Pop Art. Karyanya mengeksplorasi hubungan antara ekspresi seni, budaya selebriti dan iklan.

Andy Warhol. ©2012 Merdeka.com

Kemunculan eksperimen seni yang tidak hanya

mencari teknik yang tidak lazim atau efek-efek estetika khusus, tapi juga merespon tuntutan sosial dan budaya

saat itu.

Page 22: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Karya seniman Andy Warhol membuat pengulangan-pengulangan objek yang obsesif, berupa bentuk-bentuk manusia, benda-benda, dan sebagainya, sebagai ekpresi pemberontakan.

Che Guevara

Page 23: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Awal tahun 1960, dimulai revolusi warna.

Warna-warna yang hadir adalah warna-warna cerah yang timbul dari efek-efek lampu neon sehingga melahirkan suatu kombinasi warna baru.

Kemunculan gerakan Psychedelic, gabungan segala macam rangsangan, yaitu bunyi, sentuhan, penglihatan, penciuman, imej visual, dan warna.

Page 24: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Kemunculan fenomena seni Kolase (Collage), dengan teknik polymaterial, yaitu menggabungkan berbagai material menjadi bentuk seni yang baru.

Pablo Picasso dan Georges Braque (pelukis dan pematung) menciptakan istilah ini pada awal abad ke-20

Page 25: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Prinsip Seni Kolase:- Material sebagai elemen- Warna melonggarkan peran tradisionalnya.- Seniman membuat karyanya dari material yang ada.- Seniman meremehkan pigmen dari sifat cemerlangnya.- Seniman menghindarkan diri dari eksperimen warna, tapi mengungkapkan fantasi artistiknya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan pribadi.Karya klasik, collagist Rusia (pelukis

potret dan penulis sejarah), Maxim Ksuta,

http://www.langitberita.com/design/14783/karya-seni-kolase-dari-maxim-ksuta/

Page 26: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

IV. Masa posmodernisme (Mulai 1965-an)Kritikan terhadap Modernisme.Diawali dengan penggunaan kembali warna-warna pastel, sebagai tanda kejenuhan dari gaya modern. Munculnya kembali penghargaan terhadap nilai-nilai manusiawi, selain kemampuan teknologi. Desain lebih ekspresif, dengan banyak menampilkan keterampilan tangan (bangkitnya kembali kriya/craft).

Kreasi lego dari Nathan Sawaya.

Page 27: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Gerakan seni Posmodernisme dimulai setelah Perang Dunia II

Masa posmodernisme menandai jelang berakhirnya abad ke-20 dan memasuki awal abad ke-21.

Posmodernisme terbuka terhadap berbagai teori, dan terkadang tidak menemukan titik temu.

http://pix.com.ua/id/art/misc/mural_art/554030-upsee.html

Page 28: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

http://agusnuramin.w

ordpress.com/2010/09/22/harajuku-

style/

http

://ga

yara

mbu

t.net

/pot

onga

n-ra

mbu

t-pu

nk-y

ang-

lain

.htm

l

http://mobile.solusiproperti.com/aksesoris/interior/artikel/kursi-santai-ruang-tamu-unik-dan-modern-minimalis

Page 29: 6. Studi Warna-Aplikasi Artistik Murni

Terima Kasih