5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
1/43
APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS(Paradigma Integrasi-Interkoneksi Pendekatan Ekonomi Islam)
Muhammad Yusuf1
A. Pendahuluan
Bagi kaum muslimin Hadis merupakan ejawantah norma kehidupan masa
lampau, untuk dijadikan tuntunan kehidupan duniawi dalam pola-pola aplikasi pada
ruang dan waktu hidup Rasulullah yang lokal, sehingga umat Islam dapat
menemukan jalan padang dan !enar dalam melihat dunia se"ara uni#ersal$ %leh
karenanya, hadis dapat dikatakan se!agai respon &a!i 'aw terhadap al-uran
dengan mempertim!angkan waktu, situasi dan geograi (zaman, hal wa makan)
dalam !entuk ekspresi (qaul),diaktualisasikan (fiil)dan ketetapan (taqrir) &a!i
'aw$* Itulah se!a!nya, hadis se!agai titik tolak dalam mem!angun ke!udayaan dan
perada!an umat Islam melalui kesadaran kerasulan (wahy)dengan latar !elakang
sosio-kultural masyarakat +ra!$ 'ehingga hadis hadir di tengah-tengah masyarakat
men"erminkan historisitasnya yang khas pada saat Rasulullah masih hidup se!agai
representasi pun"ak jahiliyyah (dekadensi moral)$
aka, se"ara rasional dan emosional dapat dikatakan !ahwa memahami
hadis &a!i, hakikatnya adalah memahami seluruh proses kehidupan yang
!erlandaskan urani$ adi hadis, se!agai follow up sistem ajaran untuk kaum
muslimin yang diwariskan oleh generasi awal Islam, !ukan !erarti menerima se"ara
taken for granted, melainkan menerimanya dengan jeli, hati-hati dan kritis sesuai
dengan prinsip-prinsip (kaidah-kaidah) dalam ulum al-hadisyang telah di!angun
oleh muhadditsin$ Itulah se!a!nya, kajian terhadap hadis sejak awal kemun"ulannyahingga sekarang tak pernah surut, !ahkan menunjukkan .greget/ yang signiikan
dalam tataran pemikiran Islam$ Ber!agai metode dan pendekatan terhadap sum!er
yang otoritati ini mem!awa konsekuensi upaya kajian yang !er#ariati$ 0arena
siatnya yang ter!uka, maka tidak menutup kemungkinan pendekatan dengan
11osen 2asir dan Hadis 3akultas 4shuluddin 4ni#ersitas Islam &egeri (4I&) 'unan 0alijaga
5ogyakarta$2Bahkan se!agian muhadditsunmemasukkan juga aspek isis dan kepri!adian &a!i 'aw$
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
2/43
!er!agai sudut pandang keilmuan nis"aya untuk dilakukan$ 0ajian yang dirasa
kurang !ergaung adalah pendekatan tematik$
%leh karena itu tulisan ini tidak !ermaksud men"iptakan ormulasi yang
ketat dan !aku dalam merumuskan prosedur dan aplikasi pendekatan tematik dalam
studi hadis, tetapi se!atas tawaran alternati yang mungkin !isa dipertim!angkan
dalam kajian hadis !agi kerja penelitian masa depan$ 1engan harapan !ahwa
pendekatan keilmuan 6 khususnya tematik 6 akan memperkayaworldviewterhadap
hadis$ %leh karena itu, model pendekatan yang ditawarkan !ukan !arang mati
(mabniy), artinya ter!uka untuk di"ermati, dikritisi dan diuji sehingga dapat
rumuskan ormat pendekatan yang memadai dan layak untuk dijadikan a"uan !agi
pengkaji dan para pemerhati studi wilayah sum!er keislaman, khususnya di !idang
hadis$7
B. Prinsip-prinsip Dasar Kajian Matan Hadis
4rgensi sanad dalam hadis di kalangan muhadditsun dirasa "ukup dengan kriteria-
kriteria yang telah mereka !angun se"ara serius$ 2ujuan yang mereka inginkan
adalah akurasi, #aliditas dan otentisitas se!uah hadis !enar-!enar dari &a!i 'aw$
1engan melihat kriteria rawi hadis dengan titik !erat pada siat adil, tepat dan
kekuatan daya ingat dan ketajaman pendengarannya, termasuk mata rantai silsilah
(transmisi) periwayatan$ etode ini mem!uahkan hasil yang "ermerlang dalam
penelitian hadis, meskipun sempat repot ketika !erhadapan dengan e#aluasi
kontradikti (antarajarhdan tadil) terhadap rawi.
'e!enarnya, ulama telah !erupaya keras untuk memahamkan kita terhadap
hadis dengan mun"ulnya kita!-kita! syarah hadis, terutama terhadap utub as-
!ittah$ &amun sulit rasanya untuk menemukan kerangka metodologis se"ara umum
dan prosedur yang mereka gunakan$ enurut "ermatan &i8ar +li, metode yang
mereka gunakan dalam menulis kita!-kita! syarah !ila diklasiikasikan ada tiga
metode, yakni tahlili, ijmalidan muqarin."
35ang tidak mungkin ditinggalkan dalam kajian ke-Islaman, karena#adlarah an-$ash % yangpopular di 4I& - senantiasa menjadi &ore studies, apapun paradigma yang digunakan$ 9ihat .aring9a!a-la!a/ #ersi +min +!dullah dalam 0erangka 1asar 0eilmuan 4I& 'unan 0alijaga$
4$eskipun diakui oleh penulisnya sendiri !ahwa istilah-istilah terse!ut tidak orisinal darihadis, tetapi diadopsi dari metode penasiran al:uran karena adanya kesamaan karakter$ 9ihat
*
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
3/43
C. Pendeatan Te!ati dala! Studi Hadis" On Going Process
'ejauh ini metode tematik dalam !idang tasir telah mendapat respons yang "ukup
ramai di kalangan ahli tasir untuk memahami isi kandungan al-uran, namun
tidak terjadi di !idang hadis$ Pesatnya perkem!angan di !idang tasir mema"u
mufassirununtuk melakukan eksplorasi metodelogi, di antaranya metode tematik,
seperti yang dilakukan +!!as ahmoud al-+kkad, 3a8lur Rahman, 2oshihiko
I8ut8u, uraish 'hiha!, Hariudin ;awidu ds!$ 1i kajian !idang ulum al-hadis,
ulama hadis !erusaha merumuskan epistemologi 'ilm maan al-hadisyang !oleh
diartikan dengan ilmu tentang pemahaman hadis, namun ilmu ini !elum !anyak
dikem!angkan se"ara signiikan, sehingga !elum !isa ditemukan rumusan
metodologi yang mapan dalam aplikasinya$ +ki!atnya, pemahaman hadis &a!i
"enderung masih !ersiat general tanpa melihat struktur hadis$ +rtinya semua hadis
dipahami sama, apakah itu riwayat bi al-lafdz atau riwayat bi al-mana, !egitu juga
apakah hadis itumuthlaqatau muqayyad.
Hal ini dise!a!kan !arangkali kompleksnya wilayah kajian ulum al-hadis6
sanad dan matan 6 kalaupun ada yang !erusaha melakukan pemahaman se"ara
tematik, !elum men"apai le#el yang memuaskan, karena yang mun"ul adalah !aru
pemahaman tekstual, parsial dan sporadis, tanpa melihat konteks kesejarahan
(historis), aka, sudah !arang tentu pemahaman
uraian &i8ar +li,emahami #adis $abi (etode dan endekatan), 5ogyakarta? ;E'a1 5PI +R-Rahmah, *@@A), hlm$ *
5Historis, apakah dijadikan se!agai alat analisis ataupun se!agai pisau analisis$ 1engansejarah dapat mem!antu kita untuk m,enolak, menerima atau melakukan tarjih suatu hadis yangdimaknai$
6'e!agaimana yang pernah ditawarkan 'aid +gil Husein +l-unawwar .0emungkinanPendekatan Historis dan +ntropologis/ dalam 5unahar Ilyas (ed$), engembangan emikiranterhadap #adis(5ogyakarta? 9PPI 45, ACC=), hlm$ A
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
4/43
sema"am ini tidak mem!uahkan hasil yang memuaskan yang !isa dia"u se"ara
keilmuan$ Belum lagi pertim!angan-pertim!angan kategorik hadis !erdasar pada
lokal, temporal (insidental) atau uni#ersal, termasuk kategori hadis tentang aDidah,
i!adah, atau muamalah$
eskipun demikian, para ahli hadis !erusaha keras melakukan klasiikasi dan
se!agian kategorisasi, spesiikasi dan tematisasi, tetapi !elum terlihat rumusan
metodologis dan kerangka kerjanya$ 'ehingga masih terkesan masih umum dan
sedang menuju ke arah metode tematik$ 'e!agaimana yang telah dilakukan oleh
Imam asy-'yaii, yang men"o!a mengkompilasi matan hadis semakna maupun
yang kontradikti (taarudl) untuk dilakukan kompromi, para penyusun utub as-
!ittah, dengan model klasiikasi dan spesiikasi tema, juga kita! *ulugh al-aram
dengan tampilan hadis yang !ertema hukum$ Begitu juga yang dilakukan ajdi i!n
ansur i!n 'ayyid asy-'yuri yang melakukan takhrij se"ara spesiik terhadap
hadis-hadis dalam ajmu al-+atawa li al-mam aqiyuddin bn aimiyah$
ungkin yang le!ih &on&ern!elakangan mun"ul uhammad al-ha8ali, 5usu al-
aradlawi, dan 'yuhudi Ismail$C
D. Met#de Te!ati" Lan$ah-lan$ah Met#d#l#$is% Keran$a Kerja dan
Apliasin&a
'e"ara sepintas pemaknaan hadis dengan pendekatan tematik sederhana, tetapi jika
dilakukan se"ara serius diperlukan kerangka metodologis yang prosedural, menurut
hemat saya langkah-langkahnya se!agai !erikut?
1. enentukan tema tertentu sesuai keinginan peneliti, misalnya?
kesempurnaan iman, silaturrahim, ilmu, etika pakaian, etika pergaulan, dosa!esar, amal prioriotas, etika !isnis, ds!$
Belum lagi latar kesejarahan suatu peristiwa yang dinis!atkan kepada &a!i yang dikategorikansunnah (as-!unnah qabla at-adwin)$ 9ihat alaluddin Rakhmat .Pemahaman Hadis? PerspektiHistoris/ dalam 5unahar Ilyas (ed$),engembangan emikiranF, hlm$ AGG$
8 Berjudul al-#awi fi akhrij hadits ajmu al-+atawa (Beirut? 1ar al-0utu!al-Ilmiyyah, AGA
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
5/43
2. enghimpun hadis-hadis yang shahih dan atau setidak-tidaknya hasan(senadasejalan, tidak sejalan, tampak kontradikti (taarudl/tanaqud),
melalui prosedurakhrij al-hadits,01
dengan melakukan itibarat, muttabiatdan syawahid.00
3. ika langkah kedua !elum dilakukan, maka peneliti harus melakukan tahqiqal-hadis (#eriikasi dan #alidasi) untuk menentukan kualitas sanadnya$A*
4. ela"ak asbab al-wurud al-hadis,02 !e!erapa hadis (jika mungkin palingtidak * !uah) yang dinilai memenuhi kualiikasisanaddan rawi-nya$
5. engidentiikasi teks (matan) hadis dari aspek ke!ahasaan (linguistik),terutama kata yang mutasyabih (di!awa ke yang muhkam), mutlaq(mengaitkan ke yang muqayyad) atau makna konotasi ke denotasi, dan 'am
(menasirkan ke yang khash) artinya dari makro ke mikro, musykil(menujuke makna yang sharih), haqiqi dan majazi, juga makna yang gharib kemaknawadlih, ds!$AG
6. elakukan identiikasi kandungan konsep dalam suatu hadis, diharapkandari identiikasi lafdziyyahini dapat ditemukan ide pokok (main idea)danide-ide sekunder$A
10. elakukan pengem!angkan dan .pengem!araan/ makna denganpendekatan kontekstual$A
11. engam!il kesimpulan se"ara dedukti atau indukti,ACdengan menentukanwilayah keilmuan? ontologis, epistemologis atau aksiologis-nya$
E. Kenis'a&aan Analisis Hist#ris
Hadis menurut pemahaman 3a8lur Rahman, se!agai produk e#oluti dari
konsep sunnah (tradition) sejak awal dipahami se!agai konsep perilaku, hukum
tingkah laku, hukum moral yang !ersiat normati, praktik aktual (Barat), tingkah
laku yang merupakan teladan, konsep pengayoman, terma perilaku (behavioral)
karena dalam praktiknya tidak ada dua !uah kasus yang !enar-!enar sama latar
!elakang situasional (asbab al-wurud)-nya se"ara moral, psikologis dan material,
maka sunnah harus dapat diinterpretasikan dan diadaptasikan$ 1ari sinilah,
164ntuk mengetahui ayat mana yang ditindaklanjuti oleh hadis$ engingat hadis tidak!oleh ada kontradiksi dengan al-uran, jika ada kontradiksi maka !isa jadi periwayatnyalah yangkeliru atau bi al-wahn, dan harus didahulukan al-uran dan waji! mamul bih$ 9ihat 'aid +gil al-unawwar, .0emungkinan Pendekatan Historis dan +ntropologis/ dalam 5unahar, engembangan
emikiranF, hlm$A=>$ +hli lain menam!ahkan tidak !ertentangan dengan hadis mutawatir, tidak!ertentangan dengan nalar yang logis serta tidak !ertentangan dengan dengan ilmu pengetahuan dansunnatullah. isalnya Husein 5usu, .0riteria Hadis 'ahih/ dalam 5unahar, engembangan
emikiran F, hlm$ 7G-7
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
7/43
kemudian ter!uka ruang kemungkinan untuk melakukan analisis historis dalam
studi matan hadis, karena !e!erapa alasan?
ertama,pada masa saha!at, hadis-hadis yang disampaikan sangat diwarnai
oleh situasi politik$ 0arena dengan itu, kita dapat menjelaskan posisi yang tepat
antara konsistensi dan inkonsistensi dalam periwayatan hadis$ 'ejarah dapat
mem!antu untuk mengkrititisi, menerima atau menolak (ajrih dan adil).
edua,untuk memahami hadis perlu mengetahui latar !elakang politis para
rijal hadis, tak terke"uali para saha!at &a!i 'aw se!agaimana yang dikaji !uku-
!uku rijal al-hadis, seperti al-shabah, al-stiab, izan al-tidal, ahdzib al-
ahdzib, 3sud al-5habahdan se!againya yang dilengkapi dengan literatur klasik
(historiograi) Islam agar didapatkan kajian kritis$
etiga, ke!erpihakan para rawi hadis seringkali mengurangi atau paling
tidak menga!urklan matan hadis$
eempat,karena kita terlanjur menyimpulkan sunnah dari hadis, maka latar
kesejaharahan dari suatu peristiwa dan momentum menjadi sangat penting$*@
+nalisis historis ini dipandang urgen dalam studi hadis terutama metode maanil
hadis, dalam rangka untuk mengetahui konteks di masa lalu (kesejarahan) pada saat
hadis !erdialektika dengan ruang sosial untuk dijadikan "ermin pandang konteks
kekinian !agi pen"arian ide dan gagasan dari mun"ulnya se!uah peristiwa pada saat
uhammad 'aw !ertindak se!agai utusan +llah (Rasulullah) untuk misi
kemanusiaan$
(. C#nt#h Kajian Hadis Pendeatan Te!ati
1alam dunia !isnis, &a!i 'aw menetapkan larangan menim!un harta
dagangan dengan merumuskan kode etik dan hukum dagang yang adil dan
humanis$*A'etidaknya ada tiga !uah hadis yang dapat dipaparkan, yaitu?
A$ Hadis pertama, diriwayatkan oleh +hmad !ersiat inormati?
20alaluddin Rakhmat .Pemahaman Hadis? Perspekti Historis/ dalam urnal l-#ikmah,Bandung, A>, ol$ II, 2ahun ACC=, hlm$ *G$
214ntuk mempermudah, telaah kasus yang rele#an penulis mengela!orasi "ontoh yang
ditawarkan uh$ Kuhri dalam elaah atan #adisF, hlm$ >C-*$
>
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
8/43
!"#$ #%& %'()*+, -$ .
)34# )12( -0/ , #%5 #%5(#%5 -6
:> ;*+, 9:8#78.*$ Hadis kedua, diriwayatkan oleh uslim,**isinya !ersiatjudment? menim!unmakanan itu suatu tindakan yang salah!uruk$?
) *+, ) ) /012 3456 7 *89/:;G #>>>$ #%&
>>>H>>>IJ,K M>>>N#L
Hadis-hadis di atas !ila dikaji menurut pendekatan tematik, maka aplikasinya
se!agai !erikut?
Lan$ah e-"2ema hadis adalah al-htikar(penim!unan harta)
Lan$ah e- dan e-? Paling tidak ada 7 !uah hadis yang !ertema sama$
Hadis nomer A dan * diriwayatkan !e!erapa orang rawi melalui jalur Imam uslim
dan +!u 1aud dan sanadnya shahih, ada yang mengatakan sanadnya hasan melaluijalur lain, sehingga derajatnya menjadi shahih li ghairih karena adanya muttabi
yang !erpredikat shahih$ Hadis pertama, meskipun sanadnya hasan, tetapi sejalan
dengan hadis kedua$*7'edangkan hadis ketiga diriwayatkan oleh I!n ajah dan al-
1arimi dengan kualitas sanad hasan$ 0etiga hadis terse!ut tidak ada kontradiksi dan
22Imam uslim, !ahih uslim,*ab ahrim al-htikar fi al-qwat(0airo? at!uat $ +li 'a!ih,ol$ < hlm$ C$ Periksa dalam uslim hadis nomer 7@A*, +!u 1aud? *CC@, I!n ajah? *AG
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
9/43
diungkapkan dengan !ahasa yang jelas, !ahkan saling melengkapi dan memperkuat,
sehingga memenuhi syarat untuk dimaknai$
Lan$ah e-V? mela"aksbab al-4urud al-#adis
1i 8aman &a!i 'aw, ada seorang dua saha!at (rawi hadis) saling tuding melakukan
per!uatan penim!unan (ihtikar), 'aid i!n al-usayya! men"eritakan !ahwa
amar !erkata Rasulullah !ersa!da? O:>>P E>>., "! sambilmenuduh Said melakukan ihtikar atau se!agai pelaku penim!unan(muhtakir),tetapi 'aid mengelak, !ahkan menuduh !alik justru amar-lah yang
meriwayatkan hadis ini yang melakukan ihtikar. 'ehingga mun"ul perde!atan
"ukup sengit di antara !erdua$*G 'e!agaimana tergam!ar dalam riwayat !erikut ini?
%3 C##Q*" R0%? -H "*Q#*RH*%C#=#? *0
3E2% =0 J=#? *%C( S$
3% ?#= '=ECT *: %=#? 5 UVW, *0! %H1+, O:P E., "!
!
3 C#X3*M2 S*3 C#YM$%
Lan$ah e-W? analisa linguistik, yang paling mungkin dilihat adalah
kalimat? /:;
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
10/43
0ata ketiga, -$ '% Yempatpuluh malam), menurut literal hadiskalau kurang dari empat puluh tidak termasuk per!uatan ihtikar.
Lan$ah e-Z? +da !e!erapa konsep ekonomis yang dapat ditangkap antara
lain tentang distri!usi, pasar, supply and demand, sta!ilitas ekonomi, dan
se!againya$
1alam persoalan ekonomi, dikenal dengan istilah .hukum pasar/ yang menganut
hukum supply and demand(persediaan dan permintaan)$ 1alam prinsip ini, !ila
terjadi ketidaklan"aran dalam sistem distri!usi (suatu !arang), sudah !arang tentu
yang dilihat adalah masalah distri!usi, apakah !erim!ang apa tidak dengan
permintaan pasar$ ika tidak, maka di"ari aktor-aktor yang mempengaruhinya,
sehingga menjadi jelas persoalannya$3aktor-aktor terdekat antara lain menyangkut?
a) produksi dan distri!usi, !) keadilan ekonomi, ") konsep harga, d) konsep
sta!ilitas dan ketahanan pangan, e) kesejahteraan sosial, ) politik ekonomi, dan
masih ter!uka konsep lain yang rele#an$
Lan$ah e-[? Pemaknaan terhadap kandungan hadis dengan "ara melihat
#aria!el dan indikatornya$
aria!el terlihat dari hadis pertama adalah !erupa kata kun"i (keyword)
MNO, indikatornya adalah G@ hari$ 'e"ara tekstual dipahami, menim!un pangan
selama kurang dari G@ hari diper!olehkan (hadis I) dan per!uatan ihtikar
merupakan per!uatan yang salah (hadis II) dan orang yang melan"arkan distri!usi
dagangan (!ahan makan) akan di!eri ri8ki sedang !agi penim!un adalah terkutuk
(hadis III)$ enurut ar-Ramli dalam kamusnya,htikar!erarti?
[4T#Z
1%D\#%enim!un sama artinya per!uatan aniaya dan !uruk pergaulan dan per!uatan, atau
dapat diartikan se!agai Q NSTU ?(menahanmenyandra)$
Lan$ah e-\? Pemaknaan yang holistik-komprehensi (integrati-interkonekti)
Persoalan pokok dari hadis-hadis terse!ut adalah isu ekonomi, le!ih khusus
persoalan penim!unan makanan$ ika dilihat wilayah kajiannya termasuk masail
A@
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
11/43
al-fiqhiyyah!idang muamalah maliyah. aka untuk menentukan dan menjelaskan
konsep yang ada, tidak "ukup hanya !erkutat hanya pada wilayah teks se"ara sempit
atomistik tanpa didekati dengan teori-teori ekonomi yang terkait erat dengan tema$
'e"ara itrah, manusia hidup selalu !erusaha untuk memenuhi hajat hidup
agar dapat !ertahan hidup se"ara wajar$ akanan merupakan ke!utuhan manusia
paling asasi (basi& need)!erupa !ahan pangan untuk keperluan sehari-hari, sesuai
dengan konteks geograi dan ke!iasaan suatu daerahwilayah atau negera tertentu$
ika !ahan pangan ditim!un oleh seseorang atau kelompok atas nama indi#idu atau
perusahaan pasti !eraki!at pada kelangkaan$ 0e"uali yang melakukan penim!unan
(ihtikar)adalah pemerintah untuk maksud-maksud yang positi, di 8aman &a!i saw
adalah pihak*aitul al,itupun untuk maksud mengendalikan distri!usi dan harga$
aria!el lain, menurut hukum pasar, jika terjadi kelangkaan apapun jenis
!arangnya, maka se"ara otomatis sistem distri!usi akan terganggu yang akan
mempengaruhi harga pasar$ 'edangkan indikatornya, masyarakat merasa
kesempitan dan kesulitan karena ter!atasnya !arang apalagi !erupa !ahan pangan$
ika di!iarkan lam!at laun pada gilirannya menim!ulkan gon"angan ekonomi yang
!erimplikasi pada terganggunya sta!ilitas ekonomi, tindak kriminal meningkat,
kamti!mas terusik, maraknya pelanggaran hukum$ ika hal ini terjadi, sangat
mungkin terjadinya konlik, !aik se"ara #ertikal maupun horisontal$
0etidaklan"aran sistem distri!usi !iasanya dilakukan oleh para spekulan dan
pelaku monopoli, yang mengam!il kesempatan dalam kesempitan yang !erujung
pada keuntungan pada segelintir orang dan kelompok ke"il tertentu$ 1alam konteks
Indonesia, pada A@ tahun terakhir telah dihe!ohkan !er!agai krisis dari !er!agai
dimensi, mulai dari moneter, keper"ayaan, ekonomi dan politik$ 5ang paling
!erpengaruh ketika rakyat Indonesia menghadapi kelangkaan !eras dan BB$
'ekarang basi& need orang telah !erkem!ang yang menyangkut !er!agai jenis
!arang pokok ke!utuhan masyarakat, seperti gula, BB, gas, minyak goreng,
tepung dan susu$ +ki!atnya harga dari waktu ke waktu mengalami luktuasi
kenaikan yang signiikan, sehingga mem!eratkan masyarakat$ Bahkan terakhir
krisis energi (listrik) yang telah mengan"am di !e!erapa daerah, terutama di awa$
'ementara pemerintah merasakan !erat untuk mengatasinya, paling-paling
AA
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
12/43
menempuh langkah impor terutama sem!ako jenis !eras dan gula$ 0emudian
ditindaklanjuti dengan operasi pasar, seperti kasus kelangkaan minyak tanah, !eras,
gas elpiji, premium, dan yang terakhir minyak goreng yang hingga kini !elum
pulih$ +sumsi kapitalistiknya, mekanisme harga tidak dapat !er!uat !anyak untuk
mengerem keserakahan nasu dan konsumsi oya-oya sekuler, tanpa
memperhatikan sistem harga dan kehendak so"ial, karena sistem kapitalisme kata
$ 4mer ;hapra,*
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
13/43
Lan$ah e- " Pemaknaan se"ara kontekstual$ 1alam Islam, mungkin
juga dalam agama-agama yang lain memiliki prinsip ajaran !ahwa manusia hidup
itu harus saling tolong-menolong, mem!eri kemudahan-kemudahan (proesional)
dan tidak saling mem!uat kesempitan dan kesengsaraan orang lain$ Humanisme ini
mengandung doktrin yang paling mendasar !ahwa kepemilikan itu !ersiat nis!i,
meskipun tak di!atasi kuantitasnya selama kewaji!an terhadap kepemilikan itu
dipenuhi dan di dalamnya mengandung hak orang lain$ aka setiap perilaku
ekonomi harus memperhatikan etik-moral, artinya tindakan ekonomi tidak se!e!as-
!e!asnya melakukan apa saja menurut keinginan dan interes su!yeknya, tanpa
memperhatikan kepentingan masyarakat luas$
engenai tempo G@ hari yang dise!utkan dalam hadis itu, merupakan
jangka waktu yang rasional dan rele#an untuk mengukur gejolak pasar$ 9ogikanya,
!arang apa saja yang ditim!un dan !eraki!at pada gejolak ekonomi (pasar)
meskipun penim!unannya hanya pendek (kurang dari G@ hari) tetap dilarang$ ika
!arang itu yang ditim!un !erupa ke!utuhan dasarpokok mayoritas orang, maka
dapat dikategorikan sa!otase ekonomi yang mengarah pada tindakan su!#ersi$ 1i&egara kita Indonesia memegang prinsip !ahwa kepentingan hajat orang !anyak
le!ih dahulukan daripada kepentingan minoritas orang$ eskipun realitasnya tidak
demikian, sehingga sering diterpa !adai ekonomi yang !ertu!i-tu!i$
1i kalangan ahli iDh dalam mensikapi hal ini !eragam pandangan, seperti
+!u 5usu melihat keumuman teks hadis menyatakan !ahwa setiap tindakan ihtikar
dilarang tidak ter!atas !ahan pangan, apalagi !ahan pangan terse!ut sangat
di!utuhkan masyarakat umum$ 0arena penim!unan akan menim!ulkan !ahayayang merata (dlarar), maka hukumnya haram yang dapat dianalogikan (qiyas)
se!agai per!uatan dhalim, karena yang untung hanya pihak yang kuat (kapitalis),
sedangkan pihak konsumen menjadi !erat dan kesulitan$ htikar, termasuk usaha
spekulati mengandung arti mem!eli suatu komoditi dengan maksud akan
menjualnya dengan harga yang le!ih tinggi, hal ini mengaki!atkan kenaikan harga
A7
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
14/43
karena !erkurangnya !arang dengan "ara !uatan$ 0enaikan harga !uatan ini oleh
Islam tidak di!enarkan, !ahkan dikutuk(malun)$*=
Bahkan !ila dimaknai le!ih jauh, penim!unan hanya salah satu "ontoh tindakan
ekonomi yang salah, karena dalam kenyataannya !anyak tindakan lain yang
!er!eda tetapi juga menim!ulkan gejolak ekonomi, misalnya eksport yang irasional
(tanpa kendali), deposito uang dalam jumlah yang !esar di !ank-!ank internasional
(luar negeri) dalam praktik money loundry, spekulasi, pasar gelap (bla&k market),
monopoli-oligopoli (dalam produkdi dan peranan), monosopni-oligosopni (!idang
pem!elian), eksplorasi tanpa !atas, eksploitasi sum!erdaya alam (mis? illegal
logging), yang menjurus men"ari keuntungan dengan segala "ara (profiteering) dan
penyalahgunaan ke!e!asan pasar$*>
1alam konteks ini, pemerintah atau penguasa harus mengam!il langkah tindakan
nyata se"ara !ertahap? A$ enghim!au agar segera menjual !arang yang ditim!un
oleh muhtakir, jika tidak digu!ris maka ditempuh jalan *) mem!eri peringatan dan
sanksi, jika tidak juga diindahkan, maka tindakan 7) pelakunya ditahan dan
dihukum kurungan$ 0emudian tindakan pemerintah selanjutnya adalah menjual
paksa !arang yang ditim!un se!agai wujud legal enfor&ement(penegakan hokum),
meskipun di kalangan uDaha ada yang tidak setuju dengan pandangan itu, karena
prinsip jual-!eli harus didasari atas kerelaan antara penjual dan pem!eli,
se!agaimana yang dinyatakan oleh irman +llah? ]0 5 $'#N5Q^CE5 C( _
Bagi +!u Haniah, larangan ihtikar hanya diperuntukkan !agi !ahan pangan
pokok (sem!ako) yang selalu diperlukan masyarakat umumluas$ Ber!eda denganmuridnya, +!u 5usu dengan melihat keumuman teks hadis (matan), larangan
ihtikaritu !erlaku umum untuk !arang selain !ahan pangan, termasuk emas, perak,
uang (kanz), pakaian dengan alasan !ahwa tindakan itu menim!ulkan ke!en"ian
dan !etul-!etul !erdampak negati (haqiqah ad-dlarar), seperti ungkapannya?
26$ +!dul anan, eori dan raktek 6konomi slam, terj$ $ &astangin (5ogyakarta?1ana Bhakti Prima 5asam ACC>), hlm$ A
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
15/43
3 #144E., -#%"!E?b#c ':#E3 E(a`?#= d#$'
V#Ve! ) 2'e ( #$#Q Vb f+-+'#( C 2-
, E2Qg
Barangkali asumsi ini didasarkan atas sa!da &a!i 'aw yang menyatakan?
.jangan ada kesulitan (madlarat) dan jangan menim!ulkan kesulitan/$ Prinsip ini
dipegang !aik oleh etika ekonomi Islam !ahwa madlarat yang diren"anakan se"ara
sadar dan dilakukan oleh seseorang atau kelompok ke"il untuk tujuan dimaksud
atau tidak, tetap harus dilenyapkan tanpa harus mempertim!angkan niat (moti)
yang melatar!elakanginya$ eskipun tetap diakui !ahwa menghilangkan madlarat
sama sekali dalam kehidupan manusia tidak mungkin$*
1alam konteks ini, keterli!atan pemerintah dalam pasar tidak hanya pada saat
tertentu atau temporal saja$ Bagi sistem ekonomi Islam, ia se!agai muhtasib yang
menempati posisi se!agai ungsi negara, yakni se!agai peren"ana, pengawas,
produsen dan sekaligus se!agai konsumen$ 1i negara Indonesia, ungsi ini ada di
Bappenas dan !idang terkait lainnya seperti Ekuin, Perdagangan, Ekowas!ang dan
Bulog, maka seharusnya mereka inheren ada di pasar !ersama-sama dengan unit-
unit ekonomik lainnya !erdasarkan landasan yang tetap dan sta!il$ %leh karena itu,
keterli!atan pemerintah dalam pasar !erungsi se!agai supervisor (super#isi) dan
&ontroller(pengontrol)$
1alam hal ini ada dua "orak kontrol terhadap mekanisme pasar, pertama
dimaksudkan uintuk meningkatkan pemenuhan tujuan-tujuan negara se"ara eisien
dan "orak kontrol kedua yaitu #isbah yang ungsinya adalah memelihara agar
aturan-aturan main(role of game)!isa selalu didukung$*C
enurut ke!ijakan ekonomi (khususnya &egara Islam), meminimisasi
kesenjangan distri!uti Islam diserap dari spirit al-uran dan 'unnah yang
28on8er 0ah,6konomi slam (elaah nalitik terhadap +ungsi !istem 6konomi slam) ,terj, a"hnun Husein (5ogyakarta? Pustaka Pelajar, ACC
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
16/43
!erkaitan dengan perilaku konsumti seperti adanya larangan !ermewah-mewah,
!erle!ih-le!ihan, larangan peredaran dan pemusatan (konsentrasi) harta hanya di
kalangan sejumlah ke"il orang tertentu, karena Islam mengedepankan aspek
kemasyarakatan (so&ial-minded). aka !asis utama distri!usi dalam Islam adalah
prinsip kesamaan harga diri (sawasiyyah), pemerataan (equity) dan persaudaraan
(ukhuwwah),7@sehingga kesejahteraan indi#idu dan masyarakat luas (individual and
so&ial welfare) dapat terjamin, se!agai pemenuhan rasa keadilan, termasuk
keadilan dalam !idang produksi, konsumsi dan distri!usi$
Lan$ah e- Yahir_"pengam!ilan kesimpulan$ 1ari uraian di atas, !isa
ditarik kesim!ulan rele#an, !ahwa semua tindakan ekonomi yang didasarkan atas
kepentingan sektoral-eksklusi (indi#idu maupun kelompok tertentu), se!agai
tindakan penyalahgunaan ke!e!asan pasar, karena hak-hak pu!lik (publi& rights)
akan terganggu, terutama dalam pemenuhan ke!utuhan dan paa glilirannya akan
menim!ulkan insta!ilitas di !e!erapa sektor kehidupan yang menjurus kepada
perilaku dhalim$ 'esungguhynya ri8ki dari +llah dilarang untuk dimonopoli dengan
"ara dan dalih apapun, termasuk di dalamnya adalah ihtikar, sejak a!ad pertengahan
umat Islam menentangnya, yang dikategorikan tindakan dosa, karena menim!ulkan
dampak pada harga yang tidak adil dan tidak jujur, yang hal itu tidak dikehendaki
yurisprudensi Islam sejak awal, se!a! dalam sistem ekonomi - termasuk ekonomi
Islam - menghendaki harga yang ekui#alen (setara) atau tsaman al-mitsl$
4ntuk mensikapi hal itu, maka pemerintah (3lil mri) melalui institusi
hisbah se!agai pengontrol dan pengawas !erkewaji!an dan !ertanggung jawa!
mengendalikan sistem produksi dan distri!usi !arang, terutama !ahan pangan
pokok (basi& need) dan ke!utuhan primer lainnya, dengan tidak mem!eri ruang dan
kesempatan !agi pelakunya menerapkan sistem !e!as (laissez faire), tapi harus
mengedepankan sistem terkendali yang !er!asis etika dan moral yang melekat dan
demi kesejahteraan rakyat$
Hadis di atas !ila dilihat dari perspekti ilsaat ilmu, se"ara ontologis,
ke!enaran ajaran yang dikandung tidak "ukup untuk diyakini pada le#el iman saja,
309ihat '$ GC?A7L dan '$ $ 'e"ara rin"i lihat +min +khtar dalam +inur R$ 'ophiaan (ed$),6tika 6konomi olitik('ura!aya? Risalah usti, ACC>), hlm$ > dan A@A$
A=
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
17/43
sedangkan pada dataran epistemologis institusi ekonomi (hisbah)!erperan dalam
mengatur dan mengendalikan mekanisme pasar yang menyangkut produksi dan
distri!usi, sehingga tindakan pengawasan, regulasi dan pen"egahan (aksiologis)
terhadap perilaku pasar !isa dikendalikan, termasuk praktik ihtikar.Bila dilihat dari
kandungan hadis, muatan su!stansinya !erskala makro-uni#ersal yang tidak di!atasi
oleh dimensi ruang geograi dan waktu, karenanya mengandung tuntutan a"tual
syariyyah yang harus ditaati oleh seluruh pelaku ekonomi, khususnya para
praktisipelaku ekonomi Islam$
`. Kesi!pulan
0erangka metodologis dan prosedur kerja terse!ut mungkin terkesan sangat
ideal dan rumit, karena selama ini hadis masih dipahami se"ara eksklusi dan seolah
hanya menjadi materi untuk memperkuat !asis etis-teologis umat Islam dan tidak
dapat diintegrasikan se"ara interdisipliner !agi keilmuan lainnya$ Padahal kita tahu
!ahwa hadis sesungguhnya !erisi seperangkat ajaran yang aktual dan rele#an yang
ditujukan kepada umat manusia sesuai tantangan dan tuntutan 8aman, yang
sekaligus merupakan maniestasi kepri!adian agungnya se!agai uswah hasanah,
khuluq adzim dan rasulun amin untuk misi glo!al karasulannya se!agai7ahmatan
li al-'lamin.
Hal ini sudah !arang tentu menyadarkan dan meyakinkan kita !ahwa tujuan
dan orientasi pemaknaan terhadap hadis tidak saja menjadikan teks yang hanya
melegitimasi ke!enaran normati al-uran, sehingga !ernilai do&trinal-
transendental yang mengedepankan dimensi sakralitas semata, tapi !agi penulis
hadis harus applied (tereleksi) ke dalam wilayah empiri&-historis dan !ersiat
inklusi yang !ernilai sosiologis-imanen dengan memperhatikan kandungan ajaran
yang harus dirujuk (point of referen&e),sekaligus merupakan representasi ke!enaran
7isalahyang di!awa Rasulullah 'aw$
Pada akhirnya kajianpenelitian di !idang hadis tetap menarik dan senantiasa
akan men"ari !entuk dan menemukan karakternya, sejalan dengan perkem!angan
ilmu pengetahuan dan tuntutan perkem!angan keilmuan keislaman kini dan akan
datang$
A>
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
18/43
'ewon, A* +pril *@@
5
METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS
(Konsepsi dan Aplikasi terhadap Hadis-hadis tentangIhtikar)
A
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
19/43
akalah dipresentasikan dalam a"ara
4orkshopurusan 2asir dan Hadis 4I& 'unan 0alijaga
1i !mart 7oom3akultas 4shuluddin
5ogyakarta, * uni *@@>
%leh?
Muhammad Yusuf
&IP$ A***G
JURUSAN TAFSIR DAN HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2007
METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS
(Dari Konsep menuju Aplikasi Paradigma Integrasi-Interkoneksi)
AC
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
20/43
Muhammad Yusuf31
A. Pendahuluan
Bagi kaum muslimin Hadis merupakan ejawantah norma kehidupan masa
lampau, untuk dijadikan tuntunan kehidupan duniawi dalam pola-pola aplikasi pada
ruang dan waktu hidup Rasulullah yang lokal, sehingga umat Islam dapat
menemukan jalan padang dan !enar dalam melihat dunia se"ara uni#ersal$ %leh
karenanya, hadis dapat dikatakan se!agai respon &a!i 'aw terhadap al-uran
dengan mempertim!angkan waktu, situasi dan geograi (zaman, hal wa makan)dalam !entuk ekspresi (qaul),diaktualisasikan (fiil)dan ketetapan (taqrir) &a!i
'aw$7* Itulah se!a!nya, hadis se!agai titik tolak dalam mem!angun ke!udayaan
dan perada!an umat Islam melalui kesadaran kerasulan (wahy) dengan latar
!elakang sosio-kultural masyarakat +ra!$ 'ehingga hadis hadir di tengah-tengah
masyarakat yang men"erminkan historisitasnya yang khas pada saat Rasulullah
masih hidup se!agai representasi pun"ak jahiliyyah (dekadensi moral)$
aka, se"ara rasional dan emosional dapat dikatakan !ahwa memahamihadis &a!i, hakikatnya adalah memahami seluruh proses kehidupan yang
!erlandaskan urani$ adi hadis, se!agai follow up sistem ajaran untuk kaum
muslimin yang diwariskan oleh generasi awal Islam, !ukan !erarti menerima se"ara
taken for granted, melainkan menerimanya dengan jeli, hati-hati dan kritis sesuai
dengan prinsip-prinsip (kaidah-kaidah) dalam ulum al-hadisyang telah di!angun
oleh muhadditsin$ Itulah se!a!nya, kajian terhadap hadis sejak awal kemun"ulannya
hingga sekarang tak pernah surut, !ahkan menunjukkan .greget/ yang signiikan
dalam tataran pemikiran Islam$ Ber!agai metode dan pendekatan terhadap sum!er
yang otoritati ini mem!awa konsekuensi upaya kajian yang !er#ariati$ 0arena
siatnya yang ter!uka, maka tidak menutup kemungkinan pendekatan dengan
!er!agai sudut pandang keilmuan nis"aya untuk dilakukan$ 0ajian yang dirasa
kurang !ergaung adalah pendekatan tematik$
311isampaikan dalam 4orkshop.etodologi 0ajian 2eks dalam 'tudi al-uran dan Hadisurusan 2asir Hadis/ di !mart 7oom3akultas 4shuluddin 4I& 'unan 0alijaga 5ogyakarta, *C uni
*@@>$32Bahkan se!agian muhadditsunmemasukkan juga aspek isis dan kepri!adian &a!i 'aw$
*@
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
21/43
%leh karena itu tulisan ini tidak !ermaksud men"iptakan ormulasi yang
ketat dan !aku dalam merumuskan prosedur dan aplikasi pendekatan tematik dalam
studi hadis, tetapi se!atas tawaran alternati yang mungkin !isa dipertim!angkan
dalam kajian hadis !agi kerja penelitian masa depan$ 1engan harapan !ahwa
pendekatan keilmuan 6 khususnya tematik 6 akan memperkayaworldviewterhadap
hadis$ %leh karena itu, model pendekatan yang ditawarkan !ukan !arang mati
(mabniy), artinya ter!uka untuk di"ermati, dikritisi dan diuji sehingga dapat
rumuskan ormat pendekatan yang memadai dan layak untuk dijadikan a"uan !agi
pengkaji dan para pemerhati studi wilayah sum!er keislaman, khususnya di !idang
hadis$77
B. Prinsip-prinsip Dasar Kajian Matan Hadis
4rgensi sanad dalam hadis di kalangan muhadditsun dirasa "ukup dengan kriteria-
kriteria yang telah mereka !angun se"ara serius$ 2ujuan yang mereka inginkan
adalah akurasi, #aliditas dan otentisitas se!uah hadis !enar-!enar dari &a!i 'aw$
1engan melihat kriteria rawi hadis dengan titik !erat pada siat adil, tepat dan
kekuatan daya ingat dan ketajaman pendengarannya, termasuk mata rantai silsilah
(transmisi) periwayatan$ etode ini mem!uahkan hasil yang "ermerlang dalam
penelitian hadis, meskipun sempat repot ketika !erhadapan dengan e#aluasi
kontradikti (antarajarhdan tadil) terhadap rawi.
'e!enarnya, ulama telah !erupaya keras untuk memahamkan kita terhadap
hadis dengan mun"ulnya kita!-kita! syarah hadis, terutama terhadap utub as-
!ittah$ &amun sulit rasanya untuk menemukan kerangka metodologis se"ara umum
dan prosedur yang mereka gunakan$ enurut "ermatan &i8ar +li, metode yang
mereka gunakan dalam menulis kita!-kita! syarah !ila diklasiikasikan ada tiga
metode, yakni tahlili, ijmalidan muqarin.2"
335ang tidak mungkin ditinggalkan dalam kajian ke-Islaman, karena#adlarah an-$ash % yangpopular di 4I& - senantiasa menjadi &ore studies, apapun paradigma yang digunakan$ 9ihat .aring9a!a-la!a/ #ersi +min +!dullah dalam 0erangka 1asar 0eilmuan 4I& 'unan 0alijaga$
34$eskipun diakui oleh penulisnya sendiri !ahwa istilah-istilah terse!ut tidak orisinal darihadis, tetapi diadopsi dari metode penasiran al:uran karena adanya kesamaan karakter$ 9ihaturaian &i8ar +li,emahami #adis $abi (etode dan endekatan), 5ogyakarta? ;E'a1 5PI +R-
Rahmah, *@@A), hlm$ *
*A
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
22/43
C. Studi Te!ati dala! Studi Hadis
'ejauh ini metode tematik dalam !idang tasir telah mendapat respons yang "ukup
ramai di kalangan ahli tasir untuk memahami isi kandungan al-uran, namun
tidak terjadi di !idang hadis$ Pesatnya perkem!angan di !idang tasir mema"u
mufassirununtuk melakukan eksplorasi metodelogi, di antaranya metode tematik,
seperti yang dilakukan +!!as ahmoud al-+kkad, 3a8lur Rahman, 2oshihiko
I8ut8u, uraish 'hiha!, Hariudin ;awidu ds!$ 1i kajian !idang ulum al-hadis,
ulama hadis !erusaha merumuskan epistemologi 'ilm maan al-hadisyang !oleh
diartikan dengan ilmu tentang pemahaman hadis, namun ilmu ini !elum !anyak
dikem!angkan se"ara signiikan, sehingga !elum !isa ditemukan rumusan
metodologi yang mapan dalam aplikasinya$ +ki!atnya, pemahaman hadis &a!i
"enderung masih !ersiat general tanpa melihat struktur hadis$ +rtinya semua hadis
dipahami sama, apakah itu riwayat bi al-lafdz atau riwayat bi al-mana, !egitu juga
apakah hadis itumuthlaqatau muqayyad.
Hal ini dise!a!kan !arangkali kompleksnya wilayah kajian ulum al-hadis6
sanad dan matan 6 kalaupun ada yang !erusaha melakukan pemahaman se"ara
tematik, !elum men"apai le#el yang memuaskan, karena yang mun"ul adalah !aru
pemahaman tekstual, parsial dan sporadis, tanpa melihat konteks kesejarahan
(historis),7 aka, sudah !arang tentu pemahaman
35Historis, apakah dijadikan se!agai alat analisis ataupun se!agai pisau analisis$ 1engansejarah dapat mem!antu kita untuk m,enolak, menerima atau melakukan tarjih suatu hadis yangdimaknai$
36'e!agaimana yang pernah ditawarkan 'aid +gil Husein +l-unawwar .0emungkinanPendekatan Historis dan +ntropologis/ dalam 5unahar Ilyas (ed$), engembangan emikiranterhadap #adis(5ogyakarta? 9PPI 45, ACC=), hlm$ A
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
23/43
sema"am ini tidak mem!uahkan hasil yang memuaskan yang !isa dia"u se"ara
keilmuan$ Belum lagi pertim!angan-pertim!angan kategorik hadis !erdasar pada
lokal, temporal (insidental) atau uni#ersal, termasuk kategori hadis tentang aDidah,
i!adah, atau muamalah$
eskipun demikian, para ahli hadis !erusaha keras melakukan klasiikasi dan
se!agian kategorisasi, spesiikasi dan tematisasi, tetapi !elum terlihat rumusan
metodologis dan kerangka kerjanya$ 'ehingga masih terkesan masih umum dan
sedang menuju ke arah metode tematik$ 'e!agaimana yang telah dilakukan oleh
Imam asy-'yaii, yang men"o!a mengkompilasi matan hadis semakna maupun
yang kontradikti (taarudl) untuk dilakukan kompromi, para penyusun utub as-
!ittah, dengan model klasiikasi dan spesiikasi tema, juga kita! *ulugh al-aram
dengan tampilan hadis yang !ertema hukum$ Begitu juga yang dilakukan ajdi i!n
ansur i!n 'ayyid asy-'yuri yang melakukan takhrij se"ara spesiik terhadap
hadis-hadis dalam ajmu al-+atawa li al-mam aqiyuddin bn aimiyah$7
ungkin yang le!ih &on&ern!elakangan mun"ul uhammad al-ha8ali, 5usu al-
aradlawi, dan 'yuhudi Ismail$7C
D. Lan$ah-lan$ah Met#d#l#$is
'e"ara sepintas pemaknaan hadis dengan model tematik terkesan nampak
sederhana, tetapi jika yang diinginkan hasil yang memadai sudah !arang tentu
diperlukan keseriusan, sehingga tidak semudah yang dikesankan, karena meli!atkan
sejumlah elemen pendukung yang memperkokoh kajian ini$ 'ehingga diharapkan
dapat ditangkap makna yang holistik dari se!uah tema tertentu$ emang disadari,
kajian ini menjadi sulit, jika seluruh langkah dan prosedur !erikut ini dipenuhi
se"ara konsisten dan lengkap$ Paling tidak, tawaran model ini sedikit !anyak
mampu mengantarkan kita ke arah pemahaman yang le!ih makro dan luas$
38 Berjudul al-#awi fi akhrij hadits ajmu al-+atawa (Beirut? 1ar al-0utu!al-Ilmiyyah, AGA
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
24/43
'ehingga kandungan dalam hadis &a!i 'aV didapatkan pemahaman yang le!ih
!ermakna$ +dapun prosedur kerja yang dapat dilakukan se!agai !erikut?
Pertama kali yang harus ditempuh adalah menentukan tema tertentu sesuai
keinginan peneliti, misalnya tema tentang iman, marah (kepemimpinan), ilmu,
etika pakaian, etika pergaulan, etika !isnis, dosa !esar, tanda-tanda kiamat dan
se!againya$ 0emudian menghimpun seluruh hadis-hadis yang shahih dan atau
setidak-tidaknya hasan (senadasejalan, tidak sejalan, tampak kontradikti
(taarudl/tanaqud), melalui prosedur akhrij al-hadits,"1 dengan melakukan
itibarat, mutabiat dan syawahid."0 'etelah peneliti !erhasil menghimpun hadis-
hadis setema, maka harus dilakukan tahqiq al-hadis (prosedur #eriikasi dan
#alidasi), sehingga dapat diketahui kualitas sanad da! matannya$G*0arena, hadis
yang memenuhi kualiikasi saja yang layak untuk dimaknai$
+gar dapat diketahui historisitas suatu hadis, maka pen"arian asbab al-wurud,"2
menjadi signiikan dapat memperjelas se!a!-se!a! yang melatar!elakangi
mun"ulnya se!uah hadis terse!ut, tentu saja yang dipilih telah memenuhi kualiikasi
sanad dan rawi-nya !erdasarkan teori-teori dalam studi ilmu-ilmu hadis$ 9angkah
!erikutnya adalah melakukan identiikasi teks(matan) hadis dari aspek ke!ahasaan
(linguistik), terutama kata yang mutasyabih (di!awa ke yang muhkam), mutlaq
(mengaitkan ke yang muqayyad) atau makna konotasi ke denotasi, dan 'am
40'e!agai langkah penelusuran !er!agai kita! hadis yang mutabaratdan primer (!a"a-utub as-!ittah).
41enurut I!n 'halah, langkah ini !erungsi untuk meneliti seluk-!eluk periwayat (hal al-rawi, seperti tafarrudatau tidakJ +pakah maruf atau tidakJ 9ihat +hmad uhammad 'yakir, al-
*aits al-#atsits (!yarh khtishar '3lum al-#adis li bn atsir (Riyadl? 1ar as-'alam,
AG*AH*@@@), "et$ III$ hlm$ =$ Bandingkan dengan ahmud at-2ahhan, aisir usthalah al-#adits(Beirut? 1ar ats-2saDaah al-Islamiyyah, AC
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
25/43
(menasirkan ke yang khash) artinya dari makro ke mikro, musykil (menuju ke
makna yangsharih), haqiqidan majazi, juga makna yanggharibke maknawadlih,
ds!$GG 'ehingga dapat diharapkan dapat mem!antu proses penarikan ide
utamapokok (main idea)yang akan dimaknai$ Ide pokok dalam se!uah hadis tidak
"ukup hanya melihat !a!-!a!, tema-tema, judul-judul yang ada dalam kita!-kita!
hadis$ 0arena dimungkinkan ide pokok itu tidak tunggal, meskipun kadang-kadang
terlihat ide sekunder (se&ondary ide)."8 1ari sinilah se!enarnya kesatuan ide
ter!entuk untuk menggiring pada suatu konsep tertentu$9angkah !erikutnya adalah
meneliti dalalah (#aria!le-#aria!el) yang akan mem!erikan !atasan se!elum
dilakukan pemaknaan se"ara utuh$
'e"ara ijma kaum muslimin, !ahwa hadis na!i !erungsi menjadi bayan,
tafsir dan tafshil !ahkan !erungsi se!agai taqyid dan takhsish terhadap suatu
persoalan tertentu, sehingga teks (ayat-ayat) al-uran se"ara proporsional harus
dili!atkan,G=jika peneliti tidak menemukan se"ara tekstual(literal) !isa di"ari ideal
moralnya atau kandungan maknawi (spirit). Bukankah segala tindakan &a!i yang
menyangkut, u"apan (statement), tindakan(a&tion), sikap (attitude), dan keputusan
(judgment) &a!i adalah men"erminkan keseluruhan gagasan etika al-uran
(khlaq al-9uran), yang memang mendapat otorisasi dari +llah 'w2$
0emudian, peneliti dapat menempuh pemaknaan yang holistik-komprehensi se"ara
interdisipliner dengan melihat, menyapa dan mengkorelasikan teori-teori ilmu
440aidah ke!ahasaan ini dikaji dalam Ilmu Balaghah, mengingat kapasitas na!i se!agai orang yangfasihdan balighdalam !er!ahasa +ra!$ 4lama mutaakhkhirunmenganjurkan agar !ahasa produkA< a!ad yang lalu dapat dipahami se"ara pas oleh generasi sekarang diperlukan pengetahuan tentang
so&ial settingketika itu$45Bisa jadi dalam se!uah hadis ditemukan le!ih dari satu ide, tinggal ide mana yang akan
diusung dan diperlukan untuk dikaji le!ih jauh$
464ntuk mengetahui ayat mana yang ditindaklanjuti oleh hadis$ engingat hadis tidak!oleh ada kontradiksi dengan al-uran, jika ada kontradiksi maka !isa jadi periwayatnyalah yangkeliru atau bi al-wahn, dan harus didahulukan al-uran dan waji! mamul bih$ 9ihat 'aid +gil al-unawwar, .0emungkinan Pendekatan Historis dan +ntropologis/ dalam 5unahar, engembangan
emikiranF, hlm$A=>$ +hli lain menam!ahkan tidak !ertentangan dengan hadis mutawatir, tidak!ertentangan dengan nalar yang logis serta tidak !ertentangan dengan dengan ilmu pengetahuan dansunnatullah. isalnya Husein 5usu, .0riteria Hadis 'ahih/ dalam 5unahar, engembangan
emikiran F, hlm$ 7G-7
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
26/43
pengetahuan yang rele#an,G> sehingga terjadi dialog keilmuan yang harmonis
dengan saling melengkapi dan memperkokoh satu sama lainnya$ 1engan melalui
langkah ini dimungkinkan pengem!angan dan .pengem!araan/ makna le!ih luas
dan le!ih jauh untuk tujuan kontekstualisasi$G'ehingga hadis &a!i, tidak kering
dari elan vital-nya, sejak kemun"ulannya hingga kini$ eskipun tidak !isa
dipungkiri, !ahwa hadis memiliki dimensi temporal, insidental, lokal maupun
uni#ersal, yang harus menjadi pertim!angan !erikutnya$
+nalisis terhadap muatan matan hadis, yang mungkin tepat adalah analisis historis
dengan !er!agai pertim!angan dan alasan akademik, antara lain?
ertama,pada masa saha!at, hadis-hadis yang disampaikan sangat diwarnai
oleh situasi politik$ 0arena dengan itu, kita dapat menjelaskan posisi yang tepat
antara konsistensi dan inkonsistensi dalam periwayatan hadis$ 'ejarah dapat
mem!antu untuk mengkrititisi, menerima atau menolak (ajrih dan adil).
edua,untuk memahami hadis perlu mengetahui latar !elakang politis para
rijal hadis, tak terke"uali para saha!at &a!i 'aw se!agaimana yang dikaji !uku-
!uku rijal al-hadis, seperti al-shabah, al-stiab, izan al-tidal, ahdzib al-
ahdzib, 3sud al-5habahdan se!againya yang dilengkapi dengan literatur klasik
(historiograi) Islam agar didapatkan kajian kritis$
etiga, ke!erpihakan para rawi hadis seringkali mengurangi atau paling
tidak menga!urklan matan hadis$
eempat,karena kita terlanjur menyimpulkan sunnah dari hadis, maka latar
kesejaharahan dari suatu peristiwa dan momentum menjadi sangat penting$GC
474ntuk memperoleh pemahaman yang utuh untuk menguak inormasi tentang konigurasi
yang menyelimuti mun"ulnya hadis$ 9ihat uh$ Kuhri, elaah atan F, hlm$ C$ 9angkah inidalam rangka melihat konteks historis maupun antropologis pada saat hadis itu mun"ul (sbab al-4urud al-hadis).etode ini dalam ditegaskan dengan istilah yang !er!eda oleh +min +!dullahdengan .Integrasi-Interkoneksi/ dengan mengusung 2rilogi keilmuan?#adlarah an-$ash, #adlarah
al-+alsafah dan#adlarah al-lm,yang kini menjadi trend di kalangan si#itas akademika 4I& 'unan0alijaga$
48 Paradigma ini menyangkut wilayah alsai, metode, strategi dan su!tansi, sehinggadipertim!angkan wilayah mana yang paling mendekati dan paling memungkinkanL atau paling tidakdapat mem!antu se!agai perspekti keilmuan$ 2eori-teori dimaksud tidak hanya !ersiat physi&allytetapi jugaso&ials&ien&es$
49alaluddin Rakhmat .Pemahaman Hadis? Perspekti Historis/ dalam urnal l-#ikmah,Bandung, A>, ol$ II, 2ahun ACC=, hlm$ *G$
*=
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
27/43
+nalisis historis ini dipandang urgen dalam studi hadis terutama metode
maanil hadis, dalam rangka untuk mengetahui konteks di masa lalu (kesejarahan)
pada saat hadis !erdialektika dengan ruang sosial untuk dijadikan "ermin pandang
konteks kekinian !agi pen"arian ide dan gagasan dari mun"ulnya se!uah peristiwa
pada saat uhammad 'aw !ertindak se!agai utusan +llah (Rasulullah) untuk misi
kemanusiaan$ Bagi 3a8lur Rahman, hadis dipahami se!agai produk e#oluti dari
konsep sunnah (tradition) sejak awal dipahami se!agai konsep perilaku, hukum
tingkah laku, hukum moral yang !ersiat normati, praktik aktual (Barat), tingkah
laku yang merupakan teladan, konsep pengayoman, terma perilaku (behavioral)
karena dalam praktiknya tidak ada dua !uah kasus yang !enar-!enar sama latar
!elakang situasional (asbab al-wurud)-nya se"ara moral, psikologis dan material,
makasunnah harus dapat diinterpretasikan dan diadaptasikan$
+khirnya, sampailah pada pengam!ilan kesimpulan se"ara dedukti,C-*$
*>
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
28/43
1ari I!ni 4mar, dari &a!i 'aV, !ahwa !eliau !ersa!da? Barangsiapa menim!un !ahan pangan
selama G@ malam, maka dia telah menga"uhkan +llah 2aala dan +llah !enar-!enar telah tidak
menga"uhkannya$
*$ Hadis kedua, diriwayatkan oleh uslim, isinya !ersiat pernyataan tegas?
menim!un makanan itu suatu tindakan yang salah?
) *+, ) ) /012 34/:;
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
29/43
dengan kualitas sanad hasan. 0etiga hadis terse!ut tidak ada kontradiksi dan
diungkapkan dengan !ahasa yang jelas, !ahkan saling melengkapi dan memperkuat,
sehingga memenuhi syarat untuk dimaknai$
Hadis terse!ut ditemukan sbab al-4urud,!ahwadi 8aman &a!i 'aw, ada
dua saha!at (rawihadis) saling tuding melakukan per!uatan penim!unan (ihtikar),
'aid tertuduh se!agai pelaku penim!unan (muhtakir),tetapi 'aid mengelak, !ahkan
menuduh !alik amar-lah yang melakukan praktik penim!unan$ 'ehingga mun"ul
perde!atan "ukup sengit di antara !erdua$
'elanjutnya analisa linguistik, yang paling mungkin dilihat adalah kalimat?
/:;
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
30/43
yang mempengaruhinya, sehingga tepat dalam mengam!il langkah-langkah konkret
yang akan ditempuh, sehingga persoalan dapat teratasi dengan sedikit eek samping
(side effe&t) yang ditim!ulkan$
Ide pokok terse!ut, tidak menutup kemungkinan memun"ulkan sekian
konsep sekunder se!agai aki!at dari se!uah tindakan, !isa jadi mun"ul konsep
tentang a) keadilan ekonomi, !) konsep harga, ") konsep sta!ilitas dan ketahanan
pangan, d) kesejahteraan sosial, g) politik ekonomi, dan mungkin juga lain yang
dipandang rele#an$
9angkah !erikutnya adalah proses pemaknaan terhadap kandungan hadis
se"ara holistik-komprehensi (integrati-interkonekti) dengan !erusaha melihat
#aria!el dan indikatornya$ Proses ini tidak "ukup hanya !erkutat hanya pada
wilayah teks se"ara sempit tanpa didekati dengan teori-teori ekonomi yang terkait
erat dengan tema penim!unan$ aria!el terlihat dari hadis pertama adalah !erupa
kata kun"i (keywords) MNWWO, indikatornya adalah G@ malam$ 'e"ara tekstual
dipahami, menim!un pangan selama kurang dari G@ malam diper!olehkan atau
tidak dilarang (hadis I), dan per!uatan ihtikarmerupakan per!uatan yang salah
(hadis II) dan orang yang melan"arkan distri!usi dagangan (!ahan makan) akan
di!eri ri8ki sedang !agi penim!un adalah terkutuk (dilaknat)$ akanan dimaksud
!isa jadi merupakan !ahan makan pokok (Ind? sem!ako) ke!utuhan masyarakat$
'ehingga ke!eradaannya akan mengganggu sta!ilitas !er!agai aspek dalam tatanan
kehidupan masyarakat maupun negara$
enurut hemat penulis, ukuran kuantitati selama G@ malam merupakan
!atas maksimal, !ukan !erarti penim!unan yang dilakukan seseorang atau pihak
tertentu meskipun !elum men"apai !atas G@ malam tidak dapat dipastikan
memun"ulkan menim!ulkan masalah$ 2ergantung dari jenis atau kualitas praktik
penim!unannya, jika penim!unan kurang dari G@ malam, tetapi telah menim!ulkan
gun"angan pasar yang luar !iasa, maka tindakan penim!unan itu tetap dilarang$
'emisal penim!unan BB (minyak, gas dan premium), yang merupakan elemen
terpenting dalam ekonomi, !e!erapa waktu yang lalu dialami oleh masyarakat
Indonesia tidak hanya sekali$
7@
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
31/43
'e"ara itrah, manusia hidup selalu !erusaha untuk memenuhi hajat hidup agar
dapat !ertahan hidup se"ara wajar$ akanan merupakan ke!utuhan manusia paling
asasi (basi& need)!erupa !ahan pangan untuk keperluan sehari-hari, sesuai dengan
konteks geograi dan ke!iasaan suatu daerahwilayah atau negera tertentu$ ika
!ahan pangan ditim!un oleh seseorang atau kelompok atas nama indi#idu atau
perusahaan, ke"uali yang melakukan penim!unan (ihtikar) adalah pemerintah
(!a"a? Bulog) yang !eraki!at pada kelangkaan$
aria!el lain, menurut hukum pasar, jika terjadi kelangkaan apapun jenis
!arangnya, maka se"ara otomatis sistem distri!usi akan terganggu yang akan
mempengaruhi harga pasar$ 'edangkan indikatornya, masyarakat merasa
kesempitan dan kesulitan karena ter!atasnya !ahan pangan atau lainnya yang
mereka perlukan$ Pada gilirannya menim!ulkan gon"angan ekonomi yang
!erimplikasi pada sta!ilitas ekonomi terganggu, tindak kriminal meningkat,
kamti!mas terusik, maraknya pelanggaran hukum$ ika hal ini terjadi, sangat
rasional terjadinya konlik, !aik se"ara #ertikal maupun horisontal$
0etidaklan"aran sistem distri!usi !iasanya dilakukan oleh para spekulan dan
perilaku monopoli, yang mengam!il kesempatan dalam kesempitan yang !erujung
pada keuntungan pada segelintir orang dan kelompok tertentu$ 1alam konteks
Indonesia, pada C tahun terakhir telah dihe!ohkan !er!agai krisis dari !er!agai
dimensi, mulai dari moneter, keper"ayaan, ekonomi dan politik$ 5ang paling
!erpengaruh ketika rakyat Indonesia menghadapi kelangkaan !eras dan BB$
'ekarang basi& need telah !erkem!ang yang menyangkut !er!agai jenis !arang
pokok ke!utuhan masyarakat, seperti gula, minyak goreng, !ahkan !esi !eton dan
semen$ +ki!atnya harga dari waktu ke waktu mengalami kenaikan yang signiikan,
sehingga mem!eratkan masyarakat$ Bahkan terakhir krisis energi (listrik) yang telah
mengan"am di !e!erapa daerah, terutama di awa dan Bali, lantaran pasokan
!atu!ara yang mengalami gangguan dan keterlam!atan$ 'ementara pemerintah
merasakan !erat untuk mengatasinya, paling-paling menempuh langkah impor
terutama sem!ako jenis !eras dan gula$ 0emudian ditindaklanjuti dengan operasi
pasar, seperti kasus kelangkaan minyak tanah, !eras, premium, dan yang terakhir
minyak goreng dan terigu yang hingga kini !elum pulih$
7A
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
32/43
ika disederhanakan pemahaman kita, se!uah konsep dalam se!uah !ahasa
(hadis) terse!ut ternyata memiliki implikasi makna yang luas (eek domino) dalam
kehidupan, tidak hanya pada wilayah ekonomi, tetapi juga sosial, hukum, politik
dan se!againya$
Pela"akan ayat-ayat yang terkait dengan kegiatan ekonomi, perniagaan,
apakah itu jelas (sharih) atau kurang jelas (ghairu sharih) yang mem!in"angkan
masalah harta, prinsip-prinsip ekonomi, etika-moral, dan aspek teologis, antara lain?
Alladzina yaknizunadz dzahaba wa al-fidldlata
+rtinya? %rang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidakmendistri!usikannya di jalan +llah, maka !eritahukanlah mereka tentang ad8a!yang sangat pedih yang akan menimpanya$ (at-2au!ah, C?7G)$
0emudian dipertegas lagi dengan ayat !erikutnya?
Hada !a anatu! .
+rtinya?(Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka ahannam, F$
(seraya dikatakan) kepada mereka, Inilah harta !endamu yang dulu kamu simpanhanya untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah selarang (aki!at dari) apa yang kamusimpan itu (at-2au!ah, C?7
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
33/43
paling mendasar !ahwa kepemilikan itu !ersiat nis!i, meskipun tak di!atasi
kuantitasnya selama kewaji!an terhadap kepemilikan itu dipenuhi dan karena di
dalam kepemilikan mengandung hak orang lain (inaD dan 8akat)$ aka setiap
perilaku ekonomi harus memperhatikan etika-moral, artinya tindakan ekonomi tidak
se!e!as-!e!asnya, tanpa aturan hukum dan !atasan dengan melakukan apa saja
menurut keinginan su!yeknya dan egoismenya tanpa memperhatikan kepentingan
pihak lain$
engenai tempo G@ hari yang dise!utkan dalam hadis itu, merupakan
jangka waktu yang rasional dan rele#an untuk mengukur terjadi gejolak dan
tidaknya pasar$ 9ogikanya, !arang apa saja yang ditim!un dan !eraki!at pada
gejolak ekonomi (pasar) meskipun penim!unannya hanya pendek (kurang dari G@
hari) tetap dilarang$ +palagi jika !arang itu yang ditim!un !erupa ke!utuhan
dasarpokok mayoritas orang, maka dapat dikategorikan sa!otase ekonomi yang
mengarah pada tindakan su!#ersi$ 1i &egara kita Indonesia memegang prinsip
!ahwa kepentingan hajat orang !anyak le!ih dahulukan daripada kepentingan
segelintir atau !e!erapa gelintir orang$ eskipun realitasnya tidak demikian,
sehingga mun"ul gap ekonomi yang tajam antara the have dan the have not,
aki!atnya &egara kita sering diterpa !adai ekonomi yang !ertu!i-tu!i dan
!erkepanjangan$
Bahkan !ila dimaknai le!ih jauh, penim!unan hanya salah satu "ontoh
tindakan ekonomi yang salah dan tidak di!enarkan, karena dalam kenyataannya
!anyak tindakan lain yang !er!eda tetapi juga menim!ulkan gejolak ekonomi,
misalnya eksport yang irasional (tanpa kendali), deposito uang dalam jumlah yang
!esar di !ank-!ank internasional (luar negeri), money loundry,monopoli kekayaan
alam, eksplorasi tanpa kendali, eksploitasi sum!erdaya alam dan se!againya$
'e!agai langkah akhir adalahpengam!ilan kesimpulan$ 'e"ara dedukti,
dari uraian di atas !isa ditarik !enang merah !ahwa semua tindakan ekonomi yang
didasarkan atas kepentingan primordial (indi#idu maupun kelompok) dilarang oleh
Islam$ 'elain itu dapat pula disimpulkan !ahwa ri8ki dari +llah dilarang untuk
dimonopoli dengan "ara dan dalih apapun$ htikar, menim!ulkan terganggunya
distri!usi yang dapat menim!ulkan dampak yang tragis dan atal$ Institusi
77
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
34/43
pemerintah (3lil mri)!erkewaji!an dan !ertanggung jawa! mengendalikan sistem
distri!usi terhadap jenis-jenis mata dagangan yang pokok (sem!ako) dengan
mengedepankan !asis etika dan moral yang melekat dan kesejahteraan rakyat$
Hadis di atas !ila dilihat dari perspekti ilsaat ilmu, se"ara ontologis !ahwa
tindakan penim!unan yang menjadi wilayah ekonomi tidak saja dipahami se"ara
kogniti semata, karena pada domain praksis-aksiologis harus le!ih diutamakan$
tidak saja dipahami se"ara ontologis$ 'ehingga kandungan ajarannya se"ara jelas
dapat dipahami, !aik dari nalar akademik maupun normati proetis memiliki ajaran
yang !ersiat uni#ersal, tanpa memandang dimensi ruang dan waktu$
(. Kesi!pulan
0erangka metodologis dan prosedur kerja terse!ut mungkin terkesan sangat
ideal dan rumit, karena selama ini hadis masih dipahami se"ara parsial dan eksklusi
dan seolah hanya menjadi materi untuk memperkuat !asis etis-teologis umat Islam$
Padahal kita tahu persis, hadis sesungguhnya merupakan ejawantah dan bayan
(tafsir dan tafshil) !agi ajaran al-uran melalui Rasulullah 'aV sekaligus
merupakan maniestasi uswah hasanah !eliau untuk misi glo!al 7ahmatan li
al-'lamin.
Hal ini sudah !arang tentu menyadarkan dan meyakinkan kita !ahwa tujuan
dan orientasi pemaknaan terhadap hadis tidak saja menjadikan teks yang hanya
melegitimasi ke!enaran normati al-uran, sehingga !ernilai do&trinal-
transendentyang mengedepankan dimensi sakralitas semata, tapi !agi penulis hadis
harus masuk ke dalam wilayah empiri&-historiesdan !ersiat inklusi yang !ernilai
sosiologis-imanen dengan memperhatikan kandungan ajaran (makna) yang
merupakan representasi7isalahyang di!awa Rasulullah 'aw$
udah-mudahan tawaran ini menjadi salah satu alternasi dalam kajian hadis
pendekatan tematik di masa mendatang$ 4allahu lam bis as-!hawab, wa al-fwu
minkum.
'ay Vant, *< uni *@@>
7G
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
35/43
5
PEkDEKATAk TEMATIK DALAM STUDI HADIS
(Formulasi Konseptual, Proses dan Aplikasinya)
akalah dipresentasikan dalam a"ara
4orkshopurusan 2asir dan Hadis 4I& 'unan 0alijaga
1i !mart 7oom3akultas 4shuluddin
5ogyakarta, * uni *@@>
7
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
36/43
%leh?
Muhammad Yusuf
&IP$ A***G
JURUSAN TAFSIR DAN HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2007
+P9I0+'I E2%1E 2E+2I0 1+9+ E+H+I H+1I' &+BI
7=
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
37/43
('e!uah Impro#isasi dari 2awaran 2eori 5usu al-aradhawi)
3enomena Ilmiah?Ia merupakan salah satu "arametode pemahamanasih !ersiat eksklusieski telah ada ulama yang telah mempraktikkan (0utu! as-'ittah)Baru se!atas kompilasi hadis se-tema dengan analisa historiesBanyak !erorientasi pada komparasi riwayah (studi sanad)Belum mengarah pada analisa normati-empirik, metaisis-ontologis, etis-ontologis,logis-ilosois, sosiologis, psikologis$auh tertinggal dengan !idang studi tasir al-uran
Idealnya?
A$ Bagaimana "ara menangkap ideal-moral kandungan hadis*$ 1apat diaplikasikan dalam dataran empirik-sosilogis7$ 2idak !erlawanan dengan rasio (logis) dan pesan moral al-uranG$ Hasilnya inklusi (tidak se!atas untuk umat Islam)
2awaran?A$ enghimpun hadis-hadis yang shahih dan setidaknya hasan (senadasejalan,tidak
sejalan,tampak kontradikti (taarudl/tanaqud)$*$ ;ara asbab wurud al-hadis (jika ada le!ih dari satu)7$ ;ari teks al-uran se"ara korelati-interkonekti (munasabah)jika ada7$ 1iam!il kesimpulan dengan argumentasi ilmiah
Prosedurlangkah kerja?A$ 2entukan tema tertentu*$ em!awa arti laad8 yang mutasya!ih ke yang muhkam, mengaitkan yang
mutlak ke yang muDayyad (kontotasi ke denotasi) dan menasirkan yang am keyang khash (makro ke mikro)
7$ 1ipahami maksud kandungan maknanya dengan meneliti dalalah (#aria!el danindikasi)
G$ 1iam!il kesimpulan se"ara indukti maupun dedukti
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
38/43
'e"ara praksis, pendekatan antropologis adalah menentukan topik yang akan
dikaji, rumusan masalah, kemudian metode pengumpulan data - primer maupun
sekunder 6 lalu diklasiikasikan, selanjutnya menentukan kata-kata konsep,
sim!olik, korelati, yang akan ditasirkanL lalu mendeskripsikan, langkah !erikutnya
adalah dilakukan pemaknaan yang rele#an dengan menga"u prinsip-prinsip
!angunan keilmuan yang sangat mungkin di!antu oleh ilmu sejarah, !ahasa dan
sosiologi$ 1iharapkan dengan langkah-langkah ini dapat ditemukan se!uah
gam!aran kehidupan manusia yang komprehensi dan utuh, !aik itu tentang sistem
!udaya, sistem keyakinan, dan sistem perilaku$
E$ Penutup
Harapan kita, workshop metodologis terhadap kajian Hadis pada
kesempatan ini dapat menum!uhkan minat di masa mendatang, sehingga
pendekatan tematik dalam studi hadis akan le!ih menarik dan menemukan
!entuknya$ asukan dan saran sangat diperlukan guna kesempurnaannya$ 4ntuk itu
saya sampaikan terima kasih dan mohon maa atas segala kesalahan dan
kekurangan yang ada dalam tulisan ini$
3$ 'um!er Ba"aan
eert8, ;liord$ afsir ebudayaan$ 2erj$ 3ransis"o Budi Hardiman, 5ogyakarta?0anisius, ACC*$
-------$ebudayaan dan gama$ 2erj$ 3ransis"o Budi Hardiman, 5ogyakarta?0anisius, ACC
5
7
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
39/43
;ontoh sym!ol?
+wan adalah sym!ol akan hujan (kon#ensional)Bendera merah adalah sym!ol !ahaya, ada kematian (0laten)
Bendera putih adalah sym!ol tanda menyerah, ada kematian (5ogya)
7C
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
40/43
+P9I0+'I E2%1E 2E+2I0 1+9+ E+H+I H+1I' &+BI('e!uah Impro#isasi dari 2awaran 2eori 5usu al-aradhawi)
3enomena Ilmiah?
Ia merupakan salah satu "arametode pemahamanasih !ersiat eksklusieski telah ada ulama yang telah mempraktikkan (0utu! as-'ittah)Baru se!atas kompilasi hadis se-tema dengan analisa historiesBanyak !erorientasi pada komparasi riwayah (studi sanad)Belum mengarah pada analisa normati-empirik, metaisis-ontologis, etis-ontologis,logis-ilosois, sosiologis, psikologis$auh tertinggal dengan !idang studi tasir al-uran
Idealnya?A$ Bagaimana "ara menangkap ideal-moral kandungan hadis
*$ 1apat diaplikasikan dalam dataran empirik-sosilogis7$ 2idak !erlawanan dengan rasio (logis) dan pesan moral al-uranG$ Hasilnya inklusi (tidak se!atas untuk umat Islam)
2awaran?A$ enghimpun hadis-hadis yang shahih dan setidaknya hasan (senadasejalan,tidak
sejalan,tampak kontradikti (taarudl/tanaqud)$*$ ;ara asbab wurud al-hadis (jika ada le!ih dari satu)7$ ;ari teks al-uran se"ara korelati-interkonekti (munasabah)jika ada7$ 1iam!il kesimpulan dengan argumentasi ilmiah
Prosedurlangkah kerja?A$ 2entukan tema tertentu*$ em!awa arti laad8 yang mutasya!ih ke yang muhkam, mengaitkan yang
mutlak ke yang muDayyad (kontotasi ke denotasi) dan menasirkan yang am keyang khash (makro ke mikro)
7$ 1ipahami maksud kandungan maknanya dengan meneliti dalalah (#aria!el danindikasi)
G$ 1iam!il kesimpulan se"ara indukti maupun dedukti
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
41/43
A$ Ilmu ukhtali al-Hadis*$ Ilmu usykil al Hadis
7$ Ilmu hari! al-HadisG$ 2eori al-:amau wa al-awfiq (dalam 4shul al-3iDh)
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
42/43
orris, Brian$ nthropologi&al !tudies of 7eligion, an ntrodu&tory e 5
;ontoh sym!ol?
+wan adalah sym!ol akan hujan (kon#ensional)Bendera merah adalah sym!ol !ahaya, ada kematian (0laten)Bendera putih adalah sym!ol tanda menyerah, ada kematian (5ogya)
G*
5/19/2018 APLIKASI METODE TEMATIK DALAM STUDI HADIS.rtf
43/43
G7
Top Related