Aplikasi Logika Dalam Pengajaran PAI

5
Latar Belakang Pembuatan Makalah Dalam pembelajaran PAI, evaluasi yang sering di keluhkan siswa adalah pengajaran yang membosankan. Pelajaran agama yang membosankan banyak faktornya. Salah satunya adalah karena tidak ada alur logika dalam menyampaikan materi ajar yang kebanyakan berupa hafalan. Adakah hubungan antara alur logika dengan kemampuan siswa menyerap materi PAI, tentu ada. Menurut psikologi, usia remaja adlah usia dimana daya pikir anak mengalami kemajuan yang pesat dan mulai hidupnya budaya kritis secara sadar maupun bawah sadar. Secara sadar misalnya anak membantah orang tua maupun gurunya, secara tidak sadar misalnya tidak menerima doktrin apapun kecuali dengan alasan yang masuk akal. Dengan latar belakang psikologi yang demikian, sesungguhnya pembelajaran PAI yang tidak menggunakan alur logika dalam menyampaikan materi adalah menyiksa mental siswa. Mental siswa yang sehat haruslah dirawat dengan selalu menyampaikan hikmah, manfaat, latar belakang, nilai penting dan tujuan dari suatu materi pelajaran sebelum disampaikan. Karena hal demikian adalah langkah awal siswa untuk mencintai pelajaran yang menjadi bidang studinya, dengan kata lain minat. Minat tumbuh dari banyak faktor, tetapi faktor yang utama adalah paham betul mengapa suatu materi harus dikuasainya. Memberikan alur logika nilai penting suatu pelajaran memiliki banyak metode, salah satunya adalah alur deskripsi. Alur yang disebut deskripsi ini susunannya adalah mengambarkan dampak positif yang diterima siswa apabila berhasil menguasai materi dan menggambarkan dampak negatif bila siswa gagal menguasai materi. Dengan demikian seorang siswa yang mentalnya sudah siap menerima pelajaran akan naik level menuju kondisi dimana siswa siap dan minat menerima materi. Metode alur logika deskriptif yang dimaksud tentu harus dikuasai oleh sang pengajar, caranya adalah mempelajari kaidah ilmu mantiq. Ilmu mantiq yang sifatnya bukan sekedar teori dan ilmu murni. Tetapi ilmu mantiq yang bersifat praktis dan tidak lepas dari masalah yang dihadapi. Makalah ini dibuat dalam rangka menyajikan metode mantiq yang linier dengan masalah krisis alur logika dalam metode pengajaran PAI. Ilmu mantiq dapat mejadi rujukan utama solusi mengatasi masalah metode penyampaian PAI yang terkesan doktriner dan dogmatis. Dengan teraplikasikannya ilmu ini dalam keseharian

Transcript of Aplikasi Logika Dalam Pengajaran PAI

Page 1: Aplikasi Logika Dalam Pengajaran PAI

Latar Belakang Pembuatan Makalah

Dalam pembelajaran PAI, evaluasi yang sering di keluhkan siswa adalah pengajaran yang membosankan. Pelajaran agama yang membosankan banyak faktornya. Salah satunya adalah karena tidak ada alur logika dalam menyampaikan materi ajar yang kebanyakan berupa hafalan. Adakah hubungan antara alur logika dengan kemampuan siswa menyerap materi PAI, tentu ada. Menurut psikologi, usia remaja adlah usia dimana daya pikir anak mengalami kemajuan yang pesat dan mulai hidupnya budaya kritis secara sadar maupun bawah sadar. Secara sadar misalnya anak membantah orang tua maupun gurunya, secara tidak sadar misalnya tidak menerima doktrin apapun kecuali dengan alasan yang masuk akal.

Dengan latar belakang psikologi yang demikian, sesungguhnya pembelajaran PAI yang tidak menggunakan alur logika dalam menyampaikan materi adalah menyiksa mental siswa. Mental siswa yang sehat haruslah dirawat dengan selalu menyampaikan hikmah, manfaat, latar belakang, nilai penting dan tujuan dari suatu materi pelajaran sebelum disampaikan. Karena hal demikian adalah langkah awal siswa untuk mencintai pelajaran yang menjadi bidang studinya, dengan kata lain minat. Minat tumbuh dari banyak faktor, tetapi faktor yang utama adalah paham betul mengapa suatu materi harus dikuasainya.

Memberikan alur logika nilai penting suatu pelajaran memiliki banyak metode, salah satunya adalah alur deskripsi. Alur yang disebut deskripsi ini susunannya adalah mengambarkan dampak positif yang diterima siswa apabila berhasil menguasai materi dan menggambarkan dampak negatif bila siswa gagal menguasai materi. Dengan demikian seorang siswa yang mentalnya sudah siap menerima pelajaran akan naik level menuju kondisi dimana siswa siap dan minat menerima materi.

Metode alur logika deskriptif yang dimaksud tentu harus dikuasai oleh sang pengajar, caranya adalah mempelajari kaidah ilmu mantiq. Ilmu mantiq yang sifatnya bukan sekedar teori dan ilmu murni. Tetapi ilmu mantiq yang bersifat praktis dan tidak lepas dari masalah yang dihadapi. Makalah ini dibuat dalam rangka menyajikan metode mantiq yang linier dengan masalah krisis alur logika dalam metode pengajaran PAI. Ilmu mantiq dapat mejadi rujukan utama solusi mengatasi masalah metode penyampaian PAI yang terkesan doktriner dan dogmatis. Dengan teraplikasikannya ilmu ini dalam keseharian pembelajaran PAI diharapkan generasi muslim menjadi pribadi yang berakhlak kritis, ilmiah, dan berpendirian kuat.

Dari sekian banyak bab - bab yang tersaji dalam ilmu mantiq, ada 3 materi yang sangat bermanfaat bagi metode pengajaran PAI, yaitu dengan memberikan sisi lain dari suatu materi yang lebih banyak kaku dan lurus on the track, yaitu dengan memberikan

Page 2: Aplikasi Logika Dalam Pengajaran PAI

Aplikasi Bab Analogi Dalam Memahami Teks Ayat Allah

Surat Al - Baqarah : 261

Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Yang disamai : orang-orang yang menafkahkan harta di jalan Allah

Yang disamakan: menumbuhkan sebutir benih yang menumbuhkan 7 butir benih, pada tiap-tiap bulir seratus biji

Persamaan: sama-sama terlipatgandakan jumlah hasilnya

Surat Al – Fath : 29

Artinya: ”...yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Yang disamai : kekuatan orang mukmin terhadap orang kafir

Yang disamakan: tanaman yang tumbuh tunasnya, dengan tunasnya itu tumbuhan tersebut menjadi lebih kokoh, lalu menyenangkan si penanam

Persamaan: dipermulaan tidak kelihatan, tapi dikemudian tumbuh berkembang hingga mengagumkan hati siapapun (orang kafir maupun orang mukmin)

Aplikasi Bab Proposisi Dalam Membuka Pernyataan Yang Terkandung Dalam Ayat Allah

Surat Al – Mukminun : 12 - 14

12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Pernyataan

Urutan perkembangan manusia dalam rahim :

1. Semua saripati berasal dari sari tanah

2. Sari tanah adalah bahan air mani

Page 3: Aplikasi Logika Dalam Pengajaran PAI

3. Air mani tersimpan dalam tempat yang kokoh

4. Air mani menjadi segumpal darah

5. Segumpal darah menjadi segumpal daging

6. Segumpal daging menjadi tulang belulang

7. Tulang belulang dibungkus dengan daging

8. Tulang terbungkus daging menjadi makhluk yang berbeda sama sekali

Aplikasi Bab Penjelasan Dalam Metode Pengajaran Yang Bersifat Bil Hikmah

Surat Az – Zariyat : 56

56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Penjelasan berjenis hubungan kondisional :

Antara Manusia – jin,

Perbedaan :

Manusia berasal dari tanah, hidup di alam materi

Jin berasal dari api, hidup di alam immateri

Persamaan :

Diciptakan oleh Allah supaya mengabdi pada Nya, bila enggan mengabdi pada penciptanya berarti makhluk tersebut hidup tanpa menjalankan fungsinya. Dengan kata lain, bila ada suatu ciptaan tetapi tidak berfungsi dengan semestinya, ada ataupun tidak adanya ciptaan tersebut tidak memberikan perbedaan. Bila tidak ada perbedaan sebelum dengan sesudah diciptakan, maka lebih baik ciptaan tersebut tidak ada. Karena bila dipaksakan ada hanya terjadi kesia – siaan, sehingga lebih baik dibuang. Tempat pembuangan manusia maupun jin yang enggan mengabdi pada penciptanya bisa jadi diluar tempat hidupnya, misalnya di neraka.