APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

51
www.company.com APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI SIKAT GIGI (STUDI KASUS : PT X) Penyusun Tugas Akhir : Siti Halimah 2509100084 Dosen Pembimbing : H.Hari Supriyanto, Ir., MSIE JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER LSS

Transcript of APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

Page 1: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES

PRODUKSI SIKAT GIGI (STUDI KASUS : PT X)

Penyusun Tugas Akhir : Siti Halimah

2509100084

Dosen Pembimbing : H.Hari Supriyanto, Ir., MSIE

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LSS

Page 2: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Content

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

PENGUMPULAN DAN

PENGOLAHAN DATA

ANALISA DAN USULAN

PERBAIKAN

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 3: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Kompetitor

Persaingan

Semakin Tinggi

Latar Belakang

Memiliki 4 Divisi

mempertahankan dan

meningkatkan kualitas

produk

Divisi Injecton Moulding

Divisi Tootbrush

Waste

Kualitas produk

dan efisiensi

produksi yang

dihasilkan belum

optimal

Dalam proses

produksi

Proses produksi berjalan

secara seri

PT X

Page 4: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Con’t

Defect

Waste

Penelitian

belum menggunakan dan

menerapkan konsep 6-sigma

dalam melangsungkan proses

produksi

Page 5: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

bagaimana melakukan upaya perbaikan pada proses produksi sikat gigi dengan pendekatan lean six sigma sehingga dapat terjadi reduksi waste kritis dan aktivitas non value added, serta perbaikan aliran proses yang lancar

Permasalahan

Page 6: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

• Mengidentifikasi jenis-jenis waste dan aktivitas-aktivitas non value added yang terjadi pada proses produksi sikat gigi

• Mengidentifikasi jenis waste yang paling berpengaruh terhadap proses produksi dan kualitas produk sikat gigi yang dihasilkan

• Menentukan process capability yang dicapai oleh PT X yang ditunjukkan berdasarkan nilai sigma level.

• Mengidentifikasi akar penyebab dari waste yang paling berpengaruh (waste kritis)

• Memberikan usulan perbaikan melalui analisa alternatif solusi sehingga dapat meningkatkan kualitas proses produksi sikat gigi

Tujuan

Page 7: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Peneliti

dapat mengimplemetasikan dan meningkatkan pengetahuan Lean Six Sigma terhadap

kondisi real

Perusahaan

dapat mengetahui waste yang paling sering terjadi dan faktor penyebabnya selama proses produksi sikat gigi beserta informasi kapabilitas

proses yang dicapai perusahaan saat ini

dapat memperoleh masukan usulan untuk melakukan improve sehingga dapat

meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk sikat gigi yang dihasilkan.

Manfaat

Page 8: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Ruang Lingkup Penelitian

Batasan

• Penelitian berfokus pada permasalahan kualitas selama proses produksi dan produk sikat gigi yang dihasilkan. Produk sikat gigi yang diteliti merupakan tipe Sikat Gigi A

• Data yang dipergunakan adalah data historis perusahaan sejak periode Januari hingga Desember 2012

• Metodologi six sigma yang digunakan adalah DMAI tanpa tahap control

Asumsi

• Kebijakan operasional yang terkait dengan sistem produksi sikat gigi dan struktur organisasi perusahaan tidak mengalami perubahan secara signifikan selama penelitian berlangsung

• Tidak terjadi perubahan kapasitas produksi secara tiba-tiba yang dapat berpengaruh signifikan pada penelitian

Page 9: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Tinjauan Pustaka

• Konsep Kualitas

• Konsep Lean

• Tipe Aktivitas

• 9 Waste

• Konsep Six Sigma

• Lean Six Sigma

• Tools

• Critical Review

Page 10: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Tools

Big Picture Mapping

Diagram Pareto

Root Cause Analysis

Failure Mode and Effect Analysis

Analytic Hierarchy Process

Value Analysis

Page 11: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Metodologi Penelitian

Page 12: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Con’t

Page 13: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Con’t

Page 14: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

BAB IV

DEFINE

Page 15: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Identifikasi Produk Amatan

JUMLAH

PRODUKSI

Page 16: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

JUMLAH

DEFECT

Page 17: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

PROSENTASE

DEFECT

Page 18: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

PPICMarketing

Informasi order (RDS)

Permohonan order sikat gigi

order baru ?

pengolahan request

modifikasi request

ada perubahan?

Check persediaan

produk

Pembuatan rencana produksi

Check material?

Pembuatan permintaan pembelian material

Procurement

Pemeriksaan permintaan pemberlian material

ada perubahan?

Konfirmasi PPIC

Pembelian material

Pengiriman material

Penerimaan material

Pembuatan LPM

Penyimpanan material

Penerimaan LPM

Produksi

Penerimaan jadwal produksi

Pembuatan jadwal produksi

MATDEV

Penerimaan MUV

Pembuatan MUV

Pengambilan material

Penimbangan bahan baku

Pencampuran material

Persiapan material

Penerimaan persiapan material

Set up mesin

Check Mesin

Pemanasan mesin

Proses Produksi

Operator Gudang

Pengiriman material

Penyimpanan di Gudang

Supplier

Pemenuhan order

Quality

Check kualitas material

Pengembalian material

Penggantian material

Check kualitas produk

Rework

Check Quality

Check Quantity

YES

NO

YES

NO

Permintaan pengambilan

material

Permintaan pengeluaran barang jadi

YA

NO

YESNO

YES

NO

YES

NO

YES

NO

YES

NO

NO

YES

CustomerPerbaikan

YESNO

Aliran Informasi

Page 19: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

CustomerMarketing (sales)PPICProcurement

1 hari

supplier

2-12 minggu

Gudang Material

I

Persiapan dan pencampuran material

MATDEV

Pengisian material pada mesin IM

Pencetakan basic handle

Treatment basic handle

pengepakan basic handle

Pengisian material pada mesin IM

Pencetakan finished handle

Treatment finished handle

Pengepakan finished handle

Pengisian material pada mesin toothbrush

tufting trimming welding Packaging

Gudang WIP

I

Gudang finish goods

I

Produksi

Gudang WIP

I

480 sec

3 shift

6 orang

1 % scrap

240 sec

3 shift

2 orang

25 sec

3 shift

1 orang

30 sec

3 shift

1 orang

2 % rework

2 sec

3 shift

1 orang

120 sec

3 shift

2 orang

25 sec

3 shift

2 orang

2 % rework

31 sec

3 shift

1 orang

7 % scrap

2 sec

3 shift

1 orang

240 sec

3 shift

1 orang

3 sec

3 shift

1 orang

4 % rework

9 sec

3 shift

2% rework

8 sec

3 shift

1 orang

2 % rework

5 sec

3 shift

2 orang

240

15

25 30 2 120 25 31 2 240 3 9 8 5

2 10 4500 15 3 10 4800 5 1 50 35Production lead time

9886

Value Adding time

740

I

5% scrap

Aliran Fisik

Page 20: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

VAA NVAA NNVAA

A1Proses menerima OP (order produksi ) dan MUV (material

used voucher ) P

A2 Membuat persiapan pergantian produksi (P3) P

A3 Proses permintaan bahan baku/material/komponen P

A4 Proses set up mould dan mesin P

A5 Proses penuangan bahan baku P

B1 Proses pencetakan basic handle dengan mesin IM P

B2 Proses penampungan basic handle pada box P

C1 Proses pemisahan basic handle dari scrap P

C2 Proses pemilahan produk baik dan reject (sortir produk) P

D1 Proses pengisian basic handle ke dalam dus P

D2 Proses inspeksi produk P

D3 Proses penempatan dus pada pallet kayu P

D4 Proses pengiriman produk ke gudang WIP P

D5 Proses penyimpanan P

E1Proses menerima OP (order produksi ) dan MUV (material

used voucher) P

E2 Membuat persiapan pergantian produksi (P3) P

E3 Proses permintaan bahan baku/material/komponen P

E4 Proses set up mould dan mesin P

E5 Proses penuangan bahan baku P

F1 Proses pengambilan mould P

F2Proses pengisian mould berisi 16 unit dengan basic handle P

F3 Proses pencetakan finished handle dengan mesin IM P

F4 Proses penampungan finished handle pada box P

G1 Proses pemisahan finished handle dari scrap P

G2 Proses pemilahan produk baik dan reject (sortir produk) P

D. Proses pengepakan basic handle

E. Proses pengisian material pada mesin IM (finished handle )

F. Proses pencetakan finished handle

G. Proses treatment finished handle

Kode AktivitasTipe Aktivitas

A. Proses pengisian material pada mesin IM (basic handle )

B. Proses pencetakan basic handle

C. Proses treatment basic handle

Identifikasi Tipe Aktivitas

VAA NVAA NNVAA

H1 Proses pengisian finished handle ke dalam dus P

H2 Proses inspeksi produk P

H3 Proses penempatan dus pada pallet kayu P

H4 Proses pengiriman produk ke gudang WIP P

H5 Proses penyimpanan P

I1Proses menerima OP (order produksi ) dan MUV (material used

voucher ) P

I2 Membuat persiapan pergantian produksi (P3) P

I3 Proses permintaan bahan baku/material/komponen P

I4 Proses set up mesin P

I5 Proses pengisian bahan baku/komponen P

J1 Proses positioning handle sikat gigi P

J2Proses tufting yaitu penembakan bristle pada lubang-lubang handle

yang diikat dengan anchor wire P

K1 Proses positioning handle sikat gigi P

K2Proses cutting yaitu pemotongan bristle supaya rata dan sesuai

dengan bentuk yang diiinginkan P

K3Proses grinding yaitu penghalusan ujung bristle supaya tidak kasar

dan berbentuk oval P

K4 Proses stamping yaitu pemberian label P

K5 Proses sortir produk P

K6 Penyimpanan produk P

L1 Proses forming yaitu pembentukan kemasan PVC P

L2Proses pengisian sikat gigi ke conveyor secara manual oleh operator

ke dalam hasil forming P

L3 Proses sealing yaitu penutupan PVC dengan back card carton P

L4Proses welding yaitu pelekatan antara blister (PVC) dan back card

(carton) dengan menggunakan sistem heater (pemanas) P

L5Proses penerimaan kemasan sikat gigi hasil welding dengan

menggunakan conveyor P

L6 Proses punching yaitu pemotongan hasil welding P

L7 Proses sortir produk P

N1 Proses penerimaan barang jadi dari hasil punching P

N2 Proses pengemasan ke dalam dus secara manual P

N3 Proses inspeksi produk P

N4 Proses penempatan dus pada pallet kayu P

N5 Proses pengiriman produk ke gudang finished goods P

N6 Proses penyimpanan P

32.14% 12.50% 55.36%

J. Proses tufting

K. Proses trimming

L. Proses welding

N. Proses packaging

Prosentase Tipe Aktivitas

Kode AktivitasTipe Aktivitas

H. Proses pengepakan finished handle

I. Proses pengisian material pada mesin toothbrush

• value adding activity

32.14 %

• non value adding activity

12.50%

• necessary but non value adding activity

55.36%

Page 21: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Identifikasi Waste

(GASPERSZ, 2007)

MOTION INVENTORY

WAITING TRANSPORTATION NOT UTILIZING

EMPLOYEES K,S,A

EXCESS

PROCESSING

DEFECT OVERPRODUCTION

ENVIRONMENTAL, HEALTH, SAFETY

(EHS)

Page 22: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Pendefinisian Waste

• Prinsip-prinsip EHS yang sudah diterapkan antara lain perusahaan sudah membuat peraturan dan menempelkan poster mengenai pemakaian alat-alat keselamatan kerja, pemberian informasi dan tanda-tanda peringatan pada mesin, penempatan APAR dan kotak obat serta pelaksanaan simulasi kebakaran yang dilakukan setiap enam bulan sekali.

• Kelalaian yang sering terjadi berupa tidak menggunakan semua alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya digunakan seperti masker, sarung tangan, dan safety shoes

DEFECT

• Pada basic handle dan finished handle, defect yang terjadi meliputi dimensi, krowak/bram, warna, dan kotor material.

• pada final toothbrush, defect terdapat 2 jenis yaitu moulding/polos dan proses

OVERPRODUCTION

•Toleransi produksi yang digunakan adalah 1-2% untuk mengantisipasi adanya defect dan ketidaktepatan saat perekapan data.

•Produksi berlebih dapat terjadi jika defect yang terjadi melebihi batas toleransi produksi yang telah ditetapkan

EHS

Page 23: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

WAITING

• Indikasi waiting yang terjadi meliputi waktu menunggu komponen, setting mesin, troubleshooting dan maintenance, serta colouring.

NOT UTILIZING

EMPLOYEES K,S,A

• jarang terjadi karena untuk pekerjaan pengoperasian mesin sudah meggunakan operator dengan skill yang sesuai,

• perencanaan jumlah dan shift tenaga kerja yang cukup baik,

• serta mengalokasikan pekerja non skill ke pekerjaan lain jika ada mesin yang sedang tidak beroperasi seperti seperti membantu packaging

TRANSPORTATION

• pengambilan material hasil mixing di box ke area injection moulding menjadi lebih lama dan terlalu sering karena kapasitas hand trolley yang digunakan kecil dan lokasi mixing terletak di sebelah area produksi blow moulding.

• layout yang buruk dan dan jumlah hand trolley yang minim pada area toothbrush mengakibatkan jarak dan frekuensi tempuh dari gudang WIP ke lantai produksi dan area packaging ke gudang finished goods menjadi lebih besar

Page 24: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

MOTION

• terdapat pegawai yang melakukan aktivitas-aktivitas seperti bersenda gurau, meninggalkan pekerjaannya pada saat jam kerja, dan mondar-mandir di sekitar area kerja tanpa tujuan

EXCESS

PROCESSING • Berupa proses tambahan yang

tidak efisien. Pada proses produksi sikat gigi adanya defect mengakibatkan perlu dilakukan rework dan reproses untuk produk yang masih memungkinkan untuk diperbaiki.

• cutting bram, cutting bristle, dan penggilingan dan cetak IM

INVENTORY

• Kelebihan inventory bisa disebabkan oleh ketidaksesuaian atau adanya perubahan antara order/RDS per triwulan yang di-update per bulan maupun per minggu sehingga terjadi inventory WIP dan finished goods.

• Dapat disebabkan pula oleh adanya MOQ (minimum order quantity) pembelian material padahal jumlah order berkurang/jauh lebih sedikit dibanding sebelumnya

Page 25: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

BAB IV

MEASURE

Page 26: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Pengukuran Waste

Page 27: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

CTQ Proses Produksi Sikat Gigi Tipe A

DEFECT

•Dimensi

•Moulding/polos

•Kotor material

•Proses

EXCESS

PROCESSING

•penggilingan

dan cetak IM

•cutting bram

WAITING

troubleshooting

dan

maintenance

Page 28: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Pengukuran Kapabilitas Proses Produksi

Sikat Gigi Tipe A

Page 29: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

BAB V

ANALYZE

Page 30: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

RCA Waste Defect

Waste Subwaste Akar Penyebab

tegangan PLN tidak stabil

operator teknik kurang teliti saat proses filter oli

memanfaatkan jumlah afval yang banyak hasil produksi dengan

komposisi sebelumnya

Kotor materialmesin penggilingan dan pencampuran digunakan untuk semua produk

dan kondisi ruangan kurang tertutup

perhitungan DPD kurang mempertimbangkan adanya defect dan

keberadaan plastik dalam dus yang juga mengurangi volume dus

pekerja kurang teliti saat melakukan perhitungan pengemasan

pengemasan basic handle dan finished handle tidak menggunakan pallet

penggunaan dus yang tidak layak pakai

manpower (petugas setting) kurang teliti

operator tidak mengetahui/menyadari adanya baut kendor

kondisi lingkungan lembab

terjadi keausan spare part mesin pemotong bristle

Defect

Dimensi

Moulding /polos

Proses

Page 31: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

RCA Waste Waiting

Waste Subwaste Akar Penyebab

kelalaian operator saat memasang selang oli kurang benar

kualitas selang kurang bagus sehingga pecah karena tidak kuat dengan

tekanan

ada kebutuhan urgent untuk produksi

kualitas material komponen mesin kurang bagus

pipa air pendingin pada tangki oli mengembun dan air embun bercampur

dengan oli

operator tidak mengetahui adanya baut kendor saat proses produksi atau

kurang teliti saat pengecekan mesin pada awal shift

waktu untuk dilakukan perawatan rutin oleh tim maintenance

inspektor kurang teliti saat proses inspeksi

sudah waktunya dilakukan penggantian komponen motor stammping

WaitingTroubleshooting

dan maintenance

Page 32: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

RCA Waste Excess Processing

Waste Subwaste Akar Penyebab

tegangan PLN tidak stabil

operator teknik kurang teliti saat filter oli

memanfaatkan jumlah afval yang banyak hasil produksi dengan

komposisi sebelumnya

material yang digunakan beragam (pp homo dan pp copo) berasal dari

beberapa supplier dan juga menggunakan afval

cutting bram selector kurang teliti saat sortir dan inspeksi produk

Excess

Processing

penggilingan dan

cetak IM

Page 33: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

FMEA Waste Defect

WasteSubwaste/ Potensial

Failure Mode

Potensial effect of

failureSev Potensial root cause Occ

Current

Process

Control

Det RPN

Penambahan biaya dan

waktu produksitegangan PLN tidak stabil 3

visual

(avometer)8 168

operator teknik kurang teliti saat proses filter

oli2 visual 8 112

memanfaatkan jumlah afval yang banyak hasil

produksi dengan komposisi sebelumnya9 visual 1 63

Kotor material

Penambahan biaya

produksi dan

pemborosan material

8

mesin penggilingan dan pencampuran

digunakan untuk semua produk dan kondisi

ruangan kurang tertutup

4 visual 2 64

Penambahan biaya dan

waktu produksi

perhitungan DPD kurang mempertimbangkan

adanya defect dan keberadaan plastik dalam

dus yang juga mengurangi volume dus

3 visual 5 135

Pemborosan materialpekerja kurang teliti saat melakukan

perhitungan pengemasan3 visual 6 162

pengemasan basic handle dan finished handle

tidak menggunakan pallet2 visual 3 54

penggunaan dus yang tidak layak pakai 5 visual 4 180

manpower (petugas setting) kurang teliti 1 visual 7 63

operator tidak mengetahui/menyadari adanya

baut kendor2 visual 7 126

kondisi lingkungan lembab 1 visual 10 90

terjadi keausan spare part mesin pemotong

bristle3 visual 6 162

9

Menimbulkan stop time

dan gangguan pada

proses selanjutnya

Proses

Penambahan biaya dan

waktu produksi

9

Tidak dapat memenuhi

kepuasan pelanggan

Defect

Dimensi 7Dapat menimbulkan

defect pada proses

selanjutnya

Moulding /polos

Page 34: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

FMEA Waste Waiting

WasteSubwaste/ Potensial

Failure Mode

Potensial effect of

failureSev Potensial root cause Occ

Current

Process

Control

Det RPN

kelalaian operator saat memasang selang oli

kurang benar3 visual 2 54

kualitas selang kurang bagus sehingga pecah

karena tidak kuat dengan tekanan7 visual 2 126

ada kebutuhan urgent untuk produksi 8 visual 8 576

kualitas material komponen mesin kurang

bagus

4 visual 4 144

pipa air pendingin pada tangki oli mengembun

dan air embun bercampur dengan oli5 visual 4 180

operator tidak mengetahui adanya baut kendor

saat proses produksi atau kurang teliti saat

pengecekan mesin pada awal shift

5 visual 5 225

waktu untuk dilakukan perawatan rutin oleh

tim maintenance3 visual 1 27

inspektor kurang teliti saat proses inspeksi 7 visual 3 189

sudah waktunya dilakukan penggantian

komponen motor stammping5 visual 4 180

WaitingTroubleshooting

dan maintenance

Terjadi waktu tunggu

yang mengakibatkan

gangguan pada proses

selanjutnya maupun

lead time produksi

(waktu produksi)

menjadi lebih lama9

Menimbulkan loss

product

Page 35: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

WasteSubwaste/ Potensial

Failure Mode

Potensial effect of

failureSev Potensial root cause Occ

Current

Process

Control

Det RPN

tegangan PLN tidak stabil 3visual

(avometer)8 168

operator teknik kurang teliti saat filter oli 2 visual 8 112

memanfaatkan jumlah afval yang banyak hasil

produksi dengan komposisi sebelumnya9 visual 1 63

material yang digunakan beragam (pp homo

dan pp copo) berasal dari beberapa supplier dan

juga menggunakan afval

3 visual 9 189

cutting bramselector kurang teliti saat sortir dan inspeksi

produk3

visual dan

ditimbang7 147

Excess

Processing

penggilingan dan

cetak IMPenambahan biaya dan

waktu produksi karena

terjadi rework

7

FMEA Waste Excess Processing

Page 36: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

ANALISA KAPABILITAS PROSES

Kapabilitas proses selama satu

tahun

•Berdasar waste defect = 4.2 sigma

dengan 4006 DPMO

•Berdasar waste waiting = 4.1

sigma dengan 4459 DPMO

•Berdasar waste excess

processing = 4.2 sigma dengan

3543 DPMO

Masih terdapat cacat dan

belum bisa mencapai zero defect pada proses produksi

sikat gigi

Terdapatnya aktivitas yang

tergolong non-value added

(NVA) = 12.5% maupun

necessary but non-value added (NNVA) = 55.36%.

Pencapaian PCE perusahaan

sebesar 7.49 % dan masih

lebih rendah daripada 30 %

sehingga masih Un-Lean

Masih terdapat rework dan

reproses

Faktor penyebab level sigma

perusahaan belum mencapai

6 sigma:

Page 37: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

BAB V

IMPROVE

Page 38: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Usulan Perbaikan

Page 39: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Kriteria Performansi

No Kriteria

1 Kualitas Produk (Output Produksi)

2 Efisiensi Proses Produksi

3 Biaya Produksi

Page 40: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Pemilihan Usulan Perbaikan

Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3

0.794 0.091 0.115

Kondisi Awal 18 20 19 18.297 88,494,248.35Rp 88,494,248.35Rp 1.000

1 25 22 23 24.497 93,963,625.75Rp 118,480,822.09Rp 1.261

2 23 22 22 22.794 124,749,252.73Rp 110,244,187.40Rp 0.884

3 26 22 22 25.176 91,794,248.35Rp 121,764,835.57Rp 1.326

1,2 24 22 21 23.473 130,218,630.13Rp 113,528,200.88Rp 0.872

1,3 27 23 22 26.061 97,263,625.75Rp 126,045,177.15Rp 1.296

2,3 25 24 24 24.794 128,049,252.73Rp 119,917,275.71Rp 0.936

1,2,3 27 25 23 26.358 133,518,630.13Rp 127,481,630.76Rp 0.955

Alternatif

Bobot KriteriaPerformance

(P)Cost (C )

Konversi Nilai Performance

dalam satuan uangValue

Performance Terbesar

• kombinasi alternatif 1 dan 3 yaitu pembuatan standarisasi penggunaan kardus untuk proses pengepakan dan pembongkaran serta pelaksanaan checklist pada kardus untuk pengunaan kardus returnable beserta penggunaan material homogen dan pengadaan box untuk tiap jenis afval.

• Nilai performansi yang dihasilkan sebesar 26.061 atau menimbulkan peningkatan performansi sebesar 7.764 dari performansi kondisi awal

Cost Terendah

• alternatif 3 yaitu penggunaan material homogen dan pengadaan box untuk tiap jenis afval

• Total biaya sebesar Rp 91,794,248.35

Value Terbesar

• alternatif 3 yaitu penggunaan material homogen dan pengadaan box untuk tiap jenis afval.

• Nilai value yang dhasilkan 1.326 atau menimbulkan peningkatan value sebesar 0.326 dari value kondisi awal

Page 41: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Usulan Perbaikan Terbaik

Alternatif 3

menghasilkan nilai value terbesar

menimbulkan pengeluaran biaya atau cost terkecil

performansi yang dihasilkan yaitu sebesar 25.176 tidak terlampau

jauh dengan kombinasi alternatif

1 dan 3 yang menghasilkan nilai

performansi sebesar 26.061

Page 42: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Kelebihan dan Kekurangan

Campuran dan melting material bisa lebih merata sehingga memperkecil kemungkinan terjadi defect terutama defect dimensi dan krowak

Proses rework dan reproses yang dilakukan semakin kecil karena berkurangnya jumlah defect sehingga biaya produksi juga menjadi lebih kecil

Penggunaan dan penelusuran hasil afval menjadi lebih mudah sehingga proses produksi dapat berjalan lebih lancar

Dapat mengatasi permasalahan akibat waste excess processing dan defect

Kelebihan

Memerlukan space untuk menempatkan setiap box jenis afval yang dihasilkan

Tidak menghasilkan nilai performance yang terbesar

Kekurangan

Page 43: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Berdasarkan

Waste Excess Processing

0.2 sigma

Berdasarkan

Waste Defect

0.1 sigma

Perbandingan Nilai Sigma Level Kondisi Awal dengan Alternatif Usulan Perbaikan

Page 44: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

KESIMPULAN

•Hasil identifikasi waste yang terjadi pada proses produksi sikat gigi tipe A di PT X ditemukan 9 waste (E-DOWNTIME)

•Hasil identifikasi tipe aktivitas yang terjadi pada proses produksi sikat gigi tipe A menunjukkan value adding activity (32.14 %), non value adding activity (12.50%), necessary but non value adding activity (55.36%). Aktivitas yang tergolong non value added ini berupa proses perpindahan seperti pengiriman dan penyimpanan produk ke gudang

•Waste kritis adalah defect dengan bobot AHP sebesar 0.243 dan menimbulkan kerugian biaya sebesar Rp 349,608,075.00, •waiting dengan bobot sebesar 0.223 dan kerugian biaya yang ditimbulkan sebanyak Rp 323,812,440.00 •excess processing dengan bobot sebesar 0.187 serta menimbulkan kerugian biaya sebanyak Rp 55,443,028.00

Page 45: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

•kapabilitas proses selama periode produksi tahun 2012, nilai sigma level perusahaan untuk tiap waste masih berada dibawah kinerja six sigma, •Untuk waste defect didapatkan nilai 4.2 sigma dengan 4006 DPMO , pada waste waiting dicapai nilai 4.1 sigma dengan 4459 DPMO, dan untuk waste excess processing didapatkan tingkat sigma sebesar 4.2 sigma dengan jumlah DPMO sebanyak 3543

•Hasil analisa RCA Defect

a. Defect dimensi disebabkan oleh beberapa penyebab yaitu: •Tegangan PLN tidak stabil. •Operator teknik kurang teliti saat proses filter oli. •Memanfaatkan jumlah afval yang banyak hasil produksi dengan komposisi sebelumnya.

b. Defect kotor material disebabkan karena mesin penggilingan dan pencampuran digunakan untuk semua jenis produk dan kondisi ruangan kurang tertutup. c,Defect moulding disebabkan oleh beberapa penyebab yaitu: •Perhitungan DPD kurang mempertimbangkan adanya defect dan keberadaan plastik dalam dus yang juga mengurangi volume dus. •Pekerja kurang teliti saat melakukan perhitungan pengemasan. •Pengemasan basic handle dan finished handle tidak menggunakan pallet. •Penggunaan dus yang tidak layak pakai.

d. Defect proses disebabkan oleh beberapa penyebab yaitu: •Manpower (petugas setting) kurang teliti. •Operator tidak mengetahui/menyadari adanya baut kendor. •Kondisi lingkungan lembab. •Terjadi keausan spare part mesin pemotong bristle

Page 46: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

•Hasil analisa RCA Waiting

a. Troubleshooting dan maintenance disebabkan oleh beberapa penyebab antara lain: •Kelalaian operator saat memasang selang oli kurang benar. •Kualitas selang kurang bagus sehingga pecah karena tidak kuat dengan tekanan. •Ada kebutuhan urgent untuk produksi. •Pipa air pendingin pada tangki oli mengembun dan air embun bercampur dengan oli. •Operator tidak mengetahui adanya baut kendor saat proses produksi atau kurang teliti saat pengecekan mesin pada awal shift. •Waktu untuk dilakukan perawatan rutin oleh tim maintenance. •Inspector kurang teliti saat proses inspeksi. •Sudah waktunya dilakukan penggantian motor stammping

•Hasil analisa RCA Excess Processing

a. Penggilingan dan cetak IM disebabkan oleh beberapa penyebab yaitu: • Tegangan PLN tidak stabil. • Operator teknik kurang teliti saat proses filter oli. • Memanfaatkan jumlah afval yang banyak hasil produksi dengan komposisi

sebelumnya. • Material yang digunakan beragam (pp homo dan pp copo) berasal dari

beberapa supplier dan juga menggunakan afval. b.Cutting bram disebabkan karena selector kurang teliti saat proses sortir dan inspeksi produk

Page 47: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

•Alternatif usulan perbaikan yang dapat digunakan adalah pembuatan standarisasi penggunaan kardus untuk proses pengepakan dan pembongkaran serta pelaksanaan checklist pada kardus untuk penggunaan kardus returnable; penerapan kebijakan safety stock untuk produk dengan demand tinggi dan relatif kontinu seperti sikat gigi tipe A; penggunakan material homogen beserta pengadaan box untuk tiap jenis afval

•Usulan perbaikan terbaik yang dapat diimplentasikan karena dapat menghasilkan value terbesar dengan cost terendah adalah alternatif 3 yaitu penggunakan material homogen beserta pengadaan box untuk tiap jenis afval

Page 48: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Saran

• Penelitian selanjutnya dapat dilakukan hingga tahap

control untuk mengetahui perbedaan dari sebelum dan sesudah usulan perbaikan dan konsep lean six sigma diterapkan oleh perusahaan

• Penelitian untuk perbaikan kualitas pada produksi sikat gigi tipe A di PT X sebaiknya dilakukan secara berkala sebagai bentuk evaluasi

Page 49: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

Daftar Pustaka

• Burlikowska, M.D. (2011). Application of FMEA method in enterprise focused on quality. vol 45 issue 1.

• Crosby, Philip B. 1979. Quality Is Free. New York: New American Library • Dennis, P. (2005). Lean Production Simplied : A Plain Languange Guide to the World's

Most Powerful Production System. Second Edition.New York: Productivity Press. • Gaspersz, V. (2007). Lean Six Sigma for Manufacturing and Services Industrial

(Strategy Dramatik Reduksi Cacat/ Kesalahan Biaya, Inventory, Lead Time dalam Waktu Kurang dari 6 Bulan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

• Gaspersz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi Dengan ISO 9001:2000, MBNQA, dan HACCP. Jakarta: Gramedia.

• Gasperz, V. (2006). Continuous Cost Reduction Trough Lean Sigma Approach. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

• George, M. L. (2002). Lean Six Sigma : Combining Six Sigma Quality with Lean Speed. New York : McGraw-Hill

• Hines, P. and Taylor, D. (2000). Going Lean : A Guide to Implementation. Lean Enterprise Research Centre, Cardiff Business School, UK .

• IMCA, T. I. (2002). Guidance on Failure Modes & Effects Analyses (FMEAs).

Page 50: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

• Jucan, G. (2005). Root Cause Analysis for IT Incidents Investigation. • Kwak,Y.H., and Anbari, F.T. (2006). Benefits, obstacles, and future of six sigma

approach. Technovation 26, pp 708–715 • Montgomery, D. C. (1993). Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press. • Pande, Peter S, Neuman Robert P, and Roland R.Cavanagh. 2002. The Six Sigma Way

: Bagaimana GE, Motorola, dan Perusahaan Terkenal Lainnya Mengasah Kinerja Mereka. Edisi Bahasa Indonesia.Yogyakarta : ANDI

• Rich, N. (2000). Value Analysis , Value Engineering.Lean Enterprise Research Centre. Cardiff,UK.

• Rooney, J.J., and Heuvel, L.N.V. (2004). Root Cause Analysis for Beginner • Saaty, T. L. (1990).How to make a decision:The Analytic Hierarchy Process. European

Journal of Operational Research vol 48, pp 9-20. • Saaty, T. L. (2008). Decision making with the analytic hierarchy process. International

Journal Services Sciences vol 1 no 1. • Satrio, B. B. (2007). Implementasi Pendekatan Lean Six Sigma Pada Produksi Garam

Dengan Metode FMEA (studi kasus pada PT Susanti Megah). Surabaya: Tugas Akkhir Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember .

• Snee, R.D. 2010. Lean Six Sigma – getting better all the time. International Journal of Lean Six Sigma, vol. 1 no. 1, pp. 9-29

• Womack, J.P., and Jones, D.T. (2003). Lean Thinking : Banish Waste and Create Wealth in Your Corporation). New York: Simon & Schuster, Inc.

Page 51: APLIKASI KONSEP LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA …

www.company.com

TERIMA KASIH

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER