Aplikasi Klinis FISIO RESPI

4
Aplikasi Klinis A. Asma Asma adalah kumpulan dan tanda gejala wheezing (mengi) dan atau batuk yang disebabkan adanya bronkokonstriksi. Gangguan kompleks ini melibatkan factor autonom, immunologis, infeksi, endokrin, dan psikologis dalam berbagai tingkat pada berbagai individu (Nugroho S, 2007). Asma memiliki tanda dan gejala dengan karakteristik sebagai berikut (Nugroho S, 2007): a. Timbuk secara episodic dan atau kronik b. Cenderung pada malam hari / dini hari (nocturnal) c. Musiman d. Adanya factor pencetus e. Adanya riwayat asma ataupun atopi lainnya pada pasien ataupun keluarganya. Strategi pengobatan asma dapat ditinjau dari berbagai pendekatan. Seperti mengurangi respon saluran nafas, mencegah ikatan alergn dengan IgE, mencegah pelepasan mediator kimia, dan juga merelaksasi otot polos pada bronkus. Namun sebelum memberikan terapi dibutuhkan beberapa tes, salh satunya tes faal paru (Purnomo, 2008). Dalam pemeriksaannya, tes faal paru dilakukan kepada penderita asma yang bertujuan untuk mengetahui obstruksi dan kepekaan bronkus, yaitu (Purnomo, 2008) :

description

apklin

Transcript of Aplikasi Klinis FISIO RESPI

Aplikasi Klinis

A. AsmaAsma adalah kumpulan dan tanda gejala wheezing (mengi) dan atau batuk yang disebabkan adanya bronkokonstriksi. Gangguan kompleks ini melibatkan factor autonom, immunologis, infeksi, endokrin, dan psikologis dalam berbagai tingkat pada berbagai individu (Nugroho S, 2007).Asma memiliki tanda dan gejala dengan karakteristik sebagai berikut (Nugroho S, 2007):a. Timbuk secara episodic dan atau kronikb. Cenderung pada malam hari / dini hari (nocturnal)c. Musimand. Adanya factor pencetuse. Adanya riwayat asma ataupun atopi lainnya pada pasien ataupun keluarganya.Strategi pengobatan asma dapat ditinjau dari berbagai pendekatan. Seperti mengurangi respon saluran nafas, mencegah ikatan alergn dengan IgE, mencegah pelepasan mediator kimia, dan juga merelaksasi otot polos pada bronkus. Namun sebelum memberikan terapi dibutuhkan beberapa tes, salh satunya tes faal paru (Purnomo, 2008).Dalam pemeriksaannya, tes faal paru dilakukan kepada penderita asma yang bertujuan untuk mengetahui obstruksi dan kepekaan bronkus, yaitu (Purnomo, 2008) :a. Tes bronkodilator Peningkatan FEV 1>15% memastikan adanya hipersensitivitasb. Tes provokasi dengan antihistamin-diagnostik pada penurunan > 15% (PD20)c. Arus puncak ekspirasi (APE) dengan Peak Flow Meter, monitoring faal paru di tempat paktek atau rumah pasien.Nugroho S. 2007. Terapi Pernapasan Pada Penderita AsmaPurnomo. 2008. Faktor Risiko Yang Berpenaruh Terhadap Kejadian Asma Bronkial Pada Anak. Semarang. UNDIP. Thesis

B. Efusi PleuraEfusi pleura adalah penimbunan cairan di dalam rongga pleura akibat transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura. Efusi pleura bukan merupakan suatu penyakit, akan tetapi merupakan tanda dari suatu penyakit. Akibat adanya cairan yang cukup banyak di dalm rongga pleura, maka kapasitas paru akan berkurang dan di sampng itu juga menyebabkna pendorongan organ yang ada di mediastinum, termasuk jantung. Hal ini mengakibatkan gangguan pada jantung dan sirkulasi darah (Denny, 2012).Negara berkembang seperti Indonesia, efusi pleura jug sering terjadi. Biasanya disebabkan oleh infeksi TBC. Tanda gejala dari efusi pleura sebagai beirkut (Denny, 2012) :a. Batukb. Bernafas dengan cepatc. Cegukand. Demame. Mengalami kesulitan bernapas ketika berbaringf. Rasa sakit di dadag. Sesak nafasPrognosis pada efusi pleura bervariasi sesuai dengan etiologi yang mendasari kondisi tersebut. Namun pasien yang memperoleh diagnosis dan penngobatan lebih dini akan lebih jauh terhindar dari komplikasi (infeksi, fibrosis, dsb) daripada pasien yang tak mendapat pengobatan dini. Setelah pengobatan, pemeriksaan berkala untuk memantau fungsi faal paru juga di perlukan, salh satunya dengan menggunakan spirometri. Pada ganguan restriksi paru biasanya dalam pemeriksaan faal paru akan ditemukan normal atau meningkatnya FEV1/FVC, turunnya FEV1 dan juga FVC (Halim, 2009).

Firdaus, Deny. 2012. Efusi Pleura. RSUD Dr.H.Abdul Moeloek. Bandar Lampung.Halim, Hadi. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Jakarta : Balai Penerbit FK UI