Aplikasi Bakteri Lactobacillus Sp

4
Nama : Oktarina Musdalipah NIM : 03111003022 Tugas : Mikrobiologi Aplikasi Bakteri Lactobacillus sp. Dibidang Mikrobiologi Industri sebagai Pencegah Kanker Usus Penyebab Kanker Usus Ada beberapa penyebab yang menimbulkan penyakit ini diantaranya, cara diet yang salah (terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat), obesitas (kegemukan), pernah terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah memiliki polip di usus, umur (risiko meningkat pada usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas fisik, sering terpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk makanan, dan merokok. Pada tahap awal, orang dengan penyakit tersebut (kanker usus), biasanya tidak memiliki gejala sama sekali sementara sel-sel kanker telah menyebar di luar usus, pada saat seseorang terlambat mengetahui, perawatan akan menjadi sulit dan sering tidak mungkin untuk menyembuhkan. Tanda-tanda yang terjadi saat terkena penyakit ini adalah kram perut / sakit di perut, keluar darah ketika buang air besar, kehilangan berat badan secara tidak jelas, mudah merasa lelah, Anda merasa seperti harus “buang air besar” ketika Anda tidak / dorongan buang air besar Tes-tes untuk Mendeteksi Kanker Usus Ketika kanker usus besar dicurigai, salah satu dari suatu lower GI series (barium enema x-ray) atau colonoscopy dilakukan untuk menkonfirmasikan diagnosis dan melokalisir tumor.. Suatu barium enema melibatkan pengambilan x- rays dari usus besar dan rektum setelah pasien diberikan suatu enema dengan suatu cairan yang putih seperti kapur yang mengandung barium. Barium memperlihatkan usus-usus besar pada x-rays. Tumor-tumor dan kelainan-kelainan lainnya tampak sebagai bayangan-bayangan gelap pada x-rays.

description

bakteri lakto untuk susu

Transcript of Aplikasi Bakteri Lactobacillus Sp

Page 1: Aplikasi Bakteri Lactobacillus Sp

Nama : Oktarina MusdalipahNIM : 03111003022Tugas : Mikrobiologi

Aplikasi Bakteri Lactobacillus sp. Dibidang Mikrobiologi Industri sebagai Pencegah Kanker Usus

Penyebab Kanker Usus

Ada beberapa penyebab yang menimbulkan penyakit ini diantaranya, cara diet yang salah (terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat), obesitas (kegemukan), pernah terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah memiliki polip di usus, umur (risiko meningkat pada usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas fisik, sering terpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk makanan, dan merokok.

Pada tahap awal, orang dengan penyakit tersebut (kanker usus), biasanya tidak memiliki gejala sama sekali sementara sel-sel kanker telah menyebar di luar usus, pada saat seseorang terlambat mengetahui, perawatan akan menjadi sulit dan sering tidak mungkin untuk menyembuhkan. Tanda-tanda yang terjadi saat terkena penyakit ini adalah kram perut / sakit di perut, keluar darah ketika buang air besar, kehilangan berat badan secara tidak jelas, mudah merasa lelah, Anda merasa seperti harus “buang air besar” ketika Anda tidak / dorongan buang air besar

Tes-tes untuk Mendeteksi Kanker UsusKetika kanker usus besar dicurigai, salah satu dari suatu lower GI series (barium enema x-ray) atau colonoscopy dilakukan untuk menkonfirmasikan diagnosis dan melokalisir tumor.. Suatu barium enema melibatkan pengambilan x-rays dari usus besar dan rektum setelah pasien diberikan suatu enema dengan suatu cairan yang putih seperti kapur yang mengandung barium. Barium memperlihatkan usus-usus besar pada x-rays. Tumor-tumor dan kelainan-kelainan lainnya tampak sebagai bayangan-bayangan gelap pada x-rays.Colonoscopy adalah suatu prosedur dimana dokter memasukkan suatu tabung panjang penglihat yang lentur kedalam rektum dengan tujuan memeriksa bagian dalam dari seluruh usus besar. Colonoscopy pada umumnya dipertimbangkan lebih akurat daripada barium enema x-rays, terutama dalam mendeteksi polip-polip kecil. Jika polip-polip usus besar ditemukan, mereka biasanya diangkat melalui colonoscope dan dikirim ke ahli patologi. Ahli patologi memeriksa polip-polip dibawah mikroskop untuk memeriksa kanker. Ketika mayoritas (kebanyakan) dari polip-polip yang diangkat melalui colonoscopes adalah jinak (ramah), banyak adalah yang belum bersifat kanker (precancerous). Pengangkatan dari polip-polip sebelum bersifat kanker mencegah pengembangan dari kanker usus besar dimasa depan dari polip-polip ini.Jika pertumbuhan-pertumbuhan yang bersifat kanker ditemukan sewaktu colonoscopy, contoh-contoh jaringan yang kecil (biopsies) dapat diperoleh dan diperiksa dibawah

Page 2: Aplikasi Bakteri Lactobacillus Sp

mikoroskop untuk mengkonfirmasikan diagnosis. Jika kanker usus besar dikonfirmasikan oleh suatu biopsy, pemeriksaan-pemeriksaan pementasan dilakukan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar pada organ-organ lain. Karena kanker kolorektal cenderung untuk menyebar ke paru-paru dan hati, tes-tes pementasan biasanya memasukkan x-rays dada, ultrasonography, atau suatu scan CAT scan dari paru-paru, hati, dan perut.Kadangkala, dokter dapat mendapatkan suatu tes darah untuk CEA (carcinoembyonic antigen). CEA adalah suatu unsur yang dihasilkan oleh beberapa sel-sel kanker. Ia adakalanya ditemukan dalam tingkat-tingkat yang tinggi pada pasien-pasien dengan kanker kolorektal, terutama ketika penyakitnya telah menyebar.Peran Lactobacillus sp dalam bidang industriLactobacillus adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya dapat merubah laktosa dan gula lainnya menjadiasam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dariLactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan. Beberapa anggota genus ini telah memilikigenom sendiri.

Setelah diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat bagi manusia dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt ini dibuat dari susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteriLactobacillus, pada suhu 40 derajat celcius selama 2,5 jam sampai 3,5 jam. Asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut dapat mengubah susu menjadi yogurt yang melalui proses fermentasiLactobacillus umumnya dikenal karena nilai gizinya dan digunakan untuk meringankan berbagai macam ketidaknyamanan seperti mengatasi sembelit, ketidaknyamanan pencernaan dan ulkus duodenum. Hal ini juga membantu untuk memerangi infeksi jamur seperti Candida, Kaki Atlet, Infeksi jamur kulit dll.Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa peran fisiologis utama bakteri asam laktat adalah untuk mengatasi masalah gangguan pencernaan, tetapi efek fisiologis yang paling kuat adalah untuk meningkatkan kekebalan dalam mencegah infeksi. Lactobacillus juga memberikan energi pada tubuh, membantu fungsi hati dan meningkatkan fungsi detoksifikasinya, mencegah arteriosclerosis dan menekan proliferasi sel kanker. Peneliti kanker di Jepang memasukkan 1,35 g sel kanker ke tulang tikus. Reaksi yang umum terjadi adalah sel-sel kanker akan tumbuh sampai ukuran 3,56 g. Namun tikus yang telah diberi makan dengan Lactobacillus dan Obat-obatan Barat menunjukan bahwa sel kanker tetap pada kisaran 1,6 g. Lactobacillus tidak memiliki efek samping, sehingga diyakini lebih baik daripada obat anti-kanker pada umumnya.Mekanisme Yogurt dalam Pencegahan KankerYogurt terbentuk dari dua buah bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan, bakteri Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococus Thermopillus. Selain dari bakteri tersebut, yogurt juga mengandung vitamin B-kompleks, yaitu B1, B2, B3 dan B6, serta asam folat, asam pantotenat dan biotin. Dua bakteri yang terkandung dalam yogurt bermanfaat untuk menetralkan racun, mencegah diare, kanker, radang paru-paru, menguatkan jantung dan mengurangi susah tidur. Sedangkan kandungan vitamin dalam yogurt bermanfaat untuk meningkatkan

Page 3: Aplikasi Bakteri Lactobacillus Sp

kesehatan reproduksi, kekebalan tubuh dan mempertajam fungsi berpikir. Sedangkan kandungan mineral, seperti kalsium dan fosfor dalam yogurt berguna untuk tulang yang kuat dan mencegah osteoporosis.Lactobacillus mampu menghasilkan zat antibiotika yang disebut bulgarikan. Zat ini berbeda dengan antibiotik yang biasa kita kenal. Antibiotik ini kerjanya lebih spesifik pada mikroorganisme yang merugikan saja sehingga berefek menguntungkan bagi kita. Sehingga apabila mengkonsumsi yogurt secara teratur dapat mengurangi resiko terjadinya kanker usus. Kanker usus dapat dideteksi setelah stadium lanjut sehingga lebih baik melakukan pencegahan daripada pengobatan karena pengobatan yang dilakukan akan merusak usus.Yoghurt bersifat mengaktifkan friendly bacteria (bakteri bersahabat) di dalam usus sehingga dapat memperbaiki dan menyempurnakan fungsi pencernaan. Tidak hanya itu, yoghurt memiliki daya antibiotika yang dapat menghindarkan pembusukan terlalu dini di dalam usus halus, sehingga dapat menormalkan keseimbangan di dalam usus halus. Yoghurt diperlukan oleh orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan dan para lansia. Kadar asam lambung orang-orang yang telah lanjut usia umumnya mengalami penuruan hingga 85%. Bagi mereka, yoghurt berfungsi untuk memperbaiki dan memperlancar kembali system pencernaan.Flora usus pengonsumsi yoghurt terbukti sulit ditumbuhi kuman-kuman patogen atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Dengan terhambatnya pertumbuhan sekaligus matinya mikrobia patogen dalam lambung dan usus halus bisa menghindari munculnya berbagai penyakit akibat infeksi atau intoksikasi mikrobia. Dengan kata lain, mengonsumsi yoghurt secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.Bakteri-bakteri yang berperan dalam yoghurt dapat mengubah zat-zat prekarsinogenik (zat-zat pemicu kanker) yang ada dalam saluran pencernaan, hingga mampu menghambat terjadinya kanker dan mencegah jantung koroner. Seperti telah kita ketahui, ke dalam yoghurt sudah dimasukkan bakteri “baik” yang tidak menimbulkan penyakit, yakni Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus. Bakteri itulah yang kemudian diberi media berupa susu. Selama proses fermentasi susu dalam pembuatan yoghurt, bakteri Lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophilus akan tumbuh dan menjadi besar. Saat itulah kedua jenis bakteri tersebut akan meningkatkan mutu protein yang terkandung dalam asam amino susu. Semisal histidin yang baik bagi pertumbuhan anak. Selain itu, dalam proses fermentasi, kedua jenis bakteri tersebut akan menghasilkan asam folat dan vitamin B kompleks. Berbagai penelitian mengungkap bahwa kedua vitamin ini berguna mencegah munculnya penyakit jantung koroner.