Aplikasi Air
-
Upload
septiriyan -
Category
Documents
-
view
20 -
download
2
description
Transcript of Aplikasi Air
Tujuan Pembelajaran
• Mempelajari analisis Alkalinitas dengan metode Netralisasi.
• Mempelajari analisis CO2 bebas dengan metode Netralisasi.
• Mempelajari analisis DO dengan metode Winkler.• Mempelajari analisis BOD dengan metode
Yodometri.• Mempelajari analisis COD dengan metode
Dikhromatometri.• Mempelajari analisis TOM dengan metode
Permangganometri.
Penggolongan airPenggolongan air menurut peruntukkannya berdasarkan PP No. 20 Tahun 1990 ditetapkan sebagai berikut :
• Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu;
• Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum;
• Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan;
• Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air.
Parameter kualitas airParameter Fisika
• Bau • Warna • pH• Suhu• Kekeruhan
Parameter Kimia• DO• BOD• COD• CO2 terlarut• Alkalinitas• Kesadahan• Nitrogen• Fosfor• Sulfur • Klorida• Besi• Kadmium
• Pb• Merkuri
Parameter Mikrobiologi
• Total Coliform
Alkalinitas• Perbandingan / kapasitas air
untuk menetralkan tambahan asam tanpa adanya penurunan Nilai pH (pertahanan air terhadap pengasaman).
• Satuan: mgrek/liter (N) atau mg CaCO3/liter
CO2 Bebas• Penetapan kadar karbondioksida
bebas dalam air merupakan salah satu cara untuk menganalisa adanya jumlah karbondioksida yang ada dalam air atau air limbah.
• Bila kandungan karbondioksida tinggi, maka pH akan rendah dan bila kandungan karbondioksida rendah maka pH air tinggi.
Reaksi Karbondioksida bebas yang bersifat asam, dengan natrium karbonat akan terjadi reaksi netralisasi melalui penitaran hingga titik akhir berwarna merah muda seulas dengan menggunakan indikator Phenol Phtalein (PP).
Reaksi :Na2CO3 + CO2 + H2O NaHCO3
COD (Chemical Oxygen Demand)
• Jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh oksidator untuk mengoksidasi zat-zat organik dan anorganik dalam 1 liter contoh air.
Reaksi COD
(zat organik) berlebih CaHbOc + K2Cr2 O -2
7 + H+ ¾®¾D K+ + CO2+ H2O + Cr3+
K2C r2O2-7 + H+ + Fe 2+ à K+ + Cr 3+ + Fe
3+ + H2O (sisa) (Indikator)
TOM (Total Organic Matter)
• Analisis yang digunakan untuk mengetahui banyaknya pengotor dalam air.
• Nilai/faktor KMnO4 adalah total KMnO4 untuk mengoksidasikan zat organik yang terdapat dalam 1 liter contoh air dengan pemanasan selama kurang lebih 5 menit.
Reaksi
• 5CaHbOc + 3MnO4- (berlebih)+ 9H+ → 5CO2 +
3Mn2+ +7H2O
• 2MnO4- (sisa) + C2O4
2- (berlebih) + 16H+ →
10CO2 + 2Mn2+ +8H2O
• 2MnO4- + 5C2O4
2- + 16H+ → 10CO2 + 2Mn2+ +
8H2O
DO (Dissolved Oxygen)• Oksigen terlarut ( DO ) adalah
jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara.
• Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.
Reaksi DO
• MnSO4 + 2KOH → Mn (OH)2 + H2SO4
• Mn (OH)2 + ½ O2 → MnO2 + H2O
• MnO2 + 2KI + 2H2O → Mn(OH)2 + I2 +
2KOH
• I2 + 2Na2S2O3 → 2NaI + Na2S4O6
BOD (Biological Oxygen Demand)
• Oksigen terlarut yang dibutuhkan mikroba untuk mengoksidasi bahan pencemar organik yang terdapat dalam air (l).
• Nilai BOD biasanya setengah dari nilai COD / TOM.
Table berikut menunjukan jenis zat organik dan anorganik yang dapat atau tidak dapat dioksidasikan
melalui tes COD atau BOD :
Jenis zat
organik/anorganik
Dapat dilakukan
melalui tes
COD BOD
Zat organik yang biogradable
(protein, gula, dsb.)√ √
Selulosa, dsb. √ -
Zat anorganik yang biogradable
(protein, dsb.)√ √
Zat anorganik yang non-
biogradable (NO22-, Fe2+, S2-, Mn3+)
√ -
NH4 bebas nitrifikasi - √
Hidrokarbon aromatik dan rantai √ -