APK Kebijakan Terkait Pokja APK Rev OK (240215)

download APK Kebijakan Terkait Pokja APK Rev OK (240215)

of 4

Transcript of APK Kebijakan Terkait Pokja APK Rev OK (240215)

  • 7/25/2019 APK Kebijakan Terkait Pokja APK Rev OK (240215)

    1/4

    Kebijakan sudah bagus. Hanya ada beberapa yg hrs dikaji lg. Yg saya beri

    warna merah dan biru. Berdasarkan kebijakan ini dibuat panduan dan SPO

    Masukka dlm format Kebiajakan

    dmisi ke !umah Sakit

    1. Semua pasien yang diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk pelayanan

    rawat jalan harus didasarkan pada kebutuhan pelayanan kesehatan mereka yang telah

    diidentifikasi dan sesuai misi serta sumber daya yang tersedia di rumah sakit.

    2. Skrining dilakukan melalui kriteria triase, evaluasi pengamatan, pemeriksaan fisik

    atau psikologik dan melalui hasil pemeriksaan penunjang sebelumnya, yang dibawa

    oleh pasien untuk menentukan apakah pasien dapat dilayani dengan sumber daya dan

    fasilitas yang ada di rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan, atau harus

    dirujuk.

    3. Skrining berguna untuk mengidentifikasi pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak,atau segera dengan proses berbasis bukti untuk memberikan prioritas asesmen dan

    pengobatan pada pasien sesuai keadaaannya pada saat itu.

    4. Skrining dilakukan pada kontak pertama dengan pasien:

    a. Skrining visual oleh petugas pendaftaransatpam

    b. !riase di depan "#$

    %. Skrining saat penerimaan telepon permintaan ambulans

    d. !riase di sumber rujukan untuk pasien yang dijemput dengan ambulans

    e. &sesmen awal di "'(

    ). *asien diterima hanya apabila rumah sakit dapat menyediakan kebutuhan rawat inap

    dan rawat jalan yang tepat.+. eputusa untuk memberi terapi atau merujuk pasien dibuat hanya setelah ada hasil

    skrining dan evaluasi. $an hanya rumah sakit yang mempunyai kemampuan

    menyediakan pelayanan yang dibutuhkan serta konsisten dengan misinya dapat

    dipertimbangkan untuk menerima pasien rawat inap atau pasien rawat

    jalan.alimatnya disesuaikan dgn 'S&-

    . ebutuhan pasien akan pelayanan preventif, kuratif dan rehabilitatif diprioritaskan

    berdasarkan kondisi pasien pada waktu proses admisi sebagai pasien rawat inap.

    /. *asien yang akan dirawat wajib mendapat surat pengantar rawat inap dari dokter jaga

    "'( atau "#$.

    0. *asien yang datang membawa surat pengantar rawat inap dari luar rumah sakit wajibdiperiksa lebih dulu oleh dokter "#$.

    1. *asien rawat inap maupun rawat jalan diberikan informasi apabila akan terjadi

    penundaan pelayanan atau pengobatan beserta alasan dan alternatifnya sesuai

    kebutuhan pasien. "nformasi yang diberikan harus di%atat dalam rekam medis pasien.

    11. *ada admisi rawat inap, pasien dan keluarganya mendapat penjelasan tentang

    pelayanan yang diatwarkan, hasil yang diharapkan dan perkiraan biaya pelayanan

    tersebut.

    12. 'umah sakit megidentifikasi kendala fisik, budaya dan bahasa dan melakukan upaya

    mengurangi hambatan tersebut dalam pelayanannya pada pasien baik rawat inap

    maupun rawat jalan.

  • 7/25/2019 APK Kebijakan Terkait Pokja APK Rev OK (240215)

    2/4

    13. *asien dipindahkan dari satu unit pelayanan ke unit pelayanan lain hanya bila

    kondisinya sudah stabiltransportable atau dalam kondisi khusus%ito sesuai indikasi

    dan seijin dokter jaga unit terkait, dengan didampingi staf yang kompeten. *roses

    serah terima pasien harus ter%atat di 'ekam edik pasien.

    14. *asien yang masuk maupun keluar dari unit perawatan intensifkhusus harus sesuai

    kriteria dan prosedur yang berlaku. *roses ini harus ter%atat dalam rekam medis

    pasien.

    Kontinuitas Pelayanan

    1). Setiap pasien yang dirawat inap di rumah sakit wajib memiliki $*(* yang dapat

    dipilih oleh pasien sesuai ketentuan yang berlaku di rumah sakit.

    1+. $aftar $*(* dikeluarkan oleh pimpinan rumah sakit dan dapat diakses dari semua

    unit perawatan di rumah sakit.

    1. $*(* bertanggungjawab atas koordinasi dan kesinambungan pelayanan pasien selama

    perawatannya di rumah sakit.

    1/. $*(* yang berhalangan visite harus menunjuk dokter pengganti dengan kompetensi

    yang sama.

    10. $alam hal $*(* tidak ada ditempat, sebagian kewenangannya dapat dialihkan ke %ase

    manager yang ditunjuk rumah sakit, dalam hal ini dokter jaga, yang berkoordinasi

    dengan $*(*.

    Pemulangan Pasien" !ujukan dan #indak $anjut

    2. 'umah sakit membuat ren%ana kontinuitas pelayanan yang diperlukan pasien sedini

    mungkin, termasuk ren%ana merujuk dan memulangkan pasien.

    21. eluarga pasien dilibatkan dalam peren%anaan proses pemulangan yang terbaik atau

    sesuai kebutuhan pasien.

    22. 'en%ana pemulangan pasien meliputi kebutuhan pelayanan penunjang dan kelanjutan

    pelayanan medis yang akan dilakukan baik di rumah sakit yang sama maupun di

    fasilitas kesehatan lain.

    23. 'umah sakit mengidentifikasi dan bekerjasama dengan para praktisi kesehatan dan

    institusi penyedia pelayanan kesehatan di luar rumah sakit untuk memastikan bahwa

    rujukan dilakukan dengan baik dan tepat waktu.

    24. 'umah sakit melakukan rujukan pasien ke praktisi kesehatan lain di luar rumah sakit

    atau ke rumah sakit lain, memulangkan pasien ke rumah atau ke tempat keluarga

    harus berdasarkan kondisi medis dan kebutuhan pasien akan kelanjutan pelayanan

    yang ditentukan oleh $*(* pasien tersebut sesuai kriteria yang diberlakukan rumah

    sakit.

    2). $*(* membuat resume asuhan pasien sebelum pasien pulang dari rumah sakit.

    'esume ini dibuat rangkap dua untuk didistribusikan sebagai berikut:

    Satu disimpan di rekam medis pasien.

    Satu diberikan pada pasienkeluarga untuk diteruskan pada praktisi kesehatan yang

    akan bertanggungjawab untuk pelayanan berkelanjutan bagi pasien atau tindak

    lanjutnya.5ntuk pasien sendiri 6

    2+. 'esume pasien pulang berisi:

    a. &lasan pasien masuk rumah sakit, diagnosis dan komorbiditas

    b. !emuan kelainan fisik dan lainnya yang penting

    %. *rosedur diagnostik dan terapeutik yang telah dilakukan

  • 7/25/2019 APK Kebijakan Terkait Pokja APK Rev OK (240215)

    3/4

    d. edikamentosa termasuk obat waktu pulang

    e. Statuskondisi pasien waktu pulang

    f. "nstruksi follow7uptindak lanjut

    2. 'esume pasien pulang harus dilengkapi sebelum pasien pulang.

    2/. 'ekam medis pasien rawat jalan yang mendapat pelayanan berkelanjutan berisi

    resume semua diagnosis yang penting, alergi terhadap obat, medikamentosa yangsedang diberikan dan riwayat prosedur pembedahan dan perawatanhospitalisasi di

    rumah sakit. 786 78pas%a rawat

    20. 'umah sakit memberikan instruksi tindak lanjut kepada pasien dan keluarganya yang

    tepat, men%akup nama dan lokasi untuk pelayanan lanjutan, kapan kembali ke rumah

    sakit untuk kontrol dan kapan pelayanan yang mendesak harus didapatkan kondisi

    emergesi seperti apa harus kembali ke rumah sakit

    3. *asien yang sedang menjalani proses pengobatan di rawat inap rumah sakit tidak

    diperkenankan meninggalkan rumah sakit untuk sementaraijin %uti ke%uali atas ijin

    $*(* dan sesuai prosedur rumah sakit.-gmn keputusannya diputuskan di kebijakan

    ini. alau diijinkan $*(* maksimal berapa hari 6 baru nanti dijabarkan di S*9

    *anduan

    31. *asien yang menolak nasehat medis dalam hal rawat inap, pemeriksaan, tindakan

    maupun pengobatan harus sudah mendapatkan informasi yang %ukup untuk

    mengambil keputusan dan penolakan tersebut harus ter%atat se%ara resmi di formulir

    penolakan yang ditandatangani pasien dan pemberi informasi serta disimpan dalam

    rekam medis pasien.

    Perpindahan%!ujukan Pasien

    32. $alam hal pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi atau atas

    permintaan pasien, unit pelayanan dimana pasien dirawat harus melakukan prosedur

    evaluasi untuk menentukan apakahrumah sakit penerima dapat menyediakan

    kebutuhan pasien yang dirujuk.

    33. 5ntuk memastikan kontinuitas pelayanan, informasi mengenai kondisi pasien berupa

    resume pasien pulang maupun resume klinis tertulis lainnya dikirim bersama pasien

    dan diberikan kepada rumah sakit penerima pada saat serah terima pasien. 'esume

    tersebut men%akup kondisi klinis pasien, prosedur dan pemeriksaan yang telah

    dilakukan dan kebutuhan pasien lebih lanjut dan atau alasan dilakukannya rujukan.

    34. Selama proses rujukan se%ara langsung, pasien wajib didampingi oleh staf yang

    kompeten sesuai kebutuhan medis pasien untuk memonitor kondisi pasien.3). *roses rujukan mulai dari evaluasi pasien dan rumah sakit penerima sampai serah

    terima pasien di rumah sakit penerima wajib didokumentasikan dalam rekam medis

    pasien.

    3+. 'umah sakit mengatur hubungan kerjasama dengan rumah sakit penerima khususnya

    yang sering menerima rujukan.

    #ransportasi !umah Sakit

    3. ebutuhan transportasi apabila pasien dirujuk ke pusat pelayanan yang lain, ditransfer

    ke penyedia pelayanan yang lain atau siap pulang dari rawat inap atau kunjungan

    rawat jalan, harus dinilai sejak dini.3/. !ransportasi disediakan dan diatur sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.

  • 7/25/2019 APK Kebijakan Terkait Pokja APK Rev OK (240215)

    4/4

    30. endaraan transportasi milik rumah sakit memenuhi hukum dan peraturan yang

    berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaannya.

    4. *elayanan transportasi dengan kontrak disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit

    dalam hal kualitas dan keamanan transportasi.

    41. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi, baik kontrak maupun milik

    rumah sakit, dilengkapi dengan peralatan yang memadai, perbekalan dan

    medikamentosa sesuai dengan kebutuhan pasien yang dibawa.

    42. 'umah sakit mengidentifikasi situasi transportasi yang mempunyai resiko terkena

    infeksi dan menerapkan strategi untuk mengurangi resiko tersebut sesuai standar

    pengendalian infeksi dari **".

    43.'umah sakit mengadakan evaluasi rutin terhadap kualitas dan keamanan pelayanan

    transportasi termasuk penerimaan, evakuasi dan respons terhadap keluhan tentang

    penyediaan atau pengaturan transportasi.