Apd Di Rumah Sakit

9
APD DI RUMAH SAKIT Pelindung barrier, yang disebut secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (APD), telah digunakan selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan. Namun dengan munculya AIDS dengan Hepatitis C, serta meningkatkan kembali Tuberkulosis di banyak Negara, pemakaian APD menjadi juga sangat penting untuk melindungi petugas. Dengan munculnya infeksi baru seperti flu burung, SARS dan infeksi lainnya (Emerging Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi semakin penting. Alat pelindung diri mencakup sarung tangan, masker, alat pelindung mata (pelindung wajah dan kaca mata), topi, gaun apron dan pelindung lainnya. Di banyak Negara lain, topi, masker, gaun dan duk sering terbuat dari kain atau kertas, namun pelindung yang paling baik adalah yang terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sinetik yang tidak tembus air atau cairan lain (darah atau cairan tubuh). Bahan yang tahan air ini tidak banyak tersedia karena harganya yang mahal. Di banyak Negara, kain katun ringan (dengan jumlah benang 140/inci2) adalah bahan yang paling

description

apd di RS

Transcript of Apd Di Rumah Sakit

APD DI RUMAH SAKITPelindungbarrier, yang disebut secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (APD), telah digunakan selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan. Namun dengan munculya AIDS dengan Hepatitis C, serta meningkatkan kembaliTuberkulosis di banyak Negara, pemakaian APD menjadi juga sangat penting untuk melindungi petugas. Dengan munculnya infeksi baru seperti flu burung, SARS dan infeksi lainnya (Emerging Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi semakin penting.Alat pelindung diri mencakup sarung tangan, masker, alat pelindung mata (pelindung wajah dan kaca mata), topi, gaun apron danpelindung lainnya. Di banyak Negara lain, topi, masker, gaun dan duk sering terbuat dari kain atau kertas, namun pelindung yang paling baik adalah yang terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sinetik yang tidak tembus air atau cairan lain (darahatau cairan tubuh). Bahan yang tahan air ini tidak banyak tersediakarenaharganya yang mahal. Di banyak Negara, kain katun ringan (dengan jumlah benang 140/inci2) adalah bahan yang paling umum digunakan untuk pamakaian bedah (masket, topi dangaun) serta duk. Sayangnya, katun yang ringan tersebut tidak merupakan penghalang yang efektif, karena cairan dapat tembus dengan mudah sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi. Denim, kanvas dan bahan berat lainnya, disisi lain, terlalu tebal untuk ditembus oleh uap pada waktu pengukusan sehingga tidak dapat di sterilkan, sulit dicuci dan memerlukan waktu yang terlalu lama untuk kering. Sebaliknya bahan kain yang digunakan berwarna putih atau terang kotoran dan kotaminasi dapat terlihat dengan mudah. Topi atau maskeryang terbuat dari kertas tidak boleh digunakan ulang karena tidak ada cara untuk membersihkannya dengan baik. Jika tidak dapat dicuci jangan digunakan lagi. (Depertemen Kesehatan, 2009).a.Pedoman umum alat pelindung diri1) Tangan harus selalu bersih walaupun mengunakan APD.2) Lepas atau ganti bila perlu segala perlengkapanAPD yang dapat digunakan kembali yang sudah rusak atau sobek segera setalah anda mengetahui APD tersebut tidak berfugsi optimal.3) Lepaskan semua APD sesegera mungkin setelah selesai memberikan pelayanan dan hindari kontaminasi : lingkungan di luar ruang isolasi, para pasien atau pekerja lain, dan diri anda sendiri.4) Buang semua perlengkapan APD dengan hati-hati dan segera bersihkan tangan. Perkiraan resiko terpajan cairan tubuh atau area terkontaminasi sebelum melakukan kegiatan perawatan kesehatan. Pilih APD sesuai dengan perkiraan resiko terjadinya pajanan. Menyediakan sarana APD bila emergensidibutuhkan untuk dipakai (Depertemen Kesehatan, 2009).b.Jenis-jenis alat pelindung diri1. Sarung tangan : melindungi tangan dari bahan yang dapat menularakan penyakit dan melindungi pasien dari mikroorganisme yan berada ditangan petugas kesehatan. Sarung tangan merupakan penghalang (barrier) fisik paling penting untuk mencegah penyebaran infeksi. Sarung tangan harus diganti antara setiap kontak dengan satupasien dengan pasien lainnya, untuk menghidari kontaminasi silang.2. Masker : harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut, bagian bawah dagu, dan rambut pada wajah (jenggot). Masker digunakan untuk menahan cipratan yang sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah berbicara, batuk atau bersin serta untuk mencegah percikan darahatau cairan tubuh lainnya memasuki hidung atau mulut petugas kesehatan. Bila masker tidak terbuat dari bahan yang tahan dari cairan, maka masker tersebut tidak efektif untuk mencegah kedua hal tersebut.3. Alat pelindung mata : melindungi petugas dari percikan darah atau cairan tubuh lainnya dengan caramelindungi mata. Pelindung mata mencakup kacamata (goggles) plastik bening, kacamata pengaman, pelindung wajah dan visor. Kacamata koreksi atau kacamata dengan lensa polos juga dapat digunakan, tetapi hanya jika ditambahkan pelindung pada bagian sisi mata. Petugas kesehatan harus menggunakan masker dan pelindung mata atau pelindung wajah, jika melakukan tugas yang memungkinkan adanya percikan cairan secara tidak sengaja kearah wajah. Bila tidak tersedia pelindung wajah, petugas kesehatan dapat menggunakan kacamatapelindung atau kacamata biasa serta masker.4. Topi : digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit dan rambut tidak masuk kedalam luka selama pembedahan. Topi harus cukup besar untuk menutup semua rambut. Meskipuntopi dapat memberikan sejumlah perlindungan pada pasien, tetapi tujuan utamanya adalah untuk melindungi pemakainya dari darah ataucairan tubuh yang terpercik atau menyemprot.5. Gaun pelindung : digunakan untuk menutupi atau mengganti pakai biasa atau seragam lain, pada saat merawat pasien yang diketahui atau dicurigai menderita penyakit menular melalui droplet/airbone. Pemakain gaun pelindung terutama adalah untuk melindungi baju dan kulit petugas kesehatandari sekresi respirasi. Ketika merawat pasien yang diketahui atau dicurigai menderita penyakit menulartersebut, petugas kesehatan harus menggunakan gaun pelindung setiap masuk ruangan untuk merawat pasien karena ada kemungkinan percikan atau semprotan darah cairan tubuh,sekresi atau eksresi. Pangkal sarung tangan harus menutupi ujung lengan gaun sepenuhnya. Lepaskan gaun sebelum meninggalkan area pasien. Setelah gaun dilepas pastikan bahwa pakaian dan kulit tidak kontak dengan bagian potensial tercemar, lalu cuci tangan segera untuk berpindahnya organisme.Kontaminasi pada pakaian yang dipakai saat bekerja dapat diturunkan 20-100kalidengan memakai gaun pelindung. Perawat yang menggunakan apron plastiksaat merawat pasien bedah abdomen dapat menurunkan transmisi S. Aureus 30kalidibandingkan dengan perawat yang memakai baju seragam danganti tiap hari.6. Apron : yang terbuat dari karet atau plastik, merupakan penghalang tahan air untuk sepanjang bagian depan tubuh petugas kesehatan. Petuagas kesehatan harus mengunakan apron dibawah gaun penutup ketika melakukan perawatan langsung pada pasien, membersihkan pasien, atau melakukan prosedur dimana ada resiko tumpahan darah, cairan tubuh atau sekresi. Hal ini sangat penting bila gaun pelindung tidak tahan air apron akan mencegah cairan tubuh pasien mengenai baju dan kulit petugas kesehatan.7. Pelindung kaki : digunakan untuk melindung kaki dari cedera akibat benda tajam atau benda berat yang mungkin jatuh secara tidak segaja ke atas kaki. Oleh karena itu, sandal, sandal jepit atau sepatu yang terbuat dari bahan lunak (kain) tidak boleh dikenakan. Sepatu boot karet atau sepatu kulit tertutup memberikan lebih banyak perlindungan,tetapi harus dijaga tetap bersih dan bebas kontaminasi darah atau tumpahan cairan tubuh lain. Penutup sepatu tidak diperlukan jika sepatu bersih. Sepatu yang tahan terhadap benda tajam atau kedap air harus tersedia di kamar bedah, sebuah penelitian menyatakan bahwa penutup sepatu dari kain atau kertas dapat meningkatkan kontaminasi karena memungkinkan darah merembes melalui sepatu dan sering kali digunakan sampai diruang operasi. Kemudian di lepas tanpa sarung tangan sehingga terjadi pencemaran (Summers at al. 1992).c.Faktor Faktor Penting Yang Harus Diperhatikan Pada Pemakaian Alat Pelindung Diri1) Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien, umumnya sebelum memasuki ruangan.2) Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan kontaminasi.3) Lepas dan buang secara hati-hati jangan menyebarkan kontaminasi.4) Lepas danbuang secara hati-hati ketempat limbah infeksius yang telah disediakan di ruangan ganti khusus. Lepas masker di luar ruangan.5) Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah-langkah membersihkan tangan sesuai pedoman.Tabel 1 Pemilihan Alat Pelindung DiriJenis PajananContohPilihan Alat Pelindung Diri

Resiko Redah :Kontak dengan KulitTidak terpajan darah langsungInjeksiPerawatan luka ringan

Sarung tangan esensial

Resiko Sedang :Kemungkinana terpajan darah namun tidak ada cipratanPemeriksaan pelvisInsersi IUDMelepas IUDPemasangan kateter intra venaPenanganan spesimen laboratoriumPerawatan luka beratCeceran darahSarung tanganMungkin perlu gaun pelindung atau Celemek

Resiko Tinggi :Kemungkinan terpajan darah dan kemungkinan tercipratPerdarahan massifTidakan bedah mayorBedah mulutPersalinan pervaginaSarung tanganCelemekKacamata pelindungMasker

Sumber:Depertemen Kesehatan, 2009