Apam Rainbow Barabai
Click here to load reader
-
Upload
etha-mawarni-harahap -
Category
Documents
-
view
59 -
download
16
description
Transcript of Apam Rainbow Barabai
LAPORAN KEMAJUAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
OLAHAN PENGANAN KHAS BANJAR “RAINBOW APAM
BARABAI “ KALIMANTAN SELATAN
BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN (PKMK)
Diusulkan oleh :
Etha Mawarni Harahap (J1B110212/ ANGK. 2010)
Imania Shaumi (J1B110211/ ANGK. 2010)
Leo Saputra (J1B110009/ ANGK. 2010)
Aaron Briant S.M (J1B110033/ ANGK. 2010)
Gilang Maulana (J1B111024/ ANGK. 2011)
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2013
LAPORAN KEMAJUAM PKM
I. Latar Belakang
Apam Barabai merupakan salah satu makanan khas Banjar yang sangat
populer di Kalimantan Selatan. Kue ini dinamai sesuai daerah tempat asalnya,
yaitu kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Bahkan
kota ini sering dijuluki sebagai “Kota Apam”. Di kota Barabai sendiri, kue ini
hanya bisa ditemukan di warung-warung kecil yang terletak di pasar tradisonal
kota ini. Kue ini sangat populer dan memiliki banyak sekali penggemar hampir di
seluruh Kalimantan Selatan, dan sudah dikenal sebagai penganan khas Banjar
sejak puluhan tahun silam. Di balik kepopuleran Apam Barabai, ternyata
distribusi kue ini kepada pelanggan sangatlah minim. Dengan jumlah produsen
dan penjual Apam Barabai yang kian hari semakin sedikit, serta tempat
distribusinya yang hanya terpusat di pasar tradisonal, makanan yang selalu
dibanggakan oleh masyarakat HST ini semakin susah untuk ditemukan. Sebagai
putra-putri daerah asli dari Barabai, kami merasa prihatin dengan nasib yang
dialami oleh kue tradisional ini. Kue ini sudah memiliki nama yang begitu dikenal
oleh masyarakat, namun saat ini hanya sedikit yang bisa merasakan lezatnya
penganan ini karena kesulitan untuk memperolehnya. Apabila hal ini terus
berlanjut, tentu popularitas Apam Barabai akan terus merosot.
Berdasarkan pokok permasalahan ini, kami akan mendirikan sebuah usaha
produksi sekaligus menjual Apam Barabai kepada masyarakat, tidak hanya di kota
tempat asalnya tetapi di seluruh Kalimantan Selatan. Untuk tahap pertama, kue ini
nantinya akan dijual di kota Banjarbaru dengan sasaran semua lapisan
masyarakat. Untuk itu, selain menjual “Rainbow Apam Barabai” dengan aneka
rasa (cokelat, strawbery, vanilla), warna (merah, hijau, cokelat), dan bentuk (hati,
kotak, bulat) kami juga menjual “Original Apam” (gula merah dan gula putih).
Hal ini nantinya bisa disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Dengan
modifikasi ini maka tampilan, rasa dan bentuknya akan sangat menarik dan
menambah nilai jual produk. Dan yang terpenting adalah dapat sesuai dengan
selera semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa dan lansia. Pada
tahap ini, penjualan dilakukan dengan menjajakan “Rainbow Apam Barabai”
aneka rasa” ini dengan gerobak di lapangan Murjani dan tempat strategis lainnya.
Penjualan juga dapat dilakukan dengan menitipkan “ Rainbow Apam Barabai”
aneka rasa” di warung-warung dan toko oleh-oleh sebagai buah tangan.
Pada kelanjutan usaha ini, kami akan mencoba bekerja sama dengan
pemerintah daerah, terutama pemerintah daerah HST dalam memasarkan produk
ini. Kami optimis bahwa pemerintah akan sangat mendukung usaha ini karena
dapat melestarikan dan mempopulerkan Apam Barabai kepada semua kalangan
masyarakat, khususnya di Kalimantan Selatan. Kami juga dapat bekerja sama
dengan para pembuat Apam Barabai di kota Barabai untuk mensuplai permintaan
pelanggan apabila usaha ini nantinya berkembang, sehingga dapat terjalin kerja
sama yang saling menguntungkan.
II. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan diselesaikan dalam program ini adalah:
1. Bagaimana memberikan alternatif variasi olahan penganan khas Banjar
“Rainbow Apam Barabai” Kalimantan Selatan dengan memodifikasi dan
mempopulerkannya sebagai penganan khas yang menarik.
2. Bagaimana memodifikasi dan memadukan bentuk, warna dan rasa menjadi
penganan khas yang lebih menarik.
III. TUJUAN PROGRAM
Tujuan program ini adalah sebagai berikut:
1. Melestarikan dan mempopulerkan penganan Apam Barabai kepada seluruh
lapisan masyarakat Kalimantan Selatan.
2. Menjadikan Apam Barabai sebagai penganan khas yang murah dan mudah
didapat untuk dinikmati oleh masyarakat.
3. Menjadikan Apam Barabai sebagai kue tradisonal yang disukai oleh anak-
anak hingga dewasa.
4. Mempermudah untuk memperoleh Apam Barabai sebagai oleh-oleh khas
Kalimantan Selatan.
IV. TARGET LUARAN
Luaran yang kami harapkan dalam program ini adalah dihasilkannya produk
komersil berupa jenis makanan khas Banjar yang memiliki variasi rasa, bentuk,
dan warna sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan dengan modifikasi
menjadi olahan “Rainbow Apam Barabai”.
V. METODE
1. Strategi Produksi
a. Suplai alat dan bahan diperoleh dari pasar
b. Proses produksi diserahkan kepada satu tenaga kerja sewaan. Upah tenaga
kerja didasarkan pada produktifitas
2. Strategi Pemasaran
a. Pengenalan produk melalui jejaring sosial, seperti facebook, blog, twitter
b. Promosi produk juga dilakukan melalui penyebaran pamphlet.
c. Memberikan potongan harga untuk menarik minat konsumen
d. Pelaksana selain memasarkan ke tempat keramaian juga melakukan strategi
“door to door”.
VI. KEMAJUAN PEKERJAAN
Tabel 1. Rincian kegiatan pelaksanaan
Bulan Kegiatan
Maret - Pembagian tugas
- Pencarian tenaga kerja
- Pencarian bahan
April - Tahapan awal produksi
- promosi
- penerimaan order
Mei - promosi
- produksi
- penerimaan order
- penjualan
VII. KETERCAPAIAN TARGET LUARAN
Dengan masih pendeknya waktu pelaksanaan maka ketercapaian target yang
sudah pelaksana peroleh seperti dalam Tabel 1 berikut :
Tabel 2. Ketercapaian target luaran
No Target Ketercapaian
Target Keterangan
1 Menciptakan produk
kormersil yang
memanfaatkan kain
sasirangan
90% Terlihat dari banyaknya yang
membeli mukena dan baju koko
sasirangan ini.
Terjual :
6 mukena
1 baju koko
Yang dipesan:
7 mukena
2 baju koko
2 Menciptakan lapangan
kerja dan meningkatkan
pendapatan masyarakat
di daerah Banjarbaru,
Kalimantan Selatan
10% Dibandingkan tingkat
keterserapan
3 Menumbuhkan jiwa
kewirausahaan pada
mahasiswa, dan
mempopulerkan
sekaligus melestarikan
kain sasirangan
95% Terjalin mitra dengan beberapa
toko kain sasirangan dan toko
penjualan mukena, peci,
asesoris dan kain untuk
pemesanan bahan untuk
pembuatan produk. Serta dapat
memperkenalkan sasirangan ke
masyarakat luas
4 Pengembangan usaha 5% Sesuai dengan permintaan
konsumen, keuntungan yang
diperoleh dari penjualan produk
ini akan digunakan untuk
pembuatan web dan penyewaan
toko.
VIII. PERMASALAHAN DAN PENYELESAINNYA
Tabel 3. Permasalahan dan penyelesaiannya
No Jenis
permasalahan
Rincian masalah Solusi
1. Administratif - Adanya kemungkinan ide
usaha ditiru oleh orang lain
dengan modal yang lebih
besar
- Proses pengurusan paten dari
suatu usaha memerlukan
waktu yang cukup lama
- Pembuatan label usaha
untuk menunjukkan
identitas dan eksistensi
produksi
- Pembuatan surat
keterangan usaha untuk
mengantisifasi lamanya
proses pengajuan paten
2. Teknis - Hanya ada satu tenaga kerja
sewaan untuk proses
produksi
- Keterlambatan produksi label
- Mencari tambahan
tenaga kerja
- Negosiasi ulang dengan
pihak pembuat label
3. Organisasi
pelaksana
- Beda angkatan
- Beda program studi
- Saling komunikasi
- Saling membantu dan
mengingatkan
3. Keuangan - Waktu pencairan dana dari
DIKTI pada 20 april 2012
- Pinjaman dana dari
FMIPA unlam
IX. Penggunaan Biaya
1. Rincian Penggunaan Biaya
Tabel 5. Rincian penggunaan biaya
No Uraian Jumlah Biaya satuan Total Biaya
1. Tepung Beras 5 Kg Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-
2. Tape Singkong 1 Kg Rp. 15.000,- Rp. 15.000,-
3. Gula Merah 1 Kg Rp. 30.000,- Rp. 30.000,-
4. Gula Pasir 3 Kg Rp. 13.000,- Rp. 39.000,-
5. Garam 1 bungkus Rp. 1.000,- Rp. 1.000,-
6. Pewarna 5 botol Rp. 2.000,- Rp. 10.000,-
7. Kelapa 3 buah Rp. 6.000,- Rp. 18.000,-
8. Toples Kecil 10 buah Rp. 2.000,- Rp. 20.000,-
9. Loyang 5 buah Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-
10. Plastik 1 meter Rp. 4.000,- Rp. 4.000,-
11. Kantong kresek 1 bungkus Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
12. Kotak Apam 1 bungkus Rp. 23.000,- Rp. 23.000,-
13. Transport 4 orang Rp. 60.000,- Rp. 240.000,-
14. Upah Karyawan 1 orang Rp. 120.000,- Rp. 120.000,-
Total biaya tidak tetap Rp. 598.000,-
2. Proyeksi Laporan Keuangan
a. Neraca
Neraca Awal
Aktiva:
Kas Rp. -
Persediaan Alat dan Bahan untuk Produksi Rp. 598.000,-
Aktiva lainnya:
-
Jumlah Aktiva Rp. 598.000,-
Neraca Awal
Passiva:
Hutang Usaha Rp. 598.000,-
Modal Rp. -
Jumlah Passiva Rp. 598.000,-
b. Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi
Penjualan:
- Rainbow Apam Barabai 35 buah x Rp. 5.000,- Rp. 175.000,-
Jumlah penjualan Rp. 175.000,-
Bahan Baku:
- Tepung Beras Rp. 50.000,-
- Tape Singkong Rp. 15.000,-
- Gula Merah Rp. 30.000,-
- Gula Pasir Rp. 39.000,-
- Garam Rp. 1.000,-
- Pewarna Rp. 10.000,-
- Santan Rp. 18.000,-
- Bensin Rp. 6.000,-
- Upah Karyawan Rp. 120.000,-
Total bahan baku Rp. 289.000,-
Rugi Rp. 114.000,-
X. Dokumentasi Kegiatan
a. Gambar 1. Proses produksi I
b. Gambar 2. Proses produksi II
c. Gambar 3. Pemasaran