Apakah Partai Politik Telah Menjalankan Salah Satu Fungsinya

3
Apakah partai politik telah menjalankan salah satu fungsinya, yaitu melakukan pendidikan politik terhadap Masyarakat? Partai politik (parpol) sekarang sudah dianggap gagal dalam memberikan pendidikan politik nilai dan membumikan demokrasi substansial. Pendidikan politik yang diberikan justru kian meneguhkan anggapan bahwa politik itu kotor dengan manuver dan affairpolitik yang selama ini dilakukan politisi partai. Pendidikan politik oleh parpol akhirnya tak lebih dari pembodohan masyarakat yang mengatasnamakan rakyat, bangsa, negara, demokrasi untuk melegitimasi langkah politis mereka dalam meraih kekuasaan pemerintahan Di Indonesia fungsi-fungsi parpol diatur dalam Undang- Undang (UU) Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik. Secara gamblang UU itu mengatakan, parpol memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat; perekat persatuan dan kesatuan bangsa; penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi masyarakat; partisipasi politik warga negara; dan rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan publik. Sudah menjadi rahasia umum, kehadiran parpol benar-benar terasa hanya pada saat-saat mendekati pemilu. Pada masa-masa itu parpol menjadi begitu populer di kalangan masyarakat sehingga mereka tampil seolah-olah ingin menjadi juru selamat bagi masyarakat yang tertindas. Begitu pemilu selesai, bulan madu

Transcript of Apakah Partai Politik Telah Menjalankan Salah Satu Fungsinya

Page 1: Apakah Partai Politik Telah Menjalankan Salah Satu Fungsinya

Apakah partai politik telah menjalankan salah satu fungsinya, yaitu

melakukan pendidikan politik terhadap Masyarakat?

Partai politik (parpol) sekarang sudah dianggap gagal dalam memberikan

pendidikan politik nilai dan membumikan demokrasi substansial. Pendidikan

politik yang diberikan justru kian meneguhkan anggapan bahwa politik itu kotor

dengan manuver dan affairpolitik yang selama ini dilakukan politisi partai.

Pendidikan politik oleh parpol akhirnya tak lebih dari pembodohan

masyarakat yang mengatasnamakan rakyat, bangsa, negara, demokrasi untuk

melegitimasi langkah politis mereka dalam meraih kekuasaan pemerintahan Di

Indonesia fungsi-fungsi parpol diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 31

Tahun 2002 tentang Partai Politik. Secara gamblang UU itu mengatakan, parpol

memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat; perekat

persatuan dan kesatuan bangsa; penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi

masyarakat; partisipasi politik warga negara; dan rekrutmen politik dalam proses

pengisian jabatan publik.

Sudah menjadi rahasia umum, kehadiran parpol benar-benar terasa hanya

pada saat-saat mendekati pemilu. Pada masa-masa itu parpol menjadi begitu

populer di kalangan masyarakat sehingga mereka tampil seolah-olah ingin

menjadi juru selamat bagi masyarakat yang tertindas. Begitu pemilu selesai, bulan

madu parpol-rakyat pun usai. Parpol menarik diri, lalu sibuk menyuarakan

kepentingan intern partai atau kelompok elite partai. Partai tiba-tiba menjadi asing

lantaran aktivitas dan isu-isu politiknya tidak menyentuh kepentingan asyarakat.

Partai menjadi lupa akan fungsi yang sebenarnya, fungsi pendidikan

politik parpol belum menunjukkan hasil yang signifikan bagi peningkatan

kesadaran politik masyarakat. Justru partai politik menuai kritik. Karena parpol

cenderung mengutamakan kepentingan kekuasaan atau kepentingan para elit

parpol ketimbang kepentingan untuk memajukan masyarakat, bangsa dan negara.

Ironisnya, pendidikan politik yang kerap dikumandang para elit parpol

hanya sebuah slogan tak bermakna. Kondisi ini menuntut setiap partai politik

untuk mengoreksi sejauhmana orientasi dan implementasi visi dan misi parpol

secara konsisten dan terus-menerus.

Page 2: Apakah Partai Politik Telah Menjalankan Salah Satu Fungsinya

Hal inilah yang menarik penulis untuk mengkaji masalah peran parpol

dalam pendidikan politik masyarakat, sehingga platform partai politik harus jelas

menyentuh masyarakat, sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang

menyeluruh tentang kehidupan politik yang sehat dan demokratis.

Seyogianya kiprah partai politik di Indonesia bisa menampilkan diri

sebagai agen pencerahan. Sebab partai politik mengemban peran dan fungsinya

yang kalau saja dijalankan secara konsisten akan membawa perubahan pada

peningkatan kesadaran politik masyarakat. Tetapi pada kenyataan partai politik

hanya mementingkan dirinya sendiri dalam arti bahwa partai politik hanya

memberikan pendidikan politik untuk mereka yang menjadi generasi partainya

saja, tanpa memperdulikan fungsi yang sebenarnya, yaitu memberikan pencerahan

politik terhadap masyarakat.