POLKAM - ftp.unpad.ac.id filesudah menyangkut kepenting- ... politik DPR dalam menjalankan fungsinya...

1
4 SABTU, 10 DESEMBER 2011 P OLKAM Hak Interpelasi buat Bebaskan Koruptor NURULIA JUWITA SARI I NDONESIA Corruption Watch (ICW) menilai Komisi III DPR menerap- kan standar ganda atas rencananya mengajukan hak interpelasi terhadap kebijakan moratorium remisi terhadap koruptor. Menurut Wakil Koordinator ICW Adnan Topan Husodo, DPR baru berteriak kritis jika sudah menyangkut kepenting- an partainya, bukan kepenting- an rakyat yang diwakilinya. “Kalau menyentuh kepen- tingan mereka, baru bicara. Coba cek, berapa kali pemerin- tah melanggar aturan hukum- nya sendiri, tapi toh dibiarkan DPR. Di mata politisi, melang- gar hukum itu tidak ada soal, tapi kalau terkait kepentingan- nya, harus dipersoalkan,” tutur Adnan saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Mengajukan hak interpelasi, sambungnya, merupakan hak politik DPR dalam menjalankan fungsinya mengawasi jalannya pemerintahan. Namun disa- yangkannya, hak interpelasi kali ini sangat kentara kepen- tingan partainya. Sejumlah anggota Komisi III itu, tegasnya, menggunakan hak interpelasi sebagai ken- daraan untuk mengupayakan pembebasan rekan sejawat mereka yang kini tengah me- ringkuk di bui akibat kasus korupsi. “Keadaan seperti ini justru membuat pemberantasan ko- rupsi tidak efektif. Karena hal- hal teknis yang dipersoalkan tergantung kepentingan. Pe- negakan hukum mengabaikan kepentingan publik yang luas,” ujarnya. Di tempat yang sama, pe- ngamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris me- nyebut rencana pengajuan hak interpelasi itu sebagai gertak sambal belaka. “Saya kira ini gertakan saja. Ini kan upaya dewan melin- dungi korps legislatornya yang terkena kasus korupsi,” kata Haris. Diusung 50 orang Saat ini, ada dua kader Partai Golkar yang masih ditahan di Rumah Tahanan Cipinang, yaitu Ahmad Hafiz Zawawi dan Paskah Suzetta. Mereka ditahan atas kasus suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004. Namun di mata sejumlah anggota Komisi III DPR, masih ditahannya dua orang tersebut membuktikan adanya diskri- minasi hukum yang dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Pasalnya sejumlah tahanan lain atas kasus yang sama sudah dibebaskan karena memperoleh remisi. “Moratorium kok diskrimi- natif, pilih-pilih orang. Ada apa ini? Itu yang mau kami tanya- kan ke pemerintah lewat peng- ajuan hak interpelasi,” kata anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesat- yo saat ditemui kemarin. Saat ini, sambungnya, peng- usul hak interpelasi sudah mencapai 50 orang dan berasal dari tujuh fraksi. “Kita target- kan Rabu (14/12) siang, selesai Rakornas PDIP di Bandung, para pengusul bersama-sama menyerahkan kepada pimpin- an DPR,” ujarnya. Ia berharap pimpinan DPR dapat segera mendesak Ba- dan Musyawarah (Bamus) mengagendakan pembahasan pengajuan hak interpelasi itu pada sidang paripurna Jumat (16/12) pekan depan. Saat ditemui di kesempatan terpisah, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa meminta re- kan sejawatnya di Komisi III mendengarkan dulu penjelas- an Menkum dan HAM Amir Syamsuddin dalam rapat kerja berikutnya. (P-2) [email protected] Anggota DPR berteriak lantang buat kepentingan golongannya, bukan buat rakyat yang diwakilinya. PAMERAN HARI HAM: Suciwati, istri mendiang pejuang HAM Munir, mengamati gambar almarhum suaminya saat mengunjungi Pameran Visual ‘Kuartet Pembunuhan Politik Internasional’ di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta, kemarin. Pameran yang digelar dalam rangka Peringatan Hari HAM Internasional itu akan berlangsung hingga 23 Desember mendatang. Kader PAN Diminta Sisihkan Harta KADER Partai Amanat Na- sional (PAN) diminta untuk menyisihkan pendapatan agar bisa dibagi ke rakyat. “Kader PAN harus bekerja untuk rakyat dan menyisih- kan pendapatan untuk rakyat. Saya mohon kader yang men- dapatkan posisi pejabat pu- blik, kembali kepada tagline PAN, merakyat,” kata Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais saat memberikan sambutan dalam pembukaan Silaturahim Na- sional (Silatnas) PAN di Jakarta, tadi malam. Dia juga sempat menying- gung sikap Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa terkait se- bagai calon presiden (capres) dari PAN. “Sesungguhnya beliau (Hatta) orang luar Jawa tapi gayanya melebihi orang Solo. Beberapa kali dicalonkan sama kader jadi presiden tapi beliau masih manggut-manggut,” katanya. Celetukan itu mendapat sorakan dari ratusan peserta silatnas. “Hidup Hatta. Hatta for president,” teriak ratusan kader. Menanggapi hal itu, Hatta hanya tersenyum. Saat mem- beri sambutan, Hatta tidak me- respons soal wacana capres. Ketika ditanya wartawan mengenai kesiapan maju, Hatta kembali berkelit. “Saya selalu mengatakan kepada kader par- tai untuk bekerja dan bekerja,” kilahnya. Wakil Sekjen PAN Wahyuni Refi mengatakan kader PAN di berbagai daerah mendesak agar DPP PAN secepatnya me- netapkan Hatta Rajasa sebagai capres. “Pertimbangannya, Pak Hatta Rajasa ialah gur yang paling layak untuk diusung sebagai calon presiden,” kata Wahyuni. Menurut dia, Hatta merupa- kan gur yang paling lengkap memiliki modal politik, modal sosial, dan pengalaman di birokrasi. DPP PAN, kata dia, diharapkan akan mendengar dan menindaklanjuti aspirasi dan desakan yang berkembang pada kader-kader di berbagai daerah. “Saya optimistis, Pak Hatta menyadari kuatnya dorongan dari kader-kader daerah,” ka- tanya. (*/Ant/P-1) Tim Seleksi KPU Rawan Intervensi UNSUR pemerintah dikhawa- tirkan bakal mendominasi tim seleksi anggota Komisi Pemi- lihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Juru bicara Aliansi Ma- syarakat Selamatkan Pemilu (Amankan Pemilu) Veri Junaidi di Jakarta, kemarin, memper- tanyakan keberadaan unsur pemerintah dalam memimpin tim seleksi. Seharusnya, tambah Veri, peran pemerintah dalam tim seleksi hanya merupakan fung- si administratif. “Namun, ini justru menjadi tokoh sentral yang dikhawatirkan bakal mengganggu independensi tim seleksi,” ujarnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan Ke- putusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2011 tentang Pembentukan Tim Seleksi Ang- gota KPU dan Bawaslu. Tim itu akan memilih 14 calon anggo- ta KPU dan 10 calon anggota Bawaslu. Keppres yang diteken pada 2 Desember itu menempatkan Mendagri Gamawan Fauzi se- bagai ketua tim serta Menkum dan HAM Amir Syamsuddin sebagai wakil ketua. Untuk sekretaris tim dipegang oleh Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri Tanribali Lamo. Veri mengkhawatirkan tim seleksi akan rawan diinter- vensi kepentingan politik dari unsur pemerintah. Apalagi, Amir Syamsuddin ialah Sekre- taris Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Adapun Gamawan Fauzi, pada 15 Mei 2009 diper- caya membacakan deklarasi dukungan parpol terhadap pasangan Susilo Bambang Yu- dhoyono-Boediono. “Kita tahu- lah bagaimana latar belakang politik Mendagri dan Menkum dan HAM,” kata Veri. Anggota tim itu terdiri dari sejumlah pakar, yakni mantan Rektor Universitas Islam Ne- geri Jakarta Azyumardi Azra, pakar hukum tata negara Uni- versitas Andalas Saldi Isra, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, guru besar Universitas Gadjah Mada Pra- tikno, guru besar Universitas Airlangga Ramlan Surbakti, Direktur Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indo- nesia Valina Singka Subekti, peneliti Lembaga Ilmu Penge- tahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, dan sosiolog UI Imam Prasodjo. (Che/Yoi/*/P-1) DINAMIKA Sutan Bhatoegana Minta Setgab Dibubarkan SERING bertolak belakangnya sikap fraksi-fraksi anggota koalisi Sekretariat Gabungan di DPR la- ma-lama membuat gerah Partai demokrat. Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menilai setgab sebaiknya segera dibubarkan karena partai-partai peserta koalisi sudah tidak sejalan dengan Partai Demokrat sebagai partai terbesar saat ini. “Kalau tidak bermanfaat, bubarkan saja set- gab. Koalisi yang terbangun ini tidak jelas jenis kelaminnya,” kata Sutan kepada wartawan di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Ia berencana akan mengajukan pemikirannya itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyo- no selaku pimpinan setgab. Menurutnya, kali ini Presiden harus bersikap tegas kepada partai peserta koalisi, apakah masih ingin bersama setgab atau tidak. “Saya mau menyampaikan itu ke Presiden. Sebelum pemilu 2014 terjadi, harus ditegaskan itu dari sekarang. Kalau menjelang pemilu, nanti loncatannya lebih jauh lagi kawan-kawan itu. Kalau masih sejalan dengan kita, silakan di da- lam setgab, kalau tidak di luar saja,” tuturnya. Anggota Komisi VII DPR itu juga meng- usulkan agar anggota setgab yang tidak sejalan dengan Partai Demokrat agar segera menarik kadernya dari kabinet. (*/P-2) 3.000 Prajurit TNI di Perbatasan RI-Malaysia TENTARA Nasional Indonesia (TNI) sedang menggelar latihan gabungan dalam rangka memperingati Hari Nusantara 2011. Latihan tersebut dilaksanakan di wilayah Dumai, Riau, yang merupakan wilayah terluar perbatasan RI dengan Malaysia. Latihan itu melibatkan 3.000 prajurit TNI dari berbagai kesatuan. Komandan Satuan Radar Dumai Letkol Emil mengatakan tujuan latihan yang diadakan di wilayah perbatasan itu untuk membangkitkan nasionalisme prajurit. Ke depannya, TNI harus memelopori peningkatan nasionalisme kepada masyarakat. “Kita mengedepankan TNI dan negara bisa maju dengan pertahanan yang kita miliki,” kata- nya saat ditemui di Dumai, Riau, kemarin. Ia menjelaskan, Dumai dijadikan tempat latihan TNI kali ini karena kota itu berada di perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, Malaysia. Ia mengklaim itu menjadi latihan gabungan terbesar yang pernah dilaksanakan TNI. Dalam perhitungannya, dengan jumlah pa- sukan sebanyak itu bisa menguasai sebuah provinsi dalam beberapa hari saja. “Dengan tentara kita, satu provinsi bisa lewat karena kalau kita bergerak dengan pasukan sebanyak ini, satu provinsi bisa dikuasai,” ung- kapnya. (*/P-2) ANTARA/FANNY OCTAVIANUS Selamat dan Sukses SILATNAS & RAKERNAS PAN Jakarta - Kemayoran, 9-11 Desember 2011 Ir. H. Tjatur Sapto Edy, MT. Ketua FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA M. Hatta Rajasa .HWXD 8PXP '33 3$1 Ir. H. Teguh Juwarno, M.Si. Sekretaris PAN MERAKYAT Menunaikan Amanat Rakyat

Transcript of POLKAM - ftp.unpad.ac.id filesudah menyangkut kepenting- ... politik DPR dalam menjalankan fungsinya...

4 SABTU, 10 DESEMBER 2011POLKAM

Hak Interpelasibuat Bebaskan

Koruptor

NURULIA JUWITA SARI

INDONESIA Corruption Watch (ICW) menilai Komisi III DPR menerap-kan standar ganda atas

rencananya mengajukan hak interpelasi terhadap kebijakan moratorium remisi terhadap koruptor.

Menurut Wakil Koordinator ICW Adnan Topan Husodo, DPR baru berteriak kritis jika sudah menyangkut kepenting-an partainya, bukan kepenting-an rakyat yang diwakilinya.

“Kalau menyentuh kepen-tingan mereka, baru bicara. Coba cek, berapa kali pemerin-tah melanggar aturan hukum-nya sendiri, tapi toh dibiarkan DPR. Di mata politisi, melang-gar hukum itu tidak ada soal, tapi kalau terkait kepentingan-nya, harus dipersoalkan,” tutur Adnan saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, kemarin.

Mengajukan hak interpelasi, sambungnya, merupakan hak politik DPR dalam menjalankan fungsinya mengawasi jalannya pemerintahan. Namun disa-yangkannya, hak interpelasi kali ini sangat kentara kepen-tingan partainya.

Sejumlah anggota Komisi III itu, tegasnya, menggunakan hak interpelasi sebagai ken-

daraan untuk mengupayakan pembebasan rekan sejawat mereka yang kini tengah me-ringkuk di bui akibat kasus korupsi.

“Keadaan seperti ini justru membuat pemberantasan ko-rupsi tidak efektif. Karena hal-hal teknis yang dipersoalkan tergantung kepentingan. Pe-negakan hukum mengabaikan kepentingan publik yang luas,” ujarnya.

Di tempat yang sama, pe-ngamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris me-nyebut rencana pengajuan hak interpelasi itu sebagai gertak sambal belaka.

“Saya kira ini gertakan saja. Ini kan upaya dewan melin-dungi korps legislatornya yang terkena kasus korupsi,” kata Haris.

Diusung 50 orangSaat ini, ada dua kader Partai

Golkar yang masih ditahan di Rumah Tahanan Cipinang, yaitu Ahmad Hafiz Zawawi dan Paskah Suzetta. Mereka ditahan atas kasus suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.

Namun di mata sejumlah anggota Komisi III DPR, masih

ditahannya dua orang tersebut membuktikan adanya diskri-minasi hukum yang dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Pasalnya sejumlah tahanan lain atas kasus yang sama sudah dibebaskan karena memperoleh remisi.

“Moratorium kok diskrimi-natif, pilih-pilih orang. Ada apa ini? Itu yang mau kami tanya-kan ke pemerintah lewat peng-ajuan hak interpelasi,” kata anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesat-yo saat ditemui kemarin.

Saat ini, sambungnya, peng-usul hak interpelasi sudah mencapai 50 orang dan berasal dari tujuh fraksi. “Kita target-kan Rabu (14/12) siang, selesai Rakornas PDIP di Bandung, para pengusul bersama-sama menyerahkan kepada pimpin-an DPR,” ujarnya.

Ia berharap pimpinan DPR dapat segera mendesak Ba-dan Musyawarah (Bamus) mengagendakan pembahasan pengajuan hak interpelasi itu pada sidang paripurna Jumat (16/12) pekan depan.

Saat ditemui di kesempatan terpisah, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa meminta re-kan sejawatnya di Komisi III mendengarkan dulu penjelas-an Menkum dan HAM Amir Syamsuddin dalam rapat kerja berikutnya. (P-2)

[email protected]

Anggota DPR berteriak lantang buat kepentingan golongannya, bukan buat rakyat yang diwakilinya.

PAMERAN HARI HAM: Suciwati, istri mendiang pejuang HAM Munir, mengamati gambar almarhum suaminya saat mengunjungi Pameran Visual ‘Kuartet Pembunuhan Politik Internasional’ di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta, kemarin. Pameran yang digelar dalam rangka Peringatan Hari HAM Internasional itu akan berlangsung hingga 23 Desember mendatang.

Kader PAN Diminta Sisihkan HartaKADER Partai Amanat Na-sional (PAN) diminta untuk menyisihkan pendapatan agar bisa dibagi ke rakyat.

“Kader PAN harus bekerja untuk rakyat dan menyisih-kan pendapatan untuk rakyat. Saya mohon kader yang men-dapatkan posisi pejabat pu-blik, kembali kepada tagline PAN, merakyat,” kata Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais saat memberikan sambutan dalam pembukaan Silaturahim Na-sional (Silatnas) PAN di Jakarta, tadi malam.

Dia juga sempat menying-gung sikap Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa terkait se-bagai calon presiden (capres) dari PAN.

“Sesungguhnya be l iau (Hatta) orang luar Jawa tapi gayanya melebihi orang Solo. Beberapa kali dicalonkan sama kader jadi presiden tapi beliau masih manggut-manggut,” katanya.

Celetukan itu mendapat sorakan dari ratusan peserta silatnas. “Hidup Hatta. Hatta for president,” teriak ratusan kader.

Menanggapi hal itu, Hatta hanya tersenyum. Saat mem-beri sambutan, Hatta tidak me-respons soal wacana capres.

Ketika ditanya wartawan mengenai kesiapan maju, Hatta kembali berkelit. “Saya selalu mengatakan kepada kader par-tai untuk bekerja dan bekerja,” kilahnya.

Wakil Sekjen PAN Wahyuni Refi mengatakan kader PAN di berbagai daerah mendesak agar DPP PAN secepatnya me-netapkan Hatta Rajasa sebagai capres. “Pertimbangannya, Pak Hatta Rajasa ialah fi gur yang

paling layak untuk diusung sebagai calon presiden,” kata Wahyuni.

Menurut dia, Hatta merupa-kan fi gur yang paling lengkap memiliki modal politik, modal sosial, dan pengalaman di birokrasi. DPP PAN, kata dia, diharapkan akan mendengar dan menindaklanjuti aspirasi dan desakan yang berkembang pada kader-kader di berbagai daerah.

“Saya optimistis, Pak Hatta menyadari kuatnya do rongan dari kader-kader daerah,” ka-tanya. (*/Ant/P-1)

Tim Seleksi KPU Rawan Intervensi

UNSUR pemerintah dikhawa-tirkan bakal mendominasi tim seleksi anggota Komisi Pemi-lihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Juru bicara Aliansi Ma-syarakat Selamatkan Pemilu (Amankan Pemilu) Veri Junaidi di Jakarta, kemarin, memper-tanyakan keberadaan unsur pemerintah dalam memimpin tim seleksi.

Seharusnya, tambah Veri, peran pemerintah dalam tim seleksi hanya merupakan fung-si administratif. “Namun, ini justru menjadi tokoh sentral yang dikhawatirkan bakal mengganggu independensi tim seleksi,” ujarnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan Ke-putusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Tim Seleksi Ang-gota KPU dan Bawaslu. Tim itu akan memilih 14 calon anggo-ta KPU dan 10 calon anggota Bawaslu.

Keppres yang diteken pada 2 Desember itu menempatkan Mendagri Gamawan Fauzi se-bagai ketua tim serta Menkum dan HAM Amir Syamsuddin sebagai wakil ketua. Untuk sekretaris tim dipegang oleh Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri Tanribali Lamo.

Veri mengkhawatirkan tim seleksi akan rawan diinter-vensi kepentingan politik dari unsur pemerintah. Apalagi, Amir Syamsuddin ialah Sekre-taris Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Adapun Gamawan Fauzi, pada 15 Mei 2009 diper-caya membacakan deklarasi

dukungan parpol terhadap pasangan Susilo Bambang Yu-dhoyono-Boediono. “Kita tahu-lah bagaimana latar belakang politik Mendagri dan Menkum dan HAM,” kata Veri.

Anggota tim itu terdiri dari sejumlah pakar, yakni mantan Rektor Universitas Islam Ne-geri Jakarta Azyumardi Azra, pakar hukum tata negara Uni-versitas Andalas Saldi Isra, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, guru besar Universitas Gadjah Mada Pra-tikno, guru besar Universitas Airlangga Ramlan Surbakti, Direktur Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indo-nesia Valina Singka Subekti, peneliti Lembaga Ilmu Penge-tahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, dan sosiolog UI Imam Prasodjo. (Che/Yoi/*/P-1)

DINAMIKA

Sutan Bhatoegana MintaSetgab DibubarkanSERING bertolak belakangnya sikap fraksi-fraksi anggota koalisi Sekretariat Gabungan di DPR la-ma-lama membuat gerah Partai demokrat. Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menilai setgab sebaiknya segera dibubarkan karena partai-partai peserta koalisi sudah tidak sejalan dengan Partai Demokrat sebagai partai terbesar saat ini.

“Kalau tidak bermanfaat, bubarkan saja set-gab. Koalisi yang terbangun ini tidak jelas jenis kelaminnya,” kata Sutan kepada wartawan di Gedung DPR Jakarta, kemarin.

Ia berencana akan mengajukan pemikirannya itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyo-no selaku pimpinan setgab. Menurutnya, kali ini Presiden harus bersikap tegas kepada partai peserta koalisi, apakah masih ingin bersama setgab atau tidak.

“Saya mau menyampaikan itu ke Presiden. Sebelum pemilu 2014 terjadi, harus ditegaskan itu dari sekarang. Kalau menjelang pemilu, nanti loncatannya lebih jauh lagi kawan-kawan itu. Kalau masih sejalan dengan kita, silakan di da-lam setgab, kalau tidak di luar saja,” tuturnya.

Anggota Komisi VII DPR itu juga meng-usulkan agar anggota setgab yang tidak sejalan dengan Partai Demokrat agar segera menarik kadernya dari kabinet. (*/P-2)

3.000 Prajurit TNI diPerbatasan RI-MalaysiaTENTARA Nasional Indonesia (TNI) sedang menggelar latihan gabungan dalam rangka memperingati Hari Nusantara 2011. Latihan tersebut dilaksanakan di wilayah Dumai, Riau, yang merupakan wilayah terluar perbatasan RI dengan Malaysia. Latihan itu melibatkan 3.000 prajurit TNI dari berbagai kesatuan.

Komandan Satuan Radar Dumai Letkol Emil mengatakan tujuan latihan yang diadakan di wilayah perbatasan itu untuk membangkitkan nasionalisme prajurit. Ke depannya, TNI harus memelopori peningkatan nasionalisme kepada masyarakat.

“Kita mengedepankan TNI dan negara bisa maju dengan pertahanan yang kita miliki,” kata-nya saat ditemui di Dumai, Riau, kemarin.

Ia menjelaskan, Dumai dijadikan tempat latihan TNI kali ini karena kota itu berada di perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, Malaysia. Ia mengklaim itu menjadi latihan gabungan terbesar yang pernah dilaksanakan TNI.

Dalam perhitungannya, dengan jumlah pa-sukan sebanyak itu bisa menguasai sebuah provinsi dalam beberapa hari saja.

“Dengan tentara kita, satu provinsi bisa lewat karena kalau kita bergerak dengan pasukan sebanyak ini, satu provinsi bisa dikuasai,” ung-kapnya. (*/P-2)

ANTARA/FANNY OCTAVIANUS

Selamat dan Sukses SILATNAS & RAKERNAS PAN Jakarta - Kemayoran, 9-11 Desember 2011

Ir. H. Tjatur Sapto Edy, MT. Ketua

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

M. Hatta Rajasa

Ir. H. Teguh Juwarno, M.Si. Sekretaris

PAN MERAKYAT Menunaikan Amanat Rakyat