Apa Itu Jurnal Ilmiah

29
Apa itu jurnal Ilmiah? Menurut wikipedia Jurnal ilmiah merupakan salah satu jenis jurnal akademik di mana penulis (umumnya peneliti) mempublikasikan artikel ilmiah yang biasanya memberikan kontribusi terhadap teori atau penerarapan ilmu. Untuk memastikan kualitas ilmiah pada artikel yang diterbitkan, suatu artikel biasa diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis, hal ini dikenal sebagai peer review (review oleh orang-orang yang lebih berkompeten). Terdapat berbagai jurnal ilmiah yang mencakup semua bidang ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial. Penerbitan dalam bentuk artikel ilmiah biasanya lebih sering untuk bidang i lmua alam maupun kedokteran dibandingkan dengan bidang akademik lain. - See more at: http://jurnalppi.vacau.com/index.php? option=com_content&view=article&id=30:apa-itu-jurnal- ilmiah&catid=1:berita#sthash.qsdMQhqg.dpuf *Apa yang diteliti ? Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dilaksanakannya penelitian tindakan kelas di SLTPN 10 Kotamadya Denpasar karena kendala yang muncul dalam proses pembelajaran seperti kurangnyapemahaman konsep keanekaragaman tumbuhan pada siswa. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu upaya perbaikan proses pembelajaran oleh guru, sebab hanya gurulah yang paling tahu tentang keadaan kelas yang dikelolanya. Lewin (dalam Kemmis dan McTaggart , 1988) mendeskripsikan penelitian tindakan sebagai tindakan berkelanjutan dari langkah-langkah berbentuk spiral,

Transcript of Apa Itu Jurnal Ilmiah

Page 1: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Apa itu jurnal Ilmiah?Menurut wikipedia Jurnal ilmiah merupakan salah satu jenis jurnal akademik di mana penulis (umumnya peneliti) mempublikasikan artikel ilmiah yang biasanya memberikan kontribusi terhadap teori atau penerarapan ilmu. Untuk memastikan kualitas ilmiah pada artikel yang diterbitkan, suatu artikel biasa diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis, hal ini dikenal sebagai peer review (review oleh orang-orang yang lebih berkompeten). Terdapat berbagai jurnal ilmiah yang mencakup semua bidang ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial. Penerbitan dalam bentuk artikel ilmiah biasanya lebih sering untuk bidang ilmua alam maupun kedokteran dibandingkan dengan bidang akademik lain. - See more at: http://jurnalppi.vacau.com/index.php?option=com_content&view=article&id=30:apa-itu-jurnal-ilmiah&catid=1:berita#sthash.qsdMQhqg.dpuf

*Apa yang diteliti ?

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dilaksanakannya penelitian tindakan kelas di SLTPN 10 Kotamadya Denpasar karena kendala yang muncul dalam proses pembelajaran seperti kurangnyapemahaman konsep keanekaragaman tumbuhan pada siswa. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu upaya perbaikan proses pembelajaran oleh guru, sebab hanya gurulah yang paling tahu tentang keadaan kelas yang dikelolanya. Lewin (dalam Kemmis dan McTaggart, 1988) mendeskripsikan penelitian tindakan sebagai tindakan berkelanjutan dari langkah-langkah berbentuk spiral, setiap langkah (siklus) berisi perencanaan,pelaksanaan tindakan, observasi (evaluasi) dan refleksi tindakan. Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru biologi kelas I SLTPN 10 Kotamadya Denpasar. Penelitian ini berlangsung tiga siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu(1) tahap perencanaan, meliputi: pembekalan kepada guru, penyusunan model pembelajaran, penyiapan instrumen tes (pretes, postes), lembar observasi dan membentuk kelompok belajar siswa, (2) tahap pelaksanaan tindakan, meliputi: pelaksanaan kegiatan dari perencanaan yang dibuat, (3) tahap observasi, yaitu pengamatan dari pelaksanaan tindakan melalui pedoman observasi, dan (4) tahap refleksi, yaitu menganalisis dan memberi pemaknaan dari pelaksanaan tindakan, sehingga dapat dibuat perencanaan tindakan pada siklus berikutnya.

Page 2: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Tujuan akuntansi dan laporan keuangan pada dasarnya untuk menyediakan informasi keuangan suatu badanusaha yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan suatu keputusanekonomi. Untuk itu dibutuhkan suatu Standar Akuntansi Keuangan yang baik dan dapat dimengerti oleh berbagai pihakpengguna laporan keuangan.Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda sekitar tahun1642.Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangansebagaimana yang dikembangkan oleh LucaPacioli. Perusahaan VOC milik Belanda merupakan organisasi komersial utama yang memainkan peranan pentingdalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus, 1997).Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an dan awal 1900an. Ini ditandaidengan dihapuskannya tanam paksa, sehingga pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia.Orang Indonesia pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang bukupada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso, 1995). Kesempatan bagi akuntan lokal(Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada pertengahan tahun1980-an, sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi yangberusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetitif dan lebih berorientasi pada pasar.Kebijakan kelompoktersebut memperoleh dukungan yang kuat dari investor asing dan lembaga-lembaga internasional (Rosser, 1999).Era globalisasi sejalan dengan program harmonisasi Standar Akuntansi International yang diprakasai olehInternational Accounting Standards Committee (IASC).Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari

Page 3: Apa Itu Jurnal Ilmiah

harmonisasi ke adaptasi, kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial ReportingStandards (IFRS). Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam Standar Akuntansi Domestik bertujuanuntuk menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan item–itempengungkapan akan semakin tinggi, sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula, manajemen akan memilikitingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yanglebih relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yangvalid untuk aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban perusahaan.Masalah–masalah penelitian yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnyaadalah “Bagaimana perkembangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia?” Tujuan dari makalah ini adalahuntuk mengetahui sejarah perkembangan SAK di Indonesia, sejak penjajahan Belanda sampai dengan sekarang ini.Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Memberikan kontribusi pemikiran kepada para pemakai dalam memahami dan mengapresiasi praktek sekarang,masa depan dan struktur institusional bidang sains akuntansi.2. Memahami sejarah perkembangan Standar Akuntansi Keuangan dari masa penjajahan sampai sekarang ini.3. Memberikan kontribusi pemikiran kepada para pemakai agar dapat memahami SAK di Indonesia dalam adaptasiStandar Akuntansi Internasional.

PEMBAHASANSejarah Perkembangan Akuntansi Di IndonesiaSejarah akuntansi di Indonesia tentu tidak lepas dari perkembangan akuntansi di negara asal perkembangannya.Dengan kata lain, negara luarlah yang membawa akuntansi itu masuk ke Indonesia. Untuk memberikan gambaranbagaimana perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, maka dapat dilihat pada Tabel 1Tabel 1Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di IndonesiaZaman Kolonial

Page 4: Apa Itu Jurnal Ilmiah

(1602-1799)Zaman PenjajahanBelanda (1800-1942)Zaman Penjajahan Jepang(1942-1945)Zaman Kemerdekaan(1945-Sekarang)PencatatanSederhanaPencatatan debit dankreditPencatatan debit dan kredit(tidak ada perubahan)Harmonisasi ke standarakuntansi internasional (IFRS)Sejarah Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di IndonesiaSAK yang berkualitas merupakan salah satu pedoman pokok untuk menyusun dan menyajikan laporan keuanganbagi perusahaan. Dengan adanya standar akuntansi yang baik, maka laporan keuangan dapat menjadi lebih berguna danmenciptakan transparasi bagi perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia,senantiasa berusaha untuk tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, baik dalam lingkup nasional, regional, maupunglobal, khususnya dalam hal yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari dinamikakegiatan pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini. Setidaknya, terdapat tigatonggak sejarah yang pernah dicapai sebelumnya dalam pengembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia:1. Menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinyaIAI berhasil melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).” pada tahun 1973.2. Tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudianmengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikanketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.

Page 5: Apa Itu Jurnal Ilmiah

3. Tahun1994, setelah berlangsung selama 10 tahun IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 danmelakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.” IAI mengadopsipernyataan International Accounting Standard Committee (IASC) sebagai dasar acuan Standar AkuntansiKeuangan yang berlaku di IndonesiaSejarah Perkembangan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan di IndonesiaIAI didirikan di Jakarta tanggal 23 Desember 1957. Pengembangan SAK di Indonesia telah dimulai sejak tahun1973 dengan dibentuknya Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur daripada GAAP dan GAAS. Selanjutnyapada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia yang bertugas menyusun dan mengembangkan StandarAkuntansi Keuangan. Kemudian komite PAI tersebut pada tahun 1994 diubah menjadi Komite Standar AkuntansiKeuangan. Pada kongres VIII 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah kembali namanya menjadi DewanStandar Akuntansi Keuangan (DSAK) untuk masa bakti 1998–2002 dan diberi otonomi khusus untuk menyusun danmengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga telah dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) dan DewanKonsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK). Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk pada tanggal 18Oktober 2005 untuk menopang kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan perlakukan akuntansitransaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK.Tiga Pilar Standar Akuntansi Indonesiaa. Standar Akuntansi KeuanganStandar Akuntansi Keuangan adalah SAK yang telah berlaku sekarang, Dengan SAK yang telah terkonvergensi keIFRS diharapkan akan memberikan perpektif pemahaman yang sama bagi investor asing dalam membaca laporankeuangan perusahaan Indonesia ataupun investor Indonesia yang ingin ekspansi ke luar negeri.b. Standar Akuntansi Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP)IAI pada tanggal 17 Juli 2009 yang lalu, telah menerbitkan SAK untuk Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) atau The Indonesian Accounting Standars for Non-Publicly-Accountable Entities, dan telah disahkan oleh

Page 6: Apa Itu Jurnal Ilmiah

DSAK IAI pada tanggal 19 Mei 2009. Apabila SAK-ETAP ini telah berlaku efektif, maka perusahaan kecil sepertiUKM tidak perlu membuat laporan keuangan menggunakan PSAK. SAK-ETAP memberikan banyak kemudahan untukperusahaan dibandingkan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Sesuai ruang lingkup SAK-ETAPmaka standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik (entitas yang tidak memilikiakuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum).c. Standar Akuntansi SyariahIAI sebagai lembaga yang berwenang dalam menetapkan SAK dan audit bagi berbagai industri merupakan elemenpenting dalam pengembangan perbankan syariah di Indonesia, dimana perekonomian syariah tidak dapat berjalan danberkembang dengan baik tanpa adanya SAK yang baik. Untuk itulah maka pada tanggal 25 Juni 2003 telahJURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL. 1, NO. 4, JULI 2012115ditandatangani nota kesepahaman antara Bank Indonesia dengan IAI untuk kerjasama penyusunan berbagai standarakuntansi di bidang perbankan Syariah, termasuk pelaksanaan kerjasama riset dan pelatihan pada bidang yang sesuaidengan kompetensi IAI. Badan yang menerbitkan Standar Akuntansi Islam saat ini adalah the Accounting and AuditingOrganization for Islamic Financial Institutions yang didirikan 1991 di Bahrain. Sampai saat ini telah diterbitkan 56Standar Akuntansi Islam dalam bidang akuntansi, auditing, governance dan etika. Saat ini juga sedang disusun programCertified Islamic Public Accountant (CIPA) yang akan segera disebarluaskan ke beberapa negara (Alchaar, 2006).Tabel 2Perbandingan SAKSAK IFRS SAK ETAP SAK SyariahDigunakan oleh perusahaan yanglisting di Bursa Efek IndonesiaDigunakan olehperusahaan UKMDigunakan olehperusahaan berbasis syariah

Page 7: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Menuju Standar Akuntansi Internasionala. Perbandingan Rerangka Konseptual FASB dan Rerangka Konseptual IASCRerangka Konseptual FASBDewan penyusun standar akuntansi di Amerika Serikat dibentuk pada tahun 1936 dengan namaCommittee onAccountingProcedure (CAP). Dewan ini bekerja sampai tahun 1959 dan berganti nama menjadi AccountingPrincilpes Booard (APB). APB bekerja sampai dengan tahun 1973, kemudian digantikan oleh FinancialAccounting Standards Board (FASB) sampai sekarang ini.Setelah mengalami beberapa titik waktu (Juncture)dalam merumuskan prinsip-prinsip akuntansi (Zeff 1984), FASB akhirnya berhasil membuat sebuah modelrerangka konseptual yang mapan disebut, Statement of Financial AccountingConcepts (SFAC).Rerangka inimerupakan dasar teoritis bagi FASB dalam mengembangkan Standard Akuntansi Keuangan di AmerikaSerikat.Standar-standar tersebut berkenaan dengan pengukuran aktivitas ekonomi, penentuan waktu kapanpengukuran dan pencatatan harus dilakukan, ketentuan pengungkapan mengenai aktivitas tersebut, penyiapan danpenyajian ringkasan aktivitas ekonomi tersebut dalam bentuk laporan keuangan.Rerangka Konseptual IASCPembentukan IASC terjadi pada tanggal 23 Juni 1973 di Inggris yang diwakili oleh organisasi profesi akuntansidari sembilan negara (Nobes dan Parker 1995: 9; dan Solomons,1986: 60). Tujuan pembentukan IASC adalahmemformulasi standar dan mendorong keberterimaan dan ditaatinya IFRS secara luas di dunia.(Solomons 1986:60). Sampai saat ini IASC beranggotakan sekitar 150 organisasi atau badan penyusun standard akuntansi dari 113negara (media akuntansi, 2000), dan telah berhasil merumuskan model teoritis yang juga mengadopsi meta teoridengan menempatkan tujuan sebagai top level. Model ini disebut Framework for the Preparation andPresentationof Financial Statements (FPPFS) (naskah asli terdapat di IAI, SAK, Oktober 2004).Perbandingan Rerangka Konseptual US GAAP dan IFRS

Page 8: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Perbandingan US GAAP dan IFRS dibagi menjadi 3 level, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1Gambar 1Rerangka Konseptual IFRSb. Tujuan Mengganti Standar Akuntansi KeuanganHarmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi denganmenentukan batasan–batasan seberapa besar praktik–praktik tersebut dapat beragam (Choi, et al. 1999). Beberapa pihakyang diuntungkan adalah perusahaan multinasional, kantor akuntan internasional, oraganisasi perdagangan, sertaIOSCO (International Organization of Securities Commissions).JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL. 1, NO. 4, JULI 2012116Tabel 3Perbedaan antara Adaptasi, Kovergensi, dan Full adopsiPerbedaan Adaptasi Konvergensi Full AdopsiArti harafiah Penyelarasan Pertemuan pada suatu titik pemakaianStandartakuntansiMembuat standar yangbenar-benar baruMembuat standar baru denganmempertimbangkan keadaan yang berlakuMentranslet standar lamamenjadi standar baruContohNegaraIndonesia sebelum IFRS Indonesia setelah 2012 Australia, HongkongInternational Financial Reporting Standards (IFRS) dijadikan sebagai referensi utama pengembangan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia karena IFRS merupakan standar yang sangat kokoh. Sebelumnya IFRS ini lebihdikenal dengan nama International Accounting Standards (IAS) yang diterbitkan antara tahun 1973 dan 2001 olehBoard of the International Accounting Standards Committee (IASC). Mengadopsi IFRS berarti mengadopsi bahasapelaporan keuangan global yang akan membuat suatu perusahaan dapat dimengerti oleh pasar global. Beralih ke IFRS

Page 9: Apa Itu Jurnal Ilmiah

bukan hanya sekedar pekerjaan mengganti angka-angka di laporan keuangan, tetapi mengubah pola pikir dan carasemua elemen di dalam perusahaan. Penerapan standar akuntansi yang sama di seluruh dunia akan mengurangimasalah-masalah terkait daya banding dalam pelaporan keuangan.Dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi dikenal dengan dua pendekatan (Hoesada, 2008) yaitu:Principle – Based Accounting Standards:1. Mengatur prinsip–prinsip akuntansi untuk suatu jenis transaksi, khususnya terkait dengan pengakuan danpegukuran, dan tidak mengatur untuk suatu jenis industri tertentu.2. Kelebihannya :principle based system tidak atau sedikit memberi peluang untuk melakukan kreativitas negatif atasperaturan akuntansi. Dua transaksi yang secara substansi sama akan diperlakukan dan dicatat sama oleh duaperusahaan yang berbeda. Serta pengaturan akuntansi yang ada berlaku untuk seluruh perusahaan.3. Memerlukan banyak professional judgement yang menuntut kompetensi dan integritas yang tinggi, kesiapanprofesi pendukung dengan semakin dominannya fair value accounting.4. Digunakan oleh international Accounting Standards Board (IASB)Ruled – Based Accounting Standards:1. Mengatur secara lebih detail dan biasanya hanya berlaku untuk suatu industri tertentu.2. Kelebihannya: lebih mudah diterapkan karena peraturannya lebih eksplisit.3. Tidak banyak memerlukan professional judgement. Namun, membuka peluang untuk melakukan sesuatu dengantujuan sempit.4. Digunakan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB)FASB mereflesikan tingkat kecanggihan dan adidaya ekonomi dan keuangan Amerika Serikat, sebaliknya IASberupaya merangkul seluas–luasnya semua negara–negara di dunia dari yang paling kaya-canggih sampai pada negarayang paling terbelakang-miskin (Hoesada, 2008). Konvergensi IFRS terhadap PSAK akan menyebabkan PSAK yangtadinya bersifat Ruled–Based menjadi bersifat Principle–Based. Compliance terhadap IFRS menyebabkan laporankeuangan perusahaan Indonesia akan dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan perusahaan dari negara lain,

Page 10: Apa Itu Jurnal Ilmiah

sehingga akan sangat jelas kinerja perusahaan mana yang lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas SAK. Selain itu,program konvergensi juga bermanfaat untuk mengurangi biaya modal dengan membuka peluang fund raising melaluipasar modal secara global, meningkatkan investasi global, dan mengurangi beban penyusunan laporan keuangan,meningkatkan kredibilitas dan kegunaan Laporan Keuangan, meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan, danmenciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan. Di sisi lain tujuan konvergensi IFRS adalah agar laporankeuangan berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS dankalaupun ada diupayakan hanya relatif sedikit sehingga pada akhirnya laporan auditor menyebut kesesuaian denganIFRS. Radebaugh (1975:41) mengemukakan bahwa banyak sekali faktor lingkungan yang berpengaruh terhadappengembangan tujuan, standar, dan praktik akuntansi.Karakteristik dan tingkatan yang berbeda antar negara merupakan hambatan mendasar yang dihadapi dalamproses harmonisasi Standar Akuntansi Keuangan. Hambatan lain yang muncul adalah adanya perbedaan kebutuhan dankeinginan antara negara maju dengan yang belum maju dan antara negara yang tingkat pertumbuhan ekonominya sangattinggi dan negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi lebih rendah bahkan sangat rendah. Apa yang tepat diterapkandi Amerika Serikat, belum tentu cocok diterapkan di negara lain dengan karakteristik lingkungan dan perkembanganekonomi yang berbeda. Demikian pula apa yang dirancang oleh G4+1 belum tentu cocok diterapkan untuk seluruhanggota IASC. Yang harus dilakukan oleh IASC sebagai badan penyusun Standar Akuntansi Internasional adalahmembuat para anggota merasa butuh menerapkan IFRS.Dampak dari harmonisasi SAK salah satunya adalah globalisasi profesi akuntansi. Seiring dengan kemajuanteknologi dan informasi, profesi akuntan dituntut untuk lebih berkembang yang mendorong profesi akuntan untuksemakin mengembangkan wawasan, keterampilan, pendidikan, dan etika menjadi tanggung jawab penuh dari profesiakuntan.Masalah muncul setiap ada standar baru yang diterbitkan untuk menyempurnakan keberadaan standar tersebut.

Page 11: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Peran akuntansi akan semakin sentral sebagai pengelolah informasi. Bahkan banyak yang belum memahamiJURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL. 1, NO. 4, JULI 2012117transformasi di pasar keuangan.Profesi ini tampaknya semakin bergerak sehingga setiap data semakin berati di dalampengambilan keputusan.Dengan adanya harmonisasi Standar Akuntansi Keuangan maka profesi akuntansi lulusanIndonesia berkesempatan untuk bekerja di mana saja di dunia, karena program pendidikan akuntansi yang merekatempuh adalah program yang sesuai dengan standar internasional (Hadibroto, 2007).SIMPULANStandar akuntansi tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatunegara.Dan adanya era globalisasi dan semakin aktifnya pasar modal di Indonesia menyebabkan Prinsip AkuntansiIndonesia yang berlaku umum tidak dapat lagi menampung dan menjawab permasalahan yang timbul dalampraktik.Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk mengadopsi penuh International Accounting Standards sebagaidasar acuan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatanperdagangan antar negara dan munculnya perusahaan–perusahaan multinasional. Salah satu usaha harmonisasi standarakuntansi, yaitu dengan membuat perbedaaan–perbedaan antar standar akuntansi di berbagai negara menjadi semakinkecil, sehingga standar akuntansi antar negara tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Standar Akuntansi Keuanganyang lengkap dan komprehensif merupakan dambaan semua pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Olehkarena itu, standar akuntansi keuangan ini dari waktu ke waktu akan terus dilengkapi dan disempurnakan sesuai dengantuntutan dan perkembangan praktik bisnis dan profesi akntansi.Ucapan Terima KasihUcapan terima kasih ditujukan kepada J.C. Shanti, SE, MSi, Ak selaku pembimbing dari tugas akhir makalah ini.REFERENSIAlchaar, M.N., 2006. Newsletter AAO-IFI.AAO-IFI website diunduh 27 April 2012.

Page 12: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Ans, S.S., Sejarah Akuntansi di Indonesia, (http://www.samuelsinaga.blogspot.com, diunduh 04 April 2012).Arja, S., 1999, Akuntansi Internasional: Harmonisasi Versus Standardisasi, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.1,No.2, November: 144–161.Choi, F.D.S., Carol A.F., Garry K.M., 1999, International Accounting, 3th Edition, US: Prentice Hall International.Diga, J., dan Yunus H., 1997, Accounting in Indonesia, Accounting in the Asia-Pacific Region, Singapore: John Wiley.Hadibroto, A., 2007, Peran IAI K.APd dan Perguruan Tinggi di Indonesia dalam menghadapi Tantangan Globalisasi,Simposium Nasional Standar Kualitas Pendidikan Tìnggi Akuntansi, April.Hendriksen, E.S., 1995, Teori Akuntansi, Edisi Keempat, Jilid Satu, Jakarta: Erlangga.Hoesada, J., 2008, Overview for Accounting Framework of IFRS, Lokakarya IFRS for Today, Bandung: UniversitasKristen Maranatha.Ikatan Akuntan Indonesia, 2008, Prinsip Akuntansi: Sejarah SAK, (http://www.iaiglobal.or.id, diunduh 3 April 2012).Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Program Konvergensi IFRS 2009, (http://www.iaiglobal.or.id, diunduh 3 April 2012).Kwik, K.G., 1994, Analisis Ekonomi Politik Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Lilik P., 2007, Dampak Harmonisasi Standar Akuntansi Keuangan terhadap Peran Akuntansi, Perkembangan ProfesiAkuntan dan Pendidikan Akuntansi, Manajemen, Akuntansi dan Bisnis, Vol.5, No.3, Desember: 372-378.Narsa, I.M., 2007, Struktur Meta Teori Akuntansi Keuangan (Sebuah Telaah dan Perbandingan antara FASB danIASC), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.9, No.2, November: 43-51.Nobes, C., dan Parker R., 1995, Comparative International Accounting, 4th Edition, Hemel Hempstead: Prentice-HallInternational (UK) .Nunik, L.D., 2010, Perbedaan IFRS, US GAAP, dan PSAK: Investment Property, Jurnal Akuntansi, Vol.2, No.1, Mei:59-69.Radebaugh, L.H.F., 1975, Environmental Factors influencing the Development of Accounting Objectives, Standards,and Practices in Peru, The International Journal of Accouting Education and Research.

Page 13: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Rindu, R.G., 2009, Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Menuju International Financial ReportingStandards, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.14, No.2, Juli: 153-166.Rosser, J.B.Jr., 1999, On the Complexities of Complex Economic Dynamics, Journal of Economic Perspectives, 12(4),p: 169-192.Solomons, D., 1986, MakingAccounting Policy:The Quest for Credibility in Financial Reporting, New York: OxfordUniversity Press.Soemarso, S.R., 1995, Akuntansi Suatu Pengantar, Jilid I, PT Rineka Cipta Mandiri. Jakarta.Zeff, S.A., 1984, Some Junctures in the Evolution of the Prosess Establishing Accounting Principles in the U.S.A.:1917-1972, Accounting Review, Vol.59, No.3, p: 447-468.

Page 14: Apa Itu Jurnal Ilmiah

BAB 2

JURNAL ILMIAH AKUNTANSI

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH

DENGAN BUNGA TABUNGAN KONVENSIONAL PADA PT. BANK MANDIRI, Tbk

ABSTRAK

Tabungan mudharabah adalah produk yang dikeluarkan oleh perbankan syariah, dimana

perhitungannya didasarkan pada prinsip bagi hasil, bukan berdasarkan tingkat suku bunga pada

umumnya. Dalam prinsip bagi hasil ini tidak digunakan suku bunga untuk menghitung

keuntungan dari sebuah tabungan, melainkan digunakannya nisbah/perjanjian bagi hasil yang

ditentukan antara deposan dengan bank yang bersangkutan di awal transaksi.

Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui perbandingan cara perhitungan

tabungan pada bank syariah yang menggunakan prinsip bagi hasil dengan cara perhitungan bank

konvensional yang menggunakan sistem bunga.

Berdasarkan perhitungan dan perbandingan dari kedua jenis perhitungan diatas yang didapat dari

PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri, Tbk , maka dapat disimpulkan bahwa

perhitungan tabungan dengan prinsip bagi hasil pada saat tahun 2011 lebih menguntungkan

dibandingkan dengan dengan menggunakan suku bunga.

Kata Kunci : Perbandingan perhitungan Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Dengan Bunga Tabungan

Konvensional

PENDAHULUAN

Dalam kegiatan perekonomian, salah satu kegiatan yang selalu ada adalah investasi.

Investasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan investasi di

bank.

Page 15: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit maupun bentuk-

bentuk lainnya.

Dalam praktiknya jika dilihat dari segi cara penentuan keuntungan yang akan diperoleh,

jenis bank dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bank yang berdasarkan prinsip

konvensional dan bank yang berdasarkan prinsip syariah. Dalam cara menentukan keuntungan,

bank berprinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu menetapkan bunga untuk produk

simpanan dan pinjaman, serta untuk jasa bank lainnya, pihak bank menerapkan biaya dalam

nominal tertentu. Sedangkan pada bank berprinsip syariah, menggunakan sistem dan operasi

sesuai prinsip syariah Islam yaitu penentuan imbalan terhadap dana yang dipinjam maupun yang

disimpan di bank didasarkan pada prinsip bagi hasil sesuai dengan hukum Islam.

Dengan perbedaan tersebut, maka akan mempengaruhi perhitungan pembagian

keuntungan pada produk bank konvensional maupun bank syariah, salah satunya adalah

tabungan. Tabungan merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat-syarat tertentu yang disepakati. Pada bank konvensional, pembagian keuntungan

ditentukan dengan menetapkan persentase bunga terhadap jumlah uang yang disimpan dalam

tabungan. Sedangkan pada bank syariah, pembagian keuntungan menggunakan mudharabah.

Mudharabah merupakan akad kerja sama antara dua pihak, yaitu pihak yang mempunyai modal

dan pihak yang mengelola modal. Pada pembagian keuntungan, pembayaran imbalan bank

syariah kepada pemilik dana dalam bentuk bagi hasil besarnya tergantung dari pendapatan yang

diperoleh oleh bank, apabila hasil usaha pihak bank besar maka pembagian keuntungan besar,

maupun sebaliknya.

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Kasmir (2008:11) bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke

masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

Menurut Kasmir (2008:41) bank syariah adalah bank yang menerapkan aturan perjanjian

berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain baik dalam hal untuk menyimpan dana

atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

Page 16: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Dasar hukum pada bank syariah dalam pelaksanaan kegiatan bank adalah Al Qur’an dan

Al Hadist. Dalam mencari keuntungan, bank yang berdasarkan prinsip syariah menggunakan

cara berikut :

1.    Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)

2.    Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)

3.    Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)

4.    Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)

5.    Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni dengan adanya pilihan pemindahan

kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak Bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)

Bank konvensional adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik menghimpun dana

maupun dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan berupa uang

atau sejumlah imbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu.

Persentase tersebut biasanya ditetapkan per tahun.

Dalam mencari keuntungan,bank berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua

metode, yaitu:

1.    Menetapkan bunga sebagai harga jual untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun

deposito. Sedangkan dalam menentukan keuntungan dari untuk pinjaman (kredit) berdasarkan

tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini disebut spread based.

2.    Untuk jasa-jasa bank lainnya, menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam

nominal atau persentase tertentu seperti biaya administrasi, biaya provisi, sewa, iuran dan biaya-

biaya lainnya. Sistem pengenaan biaya ini disebut fee based.

Menurut Kasmir (2008:34) simpanan tabungan adalah simpanan pada bank yang

penarikannya dapat dilakukan sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah dan penarikannya

dengan menggunakan slip penarikan, buku tabungan, kartu ATM atau sarana penarikan lainnya.

Sedangkan menurut Wiroso (2005:46) tabungan mudharabah adalah simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat

ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu.

Menurut Wiroso (2005:90) faktor yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah

1.    Besaran kontribusi investasi

2.    Penentuan jenis sumber dana yang diikutsertakan dalam perhitungan distribusi hasil usaha

3.    Jenis Penyaluran dana dan pendapatan yang terkait

Page 17: Apa Itu Jurnal Ilmiah

4.    Penentuan pendapatan dibagihasilkan

5.    Pemisahan Jenis Valuta

6.    Nisbah yang sudah disepakati diawal perjanjian

7.    Kebijakan Akuntansi

Menurut Kasmir (2008:37) faktor yang mempengaruhi suku bunga adalah:

1.    Kebutuhan dana

2.    Target laba yang diinginkan

3.    Kualitas jaminan

4.    Kebijaksanaan pemerintah

5.    Jangka waktu

6.    Reputasi perusahaan

7.    Produk yang kompetitif

8.    Hubungan baik

9.    Persaingan

Metode Bagi Hasil

1.      Profit Sharing

Profit sharing adalah sistem bagi hasil yang basis perhitungannya adalah dari profit yang

diterima bank dan jumlah yang dibagihasilkan adalah laba atau rugi bersih setelah dikurangi

seluruh biaya operasional.

2.      Revenue Sharing

Revenue sharing adalah sistem bagi hasil yang basis perhitungannya adalah dari pendapatan

bank dan jumlah yang dibagihasilkan adalah penghasilan kotor sebelum dikurangi dengan biaya

operasional.

METODOLOGI PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penulisan adalah

1.      Tabel distribusi dana pihak ketiga bank syariah periode Januari sampai dengan Oktober 2011.

2.      Tabel suku bunga bank konvensional periode Januari sampai dengan Oktober 2011.

Penulis menggunakan metode penelitian :

a.       Studi Lapangan

Page 18: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Dengan melakukan kunjungan langsung ke PT. Bank Syariah Mandiri guna

mengumpulkan data-data.

b.      Studi Pustaka

Dengan mencari referensi dari buku-buku atau literature-literature yang

berhubungan dengan pembahasan masalah dan digunakan sebagai

landasan teori.

Alat analisis yang digunakan :

1.      Analisis Deskriptis

Menggunakan tabel nisbah bagi hasil, tabel distribusi bagi hasil dana pihak

ketiga PT. Bank Syariah Mandiri dan tabel suku bunga PT. Bank Mandiri Tbk.

2.      Analisis Kuantitatif

a.       Rumus Jumlah Saldo Rata-rata (harian)

b.      Rumus Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Syariah

c.       Rumus Perhitungan Bunga Tabungan Konvensional

PEMBAHASAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel distibusi bagi hasil dana pihak

ketiga Bank Syariah Mandiri periode Januari sampai dengan Oktober 2011 dan tabel suku bunga

tabungan Bank Mandiri periode Januari sampai dengan Oktober 2011.

Perhitungan bagi hasil yang akan diperoleh nasabah, hanya dapat dilakukan setelah

diketahui pendapatan untuk jenis kelompok dana yang bersangkutan serta besarnya nisbah bagi

nasabah dan bank.

Dalam perhitungan bagi hasil tabungan mudharabah menggunakan rumus :

d.   Rumus Jumlah Saldo Rata-rata (harian)

Page 19: Apa Itu Jurnal Ilmiah

e.    Rumus Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Syariah

Tabel distribusi bagi hasil dana pihak ketiga yang dipakai sebagai ketentuan untuk dapat

mengetahui dan dapat memberikan nisbah bagi nasabah dan untuk bank setiap bulannya.

Perhitungan bunga yang akan diperoleh Tn. Reza untuk periode bulan Januari sampai dengan

Oktober 2011 adalah, dengan rumus :

Page 20: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Rangkuman

Hasil Penelitian

Perbandingan Perolehan Keuntungan Bagi Hasil dengan Bunga Tabungan pada

Bank Mandiri

BulanBank Syariah

(Rp)Bank Konvensional

(Rp)Selisih(Rp)

Januari 8.747,98 3.192,22 5.555,76Februari 13.086,90 4.775,19 8.311,71Maret 17.455,00 7.961,22 9.493,78April 15.208,42 5.676,71 9.531,71Mei 23.061,48 9.667,14 13.394,34Juni 40.559,19 19.609,58 20.949,61Juli 35.700,47 14.878,47 20.822,00Agustus 44.193,48 21.180,95 23.012,53September 39.237,11 18.770,54 20.466,57Oktober 32.600,62 14.550,59 18.050,03

Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapat perbandingan perolehan keuntungan bagi

hasil dan bunga tabungan seperti pada tabel diatas. Pada tabel tersebut, didapatkan bahwa

perolehan bagi hasil pada bank syariah lebih besar dibandingkan dengan bunga pada bank

konvensional. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Total Saldo yang akan diterima Nasabah

BulanSaldo Akhir

(Rp)Bank Syariah

(Rp)Bank

Konvensional (Rp)Januari 4.000.000,00 4.008.747,98 4.003.192,22Februari 3.500.000,00 3.513.086,90 3.504.775,19Maret 6.000.000,00 6.017.455,00 6.007.961,22April 7.500.000,00 7.515.208,42 7.505.676,71Mei 11.500.000,00 11.523.061,48 11.509.667,14Juni 13.500.000,00 13.540.559,19 13.519.609,58Juli 15.500.000,00 15.535.700,47 15.514.878,47Agustus 13.500.000,00 13.544.193,48 13.521.180,95September 13.500.000,00 13.539.237,11 13.518.770,54Oktober 12.000.000,00 12.032.600,62 12.014.550,59

Page 21: Apa Itu Jurnal Ilmiah

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nasabah Bank Syariah Mandiri mendapat

keuntungan lebih besar dengan nisbah 34% dibandingkan nasabah Bank Mandiri dengan

persentase bunga yang telah ditentukan.

Kesimpulan

1.    Untuk perbandingan perhitungan tabungan mudharabah dengan tabungan

konvensional bulan Januari sampai Oktober 2011, dapat disimpulkan bahwa

bagi hasil tabungan mudharabah lebih besar dibandingkan dengan bunga

tabungan konvensional.

2.    Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa pada saat bulan Januari

sampai Oktober 2011, perolehan keuntungan yang didapatkan nasabah Bank

Syariah Mandiri lebih menguntungkan dikarenakan bagi hasil yang akan

diperoleh nasabah tergantung pada besarnya nisbah, saldo rata-rata harian

tabungan, saldo rata-rata harian jenis tabungan dan distribusi bagi hasil.

Sedangkan pada tabungan yang menggunakan sistem bunga, hanya

tergantung pada besarnya saldo rata-rata harian tabungan nasabah dan

persentase bunga

Saran-saran1. Bagi masyarakat umum, hendaknya lebih memahami apa yang dimaksud

dengan sistem bunga yang diterapkan di bank konvensional dan sistem bagi

hasil yang diterapkan di bank Syariah. Penulis menganjurkan agar

masyarakat dapat mempertimbangkan untuk menginvestasikan dananya

pada bank syariah.

2. Bagi pihak Bank Syariah Mandiri, hendaknya lebih meningkatkan pelayanan

dan usahanya agar dapat menarik minat masyarakat untuk

menginvestasikan dananya.