Apa Itu Bio Energy Power

download Apa Itu Bio Energy Power

If you can't read please download the document

Transcript of Apa Itu Bio Energy Power

Apa Itu Bio Energy Power ?Bio Energy Power adalah kombinasi OLAH ENERGI & OLAH GERAK yang khusus dirancang berdasarkan teori medis dengan tujuan membangkitkan / mengoptimalkan kemampuan tubuh dalam mengobati diri sendiri baik fisik maupun psikis yang oleh dunia kedokteran disebut Autotherapy.

Olah energi Bio Energy Power akan melipatgandakan besaran energi di dalam tubuh kita, sedangkan olah gerak Bio Energy Power akan memposisikan energi yang besar tersebut di bagian bagian tubuh tertentu yang pada akhirnya membangkitkan kemampuan autotherapy.

Bio Energy Power tidak hanya baik untuk diilakukan oleh mereka yang sehat, akan tetapi sangat baik untuk dilakukan oleh mereka yang sedang sakit, karena: Bio Energy Power sinergis dan sangat mendukung pengobatan medis.

Keunggulan Berlatih Bio Energy Power1. Tidak terkait dengan agama dan kepercayaan tertentu. 2. Hanya terdiri dari 3 gerakan sederhana yang mudah dilakukan oleh siapa saja. 3. Latihan penguasaan gerakan/jurus Bio Energy Power hanya memerlukan 3 kali pertemuan @ 1 jam setiap pertemuan. 4. Latihan Bio Energy Power untuk selanjutnya dapat dilakukan sendiri dan hanya memerlukan waktu 15 menit setiap harinya. 5. Tidak memerlukan tempat dan peralatan khusus, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. 6. Dan masih banyak keunggulan - keunggulan lainnya

Home Berita Profil Organisasi Pengurus Daerah

Badan Kejuruan Keanggotaan Sertifikasi Kontak

Back to top Currently viewing: Nasional Internal Profil Tokoh ArtikelBioenergi: Alternatif yang Efektif ?Oleh : Neneng Goenadi

Hampir satu dekade ini, bioenergi telah meluncur kencang dari industri yang sifatnya ceruk (niche) menjadi agenda utama lingkungan hidup serta energi daur ulang bagi negara-negara maju. Dalam pidato kenegaraannya, Januari 2007, Presiden George Bush secara eksplisit menyatakan, Amerika Serikat harus mengutamakan ekspansi penggunaan biodiesel, berinvestasi di cellulosic ethanol, dan memastikan standar penggunaan 35 miliar galon energi daur ulang, atau alternatif, pada 2017. Itu artinya, lima kali lipat dari target 7,5 miliar galon di tahun 2012. Masih di bulan yang sama, Komisi Eropa menargetkan harus tersedia 20% sumber energi daur ulang dari seluruh pencampuran penggunaan energi di tahun 2020, termasuk minimum 10% dari bioenergi untuk sektor transportasi. Logika dari dua pengumuman tersebut adalah sama: (1) perlunya pengamanan terhadap persediaan energi melalui keragaman sumber energi dan pertumbuhan sumber domestik; (2) keinginan menyelesaikan kekhawatiran terhadap masalahmasalah lingkungan, termasuk emisi efek rumah kaca; dan (3) dukungan terhadap penawaran bioenergi untuk sektor agrobisnis. Di Accenture, kami percaya, assessment pragmatis dibutuhkan untuk perkembangan bioenergi dalam konteks global dan keberlanjutannya di tingkat negara (nasional). Bioenergi adalah satu permasalahan yang kompleks. Pasalnya, ada persilangan rantai nilai antara sektor pertanian, energi dan transportasi. Juga, persilangan kepentingan politik, ekonomi dan sosial. Memang, beberapa elemen telah matang, seperti proses produksi generasi pertama. Namun, ada beberapa hal dari sudut teknologi ataupun komersial yang merupakan hal baru, seperti manajemen agro dan produksi bioteknologi. Lalu, meski industri bioenergi belum merupakan realitas, arti sebagai industri yang berkelanjutan sudah beragam, baik di tataran geografis maupun kurun waktunya. Lihat saja, bagi beberapa negara maju, muncul kekhawatiran bahwa membangun industri bioenergi secara besar-besaran akan membuat kapasitas berlebih dibandingkan dengan sisi permintaan (demand). Sementara itu, bagi negara sedang berkembang, tantangannya adalah bagaimana menciptakan sekaligus memelihara persediaan bioenergi yang dapat meningkatkan pendapatan untuk

industri pertanian serta mendukung pengembangan ekonomi pedesaan. Bila ditelaah, beberapa tema pokok akan menyatukan perkembangan industri bioenergi. Apa saja? Pertama, shifting the supply curve; menggeser kurva persediaan yang terkait dengan evolusi persediaan sumber serta produksi bioenergi. Termasuk, pemahaman terhadap faktor-faktor yang memengaruhi dan memberi dampak terhadap perubahan yang terjadi. Saat ini, tak ada industri bioenergi yang sifatnya global. Yang ada, sifatnya nasional (negara). Walau demikian, tak ada alasan fisik mengapa di jangka panjang, bioenergi terbatas hanya jadi perdagangan nasional atau regional. Contoh, ada model rantai persediaan global seperti Producer Market, yang upaya-upayanya difokuskan pada keyakinan bahwa ada kesempatan pengembangan komersial, terutama untuk ekspor bahan baku dan produksi. Hal ini mirip tantangan yang dihadapi perusahaan minyak dalam mengelola eksplorasi dan produksi, serta menyesuaikan strategi perusahaan untuk skala global. Kedua, shifting the demand curve; menggeser kurva permintaan berdasarkan pengamatan terhadap sejauh mana dukungan pemerintah, dunia otomotif dan peritel terhadap penggunaan bioenergi sebagai alternatif terbaik pengganti bahan bakar bensin. Misalnya, pemerintahan negara maju memiliki dan memberi fasilitas pendukung untuk pengembangan industri, antara lain mandat pemerintah, kredit pajak, subsidi, hibah, bunga bank yang nyaman atau garansi, dan kontrol terhadap penggunaan bahan bakar untuk kendaraan milik pemerintah. Ketiga, creating the energy industry; menciptakan kembali industri energi adalah mengamati tantangan-tantangan yang berhubungan dengan penciptaan pasar yang sepadan, baik untuk sumber, produksi, transportasi maupun distribusi bioenergi. Walau ada perdagangan antara AS dan Brasil untuk etanol dan bahan pokok seperti jagung, gula dan soya, industri bioenergi lebih didominasi transaksi bilateral. Agar bioenergi dapat diproduksi sesuai dengan volume dan target waktu, skala yang ingin dicapai harus diselaraskan dalam mata rantai nilai. Di sini, investasi kapital yang sangat besar memerlukan cara pengelolaan risiko yang andal, seperti ketetapan standardisasi, penentuan harga di pasar perdagangan, instrumen keuangan yang dapat menopang risiko dan dukungan pemerintah. Keempat, changing the shape of the curves; mengubah bentuk kurva pada intinya melihat faktor-faktor yang dapat mengubah paradigma. Saat ini, banyak diskusi di sektor bioenergi tentang kemungkinan teknis serta komersialisasi produksi generasi kedua etanol. Namun, yang perlu mendapat perhatian adalah cakupan yang lebih luas, termasuk aspek teknologi pengelolaan yang tampaknya masih bersifat untung-untungan -- yang notabene sebetulnya merupakan bagian dari mata rantai nilai industri ini. Lainnya, hal penting yang juga berpengaruh terhadap perubahan paradigma ini adalah donor atau yang mendanai teknologi untuk menstimulasi pertumbuhan industri ini. Misalnya, Virgin kini tengah mencari prospek memproduksi etanol untuk bahan bakar kereta dan pesawat jet. Lantas, bagaimana Indonesia? Siapkah negeri ini menjadi penyedia dan pengelola rantai nilai bioenergi ini? Sebagai negara yang sangat mengandalkan sumber daya alam, rasanya percepatan untuk mengembangkan industri bioenergi ini merupakan prioritas besar yang tidak bisa menunggu satu dekade lagi

Istilah energi terbarukan sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi kita. Tanpa kita sadari, dalam keseharian kita sudah memanfaatkan energi ini untuk keperluan yang sederhana.Dari Kayu Hingga Angin Penggunaan kayu bakar untuk memasak sebenarnya adalah pemanfaatan energi terbarukan jenis biomassa. Menjemur pakaian di pekarangan rumah adalah bentuk pemanfaatan energi matahari. Nelayan yang menggunakan perahu layar tanpa motor sebenarnya memanfaatkan energi angin. Bahkan sejak zaman Khalifah Umar, sudah ada kincir angin untuk penggilingan dan pengairan. Tantangan Saat Ini Energi terbarukan adalah energi yang secara sunnatullah tersedia terus-menerus di alam. Minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak tersedia terus-menerus di alam. Ini karena bahan pembentuk minyak bumi menurut sejumlah pendapat ilmuwan adalah fosil yang baru dapat terbentuk setelah jutaan tahun terpendam dalam tanah. Bila kita menghubungkan energi dan hidup kita sehari-hari, maka penggunaan energi sebagian besar adalah pada listrik, kendaraan, dan memasak. Tantangan saat ini adalah bagaimana memanfaatkan energi terbarukan pada tiga bidang tersebut. Energi angin sebenarnya adalah energi gerak. Dengan bantuan pembangkit (generator), energi gerak dapat diubah menjadi energi listrik. Sinar yang dipancarkan matahari sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dapat diubah menjadi energi listrik atau menjadi energi panas. Setiap hasil fotosintesis tumbuhan juga menyimpan potensi untuk diubah menjadi energi panas. Air yang berada pada ketinggian tertentu memiliki potensi untuk menghasilkan energi gerak bila air tersebut dialirkan. Energi gerak ini kemudian bisa diubah menjadi energi listrik. Sungguh Allah Maha Pemurah, menyediakan sumber energi ini melimpah di alam. Tinggal bagaimana kita sebagai hamba-Nya mensyukuri nikmat ini yang kadang kita lupakan. Desa Bioenergi: Jhnde Seratus persen energi dari sumber terbarukan bukan lagi isapan jempol. Setidaknya ini telah dibuktikan Jhnde, sebuah desa di Jerman utara. Dijuluki Desa Bioenergi, Jhnde mengalihkan keseluruhan pasokan energinya kepada sumber terbarukan, yakni biomassa yang berupa tanaman dan kotoran ternak. Tak heran jika desa ini mendapatkan penghargaan European Solar Prizes 2005 dari Eurosolar, Perhimpunan Eropa untuk Energi Terbarukan. Kebutuhan listrik dan panas desa yang berpenduduk sekitar 750 jiwa ini didapatkan dari pusat pembangkit bioenergi. Pembangkit ini terdiri dari instalasi biogas berdaya 700 kW dan pembangkit panas berdaya 550 kW yang berbahan bakar serpihan kayu. Dengan pipa pemanas berjarak pendek (panjang keseluruhan pipa 5.500 m), panas yang dihasilkan dialirkan ke rumah-rumah. Pusat pembangkit energi ini sama sekali memanfaatkan sumber daya alam dari desa itu sendiri, sehingga benar-benar mandiri, alias tidak bergantung dari luar. Kotoran cair dari 800 ekor sapi dan 1.400 ekor babi, rumput serta tanaman lain digunakan

untuk menghasilkan biogas. Inilah yang kemudian mampu membangkitkan 4.000.000 kWh listrik per tahun. Di musim panas, panas yang dihasilkan cukup untuk pemanasan dan penyediaan air panas. Kebutuhan panas tambahan di musim dingin didapatkan dari pembangkit panas berbahan bakar serpihan kayu. Proyek percontohan dukungan Universitas Gttingen dan Universitas Kassel ini sekarang terkenal tidak hanya di seantero Jerman, namun juga di seluruh dunia. Desa bioenergi Jhnde menarik banyak pengunjung, pasalnya 100% pasokan energi dari sumber terbarukan bukan lagi mimpi kosong. Energi terbarukan adalah pilihan yang benar-benar dapat diwujudkan, yang ramah lingkungan, hemat, mandiri dan tidak tergantung pasokan luar. Pendek kata lebih menguntungkan dibandingkan sumber energi konvensional.

(Ibnu Kahfi Bachtiar & tim ISTECS on Air - 2007)

Sumber : 1. 2. 3. 4.Portal Media Informasi Energi, MIT Energy Club Online Forum, Introduction of Wind Power, WIP Munich,

5. http://www.eurosolar.de/en/index.php? option=com_content&task=view&id=199&Itemid=26Appreciation Municipality ofJhnde,

6.

A village provides its own energy,

Nara sumber: Ibnu Kahfi Bachtiar - S2 di Postgraduate Programme Renewable Energy, University of Oldenburg, Germany. - S1 Teknik Elektro ITB

BioenergiOppvarming ved bruk av bioenergi er et klimanytralt oppvarmingsalternativ. Rstoffet som brukes er

trevirke i form av ved, flis eller pellets. I Nordre Land er det satset bevisst p bioenergi gjennom flere r og vi har tatt i bruk flere former for bioenergi til oppvarming. Det er etablert to skogeiereide varmeselskaper i kommunen som kan levere ferdig varme. Dokka Biovarme eier og driver et nasjonalt pilotanlegg i skoleomrdet p Dokka. Anlegget leverer varme til en barnehage, barneskolen, ungdomsskolen, videregende og idrettshallen. Anlegget utvides til vinteren til ogs omfatte Land Museum. Det jobbes for tiden med en varmeplan for Dokka Sentrum med sikte p et fjernvarmeanlegg for

Apakah ini ajaran welas asih bioenergi? Apakah ini tingkat spiritualitas sang guru besar Bioenergi? ternyata dia tidak bisa menahan emosinya yang memuncak setelah ketahuan dia tidak bisa mengobati Ibunya sendiri yang sering kesurupan, hingga minta di ruqyah??? dimana kehebatan ilmu metafisiknya? dimana tingkat kekuatan tenaga dalamnya? menghadapi Jin saja tidak mampu??? Hebat Sang guru besar Bioenergi terjerat kasus penganiayaan dan pengeroyokan!! Sang guru besar tidak ubahnya seperti preman kampung yang tidak punya tata krama sama sekali!!!! Dalam iklannya dia mengklaim bisa menyelesaikan kasus hukum namun buktinya dia dipenjara karena menganiaya, lihat iklannya yang saya beri coretan hitam (klik gambar jika ingin melihat lebih besar) :

Jangan dipercaya bualan kosong iklan-iklan bioenergi, Insya Allah nanti kami akan menampilkan MP3 kesaksian orang-orang yang dikecewakan sang Master Gadungan ini!!

JIKA INGIN MELIHAT LEBIH JELAS KLIK GAMBAR DIATAS!!

Dalam iklannya dia mengklaim dapat mengatasi masalah dan mara bahaya namun nyatanya syaiful tidak berdaya ketika kantornya menghadapi marabahaya dari serbuan umat Islam. Lihat iklannya yang saya lingkari warna hitam (klik untuk memperbesar)

Contoh kasus ini membuktikan bahwa Kesaktian sang Master Bioenergi DR. Syaiful M.Maghsri DN.Med.,M.Ph. cuma bohong belaka!!!!! Dia tidak mampu memprediksi dengan ilmu trawangan bahwa kantor bioenergi centernya akan diserbu!!! Dia tidak bisa menunjukkan ilmu pukulan jarak jauh, kekuatan tenaga dalam atau kekebalannya sebab cuma bisa sembunyi takut digebukin!!! Dia tidak bisa membuat energi aura benteng perlindungan untuk melindungi kantor bioenergi center yang porak-poranda akibat sebuan umat Islam yang sudah sangat resah dengan aktifitas maksiyat dan perdukunannya???? Inga.Inga.. Jangan ketipu dengan iklan-iklan kehebatan Ilmu Metafisik bioenergi center yang cuma bohongan saja

JIKA INGIN MELIHAT LEBIH JELAS KLIK GAMBAR DIATAS Perkembangan Produksi Dan Kebijakan Bio Energi Di Beberapa Negara Wednesday, 16 April 2008JAKARTA, Seminar perkembangan produksi dan kebijakan bio energi di beberapa negara, yang diadakan oleh Kepala Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) yang diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 11 April 2008 bertempat di Ruang Seminar PSEKP, Gedung A Lantai IV Jl. A.Yani No.70 Bogor. Seminar dibuka oleh wakil kepala PSEKP dan paparan disampaikan oleh Dr. Ir. Delima Hasri Azahari, MS Sebagai peneliti pada PSEKP yang dihadiri oleh Sekretaris Ditjen Perkebunan....... dan Sekretaris Ditjen lainnya, Sekretaris Badan, Kepala Pusat Pengembangan, Kepala Pusat Penelitian, Kepala Balai Besar, Direktur Eksekutif LRPI, Direktur UNESCAP-CAPSA, Direktur Eksekutif SEAMEO-BIOTROF, Kepala LP3E, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Direktur Utama Perum Perhutani, Direktur Utama PT. SangHyang Sri, Para Kepala LPPM, Para LSM dan Para Peneliti PSEKP. Adapun peserta yang hadir pada umumnya diwakilkan. Berdasarkan hasil penjelasan dan pembahasan serta diskusi dari Seminar tersebut, disimpulkan sebagai berikut : Untuk mengatasi kebutuhan bahan bakar minyak akibat dari harga minyak bumi yang semangkin tinggi hingga mencapai US$ 110 per barel dan

berkurangnya cadangan minyak bumi dan adanya pemanasan global serta mewabahnya emisi carbondioksida, maka telah diupayakan dengan energi alternatif yang berupa bio-disel yang berasal dari ekstraksi tanaman dan biofuel atau bio-ethanol dari emisi carbondioksida. Perkembangan biofuel diberbagai negara saat ini dapat diperoleh hasil yaitu : (a) Pasar biofuel bukan pasar yang kecil; (b) Pendapatan dari usaha biofuel yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan yang tinggi; (c) Biofuel memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengurangi dampak gas rumah kaca; (d) Ketersediaan bahan baku dan pemanfaatan biosciences and technology; (e) Perkembangan harga minyak bumi yang disinergikan dengan implementasi kebijakan global biofuel.

Peluang pengembangan industri terkait adalah : (a) Industri penyediaan bahan baku berupa high fiber or energy cane, Miscanthus, bagas, sampah/limbah pengolahan kayu dan pemanfaatan algae; (b) Industri makanan, suplemen dan kosmetik yang berupa Hydroxypropionic, succinic, lactic dan levulinic acids, mobil hybrid; (c) Berkembangnya genomics yang membuka peluang untuk pengembangan produk untuk tujuan khusus dan personal; (d) Pemanfaatan ilmu pengetahunan dan teknologi dari drug artimisinin, bakar sintetis, atau ethanol sintetis dari biomas. Sinergi Kebijakan yang dilaksanakan oleh Negara Amerika (USA) dan NegaraNegara Bagian di Amerika sebagai berikut : Corparate Average Fuels Economy (CAFE) standard and vehicular efficiency; Kapasitas pabrik biofuel 5-8 juta gallon per tahun dengan Pusat Bioenergi yang memenuhi kriteria : (1) Diversifikasi ekonomi; (2) Pemanfaatan enerji alternatif; (3) Kontribusi pada revitalisasi pembangunan pedesaan; (4) Membangun industri baru; (5) Menciptakan lapangan kerja; (6) Memberdayakan penelitian dan pengembangan bioenergi Masyarakat Amerika dalam kehidupan di masa mendatang umumnya bergantung pada biosciences. Terdapat 362 perusahaan berbasis biosciences Mempekerjakan 11.000 tenaga kerja dengan total penjualan 3,5 milyar US$ Produksi ethanol di Kansas mencapai 250 juta gallon dan diproyeksikan akan mencapai produksi ethanol sebanyak 1 milyar gallon dalam waktu yang tidak terlalu lama. Perusahaan swasta mendapat bantuan dari pemerintah sebesar 76 juta US$ untuk membangun prototype pabrik ethanol dengan teknologi biogas yang menggunakan bahan-bahan yang mengandung karbon dari limbah ternak. Memanfaatkan kembali teknologi yang telah berumur ribuan tahun dan memanfaatkan mikroorganisme dan enzim untuk menghasilkan bahan makanan dan minuman yang berkualitas Mengawasi dan memonitor pengurangan emisi rumah kaca pada tahun 1990an sampai tahun 2020 yang meliputi : (1) 40% dari transportasi; (2) 20% dari tenaga listrik; (3) 23% dari sector Industri; (4) 8% dari sektor pertanian; dan (5) 8% dari sumber lainnya.

Pemerintah California menyediakan dana sebesar 300 milyar US$ untuk membangun industri bioenergi. Kondisi di Indonesia dalam melaksanakan pengembangan Biofuel mempunyai kendala yang dihadapi meliputi : (1) Kompetisi dengan penyediaan bahan pangan; (2) Biaya produksi yang relatif masih mahal; (3) Struktur pasar yang belum terkendali; (4) Infrastruktur yang belum mendukung; (5) Mata pencaharian penduduk di daerah pedesaan mayoritas masih bercocok tanam; (6) Masih mengalami kesulitan dalam memperoleh ketersediaan air; (7) Ketersediaan benih dan pupuk belum memadai dan tidak tepat waktu; dan (8) Kesulitan dalam jejaring logistik dan distribusi. Setelah 2 tahun sejak dicanangkannya biofuel oleh Presiden dengan ditetapkannya Perpres No. 5 Tahun 2006, bahwa pemakaian BBM oleh Pertamina dari B5 ke B2,5 pada sekitar 225 SPBU di Jakarta, Surabaya dan Bali (Denpasar, Badung dan Gianyar), saat ini hanya 16.000 Kilo Liter setahun yang merupakan 0.078% dari produksi CPO Indonesia. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan BBM dari BBN yang diperoleh dari bahan pangan yaitu sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu dan CPO belum bisa terpenuhi, baru mencapai 1% dari Target yang telah ditetapkan dalam Road Map Perpres tersebut. Ironisnya Perusahaan Biodiesel Indonesia yang berjumlah 9 Perusahaan yaitu EW Group, Platinum Resins Ind, Indo Biofuels Energy, Energy Alternatif Ind, Ganesha energy, Wilmar Bioenergi, Sumi Asih Group, Musim Mas dan Multi Kimia, semuanya mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku dari ekstrasi tanaman, seharusnya industri BBN tersebut merupakan salah satu komponen utama dalam ketahanan energi Indinesia.

Untuk memenuhi kebutuhan Biofuel yang telah ditargetkan dalam Road Map tersebut diperlukan dukungan kebijakan yang terdiri dari : (1) Penggunaan Biofuel secara mandatori; (2) Insentif fiscal dan moneter; (3) Insentif untuk pengurangan emisi; (4) Partisipasi dan sinergi dari pemangku kepentingan; (5) Sinergi dan koordinasi antar Departemen; (6) Insentif untuk pemasaran; (7) Pelaksanaan Perpres No. 5 Tahun 2006 secara konsisten; dan (8) Dukungan penuh Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset.

Last Updated ( Wednesday, 16 April 2008 )