AP Asesmen Pasien Ikaaa

download AP Asesmen Pasien Ikaaa

of 26

Transcript of AP Asesmen Pasien Ikaaa

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    1/67

    ASESMEN KEBUTUHAN PASIEN (AKP)

    GAMBARAN UMUM

     Proses asesmen pasien yang efektif akan menghasilkan keputusan tentang

    pengobatan pasien yang harus segera dilakukan dan kebutuhan pengobatan

    lanjutan untuk emergensi, elektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika

    kondisi pasien berubah. Proses asesmen pasien adalah proses yang terus

    menerus dan digunakan pada sebagian besar unit kerja rawat inap dan rawat

     jalan.Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama :

    • Mengumpulkan informasi dari data keadaan sik, psikologis, sosial, dan

    riwayat kesehatan pasien.

    • Analisis informasi dan data termasuk hasil laboratorium dan !majing

    "iagnostic# $%adiologi& untuk mengidentikasi kebutuhan pelayanan

    kesehatan pasien.

    • Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan

    pasien yang telah diidentikasi.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    2/67

    STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN

    • Standar AP.1

    'emua pasien yang dilayani rumah sakit harus diidentikasi kebutuhan

    pelayanannya melalui suatu proses asesmen yang baku.

     • Maksd dan t!an AP.1

    (etika pasien diterima di rumah sakit, staf perlu melaksanakan asesmen

    lengkap untuk menetapkan kenapa pasien perlu ke rumah sakit. Asesmen

    dilaksanakan oleh setiap staf berdasarkan lingkup profesi, peri)inan semua

    undang*undang, peraturan dan sertikasi. Pada periode ini, rumah sakit

    membutuhkan informasi khusus dan prosedur untuk mendapat informasi,

    tergantung pada kebutuhan pasien dan jenis pelayanan yang harus

    diberikan, contoh rawat inap atau rawat jalan. (ebijakan rumah sakit dan

    prosedur menetapkan bagaimana proses ini berjalan dan informasi apa yang

    harus dikumpulkan dan didokumentasikan.

     • E"#$#n As#s$#n AP.1

    +. (ebijakan dan prosedur rumah sakit menegaskan asesmen informasi yang

    harus diperoleh dari pasien rawat inap.'P-, Pedoman, (ebijakan

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    3/67

    /. (ebijakan dan prosedur rumah sakit menegaskan asesmen informasi yang

    harus diperoleh dari pasien rawat jalan.'P-, Pedoman, (ebijakan

    3. (ebijakan rumah sakit mengidentikasi tentang informasi yang harus

    didokumentasi untuk asesmen.'P-, Pedoman, (ebijakan

    % Standar AP.1.1

    %umah sakit telah menetapkan isi minimal asesmen berdasarkan undang*

    undang, peraturan dan standar profesi.

     % Maksd dan t!an AP.1.1

    Agar asesmen kebutuhan pasien konsisten, rumah sakit menetapkan dalam

    kebijakan, isi minimal asesmen yang harus dilaksanakan oleh dokter,

    perawat dan staf disiplin klinis lainnya. Asesmen dilaksanakan oleh setiap

    disiplin dalam lingkup profesi, peri)inan, undang*undang dan peraturan

    terkait atau sertikasi. 0anya mereka yang mempunyai kualikasi yang

    melaksanakan asesmen. 'etiap formulir asesmen yang digunakan

    mencerminkan kebijakan ini. %umah sakit menetapkan akti1itas asesmen

    pada pelayanan pasien rawat inap maupun rawat jalan. %umah sakit

    menetapkan elemen yang umum untuk semua asesmen dan menetapkan

    perbedaan, bila mungkin, lingkup asesmen pelayanan medis umum dan

    asesmen pelayanan medis spesialistis. Asesmen yang ditetapkan dalam

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    4/67

    kebijakan dapat dilengkapi oleh lebih dari satu orang atau lebih, dan dalam

    waktu yang berbeda. 'emua isi asesmen harus ada apabila pengobatan

    dimulai.

     % E"#$#n As#s$#n AP.1.1

    +. !si minimal asesmen ditetapkan oleh setiap disiplin klinis yang

    melakukan asesmen dan merinci elemen yang dibutuhkan di riwayat

    penyakit dan pemeriksaan sik.(ebijakan

    /. 0anya mereka yang mempunyai kualikasi sesuai peri)inan, undang*

    undang dan peraturan atau sertikasi dapat melakukan asesmen.(ebijakan

    3. !si minimal dari asesmen pasien rawat inap ditetapkan dalam

    kebijakan.'P-, Pedoman, (ebijakan

    2. !si minimal dari asesmen pasien rawat jalan ditetapkan dalam

    kebijakan.'P-, Pedoman, (ebijakan

     

    % Standar AP.1.&

    Asesmen awal keadaan pasien meliputi, e1aluasi keadaan sik, psikologis,

    sosial dan faktor ekonomi, termasuk pemeriksaan sik dan riwayat

    kesehatan masa lalu.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    5/67

     

    % Maksd dan t!an AP.1.&

    Asesmen awal dari seorang pasien, rawat jalan atau rawat inap, sangat

    penting untuk mengidentikasi kebutuhan pasien dan untuk memulai proses

    pelayanan. Asesmen awal memberikan informasi untuk :

    • Memahami pelayanan apa yang dicari pasien

    Memilih jenis pelayanan yang terbaik bagi pasien

    • Menetapkan diagnosis awal

    • Memahami respon pasien terhadap pengobatan sebelumnya

     ntuk mendapat informasi ini, asesmen awal termasuk e1aluasi

    kondisi4status medis melalui pemeriksaan sik dan riwayat kesehatan

    terdahulu. Asesmen psikologis menetapkan status emosional $contoh: pasien

    depresi, ketakutan atau agresif dan potensial menyakiti diri sendiri atau

    orang lain&. Pengumpulan informasi sosial tidak dimaksud untuk

    mengelompokan pasien. 5etapi, keadaan sosial pasien, budaya, keluarga,

    dan ekonomi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi respon

    pasien terhadap penyakit dan pengobatannya. (eluarga dapat sangat

    menolong dalam asesmen untuk perihal tersebut dan untuk memahami

    keinginan dan preferensi pasien dalam proses asesmen ini. 6aktor ekonomis

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    6/67

    dinilai sebagai bagian dari asesmen sosial atau secara terpisah bila pasien

    atau keluarganya yang bertanggung jawab terhadap seluruh biaya atau

    sebagian dari biaya selama dirawat atau waktu keluar dari rumah sakit.

    7erbagai staf yang berkualikasi memadai dapat terlibat dalam proses

    asesmen ini. 6aktor terpenting adalah bahwa asesmen lengkap dan tersedia

    bagi mereka yang merawat pasien.

     % E"#$#n As#s$#n AP.1.&

    +. 'emua pasien rawat inap dan rawat jalan mendapat assessmen awal

    yang termasuk riwayat kesehatan, pemeriksaan sik sesuai dengan

    ketentuan yang ditetapkan dalam kebijakan.8.P9, "P, 'P-, Pedoman,

    (ebijakan

    /. 'etiap pasien mendapat asesmen psikologis awal yang sesuai dengan

    kebutuhannya.8.P9, "P, 'P-, Pedoman, (ebijakan

    3. 'etiap pasien mendapat asesmen sosial dan ekonomis awal sesuai

    kebutuhannya.8.P9, "P, 'P-, Pedoman, (ebijakan

    2. Asesmen awal menghasilkan diagnosis awal.8.P9, "P, 'P-, Pedoman,

    (ebijakan

     

    % Standar AP.1.'

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    7/67

    (ebutuhan pelayanan medis dan keperawatan ditetapkan berdasarkan

    asesmen awal dan dicatat pada catatan klinisnya.

    % Standar AP.1.'.1

    Asesmen awal medis dan keperawatan pada pasien emergensi harus sesuai

    kebutuhan dan keadaannya.

     

    % Maksd dan t!an AP.1.' dan AP.1.'.1

    0asil utama asesmen awal pasien adalah untuk memahami kebutuhan

    pelayanan medis dan pelayanan keperawatan sehingga pelayanan dan

    pengobatan dapat dimulai. ntuk mencapai ini, rumah sakit menetapkan

    lingkup dan isi asesmen medis, keperawatan dan asesmen lain, kerangka

    waktu yang dibutuhkan menyelesaikan asesmen dan persyaratan

    dokumentasi asesmen . 'elain asesmen medis dan keperawatan adalah

    penting untuk inisiasi pelayanan, kemungkinan diperlukan asesmen lain dari

    praktisi pelayanan kesehatan termasuk asesmen khusus dan asesmen

    indi1idual. 'emua asesmen ini harus terintegrasi dan pelayanan yang sangat

    urgen harus di identikasi.

    Pada keadaan gawat darurat, asesmen medis dan keperawatan dapat

    dibatasi pada kebutuhan dan kondisi yang nyata. uga apabila tidak ada

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    8/67

    waktu untuk mencatat riwayat kesehatan dan pemeriksaan sik dari seorang

    pasien gawat darurat yang perlu dioperasi, dibuat catatan pada diagnosis

    praoperatif sebelum tindakan dilaksanakan.

     

    % E"#$#n P#n"aan AP.1.'

    +. (ebutuhan pelayanan medis ditetapkan melalui asesmen awal.

    %iwayat kesehatan terdokumentasi, pemeriksaan sik dan asesmen lain

    yang dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien yang terdeteksi."P, Pedoman,

    (ebijakan

    /. (ebutuhan pelayanan keperawatan pasien ditetapkan melalui asesmen

    keperawatan yang didokumentasi, asesmen medis, dan asesmen lain yang

    dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pasien."P, Pedoman, (ebijakan

    3. (ebutuhan pelayanan medis dicatat dalam rekam medis."P, Pedoman,

    (ebijakan

    2. (ebutuhan pelayanan keperawatan dicatat dalam rekam medis."P,

    Pedoman, (ebijakan

    ;. (ebijakan dan prosedur mendukung konsistensi pelayanan dalam

    semua bidang.Pedoman, (ebijakan

     

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    9/67

    % E"#$#n P#n"aan AP.1.'.1

    +. ntuk pasien gawat darurat, asesmen medis sesuai dengan kebutuhan

    dan kondisinya.Pedoman, (ebijakan

    /. ntuk pasien gawat darurat, asesmen keperawatan sesuai dengan

    kebutuhan dan kondisinya.Pedoman, (ebijakan

    3. Apabila operasi dilakukan maka sedikitnya ada catatan ringkas dan

    diagnosis praoperasi dicatat sebelum tindakan."P, Pedoman, (ebijakan

    % Standar AP.1.

    Asesmen harus selesai dan dicatat dalam kerangka waktu yang ditetapkan

    rumah sakit.

     

    % Maksd dan t!an AP.1.

    ntuk memulai pengobatan yang benar dan sesegera mungkin, asesmen

    awal harus diselesaikan secepat mungkin. %umah sakit menetapkan

    kerangka waktu untuk menyelesaikan asesmen, khususnya asesmen medis

    dan keperawatan. (erangka waktu yang akurat tergantung atas beberapa

    faktor, termasuk tipe pasien yang dilayani rumah sakit, kompleksitas dan

    lamanya pelayanan dan kondisi dinamis lingkungan pelayanan. "engan

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    10/67

    pertimbangan ini, maka rumah sakit dapat menetapkan kerangka waktu

    asesmen yang berbeda pada berbagai unit kerja yang berbeda.

    Apabila asesmen sebagian dan seluruhnya dilaksanakan diluar rumah sakit

    $misalnya dipraktek pribadi dokter yang merawat&, maka temuan dinilai

    ulang dan atau di1erikasi pada saat penerimaan sebagai pasien rawat inap,

    sesuai dengan kompleksitas pasien, rencana pelayanan dan pengobatan

    $contoh, penilaian ulang mengkonrmasi kejelasan diagnosis dan rencana

    pelayanan atau pengobatan, adanya hasil foto radiologi yang diperlukan

    untuk operasi, perubahan pada kondisi pasien, misalnya pemeriksaan ulang

    gula darah, identikasi hasil laboratorium yang penting yang perlu diperiksa

    ulang&.

     

    % E"#$#n P#n"aan AP.1.

    +. (erangka waktu yang sesuai untuk melaksanakan asesmen harus

    ditetapkan untuk semua jenis pelayanan.Pedoman, (ebijakan

    /. Asesmen harus diselesaikan dalam kerangka waktu yang ditetapkan

    rumah sakit.Pedoman, (ebijakan

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    11/67

    3.  5emuan dari semua asesmen diluar rumah sakit harus dinilai ulang dan

    di1erikasi pada saat pasien diterima sebagai pasien rawat inap.. Pedoman,

    (ebijakan

     

    % Standar AP.1..1

    Asesmen medis dan keperawatan awal harus selesai dalam waktu /2 jam

    setelah pasien dirawat atau lebih cepat karena kondisi pasien atau sesuai

    kebijakan rumah sakit.

    % Maksd dan t!an AP.1..1

    Asesmen medis dan keperawatan harus selesai dalam waktu /2 jam sesudah

    pasien diterima di rumah sakit dan tersedia untuk digunakan dalam seluruh

    pelayanan untuk pasien. Apabila kondisi pasien mengharuskan maka

    asesmen medis dan keperawatan dilaksanakan dan tersedia lebih dini4cepat.

     adi, pasien gawat darurat, asesmen harus segera dilakukan dan kebijakan

    menetapkan bahwa kelompok pasien tertentu harus dinilai lebih cepat dari

    /2 jam.

    Apabila asesmen medis awal dilaksanakan di ruang praktek pribadi dokter

    atau diluar rumah sakit sebelum dirawat di rumah sakit, maka hal ini harus

    terjadi sebelum 3< hari. Apabila waktu 3< hari terlampaui maka riwayat

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    12/67

    kesehatan harus diperbaharui dan pemeriksaan sik diulangi. ntuk

    asesmen medis yang dilakukan dalam waktu 3< hari sebelum dirawat inap,

    maka setiap perubahan kondisi pasien harus dicatat pada waktu mulai

    dirawat. Proses memperbaharui dan atau pemeriksaan ulang ini dapat

    dilakukan seseorang yang berkualikasi memadai.

     

    % E"#$#n P#n"aan 1..1

    +. Asesmen medis awal dilaksanakan dalam /2 jam pertama sejak rawat

    inap atau lebih dini4cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit .

    Pedoman, (ebijakan

    /. Asesmen keperawatan awal dilaksanakan dalam /2 jam pertama sejak

    rawat inap atau lebih cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit.

    Pedoman, (ebijakan

    3. Asesmen medis awal sebelum pasien di rawat inap, atau tindakan pada

    rawat jalan di rumah sakit, tidak boleh lebih dari 3< hari, atau riwayat medis

    telah diperbaharui dan pemeriksaan sik telah diulangi.Pedoman, (ebijakan

    2. ntuk asesmen kurang dari 3< hari, setiap perubahan kondisi pasien

    yang sign.Pedoman, (ebijakan

     

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    13/67

    = Standar AP.1.*

     5emuan pada asesmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien dan

    tersedia bagi para pemberi pelayanan pasien yang terkait.

    = Maksd dan t!an AP.1.*

     5emuan pada asesmen digunakan sepanjang proses pelayanan untuk

    menge1aluasi kemajuan pasien dan untuk memahami kebutuhan untuk

    asesmen ulang. -leh karena itu sangat perlu bahwa asesmen medis,

    keperawatan dan asesmen lain yang berarti, didokumentasikan dengan baik

    dan dapat dengan cepat dan mudah ditemukan kembali dalam rekam medis

    atau dari lokasi lain yang ditentukan standar dan digunakan oleh staf yang

    melayani pasien. 'ecara khusus, asesmen medis dan keperawatan

    terdokumentasi dalam waktu /2 jam setelah penerimaan sebagai pasien

    rawat inap. 0al ini tidak menghalangi tambahan asesmen yang lebih detail

    pada lokasi lain yang terpisah dalam rekam medis pasien, sepanjang tetap

    mudah diakses bagi mereka yang melayani pasien.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.1.*

    +. 5emuan pada asesmen dicatat dalam rekam medis pasien. 8.staf, "P

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    14/67

    /. Mereka yang memberi pelayanan kepada pasien dapat menemukan

    dan mencari kembali hasil asesmen di rekam medis pasien atau di lokasi

    tertentu yang lain. 8.staf, "P

    3. Asesmen medis dicatat dalam rekam medis pasien dalam waktu /2

     jam setelah pasien di rawat.Pedoman, (ebijakan

    2. Asesmen keperawatan dicatat dalam rekam medis pasien dalam waktu

    /2 jam setelah pasien dirawat.Pedoman, (ebijakan

     

    > Standar AP.1.*.1

    Asesmen medis awal harus didokumentasikan sebelum tindakan anestesi

    atau bedah.

    > Maksd dan t!an AP.1.*.1

    0asil asesmen medis dan setiap pemeriksaan diagnostik dicatat dalam

    rekam medis sebelum tindakan anestesi atau bedah.

     > E"#$#n P#n"aan AP.1.*.1

    +. Pasien yang direncanakan operasi dilaksanakan asesmen medis

    sebelum operasi.8.staf, "P, Pedoman, (ebijakan, ?1aluasi

    /. Asesmen medis pasien bedah dicatat sebelum operasi.8.staf, "P,

    Pedoman, (ebijakan

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    15/67

     

    = Standar AP.1.+

    Pasien di skrining untuk status gi)i dan kebutuhan fungsional dan dikonsul

    untuk asesmen lebih lanjut dan pengobatan apabila dibutuhkan.

    = Maksd dan t!an AP.1.+

    !nformasi yang didapat pada asesmen awal medis dan atau keperawatan,

    melalui penerapan kriteria skrining4penyaringan, dapat memberi indikasi

    bahwa pasien membutuhkan asesmen lebih lanjut 4 lebih dalam tentang

    status gi)i atau status fungsi, termasuk asesmen risiko jatuh. Asesmen lebih

    dalam ini mungkin penting untuk mengidentikasi pasien yang

    membutuhkan inter1ensi nutrisional, dan pasien yang membutuhkan

    pelayanan rehabilitasi medis atau pelayanan lain terkait dengan kemampuan

    fungsi yang independen atau pada kondisi potensial yang terbaik.

    @ara yang paling efektif untuk mengidentikasi pasien dengan kebutuhan

    gi)i atau fungsi adalah melalui kriteria skrining. @ontoh, formulir asesmen

    awal keperawatan dapat memuat kriteria ini. Pada setiap kasus kriteria

    skrining dikembangkan oleh staf berkualikasi memadai yang mampu

    melakukan asesmen lanjutan, dan bila perlu, membuat persyaratan

    pengobatan pasien. @ontoh, kriteria skrining untuk risiko nutrisional dapat

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    16/67

    dikembangkan oleh perawat yang akan menerapkan kriteria tersebut, ahli

    gi)i yang akan menyediakan inter1ensi diet yang direkomendasikan dan

    nutrisionis yang mampu mengintegrasikan kebutuhan nutrisi dengan

    kebutuhan lain dari pasien.

    = E"#$#n P#n"aan 1.+

    +. 'taf berkualikasi memadai (qualifed) mengembangkan kriteria untuk

    mengidentikasi pasien yang memerlukan asesmen nutrisional lebih lanjut.

    8.staf, "P

    /. Pasien disaring untuk risiko gi)i sebagai bagian dari asesmen awal.

    8.'taf, "P

    3. Pasien dengan risiko masalah gi)i menurut kriteria akan mendapat

    asesmen gi)i.8.staf

    2. 'taf berkualikasi memadai mengembangkan kriteria untuk

    mengidentikasi pasien yang memerlukan asesmen fungsional lebih lanjut.

    8.'taf

    ;. Pasien disaring untuk menilai kebutuhan asesmen fungsional lebih

    lanjut sebagai bagian dari asesmen awal.8.'taf

    . Pasien yang memerlukan asesmen fungsional sesuai kriteria dikonsul

    untuk asesmen tersebut.8.'taf

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    17/67

     

    = Standar AP.1.

    'emua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan

    dilakukan asesmen apabila ada yang sakit.

     

    = Maksd dan t!an AP.1.

    Pada saat asesmen awal dan asesmen ulang, prosedur skrining dilakukan

    untuk mengidentikasi pasien dengan rasa sakit, pasien dapat diobati di

    rumah sakit atau dirujuk. Bingkup pengobatan berdasarkan pelayanan yang

    ada.

    Apabila pasien diobati di rumah sakit, asesmen yang lebih komprehensif 

    dilaksanakan. Asesmen disesuaikan dengan umur pasien dan mengukur

    assessmen ulang dan follow up sesuai kriteria yang dikembangkan oleh

    rumah sakit dan kebutuhan pasien.

     

    = E"#$#n P#n"aan 1.

    +. Pasien di skrining untuk rasa sakit.8.Pasien, "P, 'P-, Pedoman,

    (ebijakan

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    18/67

    /. Apabila diidentikasi ada rasa sakit pada asesmen awal pasien dirujuk

    atau rumah sakit melakukan asesmen lebih mendalam, sesuai dengan umur

    pasien, intensitas sakit, kualitas seperti karakter, kekerapan, lokasi dan

    lamanya. "P, 'P-

    3. Asesmen dicatat sedemikian sehingga memfasilitasi asesmen ulangan

    yang teratur dan tindak lanjut sesuai kriteria yang dikembangkan oleh rumah

    sakit dan kebutuhan pasien "P, 'P-

     

    = Standar AP.1.-

    %umah sakit melaksanakan asesmen awal indi1idual untuk populasi tertentu

    yang dilayani rumah sakit.

    = Maksd dan t!an AP.1.-

    Asesmen awal dari populasi pasien tertentu memerlukan modikasi proses

    asesmen. Modikasi ini didasarkan atas karakteristik setiap populasi pasien

    atau pada situasi khusus. 'etiap rumah sakit mengidentikasi populasi

    tertentu tersebut dan situasi khusus ini, dan memodikasi proses. 'ecara

    khusus, apabila populasi yang dilayani rumah sakit, maka rumah sakit

    melakukan asesmen indi1idual untuk :

    • * Anak*anak

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    19/67

    • * "ewasa Muda

    • * -rang 5ua

    • * 'akit terminal

    • * Pasien kesakitan dan sakit kronis dan intens

    • * 8anita dalam proses melahirkan

    • * 8anita dalam proses terminasi kehamilan

    * Pasien dengan kelainan emosional atau gangguan jiwa

    • * Pasien dengan ketergantungan obat

    • * Pasien terlantar atau disakiti

    • * Pasien dengan infeksi atau penyakit menular

    • * Pasien yang mendapatkan kemoterapi atau radiasi

    • * Pasien yang daya imunnya direndahkan

    Asesmen pasien yang dicurigai ketergantungan obat dan atau alkohol dan

    asesmen pasien korban kekerasan dan yang terlantar, dipengaruhi oleh

    budaya dari populasi dimana pasien berada. Asesmen disini tidak dimaksud

    dan ditujukan untuk penemuan kasus secara proaktif. 5etapi asesmen pasien

    tersebut merupakan respons terhadap kebutuhan dan kondisi yang dapat

    diterima oleh budaya dan secara kerahasiaan.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    20/67

    Proses asesmen dimodikasi secara konsisten sesuai dengan undang*undang

    dan peraturan dan standar profesi terkait dengan populasi tsb dan situasi

    dan melibatkan keluarga sesuai keperluan.

     

    = E"#$#n P#n"aan 1.-

    +. %umah 'akit menetapkan kriteria tertulis. Adanya asesmen mendalam

    yang sangat khusus perlu dilaksanakan (ebijakan

    /. Proses asesmen untuk pasien dengan kebutuhan khusunya modikasi

    sehingga mencerminkan kebutuhan pasien "P, 'P-, Pedoman, (ebijakan

     

    = Standar AP.1.

    Pasien dalam proses meninggal dan keluarganya, dilakukan asesmen dan

    asesmen ulang sesuai kebutuhan indi1idual

    = Maksd dan t!an AP.1.

    Asesmen dan asesmen ulang harus dilaksanakan secara indi1idual untuk

    memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga apabila pasien mendekati

    kematian. Asesmen dan asesmen ulang harus sesuai kondisi pasien pada

    akhir kehidupan :

    • a. Cejala seperti mau muntah dari kesulitan pernapasan

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    21/67

    • b. 6aktor*faktor yang meningkatkan dan membangkitkan gejala sik

    • c. Manajemen gejala saat ini dan hasil respon pasien

    • d. -rientasi spritual pasien dan keluarga dan kalau perlu keterlibatan

    kelompok agama

    • e. (eprihatinan atau kebutuhan spiritual pasien dan keluarga, seperti

    putus asa, penderitaan, beban pengampunan

    f. 'tatus psikososial pasien dan keluarga seperti hubungan keluarga,

    kecukupan kemampuan apabila diperlukan perawatan di rumah. @ara

    mengatasi dan reaksi keluarga atas penyakit pasien

    • g. (ebutuhan dukungan atau pelayanan sementara (respite

    services) bagi pasien dari keluarga dan pemberi pelayanan lain

    • h. (ebutuhan alternatif atau tingkat pelayanan lain

    • i. 6aktor risiko bagi yang ditinggalkan dan cara mengatasi, potensi

    reaksi patologis atas kehilangan.

     

    = E"#$#n P#n"aan 1.

    +. Pasien dalam proses meninggal dan keluarganya dilakukan asesmen

    dan diasesmen ulang untuk adanya elemen a s4d i dalam maksud +.+< "P,

    'P-, Pedoman, (ebijakan

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    22/67

    /. 5emuan dalam asesmen mengarahkan pelayanan yang diberikan "P,

    'P-, Pedoman, (ebijakan

    3. 5emuan didokumentasikan dalam rekam medis "P, 'P-, Pedoman,

    (ebijakan

     

    = Standar AP.1.1/

    Asesmen awal termasuk penetapan kebutuhan untuk tambahan asesmen

    khusus.

    = Maksd dan t!an AP.1.1/

    Asesmen awal dapat mengidentikasi kebutuhan asesmen lain seperti,

    pelayanan gi)i, pendinginan mata dan seterusnya. %umah sakit merujuk

    pasien untuk asesmen tsb apabila pelayanan ini ada di rumah sakit atau

    dilingkungannya.

    = E"#$#n P#n"aan 1.1/

    +. Apabila ada kebutuhan asesmen khusus, pasien dirujuk didalam atau

    keluar rumah sakit 'P-, Pedoman, (ebijakan

    /. Asesmen khusus didalam rumah sakit dicatat dalam rekam medis "P,

    'P-, Pedoman, (ebijakan

     

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    23/67

    = Standar AP.1.11

    Penilaian awal termasuk penilaian kebutuhan rencana untuk perencanaan

    pemulangan (discharge)

    = Maksd dan t!an AP.1.11

    (ontinuitas pelayanan mempersyaratkan persiapan khusus dan pemikiran

    khusus untuk beberapa pasien seperti perencanaan pemulangan. %umah

    sakit mengembangkan mekanisme seperti, daftar kriteria untuk

    mengidentikasi pasien yang membutuhkan rencana pemulangan karena

    antara lain umur, kesulitan mobilitas 4gerak, kebutuhan pelayanan medis dan

    keperawatan lebih lanjut atau bantuan dalam akti1itas hidup sehari*hari.

    (arena perencanaan proses pemulangan dapat agak lama maka asesmen

    dan perencanaan dapat dimulai segera setelah pasien diterima sebagai

    pasien rawat inap.

    = E"#$#n P#n"aan 1.11

    +. Ada proses untuk identikasi pasien yang mungkin membutuhkan

    perencanaan matang pada saat pemulangan $discharge& 'P-, Pedoman,

    (ebijakan

    /. Perencanaan untuk pemulangan bagi pasien seperti ini dimulai segera

    setelah pasien diterima sebagai pasien rawat inap. "P

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    24/67

     

    > Standar AP.&

    'emua pasien dilakukan asesmen ulang pada inter1al tertentu untuk

    menetapkan respons terhadap pengobatan dan untuk merencanakan

    pengobatan lanjutan atau untuk rencana pemulangan dari rumah sakit.

    > Maksd dan t!an AP.&

    Asesmen ulang oleh para pemberi pelayanan kesehatan adalah kunci untuk

    memahami apakah keputusan pelayanan sudah tepat dan efektif. Pasien

    dilakuka asesmen ulang selama proses pelayanan pada inter1al tertentu

    sesuai kebutuhan dan rencana pelayanan atau sesuai kebijakan dan

    prosedur. 0asil asesmen ulang dicatat dalam rekam medis untuk informasi

    dan digunakan oleh semua staf yang memberi pelayanan.

    Asesmen ulang oleh dokter adalah terintegrasi dalam proses pelayanan

    pasien. "okter melakukan asesmen pasien gawat darurat setiap hari,

    termasuk akhir minggu, dan bila ada perubahan signikan pada kondisi

    pasien.

    Asesmen ulang dan hasilnya dicatat dalam rekam medis pasien :

    • "alam inter1al yang regular selama pelayanan $contoh, perawat

    mencatat secara periodik tanda 1ital sesuai kebutuhan dan keadaan pasien&.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    25/67

    • 'etiap hari oleh dokter pada pasien akut atau lebih jarang sesuai

    kebijakan rumah sakit.

    • 'ebagai respons terhadap perubahan kondisi pasien yang signikan.

    • 7ila diagnosis pasien berubah dan kebutuhan asuhan memerlukan

    perubahan rencana.

    • ntuk menetapkan apakah obat dan pengobatan lain berhasil dan

    pasien dapat dipindahkan atau keluar rumah sakit.

    > E"#$#n P#n"aan AP.&

    +. Pasien dilakukan asesmen ulang untuk menetapkan respons terhadap

    pengobatan. "P

    /. Pasien dilakukan asesmen ulang untuk perencanaan pengobatan

    lanjutan atau pulang dari rumah sakit."P

    3. Pasien dilakukan asesmen ulang dalam inter1al sesuai dengan kondisi

    pasien, rencana asuhan, kebutuhan indi1idual atau sesuai kebijakan dan

    prosedur. "P

    2. "okter melakukan asesmen ulang setiap hari, termasuk akhir minggu,

    selama fase akut perawatan dan pengobatannya. "P

    ;. ntuk pasien nonakut, kebijakan rumah sakit menetapkan keadaan,

    tipe pasien atau populasi pasien, dimana asesmen ulang oleh dokter dapat

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    26/67

    kurang dari sekali sehari dan menetapkan jadwal asesmen ulang bagi kasus

    seperti ini. "P

    . Asesmen ulang didokumentasikan dalam rekam medis. "P, 'P-,

    Pedoman, (ebijakan, ?1aluasi

     

    > Standar AP.'

    'taf yang berkualikasi memadai melaksanakan asesmen dan asesmen

    ulang.

    % Maksd dan t!an AP.'

    Asesmen dan asesmen ulang pasien adalah proses yang penting yang

    membutuhkan pendidikan khusus, pelatihan, pengetahuan dan ketrampilan.

     adi, untuk setiap jenis asesmen, ditetapkan indi1idu yang berkualikasi

    memadai untuk melaksanakan asesmen dan tanggung jawabnya dibuat

    tertulis. 'ecara khusus, mereka dengan kualikasi untuk melakukan asesmen

    pasien gawat darurat atau dan asesmen kebutuhan pelayanan keperawatan

    harus dengan jelas diidentikasi. Asesmen dilaksanakan oleh setiap disiplin

    dalam lingkup prakteknya, peri)inan, undang*undang dan peraturan terkait

    atau sertikatikasi.

    % E"#$#n P#n"aan AP.'

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    27/67

    +. %umah sakit menetapkan staf yang berkualikasi memadai untuk

    melaksanakan asesmen pasien atau asesmen ulang.

    /. 0anya mereka yang mempunyai i)in, sesuai undang*undang dan

    peraturan, atau memiliki sertikat, yang dapat melakukan asesmen.

    3. Asesmen gawat darurat hanya dapat oleh mereka yang mempunyai

    kualikasi tersebut.

    2. Asesmen keperawatan hanya dapat dilaksanakan oleh mereka yang

    mempunyai kualikasi tersebut.

    ;. 'taf yang berkualikasi memadai yang melaksanakan asesmen dan

    asesmen ulang pasien, tanggung jawabnya dibuat tertulis. "P, Pedoman,

    (ebijakan

     

    D Standar AP.

    'taf medis, keperawatan dan staf lain yang bertanggung jawab atas

    pelayanan pasien, bekerja sama menganalisis dan mengintegrasikan

    asesmen pasien.

     

    = Standar AP..1

    (ebutuhan pelayanan urgent atau penting di identikasi.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    28/67

     

    = Maksd dan t!an AP. dan AP..1

    Pasien mungkin mengalami banyak jenis asesmen diluar dan didalam rumah

    sakit oleh berbagai unit kerja dan berbagai pelayanan. Akibatnya, akan

    banyak 1ariasi informasi, hasil tes dan data lain di rekam medis pasien.

    Manfaat akan besar bagi pasien, apabila staf yang bertanggung jawab

    bekerja sama menganalisis temuan pada asesmen dan mengkombinasikan

    informasi dalam suatu gambaran komprehensif kondisi setiap pasien. "ari

    kerja sama ini, kebutuhan pasien di identikasi, ditetapkan urutan

    kepentingannya, dan dibuat keputusan pelayanan. !ntegrasi dari temuan ini

    akan memfasilitasi koordinasi pemberian pelayanan.

    Proses bekerja sama adalah sederhana dan informal bila kebutuhan pasien

    tidak kompleks. Pada pasien dengan kebutuhan yang kompleks atau yang

    tidak jelas, diperlukan pertemuan formal tim pengobatan, rapat kasus, ronde

    pasien. Pasien, keluarga dan pelaku lain yang membuat keputusan atas

    nama pasien dapat di ikutsertakan untuk proses pengambilan keputusan.

     

    DE"#$#n P#n"aan AP.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    29/67

    +. "ata dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan. 'P-,

    Pedoman, (ebijakan, ?1aluasi

    /. Mereka yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien diikutsertakan

    dalam proses. 8.'taf %'

     

    = E"#$#n P#n"aan AP..1

    +. (ebutuhan pasien disusun skala prioritasnya berdasarkan hasil

    asesmen."P, 'P-, Pedoman, (ebijakan

    /. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil dari proses asesmen

    dan setiap diagnosis yang telah ditetapkan apabila diperlukan. 8.Pasien

    3. Pasien dan keluarganya diberi informasi tentang rencana pelayanan

    dan pengobatan dan diikutsertakan dalam keputusan tentang prioritas

    kebutuhan yang perlu dipenuhi. 8.Pasien

     

    E PELA0ANAN LABRATRIUM

    % Standar AP.*

    Ada pelayanan laboratorium untuk memenuhi kebutuhan pasien dan semua

     jenis pemeriksaan sesuai dengan standar nasional, undang*undang dan

    peraturan.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    30/67

    > Maksd dan t!an AP.*

    %umah sakit mempunyai sistem untuk memberikan pelayanan laboratorium,

    termasuk pelayanan patologi klinik, yang dibutuhkan pasien rumah sakit,

    pelayanan klinis yang diberikan, dan kebutuhan para pemberi pelayanan.

    Pelayanan laboratorium diorganisir dan diberikan sesuai standar nasional,

    undang*undang dan peraturan.

    Pelayanan laboratorium, termasuk yang diperlukan untuk gawat darurat,

    dapat diberikan di dalam lingkungan rumah sakit, atau dengan melakukan

    kerjasama dengan pihak lain, atau keduanya. Pelayanan laboratorium harus

    tersedia di luar jam kerja untuk gawat darurat.

    Pelayanan dari luar rumah sakit harus mudah dicapai pasien. %umah sakit

    menyeleksi pelayanan laboratorium diluar rumah sakit berdasarkan

    rekomendasi direktur atau staf yang bertanggung jawab atas pelayanan

    laboratorium.

    Pelayanan diluar rumah sakit harus memenuhi undang*undang dan

    peraturan dan mempunyai reputasi ketelitian dan tepat waktu. Pasien diberi

    informasi apabila pelayanan laboratorium diluar rumah sakit tersebut dimiliki

    oleh dokter yang merujuk.

     

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    31/67

    > E"#$#n P#n"aan AP.*

    +. Pelayanan laboratorium harus memenuhi standar nasional, undang*

    undang dan peraturan. Pedoman, (ebijakan

    /. Pelayanan laboratorium yang adekuat, teratur dan baik di rumah sakit

    tersedia untuk memenuhi kebutuhan "P, Pedoman

    3. Pelayanan laboratorium untuk gawat darurat tersedia, termasuk diluar

     jam kerja. kebijakan

    2. Pelayanan laboratorium diluar rumah sakit dipilih berdasarkan reputasi

    yang baik dan yang memenuhi undang*undang dan peraturan. Pedoman,

    kebijakan

    ;. Pasien diberi tahu bila ada hubungan dokter yang merujuk dengan

    pelayanan laboratorium diluar rumah sakit. 8.Pasien, 'P-, Pedoman

     

    = Standar AP.*.1

    Ada program keamanan (saety) di Baboratorium, dijalankan dan

    didokumentasikan.

     

    = Maksd dan t!an AP.*.1

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    32/67

    Ada program keamanan yang aktif di laboratorium dengan tingkatan sesuai

    dengan risiko dan kemungkinan bahaya dalam laboratorium. Program ini

    menunjukkan praktek keamanan dan langkah pencegahan bagi staf, staf lain

    dan pasien apabila berada di laboratorium. Program laboratorium ini di

    koordinasi oleh manajemen program keamanan 4 keselamatan rumah sakit.

    Program keamanan laboratorium termasuk :

    (ebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung pemenuhan standar

    dan peraturan.

    • (ebijakan dan prosedur tertulis untuk penanganan dan pembuangan

    bahan infeksius dan berbahaya.

    •  5ersedianya peralatan keamanan sesuai praktek di laboratorium dan

    untuk bahaya yang dihadapi.

    • -rientasi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek

    keamanan kerja.

    • Pelatihan (in service training) untuk prosedur baru dan pengenalan

    bahan berbahaya baru.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.*.1

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    33/67

    +. Ada program keselamatan4keamanan laboratorium yang menjabarkan

    risiko keselamatan potensial di laboratorium dan di area lain yang ada

    pelayanan laboratorium. Pedoman, Program (erja

    /. Program ini bagian dari program manajemen keselamatan 4 keamanan

    rumah sakit dan melaporkan ke struktural manjemen tersebut, sedikitnya

    setiap tahun atau bial terjadi insiden keselamatan. "P, Pedoman, program

    (erja

    3. Ada kebijakan dan prosedur tertulis tentang penanganan dan

    pembuangan bahan berbahaya.'P-, Pedoman, (ebijakan

    2. !dentikasi risiko keselamatan dijabarkan melalui proses yang spesik

    dan atau peralatan yang mengurangi risiko keselamatan. pedoman

    ;. 'taf laboratorium diberikan orientasi untuk prosedur dan praktek

    keselamatan4keamanan kerja. 8.staf, "P, Program (erja

    . 'taf laboratorium mendapat pelatihan*pendidikan untuk prosedur baru

    dan penggunaan bahan berbahaya yang baru. '.'taf, "P, Program (erja

     

    = Standar AP.*.&

    'taf yang terlatih, terampil dan berpengalaman melaksanakan tes dan

    membuat interpretasi hasil.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    34/67

     

    = Maksd dan t!an AP.*.&

    %umah sakit menetapkan staf laboratorium yang melaksanakan tes,

    termasuk yang melaksanakan tes skrining di ruang rawat $bedside& dan staf 

    yang mengarahkan atau super1isi pemeriksaan. 'taf super1isor dan staf 

    teknis terlatih secara cukup dan adekuat, berpengalaman, cukup terampil

    dan sesuai pekerjaannya. 'taf teknis diberikan tugas, sesuai dengan latihan

    dan pengalamannya. 'ebagai tambahan, ada cukup staf untuk

    melaksanakan tes cito dan tersedia staf secukupnya selama seluruh jam

    pelayanan dan untuk gawat darurat.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.*.&

    +. "itetapkan mereka yang melaksanakan tes dan mereka yang

    mengarahkan dan mensuper1isi tes.(ebijakan

    /. 'taf terlatih dan berpengalaman yang cukup untuk melaksanakan

    tes. "P, Program (erja

    3. 'taf terdidik dan berpengalaman yang cukup untuk melakukan

    interpretasi hasil tes. "P, Program (erja

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    35/67

    2. 5ersedia jumlah staf yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan

    pasien. "P, Program (erja

    ;. 'taf super1isor cukup berkualikasi memadai (qualifed) dan

    berpengalaman. "P, Program (erja

     

    = Standar AP.*.'

    0asil pemeriksaan laboratorium tersedia 4 selesai dalam waktu sesuai

    ketetapan rumah sakit.

    = Maksd dan t!an AP.*.'

    %umah sakit menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan

    hasil tes laboratorium. 0asil dilaporkan dalam kerangka waktu sesuai dengan

    kebutuhan pasien, pelayanan yang diberikan, dan kebutuhan staf klinis.

    Pemeriksaan pada gawat darurat dan diluar jam kerja dan pada akhir minggu

    termasuk dalam ketentuan ini. 0asil pemeriksaan yang tersedia penting*

    segera (urgent), seperti dari unit gawat darurat, kamar bedah dan unit

    pelayanan intensif, diberikan perhatian khusus dalam proses perencanaan

    dan pemantauan. 'ebagai tambahan, bila pelayanan laboratorium

    di outsourcing, laporan hasil pemeriksaan juga harus sesuai dengan

    kebijakan yang ditetapkan rumah sakit atau yang tercantum dalam kontrak.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    36/67

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.*.'

    +. %umah sakit menetapkan waktu yang diharapkan untuk laporan hasil

    pemeriksaan. (ebijakan

    /. (etepatan waktu melaporkan hasil pemeriksaan urgent 4 gawat darurat

    dipantau. ?1aluasi

    3. 0asil dilaporkan dalam waktu sesuai dengan kebutuhan

    pasien. 8.Pasien, 8.(elg., 8.'taf, "P

     

    > Standar AP.*.'.1.

    Ada prosedur melaporkan hasil tes klinis yang kritis

    > Maksd dan t!an AP.*.'.1.

    Pelaporan dari hasil kritis tes diagnostik sangat penting sebagai bagian dari

    keselamatan pasien. 0asil tes yang secara signikan diluar batas nilai normal

    dapat memberi indikasi risiko tinggi atau mengancam kehidupan pasien.

    'angat penting bahwa rumah sakit mengembangkan suatu sistem pelaporan

    formal yang jelas bagaimana staf kesehatan mewaspadai hasil kritis tes

    diagnostik dan bagaimana staf mendokumentasi komunikasi ini.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    37/67

    Proses ini dikembangkan rumah sakit untuk pengelolaan hasil kritis dari tes

    diagnostik menyediakan pedoman bagi praktisi untuk meminta dan

    menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat. Prosedur ini juga

    menetapkan4mendenisikan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe

    tes, oleh siapa dan kepada siapa tes kritis harus dilaporkan dan menetapkan

    tata cara monitoring memenuhi ketentuan.

    > E"#$#n P#n"aan AP.*.'.1.

    +. 'ecara bersama*sama harus dibuat prosedur untuk pelaporan hasil

    kritis pemeriksaan 'P-

    /. Prosedur ini menetapkan nilai ambang kritis untuk setiap

    tes (ebijakan

    3. Prosedur menetapkan siapa dan kepada siapa harus

    dilaporkan (ebijakan

    2. Prosedur menetapkan proses pencatatan didalam rekam

    medis (ebijakan

    ;. Proses dimonitor pemenuhan ketentuan dan dimodikasi berdasarkan

    hasil monitoring (ebijakan, ?1aluasi

     

    = Standar AP.*.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    38/67

    'emua peralatan untuk pemeriksaan laboratorium diperiksa secara teratur,

    ada upaya pemeliharaan, dan kalibrasi, dan dibuat F dipelihara dokumentasi

    untuk kegiatan tsb.

     

    = Maksd dan t!an AP.*.

    'taf laboratorium bekerja untuk memastikan bahwa peralatan berfungsi

    baik, termasuk peralatan yang digunakan di ruangan, berfungsi pada tingkat

    yang dapat diterima, dan aman bagi operator. Program pengelolaan

    peralatan laboratorium berisi :

    • 'eleksi dan pengadaan peralatan.

    • !dentikasi dan !n1entarisasi peralatan.

    • Asesmen penggunaan peralatan melalui

    inspeksi, tes, kalibrasi dan pemeliharaan.

    • Memantau dan melaksanakan catatan

    bahaya peralatan, mengingatkan, insiden

    yang harus dilaporkan, problem dan

    kegagalan.

    • Mendokumentasikan program

    manajemen.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    39/67

    6rekuensi tes, pemeliharaan, dan kalibrasi

    berhubungan dengan penggunaan peralatan

    dan riwayat pemakaian.

    = E"#$#n P#n"aan AP.*.

    +. Ada program pengelolaan peralatan laboratorium dan bukti

    pelaksanaan. "P, Pedoman, Program (erja

    /. Program termasuk proses seleksi dan pengadaan alat. "P, Program

    (erja

    3. Program termasuk proses in1entarisasi alat. "P, Program (erja

    2. Program termasuk inspeksi dan tes alat. "P, Program (erja

    ;. Program termasuk kalibrasi dan pemeliharaan alat. "P, Program (erja

    . Program termasuk monitoring dan tindak lanjut. "P, Program (erja

    G. 'emua tes, pemeliharaan, kalibrasi alat didokumentasi secara

    adekuat "P, Program (erja

     

    = Standar AP.*.*

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    40/67

    %eagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan selalu tersedia dan

    die1aluasi agar dipastikan akurasi dan presisi hasil.

    = Maksd dan t!an AP.*.*

    %umah sakit menetapkan reagensia dan bahan*bahan lain yang harus ada

    untuk pelayanan laboratorium bagi pasien rawat inap. 'uatu proses untuk

    pemesanan atau menjamin keberadaan reagensia esensial dan bahan lain

    yang diperlukan terlaksana. 'emua reagensia di simpan dan didistribusikan

    sesuai prosedur. ?1aluasi periodik semua reagensia untuk memastikan

    akurasi dan presisi hasil pemeriksaan. Pedoman tertulis memastikan

    pemberian label yang lengkap dan akurat untuk reagensia dan cairan dan

    akurasi dan presisi dari hasil.

    = E"#$#n P#n"aan AP.*.*

    +. "itetapkan reagensia esensial dan bahan lain. (ebijakan

    /. %eagensia esensial dan bahan lain tersedia, dan ada proses untuk

    menyatakan kapan reagen tidak tersedia. Pedoman

    3. 'emua reagensia disimpan dan didistribusi sesuai pedoman dari

    pembuatnya atau instruksi pada kemasannya. "P, Pedoman

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    41/67

    2. Baboratorium telah memiliki pedoman tertulis dan mengikutinya untuk

    e1aluasi semua reagensia untuk memperoleh hasil yang akurat dan

    presisi. "P, Pedoman

    ;. 'emua reagensia dan cairan diberi label yang lengkap dan akurat. "P

     

    = Standar AP.*.+

    Prosedur untuk pengambilan spesimen, identikasi, penanganan, pengiriman

    yang aman, dan pembuangan spesimen dilaksanakan.

    = Maksd dan T!an AP.*.+

    Prosedur dibuat untuk :

    • Permintaan pemeriksaan

    • Pengambilan dan identikasi spesimen

    • Pengiriman, penyimpanan dan pengawetan spesimen.

    • Penerimaan, pencatatan dan penelusuran $tracking) spesimen.

    Prosedur ini diperhatikan untuk pengiriman spesimen untuk pemeriksaan ke

    laboratorium diluar rumah sakit.

    = E"#$#n P#n"aan AP.*.+

    +. Prosedur memandu permintaan pemeriksaan. 'P-

    /. Prosedur memandu pengambilan dan identikasi spesimen. 'P-

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    42/67

    3. Prosedur memandu pengiriman, penyimpanan dan pengawetan

    spesimen. 'P-

    2. Prosedur memandu penerimaan dan tracking spesimen. 'P-

    ;. Prosedur dilaksanakan. 8.'taf, "P

    . Prosedur diperhatikan untuk pemeriksaan dilakukan di laboratorium di

    luar rumah sakit. 'P-

     

    = Standar AP.*.

    'uatu daftar baku nilai normal digunakan untuk interpretasi dan pelaporan

    hasil laboratorium.

    = Maksd dan T!an AP.*.

    Baboratorium mempunyai nilai4rentang nilai rujukan normal untuk setiap tes

    yang dilaksanakan. Hilai harus tercantum dalam dokumen laporan, sebagai

    bagian dari laporan atau dalam dokumen terpisah yang ditetapkan kepala

    laboratorium. %entang nilai harus dilengkapi bila pemeriksaan dilaksanakan

    diluar laboratorium. %ujukan nilai ini disesuaikan dengan geogra dan

    demogra rumah sakit dan selalu harus die1aluasi dan dire1isi apabila

    metode pemeriksaan berubah.

    = E"#$#n P#n"aan AP.*.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    43/67

    +. Baboratorium telah menetapkan nilai4rentang nilai rujukan untuk setiap

    pemeriksaan. pedoman, (ebijakan

    /. %entang*nilai rujukan ini harus disertakan dalam laporan. Pedoman,

    (ebijakan

    3. %entang*nilai dilengkapi bila pemeriksaan dilaksanakan diluar

    laboratorium. Pedoman, (ebijakan

    2. %entang*nilai disesuaikan dengan geogra dan demogra rumah

    sakit. Pedoman, (ebijakan

    ;. %entang*nilai die1aluasi dan dire1isi berkala. Pedoman, (ebijakan,

    ?1aluasi

     

    = Standar AP.*.-

    'eorang berkualikasi memadai (qualifed) bertanggung jawab untuk

    mengelola pelayanan laboratorium klinik atau pelayanan laboratorium

    patologi.

     

    = Maksd dan T!an AP.*.-

    Pelayanan laboratorium klinik dipimpin4diarahkan oleh seorang yang

    kualikasinya sesuai dengan pelatihan, keahlian, dan pengalaman, sesuai

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    44/67

    dengan ketentuan undang*undang dan peraturan. !ndi1idu ini memikul

    tanggung jawab profesional atas fasilitas laboratorium dan pelayanan

    laboratorium dan pemeriksaan yang dilaksanakan diluar laboratorium seperti

    pada pemeriksaan di ruang perawatan. Pengawasan untuk pelayanan diluar

    laboratorium termasuk memastikan terlaksananya kebijakan rumah sakit dan

    prakteknya, seperti a.l. pelatihan dan manajemen suplai, dan bukan

    super1isi sehari*hari. Pengawasan harian adalah tanggung jawab dari kepala

    departemen atau unit dimana pemeriksaan dilaksanakan.

    7ila indi1idu ini memberikan konsultasi atau pendapat medis maka beliau

    harus seorang dokter, sedapatnya ahli patologi. Pemeriksaan spesialistik dan

    subspesialistik harus dibawah pengawasan seorang yang memenuhi

    kualikasi. (ewajiban kepala laboratorium termasuk :

    •  awab mengembangkan, menerapkan, dan menjaga terlaksananya

    kebijakan dan prosedur.

    • Pengawasan administrasi.

    • Menjaga terlaksananya program kontrol mutu.

    • Memberi rekomendasi pelayanan diluar laboratorium.

    • Memonitor dan mere1iew semua pelayanan laboratorium.

    = E"#$#n P#n"aan AP.*.-

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    45/67

    +. Pelayanan laboratorium klinik dan laboratorium lain di rumah sakit,

    menjadi tanggung jawab seorang atau lebih yang memiliki kualikasi untuk

    melaksanakan kewajiban sesuai dengan yang dijabarkan pada maksud dan

    tujuan tersebut diatas. 'P-, Pedoman, (ebijakan

    /. 5anggung jawab mengembangkan, menerapkan, dan menjaga

    terlaksananya (maintaining) kebijakan dan prosedur, ditetapkan dan

    dilaksanakan. 'P-, Pedoman, (ebijakan

    3. 5anggung jawab pengawasan administrasi ditetapkan dan

    dilaksanakan. 'P-, Pedoman, (ebijakan

    2. 5anggung jawab termasuk menjaga terlaksananya program kontrol

    mutu ditetapkan dan dilaksanakan.'P-, Pedoman, (ebijakan

    ;. 5anggung jawab termasuk merekomendasi laboratorium rujukan

    ditetapkan dan dilaksanakan. 'P-, Pedoman, (ebijakan

    . 5anggung jawab termasuk memonitor dan mere1iew semua pelayanan

    laboratorium di dalam dan diluar laboratorium ditetapkan dan

    dilaksanakan. 'P-, Pedoman, (ebijakan

     

    = Standar AP.*.

    Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan didokumentasikan.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    46/67

     

    > Standar AP.*..1

    Ada proses tes kemampuan (profciency).

     

    = Maksd dan t!an AP.*. dan AP.*..1

    Program kontrol mutu yang baik, penting untuk memberikan pelayanan

    laboratorium patologi dan laboratorium klinik yang unggul. (ontrol mutu

    termasuk :

    a& Ialidasi metode tes untuk akurasi, presisi, rentang yang dapat

    dilaporkan.

    b& 'ur1eilens harian dari hasil oleh staf laboratorium berkualikasi memadai.

    c& Bangkah koreksi cepat bila dijumpai ada kekurangan.

    d& Pengetesan reagensia.

    e& "okumentasi dari hasil dan langkah koreksi.

     5es kemampuan menunjukkan bagaimana baiknya hasil laboratorium

    indi1idual dibandingkan dengan laboratorium lain yang menggunakan

    metode yang sama. 5es ini dapat mengidentikasi masalah yang tidak

    ditemukan melalui pengawasan intern. adi laboratorium berpartisipasi

    dalam program tes kemampuan yang disetujui. 7ila program tersebut tidak

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    47/67

    ada, sebagai alternatif, maka laboratorium mengadakan pertukaran

    spesimen dengan laboratorium di rumah sakit lain untuk maksud dan tujuan

    perbandingan hasil pemeriksaan. Baboratorium memelihara catatan

    kumulatif dalam berpartisipasi dalam proses tes kemampuan. 5es

    kemampuan atau alternatifnya dilaksanakan untuk semua program

    spesialistik laboratorium bila ada.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.*.

    +. Ada program kontrol mutu untuk laboratorium klinik 'P-, Pedoman,

    (ebijakan, Program (erja

    /. Program termasuk 1alidasi metode tes 'P-, Pedoman, (ebijakan,

    Program (erja

    3. Program termasuk sur1eilens harian dari hasil tes 'P-, Pedoman,

    (ebijakan, Program (erja

    2. Program termasuk koreksi cepat untuk kekurangan 'P-, Pedoman,

    (ebijakan, Program (erja

    ;. Program termasuk dokumentasi hasil dan tindakan koreksi 'P-,

    Pedoman, (ebijakan, Program (erja

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    48/67

    . ?lemen*elemen program a& s4d e& tersebut diatas

    dilaksanakan. 8.staf, ?1aluasi

     

    > E"#$#n P#n"aan AP.*..1

    +. Baboratorium ikut serta dalam program tes kemampuan, atau

    alternatifnya untuk semua pelayanan dan tes spesialistik. "P, Pedoman,

    (ebijakan

    /. @atatan kumulatif dari keikutsertaan dipelihara. "P

     

    = Standar AP.*.1/

    %umah sakit secara teratur mere1iew hasil kontrol mutu untuk semua

    pelayanan laboratorium luar.

     

    = Maksd dan t!an AP.*.1/

    7ila rumah sakit memakai pelayanan laboratorium luar, maka secara teratur

    menerima laporan dan mere1iew kontrol mutu dari pelayanan laboratorium

    luar tersebut. !ndi1idu berkualikasi memadai mere1iew hasil kontrol mutu.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.*.1/

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    49/67

    +. 6rekuensi dan tipe kontrol mutu ditetapkan oleh rumah

    sakit (ebijakan

    /. 'taf berkualikasi memadai bertanggungjawab atas kontrol mutu

    Baboratorium atau seorang berkualikasi memadai ditunjuk untuk mere1iew

    hasil kontrol mutu dari sumber luar rumah sakit 'P-, Pedoman, (ebijakan

    3. 'taf yang bertanggungjawab atau yang ditunjuk melakukan langkah*

    langkah atas dasar hasil kontrol mutu'P-, Pedoman, (ebijakan

    2. Baporan tahunan data kontrol mutu laboratorium luar rumah sakit

    diserahkan kepada pimpinan untuk digunakan dalam penyampaikan

    kerjasama atau pembaharuan perjanjian. 8.'taf, "P, ?1aluasi

     

    = Standar AP. *.11

    %umah sakit mempunyai hubungan dengan ahli dalam bidang diagnostik

    spesialistik bila diperlukan.

    = Maksd dan t!an AP. *.11

    %umah sakit mampu menetapkan dan berhubungan dengan ahli dalam

    bidang diagnostik spesialistik seperti parasitologi, 1irologi, atau toksikologi

    bila diperlukan. %umah sakit memiliki daftar nama ahli tersebut.

     

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    50/67

    = E"#$#n P#n"aan AP.*.11

    +. "aftar nama ahli untuk diagnostik spesialistik

    dijaga4dipertahankan (ebijakan

    /. Ahli dalam bidang spesialistik dihubungi bila diperlukan. 'P-,

    Pedoman, (ebijakan

     PELA0ANAN RADILGI DAN DIAGNSTIK IMAJING

     Standar AP.+

    Ada pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing untuk memenuhi

    kebutuhan pasien. "an semua pelayanan memenuhi standar nasional,

    perundang*undangan dan peraturan.

     

    = Standar AP.+.1

    Pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing disediakan rumah

    sakit atau diadakan dari luar rumah sakit melalui pengaturan.

     

    D Maksd dan t!an AP.+ dan AP.+.1

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    51/67

    %umah sakit mempunyai sistem untuk penyediaan pelayanan radiologi dan

    pelayanan diagnostik imajing yang diperlukan populasi pasien, untuk

    pelayanan klinis dan kebutuhan staf medis. Pelayanan radiologi dan

    pelayanan diagnostik imajing sesuai dengan standar nasional, undang*

    undang dan peraturan.

    Pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing, termasuk untuk

    pelayanan gawat darurat, dapat disediakan di rumah sakit, disediakan pihak

    luar rumah sakit dengan perjanjian, atau keduanya. Pelayanan tersebut juga

    diluar jam kerja untuk gawat darurat.

    Pelayanan diluar rumah sakit harus dapat dicapai dengan mudah oleh

    pasien, laporan hasil pemeriksaan diterima dalam waktu sedemikian

    sehingga menunjang kelanjutan pelayanan. Pemilihan pelayanan dilluar

    tersebut berdasarkan rekomendasi dari pimpinan atau seseorang yang

    bertanggung jawab untuk pelayanan radiologi atau pelayanan diagnostik

    imajing. Pelayanan diluar rumah sakit tersebut memenuhi undang*undang

    dan peraturan dan mempunyai rekam jejak akurasi pelayanan dan tepat*

    waktu. Pasien harus diberi tahu apabila rumah sakit mengutamakan

    pelayanan diluar rumah sakit yang dimiliki oleh dokter yang merujuk.

    D E"#$#n P#n"aan AP.+

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    52/67

    +. Pelayanan radiologi dan diagnostik imajing memenuhi standar

    nasional, undang*undang dan peraturan.Pedoman, (ebijakan

    /. Ada pelayanan radiologi dan diagnostik imajing yang adekuat, teratur,

    dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan pasien. 'P-, Pedoman, (ebijakan

    3. Ada pelayanan radiologi dan diagnostik imajing untuk gawat darurat

    diluar jam kerja. 8.'taf, "P, 'P-, Pedoman, (ebijakan

    = E"#$#n P#n"aan AP.+.1

    +. Pelayanan diluar rumah sakit terpilih berdasarkan rekomendasi

    direktur dan memiliki rekam jejak yang baik tentang tepat*waktu dan

    memenuhi undang*undang dan peraturan. 'P-, Pedoman, (ebijakan

    /. Pasien diberi tahu tentang hubungan dokter yang merujuk dan

    pelayanan diluar rumah sakit tersebut.8.Pasien, 8.(elg., 8.'taf, "P, 'P-

     

    = Standar AP.+.&

    Ada program pengamanan radiasi, dilaksanakan dan didokumentasi.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    53/67

    = Maksd dan t!an AP.+.&

    %umah sakit memiliki suatu program aktif keamanan radiasi yang termasuk

    semua komponen pelayanan radiologi dan diagnostik imajing termasuk

    pelayanan onkologi radiasi dan laboratorium kateterisasi jantung. Program

    keamanan radiologi mencerminkan antisipasi risiko dan bahaya. Program

    berisi praktek yang aman dan langkah pencegahan bahaya untuk staf 

    radiologi, karyawan lain, pasien di pelayanan radiologi dan diagnostik

    imajing. Program ini dikoordinasi dengan program keselamatan seluruh

    rumah sakit.

    Program manajemen keamanan radiasi termasuk :

    • (ebijakan dan prosedur tertulis yang menunjang kesesuaian dengan

    standar terkait, undang*undang dan peraturan.

    • (ebijakan dan prosedur tertulis untuk penanganan dan pembuangan

    bahan infeksius dan berbahaya.

    • (etersediaan alat pelindung diri yang sesuai dengan praktek dan

    antisipasi bahaya yang dihadapi.

    • Ada orientasi staf radiologi dan diagnostik imajing untuk prosedur dan

    praktek keselamatan kerja.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    54/67

    • Ada pendidikan4pelatihan inhouse prosedur baru atau adanya bahan

    berbahaya yang baru digunakan.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.+.&

    +. Ada program keamanan radiasi yang sesuai dengan risiko dan

    antisipasi bahaya. 8.'taf, "P, 'P-, Pedoman, (ebijakan, Program (erja

    /. Program dikoordinasi dengan program manajemen keselamatan rumah

    sakit. 'P-, Program (erja

    3. (ebijakan dan prosedur tertulis yang menunjang standar terkait,

    undang*undang dan peraturan. 'P-, Pedoman, (ebijakan

    2. (ebijakan dan prosedur tertulis tentang penanganan dan pembuangan

    bahan infeksius dan berbahaya.'P-, Pedoman, (ebijakan

    ;. Ada alat pengamanan radiasi yang sesuai. 8.'taf, "P

    . 'taf radiologi dan diagnostik imajing diberi orientasi tentang prosedur

    dan praktek keselamatan. 8.'taf, "P, Program (erja

    G. 'taf radiologi dan diagnostik imajing mendapat pelatihan untuk

    prosedur baru dan bahan berbahaya.8.'taf, "P, Program (erja

     

    = Standar AP.+.'

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    55/67

    'taf dengan kualikasi dan pengalaman memadai, melaksanakan

    pemeriksaan diagnostik imajing, menginterpretasi hasil, dan melaporkan

    hasil pemeriksaan.

     

    = Maksd dan t!an AP.+.'

    %umah sakit menetapkan staf $radiologi dan diagnostik imajing& mana yang

    melaksanakan pemeriksaan diagnostik, mana yang melaksanakan

    pemeriksaan di ruangan4bedside, mana yang berkualikasi memadai

    menginterpretasi hasil atau mem1erikasi dan melapor hasil, dan mana yang

    mengarahkan dan mensuper1isi proses tersebut.

    'taf super1isor dan staf teknis mendapat latihan yang memadai dan akurat,

    berpengalaman, dan ketrampilan yang cukup dan berorientasi ke

    pekerjaannya. 'taf teknis diberi tugas sesuai dengan  latihan dan

    pengalamannya. 'ebagai tambahan, ada cukup staf yang melakukan

    pemeriksaan, menginterpretasi, dan melaporkan hasil secepatnya dan

    pengadaan staf untuk seluruh jam pelayanan dan pelayanan kasus gawat

    darurat.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.+.'

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    56/67

    +. Ada penetapan staf yang melakukan pemeriksaan diagnostik dan

    imajing, atau mengarahkan atau mensuper1isi. Pedoman, (ebijakan

    /. 'taf dengan kualikasi dan pengalaman yang memadai melaksanakan

    pemeriksaan diagnostik dan imajing. 8.'taf, "P

    3. 'taf dengan kualikasi dan pengalaman yang memadai

    menginterpretasi hasil pemeriksaan. 8.staf, "P

    2. 'taf dengan kualikasi yang memadai, mem1erikasi dan melapor

    hasil pemeriksaan. 8.'taf, "P, ?1aluasi

    ;.  5ersedia staf dalam jumlah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan

    pasien. Pedoman, (ebijakan

    . 'taf super1isor memiliki kualikasi dan pengalaman yang

    memadai. 8.'taf, "P

     

    = Standar AP.+.

    0asil pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing selesai dalam waktu

    sesuai ketentuan rumah sakit.

     

    = Maksd dan t!an AP.+.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    57/67

    %umah sakit menetapkan waktu selesainya hasil pemeriksaan radiologi dan

    diagnostik imajing. angka waktu yang ditetapkan harus mengacu pada

    kebutuhan pasien, pelayanan yang disediakan, dan kebutuhan staf medis.

    Pemeriksaan untuk pelayanan gawat darurat, pemeriksaan diluar jam kerja

    serta akhir minggu termasuk dalam ketentuan ini. 0asil pemeriksaan

    radiologi yang cito seperti pada pemeriksaan pasien dari !C", kamar bedah

    dan !@ harus mendapat perhatian khusus dalam perencanaan dan

    pemantauan proses. 0asil pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing

    yang dilaksanakan oleh pihak diluar rumah sakit dilaporkan sesuai dengan

    kebijakan rumah sakit atau kontrak.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.+.

    +. %umah sakit menetapkan tentang waktu pelaporan hasil

    pemeriksaan. 8.'taf, "P, 'P-, Pedoman, (ebijakan

    /. (etepatan waktu pelaporan hasil pemeriksaan kasus penting 4 cito di

    ukur. 8.'taf, "P, 'P-, Pedoman, (ebijakan

    3. 8aktu pelaporan hasil pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing

    sesuai dengan kerangka waktu untuk memenuhi kebutuhan pasien. 'P-,

    (ebijakan

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    58/67

     

    = Standar AP.+.*

    'emua peralatan untuk pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing

    diperiksa, dirawat dan di kalibrasi teratur, dan disertai catatan yang cukup

    dan dipelihara dengan baik.

     

    = Maksd dan t!an AP.+.*

    'taf radiologi dan diagnostik imajing bekerja untuk menjamin bahwa semua

    peralatan baik berfungsi pada tingkatan yang dapat diterima dan dan aman

    bagi para operator. Program pengelolaan peralatan radiologi dan diagnostik

    imajing berisi :

    • Memilih dan membeli peralatan.

    • !dentikasi dan in1entarisasi peralatan.

    • Melakukan asesmen keadaan peralatan yang digunakan melalui

    inspeksi, testing, kalibrasi, perawatan.

    • Memonitor dan bertindak terhadap laporan adanya bahaya, penarikan

    kembali, laporan insiden, masalah dan kegagalan.

    • Mendokumentasi program pengelolaan

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    59/67

    6rekuensi testing, perawatan, dan kalibrasi berhubungan dengan pemakaian

    peralatan dan dokumentasi riwayat pelayanannya.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.+.*

    +. Ada program pengelolaan peralatan radiologi dan diagnostik imajing

    dan dilaksanakan 8.'taf, "P, Program (erja

    /. Program termasuk memilih dan membeli peralatan8.'taf, "P,

    Program (erja

    3. Program termasuk in1entarisasi peralatan 8.'taf, "P, Program (erja

    2. Program termasuk inspeksi dan testing peralatan 8.'taf, "P, Program

    (erja

    ;. Program termasuk kalibrasi dan perawatan peralatan 8.'taf, "P,

    Program (erja

    . Program termasuk monitoring dan tindak lanjut 8.'taf, "P, Program

    (erja

    G. Ada dokumentasi yang adekuat untuk semua testing, perawatan dan

    kalibrasi peralatan 8.'taf, "P, Program (erja

    = Standar AP.+.+

    6ilm J*ray dan perbekalan lain tersedia secara teratur.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    60/67

    = Maksd dan t!an AP.+.+

    %umah sakit telah menetapkan lm, reagensia dan perbekalan lain yang

    diperlukan untuk pelayanan radiologi dan diagnostik imajing kepada pasien

    secara teratur. 'uatu proses memesan atau menjamin tersedianya lm,

    reagensia dan perbekalan lain berlangsung efektif. 'emua perbekalan

    disimpan dan distribusi sesuai prosedur. ?1aluasi periodik dari reagen

    menjamin akurasi dan presisi hasil pemeriksaan.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.+.+

    +. J*ray lm, reagensia dan perbekalan ditetapkan.(ebijakan

    /. J*ray lm, reagensia dan perbekalan lain tersedia (ebijakan

    3. 'emua perbekalan di simpan dan didistribusi sesuai dengan pedoman.

    'P-

    2. 'emua perbekalan die1aluasi periodik untuk akurasi dan hasil.

    ?1aluasi

    ;. 'emua perbekalan diberi label lengkap dan akurat.8.'taf, "P

     

    = Standar AP.+.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    61/67

    !ndi1idu berkualikasi memadai bertanggungjawab untuk mengelola

    pelayanan radiologi dan diagnostik imajing.

    = Maksd dan t!an AP.+.

    Pelayanan radiologi dan diagnostik imajing dipimpin oleh seorang

    berkualikasi memadai sesuai dengan pelatihan yang terdokumentasi,

    keahlian, dan pengalaman, sesuai undang*undang dan peraturan yang

    berlaku. !ndi1idu ini bertanggung jawab atas fasilitas dan pelayanan radiologi

    dan diagnostik imajing. 7ila indi1idu ini memberikan konsultasi dan pendapat

    medis maka dia harus seorang dokter, sedapat mungkin seorang spesialis

    radiologi. 7ila ada pelayanan radioterapi atau pelayanan khusus lain, harus

    dipimpin seorang dengan berkualikasi yang memadai.

     5anggung jawab pimpinan radiologi dan diagnostik !majing termasuk:

    • Mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan kebijakan dan

    prosedur.

    • Pengawasan administrasi

    • Mempertahankan (maintaining) setiap program kontrol mutu yang

    perlu

    • Memberikan rekomendasi pelayanan radiologi dan diagnostik imajing

    diluar

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    62/67

    • Memonitor dan mere1iew semua pelayanan radiologi dan diagnostik

    imajing.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.+.

    +. Pelayanan radiologi dan diagnostik !majing dibawah pimpinan seorang

    atau lebih indi1idu yang memenuhi kualikasi yang memadai.(ebijakan

    /.  5anggung jawab mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan

    kebijakan dan prosedur ditetapkan dan dilaksanakan.Pedoman, (ebijakan

    3.  5anggung jawab pengawasan administrasi ditetapkan dan

    dilaksanakan.Pedoman, (ebijakan

    2.  5anggung jawab mempertahankan program kontrol mutu ditetapkan

    dan dilaksanakan.Pedoman, (ebijakan

    ;.  5anggung jawab memberikan rekomendasi untuk pelayanan radiologi

    dan diagnostik imajing diluar ditetapkan dan dilaksanakan.Pedoman,

    (ebijakan

    .  5anggung jawab proses memantau dan mere1iew semua pelayanan

    radiologi dan pelayanan diagnostik imajing ditetapkan dan dilaksanakan.

    Pedoman, (ebijakan, ?1aluasi

     

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    63/67

    = Standar AP.+.-

    Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan didokumentasikan.

     

    = Maksd dan t!an AP.+.-

    'istem kontrol mutu yang baik penting untuk dapat memberikan pelayanan

    radiologi dan diagnostik !majing yang unggul.

    Prosedur kontrol mutu termasuk:

    • Ialidasi metode tes untuk akurasi dan presisi

    • Pengawasan harian hasil pemeriksaan imajing oleh staf yang memiliki

    kualikasi memadai

    • Bangkah perbaikan cepat bila ditemukan

    kekurangan (defciency) diidentikasi..

    • Pengetesan reagensia dan cairan

    • Pendokumentasian hasil dan langkah perbaikan.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.+.-

    +. Ada program kontrol mutu untuk pelayanan radiologi dan diagnostik

    imajing, dan dilaksanakan.Pedoman, Program (erja

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    64/67

    /. Program kontrol mutu termasuk 1alidasi metode tes.Pedoman,

    Program (erja

    3. Program kontrol mutu termasuk pengawasan harian hasil pemeriksaan

    imajing.Pedoman, Program (erja

    2. Program kontrol mutu termasuk perbaikan cepat bila ditemukan

    kekurangan.Pedoman, Program (erja

    ;. Program kontrol mutu termasuk pengetesan reagensia dan cairan.

    Pedoman, Program (erja

    . Program kontrol mutu termasuk pendokumentasian hasil dan langkah

    perbaikan.Pedoman, Program (erja

    = Standar AP.+.

    %umah sakit secara teratur mere1iew hasil kontrol mutu untuk semua

    pelayanan diagnostik diluar rumah sakit.

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    65/67

    = Maksd dan t!an AP.+.

    Apabila rumah sakit menggunakan pelayanan radiologi dan diagnostik

    imajing di luar rumah sakit, maka rumah sakit secara teratur menerima dan

    mere1iew hasil kontrol mutunya. 'eorang yang memiliki kualikasi mere1iew

    hasil kontrol mutu tsb. Apabila kontrol mutu diagnostik imajing di luar rumah

    sakit sulit didapat, pimpinan mengembangkan alternatif lain untuk

    pengawasan mutu.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.+.

    +. 6rekuensi dan tipe kontrol mutu data dari unit kerja radiologi diluar

    rumah sakit ditetapkan oleh rumah sakit. Pedoman, kebijakan

    /. 'taf berkualikasi memadai bertanggungjawab atas kontrol mutu atau

    indi1idu yang ditunjuk dan berkualikasi memadai untuk menilai hasil kontrol

    mutu unit radiologi dluar rumah sakit.(ebijakan

    3. 'taf yang bertanggungjawab atau indi1idu yang ditunjuk dan

    berkualikasi memadai, melakukan tindakan berdasarkan hasil kontrol

    mutu Pedoman, (ebijakan

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    66/67

    2. Baporan tahunan data kontrol mutu dari unit radiologi dluar rumah

    sakit diserahkan kepada pimpinan untuk digunakan dalam membuat

    perjanjian kerjasama atau pembaharuan perjanjian."P, (ebijakan

     

    = Standar AP.+.1/

    %umah sakit mempunyai hubungan dengan ahli dalam bidang diagnostik

    spesialistik apabila diperlukan.

     

    = Maksd dan t!an AP.+.1/

    %umah sakit dapat menetapkan dan berhubungan dengan ahli dalam bidang

    diagnostik spesialistik seperti ahli sika radiasi, spesialis radiologi onkologi,

    kedokteran nuklir, bila perlu. %umah sakit memelihara daftar nama ahli*ahli

    tersebut.

     

    = E"#$#n P#n"aan AP.+.1/

    +. %umah sakit memiliki daftar ahli dalam bidang diagnostik spesialistik.

    "p, (ebijakan

  • 8/20/2019 AP Asesmen Pasien Ikaaa

    67/67

    /. %umah sakit dapat menghubungi ahli dalam bidang spesialistik bila

    perlu."P, 'P-, (ebijakan