ANTIHIPERTENSI
description
Transcript of ANTIHIPERTENSI
ANTIHIPERTENSIBAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan pemberian obat-obat antihipertensi
dan diuretik pada hewan coba. Hal ini dimaksudkan untuk melihat
bagaimana pengaruh obat antihipertensi terhadap hewan coba
mencit (Mus musculus).
Hipertensi sebetulnya bukanlah suatu penyakit, melainkan berupa
suatu kelainan, suatu gejala dari gangguan pada mekanisme
regulasi tekanan darah. Pada percobaan ini akan dibuat
perbandingan obat antihipertensi terhadap mencit.
Untuk membuat agar mencit mengalami hipertensi, maka mencit
disuntikkan adrenalin. Efek yang ditimbulkan obat ini mirip efek
stimulasi saraf adrenergik. Efek yang paling menonjol adalah efek
terhadap jantung, otot polos, pembuluh darah. Efek pada pembuluh
darah umumnya terjadi pada arteriol kecil dan sfingter prekapiler,
akan tetapi vena dan arteri besar juga bisa dipengaruhi. Pembuluh
darah mukosa dan kulit serta ginjal mengalami kontriksi akibat
aktifasi reseptor oleh adrenalin. Dominasi reseptor menyebabkan
peningkatan tekanan darah. Hal ini dapat dilihat pada vena
marginalis pada telinga mencit yang memberikan warna pucat.
Untuk mencegah agar penyakit hipertensi tidak terjadi, maka
diberikan obat antihipertensi. Obat yang digunakan adalah klonidin,
propanolol, dan kaptopril.
Klonidin bekerja dengan menghambat perangsangan neuron
adrenergik di SSP. Obat ini merangsang adrenoreseptor-2 di SSP
atau perifer. Turunnya aktivitas saraf adrenergik di perifer ini akan
menyebabkan pelepasan NE dari ujung saraf adrenergik sehingga
memperkuat efek sentral dengan meningkatkan tonus vagal yang
akan menambah perlambatan denyut jantung dan terjadilah
hipotensi.
Mekanisme kerja klonidin adalah merangsang adrenoreseptior-2 di
SSP maupun perifer, tetapi efek antihipertensinya terutama
berakibat perangsangan reseptor di SSP. Klonidin juga sedikit
mengurangi denyut jantung.
Obat antihipertensi lainnya adalah propanolol, suatu obat
penghambat adrenoreseptor beta, yang sangat berguna untuk
menurunkan tekanan darah pada hipertensi ringan dan hipertensi
sedang. Pada hipertensi berat, propanolol terutama berguna untuk
mencegah terjadinya refleks takikardia yang sering timbul pada
pengobatan dengan vasodilator. Pada hipertensi ringan sampai
sedang, propanolol menghasilkan suatu penurunan tekanan darah
yang cukup tanpa postural yang nyata.
Mekanisme propanolol adalah mengantagonis catekolamin baik
pada adrenoreseptor B1 maupun B2. Propanolol menurunkan tekanan
darah sebagai hasil dari turunnya curah jantung,. Propanolol
menghambat stimulasi produksi rennin oleh catekolamin. Diduga
efek propanolol orang lebih besar daripada dosis intravena, sebagai
akibat interaksi pertama hepar.
Kaptopril merupakan penghambat ACE dari derivat prolin yang
pertama digunakan. Efek peniadaan pembentuk Angiotensin II
adalah vasodilatasi dan berkurangnya retensi garam dan air. Maka
berbeda dengan vasodilator lain, zat ini tidak menimbulkan udema
atau refleks takikardia.
Kaptopril digunakan pada hipertensi ringan sampai berat dan pada
dekompensasi jantung. Diuretika memperkuat efeknya, sedangkan
kombinasinya dengan beta-blocker hanya menghasilkan adisi.
Respon yang diberikan mencit akibat pemberian obat antihipertensi
tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Efek ketiga-tiganya
sama-sama memperlihatkan terjadinya vasodilatasi pada hewan
coba dari menit ke-30 sampai menit ke-60 setelah pemberian
adrenalin. Vasodilatasi pada mencit ditandai dengan semakin
merahnya warna kulit mencit akibat pelebaran pembuluh darah.
Percobaan berikutnya adalah mengukur tekanan darah orang coba
setelah minum kopi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
pemberian kopi pada seseorang mentebabkan tekanan darah naik.
Kopi mengandung derivat xantin yaitu kafein yang memiliki efek
farmakologis menyebabkan relaksasi otot polos, merangsang SSP,
otot jantung, dan meningkatkan diuresis.
Kafein menyebabkan dilatasi pembuluh darah termasuk pembuluh
darah koroner dan pulmoner karena efek langsung pada otot
pembuluh darah perifer yang bersama dengan peninggian curah
jantung. Adanya vasodilatasi dan kenaikan darah jantung
menyebabkan tekanan nadi naik, aliran darah lebih cepat dan lebih
efisien.
Percobaan selanjutnya orang coba jalan naik-turun tangga serta lari
naik-turun tangga kemudian diukur kenaikan tekanan darahnya.
Kenaikan tekanan darah dengan cara lari lebih tinggi daripada
dengan cara jalan. Pada perbedaan ini terjadi perangsangan saraf
adrenergik. Pada perangsangan adrenergik dilepaskan NE dari ujung
saraf adrenergik dan Epi dari medulla adrenal. Perangsangan yang
terjadi adalah (1) Perangsangan perifer terhadap otot polos,
pembuluh darah kulit dari mukosa dan terhadap kelenjar liur dan
keringat, (2) Penghambatan perifer terhadap otot polos usus,
bronkus, dan pembuluh darah otot rangka, (3) Perangsangan
jantung dengan akibat peningkatan denyut jantung dan kekuatan
kontraksi, (4) Perangsangan SSP, misalnya perangsangan
pernapasan, peningkatan kewaspadaan, aktivitas psikomotor, dan
pengurangan nafsu makan. Perangsangan jantung dan peningkatan
curah jantung ini mengakibatkan naiknya tekanan darah orang
coba.
Diuretik adalah obat-obat yang dapat menambah kecepatan
pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian,
pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang
diproduksi, dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran
(kehilangan) zat-zat terlarut dan air. Fungsi utama diuretic adalah
untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah
keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan
ekstrasel kembali menjadi normal. Pada percobaan ini digunakan
furosemid (diuretik kuat), hidroklorotiazid (diuretic tiazid), dan
carpiaton (diuretic hemat kalium). Kali ini akan diamati frekuensi
urinasi mencit setelah 1 jam pemberian ketiga obat di atas. Dari
hasil percobaan diperoleh data bahwa mencit yang diberi carpiaton
dan hidroklorotiazid mengalami urinasi sebanyak 5 kali, sedangkan
mencit yang diberi furosemid mengalami urinasi sebanyak 4 kali.
Hal ini tidak sesuai dengan literature bahwa furosemid dapat
menyebabkan urinasi lebih tinggi daripada hidroklorotiazid dan
carpiaton, karena merupakan diuretic kuat. Diuretik kuat adalah
diuretic yang efeknya sangat kuat dsbanding dengan diuretic yang
lain. Tempat kerja di bagian epitel lengkung henle bagian asenden.
Karena itu kelompok ini disebut sebagai loop diuretics. Mekanisme
kerja furosemid adalah dengan cara menghambat reabsorpsi
elektrolit di ansa henle asendens bagian epitel tebal. Pada
pemberian secara intraperitonial, obat ini cenderung meningkatkan
aliran darah ginjal tanpa disertai peningkatan filtrasi glomerulus.
Perubahan hemodinamik ini mengakibatkan menurunnya reabsorpsi
cairan dan elektrolit di tubuli proksimal serta meningkatkan efek
awal diuresis.
Hidroklorotiazid adalah diuretic tiazid yang meningkatkan ekskresi
Na+, Cl- dan sejumlah air, disebabkan oleh penghambatan
mekanisme reabsorpsi elektrolit pada hulu tubuli distal (early tubuli
distal). Mekanisme kerja obat ini adalah dengan mengurangi
kecepatan filtrat glomerulus. Hal ini disebabkan oleh pengurangan
aliran darah ginjal. Obat ini memiliki efek diuretis yang relatif lebih
rendah dibanding efek diuresis dari diuretic kuat.
Carpiaton adalah obat diuretic golongan hemat kalium. Mekanisme
kerja obat ini adalah penghambatan kompetitif terhadap aldosteron.
Obat ini hanya efektif bila terdapat aldosteron baik endogen
maupun eksogen. Pemberian obat ini menyebabkan reabsorpsi
Na+ di hilir tubuli distal dan duktus koligentes dikurangi.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada praktikum ini mungkin
disebabkan oleh kurangnya ketelitian praktikan dalam mengamati
urinasi mencit, kondisi orang coba dan mencit yang kurang baik,
mungkin juga karena obat yang digunakan sudah tercemar dan
kesalahan pemberian dosis.
BAB VIPENUTUP
VI. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa:
- Adrenalin dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara
perangsangan saraf adrenergik, misalnya peningkatan curah
jantung.
- Propanolol merupakan obat antihipertensi golongan beta-
blocker, kaptopril golongan ACE Inhibitor, dan klonidin golongan
adrenolitik sentral.
- Kopi mengandung kafein sehingga dapat menyebabkan
kenaikan tekanan darah.
- Perangsangan saraf adrenergik dapat meningkatkan tekanan
darah.
- Furosemid adalah obat diuretik golongan diuretic kuat,
hidroklorotiazid golongan diuretic tiazid, dan carpiaton golongan
diuretic hemat kalium.
VI. 2 Saran
- Sebaiknya kopi yang digunakan adalah Nescafe ice supaya
lebih nikmat.
- Sebaiknya sambil ngopi disediakan bakwan, ubi, pisgor, atau
pia basah supaya kenaikan darah orang coba lebih akurat. Jangan
lupa juga sambal plus kecapnya.
- Sebaiknya setelah capek turun-tangga, kepada orang coba
diberikan minuman dingin dari kulkasnya bu Adri, atau paling tidak
aqua dingin dari mace.
- Sebaiknya pengukuran tekanan darah orang coba dilakukan
oleh cewek cantik biar terjadi peningkatan denyut jantung sehingga
tekanan darah bisa naik.
- Sebaiknya dibuatkan taman makam mencit yang tewas oleh
tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
BAB VIPENUTUP
VI. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa:
- Adrenalin dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara
perangsangan saraf adrenergik, misalnya peningkatan curah
jantung.
- Propanolol merupakan obat antihipertensi golongan beta-
blocker, kaptopril golongan ACE Inhibitor, dan klonidin golongan
adrenolitik sentral.
- Kopi mengandung kafein sehingga dapat menyebabkan
kenaikan tekanan darah.
- Perangsangan saraf adrenergik dapat meningkatkan tekanan
darah.
- Furosemid adalah obat diuretik golongan diuretic kuat,
hidroklorotiazid golongan diuretic tiazid, dan carpiaton golongan
diuretic hemat kalium.
VI. 2 Saran
- Sebaiknya praktikum lebih awal dimulai.
- Sebaiknya hewan coba ditambah.
- Sebaiknya asisten selau ada pada saat praktikum.