Anterior Skull Base

5
Anterior Skull Base Fossa cranial anterior adalah bagian penting pada traumatologi di daerah kraniofasial. Terutama berdekatan dengan regio serebral, bulbus olfaktorius dan salurannya, lobus frontalis serebri lobus temporalis anterir, pituitary gland dan batang otak. Dari depan ke belakang, dasar tengkorak dibagi menjadi fossa cranial anterior, media dan anterior. Permukaan bagian dalam dari fossa cranial anterior terdiri dari tulang ethmoid, frontal dan sphenoid. Secara topografi, fossa cranial anterior dibagi menjadi beberapa subdivisi, bagian medial (lamina cribrosa dan crista galli), bagian lateral (orbital roof/ethmoid/posterior wall dari sinus) dan bagian posterior (sphenoid/sella) Permukaan transversal yang paling penting adalah sutura fronto- ethmoidalis dan sutura spheno-ethmoidalis. Sutura spheno-ethmoidalis secara anatomis terbentuk oleh pinggiran tulang ethmoid dan sayap terendah dari tulang sphenoid, dimana berubah menjadi ujung fossa cranialis medialis Garis ujung dari sayap terendah dari tulang sphenoid dan garis penghubung antar foramien optikus. Saluran untuk kedua nervus optikus ada disini, di depan dari fossa hyopfisis. Sphenoid plane merupakan sebutan lain dari fossa cranial anterior Cribriform plate/ crista galli Tulang ethmoid terletak menonjol terhadap pasangan cribriform plte dan crista galli pada bagian medial dari dasar fossa cranial anterior. Cribriform plate itu sendiri lebih tebal daripada atap tulang ethmoid. Falx cerebri, yang membagi otak menjadi dua hemisfer, hampir bersebelahan dengan crista galli dan bagian belakang tulang menanjak pada bagian tengah cribriform plate. Foramen caecum terletak di depan crista galli dan dikelilingi oleh tulang ethmoid pada bagian belakang dan sisi anterior dan lateral oleh tulang frontal Cribriform plate merupakan tulang dengan lubang beranekaragam, antara 26 hingga 71 foramen, sdengan rata-rata 44 lubang dapat ditemukan pada kedua sisi di bagian tengah, yang dilewati oleh serabut olfaktorius dekat dengan lapisan dura dan ruang subdural, dekat dengan bulbus olfaktorius

description

ns

Transcript of Anterior Skull Base

Page 1: Anterior Skull Base

Anterior Skull BaseFossa cranial anterior adalah bagian penting pada traumatologi di daerah kraniofasial. Terutama berdekatan dengan regio serebral, bulbus olfaktorius dan salurannya, lobus frontalis serebri lobus temporalis anterir, pituitary gland dan batang otak.Dari depan ke belakang, dasar tengkorak dibagi menjadi fossa cranial anterior, media dan anterior. Permukaan bagian dalam dari fossa cranial anterior terdiri dari tulang ethmoid, frontal dan sphenoid.Secara topografi, fossa cranial anterior dibagi menjadi beberapa subdivisi, bagian medial (lamina cribrosa dan crista galli), bagian lateral (orbital roof/ethmoid/posterior wall dari sinus) dan bagian posterior (sphenoid/sella)Permukaan transversal yang paling penting adalah sutura fronto-ethmoidalis dan sutura spheno-ethmoidalis. Sutura spheno-ethmoidalis secara anatomis terbentuk oleh pinggiran tulang ethmoid dan sayap terendah dari tulang sphenoid, dimana berubah menjadi ujung fossa cranialis medialisGaris ujung dari sayap terendah dari tulang sphenoid dan garis penghubung antar foramien optikus. Saluran untuk kedua nervus optikus ada disini, di depan dari fossa hyopfisis. Sphenoid plane merupakan sebutan lain dari fossa cranial anterior

Cribriform plate/ crista galliTulang ethmoid terletak menonjol terhadap pasangan cribriform plte dan crista galli pada bagian medial dari dasar fossa cranial anterior.Cribriform plate itu sendiri lebih tebal daripada atap tulang ethmoid. Falx cerebri, yang membagi otak menjadi dua hemisfer, hampir bersebelahan dengan crista galli dan bagian belakang tulang menanjak pada bagian tengah cribriform plate. Foramen caecum terletak di depan crista galli dan dikelilingi oleh tulang ethmoid pada bagian belakang dan sisi anterior dan lateral oleh tulang frontalCribriform plate merupakan tulang dengan lubang beranekaragam, antara 26 hingga 71 foramen, sdengan rata-rata 44 lubang dapat ditemukan pada kedua sisi di bagian tengah, yang dilewati oleh serabut olfaktorius dekat dengan lapisan dura dan ruang subdural, dekat dengan bulbus olfaktoriusDi lateral cribriform plate, bagian orbital dari tulang frontal merupakan bagian terbesar dari orbital roof dan dasar dari fossa cranial anterior. Sphenoidal plane dibentuk oleh sisi posterior dari cribriform plate.Normalnya, sphenoid plane sedikit tumpang tindih dengan sisi posterior dari cribriform platePada bagian anterior dari cribriform plate, ada celah memanjang yang besar (foramen cribro-ethmoidale), melewati cabang tertebal dari nervus ethmoidalis anterior dan arteri melalui jalur tersebut ke ruang nasal

1.1.2 Fossa OlfaktoriusFossa olfaktorius bertemu dengan dinding lateral paranasal medial dan superior. Bagian terbesar dari dinding superior dibentuk oleh pars orbita dari tulang frontal. Kadang-kadang, tulang ethmoid juga ikut membentuk dinding superior dari sel ethmoid.Secara bersamaan, selain bagian tipis dari lamella tulang cribriformis membentuk bagian medial dari labirin ethmoidal. Semakin dalam lamina kribrosa yang ada, maka lamellanya akan semakin meninggi.Biasanya, fossa olfaktorius kira-kira memiliki panjang 15,9 mm dan lebar 3,8. Kedalaman fossa olfaktorius sekitar 5,8 mm pada bagian anterior dan 4,8 mm pada bagian posterior. Jarak antara lamina kribrosa dan titik tertinggi pada labirin ethmoidal sekitar 6,9 mm pada bagian anterior dan 5,8 mm pada

Page 2: Anterior Skull Base

bagian posterior. Titik terendah dalam kranial dari lamina kribrosa terletak sekitar 7,9 mm dibawah kedua sisinya

Semakin dalam pkate kribriformis dalam hubungannya dengan atap ethmoid, semakin lebar bagian osseus lamella (os frontal) antara plate kribriformis dan atap athmoid. Pada cedera vischerp-cranial, perbedaan tinggi antara lamina kribrosa dan dasar residual merupakan faktor predisposisi patahnya lamina yang tipis yang menyebabkan cedera pada dura.

Gambar 1.3 (a) potongan koronal dari kavitas nasal, fossa olfaktorius dan sel ethmoidalis anterior. Fossa olfaktorius terdekat (10), posisi bulbus olfaktorius (12) dan tinggi dari atap ethmoid (11)B potongan coronal dan sagital secara arsitektur histologis dari labirin ethmoid dan fossa medial anterior kranial

1.1.3 atap orbitaAtap orbita dari tulang frontal memperlihatkan struktur oseus tipis yang memperlihatkan impresi dan rigid. Gambaran digital dan sabit membentuk gambaran iregular dengan puncak dan lembah pada bagian atap dari orbita dan ethmoidal. Tulang yang menonjol biasanya lebih tebal daripada bagian yang terdepresi. Ada tempat penting predileksi fraktur dasar tengkorak dan cedera dura dan juga merupakan tempat primer terjadinya fistula liquor.

1.1.4 DuraBerbeda dengan bagian lain dari tulang tengkorak dan dasar tengkorak, regio frontobasal memperlihatkan kelainan anatomis pada depresi, rigid, dan septum. Hubungan antara duramater lebih dekat dengan regio frontobasal daripada bagian dalam dari tengkorak lainnya. Dura itu sendiri cukup tipis dan melekat kuat pada tulang sepanjang sutura dan foramina. Ada pengecualian kuatnya fiksasi dura pada cribriform plate, atap labirin dan krista gali. Lapisan pengganti epidural yang ditemukan pada bagian fossa posterior dan media, tidak ada di tempat tersebut. Bagaimanapun pada bagian foramina, dura melekat pada pelindung N. I, secara histologis membuktikan bahwa ruang subarachnoid meluas secara kaudal sepanjang fila olfaktorius melalui kavitas di cribriform plate.

Pada regio foramen olfaktorius, tidak ada penutup dura virtual dan terdapat lapisan penutup arachnoid; jadi pada kasus fraktur, fistula liquor gampang ditemukan

1.1.5 Suplai arteri: dasar tengkorak/duraDasar anterior fossa kranial dan dura mater di suplai oleh arteri ethmoidal anterior, yang merupakan bercabang ke falx cerebri, membentuk arteri falcea anterior, dan melalui foramenn cribrosa dalam perjalanannya ke dinding medial lateral dari kavitas nasalis.Cabang arteri karotis interna dan arteri cerebri anterior terlibat dalam menyuplai sebagian besar regio fosa cranial anterior bagian dasar.Regio fosa cranial anterior lateral pada dasar bagian medial mendapat sulai dari ramus frontalis cabang arteri meningea media, yang merupakan cabang meningo-orbital yang memasuki dasar fossa kranial anterior dan beranastomosis dengan ramus arteri opthalmika

Page 3: Anterior Skull Base

1.2 Sinus ParanasalDari sudut pandang evolusi, sinus paranasal merupakan konveksitas dari kavitas nasal ke tulang di sebelahnya. Mukosanya berasal dari mukosa nasalis; yang berhubungan dekat dengan sinus paranasalis, terdiri dari beragam bentuk dan ukuran.

1.2.1 Sinus FrontalisBentuk dan ukuran sinus frontalis sangat beragam. Sinus frontalis mungkin tidak ada sama sekali (aplasia) atau meluas secara asimetris ke atap orbita. Dengan kata lain, ia mungkin dapat mencapan tepi anterior dari sayap tulang sphenoid. Bahkan, sinus frontalis dapat meluas hingga prosesus zygomatikus dari os frontal dan terkadang sampai dinding lateral orbital. Atap sinus frontal sebagian mengisi dasar dari fossa cranialis anterior.Batas dari sinus frontalis pada atap orbita di os frontal terkadang penting saat operasi ketika dilakukan approach orbita melalui fossa cranialis anterior

1.2.2 EthmoidLabirin Ethmoid – di tengah dari tulang muka, yang dekat secara anatomis ke orbita, hidung dan sebagian sinus paranasal, dan juga terkadang dengan fossa cranialis anterior – memiliki peran penting sebagai:

- Penghubung antara viscero dan neurocranium- Komponen wajah tengah sentral- Asal dari ontogenetik pada sistem sinus paranasal- Tempat dari olfaktorius

Ukuran ethmoid memiliki panjang 3-4 cm, tinggi 2-2,5 cm dan lebar 0,5-1,5 cm. Tepi Cell Ethmoid terletak di medial kavitas nasal, kaudal sinus maksilaris dan cranial fossa cranialis anterior, bersama-sama sinus frontalis. Batas orbital pada bagian anterior dibentuk oleh os lakrimal, posterior oleh lamina papyraceous dari ethmoid dan kaudal oleh kompleks maksiler. Sphenoid terdapat pada bagian posteriornya.Berdekatan dengan bagian medial dan anterior dari atap orbita Labirin Ethmoid terdiri atas sistem ruang yang sebagian tidak menyatu, yang mana dapat dibagi menjadi sistem sel ethmoid anterior dan posterior, berdasarkan posisinya.Lamela horizontalis dari konka nasal media membentuk sisinya. Genesis dan anatomi