Antenatal Care
Transcript of Antenatal Care
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Angka kematian perinatal (AKP) dengan cepat dapat diturunkan karena sebagian besar
dirawat di rumah sakit, tetapi angka kematian ibu (AKI) memerlukan perjalanan panjang
untuk dapat mencapai sasaran yang berarti.
Sebagai negara dengan keadaan geografis yang beraneka dan luas, angka kematian ibu
bervariasi antara: 5.800/100.000 sedangkan angka kematian perinatal berkisar antara 25-
750/100.000 persalinan hidup.
Untuk dapat mempercepat tercapainya penurunan angka kematian ibu dan angka
kematian perinatal disetiap rumah sakit baik pemerintah maupun rumah sakit swasta telah
dicanangkan gagasan untuk meningkatkan pelayanan terhadap ibu dan bayinya melalui RS
sayang bayi dan RS sayang ibu.
Kalau dikaji lebih mendalam bahwa proses kematian ibu mempunyai perjalanan
yang panjang sehingga pencegahan dapat dilakukan sejak melakukan “Antenatal Care”
(pemeriksaan kehamilan) melalui pendidikan berkaitan dengan kesehatan ibu hamil,
menyusui dan kembalinya kesehatan alat reproduksi, serta menyampaikan betapa pentingnya
interval kehamilan berikutnya sehingga dapat tercapai sumber daya manusia yang
diharapkan.(manabe IBG,2001:88-93)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(HPHT). Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan keduadari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari serta perubahan sosial
di dalam keluarga. Jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalam kondisi yang
biasanya sehat dan normal. Mereka menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam
memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana yang menyambut anggota
keluarga baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta
tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak
normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran
1
bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem
penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama
kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/ asuhan antenatal merupakan cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan medeteksi ibu dengan
kehamilan normal.
Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal.(sarwono,2006)
2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1Pengertian
a.Antenatal Care : Pengawasan sebelum persalinan terutama ditentukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim (MannabeIBG, 2001 : 93).
b.Antenatal Care : Perawatan sebelum masa persalinan atau perawatan pada ibu hamil
(Ibrahim Cristina. S, 1993 : 49).
c.Antenatal Care : Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksakan ibu dan janin
secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
(Mochtar, 1998 : 48).
d.Antenatal Care : pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya
yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah ditentukan
(Depkes RI, 2001:3).
II.2 Tujuan Antenatal Care
II.2.1 Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik, mental ibu dan janin selama kehamilan, persalinan dan
nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat (Mochtar, 1998 : 47).
II.2.2 Tujuan Khusus
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikassi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif
3
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal (sarwono,2006)
II.3 Manfaat Antenatal Care
a. Dapat mengikuti dan mengetahui tindakan kesehatan ibu dan janin sehingga kalau ada
kelainan bisa segera diperbaiki.
b. Memperoleh pelayanan 5 T (Timbang, Tensi, Tinggi fundus uteri, Tetanus Toxoid, Tablet Fe)
dan pelayanan lainnya.
c. Supaya memperoleh nasehat tentang kesehatan dan keluarga berencana yang meliputi
berbagai hal seperti :
1)Perawatan diri selama hamil
2) Kebutuhan makanan
3)Penjelasan tentang kehamilan
4) Persiapan persalinan
5)Tanda dan bahaya pada kehamilan dan persalinan
6)Penyuluhan keluarga berencana (Dep-kes RI, 1997)
II.4 Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care
a. Jadwal melakukan pemeriksaan Antenatal Care sebanyak 12 - 13 kali selama kehamilan.
Di negara berkembang pemeriksaan Antenatal Care dilakukan sebanyak 4 kali sudah cukup
sebagai kasus tercatat.
1)Pemeriksaan pertama dilaksanakan segera setelah diketahui terlambat haidnya satu bulan.
2)Pemeriksaan ulang setiap dua minggu sampai umur kehamilan delapan bulan.
3)Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah umur kehamilan delapan bulan sampai
terjadinya persalinan.
b. Kunjungan Antenatal Care sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan yaitu trimester
pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali dantrimester ketiga 2 kali.
c. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau bila janin tidak
bergerak lebih dari 12 jam (Pusdiknaes, 2003:45).
4
II.5 Kebijakan Pelayanan Antenatal Care
a. Kebijakan Program
Walaupun pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi
anamnese, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi
serta intervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada), namun dalam penerapan
operasional .
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan, dan perawat bidan) untuk ibu selama masa
kehamilannya sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal yang meliputi “7T “ :
1. Timbang berat badan
Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada
waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
2. Ukur Tekanan darah
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu
diwaspadai adanya preeklamsia.
3. Ukur Tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap
5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap Penyakit Menular Seksual
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional
tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.
b. Kebijakan Tekhnis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu
sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen- komponen sebagai
berikut :
5
1)Mengupayakan kehamilan sehat
2)Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan serta rujukan bila
diperlukan
3)Persiapan persalinan yang bersih dan aman (Saefudin AB, dkk, 2002:73).
II.6 Pemeriksaan Dalam Pelayanan Antenatal Care
Pemeriksaan fisik
1)Pemeriksaan fisik umum
a) Tinggi badan
b)Berat badan, TTV : Tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu
2)Kepala dan leher
a)Edema pada wajah
b)Ikterus pada mata
c) Mulut pucat
d)Leher, pembesaran kelenjar tiroid
3)Tangan dan kaki
a)Edema di ujung jari
b)Kuku jari pucat
c) Varices vena
d)Reflek/patella resiko atau tidak
4) Payudara
a) Ukuran simetris
b)Puting susu menonjol atau masuk
c)Keluarnya kolustrum atau cairan lain
d)Massa, ada/tidak ada
e) Nodul axilla
5) Abdomen
a)Luka bekas operasi
b)Tinggi fundus uteri (jika > 12 minggu)
c)Letak presentasi, posisi dan penurunan kepala (kalau > 36 minggu)
d)Denyut jantung janin (DJJ) jika > 18 minggu
6
6)Genetalia Luar (Eksternal)
a)Varices
b)Perdarahan
c)Luka
d)Cairan yang keluar
e)Pengeluaran dari uretra dan skene
f)Kelenjar bartholin, bengkak (massa), cairan yang keluar
7)Genetalia Dalam (Internal)
a)Serviks meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi mobilitas, tertutup atau
terbuka.
b)Vagina meliputi cairan yang keluar
c)Ukuran adneksa, bentuk, posisi, mobilitas, kelunakan massa(pada trimester pertama)
(Syarifudin AB, dkk, 2002:73)
II.7 Intervensi Dalam Pelayanan Antenatal Care (Mochtar R, 1998:73)
Intervensi dalam pelayanan antenatal care adalah perlakuan yang diberikan kepada ibu hamil
setelah dibuat diagnosa kehamilan. Adapun intervensi dalam pelayanan antenatal care
adalah :
a. Intervensi Dasar
1)Pemberian Tetanus Toxoid
Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorum,
pemberian TT baru menimbulkan efek perlindungan bila diberikan sekurang-kurangnya 2
kali dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu telah mendapatkan TT 2
kali pada kehamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin, maka TT cukup diberikan
satu kali (TT ulang). Untuk menjaga efektifitas vaksin perlu diperhatikan cara penyimpanan
serta dosis pemberian yang tepat.
Dosis dan pemberian 0,5 cc pada lengan atas
Jadwal pemberian
Bila ibu hamil belum pernah mendapat TT atau meragukan perlu diberikan suntikan
TT sedini mungkin (sejak kunjungan yang pertama), sebanyak 2 kali dengan jarak minimal
satu bulan. Pemberian TT kepada ibu hamil tidak membahayakan, walaupun diberikan pada
7
kehamilan muda. Bila ibu pernah mendapatkan suntikan ulang/booster 1 kali pada kunjungan
antenatal yang pertama.
Antigen Interval
(selang waktu minimal)
Lama perlindungan % perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal pertama - -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun * 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
2)Pemberian tablet zat besi (Fe)
Tujuan pemberian tablet dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera
mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg)
dan Asam Folat 500 µg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak
diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.
Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas karena pada masa
kehamilan dan nifas kebutuhan meningkat.
3)Pemberian Tablet multivitamin yang mengandung mineral
Tujuan pemberian tablet multivitamin yang mengandung mineral adalah untuk
memenuhi kebutuhan akan berbagai vitamin dan mineral bagi ibu hamil dan janin/bayi
selama hamil dan nifas. Cara pemberian 1 tablet/hari, selama masa kehamilan dan nifas.
(Mochtar R., 1998:73)
4)Timbang Berat Badan
Rumus BB ideal ibu hamil (BBIH) = BBI + (UH x 0.35)
BBIH : Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
BBI = ( TB – 110) jika TB diatas 160 cm
(TB – 105 ) jika TB dibawah 160 cm
UH = Umur kehamilan dalam minggu. Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko
penambahan berat badan dapat dengan dini diketahui.
8
0.35 adalah Tambahan berat badan kg per minggunya 350-400 gram diambil nilai terendah
350 gram atau 0.35 kg. Dasarnya diambil nilai terendah adalah penambahan berat badan
lebih. Ditekankan pada kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).
II.8 Kunjungan / Pemeriksaan Pertama Antenatal Care
Tujuan
1. Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
2. Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
3. Menentukan status kesehatan ibu dan janin
4. Menentukan kehamilan normal atau abnormal serta ada/tidaknya faktor risiko kehamilan
5. Menentukan rencana pemeriksaan/ penatalaksanaan selanjutnya
II.9 Penilaian klinik
Penilaian klinik merupakan proses berkelanjutan yang dimulai pada kontak pertama antara
petugas kesehatan dengan ibu hamil dan secara optimal berakhir pada pemeriksaan 6 minggu
setelah persalinan. Pada setiap kunjungan antenatal, petugas mengumpulkan dan
menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, untuk
mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterin, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.
9
Anamnesis
Riwayat kehamilan ini Riwayat obstetri lalu Riwayat penyakit Riwayat sosial
ekonomi
Usia ibu hamil
Hari pertama haid
terakhir, siklus haid
Perdarahan pervaginam
Keputihan
Mual dan muntah
Masalah/kelainan pada
kehamilan sekarang
Pemakaian obat-obat
(term
Jumlah kehamilan
Jumlah persalinan
Jumlah persalinan
cukup bulan
Jumlah persalinan
prematur
Jumlah anak hidup
Jumlah keguguran
Jumlah aborsi
Perdarahan pada
kehamilan, persalinan,
nifas terdahulu
Adanya hipertensi
dalam kehamilan pada
kehamilan terdahulu
Berat bayi < 2,5 kg atau
beratbayi > 4 kg
Adanya masalah-
masalah selama
kehamilan, persalinan,
nifas terdahulu
Jantung
Tekanan darah
tinggi
Diabetes mellitus
TBC
Pernah operasi
Alergi
obat/makanan
Ginjal
Asma
Epilepsi hati
Pernah kecelakaan
status perkawinan
respon ibu dan
keluarga terhadap
kehamilan
jumlah keluarga di
rumah yang
membantu
siapa pembuat
keputusan dalam
keluarga
kebiasaan makan
dan minum
kebiasaan
merokok,
menggunakan
obat-obat dan
alkohol
kehidupan seksual
pekerjaan dan
aktivitas sehari-
hari
pilihan tempat
untuk melahirkan
pendidikan
10
penghasilan
Identitas Pasien
Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan, dan tingkat pendidikan. Range
usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada kehamilan usia remaja, apalagi
kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur penolakan psikologis yang tinggi. Tidak
jarang pasien meminta aborsi. Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk
kemungkinan adanya komplikasi obtetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan
preterm, abortus.
Keluhan Utama
Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa hamil, atau ada
keluhan/masalah lain yang dirasakan.
Riwayat kehamilan Sekarang/Riwayat penyakit sekarang
Kapan hari terakhir menstruasi terakhir pasien dan berapa lama biasanya siklus menstruasi
berlangsung?. Sudah berapa bulan kehamilannya? Pernahkah ada perdarahan, diabetes,
anemia, hipertensi, infeksi saluran kemih, atau masalah selama kehamilan?. Gejala apa yang
menyertai kehamilan pasien (misalnya mual, muntah, nyeri tekan payudara, frekuensi dalam
berkemih).
Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan sebelumnya atau belum (jika sudah,
berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting untuk data daasr inisial
pemeriksaan kita).
Riwayat Obstetri dahulu
Rincian lengkap mengenai kehamilan sebelumnya (paritas= jumlah persalinan bayi yang
potensial untuk lahir hidup: Graviditas= jumlah kehamilan) diantaranya kehamilan, cara
persalinan, komplikasi pada ibu/bayi, kesulitan saat menyusui, berat lahir, jenis kelamin,
nama, keadaan kesehatan anak sekarang, keguguran, riwayat ginekologis terdahulu.
Tanyakan secara khusus mengenai penyakit jantung, murmur, diabetes, hipertensi, anemia,
epilepsi, dan lakukan penilaian fungsi kardiorespiratorius.11
Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi
saat baru lahir, berat badan lahir jika masih ingat.
Riwayat menarche, siklus haid, ada/tidaknya nyeri haid atau gangguan haid lainnya, riwayat
penyakit kandungan lainnya.
Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya
Riwayat Sosial / Ekonomi
Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.
Pemeriksaan
Fisik umum Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam Laboratorium
Kunjungan pertama :
Tekanan darah
Suhu badan
Nadi
Pernafasan
Berat badan
Tinggi badan
Muka: edema, pucat
Mulut & gigi:
kebersihan, karies,
tonsil, paru
Tiroid/gondok
Tulang
Pada setiap
kunjungan:
Mengukur tinggi
fundus uteri
Palpasi untuk
menentukan letak
janin (atau lebih 28
minggu)
Auskultasi detak
jantung janin
Pada kunjungan
pertama:
Pemeriksaan
vulva/perineum
untuk:
Varises
Kondiloma
Edema
Hemoroid
Kelainan lain
Pemeriksaan dengan
spekulum untuk
Kunjungan pertama:
Darah:
Hemoglobin
Glukosa
VDRL
Urin:
Warna, bau,
kejernihan
Protein
Glukosa
Nitrit/LEA
12
belakang/punggung;
skoliosis
Payudar: puting susu,
tumor
Abdomen: bekas
operasi
Ekstremitas: edema,
varises, refleks patella
Costovertebral Angle
Tenderness (CVAT)
Kulit:
kebersihan/penyakit
kulit
Kunjungan berikut:
Tekanan darah
Berat badan
Edema
Masalah dari
kunjungan pertama
menila:
Serviks
Tanda-tanda infeksi
Cairan dari ostium
uteri
Pemeriksaan untuk
menilai:
Serviks*
Uterus*
Adneksa*
Bartholin
Skena
Uretra
*bila usia kehamilan
< 12 minggu
Memantau tumbuh kembang janin (nilai normal)
Usia
kehamilan
Tinggi fundus
Dalam cm Menggunakan penunjuk-penunjuk badan
12 minggu - Teraba di atas simfisis pubis13
16 minggu -
Di tengah, antara simfisis pubis dan
umbilikus
20 minggu 20 cm (±2 cm) Pada umbilikus
22-27
minggu
usia kehamilan dlm minggu =
cm (± 2cm) -
28 minggu 28 cm (± 2 cm)
Di tengah, antara umbilikus dan prosesus
sifoideus
29-35
minggu
usia kehamilan dlm minggu =
cm (± 2cm) -
36 minggu 36 cm (± 2 cm) Pada prosesus sifoideus
Status obstetricus / pemeriksaan khusus obstetrik
Abdomen
Inspeksi:
Membesar / tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen mungkin belum nyata)
Palpasi:
Tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan dengan palpasi bimanual
dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat 14
diukur dengan pita ukuransentimeter, jarak antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os
pubis)
http://
reproduksiumj.blogspot.com/2009/10/anamnesa-dan-pemeriksaan-obstetri.html
Pemeriksaan palpasi leopold dilakukan dengan sistematika;
1. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan
pada ibu.
2. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi
kontraksi otot dinding abdomen.
3. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu
dengan menghadap kearah muka ibu
4. Pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki
ibu.
15
Leopold I
Leopold I :
Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.
Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus ( bokong atau kepala
atau kosong ).
Leopold II
Leopold II :
Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping
kiri dan kanan umbilikus.
Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut
jantung janin nantinya.
16
Tentukan bagian-bagian kecil janin.
Leopold III
Leopold III :
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan
perasaan tak nyaman bagi pasien.
Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah
sudah mengalami engagemen atau belum.
INCLUDEPICTURE
"http://lh4.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Stj2LOuzNQI/AAAAAAAAA0A/SeFQiUOrcfM/
s1600/clip_image002%5B20%5D%5B2%5D.jpg" \* MERGEFORMATINET
Leopold IV
Leopold IV :
17
Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.
Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.
Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.
Pemeriksaan Vagina
Pastikan ada pendamping dan ada privasi. Ingat bahwa pasien mungkin merasa cemas dan
malu. Jelaskan bahwa anda akan memeriksa bagian dalam tubuh wanita tersebut dan
mungkin akan terasa tak nyaman, tetapi seharusnya tidak nyeri.
Lakukan inspeksi untuk melihat adanya benjolan, ulkus, diskolorasi, sekret, dan prolaps yang
jelas. Gunakan jelly pelumas dengan jari terbungkus sarung tangan, masukkan perlahan jari
telunjukdan jari tengah tangan kanan ke dalam vagina. Letakkan tangan kiri di atas simfisis
pubis dan tekanke bawahnperlahan ke arah panggul. Periksa serviks, uterus, dan adneksa,
adakah massa, iregularitas, atau nyeri tekan yang abnormal.
Pemeriksaan Spekulum Cuscoe
Pemeriksaan ini dirancang agar dapat melakukan inspeksi seviks dan dinding dalam vagina.
Pastikan spekulum telah dihangatkan/disterilisasi dan dilapisi pelumas. Masukkan spekulum
dengan bilah tertutup dan letaknya memanjang searah dengan labia. Putar 90º dan kemudian
masukkan sedikit lebih dalam, buka bilahnya perlahan dan pastikan pasien tidak merasa tak
nyaman sepanjang proses tersebut. Kini seharusnya, serviks bisa terlihat, lihat adanya
iregularitas, perdarahan dan ulserasi. Bisa dilakukan pemeriksaan apusan. Tarik spekulum
perlahan dan tutup sebagian. Sambil menarik spekulum semakin jauh keluar lakukan
inspeksi dinding dalam vagina untuk mencari kelainan.
Spekulum Sim
Pemeriksa dengan spekulum ini dilakukan dengan pasien dalam posisi lateral kiri dan kaki
ditekuk. Dengan pemeriksaan in bisa dilakukan inspeksi dinding vagina yang lebih baik dan
khususnya jika ada dugaan prolaps.
Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu dilakukan perhitungan pelvimetri klinik untuk
memperkirakan ada/tidaknya disproporsi fetopelvik/sefalopelvik/.
18
Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah:
1. Perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena kemungkinan adanya
plasenta previa, dapat menjadi pencetus perdarahan yang lebih berat (hanya boleh dilakukan
di meja operasi, dilakukan dengan cara perabaan foniks dengan sangagt hati-hati)
2. Ketuban pecah dini dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi korioamnionitis
*pemeriksaan dalam (vaginal touche) seringkali tidak dilakukan pada kunjungan antenatal
pertama, kecuali ada indikasi.
Umumnya pemeriksaan dalam yang sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik
(persalinan) adalah pemeriksaan padda usia kehamilan di atas 34-36 minggu untuk
memperkirakan ukuran, letak, presentasi janin, penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir,
serta pelvimetriklinik untuk penilaian kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan
lainnya, pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan
lahir masih minimal, akan sulit dan sakit untuk eksplorasi.
II.10 Penyuluhan bagi ibu hamil
Penyuluhan bagi ibu hamil sangat diperlukan, untuk memberikan pengetahuan mengenai
kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, perawatan diri selama hamil
serta tanda bahaya yang perlu diwaspadai.
a) Prinsip penyuluhan, meliputi :
(1)Memperlakukan ibu hamil dengan sopan dan baik
(2)Memahami, menghargai dan merasa keadaan ibu (status, pendidikan, sosial
ekonomi, emosi) sebagaimana mestinya.
(3) Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan sudah dipahami.
(4)Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan
sehari-hari.
(5) Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan resiko yang dipunyai ibu.
c)Isi penyuluhan meliputi:
(1)Gizi tinggi protein dan tinggi kalori ibu, dianjurkan untuk:
(a)Tidak membatasi jumlah dan jenis makanan
19
(b) Makan makanan yang bergizi, tinggi kalori dan tinggi protein
(c)Minum lebih banyak dari biasanya (10 gelas). (Mochtar R., 1998:73)
(2) Perawatan Payudara
Penyuluhan meliputi :
(a)Manfaat perawatan payudara sejak kehamilan 7bulan
(b) Cara perawatan payudara
(3) Kebersihan diri
Selama hamil, ibu perlu lebih menjaga kebersihan diri, karena dengan adanya perubahan
hormonal, maka rongga mulut dan jalan lahir peka terhadap infeksi, ibu perlu mandi dan sikat
gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari
(4)Istirahat cukup dan mengurangi kerja fisik berat
(5) Senam hamil
20
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan dan Saran
III.1.1 Kesimpulan
Dari hasil beberapa artikel maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dapat mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikas yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
2. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin
3. Pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (pemeriksaan kehamilan) sangat penting
karena akan dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
III.1.2 SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan yang ada maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1. Untuk dokter, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya yang bersangkutan diharapkan lebih
memperhatikan ibu-ibu hamil terutama dengan ibu-ibu yang mengalami risiko kehamilan,
dimana tingkat kematian ibu dan bayi masih tinggi.
2. Bagi petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas, rumah sakit, klinik, agar meningkatkan
kegiatan penyuluhan yang berkaitan dengan kehamilan agar pengetahuan ibu hamil lebih
baik.
3. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, diharapkan persalinan berjalan dengan normal,
meminimalkan segala risiko-risiko baik untuk ibu maupun janinnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin, Abdul Bari, dkk. ed . (2006) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Edisi pertama. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta.
Winknjosastro, Hanifa. Ed. (1999) Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Artikel Kesehatan FKUNHAS. (2010) Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. [internet]. Tersedia dalam : <http://www.ph-gmu.org> [Diakses 4 oktober 2011].
Depkes RI. ( 1997). Pedoman Pelayanan Antenatal Di Tingkat Pelayanan Dasar. [internet].
Tersedia dalam : < http://www.depkes.go.id>Jakarta. [diakses 4 oktober 2011]
Ibrahim Christina. S, (1993) Perawatan Kebidanan. Buana Karya Aksara. Jakarta.
Mannaba IBG. (2001) Kapita Selecta Penatalaksanaan Rutin Obstetric Ginecologi
dan KB. EGC. Jakarta.
Mochtar Rustam. (1998) Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial. Jilid
2, Edisi 2. EGC. Jakarta.
Notoatmodjo. (1993). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku
Kesehatan. Andi Offset. Yogyakarta.
Notoatmodjo. (1996) Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
22
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan............................................................................................................1
I.1 Latar Belakang..................................................................................................1
BAB II Pembahasan...........................................................................................................3
II.1 Pengertian........................................................................................................3
II.2 Tujuan Antenatal Care.....................................................................................3
II.2.1 Tujuan Umum...................................................................................3
II.2.2 Tujuan Khusus..................................................................................3
II.3 Manfaat Antenatal Care...................................................................................4
II.4 Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care................................................................5
II.5 Kebijakan Pelayanan Antenatal Care...............................................................6
II.6 Pemeriksaan Dalam Pelayanan Antenatal Care..............................................6
II.7 Intervensi Dalam Pelayanan Antenatal Care....................................................7
II.8 Kunjungan atau Pemeriksaan Pertama ANC....................................................9
II.9 Penilaian Klinik.................................................................................................9
II.10 Penyuluhan Bagi Ibu Hamil...........................................................................20
BAB III Penutup.................................................................................................................22
III.1 Kesimpulan dan Saran....................................................................................22
III.1.1 Kesimpulan......................................................................................22
III.1.2 saran.................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................iii
23
24