Annual report gingerangers project 2014
-
Upload
gingerangers-project-iaas-lc-undip -
Category
Documents
-
view
224 -
download
7
description
Transcript of Annual report gingerangers project 2014
1
“Mayoritas rumah tangga miskin menggantungkan kehidupannya di sektor pertanian. Badan Pusat Statistik (BPS) 2010 menyatakan bahwa sekitar 60% rumah tangga miskin menggantungkan hidupnya di sektor kemiskinan. Ironisnya, sektor pertanian adalah sektor penyedia lapangan pekerjaan terbesar. Data BPS lima tahun kemarin menunjukkan bahwa sektor pertanian menyumbang sekitar 40-44% dari lapangan kerja secara keseluruhan” (Kemal, 2012)
2
1 DAFTAR ISI
2 Prakata................................................................................................................................................... 3
3 Nilai-nilai dalam Berorganisasi ............................................................................................................ 4
4 Visi ........................................................................................................................................................ 5
5 Misi ....................................................................................................................................................... 5
6 Essay : Mahasiswa dalam Upaya Meredam Gempuran Globalisasi Ekonomi ke Desa ........................ 6
6.1 Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Desa ................................................................................. 8
6.2 Gingerangers Project ..................................................................................................................... 9
7 Sekilas Mengenai Gingerangers Project ............................................................................................. 11
8 Gingerangers 1.0 : Deliver Passion Into Action .................................................................................. 12
8.1 Observasi ke Desa Terkait .......................................................................................................... 12
8.2 Sarasehan dengan Tokoh Desa ................................................................................................... 13
8.3 Penyuluhan kepada Kelompok tani ............................................................................................. 13
8.4 Bimbingan Belajar Gemawangi (BBG) ...................................................................................... 14
8.5 Budidaya Jahe dengan Metode Polybag ..................................................................................... 14
8.6 Launching Produk Cokelat Jahe ................................................................................................. 15
8.7 Galeri Foto Kegiatan ................................................................................................................... 16
9 Desa Gemawang sebagai Hosting Place ............................................................................................. 18
9.1 Sekilas Mengenai Desa Gemawang ............................................................................................ 18
9.2 Dokumentasi Desa Gemawang ................................................................................................... 19
9.3 PT.Perkebunan Nasional (PTPN) IX .......................................................................................... 20
10 (Coming soon) Gingerangers 2.0 : Collaboration and synergy ........................................................... 21
11 Laporan Keuangan .............................................................................................................................. 22
11.1 Jurnal Umum ............................................................................................................................... 22
11.2 Buku Besar .................................................................................................................................. 23
11.3 Neraca ......................................................................................................................................... 24
12 Keluarga Besar Gingerangers Project 1.0 ........................................................................................... 25
3
Pelindung
Dr.Ir.Delianis Pringgenies,MSc.
Penasihat
Syafaruddin Palawa
Fitriana Rahayu Pratiwi
Arif Alin Saputra Local Committee Director
Agatya Sara
Project Officer
Setiawan Guntarto
Pemimpin Redaksi
Annis Istiqarah
Staf Redaksi
Luqmanul Hakim
Sella Puspitadewi
Ica Enjelika N
Nutri S Damayanti
Fotografi
Nyoman A. Putra Dewangga
Ardiansyah Azhari
Alamat Redaksi
Website:
projectiaasundip.blogspot.com
Facebook : prodept undip
Twitter : @prodept
Youtube : prodept iaas undip
Contant Person:
Sella Puspitadewi
+628 989 381 054
2 PRAKATA
“Sebagai sebuah organisasi, kami memercayai
beberapa hal dalam melakukan berbagai macam kegiatan.
Pertama, kami percaya bahwa semua orang yang hidup
membawa misi tertentu yang pada akhirnya berkontribusi
dalam membuat dunia yang kita tempati menjadi lebih baik
melalui passion, minat, dan bakat dari masing-masing
individu. Passion tersebut jika diarahkan dengan baik dapat
menjadi sesuatu yang baik bagi banyak orang.”
“Kedua, apa yang kami percayai adalah mahasiswa
dapat berkontribusi langsung dalam lingkungan masyarakat
dan menjadi salah satu elemen penting dalam
menyelesaikan permasalahan yang tidak hanya dihadapi
Indonesia sebagai sebuah negara, tetapi juga masalah yang
ada di seluruh dunia, yaitu kemiskinan dan kelaparan.”
“Ketiga, hanya menyalurkan bantuan dari orang yang
mampu kepada mereka yang membutuhkan tidak
menyelesaikan masalah kemiskinan yang ada di sekitar kita.
Kami percaya, jika anda benar-benar peduli dan ingin
berkontribusi menyelesaikan masalah sosial, harus ada
sistem baru yang memandirikan para penerima bantuan agar
kelak tidak bertumpu pada bantuan orang lain.”
“Semua yang kami percayai tersebut kami terjemahkan
sesuai dengan visi dan misi IAAS WORLD dan IAAS
INDONESIA ke dalam berbagai kegiatan yang kami
lakukan.
4
3 NILAI-NILAI DALAM BERORGANISASI
Nilai-nilai yang dianut dan ditanamkan dalam kehidupan berorganisasi Project Departement
sehari-hari adalah sebagai berikut:
1. Ketaatan beragama
Kami mendukung kebebasan beragama bagi setiap individu dan memberikan ruang seluas-
luasnya untuk menjalankan ibadah dengan tenang. Selain itu, kami percaya bahwa alam
semesta ini dikendalikan oleh sesuatu diluar kemampuan manusia sehingga apapun yang kami
lakukan, kami kembali berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kebersamaan dan Kekeluargaan
Penting bagi kami untuk menjalin hubungan baik dan saling mendukung antaranggota
sehingga menumbuhkan rasa percaya dan rasa aman pada tiap-tiap individu untuk mencapai
tujuannya masing-masing, baik di bangku kuliah maupun di organisasi. Kami saling menjaga
satu sama lain sehingga apa yang kami yakini adalah berusaha agar anggota yang sedang
mengalami kesulitan tidak menghadapinya sendiri, baik di bangku kuliah maupun dalam
organisasi.
3. Kerja keras, Komitmen, dan Disiplin waktu
Untuk mencapai tujuan organisasi, kerja keras dan disiplin waktu dalam organisasi menjadi
kunci utama. Semua hal tersebut dapat berjalan dengan komitmen menjadi pengawasnya.
Kami sepakat bahwa semua pahlawan/superhero, mempunyai satu kesamaan yang
menjadikan mereka seorang pahlawan/superhero, yaitu kemampuan untuk memegang
janji/komitmen yang mereka buat.
Kami mendorong tiap-tiap individu untuk mengutamakan kuliah dan tidak
mengutamakan organisasi apabila sedang berhalangan atau mengalami kendala di kuliah.
Lebih jauh lagi, kami mendorong tiap-tiap individu dalam organisasi untuk belajar lebih giat
lagi dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di kuliah ke lingkungan masyarakat sehingga
dapat bermanfaat bagi banyak orang.
5
4. Kemampuan untuk mencari solusi dari suatu permasalahan
Menjadi pandai secara konsep saja tidak cukup dalam menghadapi tantangan global dari
arus tenaga kerja saat ini dalam menghadapi masalah yang dihadapi di dunia kerja profesional.
Kemampuan untuk peka terhadap masalah yang ada di lingkungan menjadi nilai tambah
dalam menunjang sebagian besar pekerjaan sehingga kami melatih diri untuk dapat
menangkap permasalahan sosial dalam suatu masyarakat, yang kebanyakan ada di tiap negara
berkembang di dunia, dan mencoba untuk meminimalkan dampaknya. Kami percaya apabila
kami bisa menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi dunia saat ini, bukan hal yang mustahil
kami bisa menghadapi masalah yang ada di perusahaan/organisasi atau masalah yang kami
hadapi sebagai individu.
5. Inovatif, Kreatif, dan Aktif dalam berbagai lintas disiplin ilmu
Untuk dapat menemukan solusi dari tiap permasalahan, kami perlu mengembangkan sifat
inovatif, kreatif, dan aktif pada tiap-tiap individu tidak hanya dalam berorganisasi, tetapi juga
dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menunjang hal tersebut, organisasi menjadi suatu wadah
pertemuan lintas disiplin ilmu untuk kemudian saling berpartisipasi sehingga permasalahan
kompleks, seperti kemiskinan dan kelaparan, dapat dimnimalkan dampaknya.
4 VISI
“Berkontribusi dan berperan aktif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dunia saat ini,
terutama pada isu kemiskinan, melalui kegiatan meminimalkan dampak kemiskinan di Desa
Gemawang”
5 MISI
1. Menyebarluaskan sekaligus mengajak masyarakat Desa Gemawang dan sekitarnya untuk
membudidayakan jahe dengan metode polybag
2. Mengembangkan nilai tambah pada produk jahe melalui berbagai macam inovasi dalam
pengolahannya
3. Memperkenalkan potensi desa Gemawang sebagai desa wisata kepada masyarakat, baik
lokal, nasional, maupun internasional
6
6 ESSAY : MAHASISWA DALAM UPAYA MEREDAM GEMPURAN GLOBALISASI
EKONOMI KE DESA
Setiawan Guntarto
Project Officer Gingerangers Project IAAS LC UNDIP
“Desa akan diwarnai oleh manusia-manusia dari segala latar belakang, warna kulit, dan ras. Desa tidak lagi dimiliki oleh masyarakat pribumi Indonesia saja. Dengan begitu, maka masyarakat desa harus berkompetisi dengan orang asing bahkan sekedar untuk mencari nafkah di lahan milik nenek mereka sendiri. Perlahan namun asti tidak ada lagi perbedaan yang jelas antara masyarakat pribumi dan orang asing. Tanpa sosialisasi, maka banyak masyarakat desa akan kaget atas perubahan yang terjadi. Dengan demikian, maka persatuan desa perlu digalang oleh masyarakat desa Indonesia. Tanpa identitas bersama maka desa akan tercerai berai dalam menghadapi serbuan masyarakat ASEAN” (Refi & Falahi, 2014)
Jelang tutup tahun 2009, Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo) melontarkan pernyataan
mengejutkan mengenai penjabaran dampak
dan perjanjian perdagangan bebas Asean-China
Free Trade Agreement (ACFTA) bagi Indonesia.
Asosiasi pengusaha itu menyatakan, pada
tahun 2010, banyak industri manufaktur tutup
dan jumlah pekerja yang kehilangan pekerjaan
bakal mencapai 7,5 juta orang. Itu berarti,
angka pengangguran terbuka yang saat in
sekitar 8,9 juta akan membengkak menjadi 17,8
juta orang. Senada dengan itu, ILO Indonesia
menyelenggarakan proyek “Assessing and
Addresing the Effect of International Trade on
Emloyment” (ETE) yang didanai oleh Uni Eropa
untuk membahas dampak liberalisasi
perdagangan terhadap pekerja. Dari laporan
tersebut didapati bahwa kebijakan
perdagangan bebas antara negara-negara
ASEAN dengan China telah berdampak pada
penurunan kesempatan kerja di Indonesia.
Terdapat tiga sektor yang mengalami
pengurangan kesempatan kerja, salah satunya
adalah sektor pertanian tanaman pangan
sebanyak 53.302 orang (Wijatno & Ariawan,
2014)
Di sisi lain, Asean Free Trade Area (AFTA)
datang dengan dua sisi: tidak semuanya buruk,
pun tidak semuanya baik. Sisi positifnya,
investasi berupa teknologi dapat dipandang
sebagai transfer yang menjembatani
pengetahuan negara maju dan berkembang.
Selain itu, AFTA juga dapat dipandang sebagai
sumber pemasukan negara, dan mengentaskan
pengangguran lewat masuknya Multi National
Company (MNC). Namun apabila tidak disertai
dengan pengawalan yang ketat dari pemerintah
selaku regulator, terbentuknya AFTA merupakan
ancaman yang dapat merusak stabilitas
perekonomian Indonesia. Kenyataannya, ketika
7
banyak negara mulai mengembalikan lagi
kontrol pemerntah yang ketat dalam menjaga
kekayaannya, Indonesia justru mempersilakan
swasta asing untuk menguasai aset negara.
Banyak sekali undang-udang dan peraturan
pemerintah yang menganut ketentuan rezim
pasar bebas (Refi & Falahi, 2014)
MNC atau disebut Perusahaan Multi-
Nasional (PMN) dimaknai sebagai perusahaan
yang bergerak di banyak negara dan memiliki
kantor-kantor, pabrik atau
kantor cabang di banyak
negara. PMN biasanya
memiliki kantor pusat di
mana mereka
mengkoordinasi manajemen
global. (Anonim, 2013).
Dalam artikel “The
Globalization of Production”
yang ditulis oleh Eric Thun
dalam (Refi & Falahi, 2014),
digambarkan adanya tantangan yang dihadapi
oleh pemerintah dalam memutuskan suatu
kebijakan di tengah gencarnya penetrasi PMN.
Model PMN dengan menggunakan motivasi
ekonomi dan investasi menjadi sebuah strategi
baru yang digunakan untuk menyerap sumber
daya alam di Indonesia. Kini, peran Indonesia
sebagai negara pemasok produk pertanian
dialihkan ke negara-negara maju yang memiliki
teknologi pertanian mumpuni. Potensi sumber
daya alam jenis lain seperti batu bara di
Kalimantan, pertambahan lainnya di Sulawesi
dan Papua, bahkan Jawa yang dahulu
merupakan representasi dari pertanian di
Indonesia, kini mulai tergerus oleh tambang-
tambang migas di Jawa Timur (Refi & Falahi,
2014)
Sebagai contoh di Jawa Timur, Blok Cepu
merupakan salah satu Blok dengan cadangan
minyak mencapai 7,7 triliun kaki kubik minyak
bumi, atau setara dengan 650 juta barel. Selain
Blok Cepu, kabupaten lain
yang memiliki cadangan
migas terdapat di Sidoarjo,
PT. Lapindo Brantas memiliki
sebanyak 25 sumur CNG, 20
sumur berada di Desa
Wunut, Kecamatan Porong,
dan lima sumur berada di
Desa Kalidawir, Kecamatan
Tanggulangin. Dari contoh di
atas, semakin banyak
ditemukan potensi dan sumber migas yang
semula merupakan lahan pertanian masyarakat
menjadi lahan tambang yang dimiiki PMN.
Kondisi pergeseran budaya pertanian juga
dialami oleh provinsi lain di Jawa Tengah dan
Jawa Barat dimana sektor pertaniannya mulai
tergerus sektor industry dan perumahan karena
lebih menguntungkan. Selain itu untuk daerah-
daerah tertentu di Jawa Barat dan Jawa Timur,
harga sumber daya manusia sangat murah.
Kondisi Dusun Balongnongo Desa
Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur setelah terjadi kesalahan
pengeboran Lapindo Brantas Inc.
8
Strategi revitalisasi pertanian merupakan
salah satu dari strategi tiga jalur (triple track
strategy) yang digunakan Pemerintahan Kabinet
Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Salah satu jalur strategi
tersebut adalah revitalisasi sektor pertanian dan
pedesaan agar dapat berkontribusi pada
pengentasan kemiskinan. Pertama, pada tingkat
yang paling liberal, sektor pertanian dapat
dikatakan telah kembali vital atau menjadi basis
pembangunan ekonomi suatu bangsa apabila
telah menjadi pengganda pendapatan (income
multiplier) dan pengganda tenaga kerja
(employment multiplier). Pengganda
pendapatan maksudnya bahwa sektor pertanian
menghaslkan tambahan pendapatan bagi
aktivitas ekonomi yang berhubungan langsung
dengan sektor pertanian, seperti agroindstri dan
off-farm lainnya. Pengganda tenaga kerja
maksudnya bahwa sektor pertanian mampu
menciptakan lapangan kerja baru di luar sektor
pertanian, terutama karena begitu tingginya
keterkaitan sektor pertanian dengan industri
hasil pengolahan pertanian yang mampu
menciptakan nilai tambah (forward linkages)
dan meningkatkan sarana produksi dan
infrastruktur ekonomi lainnya (backward
linkages) (Arifin, 2007).
6.1 MENINGKATKAN PARTISIPASI
MASYARAKAT DESA Yansep TP, Bupati terpilih Malinau periode
2011-2016, menggeneralisasi permasalahan
sebagian besar pembagunan di desa menjadi
tiga, yaitu sangat rendahnya keterlibatan
masyarakat dalam pembangunan; tidak
teridentifikasinya kebutuhan dasar masyarakat
yang terbaca dalam pemetaan potensi dan
permasalahan desa; masih besar dan
dominannya keterlibatan pemerintah dalam
mengendalikan pembangunan di desa (TP,
2014). Pada kenyataannya, petani sangat berjasa
dalam investasi s
ektor pertanian, bukan pemerintah apalagi
sektor swasta. Kontribusi community investment
ini mencapai 68% (pada kasus beras dan karet),
jauh lebih besar dibandingkan dengan kontribusi
investasi publik (pemerintah) dan sektor swasta
yang tercatat masing-masing hanya 24% dan 8%
(Arifin, 2007).
Partisipasi masyarakat menjadi hal terpenting dalam
proses pembinaan sebuah desa
9
Menurut Yansen dalam (TP, 2014) kunci
kesuksesan dari Gerakan Desa Membangun
(GERDEMA), yaitu sebuah paradigma
pembangunan yang fokus dan percaya
sepenuhnya kepada masyarakat desa dalam
mewujudkan perubahan yang maju dan
sejahtera, adalah pendekatan partsipatif yang
menekankan pada pentingnya inisiatif,
kreativitas, dan inovasi yang berpijak pada
keinginan masyarakat desa. Untuk menciptakan
hal tersebut, pelaksanaan tata pemerintah desa
perlu disesuaikan dengan azas kerja sama yang
bertumpu pada tiga pilar, yaitu pemerintah,
swasta, dan masyarakat. Penekanan pada
pentingnya peran swasta yaitu dijelaskan dalam
buku The Multinational Corporation dari (Stiglitz,
Joseph E. , 2006) menyatakan bahwa setidaknya
ada lima aspek penting yang harus dilakukan
supaya pertumbuhan MNC tidak berdampak
negatif. Salah satunya adalah, setiap korporasi
diwajibkan untuk memiliki program Corporate
Social Responsibility (CSR).
Namun, kami merasa bahwa sudah saatnya
institusi pendidikan, yang diwakili oleh
mahasiswa, menjadi pilar keempat berperan
membantu pelaksaan tata pemerintahan desa
dalam mengawal masyarakat desa merespon
globalisasi. Mahasiswa menawarkan suatu
fleksiblitas yang tidak dimiliki pihak swasta
maupun pemerintah dan merupakan sumber
daya manusia terampil yang memiliki basis lintas
disiplin ilmu. Bisa jadi Indonesia terancam tidak
lagi memiliki desa akibat krisis sumber daya alam
yang semakin langka. Pelaku usaha di seluruh
dunia tentu mengincar sumber daya alam yang
dimiliki desa. Sudah saatnya keempat pilar
tersebut berkontribusi nyata dalam menyiapkan
desa agar dapat bersaing baik di ACFTA maupun
AFTA.
6.2 GINGERANGERS PROJECT “Gingerangers Project” adalah bentuk
perwujudan dari keyakinan kami bahwa
mahasiswa dapat berkontribusi aktif
meminimalkan dampak kemiskinan di Desa
Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah. Proyek ini merupakan
inovasi budi daya tanaman jahe berupa
penanaman bibit jahe unggul dalam poly bag;
dan produk olahannyaberupa “Choco Gingers”
yaitu produk cokelat yang menggunakan selai
jahe sebagai penguat rasanya. Jahe dipilih
sebagai komoditas utama yang akan
dikembangkan antara lain disebabkan karena
Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil
Salah satu anggota Project Departement IAAS LC
UNDIP sedang membuat pupuk bokasi dibantu oleh
warga setempat
10
rempah-rempah terb aik di dunia. Sebanyak 90%
dari tumbuhan obat yang terdapat di wilayah
Asia berada di Indonesia dan hal ini merupakan
potensi yang amat sangat menghasilkan
keuntungan baik dari segi ekonomi mapun
lingkungan karena dapat mencegah pemanasan
global bagi Indonesia dan dunia (NGI Daring,
2009).
Melalui kearifan lokal membudidayakan jahe,
dan didukung dengan keunggulan dibandingkan
dengan metode tradisional sebelumnya, kami
mengajak masyarakat Desa Gemawang,
terutama kaum ibu dari keluarga petani miskin,
untuk berkontribusi aktif menambah
penghasilan tanpa harus bekerja keluar rumah.
Lebih jauh lagi, harapan kami kelak, Desa
Gemawang akan dikenal sebagai Desa wisata
rempah-rempah se-Asia Tenggara yang berbasis
pendidikan agrowisata, budaya, dan kesenian.
Hal ini sedang disiapkan oleh Departemen
Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomia dan Bisnis
(FEB).
Kami, dalam kapasitanya sebagai mahasiswa
Indonesia, memperjuangkan apa yang kami
percaya, bahwasanya saat ini kita terancam
kehilangan fungsi desa akibat Multinational
Company (MNC) yang ingin megeruk pontensi
sumber daya alam yang ada di desa di Indonesia.
Melalui pemberdayaan masyarakat yang bersifat
partisipatif, kami harap kegiatan ini dapat
membantu mengembangkan kemandirian Desa
Gemawang dan menancapkan ciri khas, baik
desa maupun penduduknya, agar dapat
bertahan dan bersaing di ACFTA maupun AFTA.
Daftar Pustaka Anonim. (2013, Maret 23). Perusahaan
Multinasional. Retrieved from Wikipedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_m
ultinasional
Arifin, B. (2007). Diagnosis Ekonomi Politik Pangan
dan Pertanian. Jakarta: PT.RajaGrafindo
Persada.
NGI Daring. (2009, September 14). Retrieved from
National Geography:
http://nationalgeographic.co.id/berita/201
3/09/indonesia-gudangnya-habitat-
tanaman-obat-dunia
Refi, W., & Falahi, Z. (2014). Desa Cosmopolitan,
Globalisasi dan Masa Depan Kekayaan
Alam Indonesia. Jakarta: Change
Publication.
Stiglitz, Joseph E. . (2006). United States: W.W.
Norton & Company, Inc.
TP, Y. (2014). Revolusi dari Desa. Jakarta :
PT.Gramedia.
Wijatno, S., & Ariawan, G. (2014). Perjanjian
Perdagangan Bebas dan Subjek Perjanjian
Bebas Saat Ini. In Perdagangan Bebas
dalam Perspektif Hukum Perdagangan
Internasional (p. 136). Jakarta: PT.Gramedia
11
7 SEKILAS MENGENAI GINGERANGERS PROJECT
Gingerangers Project adalah
upaya kami untuk merumuskan
visi dan misi IAAS World dan IAAS
Indonesia sesuai dengan Pedoman
Kerja dan Pedoman Rumah Tangga
(PDPRT) dan Program Kerja
Organisasi (PKO) IAAS-LC UNDIP.
Kegiatan Gingerangers Project 2.0 merupakan kelanjutan dari Gingerangers Project 1.0 yang telah
dilaksanakan pada kepengurusan sebelumnya, yaitu bulan Maret -Desember 2014.
Berawal dari kegelisahan kami atas berbagai peristiwa dan permasalahan yang terjadi di
Indonesia, terutama aksi demo mahasiswa yang seringkali meresahkan, kami sepakat bahwa bukan
lagi saatnya hanya menyaksikan hal tersebut dari bangku kuliah. Gingerangers Project adalah wujud
kepercayaan kami bahwa mahasiswa dapat membuat perubahan positif dengan menerapkan ilmu
yang didapat, terutama di bidang pertanian dan ilmu terkait, untuk dapat meminimalkan dampak
isu sosial yang berkembang disekitar masyarakat tanpa meninggalkan tanggung jawabnya dibangku
kuliah. Terinspirasi dari Muhammad Yunus dari Banglades, kami mengembangkan konsep bisnis
sosial yang beliau terapkan ke dalam kegiatan yang kami lakukan. Kegiatan yang tertulis di lembar
selanjutnya adalah serangkaian program kerja Gingerangers Project yang telah dilakukan pada
Gingerangers Project 1.0 dan akan dilanjutkan pada periode kepengurusan Maret -Desember 2015.
12
12
8 GINGERANGERS 1.0 : DELIVER PASSION INTO ACTION
8.1 OBSERVASI KE DESA TERKAIT Observasi pertama kami dilakukan, setelah menentukan Desa Gemawang sebagai desa
yang akan kami bina, pada tanggal 26 Mei 2014. Desa Gemawang terletak di kecamatan
Jambu, kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah dengan luas 7,86 km2 dan berbatasan
dengan tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Semarang,
Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Magelang.
Desa Gemawang merupakan Desa Vokasi pertama
di Indonesia, yang ditentukan oleh Pusat
Pengembangan Pendidikan Non Formal dan
Informal (P2PNFI) Regional II Jawa Tengah,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
pendidikan keterampilan vokasional. Beberapa
pertimbangan dijadikannya Desa Gemawang
sebagai proyek pengembangan Desa Vokasi, yaitu
(1) memiliki potensi keunggulan komparatif lokal, (2) banyaknya jumlah pengangguran dan
kemiskinan yang ada di desa tersebut, dan (3) tingginya rasa antusias masyarakat untuk maju
dan meningkatkan kesejahteraan.Hal tersebut terlihat dari penunjukkan Desa Gemawang
sebagai Desa Vokasi pertama di Indonesia.
Terdapat sebelas kelompok usaha di Desa Gemawang, di
antaranya kelompok usaha madu lebah, perikanan, batik
Gemawang, pertanian perintis, kopi bubuk, garmen, boga,
pasta indigo (bahan untuk membatik berkualitas tinggi),
ternak kelinci, jamur, dan alat permainan edukatif.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, kami memutuskan
untuk menetapkan sebagai desa binaan Project
Department IAAS-LC UNDIP.
Desa Gemawang merupakan proyek
pengembangan Desa Vokasi pertama di
Indonesia
Berbagai macam hasil produksi Desa
Gemawang dijual di Galeri Gemawang
13
13
8.2 SARASEHAN DENGAN TOKOH DESA Kegiatan ini diadakan pada 17 Juni 2014 di CLC Gemawang yang bertujuan untuk
mengenalkan Gingerangers Project kepada tokoh desa terkait, yaitu Bambang Sugoro
selaku ketua kelompok tani Empon Wangi (kanan), Mahmudi selaku Kepala Desa
Gemawang periode 2014-2019 (tengah), dan Amin Arroni selaku Ketua Desa Vokasi dan
Kepala Sekolah SD MIN Jamb (kiri). Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 09.00-13.00 diisi
oleh sharing and discussion terkait dengan Desa Gemawang, baik mengenai budaya dan
kondisi masyarakat sekitar secara lebih detail, program kerja desa, permasalahan dan
harapan kedepannya mengenai Desa Gemawang.
8.3 PENYULUHAN KEPADA KELOMPOK TANI Terkait dengan hasil dari kegiatan sarasehan
dengan tokoh desa, kami memutuskan untuk
mengangkat tema “Pelatihan Pembudidayaan
Jahe dan Pemahaman Mengenai Business Plan
Produk Olahannya” dalam penyuluhan pada
tanggal 4 September 2014 di CLC Gemawang.
Untuk itu, kami bekerja sama dengan Asri, selaku
pembudidaya jahe, yang terlebih dulu telah sukses
lewat pembudidayaan jahe dengan metode polybag
selama kurang lebih empat tahun. Selain itu, kami mengundang Bambang Supartoko, selaku
Project Departement dalam kegiatan sarasehan dengan tokoh di Desa
Gemawang
Kelompok tani Empon Wangi dalam
penyuluhan yang diadakan oleh Project
Departement IAAS LC UNDIP
14
14
perwakilan dari PT.Sidomuncul, dan Handoko, selaku eksportir jahe. Kegiatan ini dilakukan
pada dengan tujuan untuk mengenalkan budidaya jahe dan potensi hasil olahannya terutama
untuk kelompok tani Empon Wangi.
8.4 BIMBINGAN BELAJAR GEMAWANGI (BBG) Dalam rangka mengenalkan Gingerangers
Project kepada masyarakat sekitar, kami
memutuskan untuk membuka bimbingan belajar
kelas 5-6 SD di Gemawang untuk menarik
simpati. Selain itu, BBG selaras dengan visi dan
misi kami sehingga kegiatan tersebut tidak keluar
dari batasan kegiatan operasional dalam
organisasi. Bimbel ini dimulai pada tanggal 9
November 2014 dan akan berjalan selama dua
bulan untuk kemudian di evaluasi hasilnya dan penentuan apakah program ini dapat
dilanjutkan atau tidak. Bimbel Gemawangi dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 09.00-
12.00 WIB di SD MIN JAMBU dan SD MI AL-ISLAM.
8.5 BUDIDAYA JAHE DENGAN METODE POLYBAG Untuk mengajak masyarakat Desa
Gemawang untuk membudidayakan jahe
dengan metode polybag, terutama para
ibu dan anak-anak, kegiatan menarik
simpati masyarakat lewat BBG saja tidak
cukup. Kami memutuskan untuk terjun
langsung dan mencoba untuk
menginspirasi masyarakat untuk
membudidayakan jahe dengan metode
polybag dan membuktikan apa yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 November 2014, namun dalam persiapannya,
kegiatan ini sudah dimulai sejak 23 November 2014 ditandai dengan pembuatan pupuk
bokashi yang merupakan bahan baku utama dalam pembudidayaan jahe dengan metode
Gambar 3.5 Bimbel Gemawangi di MI AL-ISLAM
pada 9 November 2014
Budidaya jahe dengan metode polybag di pekarangan
rumah Bambang, selaku ketua kelompok tani empon
wangi
15
15
polybag. Penggunaan pupuk bokashi ditujukan untuk suplemen bagi jahe agar dapat tumbuh
secara maksimal.
Pembudidayaan jahe dengan metode polybag menggunakan seratus bibit jahe yang
dibagi menjadi 20 bagor (karung beras). Pembudidayaan dilakukan di pekarangan rumah
Bambang Sugoro atas seizin yang bersangkutan. Untuk menjaga jahe tumbuh optimal dan
mencapai masa panen, kami bekerja sama dengan Tato, selaku quality control dari tanaman
jahe yang kami tanam.
8.6 LAUNCHING PRODUK COKELAT JAHE Setelah berinovasi dalam pembudidayaan jahe, inovasi
selanjutnya yang kami targetkan adalah membuat suatu produk
olahan dengan jahe sebagai bahan bakunya sehingga dapat
memberikan nilai tambah terhadap produk jahe yang akan dijual.
Produk olahan tersebut kemudian dirumuskan oleh tim Product
Development Project Departement ke dalam produk cokelat jahe
yang ternyata menjadi unik karena merupakan satu-satunya di
dunia yang menggunakan jahe sebagai selai yang dibungkus dalam
cokelat padat. Hal tersebut agak berbeda dengan yang ada di
Australia yang juga menggunakan jahe sebagai salah satu bahan
pembantu dalam cokelat dimana jahe berbentuk serbuk yang sudah
menyatu bersama cokelat.
Launching produk cokelat jahe dilakukan pada tanggal 30 November 2014 pada
kegiatan Campville IAAS-LC UNS yang merupakan rangkaian dari kegiatan seminar
internasional dalam rangka merayakan anniversary IAAS-LC UNS ke-6
Choco rangers dan produk
pengembangan kedua
Gingerangers Project, sirup
jahe.
16
16
8.7 GALERI FOTO KEGIATAN
Salah satu anggota Prodept sedang bertanya
jawab dengan Asri, petapembudidaya jahe
dengan metode polybag
Budidaya jahe dapat dilakukan, bahkan di lahan
yang ekstrim (dibawah beton)
Benih jahe sebelum dipindah ke polybag
Keluarga Pak Meno, rekan Asri, dalam
membudidayakan jahe sukses membudidayakan
jahe dengan metode polybag
Bambang Supartoko, selaku perwakilan
PT.Sidomuncul dalam acara penyuluhan ke
kelompok tani Empon Wangi
Asri, selaku pembudidaya jahe dalam acara
penyuluhan ke kelompok tani Empon Wangi
17
17
Suasana makan siang anggota Prodept di Desa
Gemawang
Keceriaan kelas 5 MIN Jambu ketika bimbel
Gemawangi
Desa Gemawang tampak ditengah pegunungan
Kelompok tani Empon Wangi dalam acara
penyuluhan Prodept di Desa Gemawang
Salah satu anggota Project Departement sedang
mencangkul untu membuat pupuk bokasi Cokelat jahe yang dijual satuan dikemas dengan
toples
Booth IAAS LC UNDIP yang menjual produk
cokelat jahe di acara Green Youth Festival (GFY)
Salah satu anggota Project Departement ssedang
memberikan pelajaran matematika pada BBG
18
18
9 DESA GEMAWANG SEBAGAI HOSTING PLACE
9.1 SEKILAS MENGENAI DESA GEMAWANG Desa Gemawang terletak di kecamatan Jambu, kabupaten
Semarang, provin si Jawa Tengah dengan luas 7,86 km2
dan berbatasan dengan tiga kabupaten, yaitu Kabupaten
Semarang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten
Magelang. Desa Gemawang merupakan Desa Vokasi
pertama di Indonesia, yang ditentukan oleh Pusat
Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal
(P2PNFI) Regional II Jawa Tengah, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk pendidikan
keterampilan vokasional.
Beberapa pertimbangan dijadikannya Desa Gemawang sebagai proyek pengembangan Desa Vokasi,
yaitu (1) memiliki potensi keunggulan komparatif lokal, (2) banyaknya jumlah pengangguran dan
kemiskinan yang ada di desa tersebut, dan (3) tingginya rasa antusias masyarakat untuk maju dan
meningkatkan kesejahteraan. Melalui program desa vokasi diharapkan dapat melahirkan
wirausahawan baru yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan, sekaligus mendukung
pengembangan usaha ekonomi kreatif dan produktif d suatu desa yang dapat dijadikan smber potensi
ekonomi dan pemberdayaan masyarkaat pedesaan.
Terdapat sebelas kelompok usaha di Desa Gemawang, di antaranya kelompok usaha madu lebah,
perikanan, batik Gemawang, pertanian perintis, kopi bubuk, garmen, boga, pasta indigo (bahan untuk
membatik berkualitas tinggi), ternak kelinci, jamur, dan alat permainan edukatif. Saat ini sedang
dikembangkan pula budidaya tanaman jahe dengan media tanam dalam bagor (yang biasa digunakan
sebagai karung beras).
Info lebih lanjut :
Farah Athaya Widya
Coordinator of Exchange Program
IAAS LC UNDIP
Twitter : @farawwh
Facebook : Farah Athaya Widya
Email : [email protected]
Peta Desa Gemawang, Kec.Jambu, Kab.Semarang, Jawa Tengah
19
19
9.2 DOKUMENTASI DESA GEMAWANG
Sedang digalakkan program kerja diktat perkebunan kopi di kebun masyrakat setempat
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Nurul Fatah sedang mendapat kunjungan dari turis luar negeri
Penampilan kesenian lokal dalam menyambut turis luar negeri yang berkunjung
Pendompo Gabriella merupakan pusat kegiatan seni Desa Gemawang
Kegiatan membatik di Desa Gemawang yang memiliki keunikan karena tidak mengikuti pola utara dan selatan pada umumnya
Pembuatan malam sebagai tinta dalam membatik dari tumbuhan indigoferra untuk kemudian diolah menjadi pasta indigo
20
20
9.3 PT.PERKEBUNAN NASIONAL (PTPN) IX PT Perkebunan Nusantara IX didirikan pada tanggal 11 Maret
1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996
tanggal 14 Februari 1996, merupakan peleburan dari PT
Perkebunan XV-XVI (Persero) dan PT Perkebunan XVIII
(Persero). Pendirian PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
tersebut tertuang pada Akta Notaris Harun Kamil, S.H. nomor
42 tanggal 11 Maret 1996, yang disahkan oleh Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor C2-8337.HT.01.01.TH.96 tanggal
8 Agustus 1996, diubah dengan Akta Notaris Sri Rahayu Hadi
Prasetyo, S.H. No.1 tanggal 9 Agustus 2002 dan disyahkan oleh
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor:
C-19302 HT.01.04.TH.2002 tanggal 7 Oktober 2002.
PT Perkebunan Nusantara IX memiliki dua Divisi. Pertama, Divisi Tanaman Tahunan yang
membudidayakan dan menghasilkan produk- produk dari tanaman karet, kopi, dan teh. Kedua,
Divisi Tanaman Semusim (Pabrik Gula) yang menghasilkan produk-produk dari tanaman tebu.
Produk-produk PT Perkebunan Nusantara IX dipasarkan di pasar domestik maupun pasar luar
negeri sebagian besar dalam bentuk bulk. PT Perkebunan Nusantara IX juga memproduksi dan
memasarkan produk-produk hilir berupa teh kemasan, teh celup, serta gula pasir dan kopi bubuk
dalam kemasan.
Selain usaha pokok tersebut di atas, PT Perkebunan Nusantara IX juga mengelola komoditi
sampingan seperti pala, kapok, dan kelapa dalam luasan areal yang terbatas serta agrowisata di
Kebun Banaran dan Kebun Kaligua. Agrowisata Kebun Banaran di lengkapi dengan Coffee Shop
”Kampoeng Kopi Banaran”. Coffee Shop dengan bahan baku kopi Banaran juga didirikan di
Cikukun, di PG Gondang Baru, dan diperluas di tempat-tempat lain yang potensial; Wisata Loco
Antik di PG Pangka serta wisata sejarah dan Museum Gula di PG Gondang Baru dan PG Tasikmadu
21
21
10 (COMING SOON) GINGERANGERS 2.0 : COLLABORATION AND SYNERGY
Membawa semangat Gingerangers 1.0, Gingerangers 2.0 merupakan usaha kami menindaklanjuti
apa yang telah kami mulai pada Gingerangers 1.0. Dengan kegiatan utama yang sama, yaitu
budidaya jahe dengan metode polybag, Bimbingan Belajar Gemawangi (BBG), dan business plan
cokelat jahe, kami berharap ditahun ini dapat makin dekat menuju visi di Desa Gemawang.
Langkah strategis kami selanjutnya dalam Gingerangers 2.0 adalah memperkuat hubungan kerja
sama antarorganisasi di Universitas Diponegoro (UNDIP), baik terkait secara langsung maupun
tidak langsung. Salah satu langkah awal kami dalam mewujudkan tema Gingerangers 2.0 tersebut
adalah dengan bekerja sama dengan Departemen Pengabdian Masyarakat (DIMAS) Fakultas
Ekonomika dan Bisnis (FEB) UNDIP terkait dengan menyiapkan Desa Gemawang sebagai desa
wisata.
Selain memperkuat kerjasama antarorganisasi, kami juga berupaya memperkuat kerja sama terkait
dengan pendanaan dan partnership ke perusahaan swasta terkait. Dalam Gingerangers 1.0
sebelumnya, kami telah bekerja sama dengan PT.Sidomuncul terkait dengan penyuluhan kepada
kelompok tani Empon Wangi. Diawal kepengurusan Gingerangers 2.0, kami telah mengunjungi
CV.Intrafood, yaitu perusahaan dengan visi menjadi produsen jahe terbesar di Indonesia.
Untuk hosting place, kami akan bekerja sama dengan Departemen Exchange Program IAAS-LC
UNDIP menjadikan Desa Gemawang sebagai desa yang dapat dikunjungi oleh mahasiswa, baik
Universitas Diponegoro sendiri, maupun IAAS-LC lain di seluruh Indonesia.
22
22
11 LAPORAN KEUANGAN
11.1 JURNAL UMUM
Project Departement
Untuk bulan berakhir November 2014
Tanggal No. Akun Keterangan Nomor Bukti Debit Kredit
17/10/2014 Biaya lain-lain 1 150.500Rp
Kas 150.500Rp
22/10/2014 Biaya Produksi Coklat Jahe 2 40.500Rp
Kas 40.500Rp
01/11/2014 Biaya Penanaman Jahe 3 41.500Rp
Kas 41.500Rp
01/11/2014 Biaya Penanaman Jahe 4 65.000Rp
Kas 65.000Rp
01/11/2014 Biaya Penanaman Jahe 5 132.000Rp
Kas 132.000Rp
08/11/2014 Biaya lain-lain 6 170.250Rp
Kas 170.250Rp
11/11/2014 Biaya lain-lain 7 11.500Rp
Kas 11.500Rp
13/11/2014 Biaya Produksi Coklat Jahe 8 29.000Rp
Kas 29.000Rp
14/11/2014 Biaya Produksi Coklat Jahe 9 19.310Rp
Kas 19.310Rp
15/11/2014 Kas 50.500Rp
Pendapatan Dana Usaha 50.500Rp
19/11/2014 Kas 57.500Rp
Pendapatan Dana Usaha 57.500Rp
TOTAL 767.560Rp 767.560Rp
23
23
11.2 BUKU BESAR
Project Departement
Untuk bulan berakhir November 2014 Nama Akun: Kas (D)
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
10/10/2014 Saldo Awal Rp1.620.000 Rp 1.620.000
17/10/2014 Pembayaran Uang Makan Panitia Rp 150.500 Rp 1.469.500
22/10/2014 Pembelian Bahan Coklat Jahe Rp 40.500 Rp 1.429.000
01/11/2014 Pembelian Bagor Rp 41.500 Rp 1.387.500
01/11/2014 Pembelian Plastik Rp 65.000 Rp 1.322.500
01/11/2014
Pembelian 4 sak Pasir, 1 sak S. Mil,
Ok Rp 132.000 Rp 1.190.500
08/11/2014 Pembelian Buku Tulis BBG Rp 170.250 Rp 1.020.250
11/11/2014 Pembelian Pulsa Rp 11.500 Rp 1.008.750
13/11/2014 Pembelian Bahan Coklat Jahe Rp 29.000 Rp 979.750
14/11/2014 Pembelian Bahan Coklat Jahe Rp 19.310 Rp 960.440
15/11/2014 Penjualan Makanan Rp 50.500 Rp 1.010.940
19/11/2014 Penjualan Makanan Rp 57.500 Rp1.068.440
Nama Akun : Pendapatan Dana Usaha (K)
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
15/11/2014 Penjualan Makanan Rp 50.500 Rp 50.500
19/11/2014 Penjualan Makanan Rp 57.500 Rp 108.000
Nama Akun : Biaya Produksi Coklat Jahe (D)
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
22/10/2014 Pembelian Bahan Coklat Jahe Rp 40.500 Rp 40.500
13/11/2014 Pembelian Bahan Coklat Jahe Rp 29.000 Rp 69.500
14/11/2014 Pembelian Bahan Coklat Jahe Rp 19.310 Rp 88.810
Nama Akun : Biaya Penanaman Jahe (D)
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
01/11/2014 Pembelian Bagor Rp 41.500 Rp 41.500
01/11/2014 Pembelian Plastik Rp 65.000 Rp 106.500
01/11/2014
Pembelian 4 sak Pasir, 1 sak S. Mil,
Ok Rp 132.000 Rp 238.500
24
24
Nama Akun : Biaya Lain-lain (D)
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
17/10/2014 Pembayaran Uang Makan Panitia Rp 150.500 Rp 150.500
08/11/2014 Pembelian Buku Tulis BBG Rp 170.250 Rp 320.750
11/11/2014 Pembelian Pulsa Rp 11.500 Rp 332.250
Nama Akun : Modal (K)
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
10/10/2014 Saldo Awal Rp 1.620.000 Rp1.620.000
11.3 NERACA
Project Departement
Untuk Bulan berakhir November 2014 Saldo Debit Saldo Kredit
Kas Rp 1.068.440
Modal Rp 1.620.000
Pendapatan Dana Usaha Rp 108.000
Biaya Produksi Coklat Jahe Rp 88.810
Biaya Penanaman Jahe Rp 238.500
Biaya Lain-lain Rp 332.250
Total Saldo Rp 1.728.000 Rp1.728.000
25
25
12 KELUARGA BESAR GINGERANGERS PROJECT 1.0
Nama : M. Johan Adhibuana Jabatan : Product Development
Nama : Arif Abdillah Jabatan : Production Planner
Nama : Annis Istiqarah Jabatan : Product Marketing
Nama : Dyah Ayu Kartikasari Jabatan : Publication Planner
Nama : Ika Fatika Jabatan : Publication Planner
Nama : Nurul Annisa Jabatan : Publication Planner
Nama : Nurul Wahida Jabatan : Product Development
Nama : Sella Puspitadewi Jabatan : Public Relaton Officer
Nama : Fitri Hidayatun Jabatan : Financing and Budgeting Dept
Nama : Miftahur Rahman Jabatan : Production Planner
Nama : Indah Puspitaningtyas Jabatan : Produc Marketing
Nama : Sheila Rahma Yunita Jabatan : Product Development & Legal Executive
26
26
Nama : Nyoman A.P.D Jabatan : Cinematographer
Nama : Ica Enjelika N Jabatan : Public Relaton Officer
Nama : Aris Wahyu Utomo Jabatan : Production Planner
Nama : Agus Prayitno Jabatan : Production Planner
Nama : Nutri Sri Damayanti Jabatan : Product Marketing
Nama : Usamah Hidayatullah Jabatan : Operation Director
Nama : Ardiansyah Azhary Jabatan : Cinematographer
Nama : Luqmanul Hakim Jabatan : Marketing Communication Director
Nama : Rizki Aprilia Arista Sari Jabatan : Financing and Budgeting Dept
Nama : Brilly Cahyo K Jabatan : Web Designer
Nama : Ziadatul Choirum N Jabatan : Production Planner
Nama : Virgiana Listyani Jabatan : Publication Planner