ANNUAL REPORT 2015 FA - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual-Report-2015-315.pdf ·...

90

Transcript of ANNUAL REPORT 2015 FA - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual-Report-2015-315.pdf ·...

DAFTAR ISItable of content

2

3

11

14

18

32

41

47

49

Ikhtisar Keuanganfinancial highlights

Profil Perseroancompany profile

Laporan Dewan Komisarisboard of commissioner’ report

Laporan Direksiboard of directors’ report

Pembahasan Manajemenmanagement discussion

Tata Kelola Perusahaancorporate governance

Pengelolaan Resikorisk management

Tanggung Jawab Laporan Tahunanresponsbility for annual reporting

Laporan Keuangan Auditaudited financial report

Perseroan juga melakukan penjualan secara online, baik melalui website sendiri maupun bekerjasama dengan beberapa situs penjualan online lainnya.

The Company also conduct online sales, either through its own website or in cooperation with several other online stores.

IKHTISAR KEUANGANfinancial highlights

Audited 2015 Audited 2014 *) Audited 2013Keterangan descriptions

AKTIVA LANCARCURRENT ASSETS

AKTIVA TIDAK LANCARFIXED ASSETS

JUMLAH AKTIVATOTAL ASSETS

KEWAJIBAN LANCARCURRENT LIABILITIES

KEWAJIBAN JANGKA PANJANGLONG TERM LIABILITIES

MODAL SENDIRIEQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL SENDIRITOTAL LIABILITIES AND EQUITY

PENJUALAN BERSIHNET SALES

LABA KOTORGROSS PROFIT

LABA USAHAOPERATING PROFIT

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAKPROFIT (LOSS) BEFORE TAX

LABA (RUGI) KOMPREHENSIFCOMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)

JUMLAH SAHAM BEREDARNO. OF CIRCULATED SHARES

LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF PER SAHAMNET PROFIT/(LOSS) PER SHARE

MODAL KERJA BERSIHNET WORKING CAPITAL

RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP JUMLAH AKTIVARETURN ON ASSETS RATIO

RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP EKUITASRETURN ON EQUITY RATIO

RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP PENDAPATANPROFIT RATIO

RASIO LANCARCURRENT RATIO

RASIO KEWAJIBAN TERHADAP EKUITASDEBT TO EQUITY RATIO

RASIO KEWAJIBAN TERHADAP JUMLAH AKTIVADEBT TO TOTAL ASSET RATIO

*) Disajikan kembali, memenuhi ketentuan PSAK / restated, to comply with PSAK rules.

97,686,030,395

20,321,028,703

118,007,059,098

182,739,919,441

139,235,105,702

(203,967,966045)

118,007,059,098

279,150,207,182

63,084,059,381

18,434,850,810

(21,513,354,790)

(16,149,760,144)

86.000.000

saham

-188

(85,053,889,046)

-13.69%

7.92%

-5.79%

53.46%

-157.86%

272.84%

21,828,914,738

395,219,933

(2,639,975,210)

-2.65%

99,558,394,760

222,363,830,677

68,861,863,707

86.000.000

saham

83,401,850,883

16,156,543,877

99,558,394,760

89,655,828,325

211,915,081,362

(202,012,514,927)

302.91%

-30.7

(6,253,977,442)

1.31%

-1,19%

93.02%

-149.28%

86.879.500.495

17.658.088.788

104.537.589.283

94.025.048.182

209.885.080.818

(199.372.539.717)

104.537.589.283

286.688.094.220

66.683.625.289

21.597.615.138

13.580.491.068

9.979.198.125

86.000.000

saham

116,04

(7.145.547.687)

9,55%

-5,01%

3,48%

92,40%

-152,43%

290,72%

2PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Perseroan bergerak di industri alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis sports/casual ke pasar lokal dan internasional.

KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Pada awal pendirian, Perseroan memproduksi sepatu sport seluruhnya dengan tujuan ekspor. Namun, pada tahun 2002, Reebok yang merupakan buyer utama Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya order ekspor tersebut, Perseroan mulai merintis penjualan sepatu di pasar dalam negeri dengan merk sendiri yaitu “Tomkins”. Sampai saat ini, penjualan sepatu Tomkins telah tersebar ke seluruh Indonesia.

Selain memproduksi dan memasarkan sepatu TOMKINS, Perseroan juga menerima order produksi sepatu merk lain untuk keperluan ekspor, seperti Lonsdale, Dunlop, Firetrap, dan lain-lain.

INFORMASI PERSEROAN

Perseroan berkantor pusat di Jakarta, dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat dengan alamat sebagai berikut:

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK.

Kantor Pusat:Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telepon : +6221 3148331, 3913640Faksimili : +6221 3148317Email : [email protected] Website : www.primarindo.co.id; www.tomkins.id

Pabrik:Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungJawa BaratTelepon : +6222 7560555 Faksimili : +6222 7562406

THE COMPANY OVERVIEW

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (The Company) was established in 1988 under the name of PT Bintang Kharisma, with the PMDN status. In 1994, the Company listed and traded its shares in the Jakarta Stock Exchange, and became PT Bintang Kharisma Tbk. In 1997, the Company changed its name from PT Bintang Kharisma Tbk to PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

The Company engaged in footwear industry, including production and marketing of sports/casual shoes to local and international market.

THE COMPANY ACTIVITIES

At the beginning of establishment, the Company produces sport shoes with the purpose entirely for export oriented. However, in 2002, Reebok which is the main buyer of the Company relocating its business, resulting in the cessation of order. Along with the cessation of the export order, the Company began to sale shoes in the domestic market with its own brand of "Tomkins". Currently, the sale of Tomkins shoes has spread throughout Indonesia.

In addition to producing and marketing the Tomkins shoes, the Company also received orders to manufacture shoes from other brands for export purposes, such as Lonsdale, Dunlop, firetrap, and others

DISCLOSURE OF COMPANY INFORMATION

The Company is headquartered in Jakarta, with a factory located in Bandung, West Java at the following address:

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK.

Head Office:Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri 3A Floor Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telephone : +6221 3148331, 3913640Facsimile : +6221 3148317Email : [email protected] : www.primarindo.co.id www.tomkins.id

Factory:Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungWest JavaTelephone : +6222 7560555 Facsimile : +6222 7562406

3 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

VISI DAN MISI

VISI

• Menjadi pemimpin dalam industri sepatu di Indonesia

MISI

• Mempunyai proses produksi yang paling efisien• Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk

memenuhi kepuasan pelanggan• Menjadi mitra usaha terpercaya dalam menghadapi

tantangan saat ini dan di masa depan• Mempunyai sepatu merk sendiri yang menjadi nomor

satu di pasar dalam negeri

VISION AND MISSION

VISION

• To become leader in Indonesia’s Shoes Industry

MISSION

• To have most efficient production process• To manufacture high quality products to satisfy

customer’s need• To become trusted business partner to face the

challenges of today and the future• To have shoes brand that become number one in

domestic market.

11.04%

5.25%

9.25%

21.69%

52.50%

4PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Uraiandescription

Jumlah Saham Beredartotal Circulated Shares

Nilai Nominal (Rp.)Nominal Value (Rp.)

%

PT. Golden Lestari 45.150.000 22.575.000.000 52.50

PT Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 9.325.000.000 21.69

PT Usaha Bersama Sekuritas 7.958.100 3.979.050.000 9.25

PT Indomitra Securities 4.749.000 2,374,500,000 5.52

Masyarakat lainnya, kepemilikan

Masing-masing kurang dari 5%

Public with ownership less than 5%9.492.900 4,746,450,000 11.04

TOTAL 86.000.000 43.000.000.000 100.00

INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI

Information on controlling shareholder

40% 40%20%

Rizal RisjadDedey Risjad

98.77%

8% 92%

PT Risjad Brothers Utama

PT Primarindo Daya Investama

52.5%

PT Golden Lestari

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk

Lainnya others

Amirsyah Risjad

1.23%

Lainnya others

5 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

6PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Jumlah Saham Per Listingtotal shares per listing

AKSI KORPORASI

HARGA SAHAM

PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

corporate action

shares value

capital market supporting professionals

Tanggal ListingListing Date

Tanggal TradingTrading Date

2. Company Listing

4. Bonus Shares

1. First Issue

3. Stock Split

30-Aug-1994 28-Feb-1995

4-Nov-1997 4-Nov-1997

30-Aug-1994 30-Aug-1994

3-Nov-1997 3-Nov-1997

10.000.000 10.000.000

25.000.000 50.000.000

15.000.000 25.000.000

36.000.000 86.000.000

Periode Tertinggi Terendah Penutup Volume Saham Publik Kapitalisasi Pasarperiod high low closing public share market capitalization

Jumlah Saham Per Listingtotal shares per listing

2015

700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

Selama Tahun LaporanDuring Financial Year 700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

2014

Notaris/NotaryR. Tendy Suwarman, S.H.Jl. Laswi No. 99Bandung 40273IndonesiaTel. (62-22) 730 7507, 730 7046Fax. (62-22) 733 6124Email: [email protected]; [email protected] : Membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menyusun pernyataan keputusan-keputusan RUPS.Service : To making minutes of the General Meeting of Shareholders (AGM) and to prepare statements AGM decisions.

Biro Administrasi Efek/Share RegistrarPT Raya Saham RegistraGedung Plaza Sentral Lt. 2Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 - 48Jakarta 12930, IndonesiaTel. (62-21) 252 5666Fax. (62-21) 252 5028 Jasa : Melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek.Service : To record securities ownership and to distribute rights relating to the securities.Periode Penugasan : September 2015 s.d. Agustus 2016, diperpanjang setiap tahunAppointment Period : September 2015 until August 2016, extended each year.

Bursa/Stock ExchangeIndonesia Stock Exchange Building, Tower 1Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53Jakarta 12190, IndonesiaTel. (62-21) 515 0515Fax. (62-21) 515 0330E-mail: [email protected]

Auditor/AuditorKoesbandijah, Beddy Samsi & SetiasihJalan P.H. Hasan Mustafa No. 58Bandung 40124, Jawa Barat,IndonesiaTel. (62-22) 727 3665Fax. (62-22) 720 2088, 723 5852Email: [email protected] : melaksanakan audit atas Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2015Service : To perform audit on the Company’s 2015 Financial StatementPeriode Penugasan : 2015, penunjukan pertama tahun 2015Appointment Period : 2015, first appointment in 2015

700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

700 670 670 - 86.000.000 57.620.000.000

670 560 560 - 86.000.000 40.160.000.000

560 350 350 - 86.000.000 30.100.000.000

700 350 350 - 86.000.000 30.100.000.000

Triwulan / Quarter I

Triwulan / Quarter II

Triwulan / Quarter III

Triwulan / Quarter IV

Selama Tahun LaporanDuring Financial Year

Triwulan / Quarter I

Triwulan / Quarter II

Triwulan / Quarter III

Triwulan / Quarter IV

ORGANISASI DAN MANAJEMENorganization and management

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMgeneral meeting of shareholders

DEWAN KOMISARIS COMMISSIONERS

ABDUL RACHMAN RAMLYKOMISARIS UTAMA

president commissioner

ABDUL RACHMAN RAMLYKOMISARIS UTAMA

president commissioner

ENDANG KOSASIHKOMISARIS INDEPENDEN

independent commissioners

ABDUL RACHMAN RAMLY ENDANG KOSASIHKOMISARIS INDEPENDENKOMISARIS INDEPENDEN

independent commissionersindependent commissioners

HARIADI DARMAWANKOMISARIS INDEPENDEN

independent commissioners

ABDUL RACHMAN RAMLYHARIADI DARMAWANKOMISARIS INDEPENDENKOMISARIS INDEPENDEN

independent commissionersindependent commissioners

KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE

HARIADI DARMAWANKETUA

KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE

HARIADI DARMAWANKETUA

IDA NURLIAANGGOTA

MARYLIN NATALIA TJHIAANGGOTA

IDA NURLIAANGGOTA

MARYLIN NATALIA TJHIAANGGOTA

DIREKSI BOARD OF DIRECTORS BAMBANG SETIYONO

DIREKTUR UTAMApresident director

DIREKSI DIREKSI BOARD OF DIRECTORS BAMBANG SETIYONO

DIREKTUR UTAMApresident director

YATI NURHAYATIDIREKTUR director

DAVID JAHYADIREKTUR director

DAVID JAHYADIREKTUR director

YATI NURHAYATIDIREKTUR director

MOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAAN

Corporate Secretary

MOCH AL HADIMOCH AL HADIMOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAAN

Corporate Secretary

AUDIT INTERNAL Internal Audit

TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSI

Finance & Accounting Division

TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSI

Finance & Accounting DivisionFinance & Accounting Division

HEO YOODIVISI PPIC

PPIC Division

EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAIN

Development & Design Division

EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAIN

Development & Design DivisionDevelopment & Design Division

TURGIMANANDIVISI PRODUKSI

Production Division

DIVISI SDM DAN UMUMHRD and GA Division

DIVISI SDM DAN UMUMHRD and GA DivisionHRD and GA Division

EVONE SUSANDIVISI PEMASARANMarketing Division

7 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

board of commissioners

8PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

9 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

board of director

Diangkat menjadi Direktur Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama di PT Primarindo Securities dan Direktur di PT Manggala Wibawa dan PT Bayuniaga Primamandiri. Mengawali karirnya di PT Bank Ekspor Impor Indonesia. Meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988, serta menyelesaikan program Wijawiyata Manajemen (fresh graduate MBA) di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) Jakarta pada tahun 1990. Pernah mengikuti berbagai kursus keuangan, antara lain dari New York Institute of Finance di New York; Euromoney di London, Hongkong dan Sydney; Institute of Banking and Finance di Singapore; International Center for Monetary and Banking di Geneve, dsb.

Appointed as Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Previously held position as President Director of PT Primarindo Securities, Director of PT Manggala Wibawa and PT Bayuniaga Primamandiri. Her initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia. Achieved her Bachelor degree from Bogor Agricultural Institute in 1988, and completed Wijawiyata Management Program (MBA program for fresh graduate) in Institute for Education and Management Development (IPPM) Jakarta in 1990. She also has attended various financial courses, such as from New York Institute of Finance in New York; Euromoney in London, Hongkong and Sydney; Institute of Banking and Finance in Singapore; International Center for Monetary and Banking in Geneve, etc.

Menurut Jenjang ManajemenBased on Management Level

JumlahTOTAL

Total %KeteranganDescription

General Manager

Manager

Supervisor

Foreman

Leader

Operator

7

11

28

24

168

1.409

1.647

0,43

0,67

1,70

1,46

10,20

85,55

100,00TOTAL

Menurut Jenjang PendidikanBased on Education Level

JumlahTOTAL

Total %KeteranganDescription

Sarjana Bachelor

Sarjana Muda Diploma

SLTA Senior High School

SLTP Junior High School

37

33

974

603

1.647

2,25

2,00

59,14

36,61

100,00TOTAL

OPERATOR 85,55 %

LEADER 10,20 %

FOREMAN 1,46 %

SUPERVISOR 1,70 %

MANAGER 0.67 %

GENERAL MANAGER 0,43 %

SLTP junior high school 36,61 %

SLTA senior high school 59,14 %

SARJANA MUDA diploma 2,00 %

SARJANA bachelor 2,25 %

1.647

2015

10PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga atas perkenan-Nya, PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk berhasil melewati tahun 2015 yang penuh tantangan dengan capaian kinerja yang cukup baik.

Selanjutnya dengan ini kami sampaikan laporan pertanggungjawaban Dewan Komisaris terhadap tugas pengawasan atas operasional Perseroan untuk tahun buku 2015 yang berakhir pada 31 Desember 2015.

Evaluasi Kinerja Direksi

Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan. Kondisi makroekonomi nasional mengalami berbagai tekanan, baik yang berasal dari dalam negeri maupun karena faktor global, yang berdampak pada bisnis Perseroan. Namun demikian, di tengah kondisi tersebut, Perseroan masih dapat membukukan kinerja usaha yang cukup baik. Pencapaian kinerja ini diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi di masa depan, sehingga tercapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Secara singkat, kinerja usaha Perseroan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

• Total penjualan lokal mengalami peningkatan sebesar 12,3%, dari Rp. 154,75 miliar di tahun 2014 menjadi Rp. 173,78 miliar di tahun 2015.

Penjualan ekspor menurun sebesar 63,18 %, dari Rp. 131,94 miliar di tahun 2014 menjadi Rp. 48,58 miliar di tahun 2015. Hal ini dipengaruhi oleh masih lemahnya permintaan global serta kenaikan harga komponen produksi yang cukup tinggi, yang mengakibatkan menurunnya daya saing di pasar ekspor.

Secara keseluruhan, total penjualan lokal dan ekspor mengalami penurunan sebesar 22,44% dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya.

Dear Shareholders,

We praise God Almighty for his continues blessing and mercy to all of us, and in guiding PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk through 2015, a year filled with challenges despite which, we could still achieve a good performance.

Hereby, we present the Board of Commissioners’ report on the oversight on the Company’s operational activities and tasks undertaken by the Board of Directors during the financial year which ended December 31, 2016.

Review of The Board of Directors Performance

The year 2015 was a year full of challenges. Indonesia’s macro economy faced pressure from domestic and global factors. These challenges certainly affected the Company’s business. Nevertheless, in the midst of these conditions, the Company still managed to record a good performance. This performance improvement is expected to continue in the future, to achieve a sustainable growth.

The Company’s performance for the year 2015 could be summarized as follows:

• Total local sales increased by 12.3%, from Rp. 154.75 billion in 2014 to Rp. 173.78 billion in 2015.

Export sales decreased by 63.18%, from Rp. 131.94 billion in 2014 to Rp. 48.58 billion in 2015. This was affected by weak global demand and price increase in production component, which lead to declining in export market competitiveness.

Overall, total domestic and exports sales decreased by 22.44% compared to the previous year's sales.

11 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

• Walaupun total penjualan mengalami penurunan, laba usaha mengalami peningkatan sebesar 1,07%, dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 21,60 miliar menjadi sebesar Rp. 21,83 miliar.

Secara umum, walaupun beberapa indikator capaian kinerja yang dibukukan Perseroan pada tahun 2015 tidak mencapai target, namun hal tersebut dapat dimaklumi, mengingat kondisi ekonomi makro pada tahun 2015 baik nasional maupun global tidak mengalami pertumbuhan seperti yang diharapkan.

Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2015 hanya tumbuh sekitar 4,76 %, lebih rendah dari asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan untuk tahun 2015 sebesar 5,7%, dan lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya sebesar 5,1%. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2016 akan tumbuh di kisaran 5,1%.

Menyikapi kondisi tersebut, Dewan Komisaris telah memberikan arahan kepada Direksi untuk mengambil beberapa langkah strategis, antara lain sebagai berikut:• Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya

terhadap kinerja usaha,• Menyempurnakan Standard Operating Procedure guna

meningkatkan efisiensi dan meminimalkan risiko usaha,• Mengoptimalkan peran dan fungsi pengendalian

internal,• Meningkatkan kompetensi karyawan melalui berbagai

pelatihan,• Meningkatkan kerjasama dengan segenap pemangku

kepentingan untuk mengoptimalkan kinerja.

Guna mengantisipasi pertumbuhan usaha di masa mendatang sejalan dengan peningkatan permintaan dari masyarakat kelas menengah Indonesia, Perseroan telah meningkatkan berbagai upaya antara lain dengan memperluas jaringan distribusi produk agar dapat menjangkau area pemasaran baru dan meningkatkan ketersediaan produk di seluruh Indonesia, mengembangkan design produk baru sejalan dengan permintaan pasar, serta mengembangkan penjualan secara online baik melalui website sendiri maupun bekerjasama dengan beberapa layanan penjualan online lainnya.

Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menyetujui dan mendukung strategi yang ditempuh Direksi dalam menyikapi kondisi makro ekonomi yang kurang kondusif di tahun 2015, untuk mencapai pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa jajaran manajemen telah berhasil meraih kinerja keseluruhan yang cukup baik di tengah melemahnya permintaan di sektor retail sebagai dampak dari menurunnya daya beli masyarakat.

Tata Kelola Perusahaan dan Kegiatan Dewan Komisaris

Selain meraih kinerja keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, kami senantiasa memberikan perhatian pada aspek tata kelola perusahaan guna menjamin tercapainya penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan.

• Despite total sales decrease, operating income increased by 1.07%, from the previous year of Rp. 21.60 billion to Rp. 21.83 billion.

In general, although some of performance indicator recorded in 2015 are not achieved, it is understandable, given the macro-economic conditions in 2015, both nationally and globally was not growing as expected.

National economic growth in 2015 grew only 4.76%, lower than the targeted economic growth for 2015 amounted to 5.7%, and lower than the previous year's economic growth of 5.1%. The World Bank estimates that Indonesia's economic growth in 2016 will grow in the range of 5.1%.

In response to these conditions, the Board of Commissioners has provided guidance to the Board of Directors to take strategic steps, including the following:• To evaluate effectiveness of the strategies and their

impact on the business performance,• Improve the Standard Operating Procedure to increase

efficiency and minimize business risk,• To optimize the role and functions of internal control,• To increase employee competencies through training,• To increase collaboration with all stakeholders to

optimize performance.

To anticipate future business growth in line with the increase in demand from middle-class society of Indonesia, the Company has increased its efforts, among others by expanding the product distribution network to reach new marketing areas and to increase availability of products, to develop new product design in line with market demand, and to develop online sales through the Company’s website and also in cooperation with several other online stores.

Overall, the Board of Commissioners approve and support the strategy pursued by the Board of Directors to address the macroeconomic conditions during the tough year of 2015, to achieve sustainable sales growth. The Board of Commissioners believes that the management team has managed to achieve an overall good performance despite weak demand for retail sector, affected by weak purchasing power.

Corporate Governance and Activities of Board of Commissioners

In addition to achievement of good financial performance and sustainable growth, we always pay attention to corporate governance in order to ensure the achievement of sustainable value creation.

12PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Dewan Komisaris aktif terlibat dalam implementasi tata kelola perusahaan. Melalui rapat-rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit, kami memastikan bahwa Perseroan mematuhi standar tertinggi di bidang kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan etika profesional.

Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris melaksanakan rapat sebanyak 4 kali, dan 8 kali rapat Komite Audit. Frekuensi rapat tersebut cukup bagi kami untuk melakukan pengawasan menyeluruh atas kinerja Perseroan dan jajaran manajemennya. Laporan lengkap kegiatan Dewan Komisaris dan Komite Audit diuraikan lebih lanjut di bagian tata kelola perusahaan di dalam Laporan Tahunan ini.

Pandangan ke Depan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia serta global di tahun 2016 diperkirakan belum banyak mengalami perubahan. Peningkatan biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, serta komponen produksi lainnya merupakan kendala yang harus dicermati oleh Perseroan. Selain itu dibukanya perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean, juga merupakan tantangan tersendiri dalam upaya peningkatan pertumbuhan penjualan, karena masuknya produk impor diperkirakan akan semakin meningkat.

Berbagai hal tersebut di atas merupakan kondisi yang harus disikapi dengan baik oleh Direksi melalui penerapan berbagai kebijakan strategis untuk tetap dapat meraih kinerja yang baik.

Dewan Komisaris telah melakukan penelaahan atas rencana usaha Perseroan tahun 2016 yang diajukan oleh pihak manajemen. Di tengah penurunan penjualan retail nasional saat ini yang diperkirakan mencapai sekitar 20%, Perseroan menargetkan laba usaha minimal sama dengan capaian laba usaha di tahun 2015. Dewan Komisaris berpendapat, bahwa target pertumbuhan cukup realistis mengingat kondisi yang terjadi saat ini. Kami meyakini bahwa Direksi dapat tetap meraih kinerja yang positif di tahun-tahun mendatang.

Penutup

Mewakili Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kerja sama dan kepercayaannya kepada kami. Kami juga sampaikan penghargaan kepada jajaran manajemen dan seluruh karyawan, yang telah menunjukkan dedikasinya kepada misi dan visi Perseroan.

The Board of Commissioners actively involved in the implementation of corporate governance. During the meetings of the Board of Commissioners and the Audit Committee, we ensure that the Company comply with the highest standards in the areas of compliance, transparency, accountability and professional ethics.

Throughout 2015, the Board of Commissioners has conducted meetings as much as 4 times, and 8 times of the Audit Committee meetings. Meeting frequency is sufficient for us to conduct a thorough supervision over the performanceof the Company and its management. The full report of activities of the Audit Committee and the Board of Commissioners are further described in the corporate governance section of this Annual Report.

Going Forward

Global and Indonesian economic growth in 2016 is expected to relatively the same compared to 2015. Increase in labor costs, raw material costs, as well as other production components are obstacles that must be overcome by the Company. Furthermore, commencement of free trade in the Asean Economic Community, is also a challenge to increase sales growth, since imported products is expected to rise.

The conditions mentioned above must be addressed properly by the Board of Directors through the implementation of strategic policies to achieve good performance.

The Board of Commissioners has conducted a review of the Company's 2016 business plan submitted by the management. In the midst of declining national retail sales which is currently estimated at about 20%, the Company is targeting an operating profit at least equal to the achievement of an operating profit in 2015. In our opinion, the growth target is quite realistic, given the current circumstances. We believe that the Board of Directors can still achieve positive results in the years to come.

Closing

Representing the Board of Commissioners, I would like to express our gratitude to all stakeholders for their coopera-tion and trust. We also would like to give our appreciation to the management and all employees, who have shown dedication to the mission and vision of the Company.

13 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

Pemegang Saham yang terhormat,

Pertama-tama, ijinkan kami untuk menyampaikan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dapat melalui tahun 2015 dengan kinerja yang cukup baik. Selanjutnya, kami sampaikan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2015 beserta Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih sebagai bentuk dari pertanggungjawaban atas pengelolaan Perseroan pada periode tersebut.

Berdasarkan Laporan Auditor Independen, laporan keuangan Perseroan mendapat predikat wajar dalam semua hal yang material, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia.

Kinerja Perusahaan

Pada tahun 2015, penjualan sepatu lokal secara nasional mengalami penurunan sekitar 20% (Aprisindo). Walaupun demikian, Perseroan berhasil mencapai total nilai penjualan lokal sebesar Rp. 173,78 miliar di tahun 2015, meningkat 12,3% dari Rp. 154,75 miliar di tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan lokal didukung antara lain oleh perluasan jaringan distribusi pemasaran, pengembangan design produk baru, serta penjualan produk secara online.

Penjualan ekspor tahun 2015 tercatat sebesar Rp. 48,58 miliar mengalami penurunan sebesar 63,18% dibandingkan dengan penjualan ekspor tahun sebelumnya sebesar Rp. 131,94 miliar. Lemahnya permintaan global, kenaikan biaya tenaga kerja serta kenaikan harga berbagai komponen produksi lainnya turut berpengaruh pada penurunan kinerja penjualan ekspor tersebut.

Dear Shareholders,

First and foremost we praise God Almighty for its continuous blessing and mercy to all of us in guiding PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk through 2015 with a good performance. Furthermore, we present our Annual Report for the 2015 financial year together with the Financial Statements audited by Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih as a form of management accountability for the respective period.

Based on the Report issued by the Independent Auditor, the Company’s financial statements received an ‘unqualified’ opinion for financial position, comprehensive income, cash flows, as well as all material information for the year ended December 31, 2015 in accordance with applicable accounting principles in Indonesia.

Company Performance

In 2015, local shoe sales nationwide has decreased by about 20% (Aprisindo). Nevertheless, the company achieved total local sales of Rp. 173.78 billion in 2015, an increase of 12.3% from Rp. 154.75 billion in the previous year. Local sales growth was supported partly by the expansion of the marketing distribution network, design development of new products, as well as the sale of products online.

Export sales in 2015 amounted to Rp. 48.58 billion decreased by 63.18% compared with the previous year's export sales of Rp. 131.94 billion. Weak global demand, rising labor costs and rising prices of various production components. affecting the decline in export sales performance.

14PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Secara keseluruhan, nilai penjualan bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 22,44% dari Rp. 286,69 miliar di tahun 2014 menjadi Rp. 222,36 miliar di tahun 2015.

Walaupun di tahun 2015 total penjualan mengalami penurunan yang cukup besar karena penurunan pada penjualan ekspor, namun Perseroan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp. 21,83 miliar, 1,07% lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp. 21,60 miliar. Tingginya kewajiban Perseroan dalam US Dollar, dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar yang cukup tinggi di tahun 2015 mengakibatkan Perseroan memiliki beban selisih kurs yang cukup besar, yaitu Rp. 18,41 miliar. Hal ini mengakibatkan pada tahun 2015 Perseroan mengalami kerugian komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar.

Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio bisnis melalui pengembangan design produk baru yang menarik dan perluasan jaringan distribusi. Selain memproduksi sepatu sekolah yang didominasi warna hitam, Perseroan juga mengembangkan design produk sepatu sport dengan warna-warna yang dinamis. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas, dan mengurangi fluktuasi penjualan sepatu sepanjang tahun.

Seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi e-commerce di seluruh dunia, Perseroan juga melakukan penjualan secara online, baik melalui website sendiri maupun bekerjasama dengan beberapa situs penjualan online lainnya seperti Zalora, Lazada dan Matahari Mall. Berbagai upaya promosi dilakukan guna mendukung kesuksesan penjualan online ini, baik melalui berbagai jaringan sosial media, maupun promosi langsung kepada calon pembeli.

Perseroan menyadari, bahwa untuk mendukung sasaran pertumbuhan usaha, diperlukan upaya pengembangan sumber daya manusia yang kompeten. Untuk itu berbagai program pelatihan telah dilaksanakan, baik secara internal, maupun bekerjasama dengan lembaga pelatihan eksternal. Perbandingan Proyeksi dan Realisasi

Perseroan memproyeksikan pertumbuhan laba usaha pada tahun 2015 adalah sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Realisasi perolehan laba usaha Perseroan di tahun 2015 tumbuh sebesar 1,07%, lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,76%. Hal ini antara lain disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat karena berbagai tekanan kondisi ekonomi nasional dan global. Sepatu bukan merupakan kebutuhan primer, dan menjadi urutan kesekian setelah kebutuhan lainnya yang lebih prioritas terpenuhi. Penurunan daya beli masyarakat akan berdampak langsung pada penjualan sepatu secara nasional.

Overall, the Company's net sales decreased by 22.44% from Rp. 286.69 billion in 2014 to Rp. 222.36 billion in 2015.

Although in 2015 total sales decreased quite large due to a decline in export sales, the Company recorded an operating profit of Rp. 21.83 billion, 1.07% higher than the previous year of Rp. 21.60 billion. The high liabilities of the Company in the US Dollar, and the weakening of the rupiah against the US dollar in 2015 resulted in high foreign exchange loss, that reach Rp. 18.41 billion. This resulted in the Company's 2015 comprehensive loss of Rp. 2.64 billion.

The Company strives to strengthen its business portfolio through the development of atractive new product designs and expansion of distribution network. In addition to producing mostly black shoes for schools, the Company is also developing sport shoes designs with vibrant colors. It is intended to gain a wider market share, and reduce fluctuations in sales throughout the year.

Along with the increase in e-commerce transaction activity worldwide, .the Company also conduct online sales, either through its own website or in cooperation with several other online stores, such as Zalora, Lazada and Matahari Mall, through various social media networks, and also through direct promotion to prospective buyers.

The Company realizes that in order to support the business growth, it is necessary to develop competent human resources. Various training programs have been implemented, both internally, and in cooperation with external training institutes.

Projection and Actual Comparison

The company projected operating income growth in 2015 was in line with national economic growth. The Company's operating profit for 2015 grew by 1.07%, lower than the national growth rate of 4.76%. This is partly due to the weakening of purchasing power affected by pressures of national and global economic conditions. Shoes is not a primary need, the decline in consumer purchasing power will have a direct impact on the national shoes sales.

15 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

17

Gambaran Tentang Prospek Usaha

Pada tahun 2016, Bank Dunia memproyeksikan perekonomian Indonesia akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,1%, sedangkan pemerintah sendiri mentargetkan sebesar 5,3%. Artinya, pada tahun 2016 perekonomian Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kami optimis, dengan kondisi ekonomi domestik yang terus bertumbuh, Perseroan akan mampu menjaga kontinuitas usaha, dan mencapai pertumbuhan usaha yang lebih baik. Kami juga mencanangkan target perolehan laba usaha melalui rencana usaha tahun 2016 dengan tetap bertumpu pada angka yang realistis

Prioritas strategi ke depan yang akan dilaksanakan oleh Perseroan antara lain adalah dengan memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan produk, pengembangan design produk yang lebih diminati pasar, penjualan produk secara online dan promosi melalui berbagai jaringan sosial media.

Tantangan-Tantangan

Peningkatan upah minimum yang cukup tinggi, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, kenaikan berbagai komponen produksi lainnya, rendahnya pertumbuhan ekonomi, dan melemahnya daya beli pasar merupakan tantangan yang cukup berat yang harus dihadapi oleh Perseroan.

Perseroan berupaya mengelola risiko tersebut dengan baik, sehingga kinerja usaha tetap menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kedepan, Perseroan tetap harus mencermati berbagai tantangan ini, dan mengatasinya secara hati-hati.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan.

Walaupun kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan, Perseroan senantiasa berupaya membangun keseimbangan antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan berkomitmen pada standar transparansi dan akuntabilitas yang tertinggi kepada seluruh pemangku kepentingan. Perseroan percaya, bahwa budaya tata kelola yang baik dan sehat memiliki manfaat besar bagi kegiatan usaha, mengingat budaya tersebut dapat membangun nilai-nilai kepercayaan, percaya diri dan profesionalisme dalam jangka panjang dalam hubungan Perseroan dengan berbagai pemangku kepentingan.

Preview About Business Prospects

In 2016, the World Bank projected that Indonesia's economy will grow by 5.1%, while the government's target is 5.3%, which means that by 2016 Indonesia's economy will experience better growth compared with the previous year. We are optimistic, with the domestic economy condition that continues to grow, the Company will be able to maintain business continuity and achieve better business growth. We have also launched revenue growth target in 2016 business plan, based on a realistic figure.

The future strategic priorities that will be implemented by the Company, among others, are to strengthen the Company's product presence in the community by strengthening the distribution network to expand the availability and presence of products, online sales, products design and development that is more attractive to the market, online sales, and promotion through social media networks.

Challenges

High minimum wage increases, fluctuation of Rupiah against U.S. Dollar, increase in electricity tariff and other production components, economic slowing down, and weakening of purchasing power are tough challenges that must be faced by the Company.

The Company gave its best efforts to manage these risks, so that business performance still shows an increase compared to the previous year. Going forward we still have to carefully manage those various challenges.

Implementation of Corporate Governance

Although a solid business performance is an essential element of our success, the Company strives to balance between business performance and practices of a good corporate governance. We are committed to the highest standards of transparency and accountability to all of the stakeholders. The Company believes that the culture of good governance has great benefits for the business, given that culture can build the long term values of trust, confidence and professionalism in our relationships with the stakeholders.

16PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Berbagai program tanggung jawab sosial telah dilaksanakan oleh Perseroan sepanjang tahun 2015, meliputi tanggung jawab sosial di bidang lingkungan hidup, ketenagakerjaan, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggung jawab sosial menyangkut produk yang diproduksi oleh Perseroan. Perseroan juga menerima kunjungan industri dari pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Jawa dan Sumatera yang ingin mengetahui mengenai proses pembuatan sepatu.

Selanjutnya pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Komisaris dan Pemegang Saham yang telah banyak memberikan dukungan selama ini, kepada segenap karyawan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi untuk memajukan Perseroan, serta para pemangku kepentingan lainnya.

Corporate Social Responsibility

Various social responsibility program has been implemented by the Company during the year 2015, covering social responsibility in the areas of environmental, labor, social and community development, and social responsibility on products manufactured by the Company. The Company also received industrial visits of students from various schools and university in Java and Sumatera who want to know about the process of shoes manufacturing.

Furthermore, on this occasion, we would like give our appreciation to the Commissioners and Shareholders who have given a lot of support, to all employees who have worked dedicatedly to build the Company, as well as other stakeholders.

17 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

18PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN

Perseroan memiliki dua segmen usaha, yaitu produksi dan penjualan sepatu untuk pasar lokal dan untuk keperluan ekspor. Pada tahun 2015, total produksi dan penjualan dari kedua segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:

a. Produksi

Jumlah Produksi Sampai dengan akhir tahun 2015 Perseroan

memproduksi sepatu sejumlah 1.158.394 pasang atau menurun sekitar 37% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 1.851.860 pasang, namun hampir sama dengan target produksi yang dicanangkan sebesar 1.158.462 pasang. Penurunan terjadi pada produksi lokal dan ekspor.

Produksi lokal turun dari sebelumnya pada tahun 2014 sebesar 1.160.582 pasang menjadi 969.000 pasang atau menurun sekitar 17%. Produksi untuk keperluan ekspor menurun sekitar 73%, dari sebelumnya 691.278 pasang pada tahun 2014 menjadi 189.394 pasang pada tahun 2015. Turunnya produksi sepatu lokal adalah karena kebijakan Perseroan untuk mengoptimalkan penjualan sepatu dari persediaan yang ada, dan total produksi serta persediaan masih cukup untuk mendukung penjualan. Turunnya produksi sepatu ekspor dipengaruhi oleh lemahnya permintaan global, serta kenaikan komponen biaya produksi terutama tenaga kerja, yang mengurangi daya saing produk di pasar ekspor.

Proses Produksi

Proses produksi sepatu secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut:

REVIEW OF OPERATIONS BY SEGMENT

The Company has two business segments, namely the production and sale of shoes for the local market and for export purposes. In 2015, total production and sales of two business segments are as follows :

a. Production

Total Production As of the end of 2015 the Company produced 1,158,394

pairs of shoes or decreased approximately 37% compared to 2014 amounting to 1,851,860 million pairs, but almost the same as the announced production target of 1,158,462 pairs. The decline occurred in local and export production.

Local production is down from previously in the year 2014 amounted to 1,160,582 pairs into 969,000 pairs or decreased by about 17%. Production for export decreased by about 73%, from 691,278 pairs in 2014 to 189,394 pairs in 2015. The decline in local footwear production is due to the Company’s policy to optimize sales from existing inventory, and the Company believed that total production and inventories are still sufficient to support sales. The declining in exports production is affected by weak global demand and higher production cost components, especially labor, which reduces products competitiveness in the export market.

Production Process

In brief, production process could be summarized as follows:

CUTTING SEWINGSTITCHING

ASSEMBLY

WARE HOUSE

OUTSOLE/STOCK FITTING

Upper Bottom

Kapasitas Produksi Pada tahun 2015, kapasitas produksi Perseroan adalah

sekitar 185.000 pasang per bulan, menurun dibandingkan dengan kapasitas tahun 2014 sebesar 215.000 pasang per bulan. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya order ekspor yang diterima Perseroan, sehingga Perseroan harus menyesuaikan diri melalui pengurangan jumlah tenaga kerja produksi.

b. Penjualan

Pada tahun 2015, Perseroan mencatat total penjualan bersih sebesar Rp. 222,36 miliar, yang terdiri dari penjualan lokal sebesar Rp. 173,80 miliar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 48,58 miliar.

Di tengah-tengah penurunan penjualan sepatu secara nasional yang diperkirakan mencapai 20%, Perseroan masih berhasil meningkatkan nilai penjualan lokal sebesar 12,3% dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya.

Penjualan ekspor menurun karena lemahnya permintaan global, serta kenaikan beberapa biaya komponen produksi terutama tenaga kerja yang menurunkan daya saing produk di pasar ekspor.

Production Capacity In 2015, the Company's production capacity is about

185,000 pairs per month, decrease compared with 2014 capacity of 215,000 pairs per month. This is affected by the decline in export orders received by the company, so that the Company must adjust by reducing direct labor.

b. Sales

In 2015, the Company recorded total net sales of Rp. 222.36 billion, which is comprised of local sales of Rp. 173.88 billion and export sales of Rp. 48.58 billion .

In the midst of declining national footwear sales that estimated to reach 20%, the Company still managed to increase its local sales by 12.3% compared with the previous year's sales.

Export sales declined due to weak global demand, as well as some increase in production cost components, especially labor, that reduce the competitiveness of products in the export market.

KOMPOSISI PENJUALANsales composition

Total : 2.0551972013

Total : 1.851.8502014

Total : 1.158.3942015

Lokallocal

Lokallocal

Eksporexport

Eksporexport

Eksporexport

Lokallocal

Total : 279,152013

Total : 286,692014

Total : 222,362015

Lokallocal

Lokallocal

Eksporexport

Eksporexport

Eksporexport

Lokallocal

2013

50% 50%

Loca

l

Expo

rt

2014

54%

46%

Loca

l

Expo

rt

2015

78%

22%

Loca

l

Expo

rt

19 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

c. Profitabilitas

Secara keseluruhan, pada tahun 2015 laba usaha mengalami peningkatan dari Rp. 21,60 miliar pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp. 21,83 miliar di tahun 2015. Peningkatan laba usaha ini terjadi terutama karena peningkatan laba usaha pada penjualan lokal, sedangkan laba usaha penjualan ekspor menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penguatan kurs US Dollar terhadap Rupiah mengakibatkan Perseroan mengalami kerugian karena selisih kurs sebesar Rp. 18,41 miliar, yang mengakibatkan Perseroan pada akhir tahun buku 2015 mencatat kerugian komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar.

c . Profitability

Overall, operating profit in 2015 increased from Rp. 21.60 billion in 2014 to Rp. 21.83 billion in 2015. The increase in operating profit is primarily due to increase in operating profit of local sales, whilst operating profit from export sales decrease compared with previous year. The strengthening of U.S. Dollar against Rupiah has caused the Company to suffered foreign exchange loss of Rp. 18.41 billion, which results in comprehensive loss at the end of financial year of Rp. 2.64 billion .

memperkuat k e h a d i r a n p r o d u k Perseroan di m a s y a r a k a t melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan produk, to strengthen the Company’s product presence in the community by strengthening the distribution network to expand the availability and presence of products

20PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

21 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

Keterangan Audited 2015 Audited 2014disajikan kembali / restated

description

ANALISIS KINERJA KEUANGANfinancial performance analysis

Pertumbuhangrowth

A. Aset assets

1) Aset Lancar Current Asset

2) Aset TidakLancar Fixed Asset

3) Jumlah Aset Total Asset

-4,00%

-8,50%

-4,76%

B. Liabilitas Liabillity

1) Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilites

2) Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilites

3) Jumlah Liabilitas Total Liabilities

-4,65%

0,97%

-0,77%

C. Penjualan Sales

1) Penjualan Lokal Local Sales

2) Penjualan Ekspor Export Sales

3) Total Penjualan Total Sales

12,30%

-63,18%

-22,44%

D. Beban Usaha Operating Expenses 4,32%

1,07%

167,35%

-97,09%

-73,55%

E. Laba Usaha

F. Pendapatan (beban) Keuangan

Financial Income (expenses)

G. Laba (Rugi) sebelum pajak

H. Laba (Rugi) Komprehensif

Aset

Total Aset pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 4,76% dibandingkan dengan total Aset pada tahun sebelumnya. Penurunan aset terjadi terutama karena penurunan pada Persediaan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 56,27 miliar menjadi Rp. 34,65 miliar, penurunan Pajak Dibayar Dimuka dari tahun sebelumnya Rp. 4,91 miliar menjadi Rp. 2,87 miliar, dan penurunan Aset Pajak Tangguhan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 2,34 miliar menjadi Rp. 1,80 miliar. Penurunan komponen aset tersebut antara lain sebagai dampak dari menurunnya nilai penjualan ekspor di tahun 2015

Assets

Total assets in 2015 decreased by 4.76% compared to the total assets in the previous year. The decrease was mainly due to decrease in Inventory from the previous year of Rp. 56.27 billion to Rp. 34.65 billion, decrease in tax paid in advance from the previous year of Rp. 4,91 billion to Rp. 2.87 billion, and decrease in deferred tax assets from the previous year of Rp. 2.34 billion to Rp. 1.80 billion. Decrease in assets components, among others, is a result of the declining export sales in 2015.

83.401.850.883

16.156.543.877

99.558.394.760

89.655.828.325

211.915.081.362

301.570.909.687

173.779.268.980

48.584.561.697

222.363.830.677

(47.032.948.969)

21.828.914.738

(21.433.694.805)

395.219.933

(2.639.975.210)

86.879.500.495

17.658.088.788

104.537.589.283

94.025.048.182

209.885.080.818

303.910.129.000

154.745.342.958

131.942.751.262

286.688.094.220

(45.086.010.151)

21.597.615.138

(8.017.124.070)

13.580.491.068

9.979.198.125

Liabilitas

Pada tahun 2015, total kewajiban Perseroan adalah sebesar Rp. 301,57 miliar, terjadi penurunan sebesar Rp. 2,34 miliar dibandingkan dengan kewajiban tahun 2014 sebesar Rp. 303,91 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan karena menurunnya Hutang kepada Bank Mandiri dan penurunan Hutang Usaha.

Ekuitas

Pada tahun 2015, Perseroan mencatat kerugian komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar sehingga menambah defisiensi ekuitas dari minus Rp. 199,37 miliar pada tahun 2014 menjadi minus Rp. 202,01 miliar pada tahun 2015. Laba bersih per saham menurun dari Rp. 116,04 per saham pada tahun 2014 menjadi rugi Rp. 30,70 per saham pada tahun 2015.

Penjualan Bersih

Penjualan Bersih Perseroan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 222,36 miliar, menurun sebesar 22% dibandingkan dengan penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp. 286,69 miliar. Penurunan disebabkan karena penurunan penjualan ekspor sebesar Rp. 83,36 miliar, sedangkan penjualan lokal mengalami peningkatan sebesar Rp. 19,03 miliar. Penjualan ekspor menurun sebesar 63% dari Rp. 131,94 miliar pada tahun 2014, sedangkan penjualan lokal meningkat sebesar 12% dari Rp. 154,75 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan pada penjualan ekspor sejalan dengan masih lemahnya permintaan dunia, serta menurunnya daya saing ekspor yang disebabkan oleh peningkatan biaya komponen produksi yang cukup tinggi. Peningkatan penjualan lokal didukung oleh peningkatan harga produk serta perluasan jaringan pemasaran.

Beban Usaha

Beban Usaha yang terdiri dari Beban Penjualan, Beban Administrasi dan Umum, Pendapatan Lain-lain dan Beban Lain-lain pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 4,32% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar adalah pada Beban Administrasi dan Umum sebesar 13,43%, sedangkan Beban Penjualan hanya meningkat sebesar 0,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Liabilities

In 2015, total liabilities of the Company is Rp. 301.57 billion, a decrease of Rp. 2.34 billion compared to liabilities in 2014 amounted to Rp. 303.91 billion. The decrease was mainly due to decrease in loan to Bank Mandiri and account payables.

Equity

In 2015, the Company recorded comprehensive loss of Rp. 2.64 billion, thereby increasing the equity deficiency from minus Rp. 199.37 billion in 2014 to minus Rp. 202.01 billion in 2015. Net profit per share decrease from Rp. 116.04 per share in 2014 to a loss of Rp. 30.70 per share in 2015.

Net Sales

Company Net sales in 2015 amounted to Rp. 222.36 billion, a decrease of 22% compared with the previous year's net sales amounted to Rp. 286.69 billion. The decline is caused due to decrease in export sales of Rp. 83.36 billion, while domestic sales increased by Rp. 19.03 billion. Export sales decreased by 63% from Rp. 131.94 billion in 2014, while domestic sales increased by 12% from Rp. 154.75 billion in the previous year. The decrease in export sales is in line with weak global demand and declining export competitiveness caused by increase in cost of production’s components. The increase in local sales driven by increased in product prices and expansion of marketing network.

Operating Expenses

Operating expenses which comprised of Marketing Expenses and General and Administrative Expenses, other income and other expenses, in 2015 increased by 4.32% compared with the previous year. The largest increase is at the General and Administrative Expenses of 13.43%, whilst Marketing Expenses only increase by 0.25% compared with the previous year .

kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan a solid business performance is an essential element of our

success

22PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Laba Usaha

Laba Usaha atau laba operasional adalah Laba Kotor dikurangi Beban Usaha. Pada tahun 2015, Laba Usaha mengalami peningkatan sebesar 1,07% dibandingkan dengan Laba Usaha tahun sebelumnya sebesar Rp. 21,60 miliar. Lemahnya permintaan sepatu lokal mengakibatkan Perseroan harus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan, antara lain melalui beberapa program promosi dan diskon yang berdampak pada menurunnya perolehan laba.

Pendapatan (Beban) Keuangan

Pada tahun 2015 Perseroan membukukan pendapatan keuangan sebesar Rp. 4,50 miliar dan beban keuangan sebesar Rp. 25,94 miliar, sedangkan pada tahun 2014 tercatat pendapatan keuangan sebesar Rp. 2,39 miliar dan beban keuangan sebesar Rp. 10,40 miliar. Beban Keuangan pada tahun 2015 berasal dari beban bunga, pinjaman dan administrasi Bank sebesar Rp. 7,52 miliar, dan beban selisih kurs sebesar Rp. 18,41 miliar.

Laba (Rugi) Komprehensif

Setelah memperhitungkan Pendapatan (Beban) Keuangan dan taksiran pajak penghasilan, tercatat di tahun 2015 Perseroan membukukan kerugian Komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar, sementara pada tahun 2014 Perseroan membukukan Laba Komprehensif sebesar Rp. 9,98 miliar. Dengan adanya kerugian Komprehensif pada tahun 2015, defisiensi modal Perseroan bertambah, dari tahun 2014 sebesar minus Rp. 199,37 miliar menjadi minus Rp. 202,01 miliar pada tahun 2015.

Arus Kas

Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp. 38,49 miliar. Kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas investasi tercatat sebesar minus Rp. 0,38 miliar, sedangkan kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar minus Rp. 19,89 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pembayaran pinjaman kepada Bank Mandiri dan kepada Kelompok Usaha Pemegang Saham.

Kas dan setara kas pada akhir tahun 2015 tercatat sebesar Rp. 27,64 miliar, mengalami peningkatan sekitar 193.11% dari Rp. 9,43 miliar pada akhir tahun 2014.

Operating Profit

Operating profit is gross profit minus operating expenses. In 2015, Operating Profit increased by 1.07% compared to the previous year operating profit of Rp. 21.60 billion . Weak demand in local shoes has forced the Company to make various efforts to increase sales, such as through multiple campaigns and discount programs resulted in declining in profitability.

Financial Income (Expenses)

In 2015 the Company recorded financial income of Rp. 4.50 billion and the financial expenses of Rp. 25.94 billion, while in 2014 financial income is recorded to be Rp. 2.39 billion and financial expenses of Rp. 10.40 billion. Financial expenses in 2015 is derived from loans interest and bank administration charges of Rp. 7.52 billion, and of foreign exchange loss of Rp. 18.41 billion.

Comprehensif Profit (Losses)

After taking into account Financial Income (Expenses) and projected income tax, in the year 2015 the Company recorded comprehensive loss of Rp. 2.64 billion, while in 2014 the Company recorded comprehensive income of Rp. 9.98 billion. With comprehensive loss in 2015, the Company increase its capital deficiency, from minus Rp. 199.37 billion in 2014 to minus Rp. 202.01 billion in 2015.

Cash Flow

Net cash generated from operating activities in 2015 amounted to Rp. 38.49 billion. Net cash used in investing activities amounted to minus Rp. 0.38 billion, while net cash used in financing activities amounted to minus Rp. 19.89 billion which was mainly used for payments to Bank Mandiri and to shareholder group of companies.

Cash and cash equivalents at the end of 2015 stood at Rp. 27.64 billion, an increase of approximately 193.11% from Rp. 9.43 billion at the end of 2014.

2014 2013 2012 2011

92,40%

290,72%

2015

93,02%

302,91%

53,46%

272,84%

54,81%

287,63%

52,49%

308,07%

31 Desember 31 DecemberKeterangan Descriptions

/ Current ratio

/ Debt to total asset ratio

23 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

24PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Dari rasio keuangan tersebut di atas terlihat bahwa rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek untuk tahun 2015 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang berarti peningkatan kemampuan Perseroan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Selama ini Perseroan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban operasional usahanya, karena sebagian besar dari hutang lancar tersebut adalah hutang kepada bank dan kreditur lainnya yang dapat diperpanjang.

Rasio Liabilitas terhadap Total Aktiva mengalami peningkatan di tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, sedangkan sebagian besar pinjaman Perseroan adalah dalam bentuk US Dollar. Selain itu, Total Aset Perseroan mengalami penurunan sebagai dampak dari penurunan pada penjualan ekspor. Walaupun demikian, sebagian dari liabilitas tersebut adalah kewajiban kepada pemegang saham, yang tidak akan dilunasi sebelum hutang bank diselesaikan.

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Perseroan secara rutin dan berkala melakukan review atas kontrak kerjasama dan kemampuan pelanggan untuk melunasi kewajibannya.

Pada tahun 2015 dan 2014, pelunasan piutang usaha domestik rata-rata Perseroan adalah di bawah 30 hari. Dari sisi umur piutang, perbandingan piutang usaha di atas 30 hari dibandingkan dengan total piutang meningkat dari 0,24% pada tahun 2014 menjadi 3,85% pada tahun 2015.

The financial ratios above shows that ratio of current assets to current liabilities for the year of 2015 increased compared to the previous year, which means an increase in our ability to resolve short-term liabilities. The Company so far did not have any difficulty in paying its obligations on its business operations. This is because most of the current debt is owed to banks and other lenders which can be extended.

Liabilities to Total Assets ratio increased in 2015. This was caused by the weakening of the rupiah against the US Dollar, while the majority of the Company’s debt is in US dollars. In addition, the Company's total assets decreased as a result of a decline in export sales. Nevertheless, some of the liabilities are liabilities to shareholders, which will not be settled before the bank debt settled.

COLLECTION OF ACCOUNT RECEIVABLES

The Company routinely and periodically reviews the contract and the customer's ability to repay its obligations.

In 2015 and 2014, the average repayment of the accounts receivable of the domestic sales of the Company is under 30 days. From the age of accounts receivable, ratio of accounts receivable over 30 days compared to total receivables increase from 0.24% in 2014 to 3.85% in 2015.

“Perseroan senantiasa berupaya membangun

keseimbangan antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. the Company strives to balance between business performance and

practices of a good corporate governance”

25 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

STRUKTUR PERMODALAN

Perseroan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan dan laba secara optimal. Hal-hal yang dipertimbangkan adalah profitabilitas saat ini dan proyeksi yang akan datang, kebutuhan modal masa depan, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.

Struktur modal Perseroan pada tahun 2015 terdiri dari hutang sebesar Rp. 301,57 miliar dan ekuitas sebesar – Rp. 202,01 miliar.

Rasio hutang terhadap ekuitas bersih Perseroan adalah sebesar -56,98% pada tahun 2015 dan -65,76% pada tahun 2014. Penurunan jumlah hutang bersih pada tahun 2015 dikarenakan adanya peningkatan saldo kas dan setara kas pada tahun 2015.

INVESTASI BARANG MODAL

Penambahan investasi barang modal pada tahun 2015 sebesar Rp. 695,9 juta, sebagian besar berasal dari investasi pada mesin dan peralatan sebesar Rp. 676,3 juta dan investasi pada inventaris kantor sebesar Rp. 19,7 juta.

CAPITAL STRUCTURE

The Company regularly examines and manages the optimal capital structure and profit. Things to consider are the current and future profitability projection, future capital requirements, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities.

The capital structure of the Company in 2015 consisted of debt of Rp. 301.57 billion and equity of - Rp. 202.01 billion.

The ratio of net debt to equity ratio is equal to -56.98 % in 2015 and -65.76% in 2014. Decreasing of debt amount in 2015 primarily due to increase in cash balance in 2015.

CAPITAL GOOD INVESTMENT

The capital investments increase in 2015 amounted to Rp. 695.9 million, which largely on machine and equipment amounting to Rp. 676.3 million, and investment on office equipment of Rp. 19.7 million.

P e r s e r o a n senantiasa berupaya

untuk memperkuat portofolio bisnis melalui

pengembangan design produk baru The Company strives to strengthen its business portfolio

through the development of attractive new product

designs

Target operasional Perseroan untuk tahun 2015 disampaikan melalui Public Expose pada tanggal 10 Juni 2015. Perbandingan antara target dan realisasi adalah sebagai berikut:

1. Produksi dan Penjualan Total produksi untuk tahun 2015 sejumlah 1.158.394,

hampir sama dengan target produksi yang ditetapkan sebesar 1.158.462 pasang. Realisasi penjualan ekspor untuk tahun 2015 sebesar Rp. 48,58 miliar, lebih tinggi 14,52% dibandingkan target penjualan ekspor di tahun tersebut. Walaupun secara umum total produksi dan penjualan tahun 2015 menurun dibandingkan tahun sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan dengan target yang dicanangkan.

Target disusun secara realistis setelah mempertimbangkan perkembangan kondisi ekonomi dan pasar.

2. Laba Usaha

Target Laba Usaha tahun 2015 sesuai yang disampaikan pada Laporan Tahunan 2014 adalah tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2015. Realisasi Laba Usaha di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 1,07%, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,76%. Analisa mengenai laba usaha dapat dilihat pada Analisis Kinerja Keuangan.

The Company’s operational target for 2015 was delivered through a Public Expose on June 10, 2015. A comparison between target and actual is as follows:

1. Production and Sales Total production for the year 2015 is 1,158,394 pairs,

almost equal to its production target of 1,158,462 pairs. Export sales achieved in 2015 amounted to Rp. 48.58 billion, 14.52% higher than the export sales target for 2015. Although generally total production and sales in 2015 declined compared to the previous year, but it is higher than the target set.

Target realistically prepared after considering economic

and market conditions.

2. Operating Income

Target of Operating Income in 2015 which was stated in 2014 Annual Report was to grow in line with 2015 national economic growth. Actual Operating Profit in 2015 increased by 1.07%, lower than the national growth rate of 4.76%. Analysis on operating profit can be seen in Financial Performance Analysis

Loca

l

PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASITARGET AND ACTUAL COMPARISON

1. Produksi dan Penjualan

Dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat yang belum mengalami peningkatan yang cukup baik, dan kondisi penjualan sepatu nasional yang masih rendah, Perseroan memproyeksikan total produksi dan penjualan untuk sepatu lokal tahun 2016 akan sama dengan total produksi dan penjualan di tahun 2015.

Produksi dan penjualan sepatu ekspor diproyeksikan akan mengalami penurunan. Kenaikan berbagai komponen biaya produksi yang tidak disertai dengan kenaikan nilai jual ekspor mengakibatkan penjualan ekspor menjadi kurang menguntungkan.

2. Laba Usaha

Dengan pertimbangan proyeksi penjualan 2016 yang masih sama dengan tahun 2015, sementara komponen biaya produksi terutama tenaga kerja mengalami kenaikan yang cukup besar, maka untuk tahun 2016, Perseroan memproyeksikan perolehan laba usaha akan mengalami penurunan sekitar 10%.

1. Production and Sales

Considering purchasing power that has not much improved, and national footwear sales conditions are still low, the Company is projecting total production and sales for local shoes in 2016 will be equal to total production and sales in 2015.

Production and sales of exports shoes are projected to decline. Increase in various production component costs which are not accompanied by increase in export sales price resulted in less profitable export sales.

2. Operating Income

Considering 2016 sales projections are the same as in 2015, while the production component costs, especially labor, rise, in 2016 the company projects profit will decrease around 10%.

PROYEKSI 2016PROJECTION FOR 2016

26PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

a. Rencana penerbitan Saham Baru Seri B dan rencana melaksanakan PMTHMETD.

Perusahaan telah menyampaikan informasi sebagaimana tercantum dalam pemberitahuan kepada pemegang saham melalui media masa tanggal 18 Pebruari 2015 tentang agenda RUPSLB yang akan dilaksanakan tanggal 28 Maret 2015 untuk membahas rencana penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh, pemecahan saham (stock split) dan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi keuangan dan karena ketidakmampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban keuangannya kepada PT Golden Lestari selaku kreditur (pemegang saham)

PMTHMETD yang dilakukan oleh perusahaan merupakan pelaksanaan dari konversi utang kepada PT Golden Lestari yang akan dilaksanakan dengan cara perusahaan menerbitkan saham baru yaitu saham seri B kepada PT Golden Lestari (pihak berelasi). Transaksi afiliasi tersebut tidak mengandung benturan kepentingan sehingga perusahaan dikecualikan untuk mengikuti ketentuan dalam peraturan No.IX.E.1 dengan menunjuk kepada pasal 16 POJK 38/2014.

a. Issuance of Series B New Shares and PMTHMETD Implementation Plan.

The Company has submitted the information as contained in the notice to shareholders through mass media on February 18, 2015 on the agenda of Extra Ordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) to be held on March 28, 2015 to discuss increase in issued and fully paid capital, stock split and The Capital Increase Without Giving Preemptive Rights (PMTHMETD) with the aim to improve the financial condition and because of the company's inability to resolve their financial obligations to PT Golden Lestari as creditor (shareholders).

PMTHMETD undertaken by the company is the implementation of the debt conversion of PT Golden Lestari which will be implemented by means the company issued new shares which is series B shares to PT Golden Lestari (a related party). This affiliated transaction does not have any conflict of interest so that the company excluded to follow the provisions in the regulations No.IX.E.1 by referring to article 16 POJK 38/2014.

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACASUBSEQUENT EVENTS

27 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selaku kreditur Perusahaan, berdasarkan surat No. WSR.WCR/25/2016 tanggal 8 Maret 2016 perihal Perbaikan Struktur Permodalan Perusahaan, menyetujui rencana perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan nilai nominal saham yang terdiri dari saham seri A dengan nilai nominal Rp.500,- per lembar saham dan saham seri B dengan nilai nominal Rp.400,- per lembar saham serta menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang dilaksanakan dengan penerbitan saham baru seri B yang masih dalam simpanan (portepel).

Orchard Corporation selaku kreditur lainnya, berdasarkan surat tertanggal 9 Pebruari 2016 menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan konversi utang pemegang saham menjadi saham Perusahaan, namun tidak berminat untuk berpartisipasi dalam konversi utangnya menjadi saham Perusahaan

RUPS Luar Biasa mengenai hal tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016.

b. Perpanjangan jangka waktu kredit

Berdasarkan addendum To Loan Agreement pada tanggal 16 Pebruari 2016, Orchard Corporation sebagai pemberi pinjaman menyetujui perpanjangan untuk fasilitas pinjaman sebesar USD. 2.000.000,- yang sebelumnya akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2016 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2018.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. as creditor of the Company, by letter No. WSR.WCR / 25/2016 dated March 8, 2016 regarding the Capital Structure Improvement, approved the amendment plan in connection with the change of the nominal shares value consisting of Series A Shares with nominal value of Rp 500, - per share and Series B Shares with nominal value of Rp.400, - per share and approved the Company’s plan to increase its issued and fully paid capital Without Giving Preemptive Rights (PMTHMETD) implemented by issuance of new Series B Shares that still in the deposits (portfolio).

Orchard Corporation as other creditors, by letter dated February 9, 2016 approved the Company's plan to convert the shareholders loan into the Company's shares, but are not interested in participating in the conversion of debt into the Company’s shares.

Extraordinary General Meeting of Shareholders was held on March 28, 2016.

b. Extension of Loan Maturity

Based on the addendum To Loan Agreement on February 16, 2016, Orchard Corporation as lender approved the extension of loan facility of USD. 2.000.000, - which previously will be due on March 15, 2016 becomes due on March 15, 2018.

28PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

PROSPEK USAHA

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 bisa mencapai 5,1%, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 sebesar 4,76%. Pemerintah Indonesia sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 dapat mencapai 5,8 – 6,2%. Sumber tekanan terhadap ekonomi Indonesia antara lain adalah karena kondisi ekonomi global yang masih lemah, lemahnya pertumbuhan penerimaan ekonomi negara, belanja konsumen yang tidak tumbuh secepat beberapa tahun sebelumnya, menurunnya volume ekspor dan impor, serta harga komoditas dan permintaan impor dunia yang lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Aprisindo memperkirakan pada tahun 2015 ekspor alas kaki mencapai USD 4,7 miliar atau naik 6,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor ini didukung oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, sehingga ekspor Indonesia lebih menarik di pasar global. Pada tahun 2016, industri sepatu ekspor diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan yang cukup baik

Pasar sepatu lokal pada tahun 2015 diperkirakan mengalami penurunan hingga sekitar 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat, ditambah dengan peningkatan harga produk yang terutama disebabkan oleh naiknya biaya bahan baku serta upah minimum yang cukup tinggi. Penjualan sepatu lokal di tahun 2016 diperkirakan masih mengalami banyak tekanan sehingga tidak akan banyak mengalami perkembangan.

Berbagai strategi diperlukan untuk bertahan dalam menghadapi berbagai kendala tersebut, termasuk di antaranya melalui efisiensi, inovasi dan diferensiasi pasar.

STRATEGI BISNIS SATU TAHUN MENDATANG

Perseroan masih tetap optimis bahwa industri sepatu dimasa mendatang akan tetap berkembang, baik pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Menghadapi berbagai peluang dan tantangan baik pasar ekspor maupun pasar dalam negeri, Perseroan telah bersiap diri dengan berbagai strategi untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

Pemasaran

Walaupun pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia tahun 2016 diperkirakan masih akan meningkat, namun peningkatan tersebut terutama pada sepatu dengan brand premium yang memiliki margin keuntungan yang cukup besar. Kondisi Perseroan saat ini belum memungkinkan untuk memproduksi sepatu dengan brand premium. Peningkatan biaya tenaga kerja yang cukup tinggi, peningkatan harga-harga material, serta biaya overhead lainnya cukup menekan keuntungan yang bisa diperoleh dari pasar ekspor ini, sehingga untuk tahun 2016 Perseroan akan lebih fokus melakukan penjualan di pasar lokal.

BUSINESS PROSPECTS

The World Bank estimates Indonesia's economic growth in 2016 by 5.1%, slightly higher than the Indonesia's economic growth in 2015 of 4.76%. Indonesian Government projected economic growth in 2016 to reach 5.8 – 6.2%. Source of pressure on the Indonesian economy, among others, is due to global economic conditions that are still weak, slow growth of the country's revenue, consumer spending slowdown, decreasing in the exports and imports volume, as well as low commodity prices and world imports demand compared with previous forecast.

In 2015, Aprisindo estimates footwear export to reach USD 4.7 billion, 6.8% higher than last year's export value. Increase in exports was supported by the weakening of the Rupiah against US Dollar, that make Indonesian exports more attractive on the global market. In 2016, the footwear industry exports is expected to experience steady growth

Local shoes market in 2015 is estimated to have declined by around 20% over the previous year. This is mainly due to the weakening of purchasing power, coupled with the increased in local shoes prices which mainly caused by increase in raw material and labor costs. Local footwear sales in 2016 is estimated to be stagnant, due to various pressures.

Various strategies needed to overcome these obstacles, including through efficiency, innovation and market differentiation.

COMPANY’S TARGET AND BUSINESS STRATEGY ONE YEAR FORWARD

The Company remains optimistic that the shoes industry in the future will continue to grow, both domestic and export markets. Facing opportunities and challenges on both export and domestic market, the Company has been prepared with various strategies.

Marketing Although the growth of Indonesia's footwear exports in

2016 is expected to rise, but the increase is primarily in premium brand shoes that has a better profit margin. With the current condition, it is difficult for the Company’s to produce premium brand shoes. High increase in labor costs, materials, and overhead costs have reduced profit gained from export market, so that for 2016 the Company will concentrate more on local market.

29 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Untuk pasar dalam negeri, Perseroan tetap fokus untuk memperkuat pasar melalui strategi perluasan jaringan, pengembangan produk-produk merk sendiri dan pengembangan kemampuan produksi. Langkah dan kebijakan yang dilaksanakan oleh Perseroan sebagai implementasi dari strategi yang dimaksud adalah melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, pengembangan produk-produk baru serta perluasan jaringan distribusi.

Perluasan jaringan pemasaran dilaksanakan melalui peningkatan jumlah independent store dan counter bekerja sama dengan department store terkemuka. Jumlah independent store pada tahun 2015 adalah 31 unit dan pada tahun 2015, dengan melihat perkembangan penjualan sepatu lokal yang masih lemah, Perseroan belum berencana menambah independent store yang baru. Jumlah total outlet penjualan saat ini mencapai 376 outlet dan pada tahun 2016 diperkirakan akan bertambah sebanyak 12 outlet. Perseroan juga melakukan penjualan secara online, selain melalui website sendiri, juga melalui beberapa online store seperti Zalora, Lazada dan Matahari Mall.

Disamping melalui perluasan jaringan pemasaran, Perseroan juga senantiasa melakukan diversifikasi produk sepatu yang dihasilkan. Diharapkan strategi ini bisa menarik minat sasaran pasar (target market) yang baru, yang selama ini bukan pembeli sepatu Tomkins.

Produksi Beberapa langkah penting yang telah dilaksanakan oleh

Perseroan untuk meningkatkan produktivitas adalah peningkatan kemampuan dan kualitas pekerja, pengurangan tenaga kerja yang kurang produktif serta perbaikan struktur organisasi serta tata cara kerja. Efisiensi dilaksanakan pula dengan meningkatkan utilisasi penggunaan bahan baku dan upaya mengurangi tingkat kesalahan produksi. Disamping itu, perbaikan desain produk terus dilakukan agar dihasilkan produk sepatu yang tetap fashionable dengan proses yang lebih sederhana dan biaya material yang lebih murah.

For the domestic market, the Company remains focused on strengthening the market through network expansion strategy, development of own brand products and the development of production capabilities. Measures and policies implemented by the Company as the implementation of its strategy are through increased productivity, efficiency, development of new products and expansion of distribution network .

Expansion of marketing network implemented by increasing the number of independent stores and counters in collaboration with leading department stores. The number of independent stores in 2015 was 31 units and in 2016, considering low demand on local market, the Company has not considered on opening a new store. The total outlet numbers currently reach 376 outlets, and in 2016 is expected to increase by 12 outlet. The Company also sells products through online stores, such as Zalora, Lazada and Matahari Mall.

In addition to expansion its marketing distribution, the company also continues to diversify its products. With this strategy it is expected to be able to attract the new target market, which was not Tomkins shoes buyer.

Production

Some important steps that have been implemented by the Company to increase its productivity are to increase the capacity and quality of workers, reduction of unproductive labor and improvement of organizational structure and working procedures. Efficiency is also implemented by increasing the utilization of raw material usage and reducing the error rate of production. In addition, product design improvements continue to be made in order to produce fashionable footwear with simpler process and cheaper material cost .

30PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

31 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

KEBIJAKAN DIVIDEN

Pada tahun 2015 Perseroan membukukan kerugian komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar, yang terutama disebabkan oleh tingginya kerugian selisih nilai tukar. Selain itu, total ekuitas Perseroan masih negatif, sehingga belum dapat membagikan dividen.

INFORMASI MATERIAL

Selama tahun 2015, Perseroan tidak melakukan transaksi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal serta tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Anggota Direksi atau dewan Komisaris Perseroan tidak ada yang memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya. Sedangkan transaksi antara Perseroan dengan pihak terafiliasi sudah diungkapkan dalam Laporan Keuangan dan dilakukan secara arms length transaction.

Sehubungan dengan rencana pembangunan akses jalan tol Padalarang - Cileunyi, sejak tahun 2014 pihak pemerintah daerah Bandung telah mulai melakukan pemetaan dan pembebasan sebagian lahan di wilayah Gedebage yang akan dilalui oleh proyek tersebut. Sesuai dengan master plan proyek, sebagian lahan di lokasi pabrik Perseroan (sekitar 2 hektar) akan termasuk ke dalam wilayah yang akan dilalui proyek tersebut. Pembebasan lahan ini tidak akan mengganggu kegiatan produksi, karena lahan dan bangunan yang ada masih mampu menampung aktivitas produksi Perseroan. Sampai saat ini Perseroan belum menerima informasi lanjutan mengenai tanggal pasti dimulainya pembebasan lahan, ataupun jumlah ganti rugi yang akan diberikan.

DIVIDEND POLICY

In 2015, the Company has a comprehensive loss of Rp. 2.64 billion, which mainly due to high foreign exchange loss. The Company’s total equity is also negative, so that the Company can not distribute any dividends.

MATERIAL INFORMATION

During 2015, the Company did not conduct any material transactions concerning investment, expansion, divestiture, merger/consolidation, acquisition, debt/equity restructuring, and transactions involving conflict of interest. Member of the Board of Directors or Board of Commissioners has no affiliation with other members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Transactions between the Company and affiliated parties already disclosed in the Financial Statements and conducted in an arms length transaction.

In connection with Padalarang – Cileunyi toll road access development plan, in 2014 Bandung local government has started to do land mapping and acquisition in some areas of Gedebage that will be passed by the project. According to project master plan, certain area at the Company’s plant site (around 2 hectare) is likely to be included into the areas that will be traversed by the project. This land acquisition process will not affect the Company’s operational activity, since the remaining land and buildings are still able to accomodate the production process. Until now, the Company has not received any further information when the land acquisition process will be started or the amount of compensation to be awarded.

Perseroan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam setiap proses bisnisnya, yang terdiri dari 5 prinsip dasar yaitu keterbukaan informasi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency) serta kesetaraan dan kewajaran (fairness) sebagai wujud tanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) setiap tahunnya sebagai wujud pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada pemegang saham.

Selama tahun 2015 Perseroan mengadakan satu kali RUPS, yaitu RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 10 Juni 2015. RUPS Tahunan ini dihadiri oleh seluruh Direksi, dan 2 (dua) orang anggota Komisaris. Komisaris Utama yaitu Bp. Abdul Rachman Ramly tidak dapat hadir karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan. Jumlah suara sah pemegang saham yang hadir adalah sebanyak 69,22%, yang memutuskan hal-hal sebagai berikut:

Dalam Mata Acara Rapat Pertama:

1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk laporan tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2014;

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik AF.Rachman & Soetjipto WS sesuai dengan laporannya No. 12/AFR-A/III/2015 tanggal 30 Maret 2015, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

3. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab (Acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2014 sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan.

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Pertama ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Dalam Mata Acara Rapat Kedua:

Menyetujui untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada Para Pemegang Saham atas Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014, dan menggunakan Laba Bersih Perseroan sepenuhnya untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan.

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Kedua ini telah dilaksanakan seluruhnya.

The Company applies the principles of Good Corporate Governance (GCG) in every business process, which consists of 5 basic principles; transparency, accountability, responsibility, independency and fairness as a form of responsibility to all stakeholders.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

The Company held a General Meeting of Shareholders ("GMSH") each year as a form of responsibility of the Board of Directors and the Board of Commissioners to the shareholders.

During 2015 the Company held GMSH once, on June 10, 2015. This Annual GMSH was attended by the entire Board of Directors, and two (2) members of the Board of Commissioners. Mr. Abdul Rachman Ramly as President Commissioner unable to attend due to his health condition. The number of valid votes of shareholders who attended were 69.22%, which resolved the following:

First Agenda:

1. To approve the Company’s Annual Report including supervisory duties perfomed by the Board of Commissioners for the year 2014;

2. To validate the Company's Financial Statements for the Fiscal Year 2014 audited by Public Accounting Firm AF.Rachman & Soetjipto WS according to their report No. 12/AFR-A/III/2015 dated March 30, 2015, with unqualified opinion for all material aspects in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

3. To provide liability release and discharge (acquit et de charge) to members of the Board of Directors for the actions of management and the Board of Commissioners for their supervision performed in 2014, as long as they were reflected in the Company's Financial Statements.

All of decisions reached on the first agenda have been carried out.

Second Agenda:

Agree not to distribute any dividend to the Shareholders from the Net Income of the 2014 Fiscal Year, and to use the Company’s Net Profit fully to support operational activities of the Company.

All of decisions reached on the second agenda have been carried out.

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

32PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Dalam Mata Acara Rapat Ketiga:

Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, serta memberikan wewenang kepada Direksi untuk menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik.

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Ketiga ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Dalam Mata Acara Rapat Keempat:

Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan Remunerasi kepada Dewan Komisaris Perseroan sebesar maksimum 40% (empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2015

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Keempat ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Dalam Matara Acara Rapat Kelima:

1. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keungan No.32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

2. Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata acara Rapat ini, termasuk menyusun perubahan Anggaran Dasar dalam suatu Akta Notaris, mengadakan penambahan dan atau perubahan dalam perubahan Anggaran Dasar jika hal tersebut dipersyaratkan oleh Instansi yang berwenang, dan selanjutnya menyampaikan kepada instansi yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar.

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Kelima ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Third Agenda:

Agreed to give the authority to the Board of Commissioners in relation to appointment of Public Accountant, to audit the financial statements of the Company for the financial year ended December 31, 2015 and authorize the Board of Directors to determine the honorarium of Public Accountant.

All of decisions reached on the third agenda have been carried out.

Fourth Agenda:

To give the authority to the Board of Commissioners for and on behalf of the General Meeting of Shareholders to set remuneration for the Board of Directors, and to determine the remuneration for the Board of Commissioners for a maximum of 40% (forty percent) of the total remuneration granted to members of the Board of Directors of the Company for the year 2015.

All of decisions reached on the fourth agenda have been carried out.

Fifth Agenda:

1. Agreed to the amendments to the Articles of Association to comply with the Regulation of the Finance Services Authority 32/POJK.04/2014 On Plan and Implementation of General Meeting of Shareholders of Public Company, and the Financial Services Authority Regulation No.33/POJK.04 /2014 On the Board of Directors and The Board of Commissioners of Public Company.

2. Agreed to grant power and authority to the Board of Directors with the right of substitution to take whatever action is required with regard to the decision of the meeting agenda, including drafting an amendment into a Notarial Deed, giving additions or changes in the amendment if it is required by the authorized Agency, and subsequently conveyed to relevant authorities for approval and receipt of the notification or amendment.

All of decisions reached on the fifth agenda have been carried out.

33 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertugas melaksanakan fungsi pengawasan atas kebijakan Direksi dan memberi nasehat terhadap pelaksanaan tugas operasional Direksi. Dewan Komisaris juga memantau efektivitas penerapan GCG di Perseroan.

Seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan tenaga profesional yang diangkat oleh RUPS sesuai dengan kompetensinya. Anggota Dewan Komisaris Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dua diantaranya adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi syarat menurut peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5, yaitu bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang atas Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, dan tidak memiliki saham Perseroan.

Selama tahun 2015 Dewan Komisaris melakukan 4 (empat) kali pertemuan berkala dengan Direksi, termasuk Rapat Gabungan dengan Komite Audit, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebesar 90%. Sesuai ketentuan Anggaran Dasar, keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat. Dalam hal musyawarah dan mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris telah menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran untuk tahun buku 2016 yang disusun oleh Direksi.

Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris

Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh pemegang saham dalam RUPS melalui mekanisme penilaian atas tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2015 kepada pemegang saham yang disampaikan melalui RUPS dapat dilihat pada halaman Laporan Dewan Komisaris dari Laporan Tahunan ini.

DIREKSI

Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola harta kekayaan Perseroan guna mencapai maksud dan tujuan Perseroan, mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan, serta bertindak untuk dan atas nama Perseroan dalam melakukan pengikatan dengan pihak ketiga. Direksi juga memastikan bahwa Perseroan menerapkan GCG secara konsisten dan berkesinambungan.

Seluruh anggota Direksi adalah tenaga profesional yang dipilih sesuai kompetensinya. Anggota Direksi diusulkan oleh Pemegang Saham dan diangkat oleh RUPS.

BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners shall carry out the functions of supervising the Board of Directors and to give advise on the implementation of the operational duties of Directors. The Board also monitors the effectiveness of corporate governance in the Company.

All members of the Board of Commissioners are professionals who are appointed by the GMSH in accordance with their competence. Member Board of Commissioners consists of 3 (three) persons, two of whom are Independent. Independent Commissioner of the Company has been qualified by Bapepam-LK. Regulation no. IX.I.5, that is not a person who has authority over the Company within six (6) months, and does not own shares of the Company.

During the year 2015 the Board of Commissioners met 4 (four) times on the regular meetings with the Board of Directors, including the Joint Meeting with the Audit Committee, with average attendance rate of 90%. In accordance with the Articles of Association, the Board of Commissioners decision is taken based on deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by majority vote of the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners has reviewed and approved the Work Plan and Budget for the year 2016 prepared by the Board of Directors.

Performance Evaluation of the Board of Commissioners

BOC's performance is evaluated annually by the shareholders in the GMSH through assessment mechanisms over the duties, powers and liabilities of the Board of Commissioners as set forth in the Articles of Association and applicable legislation.

Report of the Board of Commissioners supervisory duties for the fiscal year 2015 submitted to the shareholders through the GMSH can be found on Report of the Board of Commissioners in this Annual Report.

DIRECTORS

The Board of Directors is responsible for leading and managing the assets of the Company in order to achieve the aims and objectives of the Company, and represent the Company within and outside the court, as well as acting for and on behalf of the Company in conducting binding agreement with third party. The Board of Directors also ensures that the Company implement GCG consistently and continuously.

All members of the Board of Directors are professionals selected according to their competencies. Members of the Board of Directors proposed by the shareholders and appointed by the GMSH.

34PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Pembagian Tugas Direksi

Saat ini anggota Direksi Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan pembagian tugas sebagai berikut:

1. Bp. Bambang Setiyono – Direktur Utama Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional

Perseroan, terutama pada kegiatan produksi dan pemasaran.

2. Bp. David Jahja - Wakil Direktur Utama Bertanggung jawab terhadap pengembangan usaha

Perseroan (Business Development).

3. Ibu Yati Nurhayati - Direktur Bertanggung jawab terhadap keuangan, akunting dan

personalia. Direksi mengadakan rapat mingguan untuk membahas masalah strategis perusahaan dan rapat bulanan untuk menelaah kinerja Perseroan setiap bulannya. Direksi juga mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar, keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota Direksi.

Evaluasi Kinerja Direksi

Setiap tahun Direksi menyusun Rencana Kerja dan Anggaran yang berisi target pendapatan operasional dan indikator keuangan lainnya serta langkah-langkah inisiatif untuk mencapai target tersebut pada tahun mendatang sebagai arahan dan pedoman bagi Direksi dan seluruh karyawan. Rencana Kerja tersebut terlebih dahulu ditelaah dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Kinerja Direksi dievaluasi secara periodik oleh Dewan Komisaris.

Laporan Direksi atas pertanggungjawaban tugas pengurusan dan pengelolaan perusahaan tahun 2015 kepada pemegang saham dapat dilihat pada halaman Laporan Direksi dari laporan Tahunan ini.

Tingkat Kehadiran Dalam Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi

Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dilaksanakan secara berkala untuk membahas hal-hal yang bersifat strategis. Sepanjang tahun 2015, Rapat Dewan Komisaris termasuk rapat gabungan dengan Direksi dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran rata-rata 90%, sedangkan Rapat Direksi dilakukan satu kali setiap minggu, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebanyak 95%

Distribution of Duties of Directors

Currently the Board of Directors of the Company consists of 3 (three) persons, with the following responsibilities:

1. Mr. Bambang Setiyono - President Director Responsible for all operational activities of the

Company, particularly in the production and marketing activities.

2. Mr. David Jahja – Vice President Director Responsible for business development of the company.

3. Ms. Yati Nurhayati - Director Responsible for finance, accounting and personnel.

The Directors hold weekly meetings to discuss strategic issues and monthly meeting to review the performance of the Company. Directors also held a joint meeting with the Board of Commissioners and the Audit committee. According to the provisions in the Articles of Association, the Board of Directors Meeting decisions are taken by deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by majority vote of the Board of Directors.

Performance Evaluation of Directors

Each year the Board of Directors prepare the Work Plan and Budget that contains the operating income target and other financial indicator, and initiatives measures to achieve these targets in the coming years as the direction and guidance to the Board of Directors and all employees. The Work Plan must first be reviewed and approved by the Board of Commissioners. Directors' performance is evaluated periodically by the Board of Commissioners.

The Board of Directors report on its responsibility in managing the Company in 2015 to the Shareholders can be found on Report of the Board of Directors in this Annual report.

Meeting Attendance of the Board of Commissioners and Board of Directors

Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors held regularly to discuss strategic matters. Throughout the year 2015, the Board of Commissioners performed a total of 4 ( four) times meetings, including joint meetings with the Board of Directors, with an average attendance rate of 90%, while the Board of Directors Meeting done once every week, with an average attendance rate of 95%.

35 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS. RUPS tanggal 10 Juni 2015 telah memutuskan memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan besarnya Remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar maksimum 40% (empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2015.

Selama tahun 2015, walaupun penjualan sepatu lokal secara nasional diperkirakan turun sekitar 20% (Aprisindo), Perseroan masih mampu meningkatkan nilai penjualan lokal sebesar 12,30%, dan mempertahankan perolehan laba usaha, walaupun penjualan ekspor mengalami penurunan sebesar 63,18%. Sehubungan dengan hal tersebut, kompensasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2015 disetujui sebesar Rp. 3,74 miliar, atau meningkat sebesar 7% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp. 3,49 miliar.

KOMITE AUDIT

Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasan dan pengarahan kepada Direksi. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit mencakup memastikan integritas pelaporan, manajemen risiko dan pengendalian internal, kepatuhan terhadap ketentuan perundangan yang berlaku, kinerja, kualifikasi, dan kemandirian auditor eksternal, dan implementasi fungsi audit internal. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Audit bekerjasama secara erat dengan auditor internal dan auditor eksternal.

Komite Audit terdiri dari 3 orang yang diketuai oleh salah seorang Komisaris Independen. Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 15 Februari 2013 tentang Pengangkatan Komite Audit, nama, jabatan dan riwayat hidup singkat dari Komite Audit untuk periode penugasan sampai dengan 15 Februari 2016 adalah sebagai berikut:

1) Ketua Komite Audit : Bp. Hariadi Darmawan Diangkat menjadi Ketua Komite Audit Perseroan sejak

tahun 2010 dan juga sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001. Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Dewan Pengawas/Komisaris di Perum Perhutani, Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan, anggota DPR/MPR RI dan sebagai Purnawirawan Brigjen TNI AD. Meraih gelar dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1968.

Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors

Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors determined by the GMSH. GMSH dated June 10, 2015 has decided to give the authority to the Board of Commissioners on behalf of the General Meeting of Shareholders to set the remuneration granted to members of the Board of Directors, and to determine the remuneration for the Board of Commissioners for a maximum of 40% (forty percent) of the total remuneration given to members of the Board of Directors for the financial year 2015.

During 2015, despite local shoes sales fell by about 20% (Aprisindo) nationwide, the Company was manage to increase its sales up to 12.30%, and maintain business profitability, although export sales decreased by 63.18%. In connection with this, the compensation to the Board of Directors and the Board of Commissioners in 2015 was approved to be Rp. 3.74 billion, an increase of 7% compared to the previous year of Rp. 3.49 billion.

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee assists the Board of Commissioners in carrying out the responsibilities of giving supervision and direction to the Board of Directors. The Audit Committee responsibilities include ensuring the integrity of reporting, risk management and internal control, compliance with applicable regulatory requirements; performance, qualifications and independence of the external auditors; and the implementation of the internal audit function. In carrying out its responsibilities, the Audit Committee works closely with the internal auditor and the external auditor.

The Audit Committee consists of three persons, chaired by one of the Independent Commissioner. In accordance with the decision of the Board of Commissioners dated February 15, 2013 regarding the Appointment of Audit Committee, name, job title and brief biography of the Audit Committee for the period of the assignment until February 15, 2016 are as follows:

1) Chairman of the Audit Committee: Mr. Hariadi Darmawan

Appointed as Chairman of the Audit Committee of the Company since 2010 and also as an Independent Commissioner since 2001. Previously served among other things as the Board of Supervisors/ Commissioners in Perum Perhutani, the Inspector General of the Department of Forestry, DPR/MPR and a retired BrigJen TNI AD. He holds a doctor at the Faculty of Medicine, University of Indonesia in 1968.

36PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

37 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

2) Anggota Komite Audit : Ibu Marylin Natalia Diangkat menjadi anggota Komite Audit Perseroan

sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo & Co. (member Arthur Andersen) sampai akhir tahun 1996. Telah menghadiri berbagai seminar perpajakan oleh MS Taxes, Seminar IFRS oleh Mazars, dan saat ini telah memperoleh Sertifikasi Konsultan Pajak dari IKPI Jakarta. Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Katholik Atmajaya pada tahun 1994.

3) Anggota Komite Audit : Ibu Ida Nurlia Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada tahun

2010. Sebelumnya pernah bekerja di perusahaan sepatu dan beberapa perusahaan lainnya. Saat ini bekerja pula di PT Usaha Sejahtera Sukses. Meraih gelar sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta pada tahun 1999.

Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen dan eksternal yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya, serta telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Komite Audit telah memiliki Piagam Kerja (Charter) yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai pedoman bagi Komite audit dalam melaksanakan tugasnya. Piagam Kerja tersebut menetapkan antara lain bahwa keputusan rapat Komite Audit diputuskan berdasarkam musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari Anggota Komite Audit.

Uraian Singkat Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasan. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit antara lain:

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. Komite Audit melakukan penelaahan atas laporan keuangan bulanan dan triwulanan dengan manajemen, dan laporan keuangan tahunan dengan manajemen dan Auditor Eksternal.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan,

3. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi

2) Member of the Audit Committee: Ms. Marylin Natalia Appointed as a member of the Audit Committee since

2010. Previously she worked as an auditor in public accounting firm Prasetio, Utomo & Co. (Member Arthur Andersen) until the end of 1996. Has attended various taxation seminars by MS Taxes, IFRS Seminar by Mazars, and has gained Tax Consultant Certificate from IKPI Jakarta. She holds a Bachelor of Economics majoring in Accounting from Catholic University of Atma Jaya in 1994.

3) Member of the Audit Committee: Ms. Ida Nurlia Appointed as a member of the Audit Committee since

2010. Previously she worked at the shoe company and several other companies. Currently working as well in PT Usaha Sejahtera Sukses. She holds a degree in Economics majoring in Accounting from Sekolah Tinggi Ekonomi Perbanas Jakarta in 1999.

All members of the Audit Committee are independent and external parties which are selected according to their ability and educational background, and have met the requirements stipulated in Bapepam-LK. Regulation No. IX.I.5 about Guidelines on the Establishment and Implementation of the Audit Committee.

The Audit Committee has a Charter established by the Board of Commissioners as a guideline for the Audit Committee in carrying out its duties. The Charter stipulates, among others, that the decision of the Audit Committee meeting will be decided based on deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is fail to reached, then the decision is taken by majority vote of the members of the Audit Committee.

Brief Description of the Implementation of the Audit Committee.

The main duties of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in carrying out oversight responsibilities. The duties of the Audit Committee include:

1. Reviewing the financial information that will be issued by the Company, including financial reports, projections, and other financial information. The Audit Committee conducted a review of monthly and quarterly financial statements with the management and annual financial statements with management and the External Auditor.

2. Reviewing the Company's adherence to the law in capital market and other laws relating to the activities of the Company,

3. Report to the Commissioner of the various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors

Selama tahun 2015 Komite Audit telah melakukan pertemuan sebanyak 8 (delapan) kali dengan tingkat kehadiran Bp. Hariadi Darmawan sebanyak 90%, Ibu Marylin Natalia 90% dan Ibu Ida Nurlia sebanyak 90%.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan merupakan pejabat penghubung antara Perseroan dengan pihak eksternal. Tugas Sekretaris Perusahaan antara lain mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya mengenai peraturan yang berlaku, memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi peraturan yang berlaku di pasar modal, memberikan keterbukaan informasi kepada investor atas setiap informasi yang diperlukan terkait dengan kondisi Perseroan, serta mempromosikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan

Selama tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain:

- Memfasilitasi penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Paparan Publik Tahunan pada tanggal 10 Juni 2015,

- Mewakili Perseroan dalam melakukan korespondensi dengan investor, regulator dan pemangku kepentingan lainnya,

- Bekerjasama dengan Divisi Finance dan Accounting menyampaikan keterbukaan informasi laporan keuangan secara tepat waktu dan akurat,

- Menjadi anggota team penyusun Laporan Tahunan,

- Bekerjasama dengan Bagian Legal menyampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan dan Bursa Efek Indonesia hasil pelaksanaan RUPS dan Public Expose Tahunan serta keterbukaan informasi yang harus diketahui oleh publik,

- Memberikan penjelasan dan keterbukaan informasi tentang Perseroan kepada pihak luar yang memerlukan,

- Mewakili Perseroan dalam mengikuti pelatihan, seminar, workshop dan pertemuan lain yang diadakan oleh Otoritas Jasa keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan lembaga lainnya,

- Memberikan sosialisasi kepada internal atas ketentuan peraturan di bidang pasar modal maupun peraturan peundang-undangan terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.

During the year of 2015 the Audit Committee has met as many as eight (8) times with the rate of attendance of Mr. Hariadi Darmawan as much as 90%, Ms. Marylin Natalia 90% and Ms. Ida Nurlia as much as 90%.

THE CORPORATE SECRETARY

The Corporate Secretary is the official liaison between the Company and external parties. The Corporate Secretary duties include following the development in capital markets, especially its regulations, provide input to the Board of Directors to comply with the regulations in the capital market, provide disclosure to investors of any necessary information relating to the condition of the Company, as well as promoting principles of good corporate governance.

Brief Description of Duties of The Corporate Secretary

During 2015, the Corporate Secretary has carried out various activities, among others:

- Facilitate the Annual General Meeting of Shareholders and Annual Public Expose on June 10, 2015,

- Represent the Company in correspondence with investors, regulators and other stakeholders,

- To cooperate with the Finance and Accounting Division to submit financial disclosure reports timely and accurately,

- Member of the editorial team of the Annual Report,

- In cooperation with the Legal Department to convey to the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange regarding Annual General Meeting of Shareholders results and Annual Public Expose as well as the disclosure of information that should be known by the public,

- Provide explanations and information about the Company's disclosure to parties who require,

- Represent the company in training, seminars, workshops and other meetings held by the Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange, and other institutions,

- Provide internal dissemination to the provisions of capital market regulations and rules related to the Company's business activities.

38PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

39 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

Saat ini jabatan Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bapak Moh. Al Hadi yang telah bekerja di Perseroan sejak tahun 1989. Sebelumnya pernah bekerja di PT Astra, dan di Kantor Akuntan Publik Koesbandijah. Lulusan S1 Akuntansi STIEB (sekarang Universitas Widyatama Bandung). Diangkat sebgai Sekretaris Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi pada tahun 2003, dan terus diperpanjang sampai saat ini.

UNIT AUDIT INTERNAL

Sistem pengendalian intern menelaah seluruh pendekatan yang dilakukan Perseroan terhadap pengelolaan dan pengendalian risiko serta proses yang dilakukan untuk mengelola risiko serta pengungkapannya.

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Auditor Internal

Tugas dan tanggung jawab Auditor Internal sebagaimana tertuang dalam Piagam Audit Internal adalah sebagai berikut:

- Menyusun dan merencanakan rencana Audit Internal Tahunan,

- Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan,

- Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, produksi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya,

- Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen,

- Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris,

- Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut dan perbaikan yang telah disarankan,

- Bekerjasama dengan Komite Audit,

- Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya, dan

- Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Currently the Corporate Secretary of the Company held by Mr. Moh. Al Hadi, who has worked at the Company since 1989. Previously he worked at PT Astra, and in the public accounting firm Koesbandijah. S1 Accounting graduates from STIEB (now University Widyatama Bandung). Appointed as Corporate Secretary of the Company through the Decree of the Board of Directors since 2003, and extended annually.

INTERNAL AUDIT UNIT

The internal control system reviewed the Company's approach to risk management and control, and the process undertaken to manage the risks and its disclosures.

Brief Description of Duties Implementation of Internal Auditors

Duties and responsibilities of the Internal Auditor as set forth in the Internal Audit Charter is as follows:

- Develop and plan the Annual Internal Audit plan,

- Testing and evaluating the implementation of the internal control and risk management systems in accordance with company policy,

- Conduct inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, production, human resources, marketing, information technology, and other activities,

- Provide suggestions for improvement and objective information about the activities examined at all levels of management,

- Creating audit report and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners,

- Monitor, analyze and report on the implementation of the follow-up and improvements that have been suggested,

- Cooperate with the Audit Committee,

- Develop a program to evaluate the quality of the internal audit activity, and

- To perform special inspections if necessary.

“ M e m p e r k u a t kehadiran produk Perseroan

di masyarakat melalui penguatan jaringan distribusi untuk

memperluas ketersediaan dan keberadaan produk, to strengthen the Company’s product presence in the community by strengthening the

distribution network to expand the availability and presence of

products”

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Perseroan melakukan sistem pengendalian internal yang diwujudkan dalam bentuk:

a. Menyusun struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.

b. Mengatur sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap aktiva, hutang, pendapatan dan biaya.

c. Melakukan praktik yang sehat dalam pelaksanakan tugas dan fungsi di setiap unit.

d. Menempatkan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

e. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

f. Mendorong efisiensi dengan menggunakan sumber daya dan sarana secara berdaya guna dan berhasil guna.

g. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Secara berkala Perseroan melakukan review atas efektivitas sistem pengendalian intern tersebut.

INTERNAL CONTROL SYSTEM

The company has an internal control system that are realized in the form of:

a. Constructing an organizational structure that clearly separates functional responsibilities.

b. Set up a system of authority and recording procedures that provide adequate protection towards the assets, liabilities, revenues and expenses.

c. Healthy practices in implementing the tasks and functions in each unit.

d. Putting quality employees in accordance with their responsibilities.

e. Checking the accuracy and reliability of accounting data.

f. Promotes efficiency by using the resources and facilities efficiently and effectively.

g. Encourage compliance on the management policy and legislation.

The Company periodically reviews the effectiveness of the internal control system.

40PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Salah satu unsur dalam menunjang pelaksanaan tata kelola perusahaan adalah pengelolaan risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Manajemen perusahaan melakukan identifikasi serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi risiko beserta dampaknya dan diikuti dengan penentuan tingkat risiko tersebut. Kemudian menelaah kecukupan pengendalian intern dalam mengurangi dampak dari risiko yang sudah diidentifikasi serta menyusun rencana untuk meningkatkan pengendalian risiko yang dirasakan belum efektif.

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan perdagangan produk-produk alas kaki untuk melayani permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri, Perseroan menghadapi risiko yang timbul baik dari internal maupun eksternal.

Kondisi Ekonomi

Permintaan terhadap sepatu memiliki korelasi yang kuat terhadap kondisi ekonomi nasional, regional maupun global. Untuk mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang terjadi, Perseroan selalu berusaha mengikuti perkembangan informasi terkini dan kemudian melakukan langkah-langkah yang diperlukan.

Resiko Pasar

Risiko pasar untuk penjualan sepatu ekspor mencakup antara lain fluktuasi nilai tukar valuta asing, penerapan tarif untuk melindungi produk setempat, situasi politik yang tidak pasti, biaya adaptasi dan komunikasi yang mahal, dan hambatan perdagangan lainnya.

Risiko pasar untuk penjualan domestik lebih kepada melemahnya daya beli pasar. Karakteristik produk sepatu termasuk dalam kebutuhan tersier, dan menjadi urutan kesekian dalam setiap alokasi dana konsumen. Lemahnya harga beberapa komoditi ekspor yang berasal dari perkebunan dan pertambangan serta kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok lainnya sangat berpengaruh terhadap pasar sepatu karena mengurangi daya beli pasar.

Berbagai langkah telah dilaksanakan oleh Perseroan untuk dapat meningkatkan penjualan, antara lain untuk penjualan ekspor melalui negosiasi peninjauan harga secara berkala dengan pihak buyer, dan untuk pasar lokal antara lain melalui inovasi desain-desain baru dan peningkatan efisiensi agar dapat menekan biaya produksi.

One element in supporting the implementation of corporate governance is the management of risks that may affect the achievement of corporate goals that have been set. The management identify and estimate the possible emergence of potential risks and their impact, and followed by the determination of the risk level. Then reviiew the adequacy of internal controls in mitigating the impact of risks that have been identified, and develop a plan to improve ineffective risk control.

As a company engaged in the production and trading of footwear products to serve the market demand in the country and abroad, the Company faces risks arising from both internal and external.

Economic Conditions

The demand for shoes has strong correlation with economic conditions, regionally, nationally and globally. To anticipate changes in economic conditions, the Company has always tried to keep abreast of the latest information and then perform the necessary steps.

Market Risk

Market risk for export market includes, among others, fluctuations in foreign exchange rates, the application of tariff to protect local products, the uncertain political situation, expensive adaptation and communication costs, and other trade barriers.

Market risk for domestic sales more because of weakening of purchasing power of the market. Footwear products categorized as a tertiary needs, and not a priority in customer needs. Weakening of export prices of plantation commodities and mining, and also rising of fuel prices and other basic needs are very influential on the shoe market because it reduces the purchasing power.

Various measures have been implemented by the Company in order to increase sales, including for export sales, through periodic price review with the buyer, and for the local market, through innovation of new designs, and by improving efficiency in order to reduce production costs.

41 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

Risiko Rantai Pasokan (Supply Chain Risk)

Rantai pasokan adalah serangkaian aktivitas sejak dari bahan baku dan komponen produksi lainnya sampai menjadi produk akhir yang diserahkan ke konsumen. Ketika satu tahapan dari rantai pasokan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, maka seluruh rantai pasokan akan terganggu, yang pada akhirnya akan berakibat pada menurunnya pendapatan, meningkatnya biaya, dan merusak reputasi bisnis dan kepercayaan konsumen.

Secara umum, risiko rantai pasokan terbagi dua jenis,

1. Risiko Rantai Pasokan Eksternal, antara lain:

a. Risiko Permintaan, yang disebabkan oleh kesalahan memperkirakan selera dan permintaan pasar,

b. Risiko Pasokan, yang disebabkan oleh adanya gangguan terhadap aliran produk di dalam rantai pasokan,

c. Risiko Lingkungan, yang terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, pemerintahan dan iklim,

d. Risiko Bisnis, yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti kestabilan kondisi keuangan pemasok, penjualan/pembelian perusahaan supplier, dsb.

e. Risiko Fisik Pabrik, yang disebabkan antara lain oleh kondisi fasilitas pabrik supplier, dan tingkat kepatuhan supplier terhadap peraturan.

2. Risiko Rantai Pasokan Internal, antara lain:

a. Risiko Produksi, yang disebabkan oleh gangguan pada proses produksi,

b. Risiko Bisnis, yang disebabkan oleh perubahan personal inti, manajemen, struktur laporan, dan proses bisnis.

c. Risiko Perencanaan dan Pengawasan, yang disebabkan oleh perencanaan dan pengawasan yang tidak memadai karena tidak efektifnya fungsi manajemen.

Pengelolaan risiko-risiko tersebut di atas bisa dilakukan dengan melakukan antisipasi atas risiko-risiko yang mungkin terjadi, meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko dimaksud, serta merencanakan penanganan yang harus dilakukan apabila risiko yang tidak dikehendaki tersebut terjadi. Dengan pengelolaan risiko yang baik, kerugian yang ditimbulkan dapat diminimalisir.

Supply Chain Risk

Supply Chain risks are risks involves in activity chain that transform raw materials and other production components into finished products that is delivered to the end customers. When one business within the supply chain fails to deliver their products or services to the next business in the chain, the entire supply chain can be disrupted. This can result in reduced revenues, inflated costs, and damaged business reputation and customer confidence.

There are two main types of risks in supply chain risks:

1. External Supply Chain Risks, which includes:

a. Demand Risks, caused by unpredictable or misunderstood customer demand,

b. Supply Risks, caused by any interruptions to the flow of products in the supply chain,

c. Environmental Risks, usually related to economic, social, governmental and climate factors.

d. Business Risks, caused by factors such as supplier’s financial stability, purchase or sales of supplier’s company, etc.

e. Physical Plant Risks, caused by the condition of a supplier’s physical facility and regulatory compliance.

2. Internal Supply Chain Risks, which inludes:

a. Manufacturing Risks, caused by disruption of internal operation or process,

b. Business Risks, caused by changes in key personnel, management, reporting structures, and business process.

c. Planning and Control Risks, caused by inadequate assessment and planning, which amount to ineffective management.

Risks Management can be perform by anticipating possible risks involved, minimize those risks, and to prepare on how to address those unwanted risks. With good risks management, loss incurred could be minimized.

42PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

43 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, Tbk.Laporan tahunan

2015

PERKARA PENTING

Pada tahun 2015 Perseroan masih dalam proses menghadapi gugatan dari Sdr. Renita Candra Nurmala atas status kepemilikan sebagian tanah seluas 5.000 m2. Gugatan mulai diajukan sejak tahun 2013. Luas tanah yang saat ini dimiliki Perseroan adalah 90.985 m2, dan lokasi tanah yang digugat berada di luar lokasi pabrik, sehingga tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap proses produksi maupun kelangsungan hidup Perseroan.

Berdasarkan Turunan/Salinan Perkara Perdata dari Pengadilan Tinggi Jawa Barat Nomor 356/PDT/2015/PT.BDG tanggal 26 Nopember 2015, Perusahaan telah memenangkan sengketa atas tanah tersebut di atas. Walaupun demikian, proses hukum masih berlanjut karena Sdr, Renita Candra menyatakan banding.

Sepanjang tahun 2015, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak menghadapi perkara hukum maupun kasus hukum.

SANKSI ADMINISTRATIF

Selama tahun 2015, Perseroan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak pernah dikenakan sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya.

IMPORTANT CASE

In 2015, the Company still faces a lawsuit from Ms. Renita Candra Nurmala on the ownership status of the land area of 5,000 m2. The lawsuit began in 2013. Total land currently owned by the Company is 90,985 m2, and the disputed land is located outside plant location, therefore does not have a significant impact on the production process and survival of the Company.

Based on Copies of Civil Case of West Java High Court No. 356 / PDT / 2015 / PT.BDG dated 26 November 2015, the Company has won the dispute . Nevertheless, the legal process continues as Ms. Renita Candra submit an appeal.

During the year 2015, the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company do not face any lawsuits and law case.

ADMINISTRATIVE SANCTIONS

During 2015, the Company, the Board of Commissioners and Board of Directors were never subject to administrative sanctions by the capital market authorities and other authorities.

Tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan.

Lingkungan Hidup

Perseroan menerapkan kebijakan untuk melakukan kegiatan operasional dengan memperhatikan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Sebagai wujud tanggung jawab tersebut, Perseroan menerapkan program:

- Melakukan daur ulang atas limbah produksi,

- Melakukan penghijauan di sekitar lingkungan pabrik,

- Melakukan penghematan energi (listrik, air dan bahan bakar), seperti pengurangan penggunaan lampu, penghematan penggunaan air dan optimalisasi penggunaan bahan bakar minyak dalam operasional usaha,

- Menggunakan kertas daur ulang untuk beberapa dokumen

Total biaya yang dikeluarkan terkait program tersebut di atas di bawah Rp. 100 juta.

Ketenagakerjaan

Perseroan menganut prinsip keterbukaan serta kesetaraan perlakuan atas seluruh karyawan. Prinsip ini diterapkan sejak dari rencana kebutuhan karyawan, kriteria yang dibutuhkan, pengumuman karyawan melalui publikasi luas, proses seleksi dan pengujian akhir yang melibatkan unit kerja yang membutuhkan. Keputusan atas pemilihan karyawan tidak didasarkan atas gender, ras, maupun agama.

Perseroan tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Calon karyawan yang terpilih, sebelum dipekerjakan akan mengikuti masa pelatihan di Balai Latihan Kerja. Semua biaya termasuk biaya penginapan sementara (bagi yang dari luar kota), uang transport dan uang makan selama masa pelatihan ditanggung oleh Perseroan. Setelah lulus dari Balai Latihan Kerja, calon karyawan akan diterima bekerja sebagai karyawan baru di Perseroan. Selanjutnya karyawan mendapat uraian tugas masing-masing dan rencana kerja yang akan dinilai pencapaiannya secara berkala. Bagi karyawan yang mempunyai prestasi, Perseroan memberikan kesetaraan penghargaan sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Corporate social responsibility includes policies, types of programs, and the costs incurred.

Environment

The Company implemented a policy to perform operational activity with due regard to environmental responsibility. As a manifestation of this responsibility, the Company implemented the following programs:

- Recycle of production waste,

- Greenery around the plant location,

- Energy savings (electricity, water and fuel) by reducing use of lighting, water saving and optimizing the use of fossil fuel in business operations ,

- Using recycled paper for some documents

The total costs to incurred related programs above is under Rp. 100 million.

Employment

The Company adheres to the principles of transparency and equal treatment for all employees. This principle is applied since the employment planning, required criteria, announcement of the employees needed through extensive publicity, the selection process and final testing that involves its working units. Decision on the employees selection are not based on gender, race, or religion .

The Company does not employ underage employees in accordance with the provisions of law applicable in Indonesia. Selected prospective employees, before employed, are trained in a Training Center. All expenses includingtemporary accommodation (for those from out of town), transport and meal allowance during the training period, arepaid by the Company. After graduating from the training center, prospective employees will be hired as new employees in the Company. Furthermore, the employees received their respective job descriptions and work plans,and their achievements will be periodically assessed. For employees who have good achievements, the Company gives equal appreciations in accordance with the specified criteria .

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANcorporate social responsibility

44PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, Tbk.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Perseroan mengijinkan karyawan untuk mengikuti berbagai organisasi baik yang terkait langsung dengan operasional bisnis maupun tidak, sejauh tidak mempunyai resiko terhadap operasional perusahaan. Semua karyawan Perseroan mendapatkan hak atas upah/gaji dan tunjangan yang terkait dengan jabatan dan penugasannya.

Sepanjang tahun 2015 tidak terjadi kecelakaan kerja maupun kejadian signifikan terhadap karyawan, pemasok, maupun pelanggan.

Manajemen kinerja diterapkan dengan tujuan untuk memastikan bahwa karyawan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Proses manajemen kinerja meliputi penyusunan rencana kerja, pelaksanaan proses monitoring, coaching dan counseling oleh atasan, evaluasi kinerja dan penetapan imbalan dan hukuman sebagai konsekuensi atas kinerja yang dihasilkan.

The company allows employees to participate in various organizations both directly related to business operations and not, as long as it has no operational risk to the company. All of the employees have rights to their wages/salaries and benefits associated with their position and assignment.

Throughout the year 2015 there are no significant working accidence or occurence to employees, suppliers, and customers.

Performance management is applied with the aim to ensure that employees perform their tasks in accordance with performance targets that have been set. Performance management process includes the preparation of working plans, implementation of monitoring process, coaching and counseling by superiors, performance evaluation and determination of reward and punishment as a consequence of the resulting performance.

45 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

Pengembangan Sosial dan kemasyarakatan

Berbagai aktivitas sosial dan kemasyarakatan dilakukan oleh Perseroan sepanjang tahun 2015, antara lain:

1. Dukungan berupa pemberian dana dan produk:

- Pemberian Beasiswa untuk pelajar tingkat SD, SMP dan SMA,

- Pemberian sumbangan untuk Yayasan Panti Jompo,

- Pemberian sumbangan untuk Yayasan Panti Asuhan,

- Pemberian sumbangan untuk rumah ibadah

Seluruh sumbangan tersebut di atas diprioritaskan untuk masyarakat di wilayah sekitar pabrik Perseroan.

2. Edukasi pengenalan industri sepatu, yang dilakukan melalui penerimaan kunjungan industri dari berbagai lembaga pendidikan dari berbagai kota di Indonesia. Sepanjang tahun 2015, total kunjungan industri dari berbagai sekolah di Jawa dan Sumatera, dari tingkat SMP sampai Universitas adalah sebanyak 28 kali, melibatkan sekitar 2.800 pelajar dan mahasiswa.

Biaya yang dikeluarkan untuk program tersebut di atas adalah di bawah Rp. 100 juta.

Tanggung Jawab Produk

Perseroan memberikan jaminan atas keselamatan pengguna dari penggunaan bahan baku produk yang tidak aman bagi kesehatan. Produk yang dihasilkan telah melalui serangkaian pengujian agar dapat nyaman dan aman digunakan.

Sebelum didistribusikan ke outlet-outlet penjualan, seluruh produk yang dihasilkan harus melalui pengawasan kualitas (Quality Control) yang ketat, untuk memastikan produk yang dijual kepada konsumen adalah produk dengan kualitas terbaik.

Social and Community Development

Various social and community activities performed by the Company during the year 2015, among others:

1. Support in the forms of funds and products:

- Providing Scholarships for students in elementary, junior high and senior high school,

- Providing donation to the Nursing Home,

- Providing donation to the Orphanage,

- Providing donation for houses of worships.

Donations are prioritized for communities in the surrounding area.

2. Providing introduction on shoes industry, which is done through acceptance of industrial visits from various educational institutions from various cities in Indonesia. Throughout 2015, total industrial visits from various schools and universities in Java and Sumatera are 28 times, involving about 2,800 students.

Costs incurred for the above mentioned program is under Rp. 100 million.

Product Responsibility

The Company guaranteed the safety of users from unsafe raw materials that could endangers health. The resulting products has been through a series of tests to ensure its safety and comfort.

Prior to distribution to sales outlets, all products must go through strict quality control, to ensure that the product sold to consumers have the highest quality.

46PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.

AnnualReportLaporan tahunan

2015

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perseroan.

We the undersigned hereby declare that all information in the annual report of PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk for the year 2015 has been fully reported and fully responsible for the content accuracy of the annual report of the Company.

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSITENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORANTAHUNAN 2015

BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORSREGARDING RESPONSIBILITY FOR ANNUALREPORT 2015

Jakarta, 8 April 2016

47 AnnualReport

PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan

2015

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

NOMOR : 002/SK/KA/L/III/2016

DAN

LAPORAN KEUANGANPT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 01 JANUARI 2014DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

DAFTAR ISI

I. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

NOMOR : 002/SK/KA/L/III/2016

DARI

KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOESBANDIJAH, BEDDY SAMSI & SETIASIH (KAP-KBS)

II. LAPORAN KEUANGAN

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 01 JANUARI 2014

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DSEMBER 2015 DAN 2014

I

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

NOMOR : 002/SK/KA/L/III/2016

DARI

KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOESBANDIJAH, BEDDY SAMSI & SETIASIH(KAP-KBS)

IIIIIIII

LAPORAN KEUANGAN PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 01 JANUARI 2014 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

i

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK. TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 01 JANUARI 2014

D A F T A R I S I

Halaman

- Daftar Isi i - Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan 1 - Laporan Posisi Keuangan Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 01 Januari 2014 2-3 - Laporan Laba (Rugi) dan Penghasilan Komprehensif Lain Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 4 - Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 5 - Laporan Arus Kas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 6 - Catatan atas Laporan Keuangan Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 01 Januari 2014 dan Untuk Tahun-tahun

yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

7

(Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)31 Desember 2014 01 Januari 2014

Rp Rp RpASET LANCARKas dan Setara Kas 4 27.641.567.527 9.428.650.648 12.474.697.372 Piutang Usaha- Piutang Usaha 5 15.825.508.503 13.956.009.069 17.533.513.326 - Piutang Lain-lain 6 274.890.113 222.323.080 237.089.346 Persediaan 7 34.651.722.560 56.268.118.693 59.234.716.981 Biaya Dibayar di Muka 8 2.134.188.165 2.098.704.393 2.535.914.259 Pajak Dibayar di Muka 9 2.873.974.016 4.905.694.612 5.670.099.111

Jumlah Aset Lancar 83.401.850.883 86.879.500.495 97.686.030.395

ASET TIDAK LANCARAset Pajak Tangguhan 9 1.799.553.708 2.343.280.551 5.523.224.105

Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 31 Desember 2015, 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014 masing-masing sebesar Rp129.011.613.383, Rp127.229.883.509 dan Rp125.182.734.245) 10 12.942.798.526 14.028.659.400 14.250.928.919

Aset Lain-lain 11 1.414.191.643 1.286.148.837 1.002.620.393 Jumlah Aset Tidak Lancar 16.156.543.877 17.658.088.788 20.776.773.417

JUMLAH ASET 99.558.394.760 104.537.589.283 118.462.803.812

31 Desember 2015

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.LAPORAN POSISI KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

Catatan

2

(Disajikan Kembali) (Disajikan Kembali)31 Desember 2014 01 Januari 2014

Rp Rp RpLIABILITAS JANGKA PENDEKHutang Usaha 12 23.079.518.013 26.232.558.328 37.543.339.368 Hutang Pajak 9 3.537.330.940 3.256.909.403 4.210.936.589 Hutang Bank Jangka Pendek 13- Bank Mandiri KMK Revolving 41.385.000.000 37.320.000.000 36.567.000.000 - Bank Mandiri - yang jatuh tempo setahun - 3.110.000.000 3.656.700.000 Hutang Sewa Pembiayaan yang JT. setahun 14 195.132.000 195.132.000 195.132.000 Beban Akrual 15 19.997.781.055 14.937.160.118 14.553.491.408 Hutang kelompok Usaha Pemegang saham 16 964.872.321 7.513.291.470 15.570.719.209 Hutang Pihak Ketiga 17 496.193.996 1.459.996.863 424.631.931 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 89.655.828.325 94.025.048.182 112.721.950.505

LIABILITAS JANGKA PANJANGHutang Bank Mandiri 13- Hutang Pokok 22.113.861.203 28.649.749.429 34.166.187.763 - Hutang Bunga 6.459.896.803 9.186.315.885 10.907.509.607 Hutang Sewa Pembiayaan 14 102.332.000 297.464.000 492.596.000 Liabilitas Imbalan Pasca kerja 18 16.760.441.619 13.056.605.665 12.273.185.577 Hubungan Pihak Berelasi 19 87.235.143.266 87.235.143.266 87.235.143.266 Hutang Lain-lain 20 79.243.406.470 71.459.802.573 70.017.968.936 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 211.915.081.362 209.885.080.818 215.092.591.149 JUMLAH LIABILITAS 301.570.909.687 303.910.129.000 327.814.541.654

EKUITASModal dasar 344.000.000 saham dengan nilai

nominal Rp.500 per saham. Modal ditempatkan

dan disetor penuh 86.000.000 saham 21 43.000.000.000 43.000.000.000 43.000.000.000 Defisit (241.849.184.426) (241.077.810.441) (251.373.020.607) Defisit Komprehensif Lain 18 (3.163.330.501) (1.294.729.276) (978.717.235) Defisit Ekuitas (202.012.514.927) (199.372.539.717) (209.351.737.842)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 99.558.394.760 104.537.589.283 118.462.803.812

dari laporan keuangan secara keseluruhanLihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan

Catatan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.LAPORAN POSISI KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

31 Desember 2015

3

Catatan (Disajikan Kembali)Tahun 2014

Rp RpPENDAPATANPenjualan Bersih 22 222.363.830.677 286.688.094.220 Beban Pokok Penjualan 23 (153.501.966.971) (220.004.468.931) LABA KOTOR 68.861.863.707 66.683.625.289

Beban Penjualan 24 (33.303.655.823) (33.221.301.360) Beban Administrasi dan Umum 25 (13.057.161.524) (11.511.319.142) Pendapatan Lain-lain 242.632.004 325.013.411 Beban Lain-lain (914.763.626) (678.403.060) LABA USAHA 21.828.914.738 21.597.615.138

Pendapatan Keuangan 26 4.503.045.853 2.385.037.147 Beban Keuangan 26 (25.936.740.658) (10.402.161.217) LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK 395.219.933 13.580.491.068

BEBAN PAJAK PENGHASILANPajak Tangguhan 9 (1.166.593.918) (3.285.280.902) Pajak kini - - LABA (RUGI) SEBELUM KOMPREHENSIF (771.373.985) 10.295.210.167

PENGHASILAN/(BEBAN) KOMPREHENSIF LAINBeban komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya : - Pengukuran kembali kewajiban imbalan Pasca kerja 18 (2.491.468.300) (421.349.389) - Dampak pajak pengukuran kembali imbalan Pasca kerja 9 622.867.075 105.337.347

Penghasilan (beban) Komprehensif lain - Bersih (1.868.601.225) (316.012.042)

LABA/(RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (2.639.975.210) 9.979.198.125

LABA (RUGI) PERSAHAM (30,70) 116,04

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

Tahun 2015

4

Jumlah DefiensiEkuitas

Rp Rp RpTanggal 1 Januari 2013 43.000.000.000 (230.818.205.901) - (187.818.205.901)

- Rugi Tahun Berjalan (20.554.814.706) (20.554.814.706) Dampak penyesuaian Penerapan PSAK 24 388.516.909 388.516.909 Beban Komprehensif Lain Tahun Berjalan 18, 9 (1.367.234.144) (1.367.234.144)

- Tanggal 31 Desember 2013/1 Januari 2014 43.000.000.000 (251.373.020.607) (978.717.235) (209.351.737.842)

Laba Tahun Berjalan 10.295.210.167 10.295.210.167 Beban Komprehensif Lain Tahun Berjalan 18, 9 (316.012.042) (316.012.042)

- Tanggal 31 Desember 2014 43.000.000.000 (241.077.810.441) (1.294.729.276) (199.372.539.717)

Rugi Tahun Berjalan (771.373.985) (771.373.985) Beban Komprehensif Lain Tahun Berjalan 18, 9 (1.868.601.225) (1.868.601.225)

- Tanggal 31 Desember 2015 43.000.000.000 (241.849.184.426) (3.163.330.501) (202.012.514.927)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, DAN 2014

Modal Saham Saldo Laba (Defisit) Komprehensif Lain Catatan

5

(Disajikan Kembali)31 Desember 2014

Rp RpARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan Kas Dari Pelanggan 236.853.939.574 305.740.132.773 Pembayaran Kas Kepada Pemasok (96.287.619.206) (178.650.129.422) Pembayaran Untuk Beban Usaha (16.846.716.666) (16.810.032.630) Pembayaran Kepada Karyawan (69.211.571.611) (85.005.988.668) Pembayaran Bunga Dan Adm. Bank (3.656.496.745) (3.790.764.706) Pembayaran Pajak Penghasilan (661.358.631) (2.740.135.993) Pembayaran PPN Impor Dan Lokal (11.702.175.864) (6.814.174.396) Arus Kas Netto Dari Aktivitas Operasi 38.488.000.851 11.928.906.958

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASIPenerimaan Bunga Bank 693.084.540 553.621.559 Penerimaan Lain-Lain 190.064.971 232.020.416 Pembayaran Aset Tetap (1.139.400.698) (2.014.754.406) Pembayaran Aset Lain-Lain (128.028.806) (283.628.444) Arus Kas Netto Dari Aktivitas Investasi (384.279.993) (1.512.740.875)

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAANPembayaran Pinjaman Bank Mandiri - Pokok Dan Bunga (13.396.900.000) (6.440.150.000) Pembayaran Pinjaman Kelompok Usaha Pemegang Saham (6.545.309.056) (8.057.427.739) Penerimaan Pinjaman Pihak Ketiga Lainnya 51.405.077 1.035.364.932 Arus Kas Netto Dari Aktivitas Pendanaan (19.890.803.979) (13.462.212.807)

KENAIKAN/(PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 18.212.916.879 (3.046.046.724) KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 9.428.650.648 12.474.697.372 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 27.641.567.527 9.428.650.648

dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

31 Desember 2015

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan

6

1 UMUMa

Komisaris Utama : Abdul Rachman Ramly Komisaris lndependen : Hariadi Darmawan

Endang Kosasih

Direktur Utama : Bambang SetiyonoWakil Direktur Utama : David JahyaDirektur : Yati Nurhayati

Komite AuditKetua : Hariadi DarmawanAnggota : Marylin Natalia

: Ida Nurlia

b Penawaran Umum Saham Perusahaan

-

-

-

-

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTINGa Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

Seluruh saham perusahaan atau sebanyak 86 juta saham telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta yang berasal dari :

Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 10 juta saham dengan harga penawaran Rp. 2.800 per saham,sesuai dengan surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-1200/PM/1994 tanggal 30Agustus 1994.Pencatatan seluruh saham (25 juta saham) perusahaan (company listing ) tanggal 30 Agustus 1994.

Pembagian saham bonus sejumlah 18 juta saham yang berasal dari penawaran umum saham sesuai Surat PT.Bursa Efek Jakarta No. Peng-277/BEJ-1/D/1097 tanggal 1 Oktober 1997.

PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RepublikIndonesia dalam Surat Keputusan No. C2-9967-HT.Ot01.TH 1988 tanggal 31 Oktober 1988 serta diumumkan dalamBerita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 2 Juli 1991, tambahan No. 1851. Angggaran Dasar Perusahaanmengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 39 tanggal 10 Juni 2015 dari Notaris R, TendySuwarman SH. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Suratkeputusan No. AHU-0938788.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 6 Juli 2015.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang usahainfrastruktur dan industri. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 Oktober 1989. Kegiatanperusahaan dari sejak pendirian sampai saat ini meliputi industri alas kaki khususnya produksi dan penjualan sepatuolah raga dan yang berhubungan dengan pengolahan bahan-bahan dasar pembuatan sepatu olah raga tersebut.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat perusahaanberalamat di Gedung Tatapuri (d/h Gedung Dana Pensiun - Bank Mandiri) Lt. 3A JI. Tanjung Karang No. 3-4A,Jakarta. Jumlah karyawan perusahaan sebanyak 2.028 orang tahun 2015, 2.701 orang tahun 2014 dan sebanyak2.893 orang tahun 2013.

Susunan pengurus Perusahaan posisi 31 Desember 2015 dan 2014 mengacu kepada Berita Acara Rapat UmumPemegang Saham Tahunan tanggal 22 Mei 2013 yang dituangkan dalam Akta No.18 dari Tien Norman Lubis, SHNotaris di Bandung dengan rincian sebagai berikut :

Pemecahan nilai nominal saham dari Rp. 1.000 menjadi Rp. 500 per saham sesuai Surat PT.Bursa Efek JakartaNo. Peng-1266/BEJ-1.1/U/1097 tanggal 1 Oktober 1997.

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia danPeraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Peraturan Vlll.G.7 No. KEP-347/BL/2012 tentangPenyajian Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

7

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutana Dasar Penyusunan Laporan Keuangan - Lanjutan

b.

.- PSAK 1 (revisi 2013) tentang penyajian laporan keuangan.

.- PSAK 24 (Revisi 2013) tentang imbalan kerja

1)

2)

3)

4)- Karakteristik dan resiko yang terkait program imbalan pasti-

-

.-

----------

-

Dalam menentukan jumlah yang diakui laba rugi, biaya bunga dan pangembalian yang diharapkan dari asetprogram diganti dengan jumlah bunga bersih yang dihitung menggunakan tingkat diskonto terhadap jumlahbersih dari liabilitas

PSAK 15 (revisi) tentang Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama.

PSAK 48 (revisi) tentang Penurunan nilai aset.

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar AkuntansiKeuangan (ISAK)

Berikut ini adalah pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berdampak ke dalam laporan keuangan yang wajibdi terapkan untuk pertama kalinya sejak tanggal 1 Januari 2015.

Standar revisi ini mengharuskan entitas untuk memisahkan penyajian pos pos penghasilan komprehensif lain(OCI) ke dalam dua kelompok berdasarkan apakah akan direklasifikasi lanjut ke laba rugi di masa yang akandatang. Pos-pos OCI yang tidak akan di reklasifikasi lebih ke laba rugi harus disajikan terpisah dengan pos-posyang dapat di reklasifikasi ke laba rugi di masa yang akan datang.

PSAK 46 (revisi 2014) tentang pajak penghasilan.

PSAK 50 (revisi 2014) tentang instrument keuangan, penyajian.

Perubahan-perubahan oleh karena standar revisi ini antara lain sebagai berikut:

Laporan keuangan disusun dengan konsep harga perolehan kecuali beberapa akun tertentu dinyatakan khusussebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut dan menggunakan dasar akrual,kecuali untuk laporan arus kas.

Keuntungan dan kerugian aktuarial langsung diakui sebagai OCI, pendekatan koridor tidak lagi diperbolehkan.

Sesuai dengan ketentuan PSAK 25 : Tentang kebijakan akuntansi estimasi keuangan dan kesalahan, perubahanpengakuan jasa lalu tersebut merupakan perubahan jasa akuntansi yang diterapkan secara retrsoprektif sehinggalaporan keuangan tahun 2014 disajikan kembali.

PSAK 55 (revisi 2014) tentang instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method ) dengan mengelompokan aruskas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang fungsional adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dinyatakan dalam Rupiah kecualijika dinyatakan lain.

Persyaratan penambahan pengungkapan terkait:

Biaya jasa lalu diakui pada periode terjadinya perubahan program. Manfaat yang belum vestid sudah tidakboleh lagi di akui sepanjang periode jasa di masa depan.

Dalam menentukan jumlah yang diakui laba rugi, biaya bunga dan pengembalian yang diharapkan dariaset program diganti dengan jumlah bunga bersih yang dihitung menggunakan tingkat diskonto terhadapjumlah bersih dari liabilitas / (Aset Imbalan)Pengaruh dari program imbalan pasti terhadap arus kas entitas di masa depan terkait dengan waktu,jumlah dan ketidakpastian.

Standar baru, revisi dan interpretasi yang diterbitkan dan efektif untuk keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari2015 yang tidak memiliki dampak material tehadap laporan keuangan.

PSAK 4 (revisi 2013) tentang laporan keuangan tersendiri

PSAK 60 (revisi 2014) tentang instrumen keuangan, pengungkapan.PSAK 66 (revisi 2013) tentang Pengaturan bersama.PSAK 68 (revisi 2013) tentang pengakuan nilai wajar.Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 15 (Revisi 2014) tentang batas aset imbalan pasti, persyaratanpendanaan minimum dan interaksinya.Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 26 (Revisi 2014) tentang penilaian kembali derivative melekat.

8

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutanc Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

d Kas dan Setara Kas

e Piutang Usaha

f Persediaan

g Aset Tetap

Taksiran masa manfaat untuk tiap-tiap jenis aset tetap, sebagai berikut:

Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan lnstalasilnventaris kantorKendaraan

Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke dalam matauang Rupiah adalah Rp. 13.795, dan Rp. 12.440,- untuk USD 1,- per tanggal 31 Desember 2015, dan 2014.

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurangdari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalandalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam matauang Rupiah dengan kurs yang mendekati kurs tengah nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugikurs bersih dibebankan pada laporan laba (rugi) komprehensif tahun berjalan.

Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai tagihan dikurangi cadangan penurunan nilai. Kebijakan akuntansiuntuk cadangan penurunan nilai, dijabarkan dalam catatan 2p.

Persediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan dinyatakan berdasarkan biayaperolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masukpertama keluar pertama (first-in first-out ) untuk persediaan bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang,sedangkan barang jadi dan barang dalam proses sebesar beban produksi rata-rata.

Penyisihan penurunan nilai karena keusangan persediaan untuk bahan baku dan barang jadi dilakukan berdasarkananalisa umur persediaan yang bersangkutan dan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biayaperolehan termasuk biaya penggantian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan,selanjutnya pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam total tercatat (carrying amount ) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan danperbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan, diakui ke dalam laba (rugi) komprehensif pada saat terjadinya.

Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masamanfaat dari aset yang bersangkutan. Hak atas tanah dapat diperbaharui dan oleh karena itu tidak diamortisasi.

Tahun5-205-10

Pekerjaan dalam penyelesaian mencerminkan akumulasi biaya-biaya yang berhubungan dengan pekerjaan dalampenyelesaian sampai pada tanggal aset yang bersangkutan pada saat aset telah selesai dan siap digunakan.

Perusahaan melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yangmengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut kemungkinan tidak dapat dipulihkan, nilai aset tersebutditurunkan menjadi sebesar estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggiantara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.

105

5-8

9

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutang Aset Tetap - Lanjutan

h Leasing (Sewa Guna Usaha)

i Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

j Pengakuan Pendapatan dan Beban

k Perpajakan

Aset dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha. Asetsewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan aset tetappemilikan langsung (Catatan 2g).

Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadipenurunan nilai. Bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatataset tersebut tidak dapat diperoleh kembali, kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilaitercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomismasa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentianpengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset)dimasukkan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di review, jika sesuai dengankeadaan, disesuaikan secara produktif.

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebut diakuidalam laporan laba (rugi), kecuali apabilla pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakuike ekuitas.

Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dannilai pakai asset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, asset dikelompokan hingga unit terkecil yangmenghasilkan arus kas terpisah.

Penjualan lokal kepada pengecer diakui sebagai pendapatan pada saat barang diterima pembeli akhir. Penjualanekspor diakui sebagai pendapatan pada saat barang dikirim kepada pembeli. Beban diakui berdasarkan konsepakrual.

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method , untuk semua perbedaantemporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk masing-masingperusahaan.

Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansialtelah diberlakukan pada tanggal posisi keuangan dan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atauliabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak dimasa mendatang akanmemadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapatdimanfaatkan.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukankeberatan/banding, diakui pada saat keputusan keberatan/banding ditetapkan.

Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal posisi keuangan.

10

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutanl Liabilitas lmbalan Pasca Kerja

lmbalan Pasca Kerja Jangka Pendeklmbalan pasca kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

lmbalan Pasca Kerja Jangka LainnyaPerusahaan memiliki program pensiun imbalan pasti

m Transaksi Dengan Pihak BerelasiPihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor :a Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor:

- Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;- Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau- Personel manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

b Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:-

-

- Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.-

--

-

n Sewa Dibayar Dimuka

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksudkan dalam PSAK 7 (Revisi2010) "Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi" tersebut,Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi baik yang dilakukan dengan persyaratandan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporankeuangan.

Sewa dibayar dimuka diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu sewa.

Perusahaan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yangmerupakan kewajiban imbalan pasti, jika imbalan pensiun dengan UU No. 13/2003 lebih besar dari program pensiunyang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.

Entitas dan entitas pelapor adalah anggota .dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitasanak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau venturabersama yang rnerupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalahanggotanya.

Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas lain adalah entitas asosiasi dari entitasketiga.Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan pasca kerja darl salah satu entitaspelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yangmenyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personilmanajemen kunci entitas (atau entitas induk dari pemerintah).Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personilmanajemen kunci entitas (atau entitas induk dari pemerintah).

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akanditerima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada beberapa faktor, seperti umur, masakerja, dan jumlah kompensasi.

Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode laporan dikurangidengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yangbelum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit . Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskusikan estimasi arus kas dimasa depandengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah.

11

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutano Laba/(Rugi) Bersih Per Saham

p lnstrumen Keuangan

- Aset KeuanganPengakuan Awal

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Penghentian Pengakuan

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Aset keuangan dihentikan pengakuannya saat hak kontraktual untuk menerima arus kas atas aset tersebut telahkadaluarsa. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatatdari perkiraan penerimaan dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui dalam penghasilan lainnyadiakui dalam laporan laba rugi.

Pada saat tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuanganatau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukanbahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikansecara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jikaperusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilaisecara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukan ke dalamkelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilaikelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugianpenurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk ke dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidakdiukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung denganperolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.

Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada saat aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannyapada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan berkomitmen untuk membeli ataumenjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset yang mensyaratkanpenyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlakudipasar.

Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan sewa yangdibayar dimuka.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatatpada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai.

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yangberedar selama periode yang bersangkutan.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilaipada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuhtempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saatpengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), "lnstrumen Keuangan: Penyajiandan Pelaporan" (PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), "lnstrumen Keuangan. Pengakuan danPengukuran" (PSAK No. 55 (Revisi 2011)). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksiatas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungansuku bunga efektif dari kontrak tersebut.

Laba/(rugi) bersih yang digunakan dalam menghitung laba bersih per saham untuk periode yang berakhir 31Desember 2015 adalah Rp.(2.639.975.210) dan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.9.979.198.125. Total sahamberedar yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba bersih per saham untuk satu tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebanyak 86.000.000 saham.

12

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutanp lnstrumen Keuangan - Lanjutan

- Kewajiban KeuanganPengakuan Awal

Pengakuan Setelah Pengakuan Awal

Penghentian Pengakuan

- Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari lnstrumen Keuangan

- Saling Hapus lnstrumen Keuangan

- Nilai Wajar lnstrumen Keuangan

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban atas hutang tersebut dilepaskan, dibatalkan atauberakhir. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikanpengakuannya, dan melalui proses amortisasi.

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihanpenurunan nilai pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskontopada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sukubunga efektif.

Aset keuangan dan kewajiban saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, danhanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum atau melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dariaset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat investasi untuk menyelesaikan aset danmenyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Nilai wajar lnstrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan denganmengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untukinstrument keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakanteknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secarawajar (arm's-length market transaction ), referensi atas nilai wajar terkini dari instrument wajar terkini daninstrument lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang di diskonto, atau model penilaian lainnya.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlahkerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.

Jika dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurangkarena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakuisebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika dimasamendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba (rugi)komprehensif.

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai kewajibankeuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telahditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajibankeuangan pada saat pengakuan awal.

Kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal kewajiban keuangan selain derivatif, biayatransaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan kewajiban keuangantersebut.

Kewajiban keuangan perusahaan terdiri dari pinjaman jangka pendek, hutang usaha, beban masih harus dibayardan uang jaminan dari penyalur yang termasuk dalam kategori pinjaman dan hutang.

Setelah pengakuan awal, seluruh kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakantingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dilaporan keuangan laba rugi pada saat pinjaman danhutang tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi denganmenggunakan tingkat bunga efektif.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagaiselisih atara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kreditdimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa mendatang didiskonto denganmenggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

13

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutanq Penggunaan Estimasi

3 PENYAJIAN KEMBALI

Laporan posisi keuangan

EkuitasDefisitAkumulasi Komprehensif lain

Laporan posisi keuangan

EkuitasDefisitAkumulasi Komprehensif lain

421.349.389 82.071.127

33.221.301.360

SetelahPenyajian KembaliPenyajian Kembali

(236.918.969.257)

Penyajian Kembali Penyajian Kembali

218.702.771.930

Pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan PSAK 24 (Revisi 2013)"Imbalan Kerja" yang harus diterapkan tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015. Standar imbalan kerjarevisi ini menetapkan perubahan pada pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas imbalan pasca kerja.

Penerapan standar revisi ini mempunyai dampak adanya perubahan perlakuan akuntansi tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya, untuk kebutuhan komparasi dalam penyajian laporan keuangan maka beberapa akun dalam laporankeuangan tahun 2014 disajikan kembali.

Berikut adalah rincian dampak penerapan PSAK 24 (rivisi 2013), "Imbalan Kerja" pada informasi keuangan komparatifyang berakhir pada tanggal 1 Januari 2014 dan 31 Desember 2014 yaitu :

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemenuntuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset danliabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan.Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Beban Komprehensif Lain

7.124.024.270

Sebelum Penyajian Kembali

5.932.581.395 13.056.605.665

(1.294.729.276) (1.294.729.276)

Liabilitas jangka panjang - kewajiban 7.124.024.270

Aset pajak tangguhan

5.067.479.391

(257.956.643.863) -

Sebelum

Liabilitas jangka panjang - kewajiban Liabilitas imbalan Pasca kerja

455.744.714 5.523.224.105 Aset pajak tangguhan

Setelah

(978.717.235) (978.717.235)

Penyajian Kembali

5.149.161.307 12.273.185.577

kewajiban imbalan kerja

12.987.870.963 (1.476.551.821)

01 Januari 2014

31 Desember 2014

1.301.697.001 220.004.468.931

(4.158.841.184) (241.077.810.441) -

174.854.820

479.010.935

11.511.319.142

2.343.280.551

Laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain

3.285.280.902

6.583.623.256 (251.373.020.607)

Beban Penjualan Beban Administrasi dan Umum

33.046.446.540 Beban Pokok Penjualan

1.864.269.616

- 421.349.389 Beban Pajak Tangguhan 3.203.209.775

14

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

4 KAS DAN SETARA KASKasBank:RupiahPT Bank Central Asia Tbk.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Bank CIMB NiagaPT Bank MegaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.JumlahDollarPT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jumlah

Deposito Berjangka 1-3 BulanPT Bank BTPNPT Bank Pundi

Jumlah

Jumlah kas dan setara kas

Saldo Giro valas terdiri dari :Bank Mandiri USD

(Lihat catatan 2.c dan 2.d)

Suku bunga per tahun deposito berjangka adalah sebesar 9% - 11 % untuk tahun 2015 dan 2014.

207.235,21 23.025,22 120.317,00

Suku bunga rata-rata per tahun untuk Bank tahun 2015 dan 2014 adalah sebesar 2% - 5% untuk rekening rupiah dan 0,5% untuk rekening dolas AS.

27.641.567.527 9.428.650.648 12.474.697.372

21.750.000.000 5.000.000.000 6.500.000.000

21.750.000.000 4.000.000.000 5.500.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000

5.891.567.527 4.428.650.648 5.974.697.372

2.858.809.695 286.433.772 1.466.543.901

1.428.624.760 1.868.271.967 238.248.618

146.846.079 49.136.539 - 227.923.998

388.865.227 159.349.515

2.112.161.070 2.274.189.349 2.088.656.883

01 Januari 201431 Desember 2014

199.743.868 136.565.007 247.314.716

Rp. Rp. Rp.31 Desember 2015

4.005.651.869 4.260.838.755

21.867.540

2.833.013.964 3.924.533

21.852.690 22.044.004 43.617.283 3.924.533

15

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

5 PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA Pihak Domestik :Pihak Counter :

Matahari Dept. Store Ramayana Dept. StoreYogya Dept. StoreBorobudur Dept. StoreRetail dan Lainnya Rita Dept. StoreSuzuya PadangChandra Super StoreAda Swalayan Asia Dept. Store Keris GalerySri Ratu Dept. Store Star Dept. StoreGolden TrulyMoro Dept. Store Giant Dept. Store Trona Dept. Store Mega Dept. StoreLotte Mart IndonesiaPasaraya

Jumlah Piutang Domestik

Pihak lnternasional :FOSGingkoasiaForvic

Jumlah Piutang lnternasionalJumlah

Berdasarkan mata uangRupiahUS Dollar

Jumlah

31 Desember 2014 01 Januari 2014Rp. Rp.

100.140.868

183.748.300

200.439.280

80.752.594 91.999.125

99.342.040 - -

487.014.453 502.266.615

93.771.518

12.789.178.994 12.691.210.746 1.497.252.502

36.891.240

12.332.250 - -

14.596.223.821

17.736.840.211 16.093.476.323 14.159.336.954

16.093.476.323 14.159.335.954 17.736.840.211

1.370.157.960 5.045.629.465

101.246.309 101.246.309 101.246.309 1.497.252.502 1.370.157.960 5.045.629.465

1.293.925.617 1.166.831.075 4.842.302.580 102.080.576 102.080.576 102.080.576

14.596.223.821 12.789.177.994 12.691.210.746 10.240.630 - -

44.539.659 40.767.161 44.873.783 58.965.560 58.232.260 27.658.750

220.161.228 273.875.540 208.218.363 202.527.509 207.128.675

186.340.485 419.509.460 433.510.040 157.022.485 198.463.995 248.440.375

36.732.450 21.774.070

766.855.217 736.993.861

60.285.141 114.836.875 100.866.601

125.694.956 74.391.470 198.986.700 12.423.094 53.048.160

71.756.475 68.750.145

6.701.319.871 5.821.027.481 5.536.000.051

426.500.378 291.699.022 217.781.122

4.600.150.403 3.814.043.491 4.104.574.850

579.510.851 611.435.585

Rp.31 Desember 2015

16

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

5 PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA - Lanjutan

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:1 Domestik

Belum jatuh tempo1-30 hari31-60 hari60-90 hariJumlah

2 lnternasionalLebih dari 30 hariLebih dari 1 tahunJumlahJumlahDikurangi: Penurunan nilaiJumlah

Mutasi cadangan penurunan nilai:Saldo Awal: Penambahan: Selama periode berjalanSaldo Akhir Periode

(Lihat catatan 2.c dan 2.e)

6 PIUTANG LAIN-LAINPiutang Karyawan dan Lain-LainPiutang Luck SRL/ForvicPiutang Gingko AsiaPiutang Klaim - SAMJIPiutang Claim FosJumlah PiutangDikurangi: cadangan penurunan nilaiJumlah Piutang

Mutasi cadangan penurunan nilai:Saldo Awal: Penambahan: Selama periode berjalanSaldo Akhir Periode

227.262.489

31 Desember 2014

221.948.890

31 Desember 2015

13.956.009.069

64.640.935

522.085.756 19.736.000

15.825.508.503

-

146.361.135

12.380.616.953 425.287.971 776.508.535

13.609.341.624

01 Januari 2014Rp. Rp. Rp.

10.540.280 24.394.650

203.326.885 1.497.252.502

14.596.223.821 12.789.177.994 12.691.210.746 52.735.290

11.982.393.179 233.463.853

39.508.470

267.967.820 203.326.885 203.326.885

203.326.885

1.370.157.960 5.045.629.465

1.293.925.617 1.166.831.075 4.842.302.580 203.326.885 203.326.885

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai periode berjalan atas piutang usaha pihakketiga sudah cukup memadai.

16.093.476.323 14.159.335.954 17.736.840.211

(267.967.820) (203.326.885) (203.326.885) 17.533.513.326

203.326.885

104.488.203 104.488.203 104.488.203

203.326.885

-

31.698.349 31.698.349 31.698.349

47.627.624 374.190 90.728.211 411.076.665 358.509.632 373.275.898

(136.186.552) (136.186.552) (136.186.552) 274.890.113 222.323.080 237.089.346

136.186.552 136.186.552 104.488.203

- - 31.698.349 136.186.552 136.186.552 136.186.552

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa saldo cadangan penurunan nilai periode berjalan atas piutang lain-lainsudah memadai.

17

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

7 PERSEDIAANBarang jadiBahan baku dan bahan pembantuBarang dalam prosesSuku cadang dan lain-lainJumlah persediaan

8 BIAYA DIBAYAR DIMUKABeban Sewa Counter, Biaya Kantor dan Lain-lainBeban AsuransiJumlah

9 PERPAJAKANBEBAN PAJAK PENGHASILANPajak Tangguhan

Laba/(Rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugiKoreksi Fiskal positif/(negatif) :Penghasilan Bunga Bank dan Jasa GiroPenyusutan dan amortisasiCadangan penurunan nilai piutanglmbalan Pasca kerjaLain-LainLaba/(Rugi) Fiskal tahun berjalanAkumulasi rugi fiskal tahun sebelumnyaKoreksi Fiskal SPT Badan Tahun 2013Kumulatif (Rugi)Fiskal

6.792.500.249

Beban Asuransi merupakan beban asuransi kepada PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. untuk Tahun 2015, untukpenutupan asuransi aset tetap dan persediaan.

(1.166.593.918)

-

31 Desember 2015 31 Desember 2014 01 Januari 2014

13.627.711.619

Persediaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit Bank Mandiri dan persediaan tersebut telahdiasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dari PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk. denganjumlah pertanggungan sebesar Rp.19.444.000.000 berdasarkan polis no. 002011015000317, 02011015000306,02011115000079/81, 02012115009914/25. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telahmemadai.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai belum terjadi pada periode berjalan. (Lihatcatatan 2.f, dan 2.p)

25.585.612.500 44.567.451.260 37.635.824.267

Rp. Rp.Rp.

5.493.005.736

34.651.722.560 56.268.118.693 59.234.716.981

3.212.826.454 7.406.576.244 360.277.870 621.240.704 564.604.851

4.286.926.480

1.997.712.559 2.479.295.091 56.619.168

2.134.188.165 2.098.704.393 24.147.063

2.535.914.259 100.991.834

2.110.041.102

4.532.094.492

(3.285.280.902) 6.464.858.287

13.580.491.068 (25.918.409.352)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan rugi fiskal setelah penyesuaian dengan SuratKetetapan Pajak (SKP) dan SPT adalah sebagai berikut:

395.219.933

(693.084.540) (553.621.559) (93.710.836) (902.327.761) (793.015.163)

-

(3.638.115.497) (9.487.788.924) (22.088.655.469) -

(22.088.655.469)

362.070.700 722.596.379 114.254.097 895.862.687

1.608.029.526 12.600.866.545

4.241.643.901 (9.487.788.924) (22.088.655.469)

31.698.349

(836.886.482)

64.640.935 1.212.367.655

18

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

9 PERPAJAKAN - LanjutanPerhitungan Pajak Penghasilan

PAJAK DIBAYAR DIMUKAPajak Pertambahan NilaiPPh psl. 22PPh psl. 23PPh psl. 25Jumlah

Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan

Aset Pajak TangguhanLaba (Rugi) Fiskal Penyesuaian SKP & Kadaluarsa lmbalan Pasca KerjaAset Tetap Sewa PembiayaanPenyisihan PiutangJumlah

Aset Pajak TangguhanLaba (Rugi) Fiskal Penyesuaian SKP & Kadaluarsa lmbalan Pasca KerjaAset Tetap Sewa PembiayaanPenyisihan PiutangJumlah

Perbedaan tetap :Penghasilan bunga depositoLain-lainJumlah (Penghasilan) manfaat pajak

-

-

622.867.075

5.670.099.111

- 90.517.675

Aset/(Liabilitas) Pajak Tangguhan

31-Des-14

Dikreditkan /dibebankan ke

Laporan Laba Rugi

Aset/(Liabilitas)

(3.150.216.636)

(3.285.280.902)

-

2.343.280.551

21.124.396.110

01-Jan-14 Pajak Tangguhan

(17.471.074.287) 2.365.672.880

(2.954.018.837)

17.974.179.474 (17.471.074.287)

2.561.527.902 (3.179.600.777)

(13.004.998) 2.471.253.237

(225.581.940)

Laba/(Rugi) sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 25%

Pajak Tangguhan

Rp.

-

(1.060.410.975) 303.091.914

2.487.413.471 (13.004.998)

(138.405.390) (209.221.621)

-

(3.179.600.777) 105.337.347

2.343.280.551

Dampak Pajak atas penyesuaian akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya

Rp. Rp.

(173.271.135)

- 105.337.347

- -

(13.004.998) 2.471.253.237 5.523.224.105

31-Des-14

395.219.933

3.395.122.767

Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yangberlaku adalah sebagai berikut:

(13.004.998) 2.471.253.237

Dikreditkan ke Penghasilan

Komprehensif Lain

-

Dikreditkan /dibebankan ke

Laporan Laba Rugi

622.867.075

(17.471.074.287) 17.974.179.474

-

(402.007.382)

2.561.527.902

2.873.974.016

Rp.

4.156.156 218.052.408

2.376.608.000 - - 3.071.282.547

01 Januari 2014

4.905.694.612

2.868.602.313

(1.166.593.918)

Pada Tahun 2015 dan 2014 Perusahaan tidak menghitung Pajak Penghasilan secara fiskal karena Perusahaan masihmemiliki saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan pada tahun berikutnya.

4.584.663.313 5.371.703 9.527.860

31 Desember 2015 31 Desember 2014Rp. Rp.

- 16.160.234

Dikreditkan ke Penghasilan

Komprehensif Lain

- 311.503.439

(23.427.709)

13.580.491.068 (25.918.409.352)

31 Desember 2015 31 Desember 2014 01 Januari 2014

(18.531.485.262)

1.799.553.708

-

Aset/(Liabilitas)

-

1.241.060.070

98.804.983 (6.479.602.338)

1.166.593.918 28.563.524 223.965.672

3.285.280.902 (6.464.858.287)

17.572.172.093

Aset/(Liabilitas) Pajak Tangguhan

31-Des-15

3.487.486.891 (3.203.028.486)

19

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

9 PERPAJAKAN - Lanjutan

HUTANG PAJAKPajak Pertambahan NilaiPPh Psl. 21PPh Psl. 23PPh Psl. 4 (2)Denda PajakJumlah

(Lihat catatan 2.k)

10 ASET TETAP

Harga PerolehanTanahBangunan dan PrasaranaMesin dan Peralatanlnstalasilnventaris KantorKendaraanJumlah

Akumulasi PenyusutanBangunan dan PrasaranaMesin dan PeralatanInstalasilnventaris KantorKendaraanJumlah

Nilai Buku

31 Desember 2015 31 Desember 2014

12.942.798.526 14.028.659.400

127.229.883.509 1.781.729.874 - 2.444.347.202 236.408.004 - 2.680.755.206 5.640.381.132 219.518.040 - 5.859.899.172 4.690.820.145 51.842.424 - 4.742.662.569

98.845.702.192 758.362.224 - 99.604.064.416 15.608.632.838 515.599.182 - 16.124.232.020

141.258.542.909 695.869.000 - 141.954.411.909 3.260.943.214 - - 3.260.943.214

-

8.144.686.259

102.161.375.708 5.105.166.548

-

Pengurangan

3.767.443.413

6.246.042.977

8.144.686.259 17.016.628.203

-

5.105.166.548 676.300.000

31 Desember 2015

Mutasi

- -

19.569.000 -

129.011.613.383

01 Januari 2014Rp. Rp.

17.016.628.203

-

2.704.084.722 2.711.467.714

101.485.075.708

Saldo31-Des-14 Penambahan

629.493.372

136.007.396

35.756.482 34.723.305

432.674.203 394.943.007 33.895.203 12.793.687

Rp.

3.537.330.940 3.256.909.403 4.210.936.589

31-Des-15

-

6.265.611.977

Saldo

46.116.092 21.629.358 44.148.978

20

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

10 ASET TETAP - Lanjutan

Harga PerolehanTanahBangunan dan PrasaranaMesin dan Peralatanlnstalasilnventaris KantorKendaraanJumlah

Akumulasi PenyusutanBangunan dan PrasaranaMesin dan PeralatanInstalasilnventaris KantorKendaraanJumlah

Nilai Buku

Beban Penyusutan tahun 2015 dan 2014 dialokasikan sebagai berikut:Beban PabrikasiBeban Administrasi & UmumBeban PenjualanJumlah

(Lihat catatan 2.g, 23, 24 dan 25)

- 127.229.883.509

31 Desember 2014

Saldo

7.122.686.259 1.022.000.000

31-Des-13 Penambahan

-

5.105.166.548 - - 5.105.166.548

17.016.628.203 -

Pengurangan

14.250.928.919

139.433.663.164 1.824.879.745 -

14.770.347.674

125.182.734.245

838.285.164

2.207.939.198

17.016.628.203

Saldo31-Des-14

141.258.542.909

- 8.144.686.259

Mutasi

6.246.042.977 3.260.943.214 - - 3.260.943.214

691.494.324

6.151.177.752 94.865.225 -

- 15.608.632.838

4.638.527.721 52.292.424 - 4.690.820.145 98.154.207.868 - 98.845.702.192

219.771.096

14.028.659.400

2.444.347.202 5.411.711.784 228.669.348 - 5.640.381.132

1.222.683.990 1.238.598.000 559.045.884 588.780.168

- 1.781.729.874

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi jumlah yang diperoleh kembali lebih besar dari nilai tercatat asettetap dan sehingga tidak ada penurunan nilai aset tetap yang harus dicatat.

Penambahan nilai tanah tahun 2014 sebesar Rp. 1.022.000.000,· merupakan biaya untuk pembuatan sertifikat HakGuna Bangunan (HGB) bagian yang belum disertifikat seluas ± 3.840 m.

Tanah yang berlokasi di Blok Rancagosol Kelurahan Cisaranten Kidul Kecamatan Rancasari Gedebage Kota Bandungseluas ± 5.000 m2 dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 519, tanah tersebut berada diluar areal kantor danpabrik PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk.

Aset tetap milik Perusahaan berupa tanah, bangunan, kendaraan dan mesin-mesin digunakan sebagai jaminansehubungan dengan fasilitas kredit bank. Aset tetap kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencuriandan resiko lainnya dari PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp. 59.935.000.000,dengan No. Polis 020110015000317 dan 02011015000306. Manajemen berpendapat bahwa pertanggungan tersebuttelah memadai.

Tanah tersebut masih dalam perkara sengketa, sesuai dengan putusan Pengadilan Negeri Bandung tertanggal 4 Juni2014 Nomor : 272/PDT/G/2013/PN.BDG, dan Risalah Pernyataan Permohonan Banding tertanggal 12 Juni 2014 Nomor: 75/PDT.B/2014/PN.BDG.

Berdasarkan Turunan/Salinan Perkara Perdata dari Pengadilan Tinggi Jawa Barat Nomor 356/PDT/2015/PT.BDGtanggal 26 Nopember 2015 Perusahaan telah memenangkan sengketa atas tanah hak guna bangunan (HGB) Nomor519/Kelurahan Cisaranten Kidul.

100.777.061.188 708.014.520 - 101.485.075.708

2.047.149.264

- 2.047.149.264

236.408.004

21

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

11 ASET LAIN-LAIN

Merupakan Uang Jaminan Langganan (UJL) pada PT PLN (Persero) dan jaminan sewa show room.

12 HUTANG USAHAHutang usaha, terdiri dari :Bahan baku dan pembantuLokal

Jumlah

Rincian berdasarkan mata uangRupiahUSD DolarJumlah

Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut :1 - 30 hari31 - 60 hari61 - 90 hari>90 hariJumlah

13 HUTANG BANK MANDIRIHutang Bank Jangka Pendek

Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek

Hutang Bank Jangka Panjang

Hutang Pokok Jangka Panjang

Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang

Rp.31 Desember 2015

1.414.191.643 1.286.148.837

Bagian jatuh tempo dalam satu tahun - Hutang KMK Aflopend, USD 250.000 (31 Des. 2014) dan USD 300.000 (01 Jan. 2014)

Hutang pokok KMK Revolving USD 3.000.000,00 (31 Des. 2015, 31 Des. 2014 dan 01 Jan. 2014)

01 Januari 2014Rp. Rp.

31 Desember 2014

Hutang pokok KMK Aflopend USD 1.603.034,52 (31 Des. 2015), USD 2.553.034,52 (31 Des. 2014) dan USD 3.103.034,52 (01 Jan. 2014)

1.002.620.393

21.244.875.716 20.918.632.323 23.234.832.795

14.279.766.248

23.079.518.013 26.232.558.328 37.543.339.368

3.517.083.698 3.211.520.531 3.050.769.313

21.244.875.716 20.918.632.323 23.234.832.795

Seluruh hutang usaha merupakan Liabilitas kepada pihak ketiga. Jangka waktu kredit untuk pembelian bahan baku danpembantu berkisar antara 30 dan 90 hari.

10.727.315.317

1.834.642.297 5.313.926.005 14.308.506.573 23.079.518.013 26.232.558.328 37.543.339.368

1.313.358.440 1.373.140.014 1.502.301.715 7.521.760.558

23.079.518.013 7.368.131.535 7.999.892.712

24.990.375.628

26.232.558.328 37.543.339.368

41.385.000.000 40.430.000.000 40.223.700.000

41.385.000.000 37.320.000.000 36.567.000.000

- 3.110.000.000 3.656.700.000

6.459.896.803 9.186.315.885

(3.110.000.000)

Hutang Bunga Bank USD 468.278,13 (31 Des. 2015), USD 738.449,83 (31 Des. 2014) dan USD 894.865,01 (01 Jan. 2014)

28.573.758.007

Bagian jatuh tempo dalam satu tahun, USD 250.000 (31 Des. 2014) dan USD 300.000 (01 Jan. 2014)

10.907.509.607

34.166.187.763

22.113.861.203 31.759.749.429 37.822.887.763

22.113.861.203 28.649.749.429 (3.656.700.000)

37.836.065.314 45.073.697.370

Impor USD 132.993,28 (31 Des, 2015), USD 427.164,47 (31 Des, 2014) dan USD 1.173.886,17 (1 Januari 2014) 1.834.642.297 5.313.926.005 14.308.506.573

22

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

13 HUTANG BANK MANDIRI - LanjutanPT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

1 Fasilitas KMK Aflopend

- Limit Kredit :- Sifat dan Tuiuan :

- Jangka Waktu :- Bunga :- Provisi :- Pembayaran :

- Tunggakan Denda :- TBYD :

-

-

- Denda : 2% per tahun diatas suku bunga fasilitas KMK

20152016

Sebesar 75 % (USD 1.520.525,76) disetujui untuk diberikan keringanan/dihapussecara proporsional sesuai pembayaran pokok kredit dengan perhitungan sebagaiberikut :

USD 3.346.598, 16

2017 (Tri 4)

Dibebaskan

Sebesar 25 % (USD 506.841,93) yang semula jatuh tempo pada bulan Desember2012, dibayar pada tanggal 23 Desember 2012.

20162017 (Tri 1sd 3)

2015

2017 (Tri 1 sd 3)

2014

Tahun

142.195,63

Tidak dikenakan.Dibayarkan secara mengangsur dengan jadwal sebagai berikut :

Bersifat Aflopend, dan dibuat sehubungan dengan peninjauan kembali ketentuan dansyarat-syarat fasilitas kredit lama.

TBYD per 30 Juni 2004 USD 2.027.367,69 diselesaikan dengan ketentuan sebagaiberikut :

Per Tahun

127.008,61

175.000,00 700.000,00

75.000,00 300.000,00 85.317,38

1.200.000,00

400.000,00 1.200.000,00 341.269,51 113.756,50

35.548,91 125.000,00 500.000,00 199.073,88

5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.

Initial Payment

Sampai dengan tanggal 23 Desember 2017.

2.000.000,00 568.782,51 2013

Dengan dilakukannya pembayaran tersebut, total hutang Perusahaan ke Bank Mandiri berkurang dari semula sebesarUSD 8.346.598, 16 menjadi USD 6.346.598,16. Total hutang tersebut selanjutnya dibagi dua, menjadi Fasilitas KMKAflopend sebesar USD 3.346.598,16 dan Fasilitas KMK Revolving sebesar USD 3.000.000,- dengan rincian sebagaiberikut:

Berdasarkan surat dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. ("Bank Mandiri") Nomor TFS.SAM/LC1/SPPl\J2011 tanggal 16Agustus 2011 dan TFS.SAM/LC1/SPPK/220/2012 tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan memperoleh persetujuanpeninjauan kembali fasilitas kredit yang diterima dengan persyaratan tertentu yang ditetapkan Bank Mandiri, antara lainkeharusan melakukan pembayaran sebesar USD 2.000.000,- untuk mengurangi outstanding fasilitas. Sehubungandengan hal tersebut, pada tanggal 21 Maret 2012 Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar USD 2.000.000,-.

Per Triwulan

(Nilai USD) Penghapusan TBYD/Tahun

200.000,00 21.329,34 14.219,56

568.782,51 56.878,25 50.000,00

49.768,47

Per Tahun Penghapusan TBYD/Triwulan

Pembayaran Pokok

2014 75.000,00 300.000,00

700.000,00

2017 (Tri 4)

Nilai USD

50.000,00 200.000,00

Sesuai akta No. 22 tertanggal 25 Juli 2012 mengenai Addendum I Perjanjian Penyelesaian Kredit Nomor : KP -CEG/03/PK-KMKNA/2005 tertanggal 25 Juli 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Evy HybridawatiWargahadibrata,SH., MH., Bank Mandiri memberikan Fasilitas Kredit Modal Kerja Aflopend dengan ketentuan pokoksebagai berikut :

Tahun/Triwulan

2013Per Triwulan

3.346.598,16

400.000,00

125.000,00 500.000,00

446.598,16 446.598,16

175.000,00

127.008,61 5.346.598,16 1.520.525,77

446.598,16 446.598,16

23

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

13 HUTANG BANK MANDIRI - LanjutanPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - Lanjutan

1 Fasilitas KMK Aflopend - Lanjutan

2 Fasilitas KMK Revolving

- Limit Kredit :- Sifat dan Tujuan :

- Jangka Waktu :- Bunga :- Provisi :- Pembayaran :- Tunggakan Denda :- Denda :

- Limit kredit :- Sifat Kredit :- Tujuan :- Jangka Waktu :- Provisi :- Bunga :- Denda :

14 HUTANG SEWA PEMBIAYAAN

Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun:2014201520162017Total PembayaranBagian yang jatuh tempo dalam satu tahunBagian Jangka Panjang

(Lihat catatan 2.h)

Diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Desember 2017Sebesar 0,25 % per tahun dari USD 3.000.000,-

Penyelesaian Fasilitas Kredit Modal Kerja.Semula bersifat Revolving menjadi Non Revolving .

1 Tahun sampai dengan tanggal 24 Juli 2013.5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.

5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.

31 Desember 2015 31 Desember 2014 01 Januari 2014

USD 3.000.000,-Bersifat Revolving, dan dibuat sehubungan denqan peninjauan kembali ketentuan dansyarat-syarat fasilitas kredit lama.

USD 3.000.000,- (tiga juta Dollar Amerika Serikat)

Pada tahun 2014, Perusahaan melaksanakan kewajiban pembayaran bunga sesuai ketentuan secara tepat waktu.

Pada tanggal 27 Juni 2013, melalui surat No. 077/PAl/YnNl/2013, Perusahaan telah mengajukan permohonanperpanjangan fasilitas KMK Revolving, serta peningkatan tingkat kolektibilitas kredit. Atas surat permohonantersebut PT. Bank Mandiri Tbk. melalui surat nomor TFS.SAM/LCl.188/2014 tertanggal 28 agustus 2014 menyetujuiperpanjangan jangka waktu penyelesaian kredit dengan ketentuan:

Dibebaskan.

0,25 % per tahun dari USD 3.000.000,-

Sehubungan dengan pembiayaan pembelian mobil, Perusahaan mendapatkan fasilitas leasing (sewa guna usaha) dariPT. Astra Sedaya Finance dan PT. Kencana lnternusa Artha Finance, sebagai berikut:

Pada tahun 2015 dan 2014 Perusahaan melaksanakan kewajiban pembayaran bunga dan pokok fasilitas KMKAflopend sesuai ketentuan secara tepat waktu, dan mendapatkan penghapusan TBYD (Tunggakan Bunga YangDitangguhkan) masing-masing sebesar USD 270.171,70 setara dengan Rp.3.809.961.313 dan USD 156.415,18setara dengan Rp. 1.831.415.588,- dan pada tahun 2013 sebesar USD 56.878,25 setara dengan Rp.617.882.540,-.

Sesuai akta No. 23 tertanggal 25 Juli 2012 mengenai Perjanjian Penyelesaian Kredit Nomor : CRO.KP/161/KMK/12yang dibuat di hadapan Notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata, SH., MH., Bank Mandiri memberikan FasilitasKredit Modal Kerja Revolving dengan ketentuan pokok sebagai berikut :

Pada setiap tanggal jatuh tempo.

195.132.000 102.332.000 102.332.000 102.332.000

195.132.000

Rp. Rp. Rp.

- 195.132.000 195.132.000 195.132.000 195.132.000

2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja.

2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja.

297.464.000 492.596.000 687.728.000 (195.132.000) (195.132.000) (195.132.000)

- -

102.332.000 297.464.000 492.596.000

24

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

15 BEBAN AKRUALGaji dan Upah

Biaya Kantor, Pabrik dan PemasaranListrik dan TeleponAsuransiJumlah

(Lihat catatan 26)

16 HUTANG KELOMPOK USAHA PEMEGANG SAHAM

(Lihat catatan 2.m)

17 HUTANG PIHAK KETIGAUang muka penjualan FOSKoperasi & lainnyaJumlah

18 LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Beban lmbalan Pasca KerjaBeban Jasa KiniBeban bungaPengakuan segera biaya jasa laluJumlah Beban lmbalan Pasca kerja

Liabilitas lmbalan Pasca kerjaNilai kini liabilitasNilai wajar aset programPosisi PendanaanKeuntungan /(kerugian) yang belum diakuiBiaya jasa lalu yang belum diakui - non vestedLiabilitas

Rp. Rp. Rp.31 Desember 2014 01 Januari 2014

Biaya Bunga Pinjaman USD 901.816,68 (31 Des. 2015), USD 614.598,84 (31 Des. 2014) dan USD 327.381 (01 Jan. 2014) 7.645.609.570 3.990.447.009

4.804.851.959 4.806.864.917 8.568.432.311

12.440.561.101

31 Desember 2015

1.952.241.167 1.508.192.565

548.950.635 200.473.371 104.370.671 283.657.667 331.971.093 382.048.852

1.919.759.693

14.553.491.408

964.872.321 7.513.291.470 15.570.719.209

19.997.781.055 14.937.160.118

783.144.929 777.639.740 836.180.422

496.193.996 441.678.316 424.631.931 496.193.996 1.459.996.863 424.631.931

13.056.605.665

Merupakan saldo kewajiban Perusahaan yang telah mendapatkan dukungan pendanaan untuk modal kerja operasi darikelompok usaha pemegang saham utama.

- 1.018.318.547 -

16.760.441.619

Uraian berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan Pasca kerja yang diakui pada laporan laba (rugi) danpendapatan komprehensif lain dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan. Beban danliabilitas imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Gemma Mulia lnditama (aktuaria independen) dalam laporannya nomor4051/PSAK-GMI/II/16 tanggal 15 Februari 2016.

12.273.185.577

- - - 16.760.441.619

16.760.441.619 13.056.605.665 12.273.185.577 -

1.759.485.586

16.760.441.619 13.056.605.665 12.273.185.577

1.880.708.875 6.347.885.907

-

845.039.662 981.845.846 1.044.528.453 4.719.701.316 - -

- -

-

13.056.605.665 12.273.185.577

-

25

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

18 LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA - Lanjutan

Mutasi LiabilitasSaldo AwalBeban lmbalan Pasca Kerja tahun berjalanlmbalan yang dibayarkanPenghasilan komprehensif lainnyaLiabllltas lmbalan Pasca Kerja • Jangka Panjang

Penghasilan Komprehensif LainnyaAkumulasi aktuaria awalKerugian aktuaria tahun berjalanAkumulasi aktuaria akhir

Bunga Teknis : 9% per tahunKenaikan (Gaji Rata-Rata Per Tahun) :Usia Pensiun Normal : 55 TahunTingkat Pengunduran Diri : 2,5% pada semua tingkat usiaTingkat Cacat I Disability : 0,2 per mil per tahun per usiaTingkat Mortalita : Tabel Mortalita Indonesia 2011Metode : Projected Unit Credit Method

(Lihat catatan 2.l)

19 HUTANG PIHAK BERELASI

20 HUTANG LAIN-LAIN

Limit Fasilitas : USD 2.000.000,-Bunga : 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjianJangka Waktu : 2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2014

(Lihat Catatan 33)

Saldo kewajiban (dana yang terpakai) per 31 Desember 2015 adalah USD 2.000.000,-

2.491.468.300

Rp. Rp.31 Desember 2015 31 Desember 2014 01 Januari 2014

8.589.419.634 7.806.008.545 6.231.811.367 6.347.885.907 1.759.485.586 1.880.708.875

2.491.468.300 421.349.389 1.822.978.858

16.760.432.621 8.589.419.634 1.434.461.949 421.349.389 7.806.008.545

1.855.811.338 1.434.461.949

1.434.461.949

(388.516.909)

(668.341.220) (1.397.423.886) (1.740.973.646)

Berdasarkan surat perjanjian pengakuan hutang Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT. Golden Lestari, pinjamantersebut tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktunya. (Lihat catatan 2.m dan 33)

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 15 Maret 2012, Orchard Corporation menyetujui untuk memberikan pinjamankepada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut:

Pada tanggal 3 Maret 2014 berdasarkan Addendum To Loan Agreement , Orchard Corporation menyetujui perpanjanganatas fasilitas pinjaman sebesar USD 2.000.000,- tanggal 15 Maret 2012 yang jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2014menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2016.

Pada tanggal 25 Februari 2013, melalui Assignment of Loan Agreement , PT. Bayuniaga Primamandiri melakukanpengalihan atas seluruh hak dan kewajiban fasilitas pinjaman PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. kepada OrchardCorporation sebesar maksimal USD 5.000.000.

Asumsi utama yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2015, 31Desember 2014 dan 1 Januari 2014 adalah:

3%

87.235.143.266 87.235.143.266 87.235.143.266

4.347.279.638 1.855.811.338

79.243.406.470 71.459.802.573 70.017.968.936

Rp.

26

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

20 HUTANG LAIN-LAIN - Lanjutan

Limit Fasilitas : USD 5.000.000,- Bunga : 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjian Jangka Waktu : 2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2015

Saldo kewajiban (dana yang terpakai) per 31 Desember 2015 adalah USD 3.744.357,12(Lihat catatan 32.)

21 MODALSAHAM

PT. Golden Lestari PT. Woori Korindo Securities IndonesiaPT. Usaha Bersama SekuritasPT. lndomitra SecuritiesMasyarakat lainnya, pemilikan masing-masing kurang dari 5%Jumlah

22 PENJUALANLokalEksporJumlah

Tidak terdapat penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

(Lihat catatan 2.j)

23 BEBAN POKOK PENJUALAN Persediaan Bahan Baku AwaiPembelian Bahan BakuPersediaan Bahan Baku AkhirBahan Baku digunakanTenaga Kerjalmbalan Pasca kerjaBeban pabrikasiJumlah beban produksiPersediaan awal tahun barang dalam prosesPersediaan akhir tahun barang dalam prosesBeban pokok produksiPersediaan awal tahun barang jadiPersediaan akhir tahun barang jadiBeban Pokok Penjualan

Nama Pemegang Saham

22.575.000.000 52,50%

% Nominal

Berdasarkan addendum To Loan Agreement pada tanggal 3 Maret 2015, Orchard Corporation sebagai pemberipinjaman menyetujui perpanjangan untuk fasilitas pinjaman sebesar USD. 5.000.000,- yang sebelumnya akan jatuhtempo pada tanggal 15 Maret 2015 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2017.

Saham

7.958.100 9.325.000.000

9,25% 3.979.050.000 21,69%

45.150.000

154.745.342.958

100,00%

4.750.000

Rp.

5,52% 2.375.000.000 11,04% 4.745.950.000

86.000.000 9.491.900

1.044.208.132

Tidak terdapat penjualan per pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.

13.627.711.619 80.786.618.739 152.341.868.035

131.942.751.262 222.363.830.677

43.000.000.000

173.779.268.980

34.033.555.286 44.595.133.232

7.406.576.244

226.936.095.924 134.520.128.211

4.286.926.480

Setelah pengalihan pinjaman, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan fasilitas yang jatuh tempo pada tanggal 14Maret 2013, dan tertuang dalam perjanjian pinjaman dengan pokok-pokok kesepakatan sebagai berikut :

16.282.151.515 19.072.817.850

(5.493.005.736) (6.792.500.249)

286.688.094.220

18.650.000

6.792.500.249

48.584.561.697

(3.212.826.454) (4.286.926.480)

82.086.113.252 159.177.079.405

971.415.673

133.446.028.185

220.004.468.931 153.501.966.971 (44.567.451.260) 37.635.824.267

Tahun 2015 Tahun 2014Rp.

223.816.446.160

44.567.451.260

31 Desember 2015, 2014, dan 1 Januari 2014

(25.585.612.500)

27

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

23 BEBAN POKOK PENJUALAN - Lanjutan

Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut :Gaji dan upahlmbalan pasca pekerjaListrik dan energiKendaraan dan PemeliharaanPenyusutan Aset tetapSuku cadang dan alat pembantuAsuransi dan Lain-LainJumlah

Tidak terdapat pembelian kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

(Lihat catatan 2.j)

24 BEBAN PENJUALANGaji Pegawai dan SPG/SPBlmbalan Pasca kerjaPemasaran dan eksporBeban Pemasaran LainnyaBeban PenyusutanJumlah

25 BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Gaji dan tunjanganlmbalan Pasca kerjaBiaya kantorPerijinan dan lain-lainPenyusutan aset tetapPos, telepon dan teleks, ATKPerjalanan dinasJumlah

26 PENDAPATAN DAN BEBAN KEUANGANPENDAPATAN KEUANGAN:Pendapatan Bunga Bank dan Jasa GiroSelisih kursPenghapusan Bunga Bank MandiriJumlah

BEBAN KEUANGAN :Beban Bunga, Pinjaman dan Adm BankBeban Selisih KursJumlah

8.162.185.330

Tahun 2014

1.222.683.990

5.812.635.445 355.030.760

Rp. Rp.

330.281.328

Tahun 2015

4.147.822.232 1.022.462.311 1.505.427.188

4.351.737.669

2.103.295.688 1.147.791.140 1.381.292.647 2.573.725.637

477.947.258 -

558.358.152

3.197.956.091

2.385.037.147

293.512.517 1.075.130.753

282.942.765

- -

33.221.301.360

9.153.143.929 8.254.745.769

693.084.540 553.621.559

25.936.740.658

1.846.077.404

13.057.161.524 11.511.319.142

3.809.961.313 1.831.415.588

10.402.161.217

326.126.327

634.017.000 705.048.720

16.282.151.515

33.303.655.823

19.541.682.773 18.834.933.057 187.957.466

219.771.096

13.513.795.129

19.072.817.850

1.238.598.000

174.854.820

7.204.205.126

334.291.944 278.544.640

559.045.884

4.503.045.853

588.780.168

7.521.754.761

237.072.846

18.414.985.897

13.015.657.432

Tidak terdapat pembelian per supplier yang melebihi 10% dari jumlah pembelian.

28

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

27 TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASIDalam kegiatan usahanya, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

Remunerasi Komisaris dan Direktur

Saldo Akun Pihak Berelasi adalah sebagai berikut :

1

2 Hubungan Pihak Berelasi

(Lihat catatan 2.m)

28 ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

Aset

Kas dan Bank

Piutang Usaha

Jumlah

Liabilitas

Hutang Bank

Hutang Bunga

Hutang Usaha

Hutang Lain-lain

Jumlah

Jumlah Bersih

(Lihat catatan 2.c)

29 PENGELOLAAN MODALStruktur Modal Perusahaan adalah sebagai berikut:

Hutang

Jangka Pendek

Jangka Panjang

Jumlah Hutang

Ekuitas

Jumlah

7,19%

% Terhadap Jumlah Aset

31-Des-14

Hutang kelompok Usaha Pemegang saham 15.570.719.209

% Terhadap Jumlah Aset

87.235.143.266 87.235.143.266

964.872.321

87,62%

0,97%

83,45%

% Terhadap Jumlah Aset

87.235.143.266

Rp.

31-Des-15

Jumlah

01-Jan-14

Ekuivalen

Rp

Jumlah

Rp.

120.317,00 1.466.543.901,00 286.433.772,00 207.235,21

5.744.357,12 71.459.811.354,53

13.077.604,78 162.685.423.455,70

(159.324.640.952,95)

11.850.479,73

(11.549.448,42)

31-Des-15 31-Des-14

1.173.886,17

7.513.291.470

Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

132.993,28

5.744.357,12

13,14%

73,64%

Rp

5.553.034,52

118.462.803.812,50 (199.372.539.716,75)

112.721.950.505,00

276,72%

-202,91% -190,72% -176,72%

89,94%90,05%

211.915.081.362,15

(209.351.737.841,50)

95,15%

215.092.591.149,00

327.814.541.654,00 290,72% 301.570.909.686,71 303.910.129.000,00 302,91%

100,00% 100,00% 100,00%

181,57%

69.079.757.918,05

1.166.831.215,79

4.603.034,52

1.370.094,81

Rp.

93.796,71

116.821,93

93.796,10

301.031,31

1.353.048,67

USD

23.025,22

1.453.264.987,79

Perusahaan memberikan kompensasi kepada Pengurus Perusahaan berupa gaji/tunjangan sebesar Rp.3.737.420.807,Rp.3.488.069.843,dan Rp. 2.939.972.349,- masing-masing untuk tahun 2015, 2014 dan 2013.

Rp.

Jumlah

31-Des-15 31-Des-14 01-Jan-14

USD

163.477.367.874,40

2.858.809.721,95

1.293.917.199,50

4.152.726.921,45

63.498.861.203,40

18.900.457.904,00

1.834.642.297,00

79.243.406.470,00

397.268,24 4.842.302.537,74

517.585,24 6.308.846.438,74

5.744.357,12

14.243.523,82

14.897.956.493,99

14.308.498.409,05

70.017.968.362,76

(12.960.782,85) (161.232.158.467,91)

427.164,47 5.313.926.659,83

16.831.927.523,28

USDEkuivalenEkuivalen

(13.725.938,58) (167.305.463.982,64)

01-Jan-14

173.614.310.421,38

6.103.034,52 74.389.887.155,58

1.222.246,01

Rp. Persentase

Rp.

99.558.394.759,62 104.537.589.283,25

212,86% 200,77%

(202.012.514.927,09)

89.655.828.324,56 94.025.048.182,00

JumlahPersentasePersentase

Jumlah Rp.

Jumlah

209.885.080.818,00

29

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

29 PENGELOLAAN MODAL - Lanjutan

Jumlah Hutang yang dikenai BungaDikurangiKas dan Setara KasJumlah Hutang BersihJumlah Ekuitas teratribusi kepada Pemilik

Rasio hutang terhadap ekuitas bersih

30 KESlNAMBUNGAN USAHA

1

2 Menambah toko baru milik sendiri minimal 5 toko per tahun,3 Membuat desain sepatu baru setiap bulan sesuai selera pasar,4 Mengelola persediaan agar mencapai jumlah persediaan optimum,5

6

7 Mengadakan bazar sepatu melalui kerjasama dengan beberapa mall di lokasi strategis,8

9

10

11 Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di segala bidang.

Tujuan pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk pengamanan kemampuan Perusahaan dalam melanjutkankelangsungan usaha agar dapat memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat kepada berkepentingan lainnyadan mempertahankan struktur permodalan yang optimum untuk meminimalkan biaya modal.

Rasio Hutang terhadap Ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Langkah-langkah yang ditempuh oleh PT. Primarindo Asia lnfrastruture Tbk. ("Persero") untuk mempertahankankesinambungan usaha antara lain adalah:

(202.012.514.927) (199.372.539.717)

Rasio hutang terhadap ekuitas (dengan membandingkan hutang yang dikenai bunga terhadap jumlah ekuitas) adalahrasio yang diawasi oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur permodalan Perusahaan dan mereview efektifitashutang Perusahaan, agar diperoleh hutang optimum.

Selain harus memenuhi persyaratan pinjaman, Perusahaan juga harus mempertahankan struktur permodalannya padatingkat yang tidak beresiko terhadap peringkat dan setara dengan pesaingnya.

131.933.158.146

-56,98%

Meningkatkan outlet penjualan lokal seiring dengan penambahan outlet di Matahari, Ramayana, dan departement store lainnya yang bekerjasama,

144.407.855.518

-63,02%

Melakukan penjualan sepatu secara online, baik melalui website sendiri maupun melalui kerjasama denganpengelola penjualan online lainnya,Berupaya meningkatkan penjualan ekspor dengan meningkatkan kerjasama dengan buyer yang telah ada, dan tetapmembuka peluang untuk bekerjasama dengan buyer baru,

(27.641.567.527) (9.428.650.648)

140.539.569.273 142.742.267.673

(12.474.697.372) 131.110.918.625 115.100.700.146

-65,76%

Secara periodik melakukan evaluasi atas harga produk, disesuaikan dengan kemampuan dan daya serap pasar sertaharga produk pesaing,Melakukan promosi secara berkala melalui media visual (tv), yang telah dilakukan secara rutin selama beberapatahun terakhir,

(209.351.737.842)

Membina hubungan baik dengan para pemasok untuk mendapatkan jenis material, harga, dan jangka waktupembayaran yang terbaik,

30

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

31 TUJUAN DAN KEBIJAKAN RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN

Risiko Pasar

Risiko Mata Uang Asing

Risiko Kredit

Risiko Likuiditas

Risiko Tingkat Suku Bunga atas Arus Kas

32 INSTRUMEN KEUANGAN

lnstrumen keuangan pokok Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, asset lain-lain,hutang usaha dan beban masih harus dibayar.

Risiko Tingkat Suku Bunga atas Arus Kas adalah risiko dimana arus kas dimasa depan akan berfluktuasi karenaperubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkaitdengan kas dan setara kas dan pinjaman jangka pendek.

Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini:

Risiko Pasar adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan atas suatu instrumen keuangan, yang akan berfluktuasikarena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung risiko nilai tukar mata uang asing. lnstrumen keuangan yangterutama terpengaruh oleh risiko pasar adalah pinjaman jangka pendek, kas dan setara kas.

Perusahaan terpengaruh terhadap resiko pasar, risiko kredit, risiko likuditas. Manajemen senior perusahaan mengawasimanajemen risiko atas risiko-risiko tersebut.

Manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untukmendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihanpiutang serta melalui fleksibilitas penggunaan pinjaman bank mengelola risiko likuiditas.

lnstrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya,disajikan dalam modal tercatat apabila total tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat di ukursecara handal.

Risiko Mata Uang Asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs matauang asing. Pendapatan valuta asing dari kegiatan ekspor merupakan lindung nilai yang efektif terhadap biaya-biayaPerusahaan dalam mata uang asing. Perusahaan akan membeli valuta asing secara tunai (spot) untuk melakukanpembayaran atas sisa biaya-biaya dalam mata uang asing yang tidak terlindungi nilai.

Risiko Kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuanganatau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan hanya terkena risiko kredit dari kegiatanoperasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh Direksi sesuai denqan kebijakanPerusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kreditpelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.

Nilai wajar didefinisikan sebagai total dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendekantara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selaindalam penjualan terpaksa atau penjualan likuiditas. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, modal arus kasdiskonto dan modal penentuan harga opsi yang sewajarnya.

31

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

32 INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan

Aset KeuanganKas dan Setara KasPiutang Usaha- Piutang Usaha- Piutang Lain-lainAset Lain-lain

Liabilitas KeuanganHutang UsahaBeban Masih Harus Dibayar

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar :

(Lihat catatan 2.p)

33 PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE PELAPORANa. Rencana penerbitan Saham Baru Seri B dan rencana melaksanakan PMTHMETD

274.890.113

26.232.558.328 26.232.558.328

222.323.080

43.077.299.068 43.077.299.068 41.169.718.446 41.169.718.446

9.428.650.648

274.890.113

45.156.157.785 45.156.157.785 24.893.131.634 1.414.191.643 1.414.191.643 1.286.148.837

24.893.131.634

222.323.080

Nilai Tercatat

1.286.148.837

13.956.009.069

Nilai Wajar

27.641.567.527 27.641.567.527 9.428.650.648

Nilai Tercatat31-Des-14

Nilai Wajar

15.825.508.503 13.956.009.069 15.825.508.503

19.997.781.055

Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lainnya, hutang usaha dan beban yang masih harusdibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu tempo yang pendek atas instrumen keuangan tersebut.

14.937.160.118 19.997.781.055

31-Des-15

Sampai dengan laporan keuangan ini diterbitkan, rencana tersebut diatas masih dalam proses.

Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaanyang tercatat dalam laporan keuangan.

Orchard Corporation selaku kreditur lainnya, berdasarkan surat tertanggal 9 Februari 2016 menyetujui rencanaPerusahaan untuk melakukan konversi utang pemegang saham menjadi saham Perusahaan, namun tidak berminatuntuk berpartisipasi dalam konversi utangnya menjadi saham Perusahaan

Perusahaan telah menyampaikan informasi sebagaimana tercantum dalam pemberitahuan kepada pemegang sahammelalui media masa tanggal 18 Februari 2016 tentang agenda RUPSLB yang akan dilaksanakan tanggal 28 Maret2016 untuk membahas rencana penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh, pemecahan saham (stock split ) dan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan tujuan untukmemperbaiki kondisi keuangan dan karena ketidakmampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajibankeuangannya kepada PT Golden Lestari selaku kreditur (pemegang saham).

PMTHMETD yang dilakukan oleh perusahaan merupakan pelaksanaan dari konversi utang kepada PT GoldenLestari yang akan dilaksanakan dengan cara perusahaan menerbitkan saham baru yaitu saham seri B kepada PTGolden Lestari (pihak berelasi), transaksi afiliasi tersebut tidak mengandung benturan kepentingan sehinggaperusahaan dikecualikan untuk mengikuti ketentuan dalam peraturan No.IX.E.1 dengan menunjuk kepada pasal 16POJK 38/2014.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Selaku kreditur Perusahaan, berdasarkan surat No. WSR.WCR/25/2016 tanggal 8Maret 2016 perihal Perbaikan Struktur Permodalan Perusahaan, menyetujui rencana perubahan Anggaran DasarPerusahaan sehubungan dengan perubahan nilai nominal saham yang terdiri dari saham seri A dengan nilai nominalRp.500,- per lembar saham dan saham seri B dengan nilai nominal Rp.400,- per lembar saham serta menyetujuipenambahan modal ditenpatkan dan disetor penuh Perusahaan Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek TerlebihDahulu (PMTHMETD) yang dilaksanakan dengan penerbitan saham baru seri B yang masih dalam simpanan(portepel).

23.079.518.013 23.079.518.013 14.937.160.118

32

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 01 JANUARI 2014

33 PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE PELAPORAN - Lanjutanb. Perpanjangan jangka waktu kredit

Berdasarkan addendum To Loan Agreement pada tanggal 16 Pebruari 2016, Orchard Corporation sebagai pemberipinjaman menyetujui perpanjangan untuk fasilitas pinjaman sebesar USD. 2.000.000,- yang sebelumnya akan jatuhtempo pada tanggal 15 Maret 2016 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2018.(Lihat Catatan 20)

33