Angio Sarko Maa

8
I. TINJAUAN PUSTAKA D. Faktor Risiko Faktor-faktor yang mungkin terkait dengan perkembangan tumor, antara lain : 1. Radioterapi 2. Bahan asing (Dacron, bahan graft,dll) 3. Terkait dengan lingkungan karsinogen (pekerja industry) Dapat meningkat pada pasien dengan AIDS (Lu et al., 2010). E. Anamnesis 1. Keluhan Utama Keluhan sangat tergantung dari dimana tumor tersebut tumbuh. Keluhan utama pasien SJL daerah ekstremitas tersering adalah benjolan yang umumnya tidak nyeri dan sering dikeluhkan muncul setelah terjadi trauma didaerah tersebut. 2. Riwayat Penyakit Sekarang Perlu ditanyakan kapan terjadi dan bagaimana sifat pertumbuhannya, keluhan yang berhubungan dengan infiltrasi dan penekanan terhadap jaringan sekitar, dan ketuhan yang berhubungan dengan metastasis jauh. 3. Riwayat Penyakit Dahulu Ditanyakan riwayat kesehatan klien, tertama untuk 1

description

aaaa

Transcript of Angio Sarko Maa

I. TINJAUAN PUSTAKAD. Faktor RisikoFaktor-faktor yang mungkin terkait dengan perkembangan tumor, antara lain :

1. Radioterapi

2. Bahan asing (Dacron, bahan graft,dll)

3. Terkait dengan lingkungan karsinogen (pekerja industry)

Dapat meningkat pada pasien dengan AIDS (Lu et al., 2010).E. Anamnesis

1. Keluhan Utama

Keluhan sangat tergantung dari dimana tumor tersebut tumbuh. Keluhan utama pasien SJL daerah ekstremitas tersering adalah benjolan yang umumnya tidak nyeri dan sering dikeluhkan muncul setelah terjadi trauma didaerah tersebut.

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Perlu ditanyakan kapan terjadi dan bagaimana sifat pertumbuhannya, keluhan yang berhubungan dengan infiltrasi dan penekanan terhadap jaringan sekitar, dan ketuhan yang berhubungan dengan metastasis jauh.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Ditanyakan riwayat kesehatan klien, tertama untuk penyakit penyakit yang dapat memperberat kondisinya saat ini, misalnya memiliki DM. Dapatkan juga informasi sejak mulai kapan dan bagaimana riwayat pengobatannya.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Ditanyakan apakah ada keluarga yang memiliki penyakit yang sama ataupun menderita tumor atau kanker jenis yang lain. Ditanyakan juga penyakit penyakit menular dan menurun yang diderita oleh keluarga yang lain seperti hipertensi, DM, Gangguan Jantung, Astma, TBC, dll. (Cottrill, 2009).F. Penegakan Diagnosis

a. Diagnosis Angiosarkoma untuk mencari dan menentukan sejauh mana pertumbuhan tumor, teknologi seperti:

b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

c. computed tomography (CT scan)

d. radiografi

e. scanning, Sebuah analisis hasil dari teknologi ini pencitraan adalah alat diagnostik utama untuk dokter mencari angiosarkoma. (Cottrill, 2009).G. Pemeriksaan penunjang1. Dalam tes laboratorium, alfa-fetoprotein meningkat pada 30-50% kasus, namun tidak patognomonik, karena penanda ini juga naik pada tumor lainnya.

2. Tes fungsi hati biasanya dimodifikasi, terutama fosfatase Alkaline (90% kasus). 3. AST dan LDH meningkat pada lebih 2/3 kasus, bagaimanapun, ALT biasanya adalah normal. Pasien sirosis memiliki elevasi kronis tingkat transaminase yang mungkin menderita jatuh ketika tumor berkembang.

4. The skintigrafi hati menunjukkan Hasil sulit untuk menafsirkan, tetapi berguna pada pasien dengan tumor soliter awal.

5. Sebuah angiografi selektif arteri hepatik memungkinkan diagnosis diferensial.

6. Biopsi hati adalah diagnosis definitif. Dalam nodul soliter, dibuktikan dalam skintigrafi hati, harus melakukan angiogram sebelum biopsi, untuk mengecualikan kemungkinan hemangioma atau vascularized lesi yang sangat lain.

7. Biopsi lesi vaskular harus dilakukan melalui laparoskopi atau laparotomi, (Ariwiyanto, 2009).untuk meminimalkan risiko pendarahan. Dengan adanya beberapa nodul di

skintigrafi, biopsi dapat dilakukan perkutan.H. Patofisiologi

Faktor penyebab terjadinya sarkoma belum diketahui secara pasti. Faktor predisposisi sarkoma jaringa lunak adalah genetika, radiasi, virus, iatrogenik (mis. Radiasi), dan imunologi.

Walaupun, sarkoma jaringan lunak memiliki banyak variasi subtipe histologik, lebih dari 50 subtipe, sarkoma jaringan lunak memiliki manifestasi yang sama dan hanya dibedakan dari :

a. Lokasi anatomis (kedalamannya)

b. Ukuran

c. Grade histopatologi

d. Metastase

Sarkoma jaringan lunak biasanya berkonsistensi lembut, kenyal, padat, secara visual pada irisan melintang dapat tempak seperti daging ikan berwarna putih kelabu, mukoid, karenatumor tumbuh terlalu cepatdan berkonsitensi rapuh di tengah, sering timbul nekrosis, perdarahan. Jaringan sekitar tumor, karena neovaskularisasi tampak perubahan granulomatosa mesenkimal sehingga membentuk kapsul semu. Sarkoma jaringan lunak berdiferensiasi buruk sering kali dapat menembus kapsul semu, menginvasi jaringan normaldi sekitarnya membentuk nodul satelit.

Sarkoma jaringan lunak tumbuh invasif. Sarkoma jaringan lunak juga dapat menelusuri jaringan interstisial untuk menginfiltrasi tempat yang jauh. Fascia merupakan hambatanalamiah yang kuat, hanya dalam stadium yang lanjut sarkoma dapat menembus fasciamemasuki kompartemen otot didekatnya.

Pola metastasis sarkoma jaringan lunak dominan melalui hematogen. Biasanya sarkoma pada ekstremitas menyebar ke paru-paru sedangkansarkoma retroperitoneal ke hati. Metastasis limfogen walaupun jarang terjadi tapi seringditemukan pada sarkoma jaringan lunak dengan gradasi histologik tinggi sepertirabdomiosarkoma, histiositoma fibrosa maligna, sinoviosarkoma, sarkoma epithelial, clear cell carcinoma, angiosarkoma. (National Cancer Institute, 2009)I. Penatalaksanaan

Pengobatan Angiosarcoma berkembang secara bertahap sehingga pada saat diagnosis dapat mudah untuk dideteksi akibat dari pertumbuhannya yang baik . Penyakit seringkali disebut dengan penyakit yang memiliki durasi waktu yang panjang .Perawatan angiosarkoma seperti kemoterapi, terapi radiasi, administrasi steroid,dan berbagai terapi obat yang biasa digunakan.Untuk memperkuat komplikasi yang terkait dengan angiosarcoma, hanya 20sampai 60 kasus yang didiagnosis setiap tahunnya. Dengan demikian, kombinasidari pertumbuhan yang agresif, beberapa pilihan pengobatan, dan kelangkaan ekstrim membuat salah satu angiosarkoma sebagai salah satu kanker paling mematikan.Kanker ini jarang terdeteksi pada awal perkembangannya, tetapi ketika deteksidini terjadi (Iskandar, 2011).

kasus tersebut dapat merespon dengan baik untuk operasi,kemoterapi, dan terapi radiasi. Meski begitu, kebanyakan pengobatan kanker initidak dimaksudkan untuk bersifat kuratif. Obat yang sering diresepkan untuk mengurangi gejala seperti kelelahan, anemia, dan nyeri. Berbagai operasi biasanyadilakukan untuk mempromosikan penampilan yang sehat dan kehidupan sehari-hari lebih nyaman bagi pasien. Berikut beberapa terapi untuk angiosarkoma :1. Terapi adjuvant pada angiosarcoma jaringan lunak

i. Kemoterapi dengan Doxorubicin

ii. Radioterapi-2. Terapi adjuvant pada angiosarcoma tulang

i. Kemoterapi dengan Doxorubicin dan Ifosfamid yang dapat digunakan bersama-sama atau berurutan. Bisa juga dengan mempertimbangkan rejimen kedua dengan Siklofosfomid, Etoposid, dan Cisplatin.3. Terapi adjuvant pada angiosarcoma kulit

i. Kemoterapi dengan Doxorubicin

ii. Terapi dengan pembedahan yang diikuti dengan radioterapi memberikan hassilyang lebih baik.(Iskandar, 2011).

J. Komplikasi1. Kerusakan integritas kulit.

2. Koping yang tidak efektif

3. Defisit self care.

4. Hambatan mobilitas fisik.

5. Nyeri.

6. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.K. Prognosis

Penderita Angiosarkoma tingkat kematian yang tinggi dan waktu hidup pendek karena kelangkaan penyakit itu, sulit untuk menilai temuan statistikdanpenelitian,namunstudimenunjukkanbahwakebanyakanorangbertahanhidup. (Cottrill, 2009).Dapus :

Ariwiyanto, B. 2009. Peran Protein EBNA1, EBNA2, LMP1 dan LMP2 Virus Ebtein-Barr Sebagai Faktor Prognosis Pada Pengobatan Angiosarkoma. Program Doktor FK UGMAsroel, H.A. 2012. Penatalaksanaan Radioterapi pada Karsinoma Nasofaring. Fakultas Kedokteran USUMangan, Y. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta: Agromedia Pustaka

1