Angina Pektoris
description
Transcript of Angina Pektoris
DEFINISI Angina adalah nyeri dada atau rasa
ketidak nyamanan terjadi ketika bagian dari otot jantung tidak mendapat darah yg kaya akan oksigen.
Angina mungkin terasa seperti tertekan atau terperas pada dada. Nyeri mungkin juga terjadi pada pundak, lengan, leher, dagu, atau punggung. Mungkin juga dirasakan seperti pada gangguan pencernaan.
Identitas
Nama : Tn. YUmur : 59 thJenis kelamin : Laki -lakiAlamat : Kebrok 04/05
SemarangAgama : IslamPekerjaan : SwastaRuangan : Flamboyan
• Keluhan utama : nyri dada• RPS
Pasien mengeluhkan nyeri dada yang datang tiba – tiba saat pasien sedang tidur pukul 24.30. Keluhan dirasakan pada dada seperti tertekan terutama dada sebelah kiri hingga ke lengan kiri pasien.
Keluhan tambahan :
Sedikit sesak ,cemas dan takut
RPD Darah tinggi (+) rutin minum obat Kencing manis (disangkal) Penyakit jantung (+) pernah operasi
pasang ring jantung Alergi obat (disangkal), alergi makanan
(disangkal) Penyakit asma (disangkal)
RPK Darah tinggi (disangkal) Kencing manis (disangkal) Penyakit jantung (disangkal) Riwayat keluarga atau tetangga sakit yang sama
(disangkal)
Habit : kebiasaan jajan diwarung (-), makan berlemak (+), rokok (-), alkohol (-)
Riwayat obat : rutin minum obat hipertensi
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit ringan
kesadaran : Compos mentis, GCS 15 (E4V5M6)
Vital sign TD : 120/85 mmHg Nadi : 90x/menit ( Reguler, isi dan
tegangan cukup) RR : 20 x/menit Suhu : 360C
KEPALA Bentuk mesosephal, rambut berwarna hitam, terdistribusi merata dan tidak rontok
MATA Simetris, edema palpebra (-/-), konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor dan bulat
TELINGA Bentuk : normal simetris antara kiri dan kanan. Lubang telinga : normal, secret (-/-). Nyeri tekan (-/-). Peradangan pada telinga (-/-) Pendengaran : normal
MULUT Simetris. Bibir : sianosis (-), stomatitis angularis (-) Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-). Lidah: glositis (-), atropi papil lidah (-), lidah berselaput (-), kemerahan di
pinggir (-) Gigi : caries (-) Mukosa : normal
LEHER Limfadenopati (-), Trakea terletak di tengah, JVP (-), pembesaran thyroid (-) Kaku kuduk (-)
THORAX (PULMO)Inspeksi
bentuk simetris, ukuran dinding dada normal, pergerakan dinding dada simetris, retraksi intracosta (-)
PalpasiPergerakan dinding dada simetris, Fremitus raba : Lobus superior : D/S sama, Lobus medius dan lingua: D/S sama, Lobus inferior : D/S sama, Nyeri tekan (-), edema (-), krepitasi (-), turgor kulit (N)
PerkusiSonor pada kedua lapang paru, nyeri ketok (-)
AuskultasiSuara napas vesikuler (+/+), Suara tambahan rhonki basah (-/-), Suara tambahan wheezing (-/-), Suara gesek pleura (-/-)
THORAX (COR)I : iktus cordis tidak tampakPa: iktus cordis tidak terabaPe: Batas Kiri atas ICS II linea parasternal sinistra Batas Kanan atas ICS II linea parasternal dextra Batas kiri bawah ICS V 2cm ke medial linea midclavicula sinistra Batas kanan bawah ICS V linea stemalis dextraA : BJ 1 dan 2 reguler, S1>S2, tidak ada gallop S3, murmur (-)
ABDOMEN Inspeksi : bentuk normal, distensi (-) Auskultasi : bising usus (+) normal
4x/menit Palpasi : Nyeri tekan (-) , hepar dan lien
tidak teraba, turgor cukup, massa (-), CVA -/-
Perkusi : tympani di semua lapang abdomen
EKSTREMITAS
SUPERIORAkral hangat : +/+Deformitas : -/-Edema: -/-Sianosis : -/-Ptekie: -/-Clubbing finger: -/-
INFERIORAkral hangat : +/+Deformitas : -/-Edema: -/-Sianosis : -/-Ptekie: -/-Clubbing finger: -/-
DEFINISI Angina adalah nyeri dada atau rasa
ketidak nyamanan terjadi ketika bagian dari otot jantung tidak mendapat darah yg kaya akan oksigen.
Angina mungkin terasa seperti tertekan atau terperas pada dada. Nyeri mungkin juga terjadi pada pundak, lengan, leher, dagu, atau punggung. Mungkin juga dirasakan seperti pada gangguan pencernaan.
Angina bukan suatu penyakit. Angina merupakan gejala pokok dari masalah jantung. Angina biasanya merupakan gejala dari coronary artery disease (CAD).
CAD muncul ketika material lemak (plak) terbentuk pada dinding bagian dalam arteri coronary atherosclerosis . Arteri ini membawa darah yang kaya darah ke jantung.
Angina terjadi bila penyumbatan blok telah mencapai 70 persen atau lebih.
Plak menyebabkan arteri coronary menjadi sempit dan kaku. Aliran darah yang kaya akan oksigen kejantung berkurang. Ini yang menyebabkan nyeri dan dapat menyebabkan heart attack.
Arterosklerosis
Apakah angina dan serangan jantung sama?? Hampir mirip, tetapi jawabannya TIDAK, Yang membedakan hanya tingkatannya
saja. Angina disebabkan oleh “penyempitan”
arteri koroner. Sedangkan serangan jantung
disebabkan oleh “tersumbatnya” pembuluh darah.
Serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung, sedangkan angina tidak.
PREVALENSI
Penelitian Framingham di Amerika Serikat :Dari 4 pria dengan angina, 1 orang akan mengalami infark miokard dalam waktu 5 tahun.Sedangkan u/ wanita resikonya hanya setengah dari itu.
Risk Factor Modification
Hypertension Smoking Dyslipidemia Diabetes Mellitus Obesity Stress Homocysteine
TIPE2 ANGINA
1.Exertional angina,Stable, Atherosclerotic, Classic,
2. Variant, Vasospastic angina Due to Spasm of coronaries.3.Unstable angina.Due to spasm and partial obstruction
of coronaries.
Stable Angina
Stable angina adalah bentuk yg umum. Yaitu angina yg terjadi ketika jantung
bekerja lebih keras dari biasanya, umumnya dipicu oleh latihan (olahraga, aktivitas fisik, aktivitas seksual), emosi (stres, marah, ketakutan, frustrasi).
Dan nyeri biasanya hilang dalam beberapa menit setelah beristirahat atau menggunakan obat angina.
Stable angina memiliki pola yang tetap. Pasien dapat mempelajari mengenali pola dan memprediksikan kapan nyeri akan muncul.
Stable angina dapat menyebabkan serangan jantung lebih sering dikemudian hari.
Prevalensi
Laki-laki yang mengalami gejala ini berkisar 70% dari semua pasien dengan angina pektoris dan bahkan lebih besar pada mereka dengan usia < 50 tahun.
Gejala dan Tanda
Nyeri berlangsung 2-5 menit, Ambang batas untuk terjadinya angina
bervariasi pada setiap individu. Gejala tersebut dapat timbul dan hilang
dalam hitungan hari, minggu, atau bulan.
Stable AnginaClassification
Exertional Variant Anginal Equivalent Syndrome Prinzmetal’s Angina Syndrome-X Silent Ischemia
Exertional
Obstruksi pada coronary artery obstructions tidak menyebabkan iskemia myocardial pada saat istirahat.
Walaupun demikian, ketika kebutuhan kerja jantung meningkat, dapat menyebabkan ischemia.
Variant Angina
Transient impairment of coronary blood supply by vasospasm or platelet aggregation
Kebanyakan pada pasien dengan plak atherosclerotic.
Generalized arterial hypersensitivity Prognosis jangka panjang sangat
baik
Anginal Equivalent Syndrome
Patient’s with exertional dyspnea daripada exertional chest pain
Disebabkan oleh latihan yg menyebabkan dysfunction left ventricular
Prinzmetal’s Angina
Spasm of a large coronary artery Transmural ischemia ST-Segment elevation at rest or with
exercise Not very common
Syndrome X
Khas, exertional angina with positive exercise stress test
Anatomically normal coronary arteries
Reduced capacity of vasodilation in microvasculature
Long term prognosis very good Calcium channel blockers and beta
blockers effective
Silent Ischemia
Very common More episodes of silent than painful
ischemia in the same patient Difficult to diagnose
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium baik darah maupun air seni dapat membantu mengarahkan diagnosis penyakit jantung iskemik. CKMB, SGOT, LDH,kolesterol , as. urat
Pemeriksaan roentgen dada, elektrokardiogram atau EKG (alat rekam listrik jantung), ekokardiografi atau radionuklida angiografi, serta arteriografi koroner dapat digunakan sesuai indikasi untuk membantu menentukan penyakit ini.
Tes stres seperti treadmil dapat memberikan gambaran kelainan EKG pada pasien dengan gejala angina.
PENANGANAN
Jika gejal nya hanya ringan dapat dihilangkan dengan beristirahat sebentar.
Bila rasa sakitnya tak tertahankan lagi, maka diperlukan pengobatan.
Obat yang biasanya dipakai untuk meredakan angina adalah Nitrogliserin.
Terdapat 4 macam obat yang diberikan kepada penderita:
Beta-blocker Obat ini mempengaruhi efek hormon epinephrine dan norepinephrine pada jantung dan organ lainnya. Beta-blocker membatasi peningkatan denyut jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.
Nitrat (contohnya nitroglycerin). Nitrat menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh darah, terdapat dalam bentuk short-acting dan long-acting. Sebuah tablet nitroglycerin yang diletakkan di bawah lidah (sublingual) biasanya akan menghilangkan gejala angina dalam waktu 1-3 menit, dan efeknya berlangsung selama 30 menit.
Antagonis kalsium ( verapamil dan diltiazem) Obat ini mencegah pengkerutan pembuluh darah dan bisa mengatasi kejang arteri koroner. Antagonis kalsium juga efektif untuk mengobati variant angina.
Antiplatelet (contohnya aspirin) Aspirin terikat pada platelet dan mencegahnya membentuk gumpalan dalam dinding pembuluh darah, jadi aspirin mengurangi resiko kematian karena penyakit arteri koroner. Penderita yang alergi terhadap aspirin, bisa menggunakan triklopidin.
Unstable Angina
Unstable angina tidak diikuti pola. Hal ini dapat muncul dengan atau tanpa latihan fisik dan tidak dapat dikurangi dengan beristirahat atau menggunakan obat.
Unstable angina sangat berbahaya dan memerlukan penanganan segera. Ini merupakan tanda bahwa serangan jantung mungkin terjadi dalam waktu dekat.
PENANGANAN
Pada umumnya penderita unstable angina harus dirawat, agar pemberian obat dapat diawasi secara ketat dan terapi lain dapat diberikan bila perlu.
Penderita mendapatkan obat yaitu: Heparin (suatu antikoagulan yang mengurangi
pembentukan bekuan darah) Penghambat glikoprotein IIb/IIIa (misalnya
absiksimab atau tirofiban) - Aspirin.
Juga diberikan Beta-blocker dan nitroglycerin intravena untuk mengurangi beban kerja jantung.
Jika pemberian obat tidak efektif, mungkin harus dilakukan arteriografi koroner dan angioplasti atau operasi bypass.
Variant (Prinzmetal's) Angina Variant angina sangat jarang.
Biasanya muncul ketika sedang beristirahat. Nyeri bisa sangat hebat. Biasanya terjadi diwaktu antara tengah malam dan pagi hari. Angina tipe ini dapat dikurangi dengan obat.
Klasifikasi Angina menurut Canadian Cardiovaskular Society
Kelas 0 Pasien tidak mengalami angina atau gejala seperti angina
Kelas I Akitifitas fisik biasa (misal : berjalan, naik tangga) tidak menyebabkan angina atau gejala seperti angina. Gejala hanya timbul pada saat aktivitas yg lama, cepat, dan menegangkan sewaktu bekerja atau bersantai
Kelas II Pasien mengalami keterbatasan ringan pada aktivitas biasa akibat angina. Misalnya gejala dicetuskan oleh yang berikut ini :
AKTIVITAS Berjalan Menaiki 1 anak tangga Berjalan lebih dari 2 blok pada
tanah mendatar Berjalan menanjak Menaiki lebih dari 1 anak tangga
KEADAAN Berjalan cepat Setelah makan Pada cuaca dingin Pada saat banyak angin Saat stress emosional Beberapa jam setelah bangun Pada langkah kecepatan normal
Kelas III Pasien sangat mengalami keterbatasan aktivitas akibat angina. Misalnya, gejala dicetuskan engan berjalan 1 atau 2 blok pada jalan mendatar atau menaiki 1 anak tangga atau berkurang pada keadaan normal dan pada langkah kecepatan normal
Kelas IV Pasien mengalami angina saat istirahat atau dengan aktivitas fisik apapun
PROGNOSIS
Faktor penentu dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada penderita angina adalah :Umur, Luasnya penyakit arteri koroner, Beratnya gejala dan Yang terpenting adalah jumlah otot jantung yang masih berfungsi normal. Makin luas arteri koroner yang terkena atau makin buruk penyumbatannya, maka prognosisnya makin jelek.
Prognosis yang baik ditemukan pada penderita stable angina dan penderita dengan kemampuan memompa yang normal (fungsi otot ventrikelnya normal). Berkurangnya kemampuan memompa akan memperburuk prognosis.