anggaran TKL

10
Pengertian Anggaran tenaga kerja langsung ialah Suatu rencana yang menggambarkan berapa besarnya biaya tenaga kerja langsung yang harus dibayarkan pada setiap departemen produksi maupun secara keseluruhan selama satu periode dalam pelaksanaan proses produksi guna menghasilkan produk sesuai dengan rencana produksinya. Ciri-ciri 1. Besar kacilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsungdengan tingkat kegiatan produksi. 2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel. 3. Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yangkegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalampenentuan harga pokok) tk. langsung : adalah t.k. yang secara langsung berperan dalam proses produksi memiliki cicir sbb: besar kecilnya berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi. masuk biaya variabel kegiatan tk langsung dihubungkan dengan produk akhir. penentu harga pokok produk. t.k. tidak langsung, secara tidak langsung berperan dalam proses produksi, masuk ke dalam biaya overhead pabrik. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung: 1. Rencana produksi 2. Bagian/departemen yang digunakan untuk melakukan proses produksi 3. Standar penyelesaian produk, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk 4. System upah yang digunakan (menurut waktu per jam, hasil per unit, atau dengan insentif interval)

Transcript of anggaran TKL

Page 1: anggaran TKL

Pengertian Anggaran tenaga kerja langsung ialah Suatu rencana yang menggambarkan berapa besarnya biaya tenaga kerja langsung yang harus dibayarkan pada setiap departemen produksi maupun secara keseluruhan selama satu periode dalam pelaksanaan proses produksi guna menghasilkan produk sesuai dengan rencana produksinya.Ciri-ciri1. Besar kacilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsungdengan tingkat kegiatan produksi.2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel.3. Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yangkegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalampenentuan harga pokok)

tk. langsung : adalah t.k. yang secara langsung berperan dalam proses produksi memiliki cicir sbb:

• besar kecilnya berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi.

• masuk biaya variabel• kegiatan tk langsung dihubungkan dengan produk akhir.• penentu harga pokok produk.

t.k. tidak langsung, secara tidak langsung berperan dalam proses produksi, masuk ke dalam biaya overhead pabrik.

Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung:

1. Rencana produksi2. Bagian/departemen yang digunakan untuk melakukan proses produksi3. Standar penyelesaian produk, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan

satu unit produk4. System upah yang digunakan (menurut waktu per jam, hasil per unit, atau

dengan insentif interval)Hubungantenaga kerja langsung juga memiliki hubungan dengan anggaran produksi. Tenaga kerja langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Biasanya kesalahan yang terjadi pada pemilihan tenaga kerja akan mengakibatkan pengaruh terhadap harga barang yang dihasilkan, sehingga berpengaruh pula terhadap posisi perusahaan dalam persaingan. Jika harga barang yang dihasilkan menjadi lebih tinggi atau lebih rendah anggaran produksi akan menjadi sangat tidak efektif

Anggaran Tenaga kerja LangsungAnggaran Tenaga Kerja Langsung1. Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja

Page 2: anggaran TKL

Secara  struktural,  anggaran  tenaga  kerja   harus   sesuai   dengan   struktur rencana tahunan, oleh karena itu anggaran ini harus menunjukkan  biaya  dan  jam  kerja  langsung  menurut  tanggung  jawab,  menurut  waktu,  dan  menurut  produk. Apabila  waktu  kerja  standar  dan tarif upah rata-rata dikembangkan dengan cara yang  sehat  yang  mungkin  dapat  diterapkan  sehingga  penyusunan  budget  tenaga  kerja dapat dengan mudah dilaksanakan.Biaya kerja langsung sehari-hari terlepas dari  pengawasan  langsung.  Banyak perusahaan   mengembangkan standar-standar  kerja  yang  realistis  untuk banyak aktivitas. Standar ini dibandingkan dengan hasil  sebenarnya  dan  dilaporkan  setiap hari.Laporan ini pada dasarnya menunjukkan:1. Jam yang dikerjakan sebenarnya2. Jam standar untuk produksi sebenarnya3. Selisih waktuDisamping   biaya   kerja   langsung  sehari-hari,  kadang  laporan  juga  dibuat bulanan.  Di  dalam  laporan  ini  harus  menyajikan  imformasi  yang  sebenarnya, menurut  tanggung  jawab  mengenai  kerja  langsung  yang  dibandingkan  dengan   standart-standart yang telah ditetapkan. Laporan ini dimaksudkan manajemen untuk menilai status pengendalian. Laporan ini menggugah manajemen  untuk  melakukan  efisiensi  operasi  yang  lebih  tinggi.  Laporan  pelaksanaan  kerja  langsung  dapat   berupa:1. Laporan-laporan tersendiri  2. Dimasukkan dalam laporan departemen2. Perencanaan Upah Tenaga Kerja LangsungPada dasarnya Budget tenaga kerja sangat berhubungan erat dengan rencana laba tahunan, mengingat upah tenaga kerja merupakan pas biaya yang paling besar jika dibandingkan dengan biaya lainnya. Budget tenaga kerja harus  dikembangkan  menurut jam kerja langsung dan biaya kerja langsung dan juga harus dikembangkan menurut   tanggung  jawab  dan  menurut  priode  antara,  hal,  ini  penting  untuk penaksiran biaya produksi tiap produk. Banyak  perusahaan mengembangkan  label- label   tenaga   kerja   sebagai   cara   untuk   membantu   dalam   merencanakan dan mengendalikan  seluruh upah tenaga kerja. Dan perusahaan juga harus menetapkan  sistem upah yang digunakan, dibawah ini ada beberapa sistem upah, yaitu:1. Sistem upah harian2. Sistem upah perpotong3. Sistem upah bonus Berdasarkan sistem upah harian tiap karyawan diberi suatu jumlah untuk satu hari  kerja. Satu jumlah jam kerja tertentu biasanya terdiri hari standart dan oleh karena  sistem  upah  harian  sama  dengan  sistem  upah  per  jam.  Sistem  upah perpotong   berdasarkan   jumlah   upah   dari  pada   jumlah   barang   produksi  yang diproduksi karena menurut teori karyawan harus dibayar menurut  hasil  kerja  nyata. Dalam   sistem   upah   bonus   setiap   karyawan   dibayar   secara   harian   didalam memproduksi  sejumlah  minimum  tertentu,  dan  untuk  jumlah  diatas  minimum   karyawan menerima tambahan kompensasi berupa bonus yang biasanya  menurut  jumlah  potongannya.  Dari  penjelasan  dari  sistem  upah 

Page 3: anggaran TKL

ini,  jelaslah  sistem  upah  perpotonglah yang sesuai dengan atau untuk budget tenaga kerja.Disamping  mengenai  sistem  upah,  laporan  produksi  yang  dibuat  didalam  pabrik  harus  menunjukkan  dan  menggambarkan  banyaknya  jumlah  barang  yang  diproduksi  atau  unit  yang  diproduksi  dalam  satu  hari  atau  jam.  Dalam  laporan  tenaga kerja harus menunjukan ongkos tenaga kerja produk  itu,  sehingga  ongkos persatuan  tenaga  kerja  dapat  dengan  segera  ditentukan.  Namun  perlu  diketahui bahwa dalam penyusunan Budget tenaga kerja perlulah kiranya kita membuat suatu perencanaan  waktu  kerja  standart.  Di dalam perencanaan waktu kerja standart ada  empat macam rancangan yang umum digunakan, diantaranya adalah:1.  Studi-studi waktu dan gerakDi   dalam   studi   ini   di   analisa   kerja   yang   dibutuhkan   suatu   produk   (per departemen)   dengan   memperinci   sederetan   operasi   atau   aktivitas.   Pada umumnya  analisa  ini  dilakukan  oleh  para insinyur. Hasil dari analisa ini dapat digunakan  sebagai  dasar input dasar guna pengembangan kebutuhan-kebutuhan jam    kerja    langsung    untuk    memenuhi    kebutuhan    produksi    yang    telah direncanakan.  Studi  ini  umumnya  merupakan  pendekatan  kearah  penetapan   waktu kerja standart2.  Biaya standartPenelahaan   seksama   jam   kerja   langsung   pada   dasarnya   harus   dilakukan mengingat  didalam  akuntansi  biaya  digunakan  biaya-biaya  standart.  Didalam  biaya standart, penyimpangan-penyimpangan pasti terjadi.  Dan  penyimpangan  tersebut harus dibudgettir dari jam-jam kerja standart yang dimasukkan  dalam  rencana laba tahunan.3.  Penaksiran langsung oleh pengawasUntuk melakukan penaksiran ini pengawas harus bertumpu pada:a. Pertimbanganb. Pelaksanaan oleh departemen yang dilaporkan dari priode berjalanc. Bantuan dari pengawas.4.  Taksiran-taksiran statistik oleh kelompok stafPendekatan ini sering digunakan untuk departemen  produksi  yang  menghasilkan  produk lebih dari satu Rasio historis jam kerja langsung terhadap sesuatu ukuran produksi fisik dihitung dan kemudian  disesuaikan  dengan  perobahan-perobahan yang direncanakan dalam pusat tanggung jawab  itu.  Kebenaran  perhitungan  ini tergantung  pada  kebenaran catatan-catatan biaya. Kelemahan metode ini ialah  pemborosan-pemborosan diwaktu lalu diproyektir kewaktu akan datang.Dari   rancangan   diatas,   walaupun   suatu   metode    praktis    untuk    suatu departemen  belum  tentu  praktis  untuk  departemen  lain.  Jadi  prosedur-prosedur perlu   diperbaiki   terus   menerus   dan   prosedur   baru   yang   lebih   praktis   harus digunakan. 3. Tarif tenaga kerja langsung Jika mungkin untuk mengaitkan jumlah produksi dengan jam kerja langsung dan terhadap rencana tarif upah untuk tiap departemen produksi, maka perhitungan

Page 4: anggaran TKL

biaya  kerja  langsung  hanya  menyangkut  perkalian  satuan  dengan  yang  lainnya. Dalam suatu perusahaan tertentu mungkin terdapat satu departemen  produksi  atau  lebih dimana pendekatan langsung ini lebih praktis penggunaannya.Penentuan  tarif upah langsung rata-rata dalam suatu departemen produksi atau  pusat  biaya  tertentu biasanya tidak menimbulkan suatu problema yang gawat. Ancangan demikian yang dipilih menaksir tarif-tarif dengan jalan menghitung tenaga kerja langsung di departemen ini dan tarif upah mereka yang diharapkan. Kemudian menghitung rata-ratanya.Suatu  pendekatan  yang  kurang  cermat  terhadap  suatu  penentuan  rasio historis antara upah yang dibayar dengan jam kerja langsung yang dikerjakan  di departemen produksi. Rasio historis ini kemudian disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang  telah  berubah  atau  memang diharapkan berubah. Perlu dipahami, bahwa upah rata-rata  yang  didasarkan  pada  data  historis  hanya  berguna  untuk  perencanaan  waktu yang akan datang apabila terdapat konsistensi-konsistensi dalam aktivitas dan jam-jam yang dikerjakan ditetapkan dengan tarif yang berbeda.Dalam   beberapa   hal,   besar   departemen,   diversivitas   pekerjaannya,   dan variasi-variasi  dalam  upah  per  jam dapat berbeda, sehingga departemen ini harus dibagi lebih lanjut menjadi pusat-pusat biaya. Kemudian untuk rnasing-masing pusat biaya harus direncanakan taksiran kerja langsung dan tarifupah rata-rata tersendiri. Jika departemen akuntansi biaya menggunakan sistem harga pokok standart, maka  tarif  upah  standart  yang  digunakan untuk hal ini (penyusunan budget tenaga  kerja)  akan  tetapi  kita  perlu membudgetir selisih-selisih tarif upah tertentu antara kelonggaran-kelonggaran perencanaan budget.

Sistem Upah Dan Perencanaan Tingkat Upah

        Ada tiga sistem pembayaran upah, yaitu: 1. Sistem upah menurut waktu, yang menentukan bahwa besar kecilnya upah yang akan dibayarkan kepada masing-masing tenaga kerja, tergantung pad banyak sedikitnya waktu kerja mereka.Keuntungan sistem upah menurut waktu yaitu:

Para tenaga kerja tidak perlu terburu-buru di dalam menjalan kan pekerjaan, karena banyak-sedikitnya unit yang mampu mereka selesaikan tidak terpengaruh pada besar-kecilnya upah yang mereka terima. Dengan demikian kualitas barang yang diproduksi akan dapat terjaga.

Bagi para tenaga kerja yang kurang terampil, sistem upah ini dapat member ketengan dalam bekerja, karena walaupun mereka kurang bisa menyelesaikan unit yang banyak, mereka akan tetap memperoleh upah yang sama dengan yang diterima oleh tenaga kerja lain.

Kerugian sistem upah menurut waktu yaitu:

Page 5: anggaran TKL

Para tenaga kerja yang terampil akan mengalami kekecewaan, karena kelebihan mereka tidak dapat dimanfaatkan untuk memperoleh upah yang lebih besar dibandingkan para tenag kerja yang kurang terampil, sehingga tenaga kerja yang terampil kurang bersemangat dalam bekerja.

Adanya kecenderungan para pekerja untuk bekerja lamban, karena besar-kecilnya unit yang dihasilkan tidak berpengaruh pada besar-kecilnya upah yang mereka terima.

2. Sistem upah menurut unit hasil, yang menentukan besar-kecilnya upah yang diterima tenaga kerja , tergantung pada banyaknya unit yang dihasilkan. Semakin banyak unit yang dihasilkan , semakin banyak upah yang diterima.Keuntungan sistem upah menurut unit hasil yaitu:

Para tenaga kerja yang terampil akan mempunyai semangat kerja yang tinggi, dan akan menunjukkan kelebihan keterampilannya, karena besar-kecilnya unit yang dihasilkan akan menetukan besar-kecilnya upah yang akan mereka terima. Akibatnya produktivitas perusahaan meningkat.

Adanya kecenderungan pekerja untuk bekerja labih semangat, agar memperoleh upah yang lebih besar.

Kerugian sistem upah menurut unit hasil yaitu: Para pekerja akan bekerja terburu-buru, sehingga kualitas barang

kurang terjaga. Para pekerja yang kurang terampil akan selalu memperoleh upah

yang rendah, akibatnya mereka kurang mempunyai semangat kerja.

3. Sistem upah dengan insentif, yang menentukan besar-kecilnya upah yang akan dibayarkan kepada masing-masing tenaga kerja tergantung pada waktu lamanya bekerja, jumlah unit yang dihasilkan ditambah dengan insentif (tambahan upah) yang besar-kecilnya didasarkan pada prestasi dan keterampilan kerja pegawai. Sistem upah dengan insentif sering dianggap sebagai gabungan antara sistem upah menurut waktu dengan sistem upah menurut unit hasil. Sistem ini diharapkan akan memperoleh keuntungan dari kedua sistem tersebut. Namun sistem ini juga memilki kerugian, yaitu sistem ini memerlukan sistem administrasi yang rumit, sehingga memerlukan tambahan pegawai di bagian administrasi.

 Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan tarif upah, yaitu dengan:

Rata-rata tingkat upah. Penentuan tarif upah dalam suatu departemen atau pusat biaya dapat dilakukan dengan membuat estimasi jumlah pekerja dan tingkat upah, kemudian di hitung rata-rata upah.

Rasio historis. Rasio historis antara jumlah upah yang dibayar dengan jumlah jam kerja langsung dalam suatu departemen dapat berubah bila kondisi berubah.

Page 6: anggaran TKL

Standar akuntansi. Penetapan tarif upah dapat sama dengan standar akuntansi biaya. Hal ini hanya dapat diterapkan jika perusahaan telah memakai sistem akuntansi biaya standar untuk upah, sehingga tidak perlu dibedakan antara standar dengan yang dianggarkan

#

Fungsi Perencanaan Dan Pengendalian Anggaran Tenaga Kerja Langsung        Penyusunan anggaran kerja langsung yang baik, dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, yaitu sebagai berikut:1.    Penggunaan tenaga kerja lebih efisien.2.    Biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur lebih efisien.3.    Penghitungan harga pokok barang dapat dihitung secara tepat.4.    Alat pengendalian tenaga kerja langsung

Laporan pelaksanaan tenaga kerja langsung merupakan kelanjutan pelaksanaan untuk bahan mentah.Contoh :Data anggaran sebagai berikut :Produksi bulan Februari = 16.000 unit, dengan standar pemakaian tenaga kerja langsung = 2,5 jam per unit barang, tariff upah = Rp 100,00/jam.

Data realisasi sebagai berikut :Produksi bulan Februari = 15.000 unit yang menghabiskan 37.000 jam tenaga kerja langsung dan upah yang dibayarkan Rp 4.070.000,00.    Rencana                        Disesuaikan        Realisasi            Penyimpangan          Jumlah            %    Produksi                        16.000                15.000                    15.000            Standar Pemakaian TK    2,5 DLH                2,5 DLH            2,467 DLH          0,033 DLH        1%    Jumlah DLH                    40.000 DLH        37.500 DLH        37.000 DLH           +500 DLH         2%    Upah / DLH                    Rp.100,0             Rp 100,00            Rp 110,00                (Rp 10,00)        10%    Jumlah Upah                Rp  4000.000        Rp 3.750.000      Rp 4.070.000            (Rp 320.000)     8%Laporan pelaksanaan dan analisa variansi untuk data di atas adalah sebagai berikut:Analisa variansi:Penyimpangan efisiensi = (JTKL standar – JTKL actual) x tarif standar                                    = (37.500 – 37.000) x Rp 100,00 = Rp 50.000,00Penyimpangan upah   = (tarif standar – tarif aktual) x JTKL aktual                                 = Rp 100,00 – Rp 110,00) x 37.000                                = (Rp 370.000,00)Total variansi = Rp 50.000,00 +(Rp 370.000,00)                   = (Rp 320.000)