Anestesi Regional

2
YAYASAN KRISTEN KESEJAHTERAAN MARDI RAHAYU RS MARDI RAHAYU KUDUS JL. AGIL KUSUMADYA 110 KUDUS JAWA TENGAH 59346 TLP. (0291) 438234, 088802530101, Fax.434711,438398 e-mail [email protected] Form/MP/YM/04.60/Rev.00 RM.RI 06.3.39 Label Identitas Pasien DOKUMENTASI PEMBERIAN INFORMASI ANESTESI REGIONAL Dokter pelaksana tindakan Tanggal : Pemberi informasi Penerima informasi / pemberi persetujuan * JENIS TINDAKAN ISI INFORMASI Tanda ( ) 1 Diagnosis 2 Dasar Diagnosis 3 Tindakan Kedokteran Anestesi Regional : Anestesi Spinal Anestesi Epidural Anestesi Caudal Block 4 Indikasi Tindakan Pembiusan untuk operasi 5 Tata Cara 1. Spinal atau epidural adalah salah satu tehnik anestesi regional yang hanya meliputi daerah perut ke bawah ( perut sampai ujung kaki) dengan pasien sadar tanpa merasa sakit. Bila pasien menginginkan tidur maka dokter anestesi dapat memberi obat tidur melalui suntikan. 2. Untuk spinal, obat bius lokal disuntikkan dengan memakai jarum yang sangat kecil di daerah punggung bawah ke arah tulang belakang ( ukuran jarum 26G, 27G,29G ) 3. Untuk epidural, tempat suntikan sama dengan spinal tapi memakai jarum yang ukuran lebih besar ( 18G ). Penusukan jarum epidural ini didahului oleh pemberian obat bius lokal ditempat penusukan agar tidak sakit. Kemudian melalui jarum epidural tersebut dimasukkan selang kecil kedalam pinggiran tulang belakang.selang ini berfungsi untuk menyalurkan obat ke syaraf yang ada di pinggiran tulang belakang. a. Untuk tindakan anestesi epidural single bisa dilakukan tanpa menggunakan selang kecil / kateter epidural b. Sedangkan tindakan anestesi epidural countinue harus menggunakan kateter epidural. 4. Untuk anestesi countinue block, pasien diposisikan miring ke salah satu posisi / tengkurap untuk mengindentifikasi tulang ekor dan melakukan penyuntikan anestesi local 5. Penyuntikan jarum spinal maupun epidural dilakukan pada pasien dalam posisi duduk membungkuk atau miring ke salah satu sisi dengan kedua tungkai dilipat ke arah perut dan kepala menunduk. Pada waktu penyuntikkan obat bius lokal kedalam tulang belakang pada awalnya akan terasa hangat di punggung, kemudian akan merasa kesemutan pada kedua tungkai, dan lama kelamaan kedua tungkai akan terasa berat dan pada akhirnya tidak dapat digerakkan, seolah-olah kedua tungkai hilang. 6. Pada awal tindakan anestesi di bagian perut pasien masih bisa merasakan sentuhan, gosokan, dan cubitan tapi lama kelamaan tidak akan merasakan apa-apa lagi. Hilang rasa ini bisa berlangsung 2 sampai 3 jam

description

gg

Transcript of Anestesi Regional

Page 1: Anestesi Regional

YAYASAN KRISTEN KESEJAHTERAAN MARDI RAHAYU

RS MARDI RAHAYU KUDUSJL. AGIL KUSUMADYA 110

KUDUS – JAWA TENGAH 59346TLP. (0291) 438234, 088802530101, Fax.434711,438398

e-mail [email protected]

Form/MP/YM/04.60/Rev.00 RM.RI 06.3.39

Label Identitas Pasien

DOKUMENTASI PEMBERIAN INFORMASIANESTESI REGIONAL

Dokter pelaksana tindakan Tanggal :

Pemberi informasi

Penerima informasi /pemberi persetujuan *

JENIS TINDAKAN ISI INFORMASITanda

( √)1 Diagnosis

2 Dasar Diagnosis

3 Tindakan Kedokteran Anestesi Regional : Anestesi Spinal Anestesi Epidural Anestesi Caudal Block

4 Indikasi Tindakan Pembiusan untuk operasi

5 Tata Cara 1. Spinal atau epidural adalah salah satu tehnik anestesi regional yanghanya meliputi daerah perut ke bawah ( perut sampai ujung kaki)dengan pasien sadar tanpa merasa sakit. Bila pasien menginginkantidur maka dokter anestesi dapat memberi obat tidur melaluisuntikan.

2. Untuk spinal, obat bius lokal disuntikkan dengan memakai jarumyang sangat kecil di daerah punggung bawah ke arah tulangbelakang ( ukuran jarum 26G, 27G,29G )

3. Untuk epidural, tempat suntikan sama dengan spinal tapi memakaijarum yang ukuran lebih besar ( 18G ). Penusukan jarum epiduralini didahului oleh pemberian obat bius lokal ditempat penusukanagar tidak sakit. Kemudian melalui jarum epidural tersebutdimasukkan selang kecil kedalam pinggiran tulang belakang.selangini berfungsi untuk menyalurkan obat ke syaraf yang ada dipinggiran tulang belakang.a. Untuk tindakan anestesi epidural single bisa dilakukan tanpa

menggunakan selang kecil / kateter epiduralb. Sedangkan tindakan anestesi epidural countinue harus

menggunakan kateter epidural.4. Untuk anestesi countinue block, pasien diposisikan miring ke salah

satu posisi / tengkurap untuk mengindentifikasi tulang ekor danmelakukan penyuntikan anestesi local

5. Penyuntikan jarum spinal maupun epidural dilakukan pada pasiendalam posisi duduk membungkuk atau miring ke salah satu sisidengan kedua tungkai dilipat ke arah perut dan kepala menunduk.Pada waktu penyuntikkan obat bius lokal kedalam tulang belakangpada awalnya akan terasa hangat di punggung, kemudian akanmerasa kesemutan pada kedua tungkai, dan lama kelamaan keduatungkai akan terasa berat dan pada akhirnya tidak dapat digerakkan,seolah-olah kedua tungkai hilang.

6. Pada awal tindakan anestesi di bagian perut pasien masih bisamerasakan sentuhan, gosokan, dan cubitan tapi lama kelamaan tidakakan merasakan apa-apa lagi. Hilang rasa ini bisa berlangsung 2sampai 3 jam

Page 2: Anestesi Regional

YAYASAN KRISTEN KESEJAHTERAAN MARDI RAHAYU

RS MARDI RAHAYU KUDUSJL. AGIL KUSUMADYA 110

KUDUS – JAWA TENGAH 59346TLP. (0291) 438234, 088802530101, Fax.434711,438398

e-mail [email protected]

Form/MP/YM/04.60/Rev.00 RM.RI 06.3.39

Label Identitas Pasien

7. Untuk anestesi epidural continue dan caudal block continue, obatbius lokal bisa ditambah terus melalui selang epidural sesuailamanya operasi.

6 Tujuan Menghambat rangsangan rasa dan gerak didaerah yang terblock, olehobat anestesi lokal, sehingga menghilangkan rasa nyeri dan terjadirelaksasi.

7 Risiko 1. Alergi obat anestesi local2. Kesulitan b.a.k (buang air kecil) / b.a.b (buang air besar). Tidak

merasakan rangsangan b.a.k / b.a.b selama 24 jam setelahpenyuntikan.

3. Nyeri kepala (PDPH) setelah penyuntikan terjadi terutama bilamengalami dehirdrasi setelah pembiusan atau kesalahan posisisetelah pembiusan. Nyeri kepala muncul pada hari ke 2 atau ke 3dan menghilang setelah 5 – 7 hari.

4. Mual, muntah, menggigil sesudah pembiusan.5. Hypotensi selama dan sesudah operasi, terutama bila pasien dalam

kondisi dehirdrasi.6. Efek spinal atau epidural tinggi; bisa menyebabkan sesak nafas.7. Infeksi tempat penyuntikan.8. Kelumpuhan atau kesemutan atau rasa baal yang memanjang.

8 Komplikasi 1. Alergi obat anestesi local2. Kesulitan b.a.k (buang air kecil) / b.a.b (buang air besar). Tidak

merasakan rangsangan b.a.k / b.a.b selama 24 jam setelahpenyuntikan.

3. Nyeri kepala (PDPH) setelah penyuntikan terjadi terutama bilamengalami dehirdrasi setelah pembiusan atau kesalahan posisisetelah pembiusan. Nyeri kepala muncul pada hari ke 2 atau ke 3dan menghilang setelah 5 – 7 hari.

4. Mual, muntah, menggigil sesudah pembiusan.5. Hypotensi selama dan sesudah operasi, terutama bila pasien dalam

kondisi dehirdrasi.6. Infeksi tempat penyuntikan.7. Kelumpuhan atau kesemutan atau rasa baal yang memanjang.

9 Prognosis Sesuai dengan penyakit penyerta, kondisi pasien pre anestesi

10 Alternatif -

Dengan ini menyatakan bahwa saya Dokter …………………………...…...……… telahmenerangkan hal - hal di atas secara benar dan jelas serta memberikan kesempatan untukbertanya dan / atau berdiskusi

Tanda tangan

Dengan ini menyatakan bahwa saya / keluarga pasien ………………………………… telahmenerima informasi sebagaimana di atas yang saya beri tanda (√) di kolom kanannya sertatelah diberi kesempatan untuk bertanya / berdiskusi, dan telah memahaminya.

Tanda tangan

* Bila pasien tidak berkompeten atau tidak mau menerima informasi, maka penerima informasi adalah wali ataukeluarga terdekat ( Suami /Isteri/Anak/ Orang tua/Saudara kandung )