Anemometer

12
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi iklim yang telah mengalami perubahan akibat pemanasan global sangat tidak menentu. Hal ini menyebabkan arah dan kecepatan angin bisa berubah-ubah setiap saat. Padahal dalam aspek pertanian arah dan kecepatan angin sangat mempengaruhi terjadinya hujan. Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Angin dalam proses pertanian sangat berpengaruh. Angin dapat membantu penyerbukan bunga, sebagai contoh pada tanaman padi. Angin membantu petani mengairi sawah mereka. Sebab angin membantu menggerakkan kincir angin yang dibuat petani untuk mengambil air dari dalam sumur. Bila kincir angin itu bergerak maka air dari dalam sumur akan naik ke permukaan kemudian air dialirkan ke sawah. Ada lagi manfaat angin yang sangat menakjubkan. Angin membawa awan-awan yang mengadung air ke suatu tempat untuk diturunkan hujan di tempat tersebut. Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain. Saat ini angin dapat dibuat. Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak

description

laporan anemometer

Transcript of Anemometer

Page 1: Anemometer

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi iklim yang telah mengalami perubahan akibat pemanasan global

sangat tidak menentu. Hal ini menyebabkan arah dan kecepatan angin bisa

berubah-ubah setiap saat. Padahal dalam aspek pertanian arah dan kecepatan

angin sangat mempengaruhi terjadinya hujan. Udara yang bergerak dan berpindah

tempat disebut angin. Angin dalam proses pertanian sangat berpengaruh. Angin

dapat membantu penyerbukan bunga, sebagai contoh pada tanaman padi. Angin

membantu petani mengairi sawah mereka. Sebab angin membantu menggerakkan

kincir angin yang dibuat petani untuk mengambil air dari dalam sumur.

Bila kincir angin itu bergerak maka air dari dalam sumur akan naik ke

permukaan kemudian air dialirkan ke sawah. Ada lagi manfaat angin yang sangat

menakjubkan. Angin membawa awan-awan yang mengadung air ke suatu tempat

untuk diturunkan hujan di tempat tersebut.

Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah

yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi

serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga

menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh

pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke

tempat lain.

Saat ini angin dapat dibuat. Angin buatan dapat dibuat dengan

menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara

sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan,

kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan.

Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik,

pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya. Secara alami kita

bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk

menciptakan angin.

1.2 Tujuan

Page 2: Anemometer

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara

menggunakan anemometer dan cara membacanya.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Angin

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan

juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari

tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila udara

dipanaskan, maka udara akan memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih

ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya

berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah

tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara

menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan

turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.

2.1.1 Jenis-jenis angin

a. Angin laut

Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang

umumnya terjadi pada siang hari.

b. Angin darat

Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang

umumnya terjadi pada saat malam hari.

c. Angin lembah

Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah

puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.

d. Angin gunung

Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah

gunung yang terjadi pada malam hari.

e. Angin Fohn

Angin Fohn adalah angin yang terjadi setelah hujan orografis. angin yang

bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda.

Page 3: Anemometer

Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang

tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang

jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering. Angin ini bersifat panas dan

merusak.

Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin

ini daya tahan tubuhnya akan menurun.

f. Angin Munsoon

Angin Munsoon adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3

bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan

yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada

setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun

berikutnya bertiup angin laut yang basah. Pada bulan Oktober – April, matahari

berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak

memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat

pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat

tekanan udara tinggi (kompresi).

Page 4: Anemometer

BAB 3METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Februari 2015. Di jurusan

Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah meteran, blower,

anemometer, dan alat-alat tulis.

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Hidupkan blower dengan cara menekan tombol “on/off” pada bagian

belakang blower.

3. Atur katup blower sesuai kebutuhan, apakah ingin tertutup, terbuka

setengah, ataupun terbuka sepenuhnya.

4. Ukur jarak dari blower sepanjang 10 cm, 20 cm, dan 30 cm.

5. Hidupkan anemometer dengan menekan tombol “on/off” dan letakkan

kincir anemometer pada jarak 10 cm.

6. Tekan tombol “max/min” pada anemometer dan catat kecepatan angin

yang tertera pada layar anemometer.

7. Lakukan hal yang sama pada jarak 20 cm dan 30 cm.

Page 5: Anemometer

BAB 4HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Anemoemeter dengan katup tertutup

Jarak (cm)Kecepatan

Maksimum (km/jam) Minimum (km/jam)

10 28,4 28,0

20 27,4 26,1

30 23,4 20,8

Anemometer dengan katup setengah terbuka

Jarak (cm)Kecepatan

Maksimum (km/jam) Minimum (km/jam)

10 38,2 36,8

20 25,1 25,6

30 22,4 21,7

Anemometer dengan katup terbuka penuh

Jarak (cm)Kecepatan

Maksimum (km/jam) Minimum (km/jam)

10 46,6 46,2

20 41,9 37,0

30 38,6 37,4

4.2 Pembahasan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil seperti yang

tertera di atas. Pada percobaan pengukuran kecepatan angin menggunakan blower

Page 6: Anemometer

dengan katup tertutup, kecepatan angin yang dihasilkan kecil. Hal ini terjadi

karena tidak ada penambahan udara atau udara yang masuk dari luar blower

sehingga kecepatan angin hanya berdasarkan kecepatan dari perputaran motor

penggerak yang berada di dalam blower. Jarak pengukuran juga dapat

mempengaruhi hasil pengukuran kecepatan angin, jika dilihat dari hasil di atas

maka pada jarak 10 cm kecepatan angin yang terukur adalah sebesar 28,4 km/jam.

Namun, pada jarak 20 cm dan 30 cm kecepatan angin menurun menjadi 27,4

km/jam dan turun kembali ke kecepatan 23,4 km/jam. Hal ini membuktikan

bahwa semakin jauh jarak suatu objek dari arah datangnya angin maka kecepatan

angin yang diterima objek tersebut akan lebih kecil jika dibandingkan denga objek

yang berada di dekat arah datangnya angin.

Pengukuran pada blower dengan katup setengah terbuka, terjadi

penambahan aliran udara akibat dibukanya sedikit katup udara pada blower. Hal

ini menyebabkan bertambahnya kecepatan aliran udara pada blower sehingga

hasil pengukuran dengan menggunakan anemometer menunjukkan keinaikan

yaitu pada jarak 10 cm, kecepatan angin yang terukur adalah sebesar 38,2 km/jam,

jarak 20 cm kecepatan angin yang terukur adalah 25,1 km/jam, dan kecepatan

angin pada jarak 30 cm adalah 22,4 km/jam.

Pengukuran pada blower dengan katup terbuka sepenuhnya menghasilkan

udara yang lebih kencang dan cepat, hal ini disebabkan karena udara dari luar

blower ikut tersedot masuk ke dalam blower sehingga udara pada blower

bertambah. Hasil pengukuran dari blower dengan katup terbuka sepenuhnya ini

pada jarak 10 cm, 20 cm, dan 30 cm berturut-turut adalah sebesar 46,6 km/jam,

41,9 km/jam, 38,6 km/jam.

Pada proses pengukurannya, setelah pengukuran anemometer di satu titik

maka anemometer harus dimatikan, hal ini dimaksudkan agar hasil pengukuran

nilai maksimum anemometer tidak terjadi error, karena hasil pembacaan nilai

maksimum di titik selanjutnya akan menggunakan nilai maksimum di jarak

sebelumnya dan hasil pengukuran akan salah. Jika pada pengukuran nilai

maksimum dan minimum kecepatan angin mengalami kesalahan seperti nilainya

terus berubah-ubah, sama atau bahkan lebih tinggi, maka anemometer harus

Page 7: Anemometer

disetel ulang dengan cara menghidupkan ulang anemometer tersebut agar hasil

pengukuran tidak mengalami kesalahan.

BAB 5PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat di ambil pada praktikum ini adalah sebagai

berikut.

1. Anemometer adalah alat untuk mengukur kecepatan angin.

2. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara

rendah

3. Jarak anemometer dengan blower mempengaruhi kecepatan angin yang

terukur.

4. Keadaan katup pada blower mempengaruhi kecepatan angin yang

dihasilkan oleh blower.

5. Ketinggian juga mempengaruhi kecepatan angin.

5.2 Saran

Dalam praktikum ini sebaiknya anemometer yang digunakan perlu diganti,

karena anemometer ini sering mengalami kesalahan seperti menunjukkan nilai

yang selalu berubah-ubah.

Page 8: Anemometer

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Anemometer. (online pada http://

http://id.wikipedia.org/wiki/Anemometer. Diakses pada 10 maret 2015)

Anonim. 2015. Pengertian anemometer dan jenisnya. (online pada http://

http://www.penguji.com/pengertian-anemometer-dan-jenisnya/. Diakses

pada 11 maret 2015)

Anonim. 2014. Pengertian anemometer. (online pada http://

http://www.pengertianahli.com/2014/06/pengertian-anemometer.html.

Diakses pada 11 maret 2015)

Agusra. 2011. Artikel anemometer. (online pada http:// http://artikeldanmakalah-

agusra.blogspot.com/2011/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-

none.html. Diakses pada 11 maret 2015)

Guslim. 2009. Agroklimatologi. USU Press. Medan.

Page 9: Anemometer

Lampiran Gambar