Anemia Defisiensi Besi Refarat
-
Upload
tabita-jane-siburian -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of Anemia Defisiensi Besi Refarat
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
1/20
Pendahuluan
Hingga saat ini di indonesia masih terdapat 4 masalah gizi utama yaitu KKP (Kurang
Kalori Protein), Kurang vitamin A, Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI) dan kurang zat
besi yang disebut Anemia Gizi
!ampai saat ini salah satu masalah yang belum nampak menun"ukkan titik terangkeberhasilan penanggulangannya adalah masalah kekurangan zat besi atau dikenal dengan
sebutan anemia gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling umum di"umpai
terutama di negara#negara sedang berkembang Anemia gizi pada umumnya di"umpai pada
golongan ra$an gizi yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah, anak peker"a
atau buruh yang berpenghasilan rendah
Prevalensi anemia gizi yang tinggi pada anak sekolah memba$a akibat negati% yaitu
rendahnya kekebalan tubuh sehingga menyebabkan tingginya angka kesakitan &engan
demikian konsekuensi %ungsional dari anemia gizi menyebabkan menurunnya kualitas
sumber daya manusia
Khusus pada anak balita, keadaan anemia gizi se'ara perlahan # lahan akan
menghambat pertumbuhan dan perkambangan ke'erdasan, anak # anak akan lebihmudah
terserang penyakit karena penurunan daya tahan tubuh, dan hal ini tentu akan melemahkan
keadaan anak sebagai generasi penerus
Penyebab utama anemia gizi adalah konsumsi zat besi yang tidak 'ukup dan absorbsi
zat besi yang rendah dan pola makan yang sebagian besar terdiri dari nasi dan menu yang
kurang beraneka ragam !elain itu in%estasi 'a'ing tambang memperberat keadaan anemia
yang diderita pada daerah#daerah tertentu terutama daerah pedesaan Anemia gizi "uga
dipengaruhi oleh %aktor#%aktor lain seperti sosial ekonomi, pendidikan, status gizi dan pola
makan, %asilitas kesehatan, pertumbuhan, daya tahan tubuh dan in%eksi aktor %aktor
tersebut saling berkaitan
!elama ini upaya penanggulangan anemia gizi masih di%okuskan pada sasaran ibuhamil, sedangkan kelompok lainnya seperti bayi, anak balita, anak sekolah dan buruh
berpenghasilan rendah belum ditangani Padahal dampak negati% yang ditumbuhkan anemia
gizi pada anak balita sangatlah serius, karena mereka sedang dalam tumbuh kembang yang
'epat, yang nantinya akan berpengaruh terhadap perkembangan ke'erdasannya *engingat
mereka adalah penentu dari tinggi rendahnya kualitas pemuda dan bangsa kelak
Penganganan sedini mungkin sangatlah berarti bagi kelangsungan pembangunan+
1
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
2/20
Pembahasan
++ &e%inisi
Anemia dide%inisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalamdarah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang yang bersangkutan
Kelompok ditentukan menurut umur dan "enis kelamin, seperti yang terlihat di dalam
tabel di ba$ah ini+
Kelompok Umur Hemoglobin
Anak
&e$asa
bulan s-d tahun
tahun s-d +4 tahun
.akilaki
/anita
/anita hamil
++
+0
+1
+0
++
2abel + 3atas normal Kadar Hemoglobin
!alah satu bentuk anemia yang paling sering di"umpai, terutama di daerah
tropis atau di daerah dunia ketiga, karena sangat berkaitan erat dengan tara% ekonomi,
adalah anemia de%isiensi besi
Anemia de%isiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya 'adangan
besi tubuh sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, yang pada
akhirnya pembentukan hemoglobin berkurang Kelainan ditandai oleh besi serum
menurun, 2I3 (total iron binding 'apa'ity) meningkat, saturasi trans%erin menurun,
%eritin serum neurun, penge'atan besi sumsum tulang negati%, dan adanya respon
terhadap pengobatan dengan preparat besi
Kriteria anemia yang digunakan di Indonesia adalah5
Hemoglobin 6+7g-d.
Hemtokrit 6178
9ritrosit 60,: "uta-mm1
&e%isiensi besi merupakan hasil dari absorpsi besi yang tidak adekuat dalam
mengakomodasi peningkatan kebutuhan semasa pertumbuhan ataupun hasil dari
balans negati% besi "angka pan"ang Kedua situasi tersebut menyebabkan penurunan
'adangan besi0
Keadaan de%isiensi besi dapat disertai ataupun tidak dengan anemia de%isiensi
besi
!eorang anak yang mulamula berada di dalam keseimbangan besi kemudianmenu"u ke keadaan anemia de%isiensi besi akan melalui 1 stadium yaitu5
!tadium I5 Hanya ditandai oleh kekurangan persediaan besi di dalam depot
Keadaan ini dinamakan stadium deplesi besi Pada stadium ini baik kadar besi
di dalam serum maupun kadar hemoglobin masih normal Kadar besi di dalam
depot dapat ditentukan dengan pemeriksaan sitokimia "aringan hati atau
sumsum tulang &isamping itu kadar %eritin-saturasi trans%erin di dalam
serumpun dapat men'erminkan kadar besi di dalam depot
!tadium II5 *ulai timbul bila persediaan besi hampir habis Kadar besi di
dalam serum mulai menurun tetapi kadar hemoglobin di dalam darah masih
normal Keadaan ini disebut stadium de%isiensi besi
2
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
3/20
!tadium III5 Keadaan ini disebut anemia de%isiensi besi !tadium ini ditandai
oleh penurunan kadar hemoglobin *;, *H, *H disamping penurunan
kadar %eritin dan kadar besi di dalam serum
Hasil penelitian di 3agian Ilmu Kesehatan Anak K
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
4/20
&alam memenuhi kebutuhan akan zat gizi, dikenal dua istilah ke'ukupan
(allo$an'e) dan kebutuhan gizi (reBuirement) Ke'ukupan menun"ukkan
ke'ukupan rata # rata zat gizi setiap hari bagi hampir semua orang menurut
golongan umur, "enis kelamin, ukuran tubuh dan akti%itas untuk men'apai dera"at
kesehatan yang optimal !edangkan kebutuhan gizi menun"ukkan banyaknya zatgizi minimal yang diperlukan masing # masing individu untuk hidup sehat &alam
ke'ukupan sudah dihitung %aktor variasi kebutuhan antar individu, sehingga
ke'ukupan ke'uali energi, setingkat dengan kebutuhan ditambah dua kali
simpangan baku &engan demikian ke'ukupan sudah men'akup lebih dari C>,?8
populasi
Pada bayi, anak dan rema"a yang mengalami masa pertumbuhan perlu
ditambahkan kepada "umlah zat besi yang dikeluarkan le$at basal Kebutuhan zat
besi relati% lebih tinggi pada bayi dan anak daripada orang de$asa apabila
dihitung berdasarkan per kg berat badan 3ayi yang berumur diba$ah + tahun, dan
anak berumur # + tahun membutuhkan "umlah zat besi sama banyaknya denganlaki # laki de$asa 2etapi berat badannya dan kebutuhan energi lebih rendah
daripada laki # laki de$asa
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
5/20
!kema + Proses metabolisme besi pada tubuh
!etiap hari turn over zat besi ini ber"umlah 1? mg, tetapi tidak semuanya
harus didapatkan dari makanan !ebagian besar yaitu sebanyak 14 mg didapat dari
penghan'uran sel # sel darah merah tua, yang kemudian disaring oleh tubuh untuk
dapat dipergunakan lagi oleh sumsum tulang untuk pembentukan sel # sel darah
merah baru Hanya + mg zat besi dari penghan'uran sel # sel darah merah tua
yang dikeluarkan oleh tubuh melalui kulit, saluran pen'ernaan dan air ken'ing
Dumlah zat besi yang hilang le$at "alur ini disebut sebagai kehilangan basal (iron
basal losses)
+04 Penyerapan zat besi
Absorbsi zat besi dipengaruhi oleh banyak %aktor yaitu5
Kebutuhan tubuh akan besi, tubuh akan menyerap sebanyak yang
dibutuhkan 3ila besi simpanan berkurang, maka penyerapan besi akan
meningkat
=endahnya asam klorida pada lambung (kondisi basa) dapat menurunkan
penyerapan Asam klorida sehingga akan mereduksi e1E men"adi e0E
yang lebih mudah diserap oleh mukosa usus
Adanya vitamin gugus !H (sul%idril) dan asam amino sul%ur dapat
meningkatkan absorbsi karena dapat mereduksi besi dalam bentuk %erri
men"adi %erro ;itamin dapat meningkatkan absorbsi besi dari makanan
melalui pembentukan kompleks %erro askorbat Kombinasi 077 mg asam
askorbat dengan garam besi dapat meningkatkan penyerapan besi sebesar 0?
?78
Kelebihan %os%at di dalam usus dapat menyebabkan terbentuknya kompleks
besi %os%at yang tidak dapat diserap Adanya %itat "uga akan menurunkan ketersediaan e
5
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
6/20
Protein he$ani dapat meningkatkan penyerapan e
ungsi usus yang terganggu, misalnya diare dapat menurunkan penyerapan
e
Penyakit in%eksi "uga dapat menurunkan penyerapan e
@at besi diserap di dalam duodenum dan "e"unum bagian atas melaluiproses yang kompleks Proses ini meliputi tahap # tahap utama sebagai berikut 5
3esi yang terdapat di dalam bahan pangan, baik dalam bentuk e1E atau
e0E mula # mula mengalami proses pen'ernaan
&i dalam lambung e1E larut dalam asam lambung, kemudian diikat oleh
gastro%erin dan direduksi men"adi e0E
&i dalam usus e0E dioksidasi men"adi 91E e1E selan"utnya berikatan
dengan apo%eritin yang kemudian ditrans%ormasi men"adi %eritin,
membebaskan e0E ke dalam plasma darah
&i dalam plasma, e0E dioksidasi men"adi e1E dan berikatan dengantrans%eritin 2rans%eritin mengangkut e0E ke dalam sumsum tulang untuk
bergabung membentuk hemoglobin 3esi dalam plasma ada dalam
keseimbangan
2rans%errin mengangkut e0E ke dalam tempat penyimpanan besi di dalam
tubuh (hati, sumsum tulang, limpa, sistem retikuloendotelial), kemudian
dioksidasi men"adi e1E e1E ini bergabung dengan apo%erritin
membentuk %erritin yang kemudian disimpan, besi yang terdapat pada
plasma seimbang dengan bentuk yang disimpan
Pada bayi, absorbsi zat besi dari A!I meningkat dengan bertambah tuanyaumur bayi Perubahan ini ter"adi lebih 'epat pada bayi yang lahir prematur dari
pada bayi yang lahir 'ukup bulan Dumlah zat besi akan terus berkurang apabila
susu dien'erkan dengan air untuk diberikan kepada bayi
/alaupun "umlah zat besi dalam A!I rendah, tetapi absorbsinya paling
tinggi !ebanyak 4C8 zat besi dalam A!I dapat diabsorbsi oleh bayi !edangkan
susu sapi hanya dapat diabsorbsi sebanyak +7 # +08 zat besi Kebanyakan susu
%ormula untuk bayi yang terbuat dari susu sapi di%orti%ikasikan dengan zat besi
=ata # rata besi yang terdapat diabsorbsi dari susu %ormula adalah 48
Pada $aktu lahir, zat besi dalam tubuh kurang lebih >? mg-kg berat badan,
dan reserve zat besi kira # kir 0?8 dari "umlah ini Pada umur # : minggu,
ter"adi penurunan kadar Hb dari yang tertinggi pada $aktu lahir men"adi rendah
Hal ini disebabkan karena ada perubahan besar pada sistem erotropoiesis sebagai
respon terhadap deliveri oksigen yang bertambah banyak kepada "aringan kadar
Hb menurun sebagai akibat dari penggantian sel # sel darah merah yang
diproduksi sebelum lahir dengan sel # sel darah merah baru yang diproduksi
sendiri oleh bayi Persentase zat besi yang dapat diabsorbsi pada umur ini rendah
karena masih banyaknya reserve zat besi dalam tubuh yang diba$ah se"ak lahir
!esudah umur tersebut, sistem eritropoesis ber"alan normal dan men"adi lebih
e%ekti% Kadar Hb naik dari terendah ++ mg-+77 ml men"adi +0,? g-+77 ml, padabulan # bulan terakhir masa kehidupan bayi
6
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
7/20
3ayi yang lahir dengan 33.= mempunyai reverse zat besi yang lebih
rendah dari bayi yang normal yang lahir dengan berat badan 'ukup, tetapi rasio zat
besi terhadap berat badan adalah sama 3ayi ini lebih 'epat tumbuhnya dari pada
bayi normal, sehingga reserve zat besi lebih 'epat bisa habis Fleh sebab itu
kebutuhan zat besi pada bayi ini lebih besar dari pada bayi normal Dika bayi33.= mendapat makanan yang 'ukup mengandung zat besi, maka pada usia C
bulan kadar Hb akan dapat menyamai bayi yang normal
Prevalensi anemia yang tinggi pada anak balita umumnya disebabkan
karena makanannya tidak 'ukup banyak mengandung zat besi sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhannya, terutama pada negara sedang berkembang dimana
serelia dipergunakan sebagai makanan pokok aktor budaya "uga berperanan
penting, bapak mendapat prioritas pertama mengkonsumsi bahan makanan
he$ani, sedangkan anak dan ibu mendapat kesempatan yang belakangan !elain
itu erat yang biasanya terdapat dalam makanannya turut pula menghambat
absorbsi zat besi+
+1 9pidemiologi
!e'ara epidemiologi, prevalens tertinggi ditemukan pada akhir masa bayi dan
a$al masa kanakkanak diantaranya karena terdapat de%isiensi besi saat kehamilan
dan per'epatan tumbuh masa kanakkanak yang disertai rendahnya asupan besi dari
makanan, atau karena penggunaan susu %ormula dengan kadar besi kurang !elain itu
A&3 "uga banyak ditemukan pada masa rema"a akibat per'epatan tumbuh, asupan
besi yang tidak adekuat dan diperberat oleh kehilangan darah akibat menstruasi pada
rema"a puteri &ata !K=2 tahun 077> menun"ukkan prevalens A&3 Angka ke"adian
anemia de%isiensi besi (A&3) pada anak balita di Indonesia sekitar 474?8 !urvai
Kesehatan =umah 2angga (!K=2) tahun 077+ menun"ukkan prevalens A&3 pada
bayi 7 bulan, bayi +0 bulan, dan anak balita berturutturut sebesar +,18, 4,:8
dan 4:,+84
+4 9tiologi
Penyebab anemia de%isiensi besi menurut umur yaitu5+,4
3ayi kurang dari + tahun
- adangan besi kurang, al karena bayi berat lahir rendah, prematuritas,
lahir kembar, A!I ekslusi% tanpa suplementasi besi, susu %ormula rendah
besi, pertumbuhan 'epat dan anemia selama kehamilan
- Alergi protein susu sapi
Anak umur +0 tahun
- Asupan besi kurang akibat tidak mendapat makanan tambahan atau minum
susu murni berlebih
- Fbesitas
- Kebutuhan meningkat karena in%eksi berulang - kronis
- *alabsorbsi
Anak umur 0? tahun
7
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
8/20
- Asupan besi kurang karena "enis makanan kurang mengandung e "enis
heme atau minum susu berlebihan
- Fbesitas
- Kebutuhan meningkat karena in%eksi berulang - kronis baik bakteri, virus
ataupun parasit)
- Kehilangan berlebihan akibat perdarahan (divertikulum *e'kel - poliposis
dsb)
Anak umur ? tahunrema"a
- Kehilangan berlebihan akibat perdarahan(al in%estasi 'a'ing tambang)
- *enstruasi berlebihan pada rema"a puteri
!elain itu, anemia gizi pada bayi dan anak "uga dapat diakibatkan absorpsi
yang kurang (diare menahun, kelainan saluran pen'ernaan), kebutuhan besi yang
meningkat terutama pada K3 dan saat akil balik
&apat disimpulkan, penyebab kekurangan zat besi yaitu5
pengadaan zat besi yang tidak 'ukup
absorpsi kurang
kebutuhan yang meningkat
kehilangan darah
!kema 0 Penyebab anemia
+? Pato%isiologi
@at besi diperlukan untuk hemopoesis (pembentukan darah) dan "uga
diperlukan oleh berbagai enzim sebagai %aktor penggiat @at besi yang terdapat dalam
enzim "uga diperlukan untuk mengangkut elektro (sitokrom), untuk mengakti%kan
8
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
9/20
oksigen (oksidase dan oksigenase) &e%isiensi zat besi tidak menun"ukkan ge"ala yang
khas (asymptomatik) sehingga anemia pada balita sukar untuk dideteksi
2andatanda dari anemia gizi dimulai dengan menipisnya simpanan zat besi
(%eritin) dan bertambahnya absorbsi zat besi yang digambarkan dengan meningkatnya
kapasitas pengikatan besi Pada tahap yang lebih lan"ut berupa habisnya simpanan zat
besi, berkurangnya ke"enuhan trans%erin, berkurangnya "umlah protoporpirin yang
diubah men"adi heme, dan akan diikuti dengan menurunya kadar %eritin serum
Akhirnya ter"adi anemia dengan 'irinya yang khas yaitu rendahnya kadar Hb
*enurut 3oth$ell dalam !oemantri (+C:0) perkembangan ter"adinya anemia
gizi digambarkan sebagai berikut5
!kema 1 Perkembangan tingkat ter"adinya anemia gizi
3ila sebagian dari %eritin "aringan meninggalkan sel akan mengakibatkan
konsentrasi %eritin serum rendah Kadar %eritin serum dapat menggambarkan keadaansimpanan zat besi dalam "aringan &engan demikian kadar %eritin serum yang rendah
akan menun"ukkan orang tersebut dalam keadaan anemia gizi bila kadar %eritin
serumnya 6+0 ng-ml Hal yang perlu diperhatikan adalah bila kadar %eritin serum
normal tidak selalu menun"ukkan status besi dalam keadaan normal karena status besi
yang berkurang lebih dahulu baru diikuti dengan kadar %eritin+
Perubahan gambaran darah tepi pada anemia de%isiensi besi5
Perubahan eritrosit mulai terlihat saat kadar Hb di ba$ah +7 g-d. A$alnya
eritrosit men"adi mikrositik, dengan bentuk dan kandungan hemoglobin yang
masih normal
9
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
10/20
!aat kadar Hb di antara C # ++ g-d. penurunan ukuran eritrosit (*;)
ekuivalen dengan berkurangnya hemoglobin (*H) sehingga eritrosit terlihat
mikrositik dengan sedikit-tidak hipokromik (*H relati% tidak berubah)
!elain itu, anisositosis dan poikilositosis "uga mulai tampak
!aat kadar Hb kurang dari C g-d. eritrosit terlihat mikrositik hipokrom*or%ologi sel semakin tidak teratur (poikilositosis) yang merupakan tanda
peningkatan stimulasi eritropoietin, tetapi eritropoiesis yang ter"adi tidak
e%ekti% (eritropoiesis ine%ekti%) !elain itu, dapat ditemukan sel pensil, yaitu
eritrosit dengan kandungan Hb yang rendah sehingga sel kolaps dan men"adi
pipih
Gambar + Perubahan mor%ologi darah pada anemia de%isiensi besi
+ Pengaruh anemia pada balita
++ 2erhadap kekebalan tubuh (imunitas seluler dan humoral)
Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat lebih meningkatkan kera$anan
terhadap penyakit in%eksi !eseorang yang menderita de%isiensi besi (terutama
balita) lebih mudah terserang mikroorganisme, karena kekurangan zat besi
berhubungan erat dengan kerusakan kemampuan %ungsional dari mekanismekekebalan tubuh yang penting untuk menahan masuknya penyakit in%eksi
10
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
11/20
+0 Imunitas humoral
Peranan sirkulasi antibodi sampai sekarang dianggap merupakan
pertahanan utama terhadap in%eksi, dan hal ini dapat didemonstrasikan pada
manusia Pada manusia kemampuan pertahanan tubuh ini berkurang pada orang
orang yang menderita de%isiensi besi
&itemukan bah$a "umlah produksi antibodi menurun sesudah imunisasi
dengan tetanus toksoid, dan penurunan ini se'ara proporsional sesuai dengan
penurunan "umlah, zat besi dalam diet Penurunan titer antibodi tampak lebih erat
hubungannya dengan indikator konsumsi zat besi, daripada dengan pemeriksaan
kadar hemoglobin, kadar besi dalam serum atau %eritin, atau berat badan
+1 agositosis
aktor penting lainnya dalam aspek de%isiensi besi adalah aktivitas
%ungsional sel %agositosis &alam hal ini, de%isiensi besi dapat mengganggu sintesa
asam nukleat mekanisme seluler yang membutuhkan metaloenzim yang
mengandung e!elsel sumsum tulang dari penderita kurang besi mengandung
asam nukleat yang sedikit dan la"u inkorporasi (1H) thymidin men"adi &A
menurun
Kerusakan ini dapat dinormalkan dengan terapi besi !ebagai tambahan,
kurang tersedianya zat besi untuk enzim nyeloperoksidase menyebabkan
kemampuan sel ini membunuh bakteri menurun
Anakanak yang menderita de%isiensi besi menyebabkan persentase
lim%osit 2 menurun, dan keadaan ini dapat diperbaiki dengan suplementasi besi
*enurunnya produksi makro%ag "uga dilaporkan oleh beberapa peneliti !e'araumum sel 2, di mana lim%osit berasal, berkurang pada he$an dan orang yang
menderita de%isiensi besi 2er"adi penurunan produksi lim%osit dalam respons
terhadap mitogen, dan ribonu'leotide redu'tase "uga menurun !emuanya ini
dapat kembali normal setelah diberikan suplemen besi
+4 2erhadap kemampuan intelektual
2elah banyak penelitian dilakukan mengenai hubungan antara keadaan
kurang besi dan dengan u"i kogniti% /alaupun ada beberapa penelitian
mengemukakan bah$a de%isiensi besi kurang nyata hubungannya dengan
kemunduran intelektual tetapi banyak penelitian membuktikan bah$a de%isiensibesi mempengaruhi pemusnahan perhatian (atensi), ke'erdasan (I) , dan prestasi
bela"ar di sekolah &engan memberikan intervensi besi maka nilai kogniti%
tersebut naik se'ara nyata+
+> Ge"ala Klinis
Ge"ala dari keadaan deplesi besi maupun de%isiensi besi tidak spesi%ik
&iagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yaitu
penurunan kadar %eritin-saturasi trans%erin serum dan kadar besi serum Pada A&3
ge"ala klinis ter"adi se'ara bertahap Kekurangan zat besi di dalam otot "antung
menyebabkan ter"adinya gangguan kontraktilitas otot organ tersebut
11
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
12/20
Pasien A&3 akan menun"ukkan peninggian ekskresi norepine%rin biasanya
disertai dengan gangguan konversi tiroksin men"adi triodotiroksin Penemuan ini
dapat menerangkan ter"adinya iritabilitas, daya persepsi dan perhatian yang
berkurang, sehingga menurunkan prestasi bela"ar kasus A&3
Anak yang menderita A&3 lebih mudah terserang in%eksi karena de%isiensi
besi dapat menyebabkan gangguan %ungsi neutro%il dan berkurangnya sel lim%osit 2
yang penting untuk pertahanan tubuh terhadap in%eksi
Perilaku yang aneh berupa pika, yaitu gemar makan atau mengunyah benda
tertentu antara lain kertas, kotoran, alat tulis, pasta gigi, es dan lainlain, timbul
sebagai akibat adanya rasa kurang nyaman di mulut =asa kurang nyaman ini
disebabkan karena enzim sitokrom oksidase yang terdapat pada mukosa mulut yang
mengandung besi berkurang
&ak kekurangan besi tampak pula pada kuku berupa permukaan yang
kasar, mudah terkelupas dan mudah patah 3entuk kuku seperti sendok (spoonshaped
nails) yang "uga disebut sebagai kolonikia terdapat pada ?,?8 kasus A&3 Padasaluran pen'ernaan, kekurangan zat besi dapat menyebabkan gangguan dalam proses
epitialisasi Papil lidah mengalami atropi Pada keadaan A&3 berat, lidah akan
memperlihatkan permukaan yang rata karena hilangnya papil lidah *ulut
memperlihatkan stomatitis angularis dan ditemui gastritis pada >?8 kasus A&31
+: &iagnosis
&iagnosis anemia de%isiensi besi ditegakkan berdasarkan adanya anemia dan
penurunan kadar besi di dalam serum 2idak terdapat pemeriksaan tunggal yang dapat
menggambarkan status kadar besi pada anak Pemeriksaan Hb sebagai tolak ukurstatus besi bersi%at tidak spesi%ik dan tidak sensitive Hb yang rendah dapat
diakibatkan oleh gangguan eritopoesis ataupun perdarahan kronik (gangguan geneti',
in%eksi kronik) &e%isiensi asam %olat dan 3+0 "uga dapat mengakibatkan rendahnya
konsentrasi Hb
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
13/20
yang ditandai dengan peningkatan =&/ (red 'ell distribution $idth) &an
pada penggabungan *;, *H, *H, dan =&/ makin meningkatkan
spesi%itas indeks eritrosit, dimana indeks eritrosit sudah dapat mengalami
perubahan sebelum kadar hemoglobin menurun
Gambar 0 Hapusan darah tepi pada anemia de%isiensi besi
- 3esi serum dan 2I3 (total iron binding 'apa'ity)
.evel besi serum menun"ukkan "umlah besi yang berikatan dengan
trans%erin yang disirkulasi ilai normal untuk besi antara ?7+?7 Jg-d.,
nilai normal untuk 2I3 adalah 17717 Jg-d. !aturasi trans%erin
normalnya 0??78 !tatus de%isiensi besi dikaitkan dengan level saturasi
6+:8- eritin serum
3esi bersi%at toksik untuk sel, dan tubuh telah membentuk mekanisme
proteksi untuk mengikat besi dalam berbagai kompartmen "aringan &alam
sel, besi disimpan se'ara kompleks terhadap protein sebagai %eritin atau
hemosiderin Apo%eritin mengikat besi %erosus bebas dan menyimpannya
dalam status %erri' !etelah %eritin terakumulasi dalam sel dari system =9,
agregasi protein dibentuk sebagai hemosiderin 3esi dalam %eritin atau
hemosiderin dapat diekstraksi dan dilepaskan oleh =9 sel, meskipun
hemosiderin kurang tersedia &alam kondisi mapan, level %eritin serum
dihubungkan dengan penyimpanan total besi tubuh, sehingga level %eritin
serum merupakan tes laboratorium yang paling sesuai untuk
memperkirakan 'adangan besi ilai normal untuk %eritin beragam
bergantung usia dan "enis kelamin dari individu Pria de$asa memiliki
nilai %eritin sekitar +77 Jg-. sedangkan $anita de$asa memiliki nilai
sekitar 17 Jg-.
Pada anemia de%isiensi besi, di"umpai penurunan %eiritin serum, dengan 'ut
o%% point 6+0 Jg-. yang memiliki sensitivitas dan spesi%itas :8 dan C:8
amun, konsentrasi %eritin serum dapat normal atau bahkan meningkat
pada penyakit in%lamasi atau keganasan, seperti pada penyakit rematoid%eritin serum sampai de%isiensi besi 3egitu "uga pada penyakit hati,
13
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
14/20
dimana penyimpanan %eritin di hati dapat dilepas setelah kerusakan
hepatoselular, yang akan mengakibatkan peningkatan konsentrasi %eritin
serum Angka %eritin serum dia atas +77 mg-d. dapat memastikan tidak
adanya de%isiensi besi
Akibat hal ini, penilaian %erum seritin membutuhkan pemeriksaan =P (
rea'tive protein) untuk mengeliminasi in%lamasi dan in%eksi?
- Hr (=eti'ulosyte Hemoglobin ontent)
=etikulosit merupakan eritrosit yang paling a$al dilepas ke aliran darah
oleh sumsum tulang pada hari ke + dan ke 0 saat ter"adi de%isiensi besi
Hr men"adi indi'ator paling a$al dari keterbatasan besi pada eritropoesis
karena dapat menilai dei%isiensi besi pada masa akut dimana kadar %eritin
dapat masih normal ataupun meningkat
Hr merupakan predi'tor paling kuat untuk de%isiensi besi pada anak
Akan tetapi, Hr tidak dapat menilai kadar 'adangan besi di sumsum
tulang- 9valuasi 'adangan besi di sumsum tulang
*eskipun penyimpanan besi =9 sel dapat dinilai dari pe$arnaan besi dari
aspirasi sumsum tulang atau biopsy, pengukuran %eritin serum telah
menggantikan aspirasi sumsum tulang dalam menilai 'adangan besi
.evel %eritin serum adalah indi'ator yang lebih baik untuk kelebihan besi
dibandingkan pe$arnaan besi sumsum tulang *eskipun demikian,
pe$arnaan besi sumsum tulang memiliki in%ormasi mengenai hantaran
e%ekti% dari besi dalam menghasilkan eritroblast ormalnya, ketika
hapusan sumsum tulang di$arnai untuk besi, 07478 menghasilkan
eritroblas (sideroblast) memiliki granul %eritin pada sitoplasmanyaPada de%isiensi besi, aspirasi sumsum tulang dapat menun"ukkan
hyperplasia normoblastik ringan sampai sedang dengan normoblas ke'il
ke'il !itoplasma sangat sedikit dan tepi tidak teratur
2abel 1 Penilaian 'adangan besi
- .evel sel merah protopor%irin
Protopor%irin adalah perantara dalam "alur sintesis heme Pada kondisi
dimana sintesis heme terganggu, protopor%irin terakumulasi dalam sel
merah Hal ini men'erminkan hantaran besi ke prekusor eritroid tidak
adekuat untuk mensistesis hemoglobin ilai normal adalah 617Jg-d. dari
sel darah merah Pada de%isiensi besi, nilai +77 Jg-d. dapat terlihatPenyebab paling sering dari peningkatan level sel merah protopor%irin
14
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
15/20
adalah de%isiensi besi yang absolute atau relative dan menghasilkan
pera'unan
- .evel serum trans%erring re'eptor protein
Karena sel eritroid memiliki "umlah tertinggi dari reseptor trans%erin pada
permukaan sel manapun di tubuh, dan karena trans%erring re'eptor protein
(2=P) dilepaskan oleh sel ke sirkulasi, level serum 2=P men'erminkan
total massa eritroid sumsum tulang Kondisi lain dimana level 2=P
meningkat adalah pada de%isiensi besi absolute ilai normal adalah 4
CJg-d. dinilai dengan immunoassay0
*enurut standar Ameri'an Pediatri' !o'iety, untuk menegakkan diagnose anemia
de%isiensi besi setelah Hb diketahui 6++Jg-d. yaitu dengan5
eritin serum disertai =P test atau dengan
Pengukuran Hr
ara lain untuk menegakkan diagnose pada anak dengan anemia ringan (Hb+7++Jg-d.) adalah dengan memonitor respon pada pemberian suplemen besi,
terutama "ika pada ri$ayat gizi terdapat indikasi de%isiensi besi Peningkatan
konsentrasi Hb sebesar +g-d. setelah pemberian suplemen terapetik selama + bulan
signi%ikan dengan anemia de%isiensi besi?
+C &iagnosa 3anding
2able 4 &iagnosis anemia mikrositik
!elain dari de%isiensi besi, hanya 1 kondisi yang perlu ditimbangkan dalam
mendiagnosa banding dari anemia hipokrom mikrositer Lang pertama adalah de%ek
keturunan pada sintesa rantai globin 5 2halasemia Hal ini dibedakan dari de%isiensi
besi dan nilai besi serum, normal atau meningkat level besi serum dan saturasi
ternas%erin merupakan karakteritik thalassemia Kondisi kedua adalah anemia pada
penyakit kronis dengan hantaran besi yang tidak adekuat ke eritroid sumsum tulang
Perbedaan antara anemia de%isiensi besi sesungguhnya dan anemia penyakit kronis,
umumnya anemia pada in%lamasi kronik adalah normokrom normositer ilai besi
"uga men"elaskan diagnose banding karena level %eritin normal atau meningkat dan
persentase saturasi tran%erin dan 2I3 biasanya di ba$ah normal Lang terakhir,
15
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
16/20
sindroma myelodisplatik Pasien dengan myelodisplasia memiliki sintesa hemoglobin
yang buruk dengan dis%ungsi mitokondrial, menghasilkan penggaungan besi yang
buruk men"adi heme ilai 'adangan besi "uga normal dan hantaran ke sumsum tulang
lebih adekuat, meskipun hipokrim mikrositik0
++7 Penatalaksanaan
3ila diagnosis de%isiensi besi sudah ditegakkan, pengobatan harus segera
dimulai untuk men'egah berlan"utnya keadaan ini Penanganan anak dengan anemia
de%isiensi besi yaitu504
*engatasi %aktor penyebab
Pemberian preparat besi
++7+ Fral
Pengobatan terdiri atas pemberian preparat besi se'ara oral berupa garam
%ero (sul%at, glukonat, %umarat dan lainlain), pengobatan ini tergolong murah dan
mudah dibandingkan dengan 'ara lain
- Pada bayi dan anak, dapat diberikan se'ara oral berupa besi elemental
dengan dosis 1 mg-kg33-hari sebelum makan atau ? mg-kg33 setelah
makan dibagi dalam 0 dosis (17 menit sebelum sarapan pagi dan makan
malam) Penyerapan akan lebih sempurna "ika diberikan se$aktu perut
kosong Penyerapan akan lebih sempurna lagi bila diberikan bersama asam
askorbat atau asam suksinat 3ila diberikan setelah makan atau se$aktu
makan, penyerapan akan berkurang hingga 47?78 amun mengingat
e%ek samping pengobatan besi se'ara oral berupa mual, rasa tidak nyaman
di ulu hati, dan konstipasi, maka untuk mengurangi e%ek samping tersebutpreparat besi diberikan segera setelah makan
- Pemberian vitamin 0M?7 mg-hari untuk meningkatkan absorbsi besi
- &iberikan sampai 01 bulan se"ak Hb kembali normal
- Pemberian asam %olat 0M ?+7 mg-hari untuk meningkatkan akti%itas
eritropoiesis
- Hindari makanan yang menghambat absorpsi besi (teh, susu murni, kuning
telur, serat) dan obat seperti antasida dan kloram%enikol
- 3anyak minum untuk men'egah ter"adinya konstipasi (e%ek samping
pemberian preparat besi)
!ediaan oral dapat berupa sirup (+?mg-?m.), oral drops (+?mg-m.), dan
tablet (++?,4mg)
++70 Parenteral
Indikasi5
- Adanya malabsorbsi
- *embutuhkan kenaikan kadar besi yang 'epat (pada pasien yang
men"alani dialisis yang memerlukan eritropoetin)
- Intoleransi terhadap pemberian preparat besi oral
ara pemberian parenteral "arang digunakan karena dapat memberikan
e%ek samping berupa demam, mual, ultikaria, hipotensi, nyeri kepala, lemas,
16
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
17/20
artralgia, bronkospasme sampai reaksi ana%ilatik =espons pengobatan mula
mula tampak pada perbaikan besi intraselular dalam $aktu +004 "am
Hiperplasi seri eritropoitik dalam sumsum tulang ter"adi dalam $aktu 14:
"am yang ditandai oleh retikulositosis di darah tepi dalam $aktu 4:>0 "am,
yang men'apai pun'ak dalam ?> hari &alam 417 hari setelah pengobatandidapatkan peningkatan kadar hemoglobin dan 'adangan besi terpenuhi +1
bulan setelah pengobatan
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
18/20
Ge"ala klinis5 !akit kepala, lelah, pika, parestesia, rasa terbakar pada mukosa
oro%aring berkurang dalam beberapa hari?
=etikulosit5 =etikulosit mulai meningkat pada hari ke1, pun'aknya pada hari
keC dan +7 (retikulosit 4+78)+ =espons retikulosit tidak signi%ikan pada
anemia ringan?
Kadar Hb5 Hb sedikit meningkat pada 0 minggu pertama, setelah itu la"u
peningkatan Hb men"adi lebih 'epat &alam 4? minggu terapi besi, kadar Hb
sudah dapat men'apai setengah "alan menu"u nilai ru"ukan &i akhir bulan ke
0 atau lebih 'epat, kadar Hb sudah men'apai nilai ru"ukan?
!aat kadar Hb sudah di antara +7+0 g-d., la"u peningkatan Hb men"adi lebih
lambat karena perbaikan anemia akan menurunkan stimulasi eritropoietin
Pada tahap ini meningkatkan dosis terapi tidak memper'epat peningkatan Hb
dan menurunkan dosis dapat membantu men"aga kepatuhan minum obat4
2u"uan terapi tidak hanya mengoreksi anemia, tetapi "uga mengisi 'adangan
besi 7,?+ g yang di'apai dengan pemberian besi hingga bulan kemudian
setelah kadar Hb normal
+++ Pen'egahan
*engingat tingginya prevalensi anemia de%isiensi besi di masyarakat maka
diperlukan suatu tindakan pen'egahan yang terpadu 2indakan pen'egahan tersebut
dapat berupa5
Pendidikan kesehatan
o Kesehatan lingkungan, misalnya tentang pemakaian "amban, perbaikan
lingkungan ker"a, misalnya pemakaian alas kaki sehigga dpaat
men'egah penyakit 'a'ing tambang
o 2entang gizi dan "enis makanan yang mengandung kadar besi yang
tinggi dan absorpsi yang lebih baik misalnya ikan, hati dan daging
o Penyuluhan gizi untuk mendorong konsumsi makanan yang membantu
absorbsi besi
o Kandungan besi dalam A!I lebih rendah dibandingkan dengan susu
sapi tetapi penyerapan-bioavailabilitasnya lebih tinggi (?78) Fleh
karena itu pemberian A!I ekslusi% perlu digalakkan dengan pemberian
suplementasi besi dan makanan tambahan sesuai usia Pemberantasan in%eksi 'a'ing tambang sebagai sumber perdara"an kronik
paling banyak di"umpai di daerah tropi' Pengendalian in%eksi 'a'ing tambang
dapat dilakukan dengan pengobatan masal dengan antihelmentik dan
perbaikan sanitasi
!uplementasi besi yaitu pemberian besi pro%ilaksis pada segmen penduduk
rentan seperti ibu hamil, dan anak balita
orti%ikasi bahan makanan dengan besi, yaitu men'ampurkan besi pada bahan
makanan &i egara 3arat dilakukan dengan men'ampur tepung untuk roti
atau bubuk susu dengan besi0,4
18
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
19/20
2abel ? =e%rensi suplemen besi anak I&AI
++0 Prognosis
Ad vitam 5 3onamAd %un'tionam 5 bonam
Ad sanationam 5 3onam
Daftar Pustaka
19
-
8/9/2019 Anemia Defisiensi Besi Refarat
20/20
+ /ahyuni Arlinda !ari Anemia de%isiensi besi pada balita 0774
akultas Kedokteran
1 Abdulsalam *aria, &aniel Albert &iagnosis, pengobatan dan pen'egahan anemia
de%isiensi besi 0770 !ari Pediatri vol 4 no 05 >4>
4 /indiastuti 9ndang I&AI5 Anemia &e%isiensi besi pada anak dan balita 07+1
&iunduh dari5 http5--idaiorid-publi'arti'les-seputarkesehatananak-anemia
de%isiensibesipadabayidananakhtml +7 Danuari 07+4
5. =obert & 3aker, rank = Greer, 2he ommittee on utrition &iagnosis and
Prevention o% Iron &e%i'ien'y and Iron&e%i'ien'y Anemia in In%ants and Loung
hildren (7 1 Lears o% Age) 07+7 &iunduh dari
http5--pediatri'saappubli'ationsorg-'ontent-+0-?-+747%ullhtml+7 Danuari 07+4
20
http://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak.html%2010%20Januari%202014http://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak.html%2010%20Januari%202014http://pediatrics.aappublications.org/content/126/5/1040.full.htmlhttp://pediatrics.aappublications.org/content/126/5/1040.full.htmlhttp://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak.html%2010%20Januari%202014http://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak.html%2010%20Januari%202014