Anemia defisensi Zat Besi (Fe)

Penyebab.

Defisensi zat besi disebabkan oleh penurunan abrsorbsi zat besi oleh gastrointestinal atau karena terjadi haemoragi. Defisensi zat besi terjadi karena penurunan asupan pakan jarang

terjadi, namun umum terjadi pada hewan baru lahir. Susu mengandung zat besi dalam konsentrasi yang rendah, sehingga hewan dapat dengan mudah terkena defisensi zat besi dalam pertumbuhanya. Babi muda yang tidak mendapat tanah sangat beresiko terkena defisensi zat besi. Infestasi parasit penghisap darah juga dapat mengakibatkan defisensi zat besi. Defisensi zat besi pada babi muda dapat dicegah dengan membiarkan mereka untuk bermain atau memakan tanah atau dengan injeksi Fe deksran secara intramuskuler.

Defisensi zat besi umumnya ditemukan pada hewan ruminansia dan anjing di wilayah beriklim sedang dimana sering terjadi infestasi parasit penghisap darah. Penyebab lain adalah penyakit kronis seperti ulserasi gastrointetinal, gastrointestinal neoplasia, colitis haemoragis, neoplasia urinaria, thrombositipenia, dan penyakit hemostatik turunan. Defisensi zat besi jarang terlihat pada kucing dan kuda.

Tanda Klinis

Defisensi zat besi diklasifikasikan menjadi 3 stadium, defisensi zat besi, eritropoesis defisensi zat besi, dan anemia defisensi zat besi. Pada defisensi zat besi, sumsum tulang dan serum ferritin dalam kadar rendah tetapi serum zat besi, saturasi transferritin, zinc protoporphyrin, dan penghitungan jumlah darah normal. Pada Eritropoetin defisensi zat besi, zat besi sumsum tulang, serum ferritin, dan serum transferritin zat besi dalam kadar rendah, namun zinc protoporphyrin tinggi, tapi pemeriksaan lengkap penghirungan darah masil dalam interval normal. Pada anemia defisensi zat besi, zat besi sumsum tulang dan serum ferritin dan serum saturasi transferritin zat besi rendah, zinc protoporphyrin tinggi dan penghitungan darah lengkap termasuk hemoglobin, MCV, dan MCHC berubah.

Defisensi zat besi biasanya tidak terindentifikasi hingga anemia mikrosotik muncul. Gejala klinis defisensi iron bervariasi bergantung pda penyebabnya. Gejala klinis yang muncul yaitu membran mukosa pucat, letargy, lemah, penurunan berat badan, gangguan pertumbuhan, hamaturia, dermatitis, hematochezia, dan melena. Gejala tersebut muncul bukan hanya karena berkaitan dengan anemia tetapi juga defisensi dari molekul yang mengandung Fe seperti Sitikrom C, Sitokrom Oksidase, Succicnic dehidrogenase, aconitase, xanthine oksidase, dan myoglobin. Defisensi zat besi pada hewan dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi, namun mekanismenya hingga kini masih belum diketahui.

Temuan Laboratoris

Anemia defisensi zat besi akut, akan terjadi anemia normositik dan normokromik. Hasil MCV berada dibawah interval normal setelah berminggu-minggu hingaa berbulan-bulan. Defisensi zat besi pada hewan, penurunan MCV biasanya mendahului penurunan MCHC. Rendahnya kadar MCHC umumnya terjadi pada kasus defisensi zat besi kronis pada ruminansi dan anjing, namun jarang ditemui pada kucing dan kuda. RBC distribution Width (RDW) sering kali meningkat karena eksistensi dari mikrosit, dan normosit pada darah. Defisensi zat besi akut didiagnosis

Perubahan morfologis Sel darah Merah sering terjadi pada ruminansia dan anjing. Pada hewan ini sering dijumpai Seldarah merah mengalami hypochromic dengan lingkaran yang tipis, dan area

intinya melebihi batas normal/karena terjadi peningkatan diameter hingga volumenya, akibatnya SDM cendererung datar (flat) pada pemeriksaan darah. Hypochromasia sedikit dijumpau pada pemeriksaan darah kucing dan kuda. Ketika anemia defisensi zat besi mengakibatkan haemoragi, retikulosit sering muncul pada stadium awal. Poikilositosis seperti keratosit, schistosit sering muncul pada kasus defisensi zat besi. Namun mekanisme terjadinya hal ini masih belum dipahami.

Terapi

Anemia Aplastik

Penyebab