Anemia
-
Upload
rahmawati-aliwarman -
Category
Documents
-
view
21 -
download
1
description
Transcript of Anemia
Anemia
Masalah Dunia
Terutama di Negara berkembang
Dampak pada kesejahteraan sosial, ekonomi, kesehatan fisik
•Penurunan jumlah massa eritrosit
•Tidak dapat membawa O2 ke jaringan perifer
Anemia
•Laki-laki Ht <41%, Hb 13,5gr/dl
•Perempuan Ht <37%, Hb 12gr/dl
Anemia pada dewasa
•Laki-laki dewasa Hb <13gr/dl
•Perempuan tidak hamil Hb <12gr/dl
•Perempuan hamil Hb <11gr/dl
WHO
•<10gr/dl
Indonesia
No Klasifikasi anemia berdasarkan etiopatogenesis
1 Anemia karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang A. kekurangan bahan essensial pembentuk eritrosita. Anemia defisiensi besib. Anemia defisiensi asam folatc. Anemia defisiensi vitamin B12
B. gangguan penggunaan besid. Anemia akibat penyakit kronike. Anemia sideroblastik
C. kerusakan sumsum tulangf. Anemia aplastikg. Anemia mieloptisikh. Anemia pada keganasan hematologii. Anemia diseritropoietikj. Anemia pada sindrom mielodisplastik
Anemia akibat kekurangan eritropoietin: Anemia pada gagal ginjal kronik
2 Anemia akibat hemoragiA. Anemia pasca perdarahan akutB. Anemia akibat perdarahan kronik
3 Anemia hemolitikA. Anemia hemolitik intrakorpuskulara. Gangguan membran eritrosit (membranopati)b. Gangguan enzim eritrosit (enzimopati); anemia akibat defisiensi G6PDc. Gangguan hemoglobin (hemoglobinopati)- Thalassemia- Hemoglobinopati structural: HbS, HbE
B. Anemia hemolitik ekstrakorpuskulara. Anemia hemolitik autoimunb. Anemia hemolitik mikroangiopatic. Lain-lain
4 Anemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan patogenesis yang komples
Klasifikasi berdasarkan morfologi
• MCV <80 fL• MCH <27 pg
Hipokrom mikrositer
• MCV 80-95 fL• MCH 27-34 pg
Normositik normokrom
• MCV >95 fLMakrositik
No Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi dan etiologi
1 Anemia hipokromik mikrositera. Anemia defisiensi besib. Thalasemia mayorc. Anemia akibat penyakit kronikd. Anemia sideroblastik
2 Anemia normokromik normositera. Anemia paska perdarahan akutb. Anemia aplastikc. Anemia hemolitik didapatd. Anemia akibat penyakit kronike. Anemia pada gagal ginjal kronikf. Anemia pada sindrom mielodisplastikg. Anemia pada keganasan hematologik
3 Anemia makrositera. Bentuk megaloblastik
1. anemia defisiensi asam folat2. anemia defisiensi B12, termasuk anemia perniseosa
b. Bentuk non-megaloblastik1. anemia pada penyakit hati kronik2. anemia pada hipotiroidisme3. anemia pada sindrom mielodiplastik
No
Normal Anemia def. Fe
Anemia peny. kronik
1 Fe plasma (mg/dl) 70-90 30 30
2 TIBC 250-400 >450 <200
3 Persen saturasi 30 7 15
4 Kandungan Fe di makrofag
++ - +++
5 Feritin serum 20-200 10 150
6 Reseptor transferin serum
8-28 >28 8-28
Status pasienIdentitasNama pasien : JarunaUmur : 55 tahunJenis kelamin : PerempuanPekerjaan : Ibu rumah tanggaAlamat : Alahan panjang, rumbio jayaStatus pernikahan : Sudah menikahPendidikan : Tamat SDAgama : IslamTanggal masuk : 18/09/2015AnamnesisAutoanamnesisKeluhan utamaPasien merasa pusing-pusing sejak seminggu yang lalu
Riwayat penyakit sekarang•pusing-pusing (+) •Lemah(+), lesu (+), cepat lelah (+),•Pandangan berkunang-kunang(+) •Kaki tangan terasa dingin (+)•Anemia (+) •transfusi darah 5 kali dalam 1 th ini (+) •Transfusi sekali dalam 4 bulan 5-7 kantong•nyeri di ulu hati (+)•buang air besar kehitaman (+)
Riwayat penyakit dahuluDM (-), anemia (+), jantung (-), Maag (-)
Riwayat penyakit keluargaKeluarga (-)
Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi, kejiwaan dan kebiasaanibu rumah tangga, menjaga cucunya, dan bekerja di ladang menanam sayuran Merokok (+), minum alkohol (+), olahraga (+)
Pemeriksaan Tanda VitalT : 90/60mm/HgPols : 76 x/menitRR : 24 x/menitT : 36,3 ºC
Pemeriksaan Fisik diagnostikKeadaan umum : tampak sakit sedangKeadaan gizi : sedangKesadaran : komposmentisTinggi badan : 155Berat badan : 41kg
Pemeriksaan GeneralisataA. Pemeriksaan KepalaKepala : Normocephal (+)Mata : CA (+/+), SI (-/-)Telinga : Normotia B. Pemeriksaan LeherInspeksi : Bentuk simetrisPalpasi : pembesaran KGB (-)Trakea : deviasi trakea (-)Kelenjar tiroid: pembesaran kelenjar (-)
C. Pemeriksaan ThorakParuInspeksi : NormochestPerkusi : Sonor (+/+)Palpasi : Fremitus (+/+)Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)JantungInspeksi : Iktus kordis (-)Palpasi : Iktus kordis (+), midclavikula sinistra di SIC VPerkusi : batas atas : SIC III kiri
Batas kanan : linea parasternalis dextra Batas kiri : di linea midclavikula sinistra Batas bawah: SIC V
Auskultasi : Bunyi jantung regular, gallop (-/-), murmur (-/-)
D. Pemeriksaan AbdomenInspeksi : simetris (+)Auskultasi : Bising usus (+)Perkusi : Timpani (+), SIC V batas paru heparPalpasi : nyeri tekan di epigastrium (+)E. Pemeriksaan EkstremitasTangan : pucat (+), CRT >2detikPemeriksaan LokalisataPemeriksaan abdomen : Nyeri tekan di ulu hati (+)
Pemeriksaan penunjangDarah lengkapHemoglobin : 4,2 gr%Leukosit : 6,1 103/mm3
Hematokrit : 15,8 %Trombosit : 390 103/mm3
DiabetesKGD : 98 mg/dlFungsi hatiSGOT : 13 U/LSGPT : 10 U/LFungsi ginjalCreatinin: 0,6 mg/dlUreum : 15 mg/dl
Feses rutinMakro : Warna :kuning
kecoklatanKonsistensi : padatDarah : negativeLender :
negativeMikro : eritrosit : 0-2 LPB
Leukosit : 0-3 LPBAmoeba : negativeSisa makanan :
positifTelor cacing : negative
Morfologi Eritrosit: Mikrositer (+)hipokrom (+) anisositosis (+) Fragmentosit (+)
Leukosit: jumlah cukup↑eosinofil 20%
Trombosit: jumlah cukupmorfologi normal
Kesan: Anemia hipokrom mikrositer dengan sangkaan suatu gambaran defisiensi besi
EKG: hipertrofi ventrikel kanan (+)
Daftar Masalah•Pusing (+)•Lemas (+)•mata kunang-kunang (+)•Kaki tangan dingin (+)•Anemia (+)•Nyeri ulu hati (+)•BAB kehitaman (+)
Diagnosis dan Diagnosis bandingDiagnosis kerja:PSMBA ed gastritis erosifAnemia gravisDiagnosis banding:Anemia defisiensi besi
PenatalaksanaanNon farmakologiTirah baringFarmakologiDiet sonde via NGTIVFD NaCl 0,9% 20tpmOmeprazol 90gr/12 jamCefotaksim /12 jam ganti ceftriaxoneAsam traneksamat sirup /24 jamEpisan sirup 3x1Benozym 3x1
Follow up1. 19-09-2015S :nyeri uluhati (+), BAB hitam (+), pusing (+), lemah (+)O : BP : 90/60 Hb : 4,2
Puls : 76 CA:(+/+) SI : (-/-)
RR: 24 T : 36,3
A : PSMBA ed gastritis erosif + anemia gravis P : tirah baring + diet bubur
Episan syrBenozym 3x1IVFD NaClCeftriaxone 2x1Omeprazole 2x1Asam tranexamat 1x1
2. 20-09-2015S :nyeri uluhati (+), BAB
hitam (+), pusing (+), lemah (+)O : BP : 100/60 Hb : 4,2
Puls : 80 CA : (+/+) SI: (-/-)
RR: 24 T :36,3
A : PSMBA ed gastritis erosif + anemia gravis
P : Lanjut pengobatan
3. 21-09-2015S : nyeri uluhati (+), BAB hitam (+), O : TD : 110/60 Hb: 6,6
N : 64 CA : (+/+) RR: 20 S :36,5
A : PSMBA ed gastritis esosif + anemia gravis
P : tirah baring + diet sonde via NGT+ lanjut pengobatanPirantel pamoat 1X500EKG, Cek darah rutin, feses rutinTransfuse 5 bag PRC 250cc
4. 22-09-2015S : BAB hitam (+)O : TD : 100/70 Hb :
6,6 N : 84 CA: (+/+)
RR: 20 S :36,1
A : PSMBA ed gastritis esosif + anemia gravis
P : tirah baring + diet buburLanjut terapiRencana endoskopi rabu
5. 23-09-2015S : BAB hitam (+)O : TD : 120/70 Hb :
6,6 N : 68 CA :(+/+) RR: 24 S :36,3
A : PSMBA ed gastritis esosif + anemia gravis
P : Lanjutkan pengobatanendoskopi (-), perbaiki KUUSGTransfusi I 250 cc PRC
6. 24-09-2015S : BAB hitam (+)O : TD : 110/70 Hb :
6,6 N : 76
RR: 24 S : 36,3
A : PSMBA ed gastritis esosif + anemia gravis
P : Lanjutkan pengobatanTransfusi II 250 cc PRC
7. 25-09-2015S : BAB hitam (+)O : TD : 110/70 Hb :
6,6 N : 60 RR: 20 S :36,3
A : PSMBA ed gastritis esosif + anemia gravis
P : Lanjutkan pengobatanUSGRencana endoskopiTransfuse III 250 cc PRC
8. 26-09-2015S : BAB hitam (+), O : TD : 110/70 Hb :
10,1 N : 64 RR: 24 S :36,7
A : PSMBA ed gastritis esosif + anemia gravis
P : Lanjutkan pengobatanTransfuse IV, V 250 cc PRC Pasien Pulang
Pembahasan
Pada kasus di atas, dari anamnesis didapatkan bahwa pasien merasa lemas sejak seminggu yang lalu, nyeri ulu hati, BAB yang berwarna kehitaman sejak 2 tahun lalu. Kemudian pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, tangan kaki pucat, dan dari pemeriksaan penunjang ditemukan Hb 4,2gr/dl, Ht 15,8, morfologi eritrosit mikrositer hipokrom. Hal ini menyatakan bahwa pasien telah mengalami perdarahan kronik saluran cerna bagian atas, perdarahan kronis ini disebabkan oleh peradangan pada lambung yang telah mengalami erosif, sehingga Hb pasien ditemukan sangat rendah dan termasuk kedalam kriteria berat.