andropause

27
Andropause Andropause

Transcript of andropause

Page 1: andropause

AndropauseAndropauseAndropauseAndropause

Page 2: andropause

Pendahuluan• Istilah Andropause masih menjadi suatu yang

sering perdebatkan, istilah ini diambil dari bahasa Yunani yaitu andro yang berarti laki-laki dan pause berarti penghentian atau stop

• Sehingga artinya akan menjadi suatu peristiwa yang dialami oleh laki-laki, berupa terhentinya atau berkurangnya fungsi fisiologis akibat berkurangnya atau menurunnya produksi hormon serta faktor-faktor yang dimiliki oleh laki-laki

• Istilah andropause menjadi tepat jika dilihat bahwa pada usia diatas 55 tahun akan terjadi penurunan tidak saja testosteron melainkan pula dehidro- epiandosteron (DHEA), growth hormone, (GH), Melatonin, Insuline like grouth Factors (IGF)

Page 3: andropause

Efek dari Defisiensi Testosteron pada Pria Andropause

1. Seksualitas• Menurunkankan keinginan Seksualitas (libido)• Pada usia diatas 50 tahun akan dijumpai

penurunan aktifitas seksualitas• Berkaitan erat dengan mulai terjadinya

penurunan kadar testosteron pada laki-laki• Ini dapat disembuhkan dengan pengobatan

testosteron (Hajjar dkk)• Kondisi defisiensi testosteron berpengaruh

terhadap kejadian disfungsi ereksi (Billington&Morales)

Page 4: andropause

2. Penurunan Kekuatan Otot• Karena terjadi penurunan kadar androgen yang

beredar dalam tubuh maka akan terjadi - penurunan metabolisme protein - penurunan oksidasi lemak - peningkatan timbunan lemak - penurunan kekuatan otot• Pada laki-laki akan terlihat adanya kehilangan

masa massa otot (sarkopenia) dan mengalami kehilangan fungsi kontraktilitas otot

• Penurunan jumlah rantai berat miosin didalam otot tsb yang berkaitan erat dengan penurunan kadar testosteron bebas didalam darah

Page 5: andropause

3. Tulang dan Osteoporosis• Beberapa penelitian yang ada ternyata

menunjukan pula adanya keterkaitan yang erat antara penurunan kadar testosteron meningkatnya kejadian osteoporosis

• Pada usia 55 tahun kurang lebih 1 dari 10 laki- laki akan mengalami massa tulang dan perempuan 1 dari 4 perempuan

• Karena laki-laki dapat mencapai massa tulang yang lebih tinggi dari pada perempuan dan disamping itu massa tulangnya lebih besar

• Faktor yang menyebabkan terjadi osteoporosis karena defisiensi testosteron, alkohol, penggunaan kortikosteroid, faktor penuaan,

Page 6: andropause

4. Dementia Alzeimer• Kadar testosteron sangat berpengaruh terhadap

perkembangan dan perawatan fungsi kognitif• Penurunan kadar testosteron pada laki-laki akan

berpengaruh kuat terhadap penurunan fungsi memori dan dan fungsi kognitif

• Kondisi yang sangat berat akan menyebabkana terjadinya penimbunan protein amiloid di darah otak sehingga terjadi sindroma alzeimer

• Peningkatan kejadian gangguan memori dan kognitif ini dapat dikurangi dan dicegah dengan pengobatan hormon testosteron

Page 7: andropause

10 Kriteria ADAM Androgen Deficiency in Aging

Men1. Penurunan Keinginan seksual (libido)2. Kekurangan energi atau tenaga3. Penurunan kekuatan dan ketahanan otot4. Penurunan tinggi badan5. Berkurangnya “kenyaman dan kesenangan” hidup6. Sedih dan atau sering marah tanpa sebab yang

jelas7. Berkurangnya kemampuan ereksi8. Kemunduran kemampuan olah raga9. Tertidur setelah makan malam 10. Penurunan kemampuan bekerja

Page 8: andropause

• Jika mengalami keluhan nomor 1 sampai 7, atau berbagai kombinasi dari empat atau lebih keluhan, maka pasien ini adalah laki-laki andropause, yang bila diberikan substansi hormonal akan memberikan perbaikan

• Disamping keluhan tersebut, terdapat keluhan lain :

1. Rasa tidak gembira2. Cemas3. Ketakutan tanpa sebab4. Merasa tidak mampu melakukan apapun5. Perasaan lain yang menjurus kearah negatif

Page 9: andropause

Diagnosis

• Untuk menegakkan diagnosis sindroma andropause pada laki-laki, dapat diketahui dari keluhan-keluhan yang ada dan disesuaikan dengan 10 kriteria ADAM

• Bila memungkinkan dapat ditambah dengan pemeriksaan fungsi testosteron, atau jika tidak memungkinkan dapat diganti dengan penilaian kadar testosteron total dan testoteron bebas (free testoterone)

• Bila ada keluhan namun hasil pemeriksaan testoteron ternyata normal, pasien dapat dirujuk ke spesialis andrologi atau spesialis obstetri dan ginekologi

• Bila hasil pemeriksaan testoteron meragukan , maka pemeriksaan perlu diulang kembali

Page 10: andropause

Pemeriksaan Laboratorium

• Fungsi hati• Fungsi Ginjal• Kadar hematokrit • Profil Lemak• Bila kadar testoteron lebih rendah

daripada normal, dapat diberikan hormon pengganti testosteron

Page 11: andropause

PencegahanPerabaan Kelenjer Prostat• Dilakukan untuk mendeteksi adanya hiperplasia

prostat atau adanya kanker prostatpada stadium dini• Lakukan anamnesis adakah gangguan berkemih atau

tidak• Tanyakan apakah terjadi peningkatan frekuensi

berkemih terutama malam hari • Apakah urin mengalir tidak lancar• Apakah urin masih menetes setelah selesai berkemih

(postmicturition dribbling)• Inkontinensia urin• Gunakan sarung tangan , dengan bantuan pelicin

(jelly atau minyak)

Page 12: andropause

• Jari telunjuk kanan dimasukan kedalam anus lakukan perabaan pada daerah setinggi prostat

• Apakah terdapat pembesaran dari kelenjer prostat, berbenjol atau tidak, kenyal atau padat, dan adakah rasa nyeri

• Kejadian hiperplasia prostat meningkat setelah seorang laki-laki mencapai usia 40 tahun, kurang lebih 50 % laki-laki usia 50 tahun akan merasakan keluhan akibat hiperplasia prostat ini

• Untuk mengetahui derajat berat ringannya hiperplasia prostat dapat dipergunakan indeks yang dikeluarkan oleh Asosiasi urologi Amerika (the American Urology Assocition/AUA)

• Sebab hanya 10 % saja dari penderita hiperplasia prostat ini yang memerlukan pengobatan terhadap gejala yang timbul

Page 13: andropause

Pengobatan/Terapi

1. Terapi Hormon Pengganti (Androgen)• Telah banyak dilakukan penelitian terhadap terapi

hormonal untuk keluhan andropause pada laki-laki obat yang diberikan adalah hormon androgen

• Androgen dapat memperbaiki keluhan-keluhan psikologis yang timbul pada laki-laki diusia andropause

• Andropause juga dapat memperbaiki kemampuan seksual pada laki-laki tersebut sekaligus mencegah terjadinya jantung koroner dan keropos tulang (osteoporosis)

• Androgen juga bermanfaat untuk memperbaiki fungsi kognitif dan “mood”(suasana hati)

Page 14: andropause

• Ketakutan orang terhadap terapi hormonal androgen pada laki-laki adalah adanya kemungkinan timbulnya kanker prostat

• Untuk mencegah hal tersebut dapat dilakukan deteksi dini dengan pemeriksaan kadar Prostate Spesific Antigen (PSA) dan perabaan rektal (rectal examination)

Page 15: andropause

Manfaat Terapi Androgen pada Andropause

• Perbaikan suasana hati (mood) dan lebih merasa senang• Peningkatan tenaga fisik dan mental• Berkurang perasaan ingin marah, mudah tersinggung, sedih lesu

dan cemas• Tidur menjadi lebih nikmat• Perbaikan gairah (libido) dan kemampuan seksual• Penurunan pertanda biokimiawi dari proses degradasi tulang dan

terdapat peningkatan kepadatan masa tulang• Peningkatan massa tubuh dan penurunan timbunan lemak tubuh• Peningkatan kekuatan otot (gemgaman tangan, ekstremitas atas

dan bawah)• Penurunan risiko penyakit jantung

Page 16: andropause

Prasyarat Sebelum THP

• Perabaan Kelenjer Prostat• Pemeriksaan Prostate Spesific Antigen

(PSA) • Pemeriksaan darah - Hematokrit - Profil lemak

Page 17: andropause

Jenis THP

• Mesterolon 25 -75 mg/hari• Testosteron Andekanoat 120 – 160

mg/hari• Fluoxym- esteron 5-20 mg /hari

(Pengawasan ketat)

Page 18: andropause

Kontrol Hasil terapi setelah 3 bulan

• Amati hasil terapi dengan menilai perubahan dari keluhan klinis yang pernah ada

• Ulangi perabaan kelenjer prostat melalui rektal PSA dan pemeriksaan darah

• Jika semua normal dapat diulangi kembali dalam 6 bulan

Page 19: andropause

Kontrol hasil terapi setelah 9 bulan

• Ulangi langkah 1 s/d 53 sesuai dengan pemantauan hasil terapi setelah 3 bulan

• Pemeriksaan darah - Haematokrit - Profil lemak• Pemeriksaan fungsi hati secara berkala

Page 20: andropause

Tahapan Terapi Testosteron

Sebelum terapi

Terapi Setelah 3 bulan

Setelah 9 bulan

Perabaan rektal

Mesterolon 25-75 mg/hr

Nilai respon terapi dan gejala

Ulangi langkah1-3 sesuai setelah 3 bulan

PSA (Prostate spesific antigen)

Testoteron Andekanoat 120-160 mg/hr

Ulang perabaan rektal dan PSA

Hematokrit dan profil lemak

Hematokrit dan profil lemak

Fluoxym esterone 5-20 mg/hr(hati-hati)

Jika semua normal nilai kembali setiap 6 bulan

Pemeriksaan fungsi hati berkala

Page 21: andropause

Langkah Praktis Penapisan Pemantauan dan Terapi Androgen bagi laki-laki

Andropause atau penderita Defisiensi Androgen

1. Terapi hanya diberikan jika terdapat gejala dan manifestasi klinis dari status hipogonadism

• Pemeriksaan laboratorium yang menyatakan kondisi hipogonadism merupakan suatu prasyarat penting

• Yang paling ideal adalah dengan melakukan pemeriksaan fungsi hormon testosteron dengan nilai antara kisaran 2-2,5 nm/l menunjukan suatu kondisi defisiensi androgen

• Pemeriksaan ini dilakukan dua kali dan dinilai dari darah yang diambil pada pagi hari, jika tidak bisa dilakuakn dapat diganti dg penentuan kadar testosteron bebas dalam darah namun hasilnya terkadang kurang dapat disimpulkan

Page 22: andropause

2. Penderita defisiensi androgen memerlukan terapi hormon pengganti testosteron untuk jangka waktu yang lama

3. Penderita tersangka hipogonadisme sekunder (gangguan pada hipopise dan hipotalamus)

jangan diberikan testosteron sampai pemeriksaan analisis hormonal selesai dilakukan

4. Pemberian terapi androgen akan menyebabkan perubahan metabolisme lipoprotein di hati, terutama HDL dan LDL, sehingga akan menyebabkan penurunan kadar HDL dan peningkatan kadar LDL

• Kondisi ini akan meningkatkan risiko kejadian PJK • Bagi laki-laki yang telah memiliki ganguan

perubahan kolesterol, tidak dianjurkan menggunakan terapi androgen

Page 23: andropause

5. Androgen dapat memicu proses hematopoesis di ginjal, sehingga menyebabkan penambahan jumlah sel darah merah yang dikenal dengan polisitemia

• Jika terdapat peningkatan kadar hemoglobin (HB) atau hematokrit (HT) diatas kadar normal, maka pengobatan androgen harus dihentikan

6. Pemeriksaan penting lain yang harus dilakuakn sebelum terapi testosteron :

• Kadar Hematokrit, trigliserida, HDL dan LDL• Perabaan rektal untuk menilai adakah

pembesaran kelenjer prostat, penilaian kadar prostate spesific antigen (PSA) dalam serum

Page 24: andropause

7. Kondisi hipertropi kelenjer prostat yang ringan, bukanlah merupakan kontraindikasi terapi testosteron

• Pasien hipogonadisme dengan gangguan obstruksi saluran kemih ringan atau tanpa keluhan obstruksi sama sekali, merupakan kandidat terbaik untuk terapi testosteron, tetapi yang berat tidak dianjurkan

8. Penderita kanker prostat merupakan kontraindikasi terapi testosteron, jika diduga adanya kanker prostat setelah perabaan rektal dan pemeriksaan PSA, maka harus dilanjutkan dengan pemeriksaan diagnostik lengkap untuk menegakan diagnosis pasti kanker prostat

Page 25: andropause

9. Pasien yang mengalami henti napas sesaat didalam tidurnya ( sleep apnoe) merupakan kontra indikasi terapi testosteron

10. Terapi testosteron dalam bentuk injeksi (oil based testosteron) , testosterin andekanoat oral atau plester testosteron merupakan terapi yang aman untuk pasien tidak dianjurkan untuk memberikan terapi 17- alkylated steroid karena dapat menyebabkanhepatotoksik

11. Kontrol terapi dilakukan setiap 3 bulan (lihat pemantauan hasil terapi) yaitu;

• Pemantauan kelaianan yang terkait dengan terapi testosteron

• Perabaaan rektal• Pemeriksaan kadar PSA (dibawah 40 tahun) jika dijumpai

kadar PSA lebih besar daripada 4 Ug/ml maka harus dirujuk ke bagian urolog

Page 26: andropause

12. Pasien yang mengalami terapi testoteron akan memiliki kadar fungsi testosteron dalam serum yang flutuaktif, terutama jika terapi berupa injeksi intramuskuler

• Sehingga respon gejala klinik merupakan petunjuk yang dapat digunakan untuk mengethui kebutuhan dosis seseorang

Multivitamin• Dianjurkan multivitamin seperti vit B, C, dan E

yang juga dapat dimanfaatkan sebagai zat anti oksidan disampin itu juga dapat diberikan vit D3 yang dapat berperan sebagai pencegahan osteoporosis

Kalsium• Denga dosis 800 – 1000 mg per hari dapat

bermanfaat untuk mencegah osteoporosis

Page 27: andropause

Kontra Indikasi Terapi Testosteron

• Penyakit jantung berat• Kerusakan fungsi hati• Penyakit hati• Sleep apnoe• hiperkalsemia

• Kanker payudara• Kanker protat• Obstruksi saluran kemih

berat• Penyakit ginjal• Ginjal nephrosis atau fase

nephrotik dari infeksi ginjal

Memerlukan Penyesuaian dosis• Pemakai obat antikoagulan• Pemakai insulin