Andreas audyanto TOP 100 Special Edition Property & Bank Magazine

4
edisi 110 - 2014 I Property&Bank Property&Bank I edisi 110 - 2014 17 16 TOP PROPERTY&BANK 2014 INSPIRASI PENGEMBANG MUDA Segala sesuatu yang dilakukan dengan fokus dan tekun, pasti akan memberikan hasil yang positif dan memuaskan. Dan yang tak kalah penting adalah selalu ingin belajar untuk menambah kemampuan. U sianya tergolong masih muda, baru menginjak 34 tahun. Tapi ambisi dan motivasinya untuk menjadi yang terbaik dalam industri properti patut dijadikan contoh kalangan muda saat ini. Dengan segala usaha yang dilakukannya, perlahan beliau mulai menjejaki bisnis properti untuk bersinergi dengan pengembang lain yang sudah lama berkiprah. Bersama timnya yang solid, Andreas Audyanto telah mengembangkan sejumlah proyek residensial berkonsep cluster yaitu Bali Resort dan Botanica Valley di kawasan BSD Serpong, Teras Ubud di Kranggan, Cibubur, dan segera akan meluncurkan township Bumi Wisata Cilegon seluas 400 hektar. Ia juga berencana akan mengembangkan YANG BERBAKAT beberapa townhouse di kawasan yang terus berkembang. “Sebetulnya, terjun nya saya ke bisnis properti ini tanpa kesengajaan. tidak pernah terbayang sebelumnya akan menggeluti industri properti. Setelah dijalankan, ternyata industri ini sangat dinamis dan menarik. Industri properti membuat saya termotivasi untuk selalu menghasilkan produk yang terbaik dan dapat diterima oleh konsumen,” jelas Andreas Audyanto, Promotion & Marketing Director PT Surya Agung Realti yang baru baru ini dianugrahi pernghargaan Inspiring Person 2014 sebagai Profesional Marketer atas kiprah nya di dunia properti tanah air dari salah satu instanti properti di Indonesia Pria yang akrab disapa Audy ini, mengisahkan awal kali mulai mengenal bisnis properti, khususnya pemasaran pada saat sedang libur kuliah. Audy yang tengah melanjutkan study di Kuala Lumpur, Malaysia, memilih menghabiskan waktu liburnya di sebuah villa di kawasan Kota Bunga, Puncak, Bogor. Kota Bunga adalah salah satu properti yang dikembangkan Sinar Mas Land. Tanpa sengaja, Ia ditawari oleh seseorang untuk menjual unit-unit villa di Kota Bunga tersebut. Tawaran itu tentu saja sangat menarik dan menantang bagi pemuda ambisius seperti Audy. Dalam benaknya, ini adalah kesempatan baginya untuk belajar gratis mengenai properti. Bahkan, ia akan mendapatkan bonus apabila bisa melakukan transaksi. Dengan tekad ingin belajar, maka mulailah Audy bergabung dan melakukan aktifitas pemasaran di salah satu perusahaan pengembang terbesar itu. Ia harus masuk kerja setiap hari, bahkan pada hari Sabtu dan Minggu. Karena, menjual properti memang paling pas dilakukan pada saat libur seperti Sabtu dan Minggu. Audy benar-benar merasa di ‘gembleng’ dan ditempa dalam memasarkan properti. Apalagi, saat itu, Kota Bunga menjadi salah satu primadona di kawasan puncak Bogor. Ia begitu bersyukur karena mendapat pelajaran yang sangat berharga dari orang-orang yang sangat ahli dibidangnya. “Bagi saya, Sinar Mas Land berjasa besar dalam membuka mata dan pikiran saya bahwa properti itu merupakan industri yang sangat menarik untuk digeluti,” kenang Audy. Sejak bergabung di Sinar Mas Land, talenta yang dimiliki Audy sudah mulai terlihat. Ia mampu menyesuaikan diri dengan cepat. Bahkan, ia berhasil melakukan penjualan pada esok harinya, setelah pertama kali mulai bergabung. Ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dan jarang didapatkan oleh sales lainnya. Di Sinar Mas Land, Audy bergabung di divisi Housing Satu yang pertama kali mengembangkan konsep klaster di BSD City. Divisi inilah yang membuat masterpiece klasternya BSD City. Divisi Housing Satu diiisi oleh orang-orang yang ahli dan sangat berpengalaman. Beruntung bagi Audy dapat diminta untuk bergabung dengan divisi tersebut. Selama 4 tahun berkarir di Sinar Mas Land, Audy selalu mencatatkan prestasi sangat memuaskan dalam melakukan penjualan. Ia selalu menduduki Top 3 dengan nilai transaksi yang besar. Di antara teman-temannya, Audy menjadi figur untuk berdiskusi seputar dunia marketing. Padahal, Audy merasa bahwa ia masih harus banyak belajar. Dukungan dan support yang diberikan kepadanya selama di Sinar Mas Land sangat bermanfaat. Setelah memutuskan untuk meninggalkan Sinar Mas Land, Audy beranjak untuk menggeluti bidang lain dari properti, yaitu dalam bidang kontraktor dan interior desain konsultan. Hal ini pun di gelutinya dengan tujuan untuk mengetahui kendala apa saja yang dapat di hadapi oleh kontraktor dalam menjalankan sebuah proyek. Bidang ini pun Ia geluti selama 4 tahun. Selanjutnya, Audy tertarik untuk lebih memahami seluk beluk industri properti khususnya dunia pemasaran. Ia ingin menjajal kemampuan pemasarannya di bisnis agen properti dan terus menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman dalam memasarkan produk properti. Dunia agen properti tentu akan lebih dinamis karena akan semakian banyak bertemu dengan konsumen. “Industri agen properti itu lebih dinamis. Masing-masing sales juga bisa memasarkan properti sekunder. Berbeda dengan sales yang ada didalam atau inhouse sebuah perusahaan developer. Mereka tidak diperbolehkan untuk memasarkan properti sekunder. Ini merupakan tantangan baru bagi saya. Selain itu, menjadi agen properti juga memberikan kesempatan bagi saya untuk lebih mendalami sisi-sisi lainnya seperti legalitasnya,” tegas Audy. Ia memilih untuk bergabung dengan LJ Hooker Serpong yang boleh dibilang menguasai pasar properti di kawasan Serpong dan sekitarnya. Rita Megawati sebagai principal LJ Hooker Serpong memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Audy untuk menekuni bisnis agen properti. Bagi Audy, bergabung sebagai agen properti akan membuat ia mengetahui karakter agen-agen properti. “Saya ingin tahu apa yang membuat seorang agen atau perusahaan agen memilih untuk memasarkan sebuah proyek. Kesimpulan yang saya dapatkan adalah, mereka memasarkan sebuah properti bukan berdasarkan komisi atau reward belaka. Tapi mereka juga menjual nama mereka. Proyek yang bagus akan dibilang bagus dan sebaliknya juga begitu,” jelas Audy. Tidak hanya terjun menjadi agen properti, Audy juga menambah ilmu dan kemampuan berbisnis properti dengan mencari lembaga pendidikan properti yang berkualitas. Karena, menurutnya dengan memiliki ilmu yang mumpuni, maka kemampuan akan semakin bertambah. Ilmu dan pengalaman merupakan dua sisi mata uang yang harus saling melengkapi. Audy memutuskan untuk sekolah di Panangian School Property, milik pengamat properti kondang Panangian Simanungkalit. Di lembaga pendidikan ini, wawasan Audy semakin terbuka lebar. Ia banyak bertemu dengan orang yang sudah berpengalaman dan menjadi mentor baginya, sebut saja Andy K. Natanael, Heri Sosiawan dan terutama sekali Panangian Simanungkalit yang sangat banyak memberikan dukungan dan ilmu. Saat ini, Beliau memberikan kepercayaan kepada profesional seperti Audy untuk menjadi penasehat pribadi Beliau. Dalam industri properti yang terus berkembang seperti saat ini, Indonesia membutuhkan kalangan muda yang memiliki talenta dan keinginan terus berkembang seperti Andreas Audyanto. Ia begitu gigih dalam mengembangkan intuisi bisnisnya. Meski belum begitu banyak menghasilkan karya-karya properti, namun semua proyek yang telah ia tangani menjadi proyek-proyek yang sangat fenomenal baik dari segi konsep dan strategi pemasarannya. Proyek- proyek Andreas Audyanto pun menjadi icon di kawasannya masing-masing. Ke depan, Audy masih banyak memiliki keinginan dan rencana-rencana besar dalam mengembangkan sejumlah proyek properti. (eq) Beli sesuatu yang sulit untuk Anda buat, bukan sesuatu yang mudah untuk Anda buat” Andreas Audyanto

Transcript of Andreas audyanto TOP 100 Special Edition Property & Bank Magazine

Page 1: Andreas audyanto TOP 100 Special Edition Property & Bank Magazine

edisi 110 - 2014 I Property&BankProperty&Bank I edisi 110 - 2014

1716 TOP PROPERTY&BANK 2014

INSPIRASI PENGEMBANG MUDA

Segala sesuatu yang dilakukan dengan fokus dan tekun, pasti akan memberikan hasil yang positif dan memuaskan. Dan yang tak kalah penting adalah selalu ingin belajar untuk menambah kemampuan.

Usianya tergolong masih muda, baru menginjak 34 tahun. Tapi ambisi dan motivasinya untuk menjadi yang terbaik

dalam industri properti patut dijadikan contoh kalangan muda saat ini. Dengan segala usaha yang dilakukannya, perlahan beliau mulai menjejaki bisnis properti untuk bersinergi dengan pengembang lain yang sudah lama berkiprah.

Bersama timnya yang solid, Andreas Audyanto telah mengembangkan sejumlah proyek residensial berkonsep cluster yaitu Bali Resort dan Botanica Valley di kawasan BSD Serpong, Teras Ubud di Kranggan, Cibubur, dan segera akan meluncurkan township Bumi Wisata Cilegon seluas 400 hektar. Ia juga berencana akan mengembangkan

YANG BERBAKATbeberapa townhouse di kawasan yang terus berkembang.

“Sebetulnya, terjun nya saya ke bisnis properti ini tanpa kesengajaan. tidak pernah terbayang sebelumnya akan menggeluti industri properti. Setelah dijalankan, ternyata industri ini sangat dinamis dan menarik. Industri properti membuat saya termotivasi untuk selalu menghasilkan produk yang terbaik dan dapat diterima oleh konsumen,” jelas Andreas Audyanto, Promotion & Marketing Director PT Surya Agung Realti yang baru baru ini dianugrahi pernghargaan Inspiring Person 2014 sebagai Profesional Marketer atas kiprah nya di dunia properti tanah air dari salah satu instanti properti di Indonesia

Pria yang akrab disapa Audy ini, mengisahkan awal kali mulai

mengenal bisnis properti, khususnya pemasaran pada saat sedang libur kuliah. Audy yang tengah melanjutkan study di Kuala Lumpur, Malaysia, memilih menghabiskan waktu liburnya di sebuah villa di kawasan Kota Bunga, Puncak, Bogor. Kota Bunga adalah salah satu properti yang dikembangkan Sinar Mas Land.

Tanpa sengaja, Ia ditawari oleh seseorang untuk menjual unit-unit villa di Kota Bunga tersebut. Tawaran itu tentu saja sangat menarik dan menantang bagi pemuda ambisius seperti Audy. Dalam benaknya, ini adalah kesempatan baginya untuk belajar gratis mengenai properti. Bahkan, ia akan mendapatkan bonus apabila bisa melakukan transaksi.

Dengan tekad ingin belajar, maka mulailah Audy bergabung dan melakukan aktifitas pemasaran di salah satu perusahaan pengembang terbesar itu. Ia harus masuk kerja setiap hari, bahkan pada hari Sabtu dan Minggu. Karena, menjual properti memang paling pas dilakukan pada saat libur seperti Sabtu dan Minggu.

Audy benar-benar merasa di ‘gembleng’ dan ditempa dalam memasarkan properti. Apalagi, saat itu, Kota Bunga menjadi salah satu primadona di kawasan puncak Bogor. Ia begitu bersyukur karena mendapat pelajaran yang sangat berharga dari orang-orang yang sangat ahli dibidangnya. “Bagi saya, Sinar Mas Land berjasa besar dalam membuka

mata dan pikiran saya bahwa properti itu merupakan industri yang sangat menarik untuk digeluti,” kenang Audy.

Sejak bergabung di Sinar Mas Land, talenta yang dimiliki Audy sudah mulai terlihat. Ia mampu menyesuaikan diri dengan cepat. Bahkan, ia berhasil melakukan penjualan pada esok harinya, setelah pertama kali mulai bergabung. Ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dan jarang didapatkan oleh sales lainnya.

Di Sinar Mas Land, Audy bergabung di divisi Housing Satu yang pertama kali mengembangkan konsep klaster di BSD City. Divisi inilah yang membuat masterpiece klasternya BSD City. Divisi Housing Satu diiisi oleh orang-orang yang ahli dan sangat berpengalaman. Beruntung bagi Audy dapat diminta untuk bergabung dengan divisi tersebut.

Selama 4 tahun berkarir di Sinar Mas Land, Audy selalu mencatatkan prestasi sangat memuaskan dalam melakukan penjualan. Ia selalu menduduki Top 3 dengan nilai transaksi yang besar. Di antara teman-temannya, Audy menjadi figur untuk berdiskusi seputar dunia marketing. Padahal, Audy merasa bahwa ia masih harus banyak belajar. Dukungan dan support yang diberikan kepadanya selama di Sinar Mas Land sangat bermanfaat.

Setelah memutuskan untuk meninggalkan Sinar Mas Land, Audy beranjak untuk menggeluti bidang lain dari properti, yaitu dalam bidang kontraktor dan interior desain konsultan. Hal ini pun di gelutinya dengan tujuan untuk mengetahui kendala apa saja yang dapat di hadapi oleh kontraktor dalam menjalankan sebuah proyek. Bidang ini pun Ia geluti selama 4 tahun.

Selanjutnya, Audy tertarik untuk lebih memahami seluk beluk industri properti khususnya dunia pemasaran. Ia ingin menjajal kemampuan pemasarannya di bisnis agen properti dan terus menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman dalam memasarkan produk properti. Dunia agen properti tentu akan lebih dinamis karena akan

semakian banyak bertemu dengan konsumen.

“Industri agen properti itu lebih dinamis. Masing-masing sales juga bisa memasarkan properti sekunder. Berbeda dengan sales yang ada didalam atau inhouse sebuah perusahaan developer. Mereka tidak diperbolehkan untuk memasarkan properti sekunder. Ini merupakan tantangan baru bagi saya. Selain itu, menjadi agen properti juga memberikan kesempatan bagi saya untuk lebih mendalami sisi-sisi lainnya seperti legalitasnya,” tegas Audy.

Ia memilih untuk bergabung dengan LJ Hooker Serpong yang boleh dibilang menguasai pasar properti di kawasan Serpong dan sekitarnya. Rita Megawati sebagai principal LJ Hooker Serpong memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Audy untuk menekuni bisnis agen properti. Bagi Audy, bergabung sebagai agen properti akan membuat ia mengetahui karakter agen-agen properti.

“Saya ingin tahu apa yang membuat seorang agen atau perusahaan agen memilih untuk memasarkan sebuah proyek. Kesimpulan yang saya dapatkan adalah, mereka memasarkan sebuah properti bukan berdasarkan komisi atau reward belaka. Tapi mereka juga menjual nama mereka. Proyek yang bagus akan dibilang bagus dan sebaliknya juga begitu,” jelas Audy.

Tidak hanya terjun menjadi agen properti, Audy juga menambah ilmu dan kemampuan berbisnis properti dengan mencari lembaga pendidikan properti yang berkualitas. Karena, menurutnya dengan memiliki ilmu yang mumpuni, maka kemampuan akan semakin bertambah. Ilmu dan pengalaman merupakan dua sisi mata uang yang harus saling melengkapi.

Audy memutuskan untuk sekolah di Panangian School Property, milik pengamat properti kondang Panangian Simanungkalit. Di lembaga pendidikan ini, wawasan Audy semakin terbuka lebar. Ia banyak bertemu dengan orang yang sudah berpengalaman dan menjadi mentor baginya, sebut saja Andy K. Natanael, Heri Sosiawan dan terutama sekali Panangian

Simanungkalit yang sangat banyak memberikan dukungan dan ilmu. Saat ini, Beliau memberikan kepercayaan kepada profesional seperti Audy untuk menjadi penasehat pribadi Beliau.

Dalam industri properti yang terus berkembang seperti saat ini, Indonesia membutuhkan kalangan muda yang memiliki talenta dan keinginan terus berkembang seperti Andreas Audyanto. Ia begitu gigih dalam mengembangkan intuisi bisnisnya. Meski belum begitu banyak menghasilkan karya-karya properti, namun semua proyek yang telah ia tangani menjadi proyek-proyek yang sangat fenomenal baik dari segi konsep dan strategi pemasarannya. Proyek-proyek Andreas Audyanto pun menjadi icon di kawasannya masing-masing. Ke depan, Audy masih banyak memiliki keinginan dan rencana-rencana besar dalam mengembangkan sejumlah proyek properti. (eq)

Beli sesuatu yang sulit untuk Anda buat, bukan sesuatu yang mudah untuk Anda buat”

Andreas Audyanto

Page 2: Andreas audyanto TOP 100 Special Edition Property & Bank Magazine

edisi 110 - 2014 I Property&BankProperty&Bank I edisi 110 - 2014

1918 TOP PROPERTY&BANK 2014

Kesempatan tidak datang dua kali. Kata-kata itulah mungkin yang mendorong Andreas Audyanto, Promotion & Marketing Director PT Surya Agung Realti langsung menyambut tawaran untuk menjadi sales di Sinar Mas Land beberapa tahun lalu. Kini, dengan keberanian dan kegigihannya serta terus mengasah kemampuan yang dimiliki, Audy berhasil membangun sejumlah proyek perumahan di beberapa lokasi. Ia juga tengah mempersiapkan proyek township seluas 400 hektar.

PENGEMBANG NOMOR 1”

Andreas AudyantoPromotion & Marketing Director PT Surya Agung Realti

akan membuka selebar-lebarnya kesempatan bagi kita untuk menawarkan properti kepada orang asing yang bisa menjadi captive market. Kita harus mengambil bagian dari kesempatan tersebut dengan mengembangkan properti yang memang layak bagi pendatang dari luar negeri itu.

Apa yang anda lakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan properti?

Pak Panangian Simanungkalit banyak memberikan arahan kepada saya. Pertama kali bertemu beliau saat mengikuti workshop di suatu tempat. Setelah selesai acara itu, saya bergegas mengejar pak Panangian untuk bertemu. Saya katakan kepada beliau bahwa saya tertarik untuk sekolah properti tapi belum tau mau fokus kemana. Dengan logat Medan nya, Pak Panangian bilang kau masuk ke sekolah saya, ambil CPA (certified property analyst).

Pak Panangian mengizinkan saya masuk sekolah properti nya dengan

“SAYA INGIN MENJADI

budget yang ada, bila dihitung kebijakan yang di berikan jauh melebihi dari yang saya bayangkan. Saya teringat pak Panangian bilang, kamu akan sukses karena tidak banyak orang yang punya keinginan dan kemampuan seperti kamu. Ini menjadi motivasi yang sangat berharga bagi saya.

Bagaimana awalnya sehingga anda mulai mengembangkan proyek properti?

Hobi dan ketertarikan saya di dunia properti terutama dalam hal menggambar atau mendesain sebuah rumah berikut kawasannya. Dan pada suatu ketika, saya di mintakan kan bantuan oleh seorang client untuk menggambar desain sebuah rumah.

Design yang saya kerjakan dengan sangat baik membuat client yang request tersebut sangat senang. Saya menjadi orang pertama yang membeli kavling dan membangun sendiri desain serta layoutnya di kawasan BSD.

Ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan bisnis properti saya sebagai developer. Saat itu merupakan yang pertama kali dan secara resmi saya menjadi kontraktor. Saya membangun rumah bukan berdasarkan keinginan saya tapi berdasarkan kemauan konsumen.

Apakah anda tidak kuatir membangun hunian di Serpong yang harus berhadapan dengan pengembang-pengembang besar?

Properti itu seperti halnya pasar buah, semakin ramai penjual nya menandakan daerah itu semakin hidup dan berkembang. Saya mengikuti kesuksesan mereka mengembangkan kawasan hunian di Serpong. Namun, dengan konsep unik yang saya ciptakan dapat menarik target pasar yang menginginkan hunian dengan konsep dan suasana yang berbeda.

Proyek di Bali Resort berhasil anda pasarkan 270 unit rumah dengan harga Rp 420 juta - Rp 1 Milyar ludes hanya dalam sekejap. Apa kuncinya?

Saat ini, properti bukan hanya lokasi, lokasi, lokasi tapi lokasi, lokasi dan konsep. Begitu juga dalam hal

memasarkan yang merupakan faktor terpenting juga dalam membuat properti menjadi lebih menarik. Saya lebih memilih teman-teman di agen properti yang memasarkan proyek yang saya kembangkan. Sampai saat ini saya tidak memiliki in house marketing tapi saya memiliki link dengan agen properti hingga 400 hingga 500 lebih. Mereka mau bergabung dan ikut mendukung proyek yang saya kembangkan karena sudah bekerja sama selama 14 tahun bersama, dan Puji Tuhan mereka sudah mengenal karakter, kopetensi dan komitmen saya dalam mengembangkan sebuah projek.

Dibantu dan didukung penuh teman-teman agen properti, proyek-proyek yang saya kembangkan mencatat penjualan yang sangat fantastis. Dalam sebuah pameran properti di JCC beberapa waktu lalu, produk properti kami sudah habis lebih dulu sebelum acara pameran selesai. Itu merupakan kejadian yang sangat fenomenal yang dapat dikatakan sebagai sebuah sejarah baru dalam dunia properti.

Semua proyek yang saya bangun berdasarkan cita-cita saya. Saya kerjakan dengan sepenuh hati. Saya tekankan kepada konsumen, belilah produk apa yang kamu sulit untuk dibuat, jangan beli yang mudah kamu buat. Dan penting beli pada saat perdana tapi pilih produknya.

Apa resep dan cita-cita anda di industri properti?

Dalam mengembangkan proyek, saya selalu membeli lahan dengan bentuk yang unik agar konsep dapat dibuat dengan harga yang terjangkau. Goal saya bukan profit, goal saya adalah customer satisfaction, karena bagi saya apabila kita dapat mencapai customer satisfaction itu, maka profit akan mengikuti.

Saya selalu membuat produk yang sesuai dan mengikuti kebutuhan

captive market yang ada. Saya pilih lokasi yang unik dengan konsep yang menarik tapi harga terjangkau.

Saya ingin menjadi orang nomor 1 di bidang properti. Pak Panangian Simanungkalit, Pak Andy Natanael, Pak Heri Sosiawan, dan Ibu Rita Megawati serta beberapa mentor yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, mereka merupakan sumber inspirasi dan ilmu bagi saya. Untuk membangun sebuah township saya ingin seperti Sinar Mas Land. Saya ingin menciptakan suatu area yang mempunyai value dengan investasi yang tinggi dan kualitas hidup yang menjanjikan. Banyak developer yang mulai lupa akan hal tersebut. (eq)

18 TOP PROPERTY&BANK 2014

Ia berpartner dengan MAS Group untuk mengembangkan Bali Resort di kawasan BSD, Serpong. Perumahan ini sudah sold out dalam waktu yang sangat singkat.

Audy juga mengembangkan Teras Ubud di Kranggan, Cibubur bersama anak-anak muda yang ia dampingi sebagai mentoring. Saat ini, bersama PT Surya Agung Realti, Audy tengah mengembangkan Botanica Valley di kawasan Serpong.

Dalam memulai bisnisnya, Audy dapat dijadikan contoh bagi kalangan muda saat ini. Ia selalu mau belajar

dengan para ahli di bidangnya. Untuk mengetahui lebih detil mengenai pria kelahiran Jakarta 7 Oktober 1980 ini, berikut petikan wawancara Property&Bank di kawasan BSD, Serpong beberapa waktu lalu.

Apa yang mendorong anda untuk terjun ke industri properti?

Industri properti merupakan bisnis yang akan terus berkembang karena rumah sudah menjadi kebutuhan pokok selain pangan dan sandang.

AFTA dan MEA di depan mata,

Page 3: Andreas audyanto TOP 100 Special Edition Property & Bank Magazine

edisi 110 - 2014 I Property&BankProperty&Bank I edisi 110 - 2014

2120 TOP PROPERTY&BANK 2014

Dengan merubah konsep dari rumah sederhana menjadi rumah yang membidik kalangan segmen menengah, Andreas Audyanto bersama MAS Group berhasil memasarkan unit-unit di Bali Resort dalam waktu yang singkat. Sebelumnya, proyek ini diperuntukan bagi kalangan menengah bawah.

Dilihat dari lokasinya, Bali Resort memang cocok untuk kalangan menengah yang beraktifitas di sepanjang

koridor TB Simatupang hingga kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Ide Audy dengan menjadikan klaster ini untuk segmen menengah memang tepat. Alhasil, klaster Bali Resort telah terjual 99% dalam waktu yang sangat singkat.

Setelah melakukan survey terhadap proyek Bali Resort, Audy langsung merubah konsep yang paling mendasar yaitu segmen pasarnya. Dengan lokasi yang bagus, pikirnya, Bali Resort harus membidik kalangan segmen menengah ke atas. Oleh pengembang sebelumnya, proyek ini membidik segmen pasar

DI KAWASANNYABali Resort

kalangan bawah dengan konsep rumah sederhana.

“Dulu, dipasarkan dengan harga Rp 120 juta per unit. Lalu saya ubah konsepnya menjadi lebih mewah dengan harga Rp 420 juta. Mengejutkan, ternyata pasar dapat menyerap dengan sangat bagus. Unit-unit yang ada terjual dengan cepat. Bali Resort menjadi icon di kawasan tersebut, padahal sebelumnya sudah ada perumahan dan klaster yang dikembangkan terlebih dahulu,” ujar Andreas Audyanto yang kini menjadi Promotion & Marketing Director PT Surya Agung Realti.

Lokasi Bali Resort berada di sekitar BSD Serpong. Jalannya tidak terlalu lebar karena bukan di lokasi utama. Namun, Bali Resort

merupakan proyek percontohan pertama oleh Telkom yang mengaplikasikan hunian dengan teknologi yang smart. Semua unit rumah menggunakan fiber optic. Teknologinya juga diaplikasikan ke semua fasilitas yang ada termasuk penggunaan CCTV.

Audy merangkul teman-teman agen properti dalam memasarkan Bali Resort. Untuk lebih optimal menjual unit-unit di klaster Bali Resort yang jumlahnya 270 unit, perlu dipikirkan apa yang membuat properti tersebut jadi laku karena bukan dilokasi premium. Bersama dengan Bpk Heri Sosiawan ia menciptakan suatu teori yang dinamakan Nya market driven factor, yaitu faktor-faktor lain seperti internal, eksternal dan marketing yang membuat sebuah properti menjadi lebih menarik dan dapat di terima oleh target market yang dituju

“Di Bali Resort, kami jalankan dengan konsep yang mengedepankan konsep “Experience Resort Living” lalu apa kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Kita harus tahu dulu, bahwa konsumen itu membeli hunian, bukan hanya membeli rumah. Inilah yang saya pelajari selama di Sinar Mas Land, bagaimana pengembang itu mendevelop sebuah kawasan menjadi hunian yang diidamkan oleh konsumen,” ujar Audy.

Menurut Audy, antara hunian dan rumah sangat berbeda. Rumah adalah tempat berteduh atau tempat tinggal, tapi hunian adalah sebuah kawasan, bukan hanya rumah. Kalau membangun rumah sangat mudah, tinggal panggil mandor dan tak lama setelah itu rumah akan selesai. Tapi kalau membangun hunian adalah bagaimana menjadikan sebuah rumah dengan ukuran yang tak seberapa tapi dapat menikmati kawasan stersebut dengan segala fasilitasnya.

“Puji Tuhan, karena progress nya paling cepat, proyek yang saya kembangkan menjadi landmark di kawasan itu. Bali Resort misalnya, diapit oleh proyek-proyek perumahan dengan luasan ratusan hektar. Sementara Bali Resort sendiri hanya 6 hektar,” tukasnya. (eq)

MENJADI LANDMARK HUNIANBersama PT Surya Agung Realti, Andreas Audyanto tengah mengembangkan Botanica Valley dengan konsep “ A New Botanical Living in Serpong “ yang akan menjadi hunian idaman bagi mereka yang mendambakan lingkungan yang asri di kawasan yang sedang sangat berkembang.

Terus berkarya dan menghasilkan produk berkualitas sudah menjadi tekad Audy dalam bisnis properti. Setelah sukses

mengembangkan Bali Resort dengan penjualan yang fenomenal, ia kini sedang mempersiapkan proyek terbaru Botanica Valley seluas 6 hektar. Dengan kontur tanah yang berbukit, Audy optimis klaster yang mengusung komposisi 65% penghijauan dan hanya 35% bangunan akan terserap pasar dengan cepat.

Botanica Valley akan menjadi sebuah kawasan hunian yang eksotik. Lahannya berbentuk lembah yang dilengkapi kawasan berbukit dengan lahan memanjang ke belakang. Akan dilengkapi dengan Botanica Lagoon yang merupakan private lake, riverside park, jungle track, three tower amphy theater, mini outbond, jalur sepeda, club house dan lapangan tenis. ROW mencapai 20 meter, sementara perumahan lain hanya berkisar 8 meter.

Audy akan benar-benar menjadikan Botanica Valley sebagai sebuah kawasan hunian yang asri. Total unit rumah yang akan dibangun hanya 270 unit dalam beberapa tahap. Sedangkan untuk tahap pertama akan dipasarkan sebanyak 130 unit.

Saat mulai memasuki kawasan Botanica Valley, bagian depan lebarnya

KONSEP YANG BERBEDABotanica Valley

sudah 100 meter. Botanica Valley memberikan privacy dilengkapi dengan CCTV dan smart home dengan jaringan Fiber Optik yang mana setiap pemilik rumah nantinya akan mendapat sebuah PIN pribadi untuk mengakses perangkat elektronik di rumah mereka. Membangun hunian di Serpong harus dengan konsep beda agar tetap akan dilirik.

Apa yang dikembangkan di Botanica Valley, kata Audy adalah konsep dengan mengedepankan apa yang dibutuhkan oleh konsumen bukan apa yang diinginkan oleh sang developer. Konsumen saat ini sudah lebih pandai untuk membuat sebuah pilihan, terlebih bila itu berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan keluarga mereka, dan tidak sedikit konsumen yang sudah jenuh dengan konsep-konsep yang selama ini ditawarkan oleh developer lain nya.

Dalam satu klaster hanya akan dibuat 50 - 70 unit. Konsepnya klaster

didalam klaster. Akan banyak open space, vertikal garden, penerangan tematik. Pintu gerbang megah yang akan memberi rasa kebanggan tersediri, club house dengan suasana botanical yang akan memberi rasa nyaman, serta lampu-lampu tematik yang memberikan nuansa resort, sampai utilitas pun di buat bawah tanah agar tetap menjaga nuansa resort tersebut.

Botanica Valley juga dilengkapi dengan teknologi mutahir untuk memenuhi kebutuhan Captive Market, yaitu kalangan executive dan keluarga muda. Itulah alasan mengapa Botanica Valley dilengkapi jaringan Fiber Optik ke setiap rumah, system Smart Home yang di dukung oleh indiHome, sehingga penghuni dapat memonitor kondisi rumah dan perangkat elektronik melalui gadget pribadi. Botanica Valley dipilih Telkom sebagai proyek percontohan mereka yang ke dua setelah Bali Resort Serpong.

“Kami tawarkan hunian mewah, fasilitas lengkap namun harga yang terjangkau. Bila di daerah BSD misalnya, sudah sangat sulit untuk mendapatkan rumah di bawah harga Rp. 1,5 Milyar, di Botanica Valley konsumen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hunian dengan hanya Rp 410 juta dengan konsep, kenyamanan, teknologi dan fasilitas yang setara bahkan lebih.

Botanica Valley secara resmi akan diluncurkan pada Januari 2015. Namun, informasi dari mulut ke mulut sudah menunjukkan tingginya animo pembeli terhadap

Botanica Valley. Audy menargetkan tahap pertama akan Sold Out dalam 3 bulan dan dalam 14 bulan Botanica Valley selesai dikembangkan.

PT Surya Agung Realti juga menawarkan cara pembayaran yang mudah dan ringan. “Uang muka KPR dapat di cicil 24 kali, dan ini belum pernah dilakukan oleh developer lain, kecuali untuk proyek apartemen. Jadi ini yang pertama untuk proyek rumah tapak atau landed house,” tukas Audy. (eq)

MENAWARKAN HUNIAN DENGAN

Page 4: Andreas audyanto TOP 100 Special Edition Property & Bank Magazine

edisi 110 - 2014 I Property&BankProperty&Bank I edisi 110 - 2014

2322 TOP PROPERTY&BANK 2014

KEBUTUHAN PASAR DI CIBUBUR

JELI MEMBACA AKAN MENJADI

Salah satu proyek yang juga ditangani oleh Andreas Audyanto adalah klaster Teras Ubud yang belokasi di Kranggan, Cibubur. Meski sifatnya hanya sebagai mentor dalam proyek tersebut. Audy tetap mengerjakannya dengan serius.

Kota Cilegon yang berkembang pesat sebagai kawasan industri, tentu masih banyak membutuhkan hunian yang representatif. Selain itu, kawasan ini juga memerlukan lokasi yang bisa menjadi meeting point yang lebih memadai.

Di Teras Ubud, Kranggan Cibubur, Audy dan sejumlah anak-anak muda yang memiliki visi untuk menjalankan

bisnis properti sepakat, bahwa lokasi perumahan itu dapat menjadi alternatif pemecahan masalah kemacetan di kawasan Trans Yogi Cibubur. Teras Ubud hanya berjarak

Dalam waktu dekat ini proyek Bpk Andreas Audyanto akan segera menjawab tingginya kebutuhan properti

residensial dan komersial di Cilegon dengan menyiapkan proyek township Bumi Wisata Cilegon seluas 400 hektar. Di dalamnya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang sebagaimana kota mandiri yang sudah ada di kawasan-kawasan lainnya.

“Kawasan Cilegon merupakan jalur penting yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera. Cilegon menjadi daerah penting dengan pertumbuhan kota sebagai salah satu kawasan industri terpenting di Banten. Perusahaan Wilmar juga sudah menguasai lahan ratusan hektar di Cilegon untuk perluasan pabrik, dan pabrik pabrik baru ini tidak akan menghasilkan polusi seperti pabrik industri lain nya di Cilegon. Bahkan mereka membuat pelabuhan sendiri di Cilegon. Ini menunjukkan bahwa Cilegon memiliki prospek yang sangat besar untuk berkembang,” jelas Andreas Audyanto.

Saat ini perekonomian di Cilegon tumbuh dengan pesat. Daya beli masyarakat juga terus meningkat. Sebelumnya harga rumah di Cilegon berkisar antara Rp 100 juta hingga Rp 250 jutaan, namun saat ini sudah

Teras Ubud Township Bumi Wisata

20 menit dari pintu tol Jati Warna. “Kranggan menjadi pilihan bagi

mereka yang tetap ingin tinggal di kawasan Cibubur tapi bukan kawasan utama yang selalu dilanda kemacetan setiap harinya. Hal ini membuat kawasan Kranggan banyak dilirik pengembang untuk mengembangkan town house dengan jumlah unit yang tak banyak,” jelas

mulai meroket. Sejumlah perumahan di Cilegon yang memasarkan rumah dengan harga Rp 400 hingga 600 jutaan, habis terjual dalam sekejap.

“Ini menandakan DNA ekonominya sudah berbeda. Masyarakat Cilegon juga sudah mulai jenuh tinggal di Cilegon Atas karena polusinya cukup tinggi. Mereka lebih tertarik ke kota Serang karena agak jauh dari polusi. Oleh karena itu, kami akan bangun kawasan dengan

konsep pengembangan township dan klaster paling ekslusif di perbatasan Cilegon dan Serang. Nanti akan ada akses tol langsung menuju kawasan kami,” kata Audy.

Bumi Wisata Cilegon untuk tahap 1 akan dibangun seluas 10 hektar dengan klaster pertamanya

Audy.Di Teras Ubud, Audy melakukan

mentoring terhadap anak-anak muda yang memiliki semangat tinggi dalam mengembangkan bisnis properti. Progresnya lumayan bagus meski tidak terburu-buru untuk menjual habis unit-unit yang ada karena ini adalah proyek untuk belajar. Anak-anak muda itu juga menimba ilmu properti di Panangian School Property.

“Teras Ubud saya buat konsepnya dengan sangat berbeda. Teras Ubud menjadi satu-satunya klaster yang memiliki club house di kawasan Kranggan. Teras Ubud sudah menjadi klaster paling unggul di Kranggan karena konsep tersebut. Kami hanya bangun 25 unit dengan harga mulai dari Rp 499 juta hingga Rp 1 miliar,” ujar Audy.

Hasilnya? Dengan pemasaran seadanya tanpa menggunakan media-media untuk iklan, baru 3 bulan saja sudah terjual 7 unit. Kejelian membaca kebutuhan pasar disekitar Kranggan yang menjadi kuncinya lumayan bagusnya penjualan Teras Ubud. Konsep pengembangan dengan melihat apa yang dibutuhkan oleh konsumen, kembali menjadi kunci pengembangan Teras Ubud.

Di Teras Ubud, Audy memberikan masukan untuk bagaimana memulai sebuah proyek properti dan apa yang harus dilakukan agar bisa sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Maklum, biasanya anak-anak muda memiliki ambisi yang sangat besar dan keinginan belajar yang tinggi. Apalagi proyek ini bisa terserap dengan baik oleh konsumen.

“Selain memberikan konsep, saya juga memberikan mentoring dalam hal memasarkannya. Ini sebenarnya yang paling penting, karena jika salah dalam mengemas pemasarannya maka hasilnya juga akan kurang bagus. Pengalaman saat memasarkan properti di Sinar Mas Land dan menjadi agen properti, saya bagikan ke anak-anak muda itu,” kata Audy. Sama halnya dengan produk lain yang dikembangkan Audy, Teras Ubud juga membuat siapapun yang masuk ke dalam kawasan ini akan merasakan nuansa yang berbeda. (eq)

Bali Curve. Township ini juga akan dikembangkan dengan konsep yang juga berbeda dengan kelengkapan sebuah kota mandiri. Nanti akan ada club house modern, 2 lapangan futsal, lapangan tenis, kolam renang olympic size dengan row Bulevard selebar 24 meter. Total jumlah unit yang akan dibangun mencapai 500 unit rumah.

Rencananya, township ini akan terdiri dari 57 % nya untuk penghijauan dan sisanya adalah bangunan. Audy menargetkan akan terjual habis dalam 7 tahun untuk keseluruhan 400 hektar. Dan, dalam 10-11 tahun kedepan akan terwujud sebuah kota mandiri Bumi Wisata Cilegon yang lengkap.

Di Bumi Wisata Cilegon akan ada pusat belanja dan yang menarik akan dibangun office tower. Saat ini perusahaan-perusahaan di kawasan Cilegon umumnya melakukan pertemuan di pabrik-pabrik. Inilah yang mendorong Andreas Audyanto untuk membangun office tower. Jadi nanti, meeting atau rapat tidak lagi dilakukan di pabrik yang selama ini

dilakukan. “Ini adalah konsep yang

luar biasa. Bumi Wisata Cilegon akan menjadi Fokus Landmark nya kawasan Cilegon. Lokasi strategis di perbatasan antara Serang dan Cilegon. Kami mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat. Rencananya, tahun 2015 awal kami sudah mulai bangun Bali Cove,” ungkap Audy.

Sejumlah proyek lain yang akan dikembangkan oleh Audy dan timnya adalah, apartemen untuk segmen menengah di Matraman, Jakarta, mengembangkan apartemen di Solo bersama Panangian Simanungkalit

dan Sebuah Hotel di kota Lampung. “Saya dibantu oleh tim yang solid. Mereka adalah anak-anak muda yang memiliki keinginan, kemampuan dan keahlian dalam bidangnya masing-masing. Mereka selalu memberikan hasil yang terbaik dalam pekerjaannya,” pungkasnya. (eq)

LANDMARK DI CILEGON