ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di...

28
BIOLOGI Diacrotricha fasciola Zeller (LEPIDOPTERA: PTEROPHORIDAE) HAMA PADA TANAMAN BELIMBING (Averrhoa carambola L.) ANDI DWI MANDASARI DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di...

Page 1: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

BIOLOGI Diacrotricha fasciola Zeller(LEPIDOPTERA: PTEROPHORIDAE) HAMA PADATANAMAN BELIMBING (Averrhoa carambola L.)

ANDI DWI MANDASARI

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMANFAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2014

Page 2: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat
Page 3: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DANSUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Biologi Diacrotrichafasciola Zeller (Lepidoptera: Pterophoridae) Hama pada Tanaman Belimbing(Averrhoa carambola L.) adalah benar karya saya dengan arahan daripembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggimana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkanmaupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dandicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada InstitutPertanian Bogor.

Bogor, Juni 2014

Andi Dwi MandasariNIM A34100058

Page 4: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

ABSTRAK

ANDI DWI MANDASARI. Biologi Diacrotricha fasciola Zeller (Lepidoptera:Pterophoridae) pada hama tanaman belimbing (Averrhoa carambola L.).Dibimbing oleh NINA MARYANA.

Belimbing (Averrhoa carambola L.) adalah salah satu anggota dari familiOxalidaceae yang memiliki tujuh genus dengan lebih dari 200 spesies. Salah satumasalah dalam pembudidayaan tanaman belimbing adalah adanya ngengatDiacrotricha fasciola Zeller (Lepidoptera: Pterophoridae). Penelitian ini bertujuanuntuk mempelajari beberapa aspek biologi D. fasciola pada tanaman belimbing.Telur dan larva diambil dari lapang dan dipelihara di laboratorium. Stadium telur2.38 ± 0.74 hari, stadium larva 5.72 ± 1.77 hari, stadium pupa 0.83 ± 0.40 hari,masa pra-oviposisi berlangsung selama 2 - 3 hari, masa oviposisi berlangsungselama 6 - 10 hari, dan lama hidup imago berlangsung selama 5 - 14 hari. Padakondisi di laboratorium (30.9 ± 3.20°C), siklus hidup berlangsung selama 10 - 15hari. Imago jantan dan betina memiliki panjang tubuh berturut-turut 4.13 ± 1.21mm dan 4.53 ± 1.30 mm sedangkan rentang sayap berturut-turut 11.3 ± 1.32 mmdan 11.8 ± 1.56 mm. Imago betina meletakkan telur pada bakal bunga, sedangkanlarva memakan daun belimbing yang masih muda juga bunga belimbing yangbelum mekar sehingga daun dan bunga belimbing berlubang-lubang.

Keyword: Averrhoa carambola, biologi, Diacrotricha fasciola, Pterophoridae,starfruit.

ABSTRACT

ANDI DWI MANDASARI. Biology of Diacrotricha fasciola (Lepidoptera:Pterophoridae) on starfruit (Averrhoa carambola L.). Supervised by NINAMARYANA.

Starfruit (Averrhoa carambola L.) is a member of family Oxalidaceae whichhave seven genera with over 200 spesies. One of the problems on cultivating thisplant is incursion of moth (plume moth) Diacrotricha fasciola Zeller(Lepidoptera: Pterophoridae). The aim of this research was to study somebiological aspects of D. fasciola on starfruit. The egg stage was 2.38 ± 0.74 days,the larval stage lasted 5.72 ± 1.77 days, the pupa stage lasted 0.83 ± 0.40 days, thepre-oviposition stage was 2 - 3 days, the oviposition period was 6 - 10 days, andadult stage was 5 to 14 days. At laboratory condition (30.9 ± 3.20°C), life cyclewas completed in 14.78 ± 1.62 days. Male and female adult is about 4.13 ± 1.21mm and 4.53 ± 1.30 mm in length and 11.3 ± 1.32 mm and 11.8 ± 1.56 mm inwing spaned. Eggs and larvae were collected from the field and then kept in thelaboratory. Adult lays eggs on the carambola's new buds, and larvae feed on theyoung leaves and new buds causing the leaves and flowers perforated.

Keyword: Averrhoa carambola, biology, Diacrotricha fasciola, Pterophoridae,starfruit.

Page 5: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

Skripsisebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanianpada

Departemen Proteksi Tanaman

BIOLOGI Diacrotricha fasciola Zeller(LEPIDOPTERA: PTEROPHORIDAE) HAMA PADA

TANAMAN BELIMBING (Averrhoa carambola L.)

ANDI DWI MANDASARI

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMANFAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2014

Page 6: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

Judul Skripsi: Biologi Diacrotricha fasciola Zeller (Lepidoptera: Pterophoridae)Hama pada Tanaman Belimbing (Averrhoa carambola L.)

Nama : Andi Dwi MandasariNIM : A34100058

Disetujui oleh

Dr. Ir. Nina Maryana, M.SiDosen Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Ir. Abdjad Asih Nawangsih, M.SiKetua Departemen

Tanggal lulus : ………………..

Page 7: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atassegala karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penelitian denganjudul Biologi Diacrotricha fasciola Zeller (Lepidoptera: Pterophoridae) hamapada tanaman belimbing (Averrhoa carambola L.) ini dilaksanakan dari bulanJanuari hingga Maret 2014

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Nina Maryana, M.Si. selakudosen pembimbing skripsi yang telah memberikan pengarahan, saran, danmotivasi selama penelitian dan penulisan skripsi. Ucapan terimakasih jugadiberikan kepada Prof. Dr. Ir. Damayanti Buchori, M.Sc. selaku dosenpembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran selamaproses penentuan tugas akhir dan kegiatan belajar mengajar di DepartemenProteksi Tanaman. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dr. Ir. AbdulMuin Adnan, M.S. selaku dosen penguji tamu yang telah memberikan banyaksaran dalam proses penulisan skripsi. Di samping itu, penghargaan penulissampaikan kepada teman-teman anggota Laboratorium Biosistematika Seranggayaitu Rizky M, M. Ridho, Vincentius HD, Johana, Sandy A, Bu Iis, Mba Atik,Mbak Yani, Mbak Dika, Mbak Lutfi, Kak Fatur, dan Kak Ciptadi yang telahmemberikan bantuan dan saran selama pelaksanaan penelitian dan penulisanskripsi. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-temanDepartemen Proteksi Tanaman Angkatan 47, Angga Satria Firmansyah, NadiaRehulina G, Suci R, Egi PS, Hagia SK atas dukungan dan bantuan yang telahdiberikan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada ayahanda Drs. Usman Raidar, M.Si.dan ibunda Andi Sukmawati serta seluruh keluarga yang telah mencurahkan kasihsayang, doa, dan dukungan tiada henti selama ini, semoga karya ini menjadipersembahan kecil dari ananda.

Semoga penelitian ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2014

Andi Dwi Mandasari

Page 8: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

BAHAN DAN METODE 3

Tempat dan Waktu 3

Metode Penelitian 3

Pengambilan Serangga dari Lapang 3

Pembiakan Serangga 4

Pengamatan Telur 4

Pengamatan Larva dan Pupa 5

Pengamatan Imago 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Biologi 6

Telur 6

Larva 7

Pupa 9

Imago 9

Gejala Kerusakan 11

KESIMPULAN DAN SARAN 13

Kesimpulan 13

Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

LAMPIRAN 15

RIWAYAT HIDUP 16

Page 9: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

DAFTAR TABEL

1 Ukuran dan stadium telur, larva, dan pupa D. fasciola 7

2 Lebar kepala larva D. fasciola 8

3 Ukuran tubuh dan lama hidup imago D. fasciola 11

4 Jumlah telur yang dihasilkan oleh imago betina D. fasciola 11

DAFTAR GAMBAR

1 Pengambilan serangga di perkebunan belimbing, Bojonggede, Bogor 3

2 Wadah plastik yang digunakan dalam penelitian 4

3 Telur D. fasciola yang diletakkan di dinding wadah plastik 7

4 Telur D. fasciola 7

5 Larva D. fasciola 9

6 Pupa D. fasciola 10

7 Imago D. fasciola 11

8 Gejala serangan larva D. fasciola 12

Page 10: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

1

PENDAHULUAN

Latar BelakangIndonesia adalah salah satu negara agraris yang sebagian besar

perekonomiannya didukung oleh pertanian. Indonesia beriklim tropis danmemiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Kondisi iklim ini yangmenjadikan Indonesia berpeluang besar dalam pengembangan budidaya belimbingmanis (Averrhoa carambola L.). Chrisnawati (2013) melaporkan bahwa salah satupropinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Halini ditunjukkan dengan banyaknya kota-kota sentra penghasil belimbing manis,salah satunya ialah kota Tuban, tepatnya di Desa Tasikmadu. Dengan berbagai cirikhas yang dimiliki oleh belimbing manis Tasikmadu, banyak konsumen yangtertarik untuk mengkonsumsinya.

Tanaman belimbing tersebar luas di Asia Tenggara dan merupakan salahsatu komoditas tanaman hortikultura dari jenis buah-buahan yang cocokdikembangkan di daerah tropis seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, danPhilipina. Diduga tanaman belimbing berasal dari Asia Tenggara. Samson (1997)menyatakan bahwa ada pula yang menduga bahwa belimbing berasal dariAmerika Selatan (Brasil). Ada dua jenis belimbing yang dikenal oleh masyarakatluas yaitu belimbing wuluh (A. blimbi L.) dan belimbing manis (A. carambola).Selain kedua jenis belimbing ini, beberapa ahli taksonomi tumbuhan telahmengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat spesies, yaitu A. carambolavar angusticepala (dari Amerika Selatan), A. carambola f. acida K & V dan A.carambola f. dulcis K & V (dari Jawa), serta A. blimbi f. papuana Kunth (dariPapua) (Saputra 2011).

Belimbing manis (Averrhoa carambola L.) merupakan buah yang cukuppopuler di Indonesia dan sudah lama dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagaibuah meja, sayur-sayuran, dan obat-obatan. Direktorat Gizi, Depkes RI (1989)melaporkan bahwa buah belimbing memiliki kadar air yang tinggi yaitu 90 g per100 g buahnya dengan kandungan energi yang cukup tinggi yaitu sebanyak 86 kal.Tanaman belimbing juga bermanfaat sebagai stabilisator dalam menyerap gas-gasberacun buangan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor (Rukmana 1996).

Buah belimbing merupakan salah satu buah unggulan nasional yang ada diIndonesia. Menurut Sugito (1992), Indonesia mempunyai banyak varietasbelimbing unggulan seperti Demak Jinggo, Demak Kapur, Demak Kunir,Sembiring, Wulan, Dewi, dan Siwalan. Dinas Pertanian Kota Depok (2007)mengungkapkan bahwa saat ini jenis belimbing yang sedang dikembangkansecara besar-besaran adalah varietas Dewa, bahkan belimbing varietas ini telahresmi dijadikan sebagai ikon kota Depok pada bulan Oktober 2007. Sunarjono(2004) menyatakan bahwa saat ini belimbing Dewa kota Depok mulai diminatioleh pasar ekspor. Negara yang berminat tersebut antara lain Arab Saudi,Singapura dan negara-negara Uni Eropa.

Usaha pengembangan dan peningkatan produksi buah belimbing tidakterlepas dari gangguan hama dan penyakit pada tanaman tersebut. Hama yangbiasanya terdapat pada pertanaman belimbing menurut Dinas Pertanian danKelautan Jakarta (2012) adalah lalat buah, penggerek buah, kutu putih, kutu daun,dan ngengat buah. Al (2012) melaporkan bahwa D. fasciola menyerang bagian

Page 11: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

2

kelompok bunga tanaman belimbing dengan cara mengambil cairan nektar yangterdapat pada bunga belimbing yang mengakibatkan bunga belimbing layu dangugur. Hal ini mengakibatkan bunga tidak dapat berkembang menjadi buah.Penelitian mengenai hama ini belum pernah dilakukan di Indonesia. Informasimengenai biologi dan serangan hama D. fasciola pada tanaman belimbing sangatpenting diketahui sebagai dasar untuk menentukan strategi pengendaliannya.

Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan mempelajari beberapa aspek biologi D. fasciola

yaitu perkembangan siklus hidup, keperidian dan perilaku pada tanamanbelimbing.

Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai biologi D.

fasciola sebagai hama pada pertanaman belimbing.

Page 12: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

3

BAHAN DAN METODE

Tempat dan WaktuPenelitian dilaksanakan di Laboratorium Biosistematika Serangga,

Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Suhudi laboratorium rata-rata 30.9 ± 3.20°C (Lampiran 1). Pengambilan sampeldilakukan di pertanaman belimbing di daerah Bojonggede, Kabupaten Bogor danpertanaman belimbing di sekitar kampus IPB, Dramaga, Bogor. Penelitian iniberlangsung dari bulan Januari sampai Maret 2014.

Metode Penelitian

Pengambilan Serangga dari LapangPengambilan serangga dilakukan di pertanaman belimbing (Gambar 1)

setiap satu minggu sekali. Serangga yang diambil dari lapangan adalah seranggadalam fase telur, larva berbagai instar, pupa dan imago. Telur dan larva yang barukeluar dari telur, diperoleh dari bagian kelompok bunga pada tanaman belimbingyang dipetik dan dimasukkan ke dalam kantung plastik transparan. Dilaboratorium bagian pembungaan tersebut diamati di bawah mikroskop, biladitemukan telur atau larva maka telur dan larva tersebut dijadikan sampel. Larvainstar lanjut diperoleh dari bagian permukaan bawah daun belimbing mudasedangkan pupa diperoleh dari bagian permukaan bawah daun belimbing tua.

Telur pada tangkai bunga, larva, dan pupa masing-masing dimasukkan kedalam wadah plastik berdiameter 5 cm dan tinggi 7 cm. Bagian atas wadah diberilubang dan ditutup dengan kasa sebagai tempat keluar masuk udara. Imago yangditemukan di pertanaman belimbing dimasukkan ke dalam kantung plastikkemudian dipindahkan ke dalam kurungan plastik berkasa yang berdiameter 28cm dan tinggi 50 cm. Di dalam kurungan tersebut sudah tersedia tanamanbelimbing yang berbunga.

Gambar 1 Pengambilan serangga di perkebunan belimbing, Bojonggede, Bogor

Page 13: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

4

Pembiakan SeranggaLarva dari berbagai instar yang ditemukan dari lapang untuk pemeliharaan

ditempatkan di dalam wadah-wadah plastik berkasa yang berdiameter 5 cm dantinggi 7 cm (Gambar 2a). Ke dalam wadah plastik tersebut dimasukkan daunbelimbing muda dan bunga belimbing sebagai pakan larva. Setiap hari pakan larvadiganti agar tetap bersih dan segar.

Larva dipelihara hingga menjadi pupa dan imago. Imago yang sudahkeluar dari pupa dipindahkan ke dalam wadah plastik lain untuk diamati siklushidup dan cara peletakan telur oleh imago betina. Sebagai makanan imago, padawadah plastik diberi kapas yang dibentuk bola-bola kecil kemudian diresapilarutan madu dengan konsentrasi 10%. Bola kapas digantungkan pada penutupwadah dengan menggunakan benang.

Gambar 2 Wadah plastik yang digunakan dalam penelitian, (a) tempatpemeliharaan larva atau imago, (b) wadah plastik yang diguntinguntuk pengamatan telur

Pengamatan TelurPengamatan telur dilakukan dengan mengamati bagian tangkai dan bunga

belimbing yang diambil dari lapangam. Pengambilan tangkai dan bungabelimbing dari lapangan dilakukan dengan hati-hati karena ukuran telur yangrelatif kecil. Tangkai dan bunga tersebut kemudian diamati di bawah mikroskopstereo apakah ada telur yang menempel pada tangkai dan bunga belimbing atautidak. Bila ditemukan telur, maka telur tersebut dijadikan sampel. Pengamatantelur meliputi bentuk, ukuran, stadium, dan tahap perkembangan dengan 30ulangan.

Stadium telur diketahui dengan cara melakukan pengamatan intensifterhadap perkembangan telur mulai dari telur diletakkan hingga telur menetas.Pengamatan ini dilakukan dengan memasukkan imago betina dan imago jantan kedalam wadah plastik agar imago betina meletakkan telur. Setelah imago betinameletakkan telur, imago jantan dan betina dipindahkan ke dalam wadah plastiklain. Karena telur diletakkan pada dinding wadah, bagian wadah plastik yangterdapat telur digunting untuk mempermudah pengamatan (Gambar 2b). Telurtersebut diamati secara intensif tahap perkembangannya di bawah mikroskopstereo sampai telur menetas.

Page 14: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

5

Pengamatan Larva dan PupaLarva dari berbagai instar yang digunakan untuk menentukan stadium,

masing-masing dipelihara di dalam wadah plastik berkasa berukuran diameter cmdan tinggi 7 cm. Bagian dasar wadah plastik diberi daun belimbing muda sebagaipakan larva. Pergantian pakan dilakukan setiap hari dengan daun yang masihsegar.

Pengamatan larva meliputi panjang dan lebar tubuh, lebar kepala, jumlahinstar dan stadium masing-masing instar. Panjang tubuh larva diukur dari ujungkepala hingga ujung abdomen, sedangkan lebar tubuh diukur pada bagian yangterlebar yaitu bagian tengah abdomen. Lebar kepala diukur dari lebar maksimumkepala larva. Pengukuran larva dilakukan dengan bantuan mikroskop stereo.

Stadium larva dihitung dengan memperhatikan waktu ganti kulit masing-masing larva setiap instar. Pengamatan larva dilakukan dari instar pertama hinggainstar terakhir. Pengamatan larva juga dilakukan terhadap perilaku setiap instar.Stadium pupa dihitung sejak larva menjadi pupa hingga pupa menjadi imago.Pengamatan terhadap larva dan pupa dilakukan dengan 30 ulangan.

Pengamatan ImagoImago yang telah keluar dari pupa dipindahkan ke dalam wadah plastik

berdiameter 5 cm dan tinggi 7 cm (Gambar 2a). Imago diberi makan larutan madudengan konsentrasi 10% yang telah diserapkan pada bola kapas. Bola kapasdigantungkan pada penutup wadah dengan menggunakan benang. Pengamatanterhadap imago meliputi bentuk, warna, panjang tubuh, rentang sayap, keperidianimago betina, dan lama hidup baik imago jantan maupun betina. Panjang tubuhimago diukur dari ujung kepala sampai ujung abdomen, sedangkan rentang sayapimago diukur berdasarkan rentang sayap terlebar.Keperidian imago betina diamati dengan cara memasukkan satu imago betina dantiga imago jantan ke dalam wadah plastik berkasa berukuran diameter 5 cm dantinggi 7 cm. Pengamatan dilakukan setiap hari, sampai imago betina meletakkantelur pada dinding wadah plastik. Setelah imago betina meletakkan telur dan mati,dilakukan pembedahan pada abdomen imago betina untuk mengetahui jumlahtelur yang berada di dalam abdomen. Keperidian dihitung dengan caramenjumlahkan telur yang diletakkan dan telur yang berada di dalam abdomen.Pembedahan abdomen imago betina dilakukan di dalam cawan petri yang berisilarutan ringer dengan menggunakan jarum mikro bertangkai. Pengamatanterhadap imago dilakukan masing-masing dengan 30 ulangan.

Pengamatan imago juga dilakukan terhadap dampaknya pada kerusakanbunga. Ke dalam kurungan plastik berkasa yang berdiameter 28 cm dan tinggi 50cm dan telah berisi tanaman belimbing berbunga, dilepas sejumlah imago jantandan betina. Pada kurungan berkasa tersebut diamati perilaku imago dalammenghisap nektar dan dampaknya terhadap bunga belimbing.

Page 15: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

BiologiTelur

Di laboratorium, telur diletakkan satu per satu pada dinding wadah plastikdan tersebar di seluruh bagian dinding. Karena diletakkan pada dinding wadah,telur berbentuk pipih. Mula-mula telur yang diletakkan berwarna kuning pucat,sehari kemudian telur berubah menjadi warna merah agak tua dengan bagianpinggirnya telur berwarna putih bening (Gambar 3a, b). Telur yang telah menetasmeninggalkan cangkang telur yang berwarna merah muda (Gambar 3c).

Telur yang diperoleh dari pertanaman belimbing di lapangan ditemukanpada bagian tangkai, tunas, dan permukaan bagian atas mahkota bunga (Gambar4a). Telur berbentuk bulat, mula-mula berwarna putih, kemudian berubah warnamenjadi kuning kecoklatan, selanjutnya berwarna merah agak tua. Telur yangakan menetas ditandai dengan bintik hitam yang merupakan bakal kepala larva(Gambar 4b). Cangkang telur yang ditinggalkan oleh larva instar I berwarna putih.Stadium telur berlangsung selama 2 - 3 hari. Diameter telur berkisar antara 0.09 -0.21 mm dengan rata-rata 0.094 0.05 mm (Tabel 1).

Gambar 3 Telur dan cangkang telur D. fasciola yang diletakkan di dinding wadahplastik, (a) telur yang berwarna kuning pucat, (b) telur yang berwarnamerah, (c) cangkang telur yang berwarna merah muda.

Gambar 4 Telur D. fasciola, (a) telur yang baru diletakkan, (b) telur menjelangmenetas

0.1 mm 0.1 mm 0.1 mm

0.1 mm0.1 mm

Page 16: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

7

Tabel 1 Ukuran dan stadium telur, larva, dan pupa D. fasciola

x̄ = rata-rata, SD = standar deviasi, * = diameter, ** = angka di dalam kurung menunjukkankisaran

LarvaLarva terdiri dari empat instar. Larva instar I berwarna kekuningan dengan

bagian kepala berwarna hitam (Gambar 5a). Setiap ruas larva memiliki duri-durihalus yang pendek dan tidak terlalu terlihat jelas. Larva instar I memiliki panjangdan lebar tubuh 4.30 ± 0.63 mm dan 0.91 ± 0.19 mm (Tabel 1). Lebar kepala larvainstar I adalah 0.23 ± 0.04 mm (Tabel 2). Larva instar I yang baru keluar dari telurakan bergerak aktif menuju bagian pucuk bunga. Larva instar I ini seringkalimembuat lubang pada bunga yang masih dalam keadaan kuncup dan berdiam diridi dalamnya. Kadangkala larva ini juga memakan bagian permukaan atas mahkotabunga sehingga mahkota bunga berlubang. Stadium larva instar I adalah 2.06 ±0.53 hari.

Larva instar II ditandai dengan adanya perubahan warna tubuh larvamenjadi merah muda dengan bagian kepala yang berwarna putih. Duri pada setiapruas tubuh larva mulai terlihat jelas dan berwarna putih (Gambar 5b). Perilakularva instar II hampir sama dengan larva instar I, yaitu seringkali membuat lubangpada kuncup bunga. Panjang larva instar II adalah 4.42 ± 0.71 mm. Lebar kepalalarva instar II adalah 0.32 ± 0.08 mm (Tabel 2). Stadium larva instar II adalah1.08 ± 0.21 hari (Tabel 1).

Larva instar III ditandai dengan perubahan warna tubuh menjadi merah tua(Gambar 5c). Duri pada setiap ruasnya terlihat lebih panjang dibandingkan denganduri pada larva instar II. Larva instar III memakan daun belimbing yang masih

FasePanjang (mm)

x̄ ± SDLebar (mm)

x̄ ± SDStadium (hari)

x̄ ± SDN

Telur 0.094 0.05 * 2.38 ± 0.74 30( 0.09 - 0.21)** (2 - 3)

Larva 5.72 ± 1.77(5 - 8)

I 4.30 ± 0.63 0.91 ± 0.19 2.06 ± 0.53 30(4.00 - 5.50) (0.90 - 1.00) (2 - 3)

II 4.42 ± 0.71 1.19 ± 0.29 1.08 ± 0.21 30(4.30 - 6.00) (1.00 - 1.43) (1 - 2)

III 5.05 ± 0.40 1.16 ± 0.25 1.00 ± 0.00 30(5.00 - 6.15) (1.11 - 1.50) (1 - 1)

IV 5.35 ± 0.50 1.27 ± 0.37 1.59 ± 0.58 30

(5.30 - 6.00) (1.25 - 1.50) (1 - 2)

Pupa 5.50 ± 1.66 1.11 ± 0.25 0.83 ± 0.40 30(5.05 - 6.50) (1.00 - 1.50) (0.5 - 1)

Page 17: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

8

Gambar 5 Larva D. fasciola, (a) instar I, (b) instar II, (c) instar III, (d) instarIV

muda. Pada pertanaman belimbing, larva instar III seringkali ditemukan dipermukaan bawah daun belimbing yang masih muda dan berwarna coklat.Panjang tubuh larva instar III adalah 5.05 ± 0.40 mm (Tabel 1). Stadium larvainstar III adalah 1.00 ± 0.00 hari. Jika dilihat pada tabel ukuran, panjang tubuhlarva mengalami peningkatan yang cukup besar dari larva instar II ke larva instarIII. Hal ini dapat disebabkan adanya peningkatan aktifitas makan larva instar III.

Tabel 2 Lebar kepala larva D. fasciola (mm)

x̄ = rata-rata, SD = standar deviasi

Larva instar IV berwarna kehijauan dan sering ditemukan pada permukaanbawah daun di pertanaman belimbing (Gambar 5d). Duri pada setiap ruasnyaberubah menjadi lebih panjang dan berwarna kuning. Larva instar IV memakanbagian daun yang masih muda sama seperti larva instar III. Larva instar IV initidak terlalu aktif bergerak seperti larva instar I dan II. Panjang tubuh larva instarIV adalah 5.35 ± 0.50 mm. Lebar kepala larva instar IV tiga kali lebih besar darilarva instar I. Stadium larva instar IV rata-rata 1.59 ± 0.58 hari. Secarakeseluruhan, rata-rata stadium perkembangan larva adalah 5.72 ± 1.77 hari (Tabel

LarvaLebar kepala

x̄ ± SDKisaran N

Instar I 0.23 ± 0.04 0.20 - 0.31 30Instar II 0.32 ± 0.08 0.25 - 0.35 30Instar III 0.44 ± 0.11 0.35 - 0.50 30Instar IV 0.67 ± 0.57 0.50 - 0.77 30

1 mm 1 mm

1 mm 1 mm

Page 18: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

9

1). Menjelang masa pra-pupa, tubuh larva berwarna hijau kekuningan. Masa pra-pupa ini ditandai dengan menurunnya aktifitas gerak dan larva tidak makan. Saatdi lapangan, pra-pupa berada di bawah permukaan daun belimbing yang tua.Pengamatan di laboratorium menunjukkan bahwa pada fase ini larvamengeluarkan sutra dan dengan sutra tersebut bagian ujung abdomen ditempelkanpada dinding wadah plastik.

PupaPupa yang baru terbentuk berwarna hijau kecoklatan, sedangkan pupa yang

akan menjadi imago berwarna coklat gelap (Gambar 6a, b). Antara pupa betinadan pupa jantan tidak dapat dibedakan. Pupa bertipe obtekta dengan bakal sayap,bakal antena, bakal alat mulut, bakal tungkai menyatu dengan tubuh dan tidakdapat dipisahkan.

Saat di lapang, pupa yang baru terbentuk seringkali ditemukan di bawahpermukaan daun belimbing yang sudah tua. Panjang dan lebar tubuh pupa rata-rata 5.50 ± 1.66 mm dan 1.11 ± 0.25 mm (Tabel 1). Stadium pupa dalah 0.83 ±0.40 hari. Eksuvium pupa yang ditinggalkan oleh imago berwarna putihkekuningan (Gambar 6c). Pada keadaan di lapangan, eksuvium yang ditinggalkanini melekat pada permukaan bawah daun dengan benang-benang sutra padabagian ujung abdomen.

Gambar 6 Pupa D. fasciola, (a) pupa yang baru terbentuk, (b) pupa yang akanmenjadi imago, (c) eksuvia pupa yang ditinggalkan oleh imago

ImagoImago yang keluar dari pupa berwarna putih kecoklatan dengan bagian

sayap yang khas (Gambar 7a, b). Sayap depan terbagi menjadi tiga bagian,sedangkan sayap bagian belakang terdiri dari dua bagian. Selain familiPterophoridae, sayap yang terbagi menjadi beberapa bagian ini terdapat juga padangengat famili Alucitidae dan Tineodidae (Gaedike 2013). Famili Alucitidaememiliki sayap depan dan sayap belakang yang terbagi menjadi enam atau tujuhbagian. Famili Tineodidae memiliki sayap depan yang terbagi menjadi dua bagiandengan sayap belakang satu bagian (Nielsen & Common 1996).

Sayap didominasi oleh warna coklat tua dengan warna kuning kremkecoklatan pada bagian tepi sayap. Imago memiliki bagian kepala berbentuk segitiga mengerucut pada bagian depan. Tipe antena yang dimiliki serangga ini adalahfiliform dan tidak ada perbedaan antara antena jantan dan betina. Imago memilikipalpus labial yang ramping dan kokoh. Menurut Yano (1963), serangga dewasamemiliki probosis yang berkembang dengan tungkai yang panjang, ramping, dan

1 mm 1 mm 1 mm

Page 19: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

10

Gambar 7 Imago D. fasciola, (a) imago jantan, (b) imago betina, (c) ujungabdomen imago jantan, (d) ujung abdomen imago betina

memiliki taji pada bagian dalam. Gielis (2003) menyatakan bahwa taji merupakansalah satu ciri khas dari famili serangga ini. Imago lebih banyak hinggap padabunga belimbing yang mekar. Pada saat istirahat tungkai bagian depan dan tengahmenopang seluruh tubuhnya, sedangkan tungkai bagian belakang terangkat keatas. Posisi sayap horizontal dan sejajar dengan tubuh. Sayap bagian belakangdirentang sejajar dengan bagian depan. Imago terbang dalam jarak yang sangatdekat dan kadang-kadang tertarik oleh cahaya. Perbedaan antara imago jantan danbetina dapat dilihat pada bagian ujung abdomen. Imago jantan memiliki ujungabdomen yang lebih runcing dibandingkan dengan imago betina (Gambar 7c, d).Ujung abdomen imago betina terlihat tumpul, lebih besar dan berwarnakecoklatan. Abdomen imago betina tampak lebih besar karena mengandung telur

Serangga ini mempunyai rentang sayap dengan rata-rata 11.8 ± 1.56 mmuntuk imago betina dan 11.3 ± 1.32 mm untuk imago jantan (Tabel 3). Panjangtubuh imago betina tidak terlalu berbeda dengan imago jantan. Lama hidup imagojantan adalah 10.9 ± 1.20 hari, sedangkan lama hidup imago betina adalah 10.7 ±1.80 hari. Masa pra-oviposisi berlangsung selama 2 - 3 hari. Masa oviposisiberlangsung selama 6 - 10 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikansiklus hidup serangga ini adalah 10 - 15 hari. Siklus hidup D. fasciola berlangsungselama 11 - 17 hari dengan rata-rata siklus hidup serangga ini adalah 14.78 ± 1.62hari. Penelitian Al (2012) melaporkan bahwa imago D. fasciola memiliki panjangtubuh sekitar 0.5 cm dengan rentang sayap sekitar 1.5 cm. Hal ini serupa denganpenelitian yang dilakukan oleh penulis, dimana panjang tubuh imago berkisarantara 4.00 - 5.75 mm dengan rentang sayap yang berkisar 10.8 – 13.2 mm.

Pada saat pengamatan, jumlah telur yang diletakkan oleh imago betina didinding wadah berkisar antara 10 - 28 butir. Dari hasil pembedahan abdomen

1 mm 1 mm

Page 20: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

11

Tabel 3 Ukuran tubuh dan lama hidup imago D. fasciola

x̄ = rata-rata, SD = standar deviasi, * = angka di dalam kurung menunjukkan kisaran

Tabel 4 Jumlah telur yang dihasilkan oleh imago betina D. fasciola (mm)

x̄ = rata-rata, SD = standar deviasi, * = angka di dalam kurung menunjukkan kisaran, N = 30

imago betina, diperoleh jumlah telur yang masih berada di dalam abdomenberkisar antara 25 - 46 butir. Bila diasumsikan semua telur dapat diletakkan, makakeperidian imago betina rata-rata 41.6 ± 9.2 butir telur (Tabel 4). Di laboratorium,tidak semua telur yang diproduksi oleh imago betina diletakkan di dinding wadahplastik. Hal ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu suhu, kelembaban,lingkungan dan keterbatasan ruang gerak yang berbeda dengan keadaan dilapangan.

Gejala KerusakanKerusakan yang ditimbulkan oleh larva D. fasciola instar I dan II adalah

adanya lubang pada bunga yang masih kuncup (Gambar 8a, b). Kadangkala larvainstar I dan II juga membuat lubang pada mahkota bunga belimbing. Larva instarIII dan IV membuat kerusakan pada daun belimbing yang masih muda (Gambar8c), dengan cara memakan seluruh jaringan daun belimbing hingga habis. Padapertanaman belimbing, larva instar III seringkali ditemukan pada pucuk daunbelimbing yang berwarna coklat.

Gambar 8 Gejala serangan larva D. fasciola, (a) pada kuncup bunga, (b) padamahkota bunga, (c) pada daun belimbing muda

Imago Panjang tubuh(mm)

Rentang sayap(mm)

Lama hidup(hari)

N

Jantan (x̄ ± SD) 4.13 ± 1.21 11.3 ± 1.32 10.9 ± 1.20 30(4.00 - 5.50)* (11.0 - 12.9) (5 - 13)

Betina (x̄ ± SD) 4.53 ± 1.30 11.8 ± 1.56 10.7 ± 1.80 30(4.00 - 5.75) (10.8 - 13.2) (6 - 14)

Jumlah telur yangdiletakkan

Jumlah telur didalam abdomen

Total

(x̄ ± SD) 16.6 ± 5.46 29.9 ± 9.84 41.6 ± 9.2(10 - 28)* (25 - 46) (40 - 57)

a cb

Page 21: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

12

Gejala layu dan gugur pada pembungaan terlihat pada tanaman belimbing didalam kurungan berkasa yang digunakan untuk memelihara imago. Bunga yanglayu terlihat berwarna kecoklatan pada bagian mahkota. Lama kelamaan bungabelimbing yang layu akan gugur dengan bagian mahkota yang berwarna hitam.Menurut Al (2012), imago D. fasciola menyerang bagian pembungaan dengancara mengambil cairan nektar yang terdapat pada bunga belimbing. Hal inimengakibatkan bunga belimbing menjadi layu dan gugur atau bunga tidak dapatberkembang menjadi buah.

Di laboratorium, imago terlihat lebih banyak hinggap pada bunga belimbingyang mekar untuk menghisap cairan nektar. Bunga belimbing di dalam kurunganberkasa menjadi layu dan gugur dalam waktu kurang dari satu minggu.Kelangsungan hidup imago D. fasciola sangat tergantung pada ketersediaannektar bunga sebagai makanan. Oleh karena itu, ketika semua bunga belimbing didalam kurungan telah gugur, maka kelangsungan hidup imago semakin menurun.Yano (1986) menyatakan bahwa musuh alami dari hama ini adalah laba-labaArgiope sp. (Araneae: Araneidae).

Page 22: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Telur D. fasciola berbentuk bulat dan mengalami perubahan warna selamamasa perkembangannya. Rata-rata diameter telur adalah 0.094 0.05 mm. Larvaterdiri dari empat instar. Panjang larva instar I sampai dengan larva instar IVadalah 4.30, 4.42, 5.05, dan 5.35 mm. Secara keseluruhan, rata-rata stadium larvaadalah 5.59 hari. Pupa bertipe obtekta. Rata-rata stadium pupa adalah 0.83 hari.Imago D. fasciola berwarna putih kecoklatan dengan bagian sayap yangdidominasi oleh warna coklat. Rata-rata lama hidup imago jantan adalah 10.9 haridan imago betina 10.7 hari. Masa pra-oviposisi berlangsung selama 2 - 3 hari,sedangkan masa oviposisi berlangsung selama 6 - 10 hari. Rata-rata keperidianimago betina adalah 41.6 ± 9.2 butir telur. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa rata-rata siklus hidup serangga adalah 14.78 ± 1.62 hari. Serangan larvapada tanaman belimbing mengakibatkan mahkota dan kuncup bunga berlubangserta habisnya seluruh jaringan daun belimbing muda.

Saran

Perlu penelitian lebih lanjut mengenai dampak imago D. fasciola terhadappembungaan pada tanaman belimbing.

Page 23: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

14

Page 24: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat
Page 25: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

DAFTAR PUSTAKA

Al HM. 2012. The morphological and biological characteristics of Diacrotrichafasciola Zeller (Lepidoptera: Pterophoridae) [abstrak] [dalam bahasaMandarin]. J Wu Yi Science. 28(1):80-84.

Chrisnawati. 2003. Analisis agribisnis belimbing manis (Averrhoa Carambola)studi kasus di desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.[skripsi]. Bogor (ID):Institut Pertanian Bogor.

Dinas Pertanian dan Kelautan Jakarta. 2012. Pest list tanaman belimbing di DKIJakarta. [Internet] [diunduh 2013 Jan 17]. Tersedia pada: http://www.distan.jakarta.go.id//.

Dinas Pertanian Kota Depok. 2007. Buah dan tanaman holtikultura Indonesia.[Internet] [diunduh 2013 Sep 7]. Tersedia pada: http://www.distan.depok.go.id.

Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI. 1989. Daftar Komposisi 6 BahanMakanan. Jakarta (ID): Bratara Karya Aksara.

Gaedike, R. 2013. New U.S records and other interisting moths from Texas. JLepidopterists' Society. 63(1):149-168.

Gielis C. 2003. Pterophoridae and Alucitoidea. World katalog of Insect.4(14):198.

Nielsen E.S, Common I.F.B. 1996. Lepidoptera (Moth and butterflies). Di dalam:CSIRO, editor. The Insect of Australia. 2(2):544-1075. Victoria: MelbourneUniversity Press.

Rukmana R. 1996. Budidaya Belimbing. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.Samson. 1997. Variasi Tanaman Belimbing Tropika. Ed ke-2. Jakarta (ID):

Gramedia Pustaka Utama.Saputra F. 2011. Variasi dan kekerabatan genetik pada dua jenis baru belimbing

(Averrhoa leucopetala Rugayah et Sunatri sp.nov dan Averrhoa dolichorpaet Sunarti sp.nov, Oxalidaceae). J Biol. 7(2):68-70.

Sugito HS. 1992. Bertanam 30 Jenis Sayur. Ed ke-2. Jakarta (ID): PenebarSwadaya.

Sunarjono. 2004. Berkebun Belimbing Manis. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.Yano K. 1963. Taxonomic and biological studies of Pterophoridae of Japan

(Lepidoptera). Pacific Insects. [Internet] [diunduh 2013 Okt 30]; 4(1):176-179. Tersedia pada: www.theskepticalmoth.com.

Yano K. 1986. Microlepidoptera. Pacific Insects. [Internet] [diunduh 2013 Okt20]; 5(1):65-209. Tersedia pada: www.theskepticalmoth.com.

Page 26: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

2

LAMPIRAN

Page 27: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat

3

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tangerang pada tanggal 07 Juli 1992 dari ayahDrs.Usman Raidar M.Si dan ibu Andi Sukmawati. Penulis adalah putri kedua daritiga bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Al-Kautsar Bandar Lampung tahun 2004, kemudian melanjutkan ke SekolahMenengah Pertama Negeri (SMPN) 19 Bandar Lampung dan lulus tahun 2007.Tahun 2010 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 BandarLampung. Selama di SMA, penulis aktif dalam berbagai kegiatan menulis danmenjurai berbagai lomba di antaranya Juara II lomba karya ilmiah remaja “ Kimiauntuk sekarang dan yang akan datang” Universitas Lampung (2009), Juara IIPekan Ilmiah Kelompok Ilmiah Remaja, KIR PRRP Bandar Lampung (2009),Juara II Lomba Cipta Produk Agroindustri Tingkat Nasional UniversitasIndonesia (2009), Juara I Bussines Plan Eksotis Management UGM (2009), danJuara III Sayembara menulis novel inspiratif (2010). Pada tahun 2010 penulismengikuti seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur UndanganSeleksi Masuk IPB dan diterima di Departemen Proteksi Tanaman, FakultasPertanian.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai pengurus Forum forScientific Studies (FORCES) tahun 2010/2011. Pada tahun 2012/2013, penulisbertugas sebagai Bendahara II Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman(HIMASITA). Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikumHama dan Penyakit Tanaman Holtikultura pada tahun ajaran 2012/2013 danasisten praktikum Entomologi Umum pada tahun ajaran 2013/2014. Di sampingberbagai kegiatan di atas, penulis aktif dalam kegiatan lain di antaranya sebagaieditor freelance penerbit Gagasmedia grup (2013), sebagai model busana muslimNurani Boutique Agency (2013), dan pengajar di lembaga bimbingan belajarSciece Master Indonesia cabang Bogor (2014).

Page 28: ANDI DWI MANDASARI - repository.ipb.ac.id · propinsi penghasil belimbing manis terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Hal ... mengenal beberapa taksa belimbing di bawah tingkat