Andi Alifian Mallarangeng

10
Andi Alifian Mallarangeng (lahir di Makassar , Sulawesi Selatan , 14 Maret 1963 ; umur 51 tahun) adalah seorang pengamat politik Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Indonesia Bersatu II . Ia juga pernah menjabat sebagai juru bicara kepresidenan bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono . Ia juga menjabat pemimpin redaksi situs web presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 7 Desember 2012 , ia resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus proyek pusat olahraga Hambalang Bogor, Jawa Barat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ayahnya, Andi Mallarangeng Sr. ( 1936 - 1972 ) adalah wali kota Parepare yang menjadi wali kota pada usia 32 tahun. Ayahnya meninggal dunia pada usia 36 tahun, ketika Andi junior berusia 9 tahun. Sejak itu, ibunya, Andi Asni Patoppoi dan kakeknya, Andi Patoppoi (1910-1977), Mantan Bupati Grobogan, Jawa Tengah dan juga Bupati Bone, Sulawesi Selatan yang membesarkannya. Kakeknya ini adalah salah seorang tokoh pemuda Sulawesi Selatan yang berhasil membujuk raja-raja di Sulawesi Selatan untuk mendukung dan menyerahkan kedaulatannya kepada Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 . Dari ayah dan kakeknya, ia belajar tentang semangat keindonesiaan yang mengatasi semangat kedaerahan, dari mereka pula ia belajar tentang nilai-nilai kedaerahan yang memperkaya nilai-nilai keindonesiaan. Dan dari ibunya belajar tentang hidup sebagai suatu perjuangan. Andi Alfian Mallarangeng meraih gelar Doctor of Philisophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU) Dekalb, Illinois,Amerika Serikat pada tahun 1997 . Di universitas

description

andi mallarangeng

Transcript of Andi Alifian Mallarangeng

Page 1: Andi Alifian Mallarangeng

Andi Alifian Mallarangeng (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963; umur 51 tahun) adalah seorang pengamat politik Indonesia  yang menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Ia juga pernah menjabat sebagai juru bicara kepresidenan bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga menjabat pemimpin redaksi situs web presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 7 Desember 2012, ia resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus proyek pusat olahraga Hambalang Bogor, Jawa Barat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Ayahnya, Andi Mallarangeng Sr. (1936-1972) adalah wali kota Parepare yang menjadi wali kota pada usia 32 tahun. Ayahnya meninggal dunia pada usia 36 tahun, ketika Andi junior berusia 9 tahun. Sejak itu, ibunya, Andi Asni Patoppoi dan kakeknya, Andi Patoppoi (1910-1977), Mantan Bupati Grobogan, Jawa Tengah dan juga Bupati Bone, Sulawesi Selatan yang membesarkannya. Kakeknya ini adalah salah seorang tokoh pemuda Sulawesi Selatan yang berhasil membujuk raja-raja di Sulawesi Selatan untuk mendukung dan menyerahkan kedaulatannya kepada Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Dari ayah dan kakeknya, ia belajar tentang semangat keindonesiaan yang mengatasi semangat kedaerahan, dari mereka pula ia belajar tentang nilai-nilai kedaerahan yang memperkaya nilai-nilai keindonesiaan. Dan dari ibunya belajar tentang hidup sebagai suatu perjuangan.

Andi Alfian Mallarangeng meraih gelar Doctor of Philisophy di bidang ilmu politik

dari Northern Illinois University (NIU) Dekalb, Illinois,Amerika Serikat pada

tahun 1997. Di universitas yang sama, ia meraih gelar Master of Science di

bidang sosiologi. Sedangkan gelar Drs Sosiologi diraihnya dari

Fisipol Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1986.

Sejak menjadi mahasiswa Fisipol UGM mengikuti jejak ayahnya, ia bercita-cita

menjadi dosen. Cita-cita ini akhirnya tercapai dengan menjadi dosen

di Universitas Hasanuddin (1988-1999) dan di Institut Ilmu Pemerintahan (1999-

2002). Tetapi nasib berkata lain. Jatuhnya pemerintahan Orde Baru dan

munculnya tuntutan reformasi, mengharuskan penataan ulang sistem politik dan

sistem pemerintahan di Indonesia, yang didasarkan pada prinsip-prinsip

demokrasi dan desentralisasi. Sebagai Doktor Ilmu Politik baru dengan disertai

tentang Contextual Analysis on Indonesian Electoral Behavior, Andi diminta

Page 2: Andi Alifian Mallarangeng

menjadi anggota Tim Tujuh (1998-1999) yang dipimpin oleh Prof. DR. Ryaas

Rasyid, untuk merumuskan paket Undang-undang Politik yang baru sebagai

landasan bagi pemilu demokratis pertama di era reformasi. Tim Tujuh ini

kemudian juga merumuskan Undang-undang Pemerintahan Daerah yang baru,

sebagai landasan reformasi sistem pemerintahan dengan desentralisasi dan

otonomi daerah.

Keterlibatannya dalam gerakan reformasi berlanjut ketika ia dipercaya sebagai

anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), wakil pemerintah, yang

menyelenggarakan pemilu demokratis pertama pada tahun 1999. Dengan

dibentuknya Kementerian Otonomi Daerah dalam pemerintah era reformasi, Andi

mengundurkan diri dari KPU dan bergabung sebagai staf ahli Menteri Negara

Otonomi Daerah (1999-2000). Kementerian itu kemudian dibubarkan walau baru

berusia 10 bulan. Ia kemudian bekerja mengembangkan ide tata pemerintahan

yang baik sebagai Chair of Policy Committee pada Kemitraan bagi Pembaruan

Tata Pemerintahan(2000-2002).[2]. Ia sempat mendirikan Partai Persatuan

Demokrasi Kebangsaan bersama Prof. DR. Ryaas Rasyid pada tahun 2002,

namun keluar dua tahun kemudian, ia juga dikenal sebagai pengamat, kolumnis

dan komentator politik di berbagai media.

Andi sementara ini berhenti menjadi dosen, karena sejak Oktober 2004 ia

ditunjuk sebagai Juru Bicara Kepresidenan oleh Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono. Sejak itu pula, mantan aktivis mahasiswa di Himpunan Mahasiswa

Islam dan Senat Mahasiswa ini pun berhenti sementara menjadi pengamat dan

komentator politik. Baginya tugas sebagai Juru Bicara Kepresidenan ini adalah

suatu kehormatan yang menuntut seluruh waktu dan perhatiannya.

Pada masa kampanye Pemilihan Presiden 2009, komentar Andi Mallarangeng yang intinya ditujukan kepada Calon Presiden asal Sulawesi Selatan, Jusuf Kalla mengenai orang Sulawesi Selatan masih belum siap jadi Presiden dinilai telah mengurangi jumlah suara yang diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono di Propinsi Sulawesi Selatan secara signifikan

Page 3: Andi Alifian Mallarangeng

Penghargaan yang pernah diraih Andi A. Mallarangeng adalah Man of the Year, Majalah MATRA (2002), Future Leader of Asia, Majalah Asia Week (1999), Bintang Jasa UtamaRI (1999), dan Percy Buchman Prize (1995)

Ia mempunyai seorang istri yang bernama Vitri Cahyaningsih (biasa dipanggil Pipit) dan tiga orang anak yang bernama Gemilang Mallarangeng (Gilang), Gemintang Kejora Mallarangeng (Titang) dan Mentari Bunga Rantiga Mallarangeng. Adiknya, Rizal Mallarangeng (Chelly) berkiprah di dunia politik dan Zulkarnaen Mallarangeng (Choel) pebisnis

Pada tanggal 7 Desember 2012, ia resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus proyek pusat olahraga Hambalang Bogor, Jawa Barat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) [1]. Mulai 7 Desember 2012, untuk sementara Presiden menunjuk Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono untuk mengambil alih tugas Menpora[3]. Pada tanggal 11 Januari 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Roy Suryo sebagai Menpora baru.[4] Pada 17 Oktober, ia resmi ditahan di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Andi resmi ditahan setelah selama hampir setahun berstatus tersangka

Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik

Indonesia ke-10

Page 4: Andi Alifian Mallarangeng

Masa jabatan

22 Oktober 2009 – 7 Desember 2012

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Didahului oleh Adhyaksa Dault

Digantikan

oleh

Agung Laksono

(Pelaksana Tugas)

Roy Suryo

Juru Bicara Kepresidenan Indonesia

Masa jabatan

21 Oktober 2004 – 22 Oktober 2009

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Digantikan

oleh

Julian Aldrin Pasha

Informasi pribadi

Lahir 14 Maret 1963 (umur 51)

 Makassar, Sulawesi

Selatan, Indonesia

Partai politik Partai Golkar

Suami/istri Vitri Cahyaningsih

Anak Gemilang Mallarangeng

Gemintang Kejora Mallarangeng

Mentari Bunga Rantiga Mallarangeng

Alma mater Universitas Gajah Mada

Northern Illinois University

Agama Islam

Page 5: Andi Alifian Mallarangeng

BIOGRAFIAndi Alifian Mallarangeng lahir di Makassar,Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963 adalah seorang pengamat politik Indonesia. Dia menduduki posisi sebagai menteri pemuda dan olahraga (menpora) pada kabinet Indonesia bersatu II. Andi adalah menpora Republik Indonesia ke-10, menggantikan Adhyaksa Dault.

Kepiawaian Andi dalam berbicara di depan publik membuat dia didaulat sebagai juru bicara kepresidenan bagi presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004. Ia juga menjabat pemimpin redaksi situs web presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Andi sementara ini berhenti menjadi dosen, karena ditunjuk sebagai Juru Bicara Kepresidenan. Sejak itu pula, mantan aktivis mahasiswa di Himpunan Mahasiswa Islam dan Senat Mahasiswa ini pun berhenti sementara menjadi pengamat dan komentator politik. Baginya tugas sebagai juru bicara Kepresidenan ini adalah suatu kehormatan yang menuntut seluruh waktu dan perhatiannya.

Keikutsertaan Andi dalam gerakan reformasi menjadikannya anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), wakil pemerintah, yang menyelenggarakan pemilu demokratis pertama pada tahun 1999. Setelah dibentuknya kementerian otonomi daerah dalam pemerintah era reformasi, Andi mengundurkan diri dari KPU dan bergabung sebagai staf ahli Menteri Negara Otonomi Daerah (1999-2000). Namun Kementerian itu dibubarkan.

Ayah tiga anak ini kemudian bekerja mengembangkan ide tata pemerintahan yang baik sebagai Chair of Policy Committee pada Partnership for Govermance Reform in Indonesia (2000-2002). Beliau pernah mendirikan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan bersama Prof. DR. Ryaas Rasyid pada tahun 2002, namun keluar dua tahun kemudian. Darah politik rupanya pada diri Andi. Ayahnya, Andi Mallarangeng Sr. (1936-1972) adalah wali kota Parepare menjadi wali kota pada usia 32 tahun. Ayahnya meninggal dunia pada usia 36 tahun, ketika Andi junior berusia 9 tahun. Sejak itu, ibunya, Andi Asni Patoppoi dan kakeknya, Andi Patoppoi (1910-1977), Mantan Bupati Grobogan, Jaw Tengah dan juga Bupati Bone, Sulawesi Selatan yang membesarkannya.

Dari ayah dan kakeknya, ia belajar tentang semangat keindonesiaan yang mengatasi semangat kedaerahan, dari mereka pula ia belajar tentang nilai-nilai kedaerahan yang memperkaya nilai-nilai keindonesiaan. Dan dari ibunya belajar tentang hidup sebagai suatu perjuangan.

 

Kasus Hukum:

Terlibat dalam kasus dugaan korupsi pembangunan pusat pendidikan di Hambalang, Bogor Ditahan sebagai tersangka kasus korupsi Hambalang pada tanggal 17 Oktober 2013Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

Last update: 14:24  22/10/2013

PENDIDIKAN 1997: Doctor of Philisophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU) Dekalb,

Illinois, Amerika Serikat. Master of Science di bidang sosiologi Northern Illinois University (NIU) Dekalb, Illinois,

Amerika Serikat. 1986: Sarjana Sosiologi Fisipol Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Page 6: Andi Alifian Mallarangeng

KARIR Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Kabinet Indonesia Bersatu II, 2009-2014. Juru Bicara Kepresidenan Presiden SBY, 2004-2009. Pendiri dan Pengurus Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (2002-2004). Chair of Policy Committee pada Partnership for Govermance Reform in Indonesia (2000-

2002). Staf Ahli Menteri Negara Otonomi Daerah (1999-2000). Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), wakil pemerintah, penyelenggara Pemilu 1999. Anggota Tim Tujuh yang dipimpin oleh Prof. DR. Ryaas Rasyid, untuk merumuskan paket

Undang-undang Politik dan Undang-undang Pemerintahan Daerah (1998-1999). Dosen Institut Ilmu Pemerintahan (1999-2002). Dosen Universitas Hasanuddin (1988-1999).

PENGHARGAAN Man of the Year Majalah MATRA (2002). Future Leader of Asia, Majalah Asia Week (1999). Bintang Jasa Utama RI (1999). Percy Buchman Prize (1995).

ndi dengan sengaja telah menyalahgunakan kewenangannya sebagai

Menpora.

JAKARTA, Jaringnews.com -Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)

menjatuhkan vonis hukuman 4 tahun penjara, dan  denda Rp 200 juta serta

subsidar 2 bulan kurungan kepada mantan Menteri Pemuda dan Olahraga

(Menpora) Andi Mallarangeng dalam kasus  tindak pidana korupsi proyek Pusat

Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang,

Bogor.

"Menyatakan terdakwa Andi Mallarangeng terbukti secara sah dan meyakinkan

melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama," kata hakim ketua

Haswandi saat membacakan amar putusan di Pengadilan Tipikor, Jumat

(18/7/2014).

Dalam putusan tersebut, hakim ketua menilai Andi dengan sengaja telah

menyalahgunakan kewenangannya sebagai Menpora dalam pengurusan proyek

Hambalang.

Dimana sebagai Menpora, Andi adalah pengguna anggaran sekaligus pemegang

otoritas kekuasaan pengelolaan keuangan negara di Kemenpora serta memiliki

Page 7: Andi Alifian Mallarangeng

kewajiban untuk melakukan pengawasan pelaksanaan anggaran.

Atas perbuatan tersebut Andi telah menguntungkan pihak lain.

"Proyek P3SON telah merugikan keuangan negara Rp 464,391 miliar," sebut

hakim Haswandi.

Andi melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No 20

Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 jo Pasal 65 ayat (1) KUHPidana.

Selain itu, Majelis Hakim menilai, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi

Mallarangeng, telah memberi keleluasaan terhadap adiknya Choel Mallarangeng

untuk berhubungan dengan pejabat Kemenpora.

Sehingga  Choel ikut terlibat dalam pengurusan proyek Pusat Pendidikan

Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON).

Dalam putusan juga disebutkan, bahwa Andi telah memberikan  kemudahan

akses kepada Choel Mallarangeng di kantor Kemenpora.

Kemudahan akses tersebut seperti adanya Keleluasaan bagi Choel untuk

menggunakan ruang kerja Andi di lantai 10 gedung Kemenpora untuk melakukan

pertemuan dengan pejabat Kemenpora dan calon pemenang.

Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi juga menyebutkan 

membengkaknya anggaran proyek pembangunan Hambalang, disebabkan oleh

keinginan Andi Mallarangeng untuk mengubah konsep bangunan.

Majelis hakim mengatakan  Andi Mallarangeng telah  memerintahkan

Sesmenpora  Wafid Muharam untuk melakukan pemaparan proyek dengan

desain master plan baru.

Kemudian  dilakukan pertemuan membahas perombakan design baru seperti 

konsep bangunan, luas tanah dan gedung, yang berlangsung di lantai 10

Gedung Kemenpora. Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Wafid, Deddy

Kusdinar, Rio Wilarso, Lisa Lukitawati Isa, Muhammad Arifin, Asep Wibowo dan

Page 8: Andi Alifian Mallarangeng

Anggraeni Dewi Kusumastuti.

Akibatnya, anggaran proyek Hambalang yang semula Rp 125 miliar terus

bertambah. Hingga tahun 2010, anggaran tersebut meningkat mencapai Rp 275

miliar. Namun, pada akhirnya anggaran tersebut membengkak drastis menjadi

total Rp 2,5 triliun, sehingga negara mendapat kerugian keuangan negara senilai

Rp 464,391 miliar.