Anda10
-
Upload
syahrudi-enstein -
Category
Documents
-
view
223 -
download
1
description
Transcript of Anda10
1. +Anda2. Telusuri3. Gambar4. Maps5. YouTube6. Gmail7. Drive8. Kalender9. Terjemahan10. Lainnya1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. 2. MasukCoba browser baru dengan terjemahan otomatis.Unduh Google ChromeTutupTop of FormTerjemahan
Dikte SEBAGAI PENGUJIAN PERANGKAT MENDENGARKAN :ANALISIS KESALAHAN SISWA( Kasus Kelima Siswa Kelas SDN Slawi Kulon 03Tahun Pelajaran 2006/2007)
Sebuah Tugas AkhirDiserahkan dalam pemenuhan sebagian dari persyaratanuntuk tingkat Sarjana Pendidikan dalam bahasa Inggris
olehDian Anggraeni2201402014
ENGLISH DEPARTMENTFAKULTAS BAHASA DAN SENISEMARANG STATE UNIVERSITY2007
PERSETUJUAN
Proyek akhir ini telah disetujui oleh Dewan Penguji dari InggrisDepartemen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarangdi
Dewan Penguji
1 . Ketua ,Drs. Triyanto , sarjana sastraNIP . 1312812182 . Sekretaris ,Drs. Abdurrahman Faridi , M. Pd .NIP . 1318762183 . Pertama Examiner ,Dra. Yani Aryani Agus , M. Pd .NIP . 1308050814 . Penasihat Kedua sebagai Pemeriksa Kedua,Dra. Sri Suprapti , M. Pd .NIP.131636149
5 . Penasihat pertama sebagai Pemeriksa Ketiga ,Drs. Warsono , sarjana sastraNIP . 130350484
disetujui olehDekan Fakultas Bahasa dan Seni ,
Prof Dr RustonoNIP . 131281222
ii
PERNYATAAN
SAYA menyatakan bahwa Yang tertulis Dalam, skripsi inisial BENAR - BENAR HASIL Karya
SAYA SENDIRI , Bukan cuplikan Bahasa Dari Karya orangutan Lain , BAIK sebagian ataupun
seluruhnya pendapat atau temuan orangutan Lain Yang terdapat Dalam, skripsi Suami
dikutip atau dirujuk berdasarkan Kode etik Ilmiah .
Semarang ,
Dian Anggraeni
2201402014
iii
Tidak ada kata terlambat untuk menjadi baik
( Codrington , 1664 : 207 )
untuk :
1 . Kekasihku meninggal ayah .
2 . Ibu tercinta saya dan bibi , yang memberi saya banyak
cinta dan dukungan .
3 . Frack , yang selalu menginspirasi saya .
4 . Teman sekelas saya , PBI 2002 CD , yang memiliki
berbagi sukacita , waktu yang indah .
5 . Teman-teman saya di Tervacca , Daunerz , X - Joven2 ,
PPL dan KKN , yang terus persahabatan yang indah .
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji bagi Allah SWT , Tuhan dunia . Perdamaian dan berkah berada di The
Rasulullah Yang Maha Kuasa atas berkat -Nya yang mengarah ke penyelesaian
penelitian ini .
Saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada :
1 . Drs. Warsono , sarjana sastra - saya penasihat pertama dan Dra . Sri Suprapti , M.Pd - saya kedua
penasihat atas kesabaran mereka dalam menyediakan terus menerus dan hati-hati yang tersedia
bimbingan, nasihat serta dorongan, koreksi membantu sangat diperlukan ,
saran sehingga saya akhirnya bisa menyelesaikan studi ini .
2 . Kepala sekolah , guru bahasa Inggris , siswa kelas V SDN
Slawikulon 03 , dan semua guru dan staf , atas kerjasama dan semua
ramah diberikan kepada saya dalam melakukan penelitian ini .
3 . Semua guru saya dan kuliah dari Jurusan Bahasa Inggris UNNES , yang
telah memberikan pengetahuan selama studi saya.
4 . Kekasihku almarhum ayah - Bpk . Rohadi , ibuku - Ibu Wiharti , dan bibi saya -
Ibu Sustari , yang selalu memberikan cinta mereka , doa dan dukungan untuk menyelesaikan saya
studi .
5 . Semua teman-teman saya di UNNES , khususnya mahasiswa CD PBI 2002 , Tervacca
Biaya, Daunerz , X - Joven2 Biaya , Formassi , PPL SMKN 1 Tegal , KKN Penundan ,
Semoga Allah memberkati mereka selalu .
Semarang ,
Penulis
v
abstrak
Anggareni , Dian . 2007. Kesalahan Siswa Dalam Dikte Sebagai Pengujian Perangkat OfMendengarkan : Kasus Of The Fifth Siswa Kelas Of SDN Slawikulon 03Pada Tahun Akademik Dari 2006/2007 . Tugas Akhir . pendidikan bahasa inggrisProgram . Gelar sarjana . Universitas Negeri Semarang . Supervisor . 1 .Drs. Warsono , sarjana sastra II . Dra. Sri Suprapti , M. Pd .
Kata kunci : Kesalahan Siswa . Dikte . Pengujian Perangkat Mendengarkan . kelima GraderSD .
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesalahan ejaan dominan dankemungkinan penyebab dari kesalahan-kesalahan di dikte sebagai perangkat pengujian menyimak dibuat olehsiswa kelas V SDN Slawikulon 03 pada tahun akademik 2006/2007 .Penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa ada beberapalafal yang berbeda antara bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia . Sebagai contoh,ketika mengucapkan kata-kata bahasa Inggris , para siswa biasanya mendapatkan kesulitan karena sebagian besarKata bahasa Inggris tidak dieja dengan cara mereka diucapkan , sedangkan dalam BahasaIndonesia para siswa tidak akan menemukan kesulitan dalam mengucapkan Indonesiakata-kata karena kata-kata yang diucapkan dengan cara mereka orthograpichallytertulis.Untuk mendapatkan tujuan , saya melakukan dua kegiatan : ( 1 ) aktivitas perpustakaan dan ( 2 ) bidangkegiatan. Dalam kegiatan perpustakaan , aku menjelajahi beberapa buku referensi yang terkaituntuk dikte , keterampilan menyimak , kesalahan analisis dan penelitian . Sementara di kegiatan lapangan , sayamemberikan siswa kelas V SDN 03 Slawikulon dalam akademik 2006/2007 ates dikte yang terdiri dari lima puluh soal multiple choice . Dalam mengambil sampel inipenelitian , saya menggunakan simple random sampling . Saya memilih 26 siswa dari 42 siswa sebagaisampel . Dalam mempersiapkan tes, berdasarkan dikte dan prestasi siswa ,Aku diklasifikasikan dan mengatur item tes dalam empat kategori , yaitu: ( 1 ) sederhanakata-kata, ( 2 ) kata majemuk , ( 3 ) kata frasa, dan ( 4 ) kalimat . setelah memberikantes , saya menganalisis hasilnya dengan menggunakan analisis statistik dan satu non - statistik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kesalahan ejaan 328 karena :cluster ( 9,7% atau 32 kesalahan ) , diftong ( 40,5 % atau 133 kesalahan ) , membedakanpanjang dan pendek vokal ( 19,8 % atau 65 kesalahan ) dan kata-kata mengakui , frasa dankalimat ( 29,9% atau 80 kesalahan ) . Ada juga 328 kemungkinan penyebab kesalahankarena : gangguan interlingual ( 214 atau 65 24 % . ) dan intralingualgangguan ( 114 atau 34 . 76 % )
vi
DAFTAR ISI
i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................... .................................... ii
iii
MOTTO DAN DEDIKASI ............................................... ......................... iv
PENGAKUAN ................................................. ................................. v
vi
DAFTAR ISI ............................................... .................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................... ................................... x
DAFTAR TABEL ............................................... ............................................ xi
BAB
I. PENDAHULUAN ............................................... ...................................... 1
1.1 Latar Belakang Studi ............................................. ......................... 1
1.2 Alasan Memilih Topik ini ............................................ .............. 2
1.3 Laporan Masalah ............................................. ...................... 2
1.4 Tujuan Studi ............................................. ........................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ............................................. ........................ 3
1.6 Metode Investigasi .............................................. ......................... 4
1.7 Syarat Definisi ............................................... ................................... 4
1.8 Akhir Organisasi Proyek .............................................. ..................... 5
vii
II . TINJAUAN PUSTAKA TERKAIT .............................................. ... 7
2.1 Pengajaran Bahasa Inggris ke Young Learners ............................................ ....... 7
2.2 Umum Konsep Mendengarkan ............................................. ................ 8
2.3 Umum Konsep Dikte ............................................. .................. 11
2.3.1 Definisi Dikte ............................................ .................... 11
2.3.2 Karakteristik Dikte ............................................ ............. 13
2.3.3 Jenis Dikte ............................................ ........................... 14
2.3.4 Keuntungan menggunakan Dikte di Kelas ........................ 16
2.4 Kesalahan Ejaan ............................................... ...................................... 18
2.5 Kesalahan dan Kesalahan .............................................. ............................... 20
2.5.1 Analisis Kesalahan ............................................. ............................. 21
2.5.2 Sumber Kesalahan ............................................ .......................... 22
III . METODE PEMERIKSAAN ............................................... .............. 26
3.1 Sumber Data .............................................. ...................................... 26
3.2 Subyek Studi ............................................. ................................ 26
3.2.1 Populasi .............................................. ..................................... 26
3.2.2 Teknik Sampling ............................................ ................... 27
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................. ...................... 28
3.3.1 Instrumen .............................................. ..................................... 28
3.3.2 Pembangunan Test .......................................... ............. 29
3.4 Coba 30
viii
3.4.1 Validitas Uji ........................................... ........................... 31
3.4.2 Keandalan Test ........................................... ....................... 33
3.4.3 Analisis Butir ............................................. ................................. 34
3.4.3.1Item Kesulitan ............................................. .................... 34
3.4.3.2 Barang Diskriminasi ............................................. .......... 35
3.4.4 Pengaturan Test Aktual .......................................... ........ 37
IV . ANALISIS DATA .............................................. ....................... 38
4.1 Analisis Statistik ............................................... ................................ 38
4.2 Non Analisis Statistik .............................................. ......................... 44
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. ..... 50
5.1 49
5.2 Saran ................................................ .......................................... 50
51
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1 . Lampiran 1 : Daftar Siswa ` Nama dalam Uji Coba ................... 52
2 . Lampiran 2 : Pertanyaan Lembar Coba Uji ........ ........................... 53
3 . Lampiran 3: Lembar Jawaban Try out Uji .......... ........................... 54
4 . Lampiran 4: Kunci Jawaban dari Try out Uji ....... ........................... 57
5 . Lampiran 5 : Analisis Butir dari Uji Coba ............ ........................... 58
6 . Lampiran 6 : Perhitungan Validitas Barang ................. ........................... 65
7 . Lampiran 7 : Perhitungan Barang Keandalan ............. ........................... 71
8 . Lampiran 8 : Daftar Mahasiswa ` Nama dalam Test Nyata ........................ 72
9 . Lampiran 9 : Pertanyaan Lembar Real Test ............. ........................... 73
10 . Lampiran 10 : Lembar Jawaban dari Tes Nyata .............. ........................... 74
11 . Lampiran 11: Kunci Jawaban dari Real Test ............... ........................... 76
12 . Lampiran 12 : Real Test Skor ......... ............................ ........................... 77
13 . Lampiran 13 : Tabel Kesalahan Siswa ...................... ........................... 78
14 . Lampiran 14 : Surat Ijin Penelitian .. ............................ ........................... 82
15 . Lampiran 15 : Surat Setelah Amortisasi ...... ................................................. 83
x
DAFTAR TABEL
1 . Tabel 3.1 : Subjek Studi ........................................... ..................... 27
2 . Tabel 4.1 : Persentase Kesalahan ............................................ .................... 39
3 . Tabel 4.2 : Kesalahan Paling Dominan ............................................ ................ 43
4 . Tabel 4.3 : Jumlah total dari jenis Kesalahan Ejaan ................... 46
5 . Tabel 4.4 : Jumlah Total Penyebab Kemungkinan Kesalahan ............................ 48
xi
1.1 Latar Belakang Studi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Belajar Bahasa Inggris sangat penting bagi siswa . Mengapa Bahasa Inggris
penting? Jawabannya jelas . Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional .
Karena itu di Indonesia bahasa Inggris diajarkan mulai di sekolah dasar
agar siswa terbiasa dengan bahasa Inggris dan dapat menggunakan dan berkomunikasi
dalam bahasa Inggris dengan baik.
Ada banyak cara untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bahasa Inggris . salah satu
satunya adalah dengan menggunakan dikte . Menggunakan dikte sebagai pengujian perangkat mendengarkan adalah
efektif sejak dikte dapat memeriksa kemampuan siswa ejaan bahasa Inggris
melalui keterampilan mereka mendengarkan . Kami menyadari bahwa bahasa Inggris sebagai bahasa asing adalah
pelajaran yang sulit bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar , karena bahasa memiliki banyak
aturan yang berbeda dari Bahasa Indonesia (Indonesian ) .
Misalnya, pengucapan kata-kata bahasa Inggris yang paling tidak dieja jalan
mereka diucapkan , sedangkan dalam bahasa Indonesia siswa tidak akan pernah menemukan
kesulitan dalam mengucapkan atau menuliskan kata-kata Indonesia karena
korespondensi antara suara ( phonic ) dan huruf ( simbol grafis ) . itu
aturan tata bahasa , seperti menambahkan - s berakhir untuk mempluralkan kata benda bahasa Inggris
kata tidak pernah terjadi dalam tata bahasa Indonesia . Perbedaan tersebut akan membuat
Mahasiswa Indonesia dapat memahami dengan mudah bahasa yang dipelajari .
Mereka harus dilatih baik dalam latihan tertulis dan lisan .
1
2
Dikte sebagai perangkat pengujian mendengarkan berlaku sejak guru
mulai menyadari kelemahan siswa dalam memahami bahasa sebagai
serta kelemahan metode pengajaran . Dengan memberikan tes , guru akan
mendapatkan data dengan cara mengelompokkan mana dari masalah yang lebih serius daripada yang lain
untuk mengatasi . Dari hasil pengujian , guru akan dapat mengumpulkan
kesalahan umum yang dibuat oleh para siswa sehingga ia dapat memberikan kursus perbaikan
dalam proses belajar mengajar berikutnya .
1.2 Alasan Memilih Topik yang
Seperti yang saya sebutkan di atas , menggunakan dikte sebagai perangkat pengujian mendengarkan
berlaku sejak tes dapat memeriksa kemampuan siswa dalam mengenali sebagian
dari aspek bahasa Inggris melalui keterampilan mereka mendengarkan . Oleh karena itu , alasan saya untuk
kesalahan menganalisis siswa adalah:
( 1 ) Dikte merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan kelas karena siswa perlu sebagai
kegiatan pendukung .
( 2 ) Dikte berkaitan erat dengan aktivitas mendengarkan dan aplikasi lebih lanjut
bahwa hal itu dapat digunakan sebagai alat uji juga.
1.3 Laporan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
( 1 ) jenis kesalahan ejaan Apa siswa kelas V SDN Slawi Kulon
03 buat?
3
( 2 ) Apa kesalahan yang dominan dihasilkan oleh siswa kelas V SDN
Slawi Kulon 03 dalam kegiatan dikte di atas ?
( 3 ) Apa kemungkinan penyebab kesalahan , jika ada ?
1.4 Tujuan Studi
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
( 1 ) Untuk mengetahui kesalahan ejaan yang dibuat oleh siswa kelas V SDN Slawi
Kulon 03 .
( 2 ) Untuk mengetahui kesalahan yang dominan dihasilkan oleh siswa kelas V SDN
Slawi Kulon 03 .
( 3 ) Untuk mengetahui kemungkinan penyebab kesalahan-kesalahan , jika ada .
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian , saya berharap bahwa hasil analisis
akan:
( 1 ) Bantuan guru bahasa dalam menilai mendengarkan melalui cara praktis seperti
dikte .
( 2 ) Memotivasi siswa dalam kegiatan mendengarkan , untuk metode evaluasi
melalui dikte sebagai perangkat pengujian mendengarkan diduga mudah
ikuti .
1.6 Metode Investigasi
( 1 ) aktivitas Perpustakaan
4
Dalam kegiatan perpustakaan , saya mencari beberapa buku referensi , yang berkaitan
dengan materi pelajaran dan mencoba untuk mendapatkan informasi penting untuk mendukung saya
ide dalam penelitian ini . Jenis-jenis buku sumber yang saya sebut berada di antara
lain beberapa buku yang berhubungan dengan dikte , keterampilan menyimak , analisis kesalahan , dan
penelitian
( 2 ) aktivitas Lapangan
Untuk mendapatkan data empiris untuk menemukan saya , saya diberikan tes dalam menggunakan
dikte sebagai perangkat pengujian mendengarkan . Tes ini mengukur siswa
penguasaan dalam keterampilan menyimak . Kemudian hasilnya dihitung , untuk mengetahui
kesalahan yang dominan .
1.7 Definisi Istilah
Untuk membuat topik mudah dimengerti , saya mendefinisikan istilah kunci yang digunakan dalam
studi :
( 1 ) Kesalahan analisis
Analisis kesalahan berarti studi tentang kesalahan peserta didik . Kesalahan harus
dianalisis hati-hati karena kesalahan adalah bagian dari pembelajaran ( Nourish , 1983:6 ) .
( 2 ) Dikte
Dikte berarti tes di mana orang harus menuliskan kata, frasa ,
kalimat atau bagian yang dibacakan, sebagai cara untuk membantu untuk belajar bahasa
( Hornby , 1995 : 320 ) .
( 3 ) Pengujian
5
Pengujian adalah suatu bentuk pemeriksaan untuk mengevaluasi kinerja dan
kemampuan siswa atau kelas . ( Macquarie , 1987 : 1234 )
( 4 ) Perangkat
Perangkat berarti hal yang dibuat atau diadaptasi untuk tujuan tertentu . ( Hornby ,
1995: 318 ) .
( 5 ) Mendengarkan
Mendengarkan berarti memperhatikan dengan telinga, mendengar atau menghadiri , bawa perangkat
( Thatcher , 1980 : 496 )
1.8 Organisasi Proyek Akhir
Tugas akhir ini terdiri dari lima bab . Bab I menyajikan
pendahuluan , yang berisi latar belakang umum dari penelitian ini , alasan
memilih topik , pernyataan masalah , tujuan penelitian , pembatasan
penelitian , signifikansi penelitian , metode penyelidikan , istilah definisi
dan organisasi proyek akhir .
Bab II menyajikan tinjauan literatur terkait yang membahas
latar belakang teoritis yang digunakan sebagai dasar dari laporan penelitian .
Bab III membahas metode investigasi yang terdiri dari
populasi dan sampel , termasuk pilihan populasi dan teknik
sampling, instrumen , uji nyata dan analisis item , termasuk tingkat kesulitan
dan kekuasaan diskriminatif setiap item .
6
Bab IV menyajikan analisis data yang membahas analisis yang mencakup
analisis statistik , dan analisis non - statistik.
Bab V menyajikan kesimpulan penyelidikan dan saran
untuk perbaikan mengajar keterampilan mendengarkan .
BAB IITINJAUAN PUSTAKA TERKAIT
2.1 Pengajaran Bahasa Inggris ke Young Learners
7
Keterampilan bahasa manusia yang pertama kali dikembangkan melalui indera pendengaran mereka dalam
yang masuk akal adalah untuk menjadi salah satu alat penting bagi orang normal untuk mengenali
hal di luar mereka. Petty dan Jensen ( 1980:10 ) menyatakan , " Seorang bayi pertama
kontak dengan bahasa adalah melalui mendengarkan dan itu adalah satu-satunya kontak untuk
sekitar setahun , pentingnya mendengarkan dalam perkembangan bahasa
terus menjadi faktor utama sepanjang hidup . "
Paul ( 2003: 71 ) mengatakan bahwa penting bagi anak-anak untuk mendengarkan sebanyak
Bahasa Inggris dari tingkat yang sesuai mungkin. Tingkat baik harus mudah bagi
mereka, di tingkat mereka saat ini , atau hanya di luar tingkat mereka sudah bisa mengerti .
Jika level terlalu sulit , anak-anak mungkin kehilangan kepercayaan dan positif . beberapa
guru mengatakan bahwa anak-anak harus terlebih dahulu mendengar bahasa target baru untuk sementara waktu
sebelum berbicara dan untuk beberapa waktu sebelum membaca atau menulis itu . Salah satu
argumen sering dibuat untuk mendukung pendekatan ini adalah bahwa bayi mendengar item baru
bahasa asli mereka pertama , katakanlah mereka berikutnya, dan membaca dan menulis mereka beberapa waktu
nanti. Argumen lain dalam mendukung belajar mendengarkan pertama adalah bahwa mendengarkan tidak
tidak menuntut sangat banyak dari anak-anak atau menekan mereka . Jika kita mengharapkan anak-anak
untuk berbicara sebelum mereka merasa siap untuk melakukannya , mereka mungkin kehilangan motivasi . Peserta didik mendengarkan ,
perhatikan pola , dan kemudian mencoba untuk menggunakan pola-pola ini untuk mengekspresikan diri
Segera setelah mendengar mereka atau beberapa waktu setelah . Jadi , jika anak-anak memiliki sejumlah
Pelajaran bahasa Inggris per minggu , itu bisa sangat membantu untuk melakukan latihan rutin mendengarkan
7
8
dari tape , atau dengan kita memberikan input . Latihan-latihan ini harus tersebar
setenang mungkin antara pelajaran daripada dilakukan sekaligus dalam khusus
pelajaran .
Untuk lingkup lingkungan sekolah terutama dalam konteks pengajaran -
situasi belajar , Petty melanjutkan, " Anak-anak datang ke sekolah sebagai pendengar
( kemahiran bervariasi dari anak ke anak ) yang bicara pola pada dasarnya
belajar dengan mendengarkan . " Setiap situasi komunikasi lisan adalah kesempatan bagi
mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mendorong kebiasaan mendengarkan yang baik . Namun, untuk
melaksanakan program mendengarkan dalam studi bahasa , guru perlu rencana terorganisir
dan evaluasi yang sistematis agar kegiatan instructural keterampilan mendengarkan menjadi
sinkronis dengan tiga keterampilan utama lainnya dalam pengajaran bahasa . Hal ini karena
fakta bahwa ada hubungan yang erat antara mereka keterampilan bahasa .
2.2 Umum Konsep Mendengarkan
Anak-anak tidak mendengarkan pidato dan suara lainnya yang menarik perhatian mereka atau
yang signifikan bagi kehidupan mereka . Mereka mendengarkan secara efektif jika apa yang mereka dengar disajikan
dengan baik dan berada dalam kemampuan bahasa mereka dan pengalaman .
Mendengarkan melibatkan lebih dari sekedar mendengar atau memperhatikan . mendengarkan secara efektif
membutuhkan perhatian yang aktif dan sadar untuk suara untuk mendapatkan makna dari
mereka. Lundsteen seperti dikutip Petty dan Jensen ( 1980:181 ) menyatakan bahwa
mendengarkan mengacu pada proses dimana bahasa lisan diubah menjadi makna
dalam pikiran . Menurut Hornby ( 1995 : 687 ) " mendengarkan berasal dari kata kerja
mendengarkan yang berarti berusaha untuk mendengar seseorang atau sesuatu . "
9
Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa mendengarkan adalah mencari
keluar apa yang ada dalam pikiran pembicara dengan perhatian yang aktif dan sadar .
Untuk tujuan instructural , akan lebih mudah untuk memikirkan proses mendengarkan
sebagai memiliki empat jenis :
( 1 ) Pendengaran
Pertama kita mendengar serangkaian suara , kata-kata dan kalimat yang sebenarnya .
( 2 ) Memahami
Kedua , kita memahami arti dari kata-kata dan kalimat dalam
konteks di mana kita telah mendengar mereka .
( 3 ) Mengevaluasi
Ketiga , kita mengevaluasi makna dan menerima atau menolak total komunikasi.
( 4 ) Menanggapi
Akhirnya , kita merespon apa yang telah kita dengar dengan pikiran lanjut , tubuh
gerakan, ekspresi wajah , atau reaksi terdengar. ( Petty dan Jensen , 1980 ,
hal.181 )
Menurut Rost (2002 : 137-144 ) mereka tiga jenis mendengarkan :
( 1 ) Selektif mendengarkan
Tugas mendengarkan Selektif mendorong peserta didik untuk mendekati teks asli diucapkan
dengan mengadopsi strategi fokus informasi spesifik daripada mencoba untuk
memahami dan mengingat semuanya. Rekonstruksi bahan diucapkan berdasarkan
pada tugas-tugas mendengarkan selektif dapat membantu siswa tautan mendengarkan selektif ke global
mendengarkan .
( 2 ) Interaktif mendengarkan
10
Mendengarkan Interaktif mengacu mendengarkan dalam percakapan kolaboratif .
Percakapan kolaboratif, di mana peserta didik berinteraksi satu sama lain atau dengan
penutur asli , didirikan sebagai sarana vital perkembangan bahasa .
( 3 ) mendengarkan Intensif
Mendengarkan intensif mengacu mendengarkan suara-suara yang tepat , kata, frasa ,
unit gramatikal dan unit pragmatis . Meskipun mendengarkan secara intensif tidak
sering disebut dalam situasi sehari-hari , kemampuan untuk mendengarkan secara intensif
setiap kali dibutuhkan adalah komponen penting dari mendengarkan kemahiran . itu
aktivitas mendengarkan intensif prototipikal adalah dikte , transkripsi dari
kata yang tepat bahwa seorang pembicara mengucapkan . Dikte sering diklaim sebagai
Tes integratif baik karena melibatkan mendengarkan , kosa kata , tata bahasa ,
dan kemampuan untuk membuat kesimpulan dari konteks .
Menurut Underwood seperti dikutip Rost (2002 : 142 ) mengatakan bahwa itu adalah
tidak adil untuk terjun langsung ke siswa teks mendengarkan , bahkan ketika pengujian lebih
daripada mendengarkan pengajaran , pemahaman, karena hal ini membuatnya sangat sulit untuk
mereka untuk menggunakan keterampilan mendengarkan alam (yang kita gunakan dalam bahasa ibu kita ) dari
pencocokan apa yang mereka dengar dengan apa yang mereka harapkan untuk mendengar dan menggunakan mereka sebelumnya
pengetahuan untuk memahami hal itu . Jadi sebelum mendengarkan , siswa harus ' berpaling '
sehingga mereka tahu apa yang diharapkan , baik secara umum maupun untuk tugas-tugas tertentu.
Pra - mendengarkan pekerjaan dapat dilakukan dalam berbagai cara dan terjadi secara alami
ketika mendengarkan merupakan bagian dari kursus keterampilan terpadu , dan tugas mendengarkan terkait dengan
kegiatan berbasis konten sebelumnya.
11
Underwood seperti dikutip Rost ( 2002:142 ) merangkum berbagai cara
bahwa pekerjaan pra - mendengarkan bisa dilakukan di kelas termasuk :
( 1 ) Guru memberikan informasi latar belakang sebelum para siswa mendengarkan teks .
( 2) siswa membaca sesuatu yang relevan dengan topik .
( 3 ) Para siswa melihat gambar yang mempersiapkan mereka untuk topik .
( 4 ) Ada diskusi kelas topik atau situasi dalam teks mendatang .
( 5 ) Ada sesi tanya jawab dengan kelas secara keseluruhan .
( 6 ) Guru memberikan latihan menulis untuk melihat konten.
( 7 ) Para siswa pergi ke prosedur untuk tugas mendengarkan mendatang .
Setiap kegiatan ini , satu atau kombinasi dari mereka akan melayani untuk mengaktifkan
pengetahuan dan kosakata siswa untuk mendengarkan lancar .
2.3 Umum Konsep Dikte
Dikte telah menjadi fitur dari kelas bahasa selama ratusan tahun .
Dalam tugas akhir ini saya akan memberikan gambaran yang jelas tentang dikte . Menawarkan definisi
dikte , karakteristik dikte dan jenis dication .
2.3.1 Definisi Dikte
Dikte adalah genre banyak diteliti menilai mendengarkan
pemahaman. Dikte berguna ketika terintegrasi dengan baik dengan belajar
kegiatan . Ini adalah teknik mengajar yang telah terbukti sangat efektif di semua
tingkat instruksi . Ini memastikan mendengarkan penuh perhatian , melatih siswa untuk membedakan
suara , memungkinkan siswa untuk belajar untuk mentransfer suara oral untuk simbol tertulis , membantu
untuk mengembangkan pemahaman aural dan membantu dalam evaluasi diri .
12
Beberapa ahli memberikan pernyataan mereka tentang dikte yang sangat berguna
untuk guru . Misalnya Oller ( 1979:39 ) menyatakan bahwa , " sebagai tes integratif ,
dikte harus memenuhi persyaratan kealamian :
( 1 ) Urutan kata atau frase untuk didikte dipilih dari normal
prosa , atau dialog , atau bentuk alam lainnya wacana ( atau mungkin
urutan secara hati-hati dibikin untuk cermin wacana normal seperti di sumur
fungsi yang ditulis ) .
( 2 ) Materi yang disajikan secara lisan dalam urutan yang cukup lama untuk
menantang memori jangka pendek dari peserta didik . "
Berdasarkan dua persyaratan kealamian , penting bagi guru untuk
membuat beberapa persiapan ketika mereka akan memberikan tes dikte untuk mereka
siswa . Pertama , mereka harus memilih bahan yang cocok untuk didikte . Kedua ,
mereka harus memilih prosedur yang sesuai untuk digunakan dalam memberikan dikte .
Menurut Richards , Platt dan Weber seperti dikutip Fachrurrazy ( 1989) ,
" Dikte adalah teknik yang digunakan dalam kedua bahasa pengajaran dan pengujian bahasa
mana suatu ayat dibacakan kepada siswa , dengan jeda di mana mereka harus mencoba
untuk menuliskan apa yang mereka dengar seakurat mungkin . "
Definisi lain dari dikte diberikan oleh Taylor seperti dikutip
Fachrurrazy ( 1989 ) mengatakan bahwa dikte berarti " ( 1 ) membaca bagian yang keras , ( 2 )
membagi bagian ini menjadi frase yang cocok untuk berkomitmen untuk memori jangka pendek dan
frase membaca ulang dengan kalimat dengan kesenjangan cukup lama untuk mata pelajaran untuk merekam
sebelum kalimat secara tertulis , ( 3 ) opsional membaca kembali setiap frase seperti sedang
13
tertulis, dan ( 4 ) membaca ulang seluruh bagian seperti pada ( 1 ) . Menurut Hornby
( 1995 : 190 ) , dikte berarti " yang didikte , bagian yang ditentukan " .
Singkatnya , dapat dikatakan bahwa dikte adalah kegiatan di mana siswa
mentranskripsi kata, frasa , kalimat atau bagian yang dia dengar .
2.3.2 Karakteristik Dikte
Menurut Zhiqian ( 1989) dikte melayani guru dan siswa
efisien . Ini memiliki beberapa karakteristik :
( 1 ) Dikte dapat digunakan dengan kelas dari berbagai ukuran . Ketika dikte diberikan , semua
dari siswa bekerja , bahkan dalam kelas yang sangat besar .
( 2 ) Dikte memastikan mendengarkan penuh perhatian . Ketika siswa melakukan dikte ,
perhatian mereka benar-benar akan difokuskan pada latihan .
( 3 ) Dikte memberikan siswa kesempatan untuk mendapatkan latihan dalam jenis pencatatan
bahwa banyak program membutuhkan . Ini adalah bagian yang sangat penting dari kebutuhan mahasiswa
dalam menggunakan bahasa .
( 4 ) Dikte mengharuskan siswa untuk melakukan transfer dari lisan ke tertulis
bahasa. Catatan tertulis membuktikan kemampuan mereka untuk mereproduksi bahasa lisan
dalam bentuk visual yang benar .
( 5 ) Dikte , jika benar bervariasi , dapat memberikan latihan dalam pemahaman pendengaran ,
kosakata bangunan , meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman , serta
aspek dasar tulisan tangan , tanda baca , ejaan , dan komposisi
formasi. Beberapa jenis dikte juga meminjamkan diri untuk tata bahasa
kelas, dan melatih siswa untuk membedakan suara dan elemen gramatikal .
2.3.3 Jenis Dikte
14
Sebagai teknik pengujian , dikte dapat diberikan dalam berbagai jenis . ada
beberapa jenis dikte . Menurut Oller ( 1979:264-265 ) , mereka adalah sebagai berikut :
( 1 ) Standar dikte
Ini adalah jenis paling dikenal dari dikte . Hal ini membutuhkan terperiksa untuk menulis lisan
urutan materi sebagaimana diucapkan oleh pemeriksa atau diputar kembali dari
rekaman .
( 2 ) dikte Parsial
Hal ini mirip dengan dikte standar , kecuali bahwa ujian diberikan
versi tertulis dari teks ( bersama dengan versi yang diucapkan ) dimana tertulis
bagian memiliki bagian-bagian tertentu ditinggalkan . Para peserta ujian harus mendengarkan diucapkan
material dan mengisi kekosongan dalam versi tertulis.
( 3 ) Dikte dengan bersaing kebisingan
Jenis dikte juga dapat disebut suara dikte . Penambahan kebisingan
dalam proses dikte ini dimaksudkan untuk meniru kondisi alam.
( 4 ) dikte / komposisi atau dicto - comp
Dalam hal ini jenis dikte , peserta ujian diperintahkan untuk mendengarkan teks , satu atau
kali lebih sementara itu disajikan baik tape hidup atau pada tingkat percakapan .
Kemudian mereka diminta untuk menulis dari memori apa yang mereka dengar .
( 5 ) menimbulkan imitasi
Hal ini mirip dengan dikte dari segi materi yang disampaikan kepada terperiksa ,
tetapi berbeda sehubungan dengan modus respon . Dalam kasus ini , terperiksa
mendengar materi , seperti di dikte standar (dan dengan kemungkinan yang sama untuk
15
variasi) , tapi bukannya menuliskan materi terperiksa diminta untuk
mengulanginya atau menceritakan apa yang dikatakan .
( 6 ) Dictogloss
Menurut Taylor , Davis dan Rinvolucri seperti dikutip Fachrurrazy ( 1989) ,
itu adalah dikte mana pemeriksa membaca kalimat sekali , setelah itu
ujian adalah untuk menuliskan kata-kata kunci utama atau mereka dapat mengingat , dan kemudian
merekonstruksi kalimat dalam menulis seakurat mungkin. Dikte ini
kadang-kadang disebut dikte alami .
( 7 ) Gabungan cloze dan dikte
Jenis dikte mirip prosedur untuk dikte parsial , tetapi
bagian kiri mengikuti prosedur penghapusan cloze .
Variasi dari dikte murni telah dikembangkan dalam rangka memberikan
lebih mudah digunakan , lebih banyak interaksi , output yang dipaksa , dan lebih fokus pada spesifik
item bahasa.
Menurut Rost ( 2002:137-144 ) , variasi lain dari dikte adalah:
( 1 ) Fast speed dikte
Guru membaca sebuah bagian pada kecepatan alami , dengan asimilasi , dll
siswa dapat meminta beberapa pengulangan dari setiap bagian dari bagian itu , tetapi
guru tidak akan memperlambat artikulasi nya frase yang diulang . ini
Kegiatan memfokuskan perhatian siswa pada fitur pidato cepat.
( 2 ) Jeda dan parafrase
Guru membaca ayat dan berhenti secara berkala bagi para siswa untuk menulis
parafrase bukan kata-kata yang tepat digunakan . ( Memang , siswa dapat diperintahkan untuk tidak
16
menggunakan kata-kata yang tepat mereka mendengar ) . Kegiatan ini berfokus pada siswa
fleksibilitas kosakata , mengatakan hal-hal dengan cara yang berbeda , dan berfokus pada
yang berarti karena mereka mendengarkan.
( 3 ) Mendengarkan cloze
Guru memberikan sebuah bagian sebagian selesai bahwa pendengar mengisi sebagai
mereka mendengarkan atau setelah mereka mendengarkan . Kegiatan ini memungkinkan siswa fokus pada khususnya
fitur bahasa , misalnya verba atau frase nomina .
( 4 ) Kesalahan identifikasi
Guru memberikan sebuah bagian sepenuhnya ditranskripsi , tetapi dengan beberapa kesalahan . itu
siswa mendengarkan dan mengidentifikasi ( dengan benar) kesalahan . Kegiatan ini berfokus
Perhatian pada detail : kesalahan mungkin tata bahasa atau semantik .
( 5 ) Jigsaw dikte
Siswa bekerja berpasangan . Setiap orang dalam pasangan memiliki bagian dari dikte penuh.
Para siswa membaca bagian mereka ke yang lain untuk menyelesaikan bagian itu . ini
Kegiatan mendorong negosiasi makna .
2.3.4 Keuntungan Menggunakan Dikte di Kelas
Lightfoot ( 2004 ) mengatakan bahwa latihan dikte sangat penting ,
terutama untuk mengembangkan kesadaran anak-anak suara phonic , dan
bertentangan dengan pandangan populer dikte , itu bisa menjadi sangat menyenangkan . Kita bisa mendikte
suara untuk anak-anak untuk menulis dalam gambar , bingo grid dan peta harta karun , dan
anak-anak dapat memilih kotak untuk menulis suara dalam dan mendapatkan poin jika mereka
memilih kotak tertentu. Anak-anak juga dapat memiliki worksheet dengan suara atau
17
kata-kata mereka , dan melakukan kegiatan seperti mendengarkan suara didikte atau kata-kata ,
memilih yang benar pada lembar kerja mereka.
Lightfoot melanjutkan bahwa ada beberapa alasan mengapa kegiatan dikte
bekerja dengan baik di kelas . Dari titik pandang guru , dikte :
( 1 ) dapat dilakukan dengan tingkat manapun , tergantung pada teks yang digunakan .
( 2 ) Dapat dinilai untuk kelas multi-level .
Bagi mahasiswa , uraian :
( 1 ) dapat fokus pada akurasi (bentuk ) serta makna , misalnya di dictogloss
kegiatan.
( 2 ) Dapat mengembangkan keempat keterampilan mendengarkan, berbicara , membaca dan menulis dapat
dikembangkan jika siswa melakukan mendikte daripada guru .
( 3 ) Memberikan siswa kesempatan untuk melihat fitur mengucapkan seperti lemah
bentuk , menghubungkan dan penghilangan .
Bahkan , dikte dapat digunakan untuk mengurangi waktu persiapan lainnya
diberikan .
18
buat.
Sebagai contoh ;
sulit. Ada juga
19
ejaan .
20
jika
Hal ini mencerminkan
21
tingkat .
bahasa asing .
akuisisi .
bahasa.
22
pembelajar
23
bahasa.
Hal ini terjadi
untuk
kata.
24
Tampaknya
Sebagai contoh,
menulis .
25
itu
pergi.
struktur .
di
ini
BAB III
26
tahun akademik 2006/2007 .
3.2.1 Penduduk
itu
26
27
jenis kelamin
total
perempuan
24
studi .
tahun akademik 2006/2007 . itu
Dalam kasus ini ,
sampel .
28
kertas.
saya
tujuan
menjawab.
tes pilihan ganda .
29
praktis.
tes .
kategori:
30
34 .
diskriminasi .
31
itu
Agar
Rumusnya adalah sebagai berikut :
dimana ,
32
valid .
33
tes .
skor tes .
berikut :
n
S2
dimana :
n
p
q
Lampiran 7 .
34
Tujuan
tes.
Di mana :
dimana :
35
siswa .
36
rumus berikut :
-
dimana :
itu
ini
negatif
37
sebagai berikut :
BAB IV
38
terjadi.
item .
dimana :
Hasil
38
kode
39
S - 10S - 11
S - 13S - 14S - 15
S - 18S - 19
S - 21S - 22S - 23S - 24
S - 2619132321192501222516109918116616912666811505050505050505050505050505050505050505050505050505038 %26 %
42 %38 %50 %0 %24 %4 %50 %32 %20 %
36 %22 %12 %12 %32 %
24 %12 %32 %12 %16 %22 %
40
41
dimana :
42
Ndimana :
N
kesalahan. pada
setelah
jumlahjenis
431a1b1c1d2a2b
3c3d4964471432462341561041041822610478521041567058312754419159122929,937.229.82629,715.418.3
17.311.5
4.7124.60.84.5
3.6
dimana :1300328
kategori .
44
analisis statistik .
gangguan.
45
berdasarkan
46
Bahasa Indonesia .
Tidak.1 .2 .3 .
4 .
cluster
vokal
kalimat
total3213365
80
328
persentase
29,9
100 %
47
karena itu.
Perbedaan antara dua bahasa .
pola .
Jumlah total
48
Tidak.1 .
2 .
interlinguala . transfer
a .
total
total
214
114
328
persentase
65 .
100 %
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
49
itu
49
50
REFERENSI
Arikunto , Suharsimi . 1993. Prosedur Penelitian .
51
Prinsip Bahasa Belajar dan Pengajaran .
1989.Language. Volume II .
baru
1995.
1983.New York : Oxford University Press
New Jersey : Prentice Hall . inc
2004.
2003.terbatas
1980.
2002.
1980.
1989. majalahII .
51Google Terjemahan untuk Bisnis:Perangkat PenerjemahPenerjemah Situs WebPeluang Pasar GlobalBottom of FormMatikan terjemahan instanTentang Google TerjemahanSelulerPrivasiBantuanKirim masukan