Anatomi Sepak Bola Defensive Winger

3
Anatomi Sepak Bola: Defensive Winger Sir Alex Ferguson dikenal sebagai pelatih yang gemar membongkar pasang formasinya dan menukar-nukar posisi para pemainnya demi efektivitas. Karena alasan usia, belakangan ini ia menggeser Ryan Giggs ke sentral lapangan. John O’Shea, aslinya seorang bek tengah, ia geser ke bek kanan dan beberapa kali menjadi gelandang bertahan. Ia juga yang menahbiskan Kieran Richardson, sejatinya seorang sayap kiri, menjadi seorang bek kiri, sehingga saat Richardson pindah ke Sunderland pun ia kerap bermain sebagai bek kiri. Salah satu yang paling ekstrim tentu saja saat ia memaksa Alan Smith, pada suatu masa dianggap striker muda terbaik Inggris, bermain sebagai gelandang bertahan mengisi kekosongan yang ditinggal Roy Keane. Ketika pada tahun 2009 Ferguson menugaskan Wayne Rooney untuk bermain di sayap kanan saat Manchester United menghadapi Porto di leg kedua perempatfinal Champions League, pada awalnya terlihat bahwa ia sekadar ingin mengakomodasi kebebasan Cristiano Ronaldo dan memberikan pemain asal Portugal itu ruang di depan. Nyatanya maksud Ferguson tidak hanya itu, tapi ada sesuatu yang lain yang berhubungan dengan permainan bertahan. Pada leg pertama, Porto berhasil menahan imbang United 2-2 di Old Trafford dalam sebuah partai ketika bek kiri Porto, Aly Cissokho berulang kali menerobos sisi kanan pertahanan United tanpa pengawalan berarti. Ferguson tak bisa mengambil risiko membiarkan Cissokho berlari anarkis pada partai tandang dan menugaskan Rooney untuk mematikannya. Pertanyaannya adalah mengapa harus Rooney yang mematikannya dan mengapa tugas seorang pemain sayap untuk mematikan seorang fullback yang gemar overlap hingga ke kotak penalti lawan? Untuk pertanyaan pertama, kenapa Ferguson menugaskan Rooney, alasannya cukup sederhana. Rooney dianggap memiliki daya jelajah dan stamina yang mumpuni plus insting bertahan yang hampir sama baiknya dengan naluri menyerangnya. Kita sudah sering melihat bagaimana Rooney kerap mengejar kembali pemain lawan jika ia kehilangan bola. Tidak mengejutkan sebenarnya menyaksikan Rooney diberi tanggung jawab bertahan. Keserbabisaan bermain dalam berbagai posisi dan peran yang menjadikan Rooney sebagai salah satu pemain top dunia. Jawaban untuk pertanyaan kedua lebih teknis. Pada artikel terdahulu di kolom ini saya sudah membahas bagaimana fullback adalah salah satu posisi yang paling berbahaya dalam sepak bola modern. Dalam kondisi menyerang, fullback adalah satu-satunya pemain di lapangan yang secara kontinu memiliki ruang kosong untuk dieksploitasi saat kedua sayap saling mematikan di depannya.

description

Defense Winger

Transcript of Anatomi Sepak Bola Defensive Winger

Anatomi Sepak Bola: Defensive WingerSir Alex Ferguson dikenal sebagai pelatih yang gemar membongkar pasang formasinya dan menukar-nukar posisi para pemainnya demi efektivitas. Karena alasan usia, belakangan ini ia menggeser Ryan Giggs ke sentral lapangan.John OShea, aslinya seorang bek tengah, ia geser ke bek kanan dan beberapa kali menjadi gelandang bertahan. Ia juga yang menahbiskan Kieran Richardson, sejatinya seorang sayap kiri, menjadi seorang bek kiri, sehingga saat Richardson pindah ke Sunderland pun ia kerap bermain sebagai bek kiri.Salah satu yang paling ekstrim tentu saja saat ia memaksa Alan Smith, pada suatu masa dianggap striker muda terbaik Inggris, bermain sebagai gelandang bertahan mengisi kekosongan yang ditinggal Roy Keane.Ketika pada tahun 2009 Ferguson menugaskan Wayne Rooney untuk bermain di sayap kanan saat Manchester United menghadapi Porto di leg kedua perempatfinal Champions League, pada awalnya terlihat bahwa ia sekadar ingin mengakomodasi kebebasan Cristiano Ronaldo dan memberikan pemain asal Portugal itu ruang di depan. Nyatanya maksud Ferguson tidak hanya itu, tapi ada sesuatu yang lain yang berhubungan dengan permainan bertahan.Pada leg pertama, Porto berhasil menahan imbang United 2-2 di Old Trafford dalam sebuah partai ketika bek kiri Porto, Aly Cissokho berulang kali menerobos sisi kanan pertahanan United tanpa pengawalan berarti. Ferguson tak bisa mengambil risiko membiarkan Cissokho berlari anarkis pada partai tandang dan menugaskan Rooney untuk mematikannya.Pertanyaannya adalah mengapa harus Rooney yang mematikannya dan mengapa tugas seorang pemain sayap untuk mematikan seorangfullbackyang gemaroverlaphingga ke kotak penalti lawan?Untuk pertanyaan pertama, kenapa Ferguson menugaskan Rooney, alasannya cukup sederhana. Rooney dianggap memiliki daya jelajah dan stamina yang mumpuni plus insting bertahan yang hampir sama baiknya dengan naluri menyerangnya.Kita sudah sering melihat bagaimana Rooney kerap mengejar kembali pemain lawan jika ia kehilangan bola. Tidak mengejutkan sebenarnya menyaksikan Rooney diberi tanggung jawab bertahan. Keserbabisaan bermain dalam berbagai posisi dan peran yang menjadikan Rooney sebagai salah satu pemain top dunia.Jawaban untuk pertanyaan kedua lebih teknis. Pada artikel terdahulu di kolom ini saya sudah membahas bagaimanafullbackadalah salah satu posisi yang paling berbahaya dalam sepak bola modern. Dalam kondisi menyerang,fullbackadalah satu-satunya pemain di lapangan yang secara kontinu memiliki ruang kosong untuk dieksploitasi saat kedua sayap saling mematikan di depannya.Oleh karena itu, Ferguson menggeser peran sayap kanan yang ditempati oleh Rooney menjadi lebih defensif, seraya memberi proteksi ganda kepadafullbackUnited yang mengantisipasi pergerakan Cissokho.Saat seorangfullbackyangoverlapditekan di tengah lapangan oleh pemain sayap dengan satu lagi fullback lawan melapis di belakangnya, ia akan merasa ruangnya tak sebebas biasanya. Cissokho dan Porto kehilangan tajinya dan mereka kalah 0-1 dari United malam itu.Posisi yang dilakoni Rooney malam itu dikenal dengan namaDefensive Winger, sebuah istilah yang dipakai untuk membedakan pemain sayap dari tugas tradisionalnya untuk menyerang. Pertandingan melawan Porto tersebut bukan kali pertama Rooney bermain defensif di sayap. Pada semifinal Champions League musim sebelumnya ia melakoni posisi yang sama saat partai tandang melawan Barcelona ketika ia sukses mengejar-ngejar Lionel Messi ke mana pun ia bergerak.Ada satu lagi pemain United yang sering diasosiasikan sebagaiDefensive Winger. Bagi orang yang skeptis, kedatangan Park Ji Sung ke Old Trafford tak lebih dari sekadarPR stuntuntuk menggenjot pemasaran United di Asia. Nyatanya Park menjadi kesayangan Ferguson karena keandalannya untuk memberi proteksi di sisi sayap.Harus diakui bahwa sebagai seorang pemain sayap, Park tidak memiliki umpan silang yang fantastis, bahkan daya kreasinya di lapangan tengah pun terbatas. Tapi bisa jadi keterbatasannya itu menjadi sangat berguna karena kegigihan dan daya jelajahnya yang tinggi di pinggir lapangan efektif untuk meredam eksplosivitas pemain sayap lawan.Apa yang membedakan pemain sayap biasa dengan sayap yang memiliki kemampuan untuk bertahan sebenarnya bisa dinilai dari kemampuannya untuktrackingbola hingga ke belakang. Antonio Valencia adalah sayap brilian yang menyebabkan Nani harus puas bermain sisi kiri (yang sebenarnya tak ia sukai) karena, tak seperti Nani, Valencia tak segan menyusuri sayap untuk mengejar pemain lawan yang membawa bola.Selain kemampuandribbledan akselerasinya yang sensasional, Gareth Bale juga mempunyai kemampuan bertahan yang mumpuni yang sebenarnya tak mengejutkan karena sebelum bermain sebagai sayap ia adalah bek kiri.Beberapa kawan yang bukan penggemar Liverpool kerap mencibir betapa awetnya Dirk Kuyt di sisi kanan lapangan Liverpool. Ia dianggap tak cukup kompeten menjadi striker dan sebagai pemain sayap, Kuyt memang bukan pemain yang gemerlapan dengan stepovers dan akselerasi kilat. Sprint melewati fullback lawan pun jarang ia lakukan.Tapi yang menjadi kehebatan Kuyt adalah, ia tak bisa melewatifullbacklawan, tapifullbacklawan pun tak bisa melewatinya. Dalam sepak bola modern ketikafullbackmenjadi tumpuan serangan, kegagalanfullbackuntuk melewati tengah lapangan adalah bencana dan Kuyt piawai dalam melakukan ini.Kuyt saya anggap sebagai Defensive Winger terbaik di Premiership melebihi Park karena ia adalah pilihan utama di sayap kanan sejak era Rafa Benitez. Menyaksikan Kuyt bermain di sayap kanan saja sebenarnya sudah aneh, apalagi ternyata ia bermain apik secara defensif karena saat di Feyenoord dulu ia adalah penyerang haus gol dengan catatan 71 gol dari 101 penampilan.