Anatomi & Fisio Esofagus (Yana)

9
Anatomi Esofagus Esofagus merupakan sebuah saluran berupa tabung berotot yang menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Dari perjalanannya dari faring menuju gaster, esofagus melalui tiga kompartemen dan dibagi berdasarkan kompartemen tersebut, yaitu Leher (pars servikalis ), sepanjang 5 cm dan berjalan di antara trakea dan kolumna vertebralis. Dada (pars thorakalis ) , setinggi manubrium sterni berada di mediastinum posterior mulai di belakang lengkung aorta dan bronkus cabang utama kiri, lalu membelok ke kanan bawah di samping kanan depan aorta thorakalis bawah. Abdomen (pars abdominalis ) , masuk ke rongga perut melalui hiatus esofagus dari diafragma dan berakhir di kardia lambung, panjang berkisar 2-4 cm. 5 Pada orang dewasa, panjang esofagus apabila diukur dari incivus superior ke otot krikofaringeus sekitar 15-20 cm, ke arkus aorta 20-25 cm, ke v. pulmonalis inferior, 30-35 cm, dan ke kardioesofagus joint kurang lebih 40-45 cm. Pada anak, panjang esofagus saat lahir bervariasi antara 8 dan 10 cm dan ukuran sekitar 19 cm pada usia 15 tahun. Bagian cervical: 1.Panjang 5-6 cm, setinggi vertebra cervicalis VI sampai vertebra thoracalis I

Transcript of Anatomi & Fisio Esofagus (Yana)

Page 1: Anatomi & Fisio Esofagus (Yana)

Anatomi Esofagus

Esofagus merupakan sebuah saluran berupa tabung berotot yang menghubungkan dan

menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Dari perjalanannya dari faring

menuju gaster, esofagus melalui tiga kompartemen dan dibagi berdasarkan kompartemen

tersebut, yaitu Leher (pars servikalis), sepanjang 5 cm dan berjalan di antara trakea dan

kolumna vertebralis. Dada (pars thorakalis), setinggi manubrium sterni berada di

mediastinum posterior mulai di belakang lengkung aorta dan bronkus cabang utama kiri, lalu

membelok ke kanan bawah di samping kanan depan aorta thorakalis bawah. Abdomen (pars

abdominalis), masuk ke rongga perut melalui hiatus esofagus dari diafragma dan berakhir di

kardia lambung, panjang berkisar 2-4 cm.5

Pada orang dewasa, panjang esofagus apabila diukur dari incivus superior ke otot

krikofaringeus sekitar 15-20 cm, ke arkus aorta 20-25 cm, ke v. pulmonalis inferior, 30-35

cm, dan ke kardioesofagus joint kurang lebih 40-45 cm.

Pada anak, panjang esofagus saat lahir bervariasi antara 8 dan 10 cm dan ukuran sekitar

19 cm pada usia 15 tahun.

Bagian cervical:

1. Panjang 5-6 cm, setinggi vertebra cervicalis VI sampai vertebra thoracalis I

2. Anterior melekat dengan trachea (tracheoesophageal party wall)

3. Anterolateral tertutup oleh kelenjar thyroid

4. Sisi dextra/sinistra dipersarafi oleh nervus recurren laryngeus

5. Posterior berbatasan dengan hypopharynx

6. Pada bagian lateral ada carotid sheats beserta isinya

Page 2: Anatomi & Fisio Esofagus (Yana)

Bagian Thoracal:

1. Panjang 16-18 cm, setinggi Vertebra thoracalis IX-X

2. Berada di mediastinum superior antara trachea dan collumna vertebralis

3. Dalam rongga thorax disilang oleh arcus aorta setinggi vertebra thoracalis IV dan

bronchus utama sinistra setinggi Vertebra thoracalis V

4. Arteri pulmonalis dextra menyilang di bawah bifurcatio trachealis

5. Pada bagian distal antara dinding posterior oesophagus dan ventral corpus

vertebralis terdapat ductus thoracicus, vena azygos, arteri dan vena intercostalis.

Bagian abdominal:

1. Terdapat pars diaphragmatica sepanjang 1 - 1,5 cm, setinggi vertebra thoracalis X.

2. Terdapat pars abdominalis sepanjang 2 - 3 cm, bergabung dengan cardia gaster

disebut gastroesophageal junction.

Esofagus mempunyai tiga daerah normal penyempitan yang sering menyebabkan

benda asing tersangkut di esofagus. Penyempitan pertama adalah disebabkan oleh

muskulus krikofaringeal, dimana pertemuan antara serat otot striata dan otot polos

menyebabkan daya propulsif melemah . Daerah penyempitan kedua disebabkan oleh

persilangan cabang utama bronkus kiri dan arkus aorta. Penyempitan yang ketiga

disebabkan oleh mekanisme sfingter gastroesofageal.5

Page 3: Anatomi & Fisio Esofagus (Yana)

Gambar 1: Anatomi Esofagus

Fisiologi esophagus (Proses Menelan)

Menelan merupakan suatu aksi fisiologis kompleks ketika makanan atau

cairan berjalan dari mulut ke lambung. Menelan merupakan rangkaian gerakan otot

yang sangat terkoordinasi, dimulai dari pergerakan voluntar lidah dan diselesaikan

dengan serangkaian refleks dalam faring dan esofagus. Bagian aferen refleks ini

merupakan serabut-serabut yang terdapat dalam saraf V, IX, dan X. Pusat menelan

atau deglutisi terdapat pada medula oblongata. Di bawah koordinasi pusat ini,

impuls-impuls berjalan ke luar dalam rangkaian waktu yang sempurna melalui

saraf kranial V, X, dan XII menuju ke otot-otot lidah, faring, iaring, dan esofagus.

Page 4: Anatomi & Fisio Esofagus (Yana)

Walaupun menelan merupakan suatu proses yang kontinu, tetapi terjadi

dalam tiga fase oral, faringeal, dan esofageal. Pada fase oral, makanan yang telah

dikunyah oleh mulut disebut bolus didorong ke belakang mengenai dinding

posterior faring oleh gerakan voluntar lidah. Akibat yang timbul dari peristiwa ini

adalah rangsangan gerakan refleks menelan.

Pada fase jhringeal, palatum mole dan uvula bergerak secara refleks menutup

rongga hidung. Pada saat yang sama, Iaring terangkat dan menutup glotis,

mencegah tnakanan memasuki trakea. Kontraksi otot konstriktor faringeus

mendorong bolus melewati epiglotis menuju ke faring bagian bawah dan

memasuki esofagus. Gerakan retroversi epiglotis di atas orifisium Iaring akam

melindungi saluran pernapasan, tetapi terutama untuk menutup glotis sehingga

mencegah makanan memasuki trakea. Pernapasan secara serentak dihambat untuk

mengurangi kemungkinan aspirasi. Sebenarnya, hampir tidak mungkin secara

voluntar menarik napas dan menelan dalam waktu yang sama.

Fase esofageal mulai saat otot krikofaringues relaksasi sejenak dan

memungkinkan bolus memasuki esofagus. Setelah relaksasi yang singkat

iiu,gelombang jieristaltik primer yang dimulai dari faring dihantarkan ke otot

krikofaringeus, menyebabkan otot ini berkontraksi. Gelombang peristaltik terus

berjalan sepanjang esofagus, mendorong bolus menuju sfingter esofagus bagian

distal. Adanya bolus merelaksasikan otot sfingter distal ini sejenak sehingga

memungkinkan bolus masuk ke dalam lambung. Gelombang peristaltik primer

bergerak dengan kecepatan 2 sampai 4 cm/ detik, sehingga makanan yang tertelan

mencapai lambung dalam waktu 5 sampai 15 detik. Mulai setinggi arkus aorta,

timbul gelombang peristaltik sekunderbila gelombang primer gagal mengosongkan

esofagus. Timbulnya gelombang ini dipacu oleh peregangan esofagus oleh sisa

partikel partikel makanan.

Page 5: Anatomi & Fisio Esofagus (Yana)

Gelombang peristaltik primer penting untuk jalannya makanan dan cairan melalui

bagian atas esofagus, tetapi kurang penting pada esofagus bagian bawah. Posisi

berdiri tegak dan gaya gravitasi adalah faktor-faktor penting yang mempermudah

transpor dalam esofagus bagian bawah, tetapi adanya gerakan peris taldk

memungkinkan seseorang untuk minum air sambil berdiri terbalik dengan kepala

di bawah atau ketika berada di luar angkasa dengan gravitasi nol.

Sewaktu menelan terjadi perubahan tekanan dalam esofagus yang

mencerminkan fungsi motoriknya. Dalam keadaan istirahat, tekanan dalam

esofagus sedikit berada di bawah tekanan atmosfer, tekanan ini mencerminkan

tekanan intratorak. Daerah sfingter esofagus bagian atas dan bawah merupakan

daerah bertekanan tinggi. Daerah tekanan tinggi ini berfungsi untuk mencegah

aspirasi dan refluks isi lambung. Tekanan menurun bila masing-masing sfingter

relaksasi sewaktu menelan dan kemudian meningkat bila gelombang peristaltik

melewatinya.

Ada bukti-bukti yang menyatakan bahwa rangkaian gerakan kompleks yang

menyebabkan terjadinya proses menelan mungkin terganggu bila ada sejumlah

proses patologis. Proses ini dapat mengganggu transpor makanan maupun

mencegah refluks lambung.

Page 6: Anatomi & Fisio Esofagus (Yana)

Gambar 2: Fisiologi Menelan.